Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu :
Muhammad Dony Sanjaya M.Pd
MAHASISWA PRODI TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BATURAJA

M Redo Ardian
FakultasTeknik & komputer,UniveritasBaturaja
Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan
muhammadredoardian04@Gmail.com

Dibuat :13 April2023 Direvisi: Disetujui:

ABSTRAK

.
Indonesia merupakanNegara yang kaya akan berbagairagambahasa,
terkhususnyaadalahbahasamelayu. Bahasa melayumerupakanawalmulaterbentuknyabahasa
Indonesia yang disahkanpadaacarasumpahpemuda. Melihathal ini
jelasbahwabahasamelayumerupakanbahasapertamaterbentuknyabahasa Indonesia
sebagaibahasaNegara dan bahasaNasional. Adapuntujuandaripenulisanjunal ini
adalahuntukmengetahuisejarah dan kedudukanbahasa Indonesia di Indonesia..
Hasilpenulisanmenunjukkanbahwaterbentuknyabahasa Indonesia berawaldaribahasamelayu
yang awalnyadigunakansebagaibahasaperhubunganantaretnis. Kedudukanbahasa Indonesia
tidakterlepasdari 4 fungsi, yaitusebagaibahasaperhubungan, bahasapemersatu,
bahasaNegara dan bahasaNasional.

Katakunci:bahasa , melayu , Indonesia , negara


PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Dalam konteks kedudukannya sebagai bahasa
yang digunakan di Negara Republik Indonesia nasional negara Indonesia, bahasa Indonesia
(NKRI). Pada perkembangannya, dengan memiliki fungsi:
semakin pesatnya arus globalisasi, 1. lambang kebanggaan nasional;
modernisasi, ilmu pengetahuan, teknologi, 2. lambang identitas nasional;
Bahasa Indonesia harus dapat menjadi sebuah 3. Alat pemersatu berbagai suku bangsa yang
instrumen dalam melakukan komunikasi utama berlatar belakang sosial budaya dan bahasa
di Indonesia. Melihat keadaan tersebut, yangberbeda, dan
berbagai steakholder harus mempunyai inovasi 4. Alat perhubungan antar daerah dan antar
agar Bahasa Indonesia dapat senantiasa budaya
beradaptasi mengikuti perkembangan zaman Dilandasi hal tersebut, sudah sepatutnya bahasa
agar bahasa Indonesia memiliki kedaulatannya Indonesia di lestarikan dengan seutuhnya,
tersendiri di Negara Indonesia. Pada saat Begitu pula dengan kebanggan individu untuk
perjuangan kemerdekaan, bangsa Indonesia ber-bahasa Indonesia agar senantiasa memakai
memerlukan alat pemersatu dalam berinteraksi bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari,
antar suku bangsa yang ada di Indonesia. sehingga terwujud sikap positif bangsa Indonsia
Dipilihlah bahasa Melayu sebagai bahasa terhadap bahasanya sendri
pemersatu bangsa di Indonesia. Pada peristiwa
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
ditetapkan bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia. Penetapan itu pun merupakan awal
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional.
M Redo Ardian:Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
UniversitasBaturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
M Redo Ardian:Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
UniversitasBaturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia

PEMBAHASAN terjadi jika bangsa Indonesia selalu berusaha


membina dan mengembangkan bahasa
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia secara baik sehingga tidak
Nasional: Salah satu kedudukan bahasa tercampuri oleh unsur-unsur bahasa asing
Indonesia adalah (terutama bahasa Inggris). Untuk itu
sebagai bahasa nasional. Kedudukan kesadaran akan kaidah pemakaian bahasa
sebagai bahasa nasional tersebut dimiliki Indonesia harus selalu ditingkatkan.
oleh bahasa Indonesia sejak dicetuskannya
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara:
1928. kedudukan ini dimungkinkan oleh Selain kedudukan sebagai bahasa nasional,
kenyataan bahwa bahasa Melayu, yang bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai
mendasari bahasa Indonesia, telah dipakai bahasa negara, sesuai dengan ketentuan yang
sebagai lingua franca selama berabad-abad tertera di dalam Undang-Undang Dasar 1945,
sebelumnya di seluruh kawasan tanah air Bab XV, Pasal 36. Di dalam kedudukan
kita. Dan ternyata di dalam masyarakat kita sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
tidak terjadi persaingan bahasa, yaitu berfungsi sebagai: (1) bahasa resmi negara;
persaingan di antara bahasa daerah yang (2) bahasa pengantar di dalam dunia
satu dan bahasa daerah yang lain untuk pendidikan; (3) alat perhubungan dalam
mencapai kedudukan sebagai bahasa tingkat nasional untuk kepentingan
nasional. Di dalam kedudukannya sebagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi nasional serta kepentingan pemerintah; dan
sebagai: (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu
1) lambang kebanggaan nasional pengetahuan, dan teknologi. Salah satu
2) lambang identitas nasional fungsi bahasa Indonesia di dalam
3) alat pemersatu berbagai suku bangsa kedudukannya sebagai bahasa negara adalah
yang berlatar belakang sosial budaya dan pemakaiannya sebagai bahasa resmi
bahasa yang kenegaraan. Di dalam hubungan dengan
berbeda, dan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai di dalam
4) alat perhubungan antardaerah dan segala upacara, peristiwa, dan kegiatan
antarbudaya. kenegaraan baik secara lisan maupun dalam
Sebagai lambang kebanggaan nasional, bentuk tulisan.
bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai Dokumen-dokumen dan keputusan-
sosial budaya keputusan serta surat-surat yang dikeluarkan
yang mendasari rasa kebanggaan kita. oleh pemerintah dan badan-badan
Melalui bahasa nasional, bangsa Indonesia kenegaraan lainnya seperti Dewan
menyatakan harga diri dan nilai-nilai Perwakilan Rakyat dan Majelis
budaya yang dijadikannya pegangan hidup. Permusyawaratan Rakyat ditulis di dalam
Atas dasar itulah, bahasa Indonesia kita bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama
pelihara dan kita kembangkan. Begitu pula pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan di
rasa bangga dalam memakai bahasa dalam bahasa Indonesia. Hanya di dalam
Indonesia wajib kita bina terus. Rasa bangga keadaan tertentu, demi kepentingan
merupakan wujud sikap positif terhadap komunikasi antarbangsa, kadang-kadang
bahasa Indonesia. Sikap positif itu pidato resmi ditulis dan diucapkan di dalam
terungkap jika lebih suka menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris.
bahasa Indonesia dari pada bahasa atau Demikian pula halnya dengan pemakaian
katakata asing. Sebagai lambang identitas bahasa Indonesia oleh warga masyarakat kita
nasional, bahasa Indonesia dapat di dalam hubungan dengan upacara,
menimbulkan wibawa, harga diri, dan peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan
teladan bagi bangsa lain. Hal ini dapat kata lain, komunikasi timbal balik
M Redo Ardian:Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
UniversitasBaturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
konsep tentang bahasa Indonesia.
Bahasa Melayu, sebagai salah satu bahasa di
kepulauan nusantara, sudah sejak lama
digunakan sebagai bahasa perhubungan.
Antarpemerintah dan masyarakat
berlangsung dengan mempergunakan
bahasa Indonesia.

SEJARAH BAHASA INDONESIA :


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Sejak abad ke-7 Masehi, bahasa Melayu, atau
Negara Kesatuan Republik lebih tepatnya disebut bahasa Melayu kuno
Indonesia dan bahasa persatuan bangsa yang menjadi cikal bakalnya, telah
Indonesia. Dari sudut pandang linguistik, digunakan sebagai bahasa perhubungan pada
bahasa Indonesia adalah sebuah variasi dari zaman kerajaan Sriwijaya. Selain sebagai
bahasa Melayu. Dalam hal ini dasar yang bahasa perhubungan, pada zaman itu bahasa
dipakai adalah bahasa Melayu Riau, tetapi Melayu berfungsi sebagai bahasa
telah mengalami perkembangan akibat kebudayaan, bahasa perdagangan, dan
penggunaanya sebagai bahasa kerja dan sebagai bahasa resmi kerajaan. Bukti- bukti
proses pembakuan pada awal abad ke-20. sejarah, seperti prasasti Kedukan Bukit di
Sampai saat ini, bahasa Indonesia Palembang bertahun 684, prasasti Kota
merupakan bahasa yang hidup dan terus Kapur di Bangka Barat bertahun 686 ,
berkembang dengan pengayaan kosakata prasasti Karang Brahi antara Jambi dan
baru, baik melalui penciptaan maupu Sungai Musi bertahun 688 yang bertuliskan
melalui penyerapan dari bahasa daerah dan Prae-Nagari dan berbahasa Melayu kuno,
bahasa asing. memperkuat dugaan di atas. Selain itu,
Bahasa Indonesia yang dipakai sekarang prasasti Gandasuli di Jawa Tengah bertahun
berasal dari bahasa Melayu. Bahasa tersebut 632 dan prasasti Bogor bertahun 942 yang
sejak lama digunakan sebagai bahasa berbahasa Melayu Kuno menunjukan bahwa
perantara (lingua franca) atau bahasa bahasa tersebut tidak saja dipakai di Sumatra,
pergaulan, tidak hanya di Kepulauan tetapi juga dipakai di Jawa.
Nusantara, tetapi juga di hampir seluruh Beberapa alasan lain yang mendorong
Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai
ditemukannya prasasti- prasasti kuno yang bahasa kebangsaan adalah:
ditulis dengan menggunakan bahasa 1) bahasa Indonesia sudah merupakan lingua
Melayu. Secara resmi, bahasa Indonesia franca, yakni bahasa perhubungan antaretnis
dikumandangkan pada peristiwa Sumpah di Indonesia
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. 2) walaupun jumlah penutur aslinya tidak
Peresmian nama bahasa Indonesia tersebut sebanyak penutur bahasa Jawa, Sunda, atau
bermakna politis sebab bahasa Indonesia bahasa Madura, bahasa Melayu memiliki
dijadikan sebagai alat perjuangan oleh kaum daerah penyebaran yang sangat luas dan yang
nasionalis yang sekaligus bertindak sebagai melampaui batas-batas
perencana bahasa untuk mencapai negara wilayah bahasa lain
Indonesia yang merdeka dan berdaulat. 3) bahasa Melayu masih berkerabat dengan
Peresmian nama itu juga menunjukan bahasa-bahasa nusantara lain sehingga tidak
bahwa sebelum peristiwa Sumpah Pemuda dianggap
itu nama bahasa Indonesia sudah ada. Fakta sebagai bahasa asing lagi
sejarah menunjukkan bahwa sebelum tahun 4) Bahasa Melayu mempunyai sistem yang
1928 telah ada gerakan kebangsaan yang sederhana sehingga relatif mudah dipelajari
menggunakan nama “Indonesia” dan dengan 5) faktor psikologis, yaitu adanya kerelaan
sendirinya pada mereka telah ada suatu dan keinsafan dari penutur bahasa Jawa dan
M Redo Ardian:Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
UniversitasBaturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
Sunda, serta Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa
penutur bahasa-bahasa lain, untuk menerima Melayu Tinggi. Penggunaanya terbatas di
bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan kalangan keluarga kerajaan di sekitar
6) bahasa Melayu memiliki kesanggupan Sumatra, Jawa, dan Semenanjung Malaya.
untuk dapat dipakai sebagai bahasa Kemudian, Malaka merupakan tempat
kebudayaan dalam artiyang luas bertemunya para nelayan dari berbagai
negara dan mereka membuat sebuah kota
serta mengembangkan bahasa mereka sendiri
dengan mengambil kata-kata yang terbaik
dari bahasa di sekitar daerah tersebut. Kota
Malaka yang posisinya sangat
. menguntungkan (strategis) menjadi bandar
Pada zaman Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7
Masehi), bahasa Melayu (bahasa Melayu
Kuno)
dipakai sebagai bahasa kenegaraan. Hal itu
dapat diketahui, dari empat prasasti berusia utama di kawasan Asia Tenggara. Bahasa
berdekatan yang ditemukan di Sumatra Melayu menjadi bahasa yang paling sopan
bagian selatan peninggalan kerajaan dan paling tepat di kawasa timur jauh. Ejaan
tersebut. Prasati tersebut di antaranya adalah resmi bahasa Melayu pertama kali disusun
dengan ditemukannya prasasti di Kedukan oleh Ch. A. van Ophuijsen yang dibantu oleh
Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan
Talang Tuwo berangka tahun 684 M Nawawi Soetan Ma’moer yang dimuat dalam
(Palembang), Kota Kapur berangka tahun kitab Logat Melayu pada tahun 1801.
686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi
berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu
bertuliskan huruf Pranagari berbahasa
Melayu Kuna. Pada saat itu, bahasa Melayu
yang digunakan bercampur kata-kata bahasa
Sanskerta. Sebagai penguasa perdagangan,
di Kepulauan Nusantara, para pedagangnya
membuat orang-orang yang berniaga
terpaksa menggunakan bahasa Melayu
walaupun dengan cara kurang sempurna.
Hal itu melahirkan berbagai varian lokal dan
temporal pada bahasa Melayu yang secara
umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh
para peneliti.
Penemuan prasasti berbahasa Melayu Kuno
di Jawa Tengah (berangka tahun abad ke-9)
dan prasasti di dekat Bogor (Prasasti Bogor)
dari abad ke-10 menunjukkan penyebaran
penggunaan bahasa itu di Pulau Jawa.
Penemuan keping tembaga Laguna di dekat
Manila, Pulau Luzon, berangka tahun 900
Masehi juga menunjukkan keterkaitan
wilayah tersebut dengan Sriwijaya. Pada
abad ke-15 berkembang bentuk yang
dianggap sebagai bentuk resmi bahasa
Melayu karena dipakai oleh Kesultanan
M Redo Ardian:Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
UniversitasBaturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
Ophuijsen yang berlaku sebelumnya, peresmian ini
terjadi pada tanggal 19 Maret 1947.
Kongres Bahasa Indonesia II: Kongres bahasa
Indonesia yang kedua dilaksanakan di Kota Medan,
Sumatra Utara, pada 28 Oktober - 1 November
1954. Kongres bahasa Indonesia ini merupakan
sebuah perwujudan tekad yang kuat dari bangsa
Indonesia untuk terus dan terus menyempurnakan
bahasa Indonesia yang dijadikan kebanggaan bagi
bangsa Indonesia. Presiden H.M. Soeharto yang
waktu itu menjabat sebagai Presiden Republik
Indonesia pada 16 Agustus 1972, meresmikan
penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
melalui sarana pidato kenegaraan pada sidang DPR
yang dikokohkan dengan adanya Keputusan
Presiden No. 57 Tahun 1972. Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan pada 31 Agustus 1972, menetapkan
Pedoman Umum Bahasa Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh
wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
Kongres Bahasa Indonesia III: Kongres bahasa
Indonesia ketiga dilaksanakan pada 28 Oktober- 2
Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga
eksistensi bahasa Indonesia menjadi bahasa
nasional.
Upaya pemerintah dan para tokoh bahasa yang
memiliki komitmen terhadap pelestarian bahasa
Indonesia mengadakan kongres-kongres dalam
rangka membahas perkembangan bahasa November 1978 di Ibukota Jakarta. Hasil yang
Indonesia, Pertemuan yang rutin dilaksanakan ini didapat dari kongres bahasa Indonesia ketiga ini
diberi nama kongres bahasa Indonesia. yaitu memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan
Keberlngsungan Kongres- kongres tersebut perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928
sangatlah penting bagi proses perkembangan dan selalu berusaha dengan optimal untuk
bahasa Indonesia. Oleh karena dengan adanya memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
kongres bahasa Indonesia, muatan dari bahasa Indonesia.
Indonesia menjadi lebih komprehensif dan di Kongres Bahasa Indonesia IV: Kongres bahasa
sesuaikan dengan perkembangan zaman. Berikut Indonesia keempat diselenggarakan pada tanggal
ini kongres bahasa Indonesia yang sudah 21-26 November 1983 di Jakarta. Pada pelaksanaan
dilaksanakan: kongres bahasa Indonesia ke empat bertepatan
Kongres Bahasa Indonesia I (Pertama): Kongres dengan hari Sumpah Pemuda yang ke-55 yang
bahasa Indonesia yang pertama dilaksanakan pada menghasilkan kesepakatan bahwa pembinaan dan
tanggal 25-28 Juni tahun 1938 di kota Solo, Jawa pengembangan bahasa Indonesia harus lebih
Tengah. Kongres pertama ini menghasilkan ditingkatkan sehingga amanat yangtercantum di
beberapa kesepakatan dan kesepahaman yakni dalam GBHN, yang mewajibkan kepada seluruh
urgensi dari usaha pembinaan dan pengembangan warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa
bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh Indonesia yang baik dan benar tercapai seoptimal
para cendikiawan dan budayawan Indonesia pada mungkin.
waktu itu. Sampai pada akhirnya pada 18 Agustus Kongres Bahasa Indonesia V: Kongres bahasa
1945 disyahkannya Undang -Undang Dasar 1945, Indonesia yang kelima dilaksanakan pada tanggal 28
pada Pasal 36 menetapkan bahasa Indonesia Oktober-3 November 1988 di Jakarta.. Pada kongres
sebagai bahasa negara. Diresmikannya penggunaan bahasa Indonesia kelima ini, dilahirkan karya
Ejaan Republik sebagai pengganti Ejaan van monumental yaitu sebuah Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
M Redo Ardian:Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
UniversitasBaturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
Kongres Bahasa Indonesia VI: Kongres bahasa Kongres Bahasa Indonesia X: Kongres bahasa
Indonesia yang keenam dilaksanakan di Jakarta, Indonesia yang kesepuluh dilaksanakan pada
yakni pada 28 Oktober - 2 November 1993 tanggal 28-31 Oktober 2013 di Jakarta. Hasil dari
sebanyak 770 peserta dari Indonesia hadir dalam kongres bahasa Indonesia ke sepuluh
konggres bahasa keenam ini. Dalam hal ini tidak merekomendasikan yaitu Menteri Pendidikan dan
ketinggalan 53 peserta dari berbagai negara juga Kebudayaan (Mendikbud), merekomendasikan hal-
ikut sebagai tamu, yakni negara Brunai Darusalam, hal yang perlu dilakukan pemerintah.
Australia, Jepang, Rusia, Hongkong, India, Jerman, Kedudukan Bahasa Indonesia: Kedudukan
Singapura, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. diartikan sebagai status relatif bahasa sebagai sistem
Simpulan dari kongres ini adalah pengusulan Pusat lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia nilai sosial bahasa yang bersangkutan. Sedangkan
ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa fungsi adalah nilai pemakaian bahasa yang
Indonesia, di samping mengusulkan disusunnya dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu
Undang- Undang Bahasa Indonesia. dalam kedudukan yang diberikan kepadanya.
Kongres Bahasa Indonesia VII: Kongres bahasa
Indonesia ketujuh dilaksanakan pada tanggal 26-30
Oktober 1998 di Jakarta. Hasil dari kongres bahasa
Indonesia ke tujuh yaitu mengusulkan dibentuknya
Badan Pertimbangan Bahasa Indonesia
Kongres Bahasa Indonesia VIII: Kongres bahasa
Indonesia kedelapan diselenggarakan pada tanggal
14-17 Oktober 2003 di Jakarta. Pada kongres
bahasa Indonesia ke tujuh menghasilkan
kesepakatan pengusulan bulan Oktober dijadikan
bulan bahasa. Agenda pada bulan bahasa adalah
berlangsungnya seminar bahasa Indonesia di
berbagai lembaga yang memperhatikan bahasa
Indonesia.

Kongres Bahasa Indonesia IX: Kongres bahasa


Indonesia kesembilan dilaksanakan pada tanggal
28 Oktober-1 November 2008 di Jakarta. Kongres
bahasa Indonesia ke lima membahas lima hal
utama, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah,
penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan KESIMPULAN
sastra, serta bahasa media massa. Kongres bahasa
ini berskala internasional yang menghadirkan Berdasarkan pembahasan di atas, bahwa bahasa
pembicara-pembicara dari dalam dan luar negeri. pertama kali di Indonesia adalah bahasa melayu dari
Kongres ini membahas lima hal utama, yakni tahun 1901 hingga sekarang masyarakat Indonesia
bahasa Indonesia, bahasa daerah, penggunaan memiliki kemajuan ilmu dan teknologi serta
bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta teknologi informasi dan komunikasi sumber daya
bahasa media massa. Kongres bahasa ini berskala manusia yang mampu berfikir kritis dan komunikasi
internasional yang menghadirkan pembicara- dengan efektif. Bahasa Indonesia adalah bahasa
pembicara dari dalam dan luar negeri. Pakar bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
dan sastra yang selama ini telah melakukan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sampai saat ini,
penelitian dan mengembangkan bahasa Indonesia bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup
di luar negeri diberi kesempatan untuk yang terus berkembang dengan pengayaan kosakata
memaparkan pandangannya dalam Kongres Bahasa baru, baik melalui penciptaan maupun melalui
Indonesia IX ini. penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
M Redo Ardian:Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
UniversitasBaturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
Pada abad ke 5 M berkembang bentuk yang Halim, Amran. (1979). Pembinaan Bahasa
dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaaan dan
karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang Pengembangan
kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Bahasa.
Kongres bahasa Indonesia yang 1 dilaksanakan di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Kota Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 25-28 Juni (1981). Politik Bahasa Nasional. Jakarta: PN Balai
tahun 1938, Kongres bahasa Indonesia II Pustaka.
dilaksanakan di Kota Medan, Sumatra Utara, pada Sugiono, Dendy. (2009). “Mahir Berbahasa
28 Oktober-1 November 1954, Kongres bahasa Indonesia dengan Benar”. Jakarta: PT. Gramedia
Indonesia III dilaksanakan di Ibukota Jakarta, pada Pustaka
28 Oktober-2 November 1978, Kongres bahasa Utama.
Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta, dari 21- Suhadi, B. .dkk. (1977). ”Perkembangan Bahasa
26 November 1983, Kongres bahasa Indonesia Indonesia pada Zaman Pergerakan (1920-1945)”.
yang V dilaksanakan di Jakarta, pada 28 Oktober-3 Jakarta : Pusat Pembinaan dan Perkembangan
November 1988, Kongres bahasa Indonesia yang Bahasa.
VI dilaksanakan di Jakarta, yakni pada 28 Oktober- Sukartha, I Nengah, dkk. (2010). Bahasa Indonesia
2 November 1993, Kongres bahasa Indonesia VII Akademik Untuk Perguruan Tinggi. Bali :Udayana
dilaksanakan di Hotel Indonesia, Jakarta, yakni University Press.
pada 26- 30 Oktober 1998, Kongres bahasa Tasai, Amran dan Abdul Rozak Zaidan. (2001).
Indonesia VIII diselenggarakan di Jakarta, yakni Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia
pada 14-17 Oktober 2003, Kongres bahasa (modul). Jakarta: Universitas Terbuka.
Indonesia IX dilaksanakan di Jakarta, yakni pada
28 Oktober -1 November 2008, Kongres bahasa
Indonesia yang X dilaksanakan di Jakarta, yakni
pada 28-31 Oktober 2013.

REFRENSI

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. (2008).


Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta : Akademika Pressindo.
Arifin, E. Zaenal dan Amran Tasai. (1989). Cermat
Berbahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Antarkota.
Bakry, Oemar. (1981). Bunga Rampai Sumpah
Pemuda. Satu Bahasa, Bahasa Indonesia. Jakarta:
Mutiara.
M Redo Ardian:Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
UniversitasBaturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia
M Redo Ardian:Sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
UniversitasBaturaja – Teknik lingkungan
Pendidikan Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai