Anda di halaman 1dari 6

Resume Bahasa Indonesia Kelompok 1

Nama : Zahra Rana Niendya


NIM : 202010140311058

Sejarah Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Sejarah Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia yang sekarang ini kita miliki merupakan salah satu simbol kebangsaan
yang berkembang seiring dengan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut,
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Oleh sebab itu, perkembangan Bahasa Indonesia
tidak dapat lepas dari pasang surutnya dinamika kehidupan bangsa Indonesia, mulai dari Bahasa
Indonesia sebagai bahasa penghubung (lingua franca)  dalam hubungan antar suku sampai
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu berbagai suku dan golongan di Indonesia.
Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak abad ke-7 sudah
dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara,
melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa
Bahasa Melayu telah digunakan di kawasan Asia Tenggara digunakannya Bahasa Melayu Kuna
dalam prasasti Kedukan Bukit (683 M), Talang Tuwo (684 M), Kota Kapur (686 M), dan Karang
Brahi berangka tahun (688 M). Prasasti itu  bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna
dari kerajaan Sriwijaya. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya,
tetapi ditemukan prasasti lain seperti Gandasuli (832 M) dan Bogor ( 942 M).
Pada masa Islam, perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu semakin pesat, baik yang
berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380
M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat  Raja-
Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin,dan Bustanussalatin. Penyebaran bahasa Melayu  pun
semakin pesat seiring dengan proses penyebaran agama Islam ke seluruh Nusantara. Dalam hal
ini Bahasa Melayu dijadikan bahasa pengantar dalam dakwah menyebarkan agama Islam. Selain
itu penyebaran Bahasa Melayu yang pesat disebabkan karena Bahasa Melayu tidak mengenal
tingkat tutur sehingga dengan cepat dapat diterima oleh semua golongan dalam masyarakat.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mendorong tumbuhnya rasa
persaudaraan dan persatuaan bangsa Indonesia. Perasaan senasib mendorong bangsa Indonesia
mencari identitas bersama untuk melawan penjajahan, dan bahasa Melayu yang telah
berkembang hampir di seluruh Indonesia merupakan salah satu bentuk identitas bersama
tersebut. Perwujudan dari keinginan akan identitas-identitas kebangsaan itu mencapai puncaknya
pada Kongres Pemuda II di Jakarta tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari
berbagai pelosok Nusantara  berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar sebagai berikut :

1. bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia


2. berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
3. menjunjung bahasa persatuan,  bahasa Indonesia.

Ikrar para pemuda itulah yang ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Legitimasi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dikukuhkan dalam konstitusi


Negara Kesatuan Republic Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada saat itu Undang-
Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam
Bab XV pasal 36 dinyatakan bahwa Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia  (Bab XV, Pasal 36).

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia


Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara memiliki
kedudukan sangat penting yang tercantum didalam Sumpah Pemuda ke-2 dan Pasal 36 Undang-
undang Dasar 1945 maka Bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa kebangsaan yang menjadi
salah satu simbol nasionalisme Indonesia.
Kedudukan Bahasa Indonesia dalam masyarakat Indonesia merupakan wujud dan symbol
persatuan dan persaudaraan. Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional
dan bahasa resmi/Negara, diantaranya:
1. Bahasa Nasional
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki kedudukan sangat penting
yang tercantum didalam Ikrar ketuga Sumpah Pemuda ke-2 pada tanggal 28 Oktober 1928
dengan bunyi “Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,Bahasa
Indonesia”.
Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut :
a) Lambang identitas Nasional
Sebagai lambang identitas Nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia.
Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah
laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia.
b) Lambang kebanggaan Nasional
Sebagai lambang kebanggaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya luhur
bangsa Indonesia. Dengan bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan
nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup. Atas dasar pegangan ini, bahasa Indonesia
perlu dipelihara dan dikembangkan pemakaiannya.
c) Sarana pemersatu Nasional
Sebagai alat yang memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial
budaya dan bahasa yang berbeda-beda bersatu dalam kebangsaan, cita – cita dan rasa nasib yang
sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia dari berbagai suku bangsa itu dapat mencapai
keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas suku
dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan.
d) Sarana perhubungan antarbudaya dan antardaerah
Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan satu dengan yang lain sehingga
kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa dapat
dihindari. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan akan mudah diinformasikan kepada
warga.
2. Bahasa Negara (Bahasa Resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara memiliki kedudukan sangat penting
yang tercantum didalam Undang-Undang Dasar 1945 bab XV pasal 36 yang berbunyi “Bahasa
Negara adalah Bahasa Indonesia”.
Pengukuhan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dilakukan pada tanggal 18 Agustus
1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Pada tanggal itulah salah satu  pasal tentang
peresmian bahasa nasional sebagai bahasa Negara disahkan yaitu dalam pasal 36 UUD 1945.
Penentuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia sangat lancar dan diterima
secara aklamasi oleh seluruh rakyat Indonesia. Padahal mencontoh Negara-negara lain,
penentuan sebuah bahasa menjadi bahasa resmi Negara sangatlah sulit dan seringkali
menimbulkan perpecahan. Sebagai contoh konkret, Malaysia, Singapura, Filipina, dan India
masih tetap menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi di negaranya, walaupun sudah
berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjadikan bahasanya sendiri sebagai bahasa resmi.
Penentuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara di Indonesia disebabkan beberapa
faktor :
1. Bahasa tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar 10  penduduk negara itu
2. Secara geografis, bahasa tersebut lebih menyeluruh  penyebarannya
3. Bahasa tersebut diterima oleh seluruh penduduk negara itu.
Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai
bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai :
A. Bahasa resmi kenegaraan
Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa
Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia
digunakan dalam upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun tulisan.
B. Bahasa pengantar resmi pendidikan
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan baik formal
maupun non formal mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk
memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran yang berbentuk media cetak
hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku
yang berbahasa asing. Apabila hal ini dilakukan, sangat membantu peningkatan perkembangan
bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek)
C. Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
nasional serta kepentingan pemerintah
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi
kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu, hendaknya diadakan penyeragaman sistem
administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu
tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh
masyarakat.
D. Sarana pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK)
Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan pemakaiannya lebih luas,
penyebaran ilmu dan teknologi baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-
majalah ilmiah maupun media cetak lain hendaknya menggunakan bahasa Indonesia.
Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang
dirintis melalui lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.

Contoh – contoh dalam Pasal 36 UUD 1945


Contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai pasal 36 UUD 1945, diantaranya :
1. Pembuatan surat keputusan misalnya dalam membuat Undang-Undang selalu dituntut
untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar tanpa menyalahi aturan.
2. Membuat surat lamaran pekerjaan bahasa Indonesia yang digunakan harus sesuai
ketentuan yang berlaku misalnya tidak boleh bertele-tele/ berbelit-belit, singkat, padat,
jelas, serta mudah dimengerti, jika tidak memenuhi unsur tersebut, bisa saja surat lamaran
yang kita buat ditolak oleh instansi pemerintah.
3. Suatu gugatan atau surat gugatan yang diajukan ke Pengadilan Tata Usaha atau
Pengadilan Negeri mengenai kasus tertentu maka dalam penyampaiannya baik secara
lisan atau dalam bentuk surat harus menggunakan bahasa Indonesia dengan benar.
Daftar Rujukan

https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:Kb3NWqlWNxsJ:scholar.google.com/
+sejarah+kedudukan+dan+fungsi+bahasa+indonesia&hl=id&as_sdt=0,5

Anda mungkin juga menyukai