Anda di halaman 1dari 9

Nama : Zahra Rana Niendya

NIM : 202010140311058
Tugas 3 Material Teknik (B)
1. Klasifikasi material logam

Material Logam dikelompokan menjadi dua yaitu


1. Logam Besi (ferrous)
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, keras, penghantar listrik dan panas,
serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan dengan cara penambangan yang
terdapat dalam keadaan murni atau bercampur.
2. Logam Non Besi (Non Ferrous)
Logam non besi merupakan semua unsur logam yang komposisi utamanya bukan besi. Logam
non besi juga sering digunakan walaupun pada umumnya jarang sekali di industri. Itu karena
Logam besi lebih banyak dipakai semua industri.

Logam Besi (Ferrous) juga terdiri menjadi dua yaitu;


A. Baja (Steel)
Baja paduan adalah baja paduan dengan berbagai elemen dalam jumlah total antara 1,0% dan
50% berat untuk meningkatkan sifat mekanik. Baja Paduan dipecah menjadi dua kelompok:
1). Baja paduan rendah (low alloy steel)
Baja paduan rendah biasanya digunakan untuk mencapai hardenability lebih baik, yang pada
gilirannya akan meningkatkan sifat mekanis lainnya. Mereka juga digunakan untuk
meningkatkan ketahanan korosi dalam kondisi lingkungan tertentu. Dengan menengah ke tingkat
karbon tinggi, baja paduan rendah sulit untuk las. Menurunkan kandungan karbon pada kisaran
0,10% menjadi 0,30%, bersama dengan beberapa pengurangan elemen paduan, meningkatkan
weldability dan sifat mampu bentuk baja dengan tetap menjaga kekuatannya. Seperti logam
digolongkan sebagai baja paduan rendah kekuatan tinggi.
2). Baja Paduan Tinggi (high alloy steel)
Baja paduan tinggi terdiri dari baja tahan karat atau disebut dengan stainless steel dan baja tahan
panas. Baja ini memiliki ketahanan korosi yang baik, terutama pada kondisi atmosfer. Unsur
utama yang meningkatkan korosi adalah Cr dengan komposisi paling sedikit 11%(berat).
Ketahanan korosi dapat juga ditingkatkan dengan penambahan unsur Ni dan Mo. Baja tahan
karat dibagi menjadi tiga kelas utama yaitu jenis martensitik, feritik, dan austenitik. jenis
martensitik dapat dikeraskan dengan menghasilkan fasa martensit. baja tahan karat austenitik
memiliki fasa y (austenit) FCC baik pada temperatur tinggi hingga temperatur kamar. Sedangkan
jenis feritik terdiri dari fasa ferrit (a) BCC. Untuk jenis austenitik dan feritik dapat dikeraskan
dengan pengerjaan dingin (cold working). Jenis Feritik dan Martensitik bersifat magnetis
sedangkan jenis austenitik tidak magnetis.

B. Besi Cor (cast iron)

Besi cor adalah kelompok paduan besi memiliki kadar karbon diatas 1,7%(berat). Biasanya
berkisar antara 3-4,43% C(berat). Dikarnakan elemen utamanya selain C dan Si juga ada elemen-
elemen pemadu lainnya seperti Mn, S, P, Mg dan lain-lain dalam jumlah yang sedikit. Sifatnya
sangat getas namun mampu cornya baik dibanding baja. Titik cairnya lebih rendah, ketahanan
korosinya lebih baik, hal ini dikarenakan adanya grafit yang tersebar didalam besi cor.
Berdasarkan jenis matriksnya besi cor terdiri dari besi cor kelabu (gray cast iron), besi cor putih,
besi cor noduler, besticor mampu bentuk (malleable).

(https://romzneverdie.wordpress.com/metallurgy/klasifikasi-logam-dan-paduannya/)

2. Besi Tuang merupakan besi yang mengandung zat arang sebesar kisaran 2,5-4,5 % dan
akan dapat dituang dengan baik dan tidak dapat ditempa. Contohnya:
a) Tuangan grafit bola merupakan bahan jenis baru yang mewujudkan persifatan sifat
tuangan baja dan tuangan kelabu. Aplikasinyaadalah pada pembuatan poros engkol,
rumah-rumah (selubung), roda gigi, pembarinagn mesin, cetakan tempa, matriks
rentangan dan lain-lain.
b) Besi Tuang Istimewa. Untuk mendapatkan sifat istimewa, maka segala jenis besi tuang
keras dapat dipadu, besi tuang paduan rendah memiliki unsur-unsur pemadu hingga 5%,
besi tuang tinggi di atas 5%.
c) Tuangan keras akan terjadi jika pada waktu pengerjaan besi tuang, zat arangnya terurai
tidak sebagai grafit namun tetap terikat secara kimiawi di dalam besi sebagai karbid besi
(Fe3C). Proses ini emmungkinkan dengan proses pendinginan secara cepat, kandungan
mangan yang tinggi hingga 15%) dan kandungan silisium yang sesuai rendahnya.
Tuangan keras hanya bisa diasah dengan perkakas logam keras, dan seringkali digunakan
hanya dalam keadaan tuangan (gilingan, pemecah batu, perkakas murah dan lain-lain).
(https://kawatlas.jayamanunggal.com/besi-tuang-dan-jenisnya/)
Besi cor merupakan paduan Besi-Karbon dengan kandungan C diatas 2% (pada
umumnya sampai dengan 4%). Paduan ini memiliki sifat mampu cor yang sangat baik
namun memiliki elongasi yang relatif rendah. Oleh karenanya proses pengerjaan bahan
ini tidak dapat dilakukan melalui proses pembentukan, melainkan melalui proses
pemotongan (pemesinan) maupun pengecoran. Dari warna patahan, dapat dibedakan 3
jenis besi cor yaitu Besi Cor Putih yang terdiri dari struktur ledeburit (coran keras),
struktur campuran antara perlit dengan ledeburit yang disebut Besi Cor Meliert dan
struktur perlit dan atau ferit serta ledeburit masih terdapat sejumlah unsur karbon dalam
bentuk koloni grafit yang disebut Besi Cor Kelabu.
(https://hapli.wordpress.com/forum-ferro/besi-cor/)

3. Besi tuang diklasifikasikan menurut struktur metalografi. Dalam hal ini karbon dalam
besi tuang sangat menentukan. Karbon dalam besi tuang dapat berupa senyawa yaitu
sementit (karbrida besi) atau berupa karbon bebas yaitu grafit. Bentuk dan distribusi dari
grafit berpengaruh pada sifat mekanik dari besi tuang. Pengelompokan besi tuang dapat
dilihat dari kondisi karbonnya sebagai grafit atau sementit. Bila karbonnya sebagai
sementit maka dapat disebut besi tuang putih dan bila karbonnya seluruh atau sebagian
berupa grafit maka pengelompokan besi tuang didasarkan pada bentuk fisik dari grafit
tersebut Terjadinya struktur yang berbeda-beda ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain .:

a). Kadar karbon

b). Kadar paduan atau pengotor

c). Laju pendinginan

d). Perlakuan panas yang diberikan.

Struktur yang berbeda ini akan menyebabkan sifat fisik dan mekanik yang berbeda pula.
Berikut besi tuang dapat digolongkan sebagai berikut :

a) Besi Tuang Kelabu (Gray Cast Iron) Untuk memperoleh besi tuang kelabu, kita harus
berpangkal pada besi kasar kelabu.Besi kasar kelabu memiliki kadar silikon tinggi
(kurang lebih 5,5 sampai 50%) dan kadar mangan yang rendah. Karena itu
pembentukan karbon bebas jadi meningkat. Jadi besi tuang kelabu setelah
didinginkan mengandung grafit.Grafit tersebut terdapat dalam besi-tuang berupa plat-
plat tipis. Besi tuang kelabu memperoleh namanya dari bidang patahan yang
berwarna kelabu, yang disebabkan oleh grafit
b) Besi Tuang Putih (White Cast Iron) Untuk memperoleh besi tuang putih, kita harus
berpangkal pada besi kasar putih. Besi kasar putih memiliki kadar silikon yang
rendah ( kurang lebih 0,5%) dan kadar mangan yang tinggi. Dengan demikian
pembentukan sementit digiatkan. Karena kadar silikon yang rendah hanya terbentuk
sementit. Jadi untuk besi tuang putih hanya diagram penstabil yang penting. Dengan
demikian besi tuang putih setelah didinginkan terdiri dari perlit dan sementit. Besi
tuang putih dengan kadar karbon 2.5% sampai 3.6% mengandung banyak
sementit.Dengan adanya kadar yang besar dari sementit yang sangat keras, akan
tetapi rapuh besi tuang putih memperoleh kekerasan sangat tinggi, akan tetapi
kekuatan tarik yang sangat rendah dan regangan yang sangat kecil
c) Besi Tuang Mampu Tempa (Malleable Cast Iron) Grafit yang berbentuk daun pada
besi cor tidak menguntungkan ditinjau dari segi kekuatan. Untuk memperbaiki
keuletanya bentuk tersebut dirubah menjadi bentuk bongkahan. Besi cor yang
mempunyai bentuk grafit tersebut dinamakan besi cor malleable, Besi cor yang dibuat
dengan derkarburisasi, mempunyai warna patahan putih dinamakan besi cor
malleable putih, sedangkan besi cor yang dibuat dari besi cor putih dianil untuk
merubah Fe3C menjadi grafit dan Fe, mempunyai patahan yang berwarna hitam
dinamakan besi cor malleable perapian hitam. Besi cor malleable perlitik mempunyai
matriks perlit dengan kekuatan dan ketahanan aus yang lebih baik
d) Besi Tuang Nodular (Nodular Cast Iron) Untuk memperoleh besi tuang nodular, kita
harus berpangkal pada besi kasar kelabu. Besi kasar kelabu memiliki kadar silikon
yang tinggi (kurang lebih 5,5 sampai 1,5%) dan kadar mangan rendah. Karena itu
pada pendinginan perlahan-lahan pembentukan karbon bebas akan meningkat. Karena
selama fabrikasi dimasukan magnesium ke dalam bahan, maka karbon bebas itu
terjadi berupa bola. Bola-bola itu dinamakan nodul. Nodul grafit memberikan
pengurangan penampang yang lebih kurang dan tidak menyebabkan pengerjaan
taktik. (http://eprints.itn.ac.id/4614/3/BAB%20II.pdf)

4.

\
Besi mengandung unsur karbon lebih banyak dibandingkan dengan baja. Prosentase kadar
karbon pada besi berkisar antara 2-4 persen. Sedangkan baja hanya mengandung karbon
sebanyak 0,2-2,1 persen.Unsur karbon sangat mempengaruhi tingkat kekerasan dan kekuatan
tarik suatu material. Semakin besar kandungan karbon pada suatu material, maka tingkat
kekerasan dan kekuatan tariknya akan semakin tinggi. Jadi bisa disimpulkan bahwa besi
memiliki kekerasan dan kekuatan tarik yang lebih baik daripada baja.
(https://www.pusatbajabeton.com/apakah-perbedaan-besi-dan-baja/#:~:text=Besi
%20mengandung%20unsur%20karbon
%20lebih,dan%20kekuatan%20tarik
%20suatu%20material.)

5.

Besi tuang diklasifikasikan menurut struktur metalografi. Dalam hal ini karbon dalam
besi tuang sangat menentukan. Karbon dalam besi tuang dapat berupa senyawa yaitu
sementit (karbrida besi) atau berupa karbon bebas yaitu grafit. Bentuk dan distribusi dari
grafit berpengaruh pada sifat mekanik dari besi tuang. Pengelompokan besi tuang dapat
dilihat dari kondisi karbonnya sebagai grafit atau sementit. Bila karbonnya sebagai
sementit maka dapat disebut besi tuang putih dan bila karbonnya seluruh atau sebagian
berupa grafit maka pengelompokan besi tuang didasarkan pada bentuk fisik dari grafit
tersebut Terjadinya struktur yang berbeda-beda ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
a). Kadar karbon
b). Kadar paduan atau pengotor
c). Laju pendinginan
d). Perlakuan panas yang diberikan.
(http://eprints.itn.ac.id/4614/3/BAB%20II.pdf)
6. Kelebihan dan Kekurangan Besi Tuang :
Kelebihan :
a. Hasilnya akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuang
b. Temperatur peleburan lebih rendah
c. Besi tuang cair akan lebih baik mengalirnya
d. Menghasilkan kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baik
e. Tidak berkarat

Kekurangan :
a. Tidak dapat ditempa
b. Tidak dapat diberi muatan magnet

c. Tidak dapat disambung dengan paku keeling atau dilas, dua buah besi tuang hanya
dapat disambung dengan baut dan sekrup.
(https://www.academia.edu/17397418/bahan_teknik_tentang_besi_tuang_cast_iron_)

7. Sifat umum besi tuang :


a) Keras dan mudah melebur/mencair
b) Getas sehingga tidak dapat menahan benturan
c) Temperatur meleleh 1250°
d) Kekuatan tarik menurun
e) Regangan menurun
f)  Sangat tahan terhadap karat (jauh lebih baik daripada baja)
g) Tidak dapat di beri muatan magnit
h) Tidak dapat disambung dengan las dan paku keling, disambung dengan baut dan sekrup.
i) Kuat dalam menahan gaya tekan, lemah dalam menahan tarik kuat tekan sekitar 600
Mpa, kuat tarik 50 Mpa
j) Menyusut waktu pendinginan/waktu dituang.
k) Besi tuang hampir bisa dicetak dalam bentuk apa saja.
l) Bisa tahan terhadap tekanan yang besar
(sumber : PPT yang Bapak berikan)
8. APLIKASI BESI TUANG
a. Pipa yang menahan tekanan dari luar sangat tinggi
b. Tutup lubang saluran drainasi dan alat saniter lain
c. Bagian struk rangka yang menahan gaya tekan
d. Bagian mesin, blok mesin
e. Pintu gerbang,tiang lampu
f. Sendi, rol jembatan
g. Kerangka mesin, seperti mesin bubut, mesin ketam, dan alat pengepres.
h. Puli sabuk-v dalam motor dan mesin Pipa saluran.
i. Pintu gerbang, tiang lampu
j. Besi Tuang Kelabu, Aplikasi besi cor kelabu antara lain untuk silinder blok, plat
kopling, gear box, bodi mesin Perkakas. Karena kemapuannya meredam getaran.
k. Besi Tuang Kelabu 15 digunakan untuk benda cor yang tipis yang dapat beban tidak
berat, tetapi bentuknya sulit seperti : deksel, kas untuk nok as roda gigi dengan kuat
tarik minimum = 14 kg/mm2
l. Besi Tuang Kelabu 20 digunakan sebagai kerangka mesin yang bentuknya sulit
seperti frame, kolom, kruk as, dan lain sebagainya, kuat tarik minimum = 18 kg/mm2
m. Besi Tuang Kelabu 25 digunakan untuk pembuatan silinder kereta api, kompresor,
silinder mesin uap, dan sebagainya, kuat tarik minimum = 25 kg/mm2
n. Besi Tuang Kelabu 30 digunakan untuk kerangka mesin yang sangat berat bebannya
dan bentuknya sederhana.
o. Besi Tuang Nodular, Aplikasi besi cor putih digunakan untuk membuat komponen
yang membutuhkan permukaan material tahan aus akibat abrasi seperti plat landasan,
liner pompa, komponen mesin yang bergesekan, dan penggiling pasir.
p. Besi Tuang Melleable, Aplikasi dari besi cor malleable ini antara lain peralatan
agrikultur, komponen lokomotif, jangkar kapal, komponen mesin industry
q. Besi Tuang Nodular, Aplikasi dari besi cor Nodular biasanya digunakan untuk ring
piston, karena memiliki kemampuan yang cukup tinggi.
((https://www.academia.edu/17397418/
bahan_teknik_tentang_besi_tuang_cast_iron_)
9. Standarisasi dan Kodifikasi Cast Iron :
a. SAE (Society of Automotive Engineers)
Sistem SAE hanya menggunakan nomor - nomor angka.
Angka pertama menunjukkan tanda ‘group Baja´, misal:
1.      Unalloy steel 10XX
2.      Nickel Steel 23XX
3.      Chromiun steel 32XX
Dua angka terakhir, bila penomoran 4 digit atau tiga angka terakhir bila penomoran 5
digit menunjukkan rata-rata kandungan karbon per-seratus ( % C ), contoh:
1.      SAE 1055, artinya Unalloy steel mengandung 0,55 % C
2.      SAE 2345, artinya Ni- steel mengandung 0,3 % Ni, 0,45 % C
3.      SAE 52100, artinya Cr-steel mengandung 1,45 % Cr, 1,0 C
b.   AISI (American Iron and Steel Institute)
Bila terdapat huruf didepan angka maka huruf tersebut menunjukkan proses pembuatan
bajanya
1.      A = Basic Open-hearth
2.      B = Acid Bassemer
3.      C = Basic Open-Heath
4.      D = Acid Open-Heath
5.      E = Electric Furnace

c.   UNS (Unified Numbering System)


UNS terdiri dari huruf diikuti oleh lima nomor. Sistem ini hanya menunjukkan komposisi
kimia dari metal atau paduannya dan bukan menunjukkan standar atau spesifikasi dari
metal tersebut.

F00001-F99999 Cast irons

F10001-F15501 Cast Iron, Gray

F10090-F10920 Cast Iron Welding Filler Metal

F20000-F22400 Cast Iron, Malleable

F22830-F26230 Cast Iron, Pearlitic Malleable

F30000-F36200 Cast Iron, Ductile (Nodular)

F41000-F41007 Cast Iron, Gray, Austenitic

d. F43000- F43030 Cast Iron, Ductile (Nodular),Austenitic   UNS (Unified Numbering


System)
UNS terdiri dari huruf diikuti oleh lima nomor. Sistem ini hanya menunjukkan komposisi
kimia dari metal atau paduannya dan bukan menunjukkan standar atau spesifikasi dari
metal tersebut.

F00001-F99999 Cast irons

F10001-F15501 Cast Iron, Gray

F10090-F10920 Cast Iron Welding Filler Metal

F20000-F22400 Cast Iron, Malleable


F22830-F26230 Cast Iron, Pearlitic Malleable

F30000-F36200 Cast Iron, Ductile (Nodular)

F41000-F41007 Cast Iron, Gray, Austenitic

F43000- F43030 Cast Iron, Ductile (Nodular),Austenitic

F45000 F 45009 Cast Iron, White

F47001-F47006 Cast Iron, Corrosion

e. ASTM- American Society for Testing and Materials

F45000 F 45009 Cast Iron, White

F47001-F47006 Cast Iron, Corrosion

f. ASTM- American Society for Testing and Materials

Referensi :

Anda mungkin juga menyukai