Nim : 19613266
A. PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian juga, Bahasa Indonesia menjadi sarana budaya dan sarana berpikir masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, peranan Bahasa Indonesia menjadi sangat penting. Mengingat
pentingnya bahasa Indonesia, kami sebagai mahasiswa dituntut untuk lebih memahami bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. yang salah satunya adalah dengan mengetahui sejarah bahasa
Indonesia.
Untuk itulah materi ini sangat penting untuk dipelajari, karena sangat disayangkan jika
sebagai pemakai bahasa Indonesia tidak mengetahui tentang sejarah bahasa Indonesia. Melalui
perjalanan sejarah yang panjang, bahasa Indonesia telah mencapai perkembangan yang luar
biasa, baik dari segi jumlah pemakainya, maupun dari segi tata bahasa dan kosa kata serta
maknanya. Mahasiswa peserta kuliah perlu disadarkan akan kenyataan ini dan ditimbulkan
kebanggaannya terhadap bahasa Nasional kita. Mahasiswa yang berkepribadian baik adalah
mahasiswa yang menghargai sejarah perkembangan Bahasa Indonesia.
B. PEMBAHASAN
1. Sumber Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari Bahasa Melayu, yang sejak dahulu sudah
dipakai sebagai Bahasa perantara (lingua franca), bukan saja dikepulauan Nusantara, melainkan
juga hamper diseluruh Asia Tenggara.
Perkembangan Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia itu sebenarnya berlangsung
secara perlahan-lahan, tetapi terus menerus. Kalau kita perhatikan, Bahasa yang kita gunakan
dewasa ini memang tidak lagi sama dengan Bahasa Melayu yang dipakai pada zaman Tun
Muhammad Sri Lanang atay pada zaman Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi. Demikian pula
halnya, Bahasa Indonesia sekarang tidak sama dengan Bahasa Melayu pada zaman Balai Pustaka
dan juga tidak sama dengan Bahasa Indonesia pada zaman Pujangga Baru.
Sebagai lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia kita junjung disamping bendera
dan lambing negara kita. Didalam melaksanakan fungsi ini Bahasa Indonesia tentulah harus
memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan lambing kebangsaan kita yang lain.
Fungsi Bahasa Indonesia yang ketiga sebagai Bahasa nasional adalah sebagai alat
perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar suku bangsa. Berkat adanya Bahasa nasional,
kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman
sebagai akibat perbedaan latar belakang social budaya dan Bahasa tidak perlu dikhawatirkan.
Kita dapat berpergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain ditanah air kita dengan hanya
memanfaatkan Bahasa Indonesia sebagai satu satunya alat komunikasi.
Fungsi Bahasa indonesai yang keempat dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional
adalah sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai suku bangsa yang
memiliki latar belakang social budaya dan Bahasa yang berbeda beda ke dalam satu kesatuan
kebangsaan yang bulat.
Sebagai Bahasa resmi kenegaraan Bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun bentuk tulisan.
Fungsinya yang kedua didalam kedudukannya sebagai Bahasa negara, Bahasa Indonesia
merupakan Bahasa pengantar dilembaga lembaga pendidikan. Fungsi yang ketiga sebagai
Bahasa negara, Bahasa Indonesia adalah sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan
pelaksanaan pemerintahan. Dan fungsinya yang terakhir sebagai Bahasa negara, Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan
teknologi. Didalam hubungan ini, Bahasa Indonesia adalah satu satunya alat yang
memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa
sehingga ia memiliki ciri ciri dan identitasnya sendiri yang membedakannya dari kebudayaan
daerah. Pada waktu yang sama Bahasa Indonesia kita dipergunakan sebagai alat untuk
menyatakan nilai-nilai social budaya nasional.
Pembinaan Bahasa Indonesia diartikan sebagai usaha sadar, terencana dan sistematis
mengenai peningkatan mutu Bahasa Indonesia sehingga pemakainnya memiliki kegairahan,
kebanggaan, kesetiaan dan tanggung jawab dalam menggunakannya. Berdasarkan pengertian itu,
tergambar sasaran, latar belakang dan tujuan pembinaan Bahasa Indonesia tersebut. Sasaran
pembinaan Bahasa Indonesia adalah masyarakat pemakai Bahasa Indonesia, yakni bagaimana
mereka menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan kedudukan dan
fungsinya. Latar belakang perlunya pembinaan Bahasa Indonesia adalah karena kenyataan
membuktikan bahwa kegairahan, kebanggan, kesetiaan, dan tanggung jawab masyarakat
pengguna Bahasa Indonesia dewasa ini sangat memprihatinkan, jauh dari harapan sehingga sulit
dibayangkan terwujudnya integrase nasional dan harmoni social.
Peningkatan mutu pendidikan Bahasa Indonesia itu dilakukan melalui kegiatan berikut :
Ragam Bahasa selanjutnya, ditinjau dari segi pemakaiannya ragam Bahasa diperinci
berdasarkan :
a. Ragam Bahasa ditinjau dari segi pokok persoalan berhubungan dengan lingkungan yang
dipilih dan dikuasai, bergantung pada luasnya pergaulan, pendidikan, profesi,
kegemaran,pengalaman dan sebagainya.
b. Ragam Bahasa ditinjau dari segi sasarannya dibedakan menjadi ragam lisan dan ragam
tertulis. Hal yang membedakan antara ragam lisan dan tertulis yaitu unsur-unsur aksen,
tinggi rendah dan panjang pendeknya suara, serta irama kalimat sulit dilambangkan
dengan ejaan kedalam Bahasa tulisan.
c. Ragam Bahasa dalam pemakaiannya sering terjadi gangguan percampuran unsur [kosa
kata misalnya] daerah maupun asing. Ragam Bahasa terpengaruh karena gangguan
percampuran unsur unsur itu mendorong pembicara untuk bersikap bijaksana dalam
memilih.
Kedua, kurangnya kesadaran dari mahasiswanya sendiri. Identik dengan remaja dewasa,
mahasiswa masih mempunyai ego sehingga mereka merasa canggung berbahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam pergaulannya. Bahkan mahasiswa lebih memilih untuk menguasai Bahasa
Inggris yang dianggap lebih hebat daripada Bahasa Indonesia dan beralasan untuk mengikuti
perkembangan zaman. Alasan tersebut memang tidak bisa dipungkiri tetapi alangkah baiknya
jika menguasai Bahasa Indonesia yang baik dan benar dulu.
Ketiga, anggapan Bahasa Indonesia baku sebagai bahasa panti jompo. Ini disebabkan
karena peran dari media baik cetak maupun elektronik sering berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa informal yang dibawakan oleh ikon-ikon artisnya sehingga orang yang
mengidolakan artis tersebut suka menirukan apa yang idola mereka lakukan. Contohnya Laura
Syndrome yang gejalanya menirukan gaya ala Cinta Laura. Jadi jika suatu acara menggunakan
bahasa formal, maka acara tersebut membosankan untuk disimak. Jadi untuk memaksimalkan
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dikalangan mahasiswa sangat sulit
dilaksanakan. Apabila pendidikan mau memaksimalkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam kehidupan sehari-hari dikalangan mahasiswa sekarang, mungkin sudah
terlambat. Seharusnya program seperti ini dilaksanakan sejak usia dini agar dapat terbiasa
berbahasa Indonesiayang baik dan benar.
C. KESIMPULAN
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928, diumumkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
untuk Negara Indonesia pascakemerdekaan. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945
bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya dan ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36.
DAFTAR PUSTAKA