Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAHASA INDONESIA

Rabu, 17 Februari 2021

Na : Muhammad Yasin Prodi/kela : Ilmu Administrasi Bisnis/B


m s
a
NI : 205030201111104 Dosen : Muhammad Hambali, S.S.,
M M.Pd.

SEJARAH BAHASA INDONESIA, RAGAM BAHASA, DAN FUNGSINYA


Indonesia merupakan negara di kawasan Asia Tenggara yang terdiri atas banyak
pulau dan terpisah oleh lautan. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki berbagai macam
perbedaan. Budaya dan bahasa yang beragam menjadikan Indonesia sebagai negara yang
kaya akan keberagaman. Apabila kita menarik garis historis Negara Indonesia maka kita akan
menemukan sejarah terbentuknya bahasa Indonesia seperti yang kita gunakan saat ini. Bahasa
Indonesia bisa dikatakan sebagai bahasa peranakan dari bahasa Melayu karena memang
bahasa Indonesia diadopsi dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu telah digunakan sejak
berabad-abad lamanya oleh rakyat nusantara. Telah banyak ditemukan banyak bukti-bukti
sejarah yang membuktikan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang banyak digunakan
oleh masyarakat sejak dulu kala khususnya di daerah Sumatera yang dulunya merupakan
wilayah Kerajaan Sriwijaya yang sangat berpengaruh.
Seiring dengan kejayaan Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu mengalami banyak
perubahan mengikuti perubahan sosio kultural masyarakat. Perubahan sosio kultural
masyarakat ini juga dipengaruhi oleh masuknya bangsa barat yang melakukan aktivitas
perdagangan sehingga mempengaruhi kedudukan bahasa Melayu pada saat itu. Maka,
sampailah Indonesia pada masa perjuangan kemerdekaan yang pada saat itu Indonesia masih
belum mempunyai bahasa persatuan sebagai alat komunikasi antar daerah yang memiliki
bahasa daerah yang berbeda-beda. Prof. Soedjito menjelaskan secara sederhana alasan
mengapa bahasa Melayu yang dijadikan landasan lahirnya bahasa Indonesia sebagai berikut.
1. Bahasa Melayu telah digunakan sebagai lingua franca (bahasa perhubungan) selama
berabad-abad sebelumnya di seluruh kawasan tanah air kita (Nusantara). Hal tersebut
tidak terjadi pada bahasa Jawa, Sunda, ataupun bahasa daerah lainnya.
2. Bahasa Melayu memiliki daerah persebaran yang paling luas dan melampaui batas-batas
wilayah bahasa lain meskipun penutur aslinya tidak sebanyak penutur asli bahasa Jawa,
Sunda, Madura, ataupun bahasa daerah lainnya.
3. Bahasa Melayu masih berkerabat dengan bahasa-bahasa Nusantara lainnya sehingga tidak
dianggap sebagai bahasa asing.
4. Bahasa melayu bersifat sederhana, tidak mengenal tingkat-tingkat bahasa sehingga mudah
dipelajari. Berbeda dengan bahasa Jawa, Sunda, Madura yang mengenal tingkat-tingkat
bahasa.
5. Bahasa melayu mampu mengatasi perbedaan-perbedaan bahasa antar penutur yang
berasal dari berbagai daerah. Dipilihnya bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan tidak
menimbulkan perasaan kalah terhadap golongan yang lebih kuat dan tidak ada persaingan
antar bahasa daerah.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 disahkanlah Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan yang tercetus dalam ikrar Sumpah Pemuda yang berbunyi :
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia.
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia”.

Nama bahasa Indonesia diambil memiliki makna politis sebagai semangat juang
kemerdekaan dalan satu ikatan, Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa. Bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan diartikan sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi yang
melibatkan banyak tokoh nusantara yang berasal dari latar belakang budaya yang beragam.
Maka dari itulah bahasa Indonesia memiliki fungsi dan kedudukan sebagai bahasa persatuan.
Telah banyak usaha-usaha dilakukan dalam upaya mempertahankan dan
mengembangkan bahasa Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan yaitu diadakannya
beberapa Kongres Bahasa Indonesia 1-10 sebagai bukti bahwa bahasa Indonesia harus terus
berkembang sesuai perkembangan zaman dan teknologi dari masa ke masa.
Kemajemukkan bangsa Indonesia telah membawa dampak kepada perkembangan
bahasa Indonesia dari masa ke masa yaitu timbulnya berbagai ragam bahasa yang bervariasi.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda - beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara. orang yang dibicarakan. serta
menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan perkembangan zaman,
sekarang ini masyarakat mengalami perubahan sehingga bahasa pun mengalami perubahan.
Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Dalam hal ini
banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien
sehingga dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk
keperluan tertentu, yaitu disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Munculnya ragam bahasa
ini dipengaruhi oleh faktor budaya yang berbeda-beda, sejarah atau latar belakang nenek
moyang yang berbeda di setiap daerah, serta perbedaan keadaan demografi yang
memunculkan berbagai macam intonasi volume pengucapan bahasa yang berbeda pula.
Ragam bahasa dapat dikelompokkan berdasarkan menurut cara penuturan yang
terbagi menjadi ragam dialek, terpelajar, resmi dan tidak resmi. Ragam bahasa jika dilihat
dari cara berkomunikasi dibedakan lagi menjadi ragam lisan dan ragam tulis. Sedangkan jika
dilihat dari topik pembicaraan, ragam bahasa dibedakan menjadi ragam sosial, ragam
fungsional, ragam jurnalistik, ragam sastra, dan ragam politik hukum.
Menurut buku Arifin (2008:12) kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
memiliki fungsi, di antaranya:
a. Lambang Kebanggaan Kebangsaan
Di dalam fungsinya sebagai Lambang Kebanggaan Kebangsaan, bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Atas dasar
kebanggaan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga, pelihara dan kembangkan serta rasa
kebanggaan pemakainya senantiasa kita bina.
b. Lambang Identitas Nasional
Bahasa Indonesia fungsinya sebagai Identitas Nasional, yang mengarah pada
penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain bendera dan lambang negara. Di dalam
fungsinya bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri, sehingga serasi
dengan lambang kebangsaan yang lain. Bahasa Indonesia memiliki identitasnya hanya
apabila masyarakat pemakainya terutama kaum muda dan pelajar membina dan
mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.
c. Alat Perhubungan Antarwarga, Antardaerah, Antarbudaya
Bahasa Indonesia memiliki peranan yang vital dimasyarakat umum dan nasional.
Berkat adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang lain
sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial
budaya dan bahasa tidak perlu dikawatirkan. Masyarakat dapat bepergian ke seluruh
plosok tanah air dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satusatunya alat
komunikasi.
d. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya.
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa maksudnya,
bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan bahasa di
Nusantara, tanpa harus menghilangkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu,
dengan bahasa nasional itu masyarakat dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di
atas kepentingan daerah atau golongan.

Sedangkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara memiliki fungsi di


antaranya:
a. Bahasa Resmi Kenegaraan
Maksud dari Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahwa bahasa
Indonesia dipakai dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti upacara, peristiwa
dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Salah
satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat
yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainya, serta pidato-
pidato kenegaraan.
b. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan
Bahasa Indonesia memiliki fungsi vital di dunia pendidikan di nusantara ini, mulai
dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kecuali
pada daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa
pengantarnya seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali dan Makasar, akan tetapi
hanya sampai tahun ke tiga pendidikan Sekolah Dasar.
c. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional
Dalam hal ini bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi
timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat
perhubungan antardaerah, dan antarsuku, melainkan juga sebagai alat perhubungan di
dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
d. Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang
memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian
rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang
membedakanya dengan kebudayaan daerah.

Anda mungkin juga menyukai