PENDAHULUAN
Logam merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia, baik itu
logam murni ataupun logam yang berbentuk campuran. ¾ unsur di muka bumi ini
adalah logam. Logam memiliki karakter khas yang membedakan nya dengan
unsur-unsur lain yang berada di tabel perodik. Dalam pengolahan untuk
pemanfaatan logam dikenal dengan metalurgi. Metalurgi adalah proses sains dan
teknologi proses dari pemisahan logam dari sumbernya. Metalurgi memiliki
beberapa proses. Logam juga bertindak sebagai pereduksi jika bereaksi dengan
beberapa senyawanya. Hal-hal diatas akan dibahas pada makalah kali ini.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu
logam, ciri khas logam, proses metalurgi atau ekstraksi logam serta bagaimana
proses logam bertindak sebagai zat pereduksi secara jelas.
1
1.4. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui ciri khas logam,
proses-proses pemurnian logam serta mengetahui proses reduksi logam
2
BAB II
ISI
Kata logam yang dalam bahasa inggrisnya disebut metal berasal dari
bahasa Yunani metallon yaitu suatu unsur kimia yang membentuk ion dan
memiliki ikatan yang disebut ikatan logam. Dalam tabel periodik, terdapat unsur-
unsur yang termasuk dalam golongan logam. Suatu unsur dikatakan golongan
logam jika memiliki karakteristik dari luar berkilau, keras dan tidak dapat
ditembus oleh cahaya serta logam memiliki konduktivitas listrik dan termal yang
baik . Logam juga dikatakan bersifat daktilitas ( kemampuan untuk menahan
kelenturan logam, sehingga ketika di regangkan dan ditekuk logam tidak mudah
retak) 1. Hal ini disebabkan oleh lem elektron dan juga disebabkan karena antara
satu bidang kristal dengan bidang kristal yang lainnya sangat mudah untuk saling
menggeser, dimana bidang-bidang yang bisa digeser tersebut disebut dengan
bidang geser yang merupakan rintangan berenergi nibi rendah.2Logam merupakan
elemen yang keberadaanya berjumlah ¾ dari total semua elemen yang ada di
muka bumi.
Logam adalah unsur yang jumlah elektron di kulit terluar atomnya lebih
kecil atau sama dengan nomor periodanya.3 Sebagian besar struktur logam stabil
hanya pada suhu yang normal saja.4 Ketika kita melihat tabel periodik, bisa
dikatakan teratur, dimana untuk titik leleh dan tingkat kekerasan logam meningkat
dari periode 1( 1A) ke periode tengah dari logam transisi periode 12 (II B) 5. Batas
1
William L. Jolly, Modern Inorganic Chemistry Second Edition (Amerika:McGraw-Hill, 1976),
hlm 309
2
Audrey L. Companion, Ikatan Kimia, Terjemahan Dr. Ir Suminar Achmadi. ( Bandung:ITB, 1991),
HLM 95-96
3
Drs. Hiskia Achmad, Kimia Unsur dan Radiokimia ( Bandung: Citra Aditya Bakti, 1992), hlm
95
4
Alan G. Sharpe, Inorganic Chemistry Third Edition (Inggris:Logman, 1981), hlm 154
5
Bodie Douglas, Darl McDaniel dan John Alexander, Concepts and Models of Inorganic
Chemistry third edition( Canada: John Wiley & Sons, 1924), hlm 705
3
reaktivitas kimia logam-logam sangatlah besar, contohnya adalah Natrium,
dimana unsur ini memiliki reaktivitas yang sangat ekstrem. Dan unsur yang
memiliki kereaktivan yang berbanding terbalik dengan natrium adalah emas, hal
tersebut menjadi salah satu alasan mengapa emas dijadikan sebagai perhiasan.6
Logam mulia, merupakan logam yang tidak dapat teroksidasi (Au, Pt, Ag dan
Hg).
Logam setengah mulia, yaitu logam yang sedikit sukar teroksidasi, seperti Cu.
Logam tidak mulia, yaitu logam-logam dalam keadaan biasa dan pada
perubahan suhu mudah mengalami oksidasi, misalnya K, Na, Mg, Ca, Al, Zn,
Fe, Sn, Pb, dsb.
Logam Besi
Logam besi yang terdapat di alam atau pertambangan yaitu ada tiga
bentuk:
6
James E. Brady, Kimia Universitas Asas & Struktur Jilid Satu, Terjemahan Dra. Sukmariah Maun,
Dra. Kamianti Anas dan Dra. Tilda S. Sally(Tangerang : Binarupa Aksara), hlm 144
7
Keenan, Kleinfelter dan Wood, Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Terjemahan A. Hadyana
Pudjaatmaka, Ph.D (Jakarta: Erlangga, 1984), hlm 149
4
- Berbentuk halus, seperti pasir besi spat (Fe2CO3).8
a. Tembaga
Tembaga memiliki warna yang agak gelap seperti coklat keabu-abuan dan
memiliki struktur kristal FCC. Tembaga bersifat menghantarkan listrik dan kalor
yang baik, mampu tempa, duktil dan mudah dibentuk menjadi kawat atau plat-
plat.
Sifat-sifatTembaga
b. Aluminium
8
Suparni Setyowati, Kimia Industi untuk SMK, (Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, 2008), hal. 33-34
5
- Cynite, diproduksi langsung untuk peleburan langsung paduan aluminium-
silikon.
Sifat-sifat Aluminium
Titiklebur : 660°C
c. Nikel
Nikel memiliki bentuk struktur FCC, bersifat keras dan magnetis. Untuk
memperbaiki sifat tahan korosi dan tahan panas, nikel cocok dibuat paduan binary
dan ternary. Bijih-bijih nikel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: bijih
sulfida dan bijih silikat.
d. Magnesium
6
Sifat-sifat magnesium
e. Seng
Logam seng mempunyai susunan kristal hcp, tergolong rapuh, namun pada
temperatur 100°-150°C memiliki sifat yang mudah ditarik menjadi kawat. Bijih
seng tersedia dalam bentuk bermacam mineral seperti hemomorphite (Zn2 SiO4
H2O), smith souite (ZnCO3). Seng dapat digunakan untuk pelapisan agar tahan
terhadap karat (galvanisasi) dari produksi seng 45% dan dapat juga digunakan
untuk bronze, brass, dll.
Sifat-sifat seng
Seng bersifat lunak, ulet dan tahan terhadap korasi. Seng banyak
digunakan untuk melapisi baja, sebagai dasar paduan penuangan cetak dan
sebagai unsur pembuatan kuningan. Seng memiliki titik lebur -4200°C dan rapat
massa -7,2 gr/cm2.
f. Timbal
Sifat-sifat timbal
7
Timbal memiliki kekuatan tarik yang sangat rendah, tahan korosi dan
bersifat lunak. Timbal dapat digunakan sebagai pelindung kabel listrik, dasar
paduan solder, dan kisi-kisi pelat aki.9
Logam sendiri berasal dari lapisan kerak bumi yang merupakan bahan-
bahan murni baik organik maupun anorganik. Alat-alat yang pertama kali dikenal
dan berperan penting dalam sejarah peradaban kehidupan manusia adalah alat-alat
yang berbahan logam.
9
Ibid, hal. 44-57
8
ditemukan lebih banyak daripada logam mikro yaitu logam makro sebanyak 1.000
mg/ kg danlogammikrosebanyak 500 mg/ kg.
Logam merupakan salah satu unsur penyusun bumi dan kerak bumi,
dimana kelimpahannya mencapai 346.300 ppm (Fe). Hal tersebut lantas
menjadikan besi (Fe) sebagai unsur terbesar dalam struktur penyusun bumi
maupun kerak bumi. Untuk sebaran unsur-unsur logam secara vertikal secara
umum adalah sebagai berikut:
9
Mantel bumi, terdapat padatan Magnesium Silikat
D. Prinsip-Prinsip Ekstraksi
11
Ali Kusrijadi, Yaya Sonjaya dan Yayan Sunarya, Kajian Proses Ekstraksi Ion Logam Cu (II)
Dengan Ekstraksi 1- fenil-3-methyl-4-stearoilpirazol-5-on(HPMSP), Jurnal Pengajaran MIPA Vol.
3 No. 1, 2002, hlm 41
12
Ralph H. Petrucci, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 3. Terjemahan
Suminar Achmadi, Ph.D (Jakarta: Erlangga, 1985), hlm1177
10
a. Pemekatan bijih
Pada proses ini, mineral dipisahkan dari karang yang tidak diperlukan.
Ada 2 macam cara pemekatan , yaitu dengan cara fisika dan kimia.
Cara fisika
Air disemprotkan ke mineral yang ingin dipisahkan dari
karangnya dan kemudian bijih logam dicampurkan dengan zat aktif pada
Setelah dicampurkan, campuran tersebut diberi udara dengan cara
dihembuskan, sehingga bijih logam yang melekat pada busa akan
mengapung, sedangkan karang tadi turun kedasar wadah sehingga logam
terpisah.13
Cara Kimia
Bauksit (Al2O3)diolah dengan menggunakan larutan NaOH yang pekat.
Kemudian bauksit akan melarut dan menghasilkan ion aluminat, AlO2-
Al2O3+2OH- 2AlO2- + H2O
Kemudian, setelah dipisahkan dari karang lalu diasamkan. Bauksit yang
terbentuk dipijar untuk memperoleh alumina.
2 Al(OH)3 Al2O3 + 3 H2O
b. Ekstraksi
13
. Hiskia Achmad, Op. Cit , hlm 95-96
14
Dhita Ariyanti dan Muhammad syaifuddin, Ekstraksi Au Dari Batuan Mineral Dengan
Hidrometalurgi Aerasi-Sianida Serta Kajian Perbandingan Efektivitasnya Pada berbagai Metode
dan Pelarut, Jurnal Kimia dan Pendidikan kimia Vol. 4 No. 2, 2019, hlm 116
15
Ibid , hlm 97
11
Ekstraksi logam dari bijih pekat dapat terjadinya proses reduksi logam dari
tingkat oksidasi positif menjadi logam bebas. Sebelum mereduksi,
diperlukan beberapa perlakuan seperti proses sintering (pelengketan), yaitu
suatu pemanasan bijih lembut tanpa pelelehan untuk memperoleh bijih
yang lebi besar ukirannya, atau calcining (kalsinasi), pemanasan bijih
karbonat atau oksida untuk membebaskan suatu gas karbon dioksida,
misalnya:
12
pengotor dapat dipisahkan dalam proses peleburan dengan penambahan
pereaksi flux (fluks) untuk menghasilkan slag ( terak atau ampas bijih)
yang berupa cairan dalam proses temperatur pada tungku. Sebagian besar
slag adalah silikat. Misalnya:
Pada lelehan logam dan slag dapat membentuk lapisan yang terpisah
dalam tungku sehinga dapat dipisahkan. Pada slag dapat dipadatkan
sebagai massa mirip gelas untuk dibuang dan dipakai pada pembuatan
semen portland. Pada metode pirometaluargi dapat diterapkan untuk
produksi tembaga, zink, dan besi.16
b. Hidrometalurgi
c. Elektrometalurgi
16
Kristian H. Sugiayarto, Retno D. Suyanti, Kimia Anorganik Logam (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010), hlm 85-86
13
Gambar 1.1 elektrometalurgi alumunium
Sumber: Drs. Hiskia Achmad (2001, hal 99)
c. Pemurnian Logam
a. Elektrolisis
b. Oksidasi zat pengotor
c. Destilasi logam denan titik leleh rendah17
E. Proses Reduksi Senyawa Logam
Unsur-unsur logam memiliki energi ionisasi serta elektronegativitas yang
rendah. Karena logam sangat mudah kehilangan elektorn dan sangat sulit untuk
mendapatkannya kembali, mengakibatkan logam akan berbentuk ion positif jika
17
Hiskia Achmad, Op. Cit, hlm 100
14
bereaksi dengan unsur non logam dan ini berarti logam akan teroksidasi. Logam
merupakan zat yang berperan sebagai pereduksi. Contohnya adalah reaksi logam
natrium dengan klor yang membentuk natrium klorida (NaCl)
2 Na(s) + Cl2(g) 2 NaCl (s)
Kemampuan logam sebagai zat pereduksi tak terbatas hanya dengan unsur-unsur
nonlogam saja, ketika logam bereaksi dengan asam, ciri khas logam sebagai
reduktor terlihat sangat jelas. Contohnya reaksi antara seng(Zn) dengan asam
klorida. Dimana pada reaksi tersebut, seng yang akan di oksidasi dan ion hidrogen
akan tereduksi.18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
18
. James E. Brady, Loc. Cit, hlm 443-444
15
Logam adalah suatu unsur kimia yang dapat membentuk ion serta
memiliki suatu ikatan yang dinamakan ikatan logam. Ciri khas dari logam adalah
berkilau, keras dan tidak dapat ditembus oleh cahaya. Logam juga memiliki
keistimewaan yaitu mempunyai sifat daktilitas.
Ada beberapa prinsip atau cara untuk memurnikan logam diantaranya ada
proses pemekatan bijih dimana pada proses ini logam akan dipisahkan dari
karangnya, ada pula proses ekstraksi yang memiliki 3 cara yaitu dengan cara
mereduksi mineral(pirometalurgi), dengan cara menggunakan air untuk
mengekstraksi logam(hidrometalurgi) serta dengan cara menggunakan listrik
untuk mereduksi mineral(elektrometalurgi), dan prinsip atau cara yang ketiga
adalah dengan proses pemurnian logam itu sendiri.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
16
Ali Kusrijadi, Yaya Sonjaya dan Yayan Sunarya, 2012, “Kajian
Proses Ekstraksi Ion Logam Cu (II) Dengan
Ekstraksi 1- fenil-3-methyl-4- stearoilpirazol-5-
on(HPMSP)”:Jurnal Pengajaran MIP, Vol. 3 No. 1
17
Kamianti Anas dan Dra. Tilda S. Sally,Tangerang : Binarupa
Aksara
18