Anda di halaman 1dari 24

BESI DAN PADUANNYA

LIA CUNDARI, ST, MT


BESI...

 Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang mempunyai
simbol Fe dan nomor atom 26 dalam tabel periodik.
 Besi dibuat dari bijih besi yang dilebur dan direduksi dengan karbon,
sehingga dalam besi terdapat karbon (2 < %C < 6,67).
 Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya
baik di industri maupun tidak. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya :
1. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar
2. Pengolahannya relatif lebih mudah dan murah
3. Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi, yaitu
mempunyai sifat mekanik (mis. kekuatan, keuletan, dan lain-lain) yang memadai.
4. Harganya relatif murah
SIFAT FISIK DAN KIMIA BESI (FE)...
 Lambang : Fe
 No. Atom : 26
 Golongan, periode : 8,4
 Penampilan : Metalik mengkilap keabu-abuan
 Massa Atom : 55,854 (2) g/mol
 Konfigurasi Elektron : [ Ar ] 3d64s2
 Fase : Padat
 Massa Jenis (Suhu Kamar) : 7,86 g/cm3
 Titik Lebur : 1811 ºK (1538 ºC, 2800 ºF)
 Titik Didih : 3134 ºK (2861 ºC, 5182 ºF)
 Kapasitas Kalor : (25 ºC) 25,10 J/ (mol.K)
 Pelarutan besi dalam pipa atau tangki-tangki besi adalah
akibat dari beberapa kondisi, di antaranya:
1. Akibat pengaruh pH yang rendah (bersifat asam), dapat
melarutkan logam besi.
KONDISI YANG
2. Pengaruh akibat adanya CO2 agresif yang menyebabkan
MENYEBABKAN larutnya logam besi.

PELARUTAN BESI 3. Pengaruh tingginya temperature air akan melarutkan besi-


besi dalam air.
4. Kuatnya daya hantar listrik akan melarutkan besi.
5. Adanya bakteri besi dalam air akan memakan besi.
BAHAYA BESI YANG TERLARUT

Apabila konsentrasi besi terlarut dalam air melebihi ambang batas akan menyebabkan berbagai masalah, diantaranya :
1. Gangguan teknis, endapan Fe (OH) bersifat korosif terhadap pipa dan akan mengendap pada saluran pipa,
2. Gangguan Fisik, ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah timbulnya warna, bau dan rasa. Air akan
terasa tidak enak bila konsentrasi besi terlarutnya >1,0 mg/l.
3. Gangguan kesehatan
 Senyawa besi dalam jumlah kecil didalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh
memerlukan 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air, tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh
dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka
yang sering mendapat transfusi darah warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe.
 Air minum yang mengandung besi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus.
 Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit, dll.
 Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk.
PADUAN BESI Paduan
Besi Paduan
Bukan Besi
 Paduan besi adalah paduan dengan besi sebagai unsur utama
 Banyak diproduksi, termasuk material yang sangat penting dan digunakan secara luas karena tiga
factor yaitu:
 senyawa yang mengandung besi ada dalam jumlah melimpah di dalam kerak bumi;
 paduan logam besi dan baja dapat diproduksi menggunakan teknik ekstraksi, pemurnian, paduan, dan
fabrikasi yang relatif ekonomis
 paduan besi sangat fleksibel, karena mereka dapat dirancang untuk memiliki berbagai sifat mekanik dan
fisik.
 Kerugian utama dari paduan besi adalah kerentanan mereka terhadap korosi.
 Logam paduan terbagi dua yaitu paduan besi dan paduan bukan besi
Martensitic steels are the hardest and strongest, yet most brittle.

Tempered martensite is very strong but relatively ductile.

PERLAKUAN Bainite has desirable strength-ductility combination but is not as strong as


MEKANIS tempered martensite.

PADUAN BESI- Fine pearlite is harder, stronger, and more brittle than coarse pearlite.
KARBON
Spheroidite is the softest and most ductile of the microstructures discussed.

Embrittlement of some steel alloys results when specific alloying and impurity
elements are present and upon tempering within a definite temperature range.
KLASIFIKASI
PADUAN BESI
BESI MURNI & BESI PADUAN (FERROUS ALLOY)

 Besi murni = besi ingot (nama dagang a.l. Armco Iron) Macam-macam besi yaitu :
 Besi kasar = wrought iron = campuran baja berkadar karbon
rendah dengan slag. a). besi tuang putih
 Slag = hasil samping peleburan bijih besi (mengandung Mn, Zn, b). besi tuang abu-abu
Ca, Mg).
 Besi paduan adalah dimana besi sebagai komponen c). besi tuang mampu tempa
utama dan karbon beserta komponen – komponen d). besi tuang silikon tinggi
lainnya sebagai bahan paduan. Berdasarkan kandungan
paduan, besi paduan dibagi atas : e). besi tuang + Cu
1. Besi (iron) f). besi tuang + Ni + Cr
2. Baja (steel) g). baja biasa
3. Besi tuang (cast iron) h). baja tanpa karat (stainless steels).
BESI VS BAJA

 Baja adalah besi yang kadar karbonnya tinggi (C < 2%)


 Unsur utama baja yaitu Fe dan C, dengan trace element berupa Titanium, Zirkonium, Vanadium, Chromium
 Mikrostruktur :
 baja: ferit, perlit, sementit, bainit, martensit;
 besi: - matriks : ferit, perlit, sementit, bainit,martensit;-filler : grafit atau karbida besi (Fe3C).
 Sifat-sifat :
 Keuletan: baja > besi,
 Kekuatan: baja > besi,
 Kekerasan : baja > besi
 Daya redam terhadap getaran : baja < besi.
 Baja yang sering digunakan sebagai bahan dasar pemilihan bahan karena mempunyai sifat mekanik yang cukup baik,
dimana baja memenuhi syarat untuk suatu pemakaian tetapi mempunyai sifat tahan terhadap korosi yang kurang baik
(opsi perbaikan melaui pengecatan atau galvanising, dan cara lainnya).
KLASIFIKASI BAJA

Klasifikasi baja
 Baja karbon rendah (low carbon steel) : C ~ 0,25%
Klasifikasi baja paduan (alloy steel) menurut kadar
 Baja karbon menengah (medium carbon steel) : C =
karbonnya
2,5 – 5,5%
 Low alloy steel : jika elemen paduan  2,5%
 Baja karbon tinggi (high carbon steel) : C > 5,5%
 Meidum alloy steel : jika elemen paduan 2,5-10%
 Baja paduan rendah (low alloy steel) : unsur paduan
< 10%  High alloy steel : jika elemen paduan > 10%
 Baja paduan tinggi (high alloy steel) : unsur paduan >
10%
STAINLESS STEEL

01 02 03 04
Stainless steel (SS) Unsur paduan SS Ketahanan korosi SS dibagi menjadi tiga
sangat tahan adalah kromium (Cr) juga dapat kelas berdasarkan
terhadap korosi dengan konsentrasi ditingkatkan dengan fase dominan
(karat) di berbagai minimal 11% berat penambahan nikel konstituen mikro
lingkungan, terutama dan molibdenum. yaitu martensit,
suasana atmosfer. feritik, dan austenitik.
 Hasil korosi membentuk lapis tipis Cr2O3 transparan di permukaan logam sehingga
SS tidak berkarat jika terkorosi.
 Baja SS tahan korosi dan relatif murah.
 Penggunaannya harus hati-hati karena SS tidak tahan kondisi tertentu, seperti klorida
dan stress bersamaan.
 Baja SS lebih rawan dari baja biasa terhadap korosi lokal seperti intergranular
corrosion, SCC, dan pitting.

Pengelompokan SS didasarkan pada standar oleh :

PENGELOMPOKAN a) ASTM (American Society for Testing Material)


b) AISI (American Iron & Steel Institute)
STAINLESS STEEL c) SAE (Society for Automotive Engineering)
d) UNS (Unified Numbering System)
e) ISO (International Standard Organization)
f) JIS (Japan Iron Standard).

Menurut UNS, ada 34 macam SS dengan klasifikasi berupa nomor-nomor kode, a.l. :
• Tipe 316L, mengandung C = 3%, Cr = 16-18%, Ni = 10-14%, Mo = 2-3%
• Tipe 304, mengandung: C = 0,08% maks, Cr = 18-20%, Ni = 8-12%, Si = 1% maks.

13
 Umumnya, Cast iron (besi tuang) adalah kelas paduan besi
dengan kandungan karbon di atas 2,14 % berat; dalam
prakteknya, sebagian besar besi tuang mengandung antara 3,0
dan 4,5% berat C dan, elemen paduan lainnya.
 Berdasarkan diagram fase besi-karbida, paduan dalam kisaran
CAST IRON komposisi ini menjadi sepenuhnya cair pada suhu antara
sekitar 1150 dan 1300 C (2100 dan 2350 F), sehingga mudah
meleleh dan untuk casting.
 Besi tuang/cor juga sangat rapuh, dan teknik fabrikasi paling
nyaman digunakan untuk cast iron adalah casting
PENJELASAN MACAM-MACAM BESI TUANG
 Besi tuang putih : patahannya berwarna putih.
 Karbonnya berupa karbida besi (Fe3C), berbentuk kristal.
 Mengandung sedikit silikon (Si), sehingga karbon tidak berbentuk grafit.
 Sangat keras dan rapuh.

 Besi tuang abu-abu : komposisi tidak jauh berbeda dari besi tuang putih.
 Unsur pembentuknya: besi, karbon, dan silika.
 Karbon bentuk grafit (C-bebas), berupa lempengan-lempengan, sehingga patahannya abu-abu.
 Kadar silikanya lebih tinggi dari besi tuang putih.

 Besi tuang mampu tempa : dari besi tuang putih dengan perlakuan tertentu (heat treatment).
 Karbon bentuk gerombolan-gerombolan, sehingga dapat ditempa.
15
PENJELASAN MACAM-MACAM BESI

 Besi tuang silikon: kadar Si=14%, sehingga tahan korosi di berbagai lingkungan, kecuali HF. Keras oleh SiO2 (kaca).
 Duriron (14,5% Si, 0,95% C), tahan korosi oleh lapis SiO2
 Duriklor (Duriron + 3% Mo), tahan HCl, Cl2 dan pitting
 Duriklor 51 (Duriklor + Cr), tahan suasana oksidatif karena lapis lindung Cr2O3.

 Besi tuang + Cu: tahan korosi dan abrasi, lingkungan atmosfer dan H2SO4. Sifat mekanisnya juga lebih baik.

 Besi tuang + Ni + Cr:


 Ni-resist (alloy besi tuang abu-abu), Ni = 14-32% dan Cr = 1,75-5,5%
 Ni-hard (alloy besi tuang putih), Ni = 4%, Cr = 2%, sangat keras, biasa untuk lingkungan penyebab erosi, dipakai
untuk lingkungan netral dan alkali.
16
SISTEM BESI KARBON
ISTILAH PENTING

ISTILAH-ISTILAH PADA DIAGRAM FASA KARBIDA (Fe-Fe3C)


 FERRITE () adalah Larutan padat Interstisi dari atom-atom karbon pada besi murni dengan struktur sel BCC (body
centered cubic).
 AUSTENIT () adalah Larutan padat Interstisi dari atom-atom karbon pada besi murni dengan struktur sel FCC (face
centered cubic). Austenite stabil pada temperature diatas 723 celcius.
 BESI DELTA () adalah Fasa yang mempunyai struktur sel BCC (body centered cubic) ,berada diantara temperature
1400-1535 celcius.
 SEMENTITE (Fe3C) adalah senyawa logam yang mempunyai kekerasan tinggi terkeras diantara fasa-fasa yang mungkin
terjadi pada baja tetapi rapuh.
 PERLITE (+Fe3C) adalah campuran khusus dari dua fase yaitu ferit dengan sementit yang terbentuk secara bersamaan
hanya terjadi pada temperature dibawah 723 celcius.
 LEDEBURITE (+Fe3C) adalah sama halnya dengan perlite campuran khusus dari dua fase yaitu austenite dengan
sementite terjadi pada temperature diantara 723-1130 celcius.
 Body Centered Cubic

 Face Centered Cubic


Microstructure
besi dan
paduannya
 Besi dengan campuran karbon adalah bahan yang paling banyak digunakan.  besi α (ferit), komposisi maksimum C adalah 0,022 wt%
 Diagram fasa besi – karbida dibatasi sampai komposisi karbon 6,7 %wt. pada 727 °C (1341°F). Sifat bahan : lunak, bisa dibuat magnet
pada temperatur dibawah 768 °C, kerapatan : 9,88 gr/cm3.
 Diatas 6,7 wt% bahan digolongkan kedalam bahan grafit.
 besi murni  austenite (besi γ), maksimum karbon 2,11wt% pada 1148°C.
pada temperatur ruang disebut ferit atau besi α yang mempunyai Struktur kristal FCC. Austenite bersifat non magnet.
struktur kristal BCC. Ferit akan berubah menjadi austenit atau besi γ pada
temperatur 912°C(1674°F) dengan struktur kristal FCC. Pada
temperatur 1538°C (2800 °F) austenite akan berubah menjadi besi ferit δ dan  besi δ (ferit δ), mempunyai bentuk yang sama dengan ferit α hanya
struktur kristal BCC. temperatur yang berbeda yaitu antara 1394 °C sampai 1538 °C.

 baja dan besi tuang


 cementite (fe3c), terbentuk ketika batas kelarutan karbon pada besi
adalah besi yang mempunyai kadar karbon kecil dari 6,7 wt%. Pada α terlewati pada temperatur dibawah 727 °C. Fe3C juga terbentuk dengan
6,7wt% terdapat kandungan Fe3C sebesar 100 %wt, sehingga kandungan fasa γ pada temperatur 727 s/d 1148°C. Sifat mekanik cementite adalah
karbon 6,7 wt% disebut juga mempunyai kandungan 100 wt% Fe3C keras dan rapuh. Kekuatan beberapa baja bisa ditingkatkan dengan
(cementite). kandungan cementite.
STRUKTUR BESI:

 Ferit (besi alpha): bcc, lunak & ulet, feromagnetik


 Austenit (besi gamma): fcc, lunak & ulet (untuk cold work
pada suhu ≥ 1100 C)
 Ferit delta (besi delta): bcc
 Besi karbida, Fe3C (sementit): ortorombik, sangat keras
 Perlit: 2 fasa, ferit dan karbida, bentuk lamel
 Martensit (ferit dan karbida): tetragonal pusat ruang, kristal
bentuk jarum
 Martensit temper: 2 fasa, ferit dan karbida, bukan lamel,
partikel karbida tersebar
 Speroidit: partikel bulat besi karbida dalam matriks ferit
 Bainit: ferit dan karbida yang terdispers halus, hasil
austempering.
REAKSI LOGAM PADUAN

 Selain eutektik, reaksi lain yang melibatkan tiga fase


dapat terjadi yaitu:
 Untuk reaksi eutectic, pada saat pendinginan, satu
fase padat berubah menjadi dua fase padat lainnya
 Untuk reaksi peritectic, saat didinginkan, cairan dan
satu fase padat berubah menjadi fase padat lainnya

Anda mungkin juga menyukai