KELOMPOK 5
NOVITA VANESIA PAULUS
SEPTIANI KANIA MAINE
MERLIN PATTIPEILUHU
VERONSYA KAPTEN
JEFFRIEVER NYONG
LA ODE RENDY
DEMINIKUS MUSSY
UNIVERSITAS HALMAHERA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TAHUN 2023
A. Wawancara Kerja
Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting, bagi suatu
perusahaan dalam menyaring jumlah pelamar yang ada. Berbagai aspek, khususnya
kepribadian yang Anda tampilkan baik secara verbal maupun nonverbal, bahkan pada
saat Anda memasuki ruang wawancara akan memperoleh perhatian dari
pewawancara. Aspek-aspek kepribadian yang akan dinilai antara lain :
Penampilan Anda secara fisik
Gerak gerik dan sopan santun
Nada suara ( tone voice)
Rasa percaya diri
Inisiatif
Kebijaksanaan
Daya tanggap dan kerja sama
Ekspresi wajah
Kemanpuan berkomunikasi
Sikap terhadap pekerjaan
Selera humor
Mata kuliah apa yang paling Anda senangi dan yang paling Anda
benci, mengapa ?
Aspek-aspek mata kuliah apa yang paling menarik menurut anda ?
Apakah kuliah atau pelatihan yang Anda peroleh membantu
pengembangan karier anda ?
Bagaimana pandangan Anda tentang pendidikan yang Anda
peroleh di perguruan tinggi ?
Apakah anda merencanakan untuk melanjutkan studi ?
Keperibadian
Tujuan Karier
Pimpinan Anda
Pekerjaan Sebelumnya
Pergaulan Antarsejawat
Pendelegasian
Pengambilan Keputusan
Apa keputusan yang paling mudah dan yang paling sulit yang
pernah anda lakukan ?
Bagaiman proses anda melakukan pengambilan keputusan
penting ?
Bagaimana reaksi orang lain terhadap keputusan yang anda
laukuakn ?
4. Ucapan Terimakasih
Setelah wawancara usai, berikanlah ucapan terimakasih kepada para
pewawancara meskipun anda merasa kemungkinan anda diterima bekerja di
perusahaan tersebut kecil. Hali ini perlu anda laukan untuk menunjukan
pengahrgaan anda atas waktu yang telah mereka sediakan untuk wawancara.
a) Surat Penerimaan Pegawai dan Surat Penerimaan Kerja
Diterimanya seseorang untuk bekerja disuatu perusahaan, yang
tentunya merupakan kabar baik, dapat diorganisasikan dengan perencanaan
langsung. Pada pendekatan ini, bagian pembuka secara langsung
mengemukakan informasi yang menyenangkan, diikuti dengan informasi
konfriamsi dan paragraf penutup.
Apabila anda telah menerima surat penerimaan pegawai, anda
sebaiknya membuat surat balasan untuk organisasi, lembaga atau instansi
tempat anda diterima sebagai pegawai baru. Bagaiman anda mebuat surat
balasan tersebut ? pada perinsipnya, rencana orgnanisasional untuk surat
balasan sama dengan suratpemberitahuan permintaan kerja. Paling tidak ada
tiga poin yang perlu diperhatikan dalam menulis surat pegawai yaitu :
Nyatakan antusias anda terhadap tawaran kerja tersebut
Konfrimasi kapan anda dapat datang ke bagian personalia
Tunjukan antisipasi anda terhadap penerimaan tawaran kerja tersebut.
Anda berhak menulis surat penolakan kerja, baik yang bernada positif maupun
negatif. Namun demikian, rencana organisasional surat penolakan kerja sebaiknya
menggunakan perencanaan tak langsung sebagiamana pada penulisan bad-news. Pada
bagiana wal surat dikemukakan hal yang bersifat positif atau netral, baru kemudian
menyampaikan penolakan kerja pada bagian pertengahan, kemudian surat ditutup
dengan ucapan terimaksih. Surat penolakan kerja dibuat oleh pelamar kerja atu
mereka yang sudah bekerja tetapi mendapat atau mengharapkan pekerjaan ditempat
lain yang lebih menguntungkan. Pelamar yang sudah mengikuti semua bentuk seleksi
ujian seleksi, baik tertulis maupun wawancara dapat membuat surat penolakan kerja
karena telah diterima bekerja di tempat lain.
B. PRESENTASI BISNIS
Presentasi bisnis adalah menyampaikan informasi tentang aktivitas bisnis
(pengembangan produk, pengajuan usul proyek, perluasan pasar, dan lain sebagainya)
yang dilakukan pembicara kepada audiens yang hadir dalam forum bisnis. Presentasi
dalam bisnis sangat penting dilakukan karena memiliki tujuan yang hendak dicapai.
1. Tujuan Presentasi Bisnis
b. Flip Charts
adalah sebuah papan yg dilengkapi dgn lembaran-lembaran kertas
berukuran penuh. Apabila lembar kertas sudah penuh, maka dpt
dimembuka lembar kosong selanjutnya atau menyobeknya.
c. Transparansi overhead project
nampaknya merupakan alat bantu presentasi yang cukup populer bagi
para pembicara. Diberbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris,
Australia dan kanada. Dengan semakin meluasnya teknologi komputer,
maka semakin banyak yg dapat memanfaatkan kemampuan komputer untuk
membuat tampilan grafik, gambar, bagan dsb.
d. Papan tulis elektronik
Papan tulis elekronik memiliki motor elektronik untuk menggulung
layar sehingga muncul bagian bersih yang baru dan seterusnya.
e. Video cassete recorder (vcr)
Video cassete recorder (perekam kaset video) dapat digunakan sebagai
sarana untuk melakukan persentase bisnis . anda dapat merekam berbagai
program pelatihan atau kegiatan kegiatan tertentu sebagai bahan study
kasus dalam format kaset video . kaset video memiliki tiga macam format
yaitu : PAL, NTSC, SECAM
f. PANEL LCD
Panel liquid crystal display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar
komputer jenis laptop yakni transparan , untuk dapat beroperasi layar LCD
dihubungkan dengan port monitor bagian belakang komputer yang
bertindak seperti layar komputer dan bertindak seperti layar komputer
biasa yang menayangkan data atau gambar.
g. Proyektor LCD
Proyektor LCD (liquid crystal display) merupakan salah satu alat bantu
persentasi yang banyak di gunakan oleh organisasi atau lembaga bisnis
maupun non bisnis . dalam perkembangannya , proyektor LCD dari waktu
ke waktu mengalami perkembangan yang semakin baik .
perkembangannya dapat dilihat dari produk atau tau tampilan produk yang
semakin menarik dan ramping Proyektor LCD ini baru dapat berfungsi
dengan baik apabila dihubungkan dengan Personal Computer (PC) baik
dalam bentuk komputer jinjing (portabel computer) maupun komputer meja
(desktop komputer) .
4. Analisis Audiens
Dalam menganalisis audiens seorang pembicaraan harus mampu menjawab
enam pertanyaan mendasar berikut ini :
1) Siapa audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu
berbicara.
2) Apa yang diinginkan audiens?
Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang
diharapkan, pembicara yang baik perlu mengetahui apa yang
diinginkan oleh audiens.
3) Dimana melakukan persentasi?
Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat persentasi dilakukan
sangat penting.
4) Kapan melakukan persentasi?
Seorang pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan
melakukan persentasi bisnis (rincian mengenai tanggal,bulan
hari,dan jam berapa).
5) Mengapa melakukan persentasi?
Sebelum melakukan persentasi bisnis,seorang pembicara harus
mampu menjawab pertanyaan mengapa harus melakukan
persentasi bisnis.
6) Bagaimana melakukan persentasi?
Seorang pembicara yang satu dengan pembicara yang lain tentunya
memiliki strategi persentasi bisnis yang berbeda-beda.
6. Peninjauan Lokasi
Peninjauan lokasi bagi pembicara merupakan salah satu factor yang perlu
dipertimbangkan sebelum melakukan presentasi bisnis. Seringkali, pembicara
memasuki ruang presentasi bisnis tanpa peninjauan sebelumnya. Hal ini dapat
menggangu kelancaran presentasi bisnis tersebut. Misalnya, penyediaan sound
system termasuk mikrofon, bagaimana mengoperasikan alat bantu visual
presentasi bisnis, seperti: overhead projector, LCD projector, dan VCR.
Mengingat berbagai macam alat bantu presentasi bisnis memiliki merek yang
berbeda-beda, posisi/letak tombol untuk menghidupkan dan mematikan atau
tombol untuk memfokuskan gambar dan lain-lain juga berbeda. Disamping
mengetahui posisis alat bantu presentasi bisnis, peninjauan lokasi juga
mencangkup antara lain tempat duduk dan tata letaknya, ruangan ber-AC atau
tidak, tata lampu, podium, posisi layar (screen), posisi proyektor dan sejenisnya.
7. Percaya Diri
Salah satu factor yang menyebabkan keberhasilan presentasi bisnis adalah
adanya factor percaya diri yang kuat dari pembicara. Pembicara yang tidak
memiliki rasa percaya diri yang kuat akan berdampak pada presantasi bisnis yang
asal-asalan sehingga tidak mencapai sasaran yang diinginkan. Ketidakpercayaan
diri seseorang diekspresikan dengan berbagai sikap atau perilaku sebagai berikut:
a. Gemetar
Tangan dan lutut yang gemetar bukanlah disebabkan oleh adanya rasa
takut. Itu merupakan suatu proses bomeostatik dari badan yang membuang
kelebihan energi. Gunakan kelebihan energy tersebut secara positif dengan
melakukan gerakan tubuh yang termotivasi oleh apa yang sedang
disampaikan kepada audiens.
b. Bicara Terputus-putus
Jika saat persentasi bisnis seseorang pembicara kehilangan urutan
pemikiran atau terputus-putus, sebaiknya lepaskan kontak mata dengan
audiens, ambil nafas dalam-dalam, hembuskan nafas secara perahan-lahan,
sambil melihat catatan kecil. Selanjutnya, fokuskan perhatian pada apa
yang sedang disampaikan atau dipresentasikan, dan bukannya apa yang
terlupakan.
c. Mulut Kering
Jika pada saat pembicara melakukan presentasi bisnis dan terasa mulut
kering sebaiknya segera minta disediakan segelas air minum dengan cara
langsung atau tidak langsung.
d. Tenggorokkan Tersumbat
Apabila seseorang pembicara yang melakukan persentase bisnis tiba-
tiba tengorokan terasa tersumbat, sebaiknya belajarlah menguap diam-diam
sambil tundukkan kepala, katupkan bibir, buka bagian belakang tengorokan
dan tarik udara masuk lewat hidung.
e. Tersenggal-senggal
Apa yang perlu dilakukan bila pada saat melakukan presentase bisnis,
tiba-tiba pernafasan pembicara terganggu atau tersengal-sengal? Jangan
cemas, tundukkan kepala dan alihkan fokus anda dari audiens. Lipatlah
lengan kiri menyilang bagian bawah perut, kendorkan bahu, tarik napas
dalam-dalam kebagian bawah perut, dan hembuskan nafas perlahan-lahan
lewat bibir.
Resep bagaimana seorang pembicara mampu mengembangkan percaya
diri :
Tersenyumlah dan pandanglah sekilas semua audiens jangan menunduk
malu berbanggalah.
Mulailah perlahan-lahan, dengan punggung dan dagu tegak.
Bukalah persentasi anda dengan mengatakan sesuatu dengan sungguh-
sungguh.
Mengetahui bahwa anda lebih tahu tentang topik tersebut dari pada para
pendengar anda.
Pakailah pakaian anda yang terbaik.
Yang terpenting hiasi wajah anda dengan senyuman.
C. Negosiasi Bisnis
Dalam setiap proses negosisasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan atau
berbeda sudut pandangnya. Agar dapat menemukan titik temu atau kesepakatan,
kedua belah pihak perlu bernegosiasi.
Menurut Hartman, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut
pandang siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang
berkepentingan dalam bernegosiasi, yaitu pembeli dan penjual. Bagi pihak pembeli
negosiasi merupakan seni membeli sampanye Prancis yang berkualitas baik dengan
harga sebotol bir. Sementara itu bagi penjual, negosiasi merupakan seni menjual
mobil mewah kepada pembeli yang berpura-pura hanya bisa membeli mobil kelas
dua. Hartman menegaskan bahwa negosiasi merupakan suatu proses komunikasi
antara dua pihak, yang masing masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka
sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan dan memuaskan kedua belah pihak
mengenai masalah yang sama. Pengertian ini merupakan pengertian negosiasi yang
sesuai atau cocok diterapkan baik dalam dunia bisnis maupun nonbisnis.
Menurut Oliver, negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua belah pihak
mempunyai hak atas hasil akhir. Hal ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak
sehingga terjadi proses saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai suatu
kesepakatan bersama.
Menurut Casse, negosiasi adalah proses dimana paling sedikit ada dua pihak
persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba untuk bersepakat tentang
sesuatu hal demi kepentingan bersama. Berdasarkan ketiga pengertian negosiasi
tersebut, dapat dikemukakan bahwa suatu proses negosiasi selalu melibatkan dua
orang atau lebih saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak,
dan mencapai tujuan yang dikehendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat
dalam negosiasi. Salah satu tujuan orang bernegosiasi adalah menemukan suatu
kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan/keinginan
kedua belah pihak. Dengan kata lain, hasil dari sebuah negosiasi adalah adanya suatu
kesepakatan yang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Dalam hal ini
tidak ada satu pun pihak yang merasa dikalahkan atau dirugikan akibat adanya
kesepakatan dalam negosiasi. Selain untuk memperoleh kesepakatan kedua belah
pihak, menurut Thong, alasan bernegosiasi adalah juga untuk mendapatkan sebuah
keuntungan atau menghindarkan kerugian atau memecahkan problem yang lain.
Untuk mendapatkan suatu kesepakatan kedua belah pihak, ada beberapa hal yang
perlu di perhatikan, antara lain:
Persiapan yang cermat
Presentasi dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak.
Keterampilan, pengalaman, motivasi dan pikiran yang terbuka.
Pendekatan yang logis (masuk akal) untuk menciptakan dan mempertahankan
hubungan yang baik dan saling menguntungkan serta saling menghormati.
Kemauan untuk membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan melalui
kompromi bila terjadi kemacetan.
Proses bernegosiasi bukanlah proses sesaat yang kemudian dapat dengan segera
diperoleh hasilnya. Oleh karena itu, negosiasi merupakan suatu proses komunikasi
yang berlangsung secara kontinyu dan terus menerus hingga tercapai suatu
kesepakatan bagi kedua belah pihak. Sebagai contoh, negosiasi tentang
penyesuaian gaji karyawan yang terjadi antara pihak karyawan perusahaan dengan
pihak manajemen perusahaan.
1. Proses Bernegosiasi
Persiapan yang baik sebelum bernegosiasi merupakan salah satu kunci sukses
bernegosiasi. Persiapan yang asal-asalan tentu saja tidak akan memperoleh hasil
yang optimal.
Menurut Hartman, ada empat poin penting yang perlu diperhatikan sebelum
bernegosiasi, antara lain pencarian fakta terutama dari pihak lain (lawan
negosiasi), menaksir posisi lawan negosiasi, membuat perencanaan yang baik, dan
memilih serta mengatur tim negosiasi.
Menurut Casse, ada tiga tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu tahap
perencanaan/planning phase (sebelum negosiasi), tahap
implementasi/implementation phase (selama negosiasi), dan tahap
peninjauan/reviewing phase (setelah negosiasi).
2. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu:
merencanakan sasaran negosiasi anda, memutuskan strategi anda, dan
memperjelas proses bernegosiasi. Digambarkan dalam sebuah model terpadu akan
Nampak seperti yang di tunjukkan pada berikut ini:
Sasaran
Negosiasi
Strategi Proses
Negosiasi Negosiasi
a. Sasaran Negosiasi
Sasaran negosiasi (negotiation objective) adalah apa hasil yang diharapkan
dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa
seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran atau target dalam bernegosiasi
sangatlah penting sebagai arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi. Ada
dua jenis sasaran dalam bernegosiasi, yaitu sasaran ideal dan sasaran dasar
(batas minimal yang dapat dicapai).
b. Strategi Negosiasi
Komponen kedua adalah strategi negosiasi (negotiationstrategy) yang
merupakan cara atau teknik untuk mencapai tujuan bernegosiasi. Untuk
mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang diperlukan strategi yang
tepat. Ada beberapa strategi yang dapat anda gunakan dalam bernegosiasi,
antara lain: strategi kooperatif (cooperative strategy), strategi kompetitif
(competitive strategy), dan strategi analitis (analitycal strategy)
Strategi Kooperatif
Sasarannya mencapai kesepakatan kedua belah pihak.
Memakai semboyan win-win solution (saling menguntungkan)
Mempercayai pihak lawan.
Melakuka kompromi jika diperlukan dan timbal balik.
Menciptakan landasan dan kepentingan bersama.
Strategi Kompetitif
Strategi Analitis
c. Proses Negosiasi
Komponen ketiga adalah proses negosiasi (negotiation process). Sebelum
mencapai sasaran yang telah Anda tentukan sebelumnya, perlu diketahui
bahwa dalam setiap negosiasi sangat diperlukan yang namanya proses
negosiasi yang melibatkan kedua belah pihak. Proses negosiasi merupakan
suatu proses tawar-menawar yang diharapkan mampu menghasilkan suatu
kesepakatan dikedua belah pihak yang saling menguntungkan. Proses
negosiasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang dinamis dalam dunia
bisnis.
Menurut Casse dalam proses negosiasi ada enam tahapan penting yang perlu
di perhatihan, antara lain:
1. Persiapan
Merupakan tahapan yang berkaitan dengan pengumpulan informasi
secukupnya dan penentu tim negosiasi yang sebaik-baiknya yang akan di
ikutsertakan dalam proses negosiasi.
2. Kontak pertama
Merupakan tahap pertemuan secara langsung antara kedua belah pihak
yang terlibat dalam proses negosiasi.
3. Konfrontasi
Merupakan tahap saling berargumentasi terhadap segala sesuatu yang akan
di negosiasikan.
4. Konsisiliasi
Merupakan tahap untuk saling melakukan proses tawar-menawar.
5. Solusi
Merupakan tahap dimana kedua belah pihak mulai saling menerima dan
member.
6. Pascanegosiasi
Merupakan tahap untuk melakukan konsolidasi bagi kedua belah pihak.
Negosiator yang berperan intuitif harus mampu memunculkan ide ide dan
cara-cara pendekatan baru, pilihan pilihan potensial dalam bernegosiasi,
menunjukkan apa yang penting dan mana yang kurang penting dalam
bernegosiasi, mengetahui apa implikasinya ke depan, memahami negosiasi
secara utuh/menyeluruh, dan mengantisipasi apa yang akan dilakukan oleh
pihak lawa negosiasi.
3. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan
agar mencapai sukses dalam bernegosiasi. Oleh karenanya, tahapan ini bukan lagi
sebagai wacana pikiran atau ide lagi, tetapi sudah berada pada tahapan perilaku
dan tindakan yang diperlukan dalam bernegosiasi. Implementasi negosiasi
memiliki beberapa komponen penting, antara lain: taktik negosiasi, keterampilan
negosiasi, dan perilaku negosiasi. Berikut ini beberapa taktik negosiasi yang
sering digunakan dalam praktek bernegosiasi, antara lain:
a. Taktik Cara Anda
Yang termasuk dalam taktik “dengan cara anda” adalah bahwa anda tahu
tujuan yang ingin dicapai, anda bersikeras dan memaksa pihak lawan agar
percaya bahwa Andalah yang benar, Andalah yang berinisiatif dan
mempertahankan nya, Anda yang mengendalikan proses negosiasi, dan
Anda terus menekan.
b. Taktik Bekerja Sama
Taktik ini menegaskan bahwa Anda mau mendengarkan pihak lawan dan
mengetahui apa yang ada dibenak mereka, Andalan yang memutuskan
untuk bersikap reaktif (bukan proaktif), siap bekerja sama jika proposal
pihak lawan sejalan dengan sasaran Anda, Anda setuju, tidak setuju dan
kadang-kadang mengembangkan ide-ide mereka berhasil.
c. Taktik Tidak Bertindak Apa-apa
Taktik ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi. Dalam hal ini
Anda tetap bersikukuh pada pendirian sebelumnya dan tidak mudah
berubah. Taktik ini dilakukan karena Anda ingin mempertimbangkan
sesuatu, salah satu trik untuk mengulur waktu, upaya untuk membuat pihak
lawan gugup atau grogi, dan Anda percaya inilah saatnya untuk menilai
secara perspektif.
d. Taktik Melangkah ke Tujuan Lain
Taktik ini menuntut Andalah yang harus akti menggeser suatu persoalan ke
persoalan lain. Andalah yang memang mencoba untuk menghindar dari
suatu persoalan agar tidak dibahas lagi. Taktik ini diambil dengan beberapa
alasan sebagai berikut. Anda punya peluang untuk memenangkan negosiasi
saat ini pihak lain justru yang akan memperoleh peluang memenangkan
negosiasi bila suatu persoalan dibahas lagi, waktunya tidak tepat, atau
adanya kesepakatan lain yang perlu dibahas lebih dulu.
5. Keterampilan Bernegosiasi
Keberhasilan atau kesuksesan dalam bernegosiasi dapat ditentukan oleh berbagai
faktor penting, diantaranya adalah keterampilan seorang negosiator dalam
bernegosiasi dengan pihak lawan negosiasi. Menurut Hartman ada beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan dalam keterampilan bernegosiasi (negotiation
skills) antara lain.
Persiapan
Persiapan yang baik merupakan salah satu kunci sukses negosiasi. Tanpa
persiapan yang baik, hasil yang diperoleh dalam bernegosiasi tidak akan
memuaskan kedua belah pihak atau bahkan mengalami kegagalan yang pada
akhirnya menimbulkan kekecewaan bagi kedua belah pihak.
Memulai Negosiasi
Kompromi
Hal yang perlu dihindari dalam melakukan negosiasi, antara lain: mengajukan
permintaan awal yang tidak logis (permintaan tinggi untuk penjual dan permintaan
rendah untuk pembeli), membuat konsesi bebas, memulai tanpa daftar penawaran,
melakukan negosiasi terlalu cepat, bernegosiasi saat terkejut, menghargai tawaran
yang tidak masuk akal, takut diam, marah, tidak menuliskan hasil negosiasi,
bernegosiasi pada saat lelah, mengecewakan bos Anda, dan memaksakan
bernegosiasi.
Menurut oliver, ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam
bernegosiasi, antara lain: persiapan yang baik, berlatih, menggambarkan posisi
Anda, membuat usulan, penawaran, dan persetujuan. Masing-masing kunci dasar
dalam bernegosiasi tersebut dapat di jelaskan berikut ini.
Negosiasi yang tidak disertai persiapan yang baik tidak akan mampu
menghasilkan kesepakatan secara optimal. Semakin penting negosiasi, maka
semakin banyak persiapan yang harus dilakukan. Lakukan identifikasi pada
tahap persiapan atas hal-hal berikut: kemungkinan pihak lawan membuka
pernyataan dan posisi, bagaimana Anda bergerak dari posisi pihak lawan
menuju aspirasi Anda, masalah potensial, rintangan, kesempatan, kebutuhan
dan pilihan yang dimiliki lawan Anda, bagaimana idealism dan garis dasar
Anda, pertimbangan biaya setiap gerakan yang mungkin Anda buat dan itu
dapat menguntungkan pihak lawan Anda, dan antisipasi apa konsesi yang akan
diberikan oleh pihak lawan Anda.
Berlatih
Berlatih bernegosiasi merupakan kunci percaya diri. Hal itu dapat menjadi
pintu pembuka besar atau kecil masalah dan kesulitan yang akan muncul.
Semakin sering berlatih dan selalu memperbaiki diri setiap terjadi kekeliruan
akan menjadikan modal dasar yang berharga menuju kesuksesan Anda.
Pada beberapa titik setiap sisi menggambarkan posisi mereka dengan jelas.
Tujuan anda adalah bagaimana memberikan kesempatan kepada pihak lawan
untuk berbicara tentang berbagai hal berkaitan dengan apa, bagaimana, kapan,
di mana, dan mengapa negosiasi perlu dilakukan.
Jika pihak lawan anda mengisyaratkan tidak membuat suatu usulan (proposal)
yang ingin diajukan dalam bernegosiasi, saatnya bagi anda untuk
mengusulkannya. Hal itu juga akan memberikan suatu konsesi yang terlalu dini
oleh pihak lawan. Namun demikian, pada babak awal tersebut janganlah terlalu
berharap munculnya sebuah kesepakatan. Masih ada kata-kata tawaran
berikutnya yang perlu di pertimbangkan lebih lanjut dalam bernegosiasi.
Penawaran
Persetujuan
Dalam proses penawaran yang intens, sangatlah mudah untuk melupakan apa
yang telah disetujui sebelumnya. Sasaran dari setiap kali bernegosiasi adalah
untuk mencapai kesepakatan. Suatu kesepakatan tidak hanya terbatas pada hasil
akhir dari kesepakatan, tetapi butir-butir dari kesepakatan juga menjadi bagian
penting yang tak terpisahkan dalam proses bernegosiasi. Tak ada yang harus
dikalahkan atau dirugikan dalam bernegosiasi. Yang terpenting adalah
bagaimana menghasilkan sebuah kemenangan bersama.
Untuk mencapai suatu kesepakatan yang baik (efektif) bagi kedua belah
pihak, Anda perlu memahami dengan sebaik-baiknya apa yang sebenarnya
diinginkan oleh pihak lawan.
Menurut Mattock dan Ehrenborg, ada sepuluh hal yang sangat diinginkan
oleh pihak lawan, antara lain:
7. Tipe Negosiator
Pemahaman yang baik terhadap karakteristik atau cirri cirri berbagai macam
negosiator akan membantu mempermudah Anda dalam menentukan strategi
bernegosiasi.
Menurut Casse, ada empat negosiator yaitu
1. Negosiator Curang
Anda harus hati hati berhadapan dengan seorang negosiator yang curang karena
pada dasarnya yang terlintas dalam benak pikiran nya adalah bagaimana
memenangkan negosiasi dan mengalahkan Anda. Bahkan, bukanlah mustahil
dapat menghalalkansegala cara.
2. Negosiator Profesional
Seorang negosiator yang profesional akan tahu apa yang sedang di
negosiasikan, dan tahu bagaimana memperoleh apa yang diinginkannya. Ia
memiliki pengetahuan dan keterampilan bernegosiasi yang baik. Yang tak
kalah pentingnya adalah ia tahu banyak hal tentang lawan negosiasinya.
3. Negosiator Bodoh
Seorang negosiator yang bodoh cenderung menghendaki kekalahan untuk
kedua belah pihak. Tidak peduli apapun yang Anda lakukan, ia akan berusaha
sekuat tenaga agar tidak ada yang bisa keluar sebagai pemenang. Yang penting
baginya tidak ada pemenang dalam negosiasi.
4. Negosiator Naif
Seorang negosiator yang tidak siap bernegosiasi, tidak tahu pokok persoalan
yang akan dinegosiasikan, bahkan cenderung percaya begitu saja pada pihak
lawan negosiasinya.