Anda di halaman 1dari 32

BESI DAN BAJA

BESI DAN
BAJA
BESI DAN BAJA
Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak digunakan manusia untuk berbagai keperluan.

Hal ini disebabkan karena antara lain :


jumlahnya cukup banyak dan mudah didapat,

mempunyai sifat mekanik (mis. kekuatan, keuletan, dan lain-lain) yang memadai,

mudah dikerjakan,

harganya relatif murah,

dan lain-lain.
PERBEDAAN BESI DAN BAJA

 KADAR KARBON :
• baja : C < 2 %
• besi : 2 < % C < 6,67

Mikrostruktur :
baja : ferit, perlit, sementit, bainit, martensit;
besi : - matriks : ferit, perlit, sementit, bainit, martensit;
- filler : grafit atau karbida besi (Fe3C).

Sifat-sifat :
Keuletan : baja > besi,
Kekuatan : baja > besi,
Daya redam terhadap getaran : baja < besi.
Pengertian Besi Dan Baja
Pengertian Besi

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan
manusia sehari- hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Pengertian Baja

Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan
utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-
nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser
pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena berwarna
hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul.
Jenis-Jenis Besi Dan Baja
Jenis-jenis Besi

Di dunia ini mengandung begitu banyak unsur yang berbeda yang telah ditemukan manusia Kurang
lebih ada sekitar 70 unsur. Unsur tersebut adalah besi / logam. Logam / besi tersebut seperti emas,
tembaga, dan timah. Sedangkan 20 persen unsur jenis material besi non- logam / besi, dan sisanya
adalah unsur antara logam dan non-logam. Inilah beberapa diantaranya yang merupakan unsur-unsur
logam / besi : Alumunium
Ciri-ciri Alumunium:

Ringan dan lembek. Dapat dibentuk menjadi logam campuran yang ringan dan kuat yang digunakan
untuk kaleng minuman, badan pesawat, kertas alumunium keperluan dapur, dan kabel tegangan tinggi.
Jenis-Jenis Besi Dan Baja
 Alumunium

Ciri-ciri Alumunium:

Ringan dan lembek. Dapat dibentuk menjadi logam campuran yang ringan dan kuat yang digunakan untuk kaleng minuman, badan pesawat,
kertas alumunium keperluan dapur, dan kabel tegangan tinggi.
 Tembaga

Ciri-ciri tembaga :

Penghantar panas dan listrik yang baik. Digunakan untuk kabel dan pipa air.
 Emas

Ciri-Ciri Emas

Lembek, amat berat dan mudah ditempa menjadi lempengan tipis. Tidak berkarat, dan seringkali digunakan untuk dijadikan sebagai perhiasan
dan lapisan yang berkilau
Jenis-Jenis Besi dan Baja
Timbal

Ciri-ciri Timbal:

Lembek dan berat. Digunakan dalam bentuk lembaran untuk atap kedap air, dan beracun.

Magnesium

Ciri-ciri Magnesium : Dapat membentuk logam campuran yang ringan namun kuat bila dicampur dengan
alumunium dan zink yang digunakan untuk membuat pesawat dan mobil. Magnesium murni dapat menghasilkan
pijar putih yang cerah dan digunakan sebagai kembang api.

Air Raksa

Ciri-ciri Air Raksa: Cair pada suhu ruangan. Berat dan beracun. Digunakan dalam saklar suhu,
pestisida dan termometer.
Jenis-Jenis Besi dan Baja
Nikel

Ciri-ciri Nikel: Tidak mudah bernoda atau berkarat dan bersifat magnetis. Digunakan sebagai campuran besi
dan baja untuk membuatnya menjadi lebih kuat dan lebih tahan karat. Nikel juga digunakan untuk membuat
uang logam
Platina

Ciri-ciri Platina: Mudah dibentuk. Tidak berkarat.Digunakan sebagai perhiasan dan katalisator pada knalpot
untuk mengurangi polusi.
Perak

Ciri-ciri Perak: Terutama digunakan sebagai obyek hiasan dan fotografi. Lama-kelamaan bernoda bila terkena
udara, menjadi buram, dan akhirnya menjadi hitam.
Jenis-Jenis Besi Dan Baja
Timah

Ciri-ciri Timah Tidak berkarat. Terutama digunakan sebagai pelapis untuk menghindarkan karat, dan
juga dicampur dengan timbel untuk dibuat solder.
Tungsten

Ciri-ciri Tungsten: Kuat dan keras. Digunakan untuk kabel pijar pada bola lampu dan dalam baja
khusus untuk membentuk ujung pemotong pada gergaji dan bor.
Uranium

Ciri-ciri Uranium Logam radioaktif yang langka dan biasa digunakan untuk menghasilkan energi
dalam reaktor nuklir.
Jenis-Jenis Besi Dan Baja
Zink

Ciri-ciri Zink: Logam berwarna buram yang digunakan sebagai logam pelapis pada baja dengan cara
menyepuh (galvanisasi) untuk menghindarkan karat.
Jenis-Jenis Besi dan Baja
Jenis-jenis Besi Meliputi :

1. Besi KasarMerupakan hasil pokok dari dapur tinggi yang berasal dari reaksi reduksi atas bijih besi dengan komposisi
sebagai berikut:

Karbon (C) = 3,85% (rata-rata)

- Mangan (Mn) = 0,9% (rata-rata)

- Phospor (P) = 0,9% (rata-rata)

- Belerang (S) = 0,025% (rata-rata)

- Silikon (Si) = 0.12% (rata-rata)

Sifat utama dari besi kasar adalah rapuh (getas).

Sehingga hal ini perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan dapur-dapur baja dan kupola.
Jenis-Jenis Besi dan Baja
2. Pig iron dapat dibedakan dalam dua macam, yakni a. Besi kasar putih : Berwarna putih
(mengandung 2,3- 3,5% C), bersifat getas dan keras, kandungan Mangan (Mn) masih cukup tinggi
serta sulit ditempa. b. Besi kasar kelabu Berwarna kelabu (mengandung lebih dari 3,5% C), kandungan
Si masih cukup tinggi, kekuatan tarik lebih rendah dari besi kasar putih, mudah dituang meskipun
masih cukup getas. Besi kasar kelabu digolongkan menjadi besi kasar kelabu muda yang mengandung
0,5 1% Si dengan butir-butir halus serta banyak dipakai sebagai bahan pembuat silinder mesin dan
jenis yang kedua yakni besi kasar kelabu tua yang mengandung hingga 3% Si dengan butir- butir kasar
serta tahan getaran,
Jenis-Jenis Besi dan Baja
Jenis-Jenis Besi Meliputi:

Besi Beton

Besi beton diproduksi secara umum terdiri dari 3 jenis: besi beton permukaan polos (round bar), besi
beton ulir (deformed bar) dan besi beton kanal u (shape). Bahan baku besi beton adalah billet, yang
merupakan balok baja berukuran 100 x 100 mm, 110 x 110 mm, 120 x 120mm dengan panjang
masing-masing sekitar 170 mm. Bahan baku dari billet sendiri adalah besi-besi tua, skrap, serta bahan
penolong seperti kokas, grafit, lime, ferro alloys yang dilebur dengan berbagai metode. Bahan
penolong tadi digunakan untuk mendapatkan unsur carbon (C). Si (silicon), Mn (Mangan) yang akan
sangat berpengaruh pada qualitas besi beton,
Jenis-Jenis Besi dan Baja
Mutu besi beton yang baik adalah yang memiliki kekuatan tarik (standard yield strength / Ys) minimal
24 kg /mm2. Kadar carbon berpengaruh besar kepada sifat mekanik dari besi beton. Kadar carbon
yang terlalu besar akan membuat besi beton menjadi lebih getas dan akan meningkatkan kekerasan dan
kekuatan tarik tetapi keuletannya cenderung menurun. Kadar unsur silikon berpengaruh terhadap
struktur mikro besi beton. Kadar silikon yang rendah mengakibatkan besi menjadi kropos. Kadar unsur
mangan berpengaruh besar pada keuletan besi beton. Unsur mangan yang terlalu banyak dapat
meningkatkan keuletan tetapi mengurangi kekerasan.
Jenis-Jenis Besi dan Baja
Jenis-jenis Baja

Baja di kelompokan menjadi 2:

1.Baja Karbon (carbon steel)


Baja karbon rendah (low carbon steel)(Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesinPenggunaannya)

Baja karbon menengah (medium carbon steel) (Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah
dansifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong)
Baja karbon tinggi (high carbon steel)(Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong)
Jenis-Jenis Besi Dan Baja
2.Baja Paduan (Alloy steel)

Sengaja di padukan untuk meningkatkan fungsi pada baja disesuaikan dengan kebutuhan seperti:
 Untuk menaikkan sifat mekanik baja(kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)

Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah

Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)**Untuk membuat sifat-
sifat spesial
Bahan Dasar/Proses Pembuatan
Baja
Besi dan Baja merupakan logam yang banyak digunakan dalam teknik; dan meliputi 95% dari seluruh
produksi logam dunia. untuk penggunaan tertentu, besi dan baja merupakan satu-satunya logam yang
memenuhi persyaratan teknis maupun ekonomis, namun di beberapa bidang lainnya logam ini mulai
mendapat persaingan dari logam bukan besi dan bahan bukan logam. diperkirakan bahwa besi telah
dikenal manusia disekitar tahun 1200 SM.
Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
Proses pembuatan besi [kasar]

Bahan utama besi dan paduannya adalah besi kasar, yang dihasilkan dalam tanur tinggi. Bijih besi
yang dicampur dengan kokas dan batu gamping (batu kapur) dilebur dalam tanur ini. Komposisi kimia
besi yang dihasilkan bergantung pada jenis bijih yang digunakan. Jenis bijih besi yang lazim
digunakan adalah hematit, magnetit, siderit dan himosit

.Hematit (Fe203) adalah bijih besi yang paling banyak dimanfaatkan karena kadar besinya tinggi,
sedangkan kadar kotorannya relatif rendah. Meskipun pirit (FeS2) banyak ditemukan, jenis bijih ini
tidak digunakan karena kadar sulfur yang tinggi sehingga diperlukan tahap pemurnian tambahan.
Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
Karena di alam ini besi berbentuk oksida dan karbonat, atau sulfida sehingga hampir semua proses produksinya
diawali dengan reduksi dengan gas reduktor H2 atau CO.

1. Proses Reduksi Tidak Langsung (Indirect Reduction) Pada proses ini menggunakan tungku tanur tinggi (blast
furnace) dengan porsi 80% diproduksi dunia.Besi kasar dihasilkan dalam tanur tinggi. Diameter tanur tinggi
sekitar 8m dan tingginya mencapai 60 m. Kapasitas perhari dari tanur tinggi berkisar antara 700 - 1600
Megagram besi kasar.

Udara panas dihembuskan melalui tuyer sehingga memungkinkan kokas terbakar secara efektif dan untuk
mendorong terbentuknya karbon monoksida (CO) yang bereaksi dengan bijih besi dan kemudian menghasilkan
besi dan gas karbon dioksida (CO2). Dengan digunakannya udara panas, dapat dihemat penggunaan kokas
sebesar 30% lebih. Udara dipanaskan dalam pemanas mula yang berbentuk menara silindris, sampai sekitar
500*C. Kalor yang diperlukan berasal dari reaksi pembakaran gas karbon monoksida yang keluar dari tanur.
Udara panas tersebut memasuki tanur melalui tuyer yang terletak tepat di atas pusat pengumpulan besi cair.
Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
Batu kapur digunakan sebagai fluks yang mengikat kotoran-kotoran yang terdapat dalam bijih-bijih,
dan membentuk terak cair. Terak cair ini lebih ringan dari besi cair dna terapung diatasnya dan secara
berkala disadap. Besi cair yang telah bebas dari kotoran-kotoran dialirkan kedalam cetakan setiap 5-
6 jam.
Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
Proses pembuatan besi kasar
Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
2. Proses Reduksi Langsung (Direct Reduction) Pada proses reduksi langsung bijih besi bereaksi
dengan gas atau bahan padat reduksi membentuk sponge iron.Proses ini diterapkan di PT Krakatau
Steel, Cllegon. Disini bijih besi / pellet direaksikan dengan gas alam dalam dua unit pembuat sponge
iron, yang masing-masing berkapasitas 1juta ton pertahun.

*Sponge iron yang dihasilkan PT Krakatau Steel memiliki komposisi kimia :

Fe: 88-91 %; C: 1,5-2,5%; SiO2: 1,25-3,43%; Al2O3 : 0,61 – 1,63%; CaO : 0,2 → 2,1%; MgO : 0,31
–1,62%; P: 0,014-0,027%; Cu: 0,001 -0,004 %; Kotoran (oksida lainnya): 0,1 -0,5%

Tingkat metalisasi : 86-90 %


Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
Sponge Iron yang berbentuk butiran kemudian diolah lebih lanjut dalam dapur listrik. Disini sponge
iron bersama-sama besi tua (scrap), dan paduan ferro dilebur dan diolah menjadi billet baja.

Untuk menghasilkan 63 megagram sponge iron

diperlukan sekitar 100 megagram besi pellet. Proses ini sangat efektif untuk mereduksi oksida-oksida
dan belerang sehingga dapat dimanfaatkan bijih besi berkadar rendah.
Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
Proses pembuatan baja diperkenalkan oleh Sir Henry Bessemer dari Inggris sekitar tahun 1800, sedang
William Kelly dari Amerika pada waktu yang hampir bersamaan berhasil membuat besi malleable. hal
ini menyebabkan timbulnay persengketaan mengenai masalah paten. Dalam sidang-sidang pengasilan
terbukti bahwa William Key lebih dahulu mendapatkan hak paten.

William Kelly Sir Henry Bessemer


Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
Karena baja adalah produk yang melalui suatu proses terlebih dahulu, maka ada material yang harus
menjadi bahan baku dalam pembuatannya. Bahan baku untuk pembuatan baja ini adalah bijih besi.
secara umum, ada 3 jenis bijih besi yang umum digunakan, yaitu:

1.Bijih Besi Primer

Umumnya berupa bijih hematite (Fe2O3) atau magnetite (Fe3O4) atau campuran diantara keduanya.
Kandungan Fe nya bervariasi (tinggi dan rendah). Jenis bijih besi primer ini merupakan bahan baku
utama untuk memproduksi besi dunia. Di Indonesia, bijih besi primer ada di Aceh, Sumbar, Bengkulu,
Lampung, Kalbar, Kalsel
Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
2.Bijih Besi LateritJenis batuan ini berupa goethite dan limonite. Kadar Fe sekitar 40-58% karena
mengandung air kristal. Di Indonesia, terdapat di Pulau Sebuku, Gunung Kukusan (Kalsel), Pomala,
Halmahera, dll.

3.Pasir BesiJenis batuannya adalah Titanomagnetite dan bersifat magnet kuat. Kandungan Fe sekitar
59%. Pengolahan bijih sampai menjadi besi baja secara komersial sudah dilakukan di New
Zealand dan China
Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
Proses pembuatan baja Dewasa ini, besi kasar diproduksi dengan menggunakan blast furnace (dapur bijih
besi) yang berisi kokas pada lapisan paling bawah, kemudian batu kapur dan bijih besi. Kokas terbakar dan
menghasilkan gas CO yang naik ke atas sambil mereduksi oksida besi. Besi yang telah tereduksi melebur dan
terkumpul di bawah tanur menjadi besi kasar yang biasanya mengandung C, Si, Mn, P, dan S. Kemudian
leburan besi dipindahkan ke tungku lain (converter) dan diembuskan gas oksigen untuk mengurangi
kandungan karbon.

Dengan cara ini dapat diproses besi kasar menjadi baja sebanyak kurang lebih 300 ton dalam waktu 1 jam.
Untuk menghilangkan kembali kandungan oksigen dalam baja cair, ditambahkan Al, Si, dan Mn. Proses ini
disebut dioksidasi. Setelah dioksidasi, baja cair dialirkan dalam mesin cetakan kontinu berupa slab atau dicor
dalam cetakan berupa ingot. Slab dan ingot itu diproses dengan penempaan panas, rolling panas, penempaan
dingin, perlakuan panas, pengerasan permukaan dan lain-lain untuk dibentuk menjadi sebuah produk atau
kerangka dasar dari sebuah produk
Bahan Dasar /Proses Pembuatan
Baja
Standar Mutu
Badan Standar Nasional INDONESIA
Standar ini menetapkan simbol dan klasifikasi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus
uji, dan penandaan untuk baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas. Baja lembaran gulungan
canai panas (Bj P) adalah baja yang berbentuk pipih, dibuat dari baja berbentuk slab yang dilakukan
proses canai panas diatas temperatur rekristalisasi. Syarat mutunya mencakup dimensi, komposisi
kimia, sifat mekanis, sifat tampak dan bentuk. Produk baja diberi tanda dengan simbol Bj P diikuti
dengan penanda sifat atau kualitas baja sebagai berikut: a) Bj PC adalah baja canai panas untuk
komersial: b) Bj PD adalah baja canai panas untuk penarikan (drawing quality); c) Bj PE adalah baja
canai panas untuk penarikan dalam (deep drawing quality) serta Bj PS adalah baja canai panas untuk
penarikan dalam non aging (non aging deep drawing quality)
Standar Mutu
Badan Standar Nasional INDONESIA
Syarat mutu baja canai panas meliputi tebal nominal dengan kisaran 1,8 - 25,0 mm serta nilai toleransi
tebal untuk setiap tebal nominal berbasis pada parameter lebar L < 1600 mm, 1600 L < 2000 mm, 2000
L 2500 mm dan 2500 L 3500 mm, toleran ketebalan untuk dimensi lebar dan kisaran 600-990 mm
berbasis pada parameter ketebalan untuk produk canai panas 2,4 = t 25 mm, sedangkan untuk canai
potong sisi t = 3,15; 3,15 = t 6,0; 6,0 = t < 20 dan 20 = t 25 pada tabel 4. Toleransi panjang kisaran
6000 6300 mm untuk dimensi ketebalan 1,80 t 25,00 pada tabel 6. Komposisi kimia di perpustakaan
adalah C, Mn, P dan untuk masing-masing mutu pada tabel 7. Sifat mekanis dapat dilihat pada tabel 8.
Toleransi bentuk mencakup kerataan permukaan, toleransi lengkung, toleransi ketinggian gelombang.
Standar Mutu
Badan Standar Nasional INDONESIA
Toleransi kesikuan maksimum 1%. Uji lengkung mengacu pada SNI 07-0410-1989, Cara uji lengkung tekan
logam. Batang uji sesuai dengan SNI 07-0372-1989, Batang uji lengkung untuk bahan logam. Syarat lulus uji
Bj P adalah pengujian dan pemberian tanda lulus uji dilakukan oleh badan yang berwenang. Kelompok
dinyatakan lulus uji apabila contoh yang diambil dari kelompok tersebut memenuhi syarat mutu, apabila salah
satu syarat mutu tidak terpenuhi, dapat dilakukan uji ulang dengan jumlah contoh uji sebanyak 2 kali jumlah
dari contoh yang gagal untuk kelompok yang sama. Apabila hasil uji ulang memenuhi syarat mutu, maka
kelompok tersebut dinyatakan lulus uji.

Kelompok dinyatakan tidak lulus uji kalau salah satu syarat mutu pada uji ulang tidak dipenuhi. Setiap Bj P
gulungan dan kemasan lembaran harus diberi tanda label yang mencantumkan nama dan logo pabrik
pembuat, komoditi yang menunjukan kelas produk spesifikasi, ukuran (tebal x lebar x panjang), nomor
identifikasi (Nomor gulungan dan Nomor leburan), jumlah lembaran dari setiap kemasan Bj P dan berat dari
setiap kemasan baja lembaran, pelat atau baja gulungan.

Anda mungkin juga menyukai