Paragraf
Disusun oleh:
1. Ghinayatul’Amalya (1708066036)
2. Jihan Murdana (1708066042)
3. Eva Dwi Mulyani (1708066048)
4. Betari Radhwa Arifah (1708066054)
2018
Daftar Isi
2
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah mengenai
paragraf sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah mengenai paragraf dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
3
BAB I Pendahuluan
4
BAB II Pembahasan
Paragraf merupakan kalimat kalimat yang disusun secara sistematis dan logis
sehingga membentuk kesatuan pokok pembahasan. Paragraf juga bisa disebut sebagai
kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi dan lebih luas dari kalimat, dan
merupakan himpunan dari kalimat yang bertahan dalam satu rangkaian membentuk suatu
gagasan.
Dalam paragraf terkandung satu buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat
dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik, kalimat
penjelas, sampai kalimat penutup. Dari kalimat kalimat tersebut saling berkaitan menjadi
suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan, sehingga dalam sebuah paragtaf
terdapat sebuah gagasan utama.
Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga
selebihnya merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan,
menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
Dan yang keempat paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam
kalimat penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik.
Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat
topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai
detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
5
2. Fungsi paragraf, adalah sebagai berikut ini
a. Mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu
pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara
logis dalam suatu kesatuan.
b. Untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
c. Untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan
memudahkan pemahaman bagi yang mbacanya.
d. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran
yang lebih kecil.
e. Untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada karangan yang
terdiri dari beberapa variabel.
• Jika kalimat pertama dan kedua merupakan inti paragraf, berarti kalimat
tersebut adalah gagasan utama paragraf yang bersangkutan.
• Jika kalimat pertama bukan inti paragraf, cermati kalimat terakhir paragraf
tersebut, jika kalimat terakhir merupakan kalimat inti berarti kalimat terakhir
tersebut adalah gagasan utama dari paragraf yang bersangkutan.
• Jika kalimat di awal dan di akhir paragraf, berarti kalimat utama paragraf
tersebut berada di awal dan di akhir paragraf.
6
2.2.1. Jenis paragraf menurut fungsi kalimat
7
tersebut membuktikan bahwa sampah-sampah organik dapat diolah kembali
menjadi sesuatu yang lebih berguna
Keterangan: (1), (2), dan (3) merupakan kalimat penjelas, (4) merupakan
kalimat utama.
Contoh:
8
Contoh:
Pada hari itu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang
rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi
menghangatkan badan. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna. Angin
pegunungan membelai wajahku. Ku hirup hawa pagi yang segar sepuas-
puasku.
9
paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf pengembang bergantung pola
dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif,
naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan
untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
Fungsi paragraf pengembang di dalam karangan:
1) Mengemukakan inti persoalan;
2) Memberi ilustrasi atau contoh;
3) Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikut;
4) Meringkas paragraf sebelumnya;
5) Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan.
Contoh:
Orang utan dewasa dapat ditengarai melalui ciri-cirinya. Dahi
orang utan dewasa miring ke belakang. Di atas matanya yang jeluk
terdapat pinggiran tulang yang menganjur. Hidungnya pesek,
sementara sekat rongga hidungnya menganjur ke luar cuping
hidung. Mulutnya menganjur seperti moncong serta bibirnya tipis
dan pendek
10
dampak buruk untuk lingkungan. Oleh karenanya, pembuangan
sampah ini ke tong sampah yang tepat, serta pendaurulangan jenis
sampah ini perlu dilakukan supaya sampah elektronik tidak
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan juga manusia.
11
2.2.3.2. Paragraf Argumentasi
Paragraf ini berisi pendapat penulis yang disertai dengan bukti dan
alasannya. Paragraf argumentatif sendiri ditujukan untuk mengemukakan
gagasan berdasarkan fakta dan alasan kuat, sehingga pembaca pun yakin
dan setuju atas gagasan tersebut. Paragraf ini mempunyai sejumlah ciri,
yaitu:
Contoh:
Jika hal itu terjadi, maka bisa dipastikan bahwa kemarau tahun ini
bukanlah kemarau yang biasa, dikarenakan terjadi selama 7 bulan.
Sedangkan menurut data yang disampaikan oleh BMKG tahun lalu,
kemarau hanya terjadi selama 5 bulan.
Isi dari paragraf ini adalah kisah tentang suatu peristiwa atau kejadian
yang didasari oleh data dan fakta yang ada. Adapun ciri-ciri paragraf ini
adalah sebagai berikut:
12
2) Adanya latar tempat, waktu, atau suasana.
3) Adanya alur atau jalan cerita.
4) Paragraf ditulis secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu.
Contoh:
Contoh:
Deskripsi spasial
13
2.2.3.5. Paragraf Eksposisi
Contoh (1)
Contoh (2)
14
2.3.2. Kesatuan makna (koherensi)
Menurut KBBI koherensi adalah hubungan logis antara bagian karangan atau
antara kalimat dalam satu paragraf. Jadi, koherensi adalah keterkaitan ide atau
gagasan menjadi satu kesatuan, sehingga pembaca dapat runut membaca sebuah
tulisan (teks) dan dapat dipahami maksudnya.
2) Kata ganti.
Contoh pemakaian kata ganti:
Zaman purba dahulu, isi bumi masih lengkap. Belum ada jenis
hewan dan tumbuhan yang punah. Pada zaman itu manusia mencari
makan dengan mudah. Dengan peralatan sederhana berburu di hutan.
Mereka tidak tamak asalkan cukup untuk makan sehari.
15
3) Kata transisi atau ungkapan penghubung.
16
khusus-umum, umum-khusus), menurut urutan ruang, menurut proses, dan
bisa juga dari sudut pandang satu ke sudut pandang lain.
Pikiran utama dari sebuah paragraf akan jelas jika diperinci dengan pikiran-
pikiran penjelas. Tiap pikiran penjelas dapat dituangkan kedalam kalimat penjelas atau
lebih. Menurut Yakub (2009;43), dalam sebuah paragraf terdapat satu pikiran utama dan
beberapa pikiran penjelas. Inilah yang disebut kerangka paragraf.
Pikiran penjelas :
1. Berdasarkan teknik
Secara alamiah : urutan ruang dan waktu
Pengembangan secara alamiah ini seorang penulis dapat menggunakan
pola yang sudah ada pada obyek atau kajian yang dibicarakan. Penulis
17
dapat menggunakan dua pola. Pertama, pola spesial atau urutan ruang,
misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar kedalam dan
sebagainya. Kedua, pola kronologis atau urutan waktu, misalnya
gambaran urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan, tadi
sekarang, nanti, besok, dan sebagainya.
Klimaks dan Antiklimaks
Pembuatan klimaks dilakukan dengan penampilan gagasan utama yang
rinci dari persoalan yang paling rendah kedudukannya. Sementara itu
pengembangan antiklimaks merupakan kebalikan dari klimaks.
Umum ke Khusus, dan Khusus ke Umum
Cara pengembangan paragraf umum khusus-khusus umum merupakan
cara yang paling umum dipakai. Paragraf umum khusus dikembangkan
dengan meletakkan pikiran utama pada awal paragraf kemudian rician-
rincian berada pada kalimat-kalimat berikutnya. Sebaliknya paragraf
khusus umum, mula-mula dikembangkan rincian-rincian kemudian pada
akhir paragraf disampaikan generalisasinya. Jadi paragraf umum khusus
bersifat deduktif, sedangkan paragraf induktif bersifat khusus umum.
2. Berdasarkan isi
Perbandingan dan pertentangan
Paragraf perbandingan dan pertenntangan ialah cara pengarang
menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang , subjek atau
gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu (Keraf dalam Mudlofar
2002: 99).
Fanatisme dan semangat yang dua hari lalu sempat pudar, di pertandingan
semi final hari Kamis malam telah kembali. Dengan modal itu pula dan
teknik permainan yang lumayan baik PSSI A maju ke final turnamen
sepak bola Piala Kemerdekaan V, setelah mendudukkan Malaysia 2-0 (1-
0). Di final hari Sabtu, PSSI A menghadapi Australia yang mengalahkan
Thailand 2-0. (Sumber: Kompas)
Analogi
18
Pengembangan analogi biasanya digunakan untuk membandingkan
sesuatu yang sudah terkenal umum dengan yang tidak dikenal umum.
Contoh-contoh
Gagasan yang terlalu umum sifatnya sulit dipahami. Agar pembaca
menjadi jelas diperlukan ilustrasi-ilustrasi konkret. Ilustrasi konkret inilah
yang nantinya dikembangkan menjadi contoh-contoh.
Sebab-akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berupa hubungan sebab
akibat dan akibat sebab. Sebab dapat bertindak sebagai kalimat utama,
sedangkan akibat merupakan kalimat penjelas. Dapat pula sebaliknya ,
akibat sebagai pikiran utama dan sebab sebagai pikiran penjelas.
Definisi luas
Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud
memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal (keraf
dalam Mudlofar 2002: 102).
Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan kadang-kadang diperlukan
pengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini
bekerja kedua arah yang berlawanan, yaitu pertama mempersatukan
satuan-satuan kedalam satu kelompok., dan kedua, memisahkan satuan-
satuan tadi dari kelompok yang lain (keraf dalam Mudlofar 2002: 103).
19
3.1. Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas sesuai dengan makalah “Paragraf” penulis
menyimpulkan bahwa paragraf merupakan kalimat kalimat yang disusun secara sistematis
dan logis sehingga membentuk kesatuan pokok pembahasan.
3.1.1. Jenis-jenis Paragraf
20
Pikiran utama dari sebuah paragraph akan jelas jika diperinci dengan pikiran-
pikiran penjelas. Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi
paragraf :
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
21
Daftar Pustaka
http://maherta.blogspot.co.id/2015/10/teknik-pengembangan-paragraf.html
http://pengembanganparagraf.blogspot.co.id
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragraf
https://www.eduspensa.id/contoh-paragraf-narasi-singkat/
https://video.quipper.com/id/blog/sbmptn/bahasa-indonesia-sbmptn/7-contoh-
paragraf-deskripsi-singkat-bahasa-indonesia/
http://contohsimpel.blogspot.com/2014/09/contoh-paragraf-eksposisi-singkat-
dan.html
https://notepam.com/contoh-paragraf-argumentasi/
https://web-bahasaindonesia.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-paragraf-deduktif-
induktif.html
www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-dan-contoh-majas-repetisi-
lengkap.html?m=1
aaded.blogspot.co.id/2014/09/paragraf.html?m=1
blognya-intan.blogspot.co.id/2012/10/paragraf.html?m=1
22