3. Setujukah Anda bila dikatakan bahwa bahasa itu indah, produktif , dan
dinamis? Jelaskan pendapat Anda dan berikan masing-masing contohnya.
5. Tuliskan isi pidato Bung tomo yang dapat Anda unduh dari youtube dengan
alamat http://www.youtube.com/watch?v=aEvPBf
Jawaban :
1. Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa Indonesia memancarkan
nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai
yang dicerminkan bangsaIndonesia, kita harus bangga, menjunjung dan
mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap
bahasaIndonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan
acuh tak acuh. Kita harusbanggamemakainyadenganmemeliharadan
mengembangkannya.
Lambang identitas nasional.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang
bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas
seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa indonesia.
2. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai berikut:
a) Bahasa resmi kenegaraan
Salah satu fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia di dalam kedudukannya
sebagai bahasa Negara adalah pemakaiannya sebagai bahasa resmi
kenegaraan di dalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia di pakai
di dalam segala upacara, dan kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun
dalam bentuk tulisan.
Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-menyurat yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraaan lainya.
Demikian pula halnya dengan pemakaian bahasa oleh warga masyarakat kita
dalam hubungan upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan serta
komunikasi dengan pemerintah.
b) Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi
pula sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari
taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia
kecuali di daerah-daerah bahasa seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura,
Bali, dan Makasar. Di daerah-daerah bahasa ini bahasa daerah yang
bersangkutan di pakai sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun
ketiga pendidikan dasar.
Masalah pemakaian bahasa Indonesia sebagai satu-satunya bahasa pengantar
di segala jenis dan tingkat pendidikan di seluruh Indonesia tampaknya masih
merupakan masalah yang meminta perhatian.
Pemakaian bahasa Indonesia sebagai satu-satunya bahasa pengantar di
lembaga-lembaga pendidikan dapat di pertimbangkan atas dasar sebagai
berikut:
· Luasnya pemakaian bahasa Indonesia baik sebagai akibat
pemakaiannya sebagai alat penghubung antardaerah dan antarbudaya
maupun sebagai akibat meningkatnya pemanfaatan sarana komunikasi
massa seperti radio, internet, televisi, surat kabar dan majalah
menempatkan bahasa Indonesia itu pada posisi yang tidak benar-benar asing
bagi anak didik.
· Anak didik pada usia sampai dengan 9 atau 10 tahun memiliki
kapasitas dasar bagi penguasaan bahasa Indonesia yang dapat diandalkan.
· Rencana departemen pendidikan dan kebudayaan untuk mengadakan
program pendidikan bagi guru dan murid melalui radio, internet dan televisi
dengan mempergunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar akan
menempatkan anak didik yang tidak mengenal bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar pada posisi yang tidak menguntungkan
· Pemindahan penduduk dan kepentingan tempat bekerja orang tua
dari satu daerah ke daerah yang lain menyulitkan anak didik di dalam
penyesuaian mereka dengan pemakaian bahasa pengantar yang baru.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di dalam dunia
pendidikan berhubungan erat dengan fungsinya sebagai alat perhubungan
pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintahan.
(Amran, 1979:52
c) Alat Penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
pula sebagai alat Penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk
kepentingan pelaksanaan pemerintah. Di dalam hubungan dengan fungsi ini,
bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal balik
antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat
perhubungan antardaerah dan antarsuku melainkan juga sebagai alat
perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya
dan bahasanya.
d) Alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern
Akhirnya, di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia
adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina serta
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia
memiliki cirri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari
kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita
pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional
kita. (Halim, 1979:4-56; Moeliono, 1980: 15-31).
Di samping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah Pula bertambah
besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa. Media
massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual harus
memakai bahasa Indonesia. Media Massa menjadi tumpuan kita dalam
menyebarluaskanbahasa Indonesia secara baik dan benar.
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah, bahasa
Indonesia berperanan sangat penting beberapa kosakata bahasa Indonesia
ternyata dapat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa
daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep. Bahasa Indonesia sebagai
alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai. Sastra Indonesia
merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis bahasa
sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia
internasional. (Zainal, 2009:15).
3. Karena pada dasarnya bahasa itu bersifat indah, dinamis, dan produktif.
Bersifat indah karena dengan bahasa akan dihasilkan suatu perpaduan bunyi
dalam sebuah karya yang menghasilkan sesuatu yang indah seperti puisi,
lirik lagu, syair,dll.
Bahasa bersifat dinamis, sifat bahasa yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Pada setiap waktu mungkin saja ada kosa kata baru yang muncul, tetapi
juga ada kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi ( ejaan lama
menjadi EYD). Contoh: tjahaja- cahaya.Bersifat produktif, dengan akal
budinya manusia dapat mengubah-ubah susunan bunyi-bunyi bahasa menjadi
bunyi bahasa yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut membuat bahasa
menjadi produktif. Contoh, sama, masa, asam.
Kenapa?, karena antara si penanya (saya) dan orang yang ditanya, terpaksa
seolah-olah seperti di persimpangan jalan. Karena tidak ada titik temu satu
sama lain. Ditanya A, dijawab C atau D, ditanya C atau D, dijawab A, begitu
seterusnya, dialog terjadi hampir sekitar 15 menit-an, tanpa ada
kesepahaman maksud dan tujuan pembicaraan, sama-sama bingung. Saat
itu saya menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,
sedangkan yang saya tanya (seorang ibu, usia sekitar 40 tahun-an)
menggunakan bahasa daerah (lokal), tepatnya bahasa sunda. Dialog yang
terjadi akhirnya seolah-olah sedang berbicara dengan seorang tuna wicara,
karena terpaksa menggunakan bahasa isyarat. Untungnya, tak selang berapa
lama ada petani yang melintas dan mampu menggunakan Bahasa Indonesia.
Dan akhirnya juga, maksud dan tujuan yang hendak ditanyakan segera
terjawab.
Kejadian pada saat itu, memberi pelajaran kepada saya secara pribadi.
Bahwa ternyata, peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan itu
sangat penting. Juga memberi pemahaman, bahwa ternyata, di luar sana
masih banyak saudara-saudara kita se-bangsa dan se-tanah air yang belum
bisa menggunakan bahasa persatuan kita. Kiranya menjadi fokus perhatian
tersendiri untuk mencarikan solusi atau menemukan pola yang tepat untuk
lebih membumikan bahasa persatuan, Bahasa Indonesia sebagai media/alat
pemersatu bangsa.