Dosen Pengampuh:
Alieftiyani Paramita Gobel, S.T., M.T.
Disusun Oleh:
YUDI ARIYANTO
(03021181722073)
Kelas A
1
3) Kekerasan, adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya yang dapat menembus
permukaan baja. Cara ujinya dengan kekerasan Brinell, Rockwell, ultrasonic, dll.
4) Ketangguhan (toughness), adalah hubungan antara jumlah energi yang dapat
diserap oleh baja sampai baja tersebut putus.
Sifat Kimia Logam
Sifat-sifat kimia logam antara lain:
1) Logam memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu logam cenderung
melepaskan elektronnya dengan mudah.
2) Umumnya logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang tinggi karena
kekuatan ikatan logam.
3) Logam memiliki 1 sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.
4) Kebanyakan logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam
Hidroksida.
5) Logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
Pada umumnya, logam dapat di bagi menjadi 2(dua) kelompok besar yaitu :
Logam besi (ferrous metal) adalah suatu logam yang elemen pembentuk
utamanya adalah besi (fe). Misalnya : besi tuang, besi tempa, baja.
Logam bukan besi (non ferrous metal) adalah logam yang elemen utamanya
bukan besi . Misalnya : alumunium, tembaga, timah putih, emas, dll.
B. Logam Besi
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon
dengan besi. Besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni, karena
besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah kekuatan
bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan kimia, suhu
tinggi dan sebagainya). Contoh logam besi yaitu, Besi (Fe), Nikel (Ni), Mangan (Mn),
Kromit (Cr), Wolfram (W), Molibdenun (Mo). Kobalt (Co).
Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang
dikehendaki, secara garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.
2
Sifat Fisika
Fase Padat
3
Massa jenis (suhu kamar) 7,68 g/cm
o
Titik lebur
1811 K
o o
(1538 C , 2800 F)
o
Titik didih 3134 K
o o
(2861 C , 5182 F)
Kalor peleburan 13,81 kJ/mol
Kalor penguapan 340 kJ/mol
Sifat Kimia
Tidak termakan oleh udara kering yang tidak mengandung CO2.
Jika terkena udara basah akan terbentuk karat (Fe2O3. nH2O).
Bereaksi dengan uap air panas.
Bereaksi dengan semua asam.
Tidak termakan oleh basa.
Bereaksi dengan halida.
Logam besi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Baja
Baja merupakan paduan yang terdiri dari biji besi, karbon dan unsur lainnya. Baja
dapat dibentuk melalui pengecoran, pencanaian dan penempaan. Karbon merupakan
salah satu unsur terpenting karena dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan baja.
Secara garis besar baja dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a) Baja karbon
Baja karbon rendah (<0,30 %C)
Baja karbon (0,30 % < C < 0,70)
Baja karbon (0,7 < C < 1,4% )
b) Baja panduan
Baja panduan rendah (jumlah unsur panduan khusus <8%)
Baja panduan tinggi (jumlah unsur panduan khusus >8%)
3
Baja karbon rendah digunakan untuk kawat, baja profil, sekrup, ulir dan baut. Baja
karbon sedang digunakan untuk rel kereta api, as, roda gigi, dan suku cadang berkekuatan
tinggi, atau dengan kekerasan sampai tinggi. Baja karbon tinggi digunakan untuk
perkakas potong seperti pisau, gurd, dan bagian-bagian harus tahan gesek.
Pada umumnya baja panduan memiliki:
1) Keuletan yang tinggi tanpa pengurangan kekuatan tarik
2) Kemampuan kerasan sewaktu dicelup dalam minyak atau udara, dan dengan
demikian kemungkinan retak atau distorsinya kurang.
3) Tahan terhadap korosi dan keausan
4) Tahan terhadap perubahan suhu
5) Memiliki sifat-sifat metalurgi, seperti butir halus.
2. Besi cor
Besi cor adalah paduan besi-karbon-silika dengan unsur tambahan lain. Kadar
karbon tinggi sehingga besi cor bersifat rapuh dan tidak dapt di tempa. Besi cor memiliki
sifat fisis atau mekanik yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh unsur paduan yang
terdapat didalamnya seperti karbon, silikon, mangan, fosfor dan belerang
Besi cor putih mempunyai bidang perpatahan yang putih warnanya, karbon disini
terikat sebagai karbida, Fe3C, Fe3C atau karbida bersifat keras, sehingga besi cor putih
yang banyak mengandung karbida sulit di mesin. Besi cor mampu tempa mempunyai
kekuatan tarik sekitar 380 Mpa dengan perpanjangan 18 %. Besi cor nodular adalah jenis
besi cor mampu tempa yang kuat dan ulet. Karbon yang terdapat berbentuk nodul grafit
yang diperoleh dengan menambahkan bahan yang mengandung magnesium seperti nikel
– magnesium atau magnesium yang mengandung tembaga – ferro silicon dalam besi cor
kelabu cair.
C. Logam Dasar
Logam dasar adalah sebutan bagi sekelompok logam umum yang relatif tidak
mahal, bila dibandingkan dengan logam mulia seperti emas dan perak. Suatu logam dasar
dapat dicirikan dari relatif mudahnya mengalami oksidasi atau korosi, serta reaksi
variatifnya dengan asam klorida (HCl) encer yang menghasilkan hidrogen. Contohnya
adalah besi, nikel, timah, dan seng. Tembaga juga dianggap sebagai logam dasar karena
relatif mudah mengalami oksidasi, meskipun tidak bereaksi dengan HCl.
4
Dalam bidang pertambangan dan ekonomi, istilah logam dasar merujuk pada
logam-logam industrial non-besi di luar logam mulia, yaitu tembaga, timah, nikel, dan
seng. Definisi logam dasar menurut US Customs and Border Protection lebih inklusif,
yaitu mencakup besi, baja, aluminium, timah, tungsten, molibdenum, tantalum, kobalt,
bismut, kadmium, titanium, zirkonium, antimon, mangan, berilium, kromium,
germanium, vanadium, galium, hafnium, indium, niobium, renium, dan talium.
Zamak adalah suatu logam paduan (alloy) yang digunakan dalam pengecoran
logam, yang terkadang juga disebut sebagai 'logam dasar' atau 'logam kotor' (muckite).
D. Logam Mulia
Yaitu, Logam yang secara ekonomis sangat berharga dan banyak dibutuhkan, Jenis
logam ini disebut logam mulia karena tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Contoh
Emas (Au), Perak (Ag) dan Platina (Pt). Logam mulia adalah logam yang dalam keadaan
tunggal sudah dapat dipakai sebagai bahan teknik, artinya dalam keadaan murni tanpa
dicampur dengan bahan logam lain sudah dapat diproses menjadi barang jadi atau
setengah jadi, dengan sifat-sifat yang baik sesuai dengan yang diinginkan. Pada
umumnya bahan logam belum memiliki sifat-sifat yang baik apabila tidak dicampur
dengan bahan lain nya dan tidak memenuhi syarat sebagai bahan teknik, kecuali logam
mulia tersebut. Diantara logam mulia yang kita kenal adalah emas, perak dan platina.
E. Logam Ringan/Jarang
Yaitu, Logam yang secara relatif ditemukan dalam jumlah sedikit dan tersebar di
bumi. Unsur-unsur logam ini, jarang ditemukan terkonsentrasi dalam jumlah banyak.
Contoh, Aluminium (Al), Magnesium (Mg), Monasit, Titan (Ti), Lithium (Li), Yurium
(Y), Zirconium (Zr), Logam tanah jaramg (Free). Logam tanah jarang (LTJ) atau Unsur
tanah jarang adalah kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama 15 lantanida
ditambah skandium dan yttrium. Skandium dan yttrium dianggap sebagai logam tanah
jarang karena sering ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida dan memiliki
karakteristik kimia yang mirip dengan lantanida.
Meskipun namanya logam tanah jarang, tetapi logam-logam ini cukup melimpah
jumlahnya di kerak bumi, dengan serium sebagai unsur paling melimpah ke-25 dengan
68 bagian per juta (mirip tembaga). Mineral pertama yang ditemukan
5
adalah gadolinit, senyawa kimia yang tersusun dari serium, yttrium, besi, silikon, dan
unsur lainnya. Secara umum, logam tanah jarang ditemukan dalam bentuk senyawa
kompleks fosfat dan karbonat. Di bawah ini adalah beberapa contoh mineral logam tanah
jarang yang ditemukan di alam.
Bastnaesit (CeFCO3). Merupakan sebuah fluoro-carbonate serium yang
mengandung 60–70% Oksida logam tanah jarang seperti Lanthanum and
Neodymium.
Monazit ((Ce,La,Y,Th)PO3) Merupakan senyawa fosfat logam tanah jarang yang
mengandung 50-70% Oksida LTJ.
Xenotime (YPO4) merupakan senyawa ittrium phosphat yang mengandung 54-
65% LTJ termasuk erbium, cerium dan thorium.
zircon, merupakan senyawa a zirconium silicate yang didalamnya ditemukan
thorium, ittrium dan cerium.
Dalam aplikasi metalurgi, penambahan logam tanah jarang digunakan dalam
pembuatan Baja High Strength, low alloy (HSLA), baja karbon tinggi, superalloy,
stainless steel. Karena logam tanah jarang memiliki kemampuan untuk meningkatkan
kemampuan material berupa kekuatan, kekerasan dan peningkatan ketahanan terhadap
panas. Contohnya pada penambahan logam tanah jarang dalam bentuk additif atau alloy
pada paduan magnesiaum dan alumunium, maka kekuatan dan kekerasan paduan tersebut
akan meningkat dengan signifikan.
Pemanfaatan logam tanah jarang yang lain berupa pelat armor, korek gas otomatis,
lampu keamanan di pertambangan, perhiasan, cat, lem. Untuk instalasi nuklir, logam
tanah jarang digunakan dalam detektor nuklir dan pengkounter, rod kontrol nuklir.
6
REFERENSI