NIM : 202010140311058
Tugas 3 Material Teknik (B)
1. Klasifikasi material logam
Besi cor adalah kelompok paduan besi memiliki kadar karbon diatas 1,7%(berat). Biasanya
berkisar antara 3-4,43% C(berat). Dikarnakan elemen utamanya selain C dan Si juga ada elemen-
elemen pemadu lainnya seperti Mn, S, P, Mg dan lain-lain dalam jumlah yang sedikit. Sifatnya
sangat getas namun mampu cornya baik dibanding baja. Titik cairnya lebih rendah, ketahanan
korosinya lebih baik, hal ini dikarenakan adanya grafit yang tersebar didalam besi cor.
Berdasarkan jenis matriksnya besi cor terdiri dari besi cor kelabu (gray cast iron), besi cor putih,
besi cor noduler, besticor mampu bentuk (malleable).
(https://romzneverdie.wordpress.com/metallurgy/klasifikasi-logam-dan-paduannya/)
2. Besi Tuang merupakan besi yang mengandung zat arang sebesar kisaran 2,5-4,5 % dan
akan dapat dituang dengan baik dan tidak dapat ditempa. Contohnya:
a) Tuangan grafit bola merupakan bahan jenis baru yang mewujudkan persifatan sifat
tuangan baja dan tuangan kelabu. Aplikasinyaadalah pada pembuatan poros engkol,
rumah-rumah (selubung), roda gigi, pembarinagn mesin, cetakan tempa, matriks
rentangan dan lain-lain.
b) Besi Tuang Istimewa. Untuk mendapatkan sifat istimewa, maka segala jenis besi tuang
keras dapat dipadu, besi tuang paduan rendah memiliki unsur-unsur pemadu hingga 5%,
besi tuang tinggi di atas 5%.
c) Tuangan keras akan terjadi jika pada waktu pengerjaan besi tuang, zat arangnya terurai
tidak sebagai grafit namun tetap terikat secara kimiawi di dalam besi sebagai karbid besi
(Fe3C). Proses ini emmungkinkan dengan proses pendinginan secara cepat, kandungan
mangan yang tinggi hingga 15%) dan kandungan silisium yang sesuai rendahnya.
Tuangan keras hanya bisa diasah dengan perkakas logam keras, dan seringkali digunakan
hanya dalam keadaan tuangan (gilingan, pemecah batu, perkakas murah dan lain-lain).
(https://kawatlas.jayamanunggal.com/besi-tuang-dan-jenisnya/)
Besi cor merupakan paduan Besi-Karbon dengan kandungan C diatas 2% (pada
umumnya sampai dengan 4%). Paduan ini memiliki sifat mampu cor yang sangat baik
namun memiliki elongasi yang relatif rendah. Oleh karenanya proses pengerjaan bahan
ini tidak dapat dilakukan melalui proses pembentukan, melainkan melalui proses
pemotongan (pemesinan) maupun pengecoran. Dari warna patahan, dapat dibedakan 3
jenis besi cor yaitu Besi Cor Putih yang terdiri dari struktur ledeburit (coran keras),
struktur campuran antara perlit dengan ledeburit yang disebut Besi Cor Meliert dan
struktur perlit dan atau ferit serta ledeburit masih terdapat sejumlah unsur karbon dalam
bentuk koloni grafit yang disebut Besi Cor Kelabu.
(https://hapli.wordpress.com/forum-ferro/besi-cor/)
3. Besi tuang diklasifikasikan menurut struktur metalografi. Dalam hal ini karbon dalam
besi tuang sangat menentukan. Karbon dalam besi tuang dapat berupa senyawa yaitu
sementit (karbrida besi) atau berupa karbon bebas yaitu grafit. Bentuk dan distribusi dari
grafit berpengaruh pada sifat mekanik dari besi tuang. Pengelompokan besi tuang dapat
dilihat dari kondisi karbonnya sebagai grafit atau sementit. Bila karbonnya sebagai
sementit maka dapat disebut besi tuang putih dan bila karbonnya seluruh atau sebagian
berupa grafit maka pengelompokan besi tuang didasarkan pada bentuk fisik dari grafit
tersebut Terjadinya struktur yang berbeda-beda ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain .:
Struktur yang berbeda ini akan menyebabkan sifat fisik dan mekanik yang berbeda pula.
Berikut besi tuang dapat digolongkan sebagai berikut :
a) Besi Tuang Kelabu (Gray Cast Iron) Untuk memperoleh besi tuang kelabu, kita harus
berpangkal pada besi kasar kelabu.Besi kasar kelabu memiliki kadar silikon tinggi
(kurang lebih 5,5 sampai 50%) dan kadar mangan yang rendah. Karena itu
pembentukan karbon bebas jadi meningkat. Jadi besi tuang kelabu setelah
didinginkan mengandung grafit.Grafit tersebut terdapat dalam besi-tuang berupa plat-
plat tipis. Besi tuang kelabu memperoleh namanya dari bidang patahan yang
berwarna kelabu, yang disebabkan oleh grafit
b) Besi Tuang Putih (White Cast Iron) Untuk memperoleh besi tuang putih, kita harus
berpangkal pada besi kasar putih. Besi kasar putih memiliki kadar silikon yang
rendah ( kurang lebih 0,5%) dan kadar mangan yang tinggi. Dengan demikian
pembentukan sementit digiatkan. Karena kadar silikon yang rendah hanya terbentuk
sementit. Jadi untuk besi tuang putih hanya diagram penstabil yang penting. Dengan
demikian besi tuang putih setelah didinginkan terdiri dari perlit dan sementit. Besi
tuang putih dengan kadar karbon 2.5% sampai 3.6% mengandung banyak
sementit.Dengan adanya kadar yang besar dari sementit yang sangat keras, akan
tetapi rapuh besi tuang putih memperoleh kekerasan sangat tinggi, akan tetapi
kekuatan tarik yang sangat rendah dan regangan yang sangat kecil
c) Besi Tuang Mampu Tempa (Malleable Cast Iron) Grafit yang berbentuk daun pada
besi cor tidak menguntungkan ditinjau dari segi kekuatan. Untuk memperbaiki
keuletanya bentuk tersebut dirubah menjadi bentuk bongkahan. Besi cor yang
mempunyai bentuk grafit tersebut dinamakan besi cor malleable, Besi cor yang dibuat
dengan derkarburisasi, mempunyai warna patahan putih dinamakan besi cor
malleable putih, sedangkan besi cor yang dibuat dari besi cor putih dianil untuk
merubah Fe3C menjadi grafit dan Fe, mempunyai patahan yang berwarna hitam
dinamakan besi cor malleable perapian hitam. Besi cor malleable perlitik mempunyai
matriks perlit dengan kekuatan dan ketahanan aus yang lebih baik
d) Besi Tuang Nodular (Nodular Cast Iron) Untuk memperoleh besi tuang nodular, kita
harus berpangkal pada besi kasar kelabu. Besi kasar kelabu memiliki kadar silikon
yang tinggi (kurang lebih 5,5 sampai 1,5%) dan kadar mangan rendah. Karena itu
pada pendinginan perlahan-lahan pembentukan karbon bebas akan meningkat. Karena
selama fabrikasi dimasukan magnesium ke dalam bahan, maka karbon bebas itu
terjadi berupa bola. Bola-bola itu dinamakan nodul. Nodul grafit memberikan
pengurangan penampang yang lebih kurang dan tidak menyebabkan pengerjaan
taktik. (http://eprints.itn.ac.id/4614/3/BAB%20II.pdf)
4.
\
Besi mengandung unsur karbon lebih banyak dibandingkan dengan baja. Prosentase kadar
karbon pada besi berkisar antara 2-4 persen. Sedangkan baja hanya mengandung karbon
sebanyak 0,2-2,1 persen.Unsur karbon sangat mempengaruhi tingkat kekerasan dan kekuatan
tarik suatu material. Semakin besar kandungan karbon pada suatu material, maka tingkat
kekerasan dan kekuatan tariknya akan semakin tinggi. Jadi bisa disimpulkan bahwa besi
memiliki kekerasan dan kekuatan tarik yang lebih baik daripada baja.
(https://www.pusatbajabeton.com/apakah-perbedaan-besi-dan-baja/#:~:text=Besi
%20mengandung%20unsur%20karbon
%20lebih,dan%20kekuatan%20tarik
%20suatu%20material.)
5.
Besi tuang diklasifikasikan menurut struktur metalografi. Dalam hal ini karbon dalam
besi tuang sangat menentukan. Karbon dalam besi tuang dapat berupa senyawa yaitu
sementit (karbrida besi) atau berupa karbon bebas yaitu grafit. Bentuk dan distribusi dari
grafit berpengaruh pada sifat mekanik dari besi tuang. Pengelompokan besi tuang dapat
dilihat dari kondisi karbonnya sebagai grafit atau sementit. Bila karbonnya sebagai
sementit maka dapat disebut besi tuang putih dan bila karbonnya seluruh atau sebagian
berupa grafit maka pengelompokan besi tuang didasarkan pada bentuk fisik dari grafit
tersebut Terjadinya struktur yang berbeda-beda ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
a). Kadar karbon
b). Kadar paduan atau pengotor
c). Laju pendinginan
d). Perlakuan panas yang diberikan.
(http://eprints.itn.ac.id/4614/3/BAB%20II.pdf)
6. Kelebihan dan Kekurangan Besi Tuang :
Kelebihan :
a. Hasilnya akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuang
b. Temperatur peleburan lebih rendah
c. Besi tuang cair akan lebih baik mengalirnya
d. Menghasilkan kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baik
e. Tidak berkarat
Kekurangan :
a. Tidak dapat ditempa
b. Tidak dapat diberi muatan magnet
c. Tidak dapat disambung dengan paku keeling atau dilas, dua buah besi tuang hanya
dapat disambung dengan baut dan sekrup.
(https://www.academia.edu/17397418/bahan_teknik_tentang_besi_tuang_cast_iron_)
Referensi :