Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada
ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putera dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional; kedududkannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.
Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, pasal 36)
mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa
Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan
Sumpah pemuda 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara sesuai
dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Sebagai fungsinya yang kedua di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai taman kanak-
kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kecuali di daerah-daerah, seperti
daerah Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Makassar yang menggunakan bahasa
daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan dasar.
Sebagai fungsinya yang ketiga di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah. Di
dalam hubungan dengan fungsi ini bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat
komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas dan bukan saja sebagai alat
perhubungan antardaerah dan antarsuku melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam
masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
Sumber Internet
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang berasal dari bahasa Melayu. Bahasa ini
resmi ditetapkan sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Kedudukan ini
tertuang dalam Pasal 36 UUD 1945.
Untuk meningkatkan peran dan kedudukan bahasa Indonesia, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengembangkan Uji
Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Pengembangan UKBI sebagai alat uji diiringi
dengan fungsinya untuk mengukur kemahiran penutur bahasa Indonesia, baik penutur yang
merupakan warga negara Indonesia maupun warga negara asing. Untuk itu, Kantor Bahasa
Provinsi Banten selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa memberikan layanan berupa pengujian UKBI kepada masyarakat yang
memerlukannya (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2022).
Di samping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah besar.
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahan media massa. Media massa dicetak dan elektronik,
baik visual, audio, maupun audio visual harus memakai bahasa Indonesia. Media massa
menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemakaian bahasa daerah, bahasa Indonesia
berperan sangat penting beberapa kosakata bahasa Indonesia ternyata dapat memperkaya
suasana bahasa daerah, dalam hal bahasa daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep.
Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai. Sastra
Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga
bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia internasional (Ahyar, 2019).
Sumber Internet
Bahasa Indonesia dipakai juga sebagai alat untuk mengantar dan menyampaian ilmu
pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat pendidikan. Semua jenjang pendidikan
dalam penyampaiannya tentu menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya. Karena
itu, bahasa Indonesia jelas mempunyai peran penting sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam penyebarannya dalam dunia pendidikan.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa perantara dalam segala aspek, membuat bahasa
Indonesia memiliki ciri khas tersendiri penggunaannya. Dapat dibedakan pemakaian bahasa
dalam bidang IPTEK, maka terpilihlah bahasa formal sesuai dengan EBI sebagai bahasa
perantara/ penggunaan bahasa Indonesia. Berbeda dengan itu, dalam seni bahasa dipakai
sesuai porsinya yaitu bahasa dan keindahan. Jadi penggunaan bahasa yang dinilai indah,
adalah ciri dari Seni. Perkembangan IPTEK yang sangat maju dipengaruhi oleh adanya
bahasa. Bahasa Indonesia sebagai media untuk proses keberlangsungan IPTEK di Indonesia.
Tanpa bahasa Indonesia, masyarakat akan mengalami kesulitan memahami bahasa asing dan
antardaerah (Achmad dan Alek, 2016).
Dalam era globalisasi, bangsa Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas.
Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi telah memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua
produk budaya akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
IPTEK itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana
berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu, tanpa adanya
bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang (Ahyar,
2019).
Bahasa Indonesia di dalam struktur budaya memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda
sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK. Implikasinya menyebabkan bahasa
sebagai prasarana berfikir modern. Jika cermat dalam menggunakan bahasa, maka kita akan
cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar. Bahasa
Indonesia juga memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi modern pada saat ini.
Berkembangnya era globalisasi semakin berkembang pula alat komunikasi lain atau gadget
dalam kehidupan ini. Fungsi bahasa Indonesia dalam pengembangan Iptek yang pertama
adalah membantu atau mempermudah manusia untuk beraktifitas. Terutama pada kegiatan
telekomunikasi dan industri. semakin majunya teknologi, yang jauh menjadi dekat yang dekat
menjadi jauh. contohnya dulu jika mengirim uang melalui wesel pos dan sampainya lama,
sekarang hanya dalam beberapa menit bisa sampai dengan menggunakan m-banking, e-
banking atau transfer (Laba, 2018:8).
Terakhir, Mempermudah meluasnya informasi. Informasi adalah hal yang sangat penting
dalam kehidupan kita, tanpa informasi kita bisa ketinggalan. Apalagi media cetak dan
elektronik pada saat ini berkembang sangat pesat (Laba, 2018:9).
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. P., & Alek. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Substansi Kajian
dan Penerapannya. Jakarta: Erlangga.
Ahyar, Juni (2019) Cermat Bahasa Indonesia dan Penulisan Ilmiah untuk Perguruan Tinggi
(Edisi Revisi). In: Cermat Bahasa Indonesia dan Penulisan Ilmiah untuk Perguruan
Tinggi (Edisi Revisi). Sefa Bumi Persada, Sefa Bumi Persada Lhokseumawe, pp.
1-351. ISBN 978-602-0768-72-4
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2022). Ihwal UKBI Adaptif. Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
https://ukbi.kemdikbud.go.id/tentang
Kusumawati, Tri I. (2018). Peranan Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi. Nizhamiyah
Vol. VIII, No.2, ISSN: 2086–4205.
Laba I. N. (2018). Buku Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karya Tulis Ilmiah. Sleman:
Deepublish.
Muharramah, M. (2019). Kedudukan Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris Dalam Bidang
Ilmu Pengetahuan Di Era Global. https://doi.org/10.31227/osf.io/kg2up