Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM ROBOTIK

BESI FERO DAN FERO

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Pembelajaran


Sistem Robotik

Disusun Oleh :

Yoga Nuryana

NIS. 11720810

XII – Mekatronika 1

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA


KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MEKATRONIKA
SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA 46115
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di


gunakan dalam berbagai bidang. Dalam dunia keteknikan, logam
merupakan material yang paling mendominasi dari bahan-bahan teknik
lainnya sebagai bahan yang paling utama dalam pembuatan mesin. Di dunia
pendidikan kita harus mengerti unsur-unsur yang terkandung di dalam
logam tersebut.

Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang


mengandung besi (ferro) dan bukan besi (non ferro). Logam terbuat bukan
dalam bentuk murni, melainkan dalam bentuk batuan yang mengandung
bijih besi yang juga merupakan persenyawaan antara besi dan oksigen tapi
dalam bentuk silivat. Bijih besi di hasilkan dari pertambangan.

Dalam pengertian logam yang merupakan besi atau bukan besi


dapat kita jumpai dimana-mana.Seperti pembangunan gedung-gedung yang
sekarang bahan-bahannya sebagian dari besi, pembuatan workshop/gudang
yang memakai kerangka baja dan juga di tempat penampungan besi-besi
bekas, yang nantinya besi-besi bekas tersebut akan di daur ulang lagi

2. Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :

• Menyampaikan definisi logam non ferro


• Menyampaikan jenis-jenis logam non ferro
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Defenisi Logam Non-Ferro

Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara


kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini
disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro). Logam ini telah banyak digunakan
baik secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam,
menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan, mutu
produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan pendukung
teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-bahan yang secara umum
digunakan dan lain-lain.

Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing
memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang
satu dengan logam yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam
Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas baik digunakan secara murni
atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan logam Ferro untuk
mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.

Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsur kimia yang
mempunyai sifat-sifat, yaitu :

• Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus
listrik (bahan isolasi)).

• Peka terhadap api (bahan bakar, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah
pecah (keramik).
2. Macam-Macam Logam Non Ferro

Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam
industry adalah besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam
industry adalah besi. Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium (Al),
timbal (Pb), nikel (Ni), perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan
dalam keadaan murni ataupun dalam bentuk paduannya. Logam – logam tersebut
harus mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai dengan persyaratan-
persyaratan yang dikehedaki.

Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang dapat
digolongkan menjadi :

• logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
• logam mulia/murni : emas, perak, platina
• logam ringan : alumunium, barium, kalsium
• logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium
• logam radio aktif : radium dan uranium.

1) Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)

Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng
dan sedikit mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain
:sifat mekanik baik, tahan korosi, daya hantar listrik dan panas lebih baik,
mampu dikerjakan mesin, mudah disambung dengan solder maupun dilas,
BD 8,9 dan titik cair 1,083° C, serta dapat digosok dan temperature tempa
lebih rendah dibanding bahan-bahan dari logam ferro. Pada pengerjaan
panas suhu yang diperlukan antara 800°C-900°C, seperti untuk rolling
extension dan forging/tempa. Baik dalam keadaan panas maupun dalam
keadaan dingin, tembaga sangat luwes dan dapat direnggangkan, digiling
dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan panas sekitar 650°C,
sedangkan dalam keadaan dingin 300°C-700°C. Kegunaan tembaga, yaitu
alat-alat listrik, telepon dan telegram, kawat listrik, refrigerator dan pipa-
pipa ketel serta tembaga tidak bias digunakan untuk perabot masak.
2) Mangan, Manganese (Mn)

Sifat-sifat mangan adalah baja konstruksi dan baja mesin dan tahan
aus serta baja perkakas memperbaiki sifat tanah ukuran. Kegunaannya
adalah sebagai unsur paduan, bila dipadu dengan baja konstruksi dan baja
mesin digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik dan
tahan aus. Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk pekerjaan
yang menginginkan ketahanan ukuran.

3) Nikel, Nickolium (Ni)

Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C
dengan kelihatan tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau
panas dan tahan korosi.Bijih Nickel mengandung 2,5 % Nickel yang
bercampur bersama-sama unsur lain yang sebagian besar terdiri atas besi
dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium,
Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum. Sedangkan Tembaga, besi dan
Nicel berada pada bijih itu sebagai Sulfida. Kegunaannya adalah untuk
industri kimia, alat-alat listrik dan alat-alat kedokteran.

4) Uranium(U)

Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat


dan ductile mudah di bentuk dan menstabilkan carbide keras. Kegunaannya
untuk bahan amunisi dan persenjataan.

5) Alumunium (Al)

Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis


logam ringan (BD 2,7) dengan titik lebur 600°C, mudah dikerjakan/
dituang, penghantar panas, tahan karat dan non magnetis. Kegunaan
Alumunium adalah untuk bahan bangunan, alat-alat rumah tangga, mesin
penggerak, mesin tenaga / penghasil kalor yang besar untuk pemanas, kabel
dan pipa serta pembuatan mesin motor dan kapal terbang. Alumunium
terdapat dua macam yaitu: alumunium tuangan mempunyai kekuatan tarik
sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25 % dan alumunium tempa
mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya 3-5%.
6) Magnesium(Mg)
Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat
mengkilap dengan titik cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan
paduan ringan, sifat dan karakteristiknya sama dengan Aluminium. Oxid
film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari
pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium
memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui
proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya adalah BD rendah
1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi. Kegunaannya
adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai unsure
paduan non fero.
7) Kobalt (Co)

Cobalt (Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki titik
cair 1490ºC dan bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur
Nickel serta element-element mineral tertentu dan dipisahkan selama proses
pemurnian pada unsur Nickel.

Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi


keras, tahan panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan
baja banyak dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan pesawat terbang
dan konstruksi tahan panas.

8) Timah Putih, Tin, Stannum (Sn)

Timah putih (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap,


sangat lembek dengan titik cair yang rendah yakni 232ºC. Sifat-sifatnya
yaitu titik cair rendah 232°C, BD rendah 7,3, tahan terhadap udara lembab,
kekerasan dan kekuatan sangat rendah dan tergolong logam lunak serta daya
tahan korosi cukup tinggi. Kekuatan timah putih untuk pembungkus pipa-
pipa/tabung yang dapat dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat
lembaran yang dapat dibuat kaleng makanan.
9) Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)

Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3
kg/dm³ dengan titik cair 327ºC, digunakan sebagai isolator anti radiasi
Nuclear. Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS)
yang disebut “Gelena” dengan kadar yang sangat kecil. Sifat-sifat timah
hitam adalah berwarna kebiru-biruan, agak lunak, mudah dituang, disolder,
dan dilas (dengan api zat asam) sanagt mudah diberi bentuk dalam keadaan
dingin dan panas, kekuatan tariknya sangat rendah BD 11,4 dengan titik cair
274°C sangat tahan reaksi kimia dan tahan korosi. Kegunaanya adalah
sebagai penutup atap , pipa saluran, pembungkus barang kesenian dari gelas,
pembuatan penyehat, alat-alat dan saluran dalam industri kimia.

10) Wolfrom, Tungsten (W)

Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410ºC berwarna kelabu,


sangat keras dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada
Temperatur tinggi.

Sifat-sifat wolfrom adalah keras BD 20 titk cair tinggi 3400°C dan


titk didih 5900°C, dapat digilas menjadi lembaran dan bila dipadu dalam
baja perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan
hangatnya. Kegunaannya dalam bidang elektronika seperti katoda tabung
electron dan bidang kelistrikan, seperti kawat pijar dalam lampu, elektroda,
pegas, unsure pemanas dan tabung sinar X.

11) Seng, Zincum (Zn)

Seng (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik
cair 419ºC, sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika
dilakukan pembentukan dengan temperature pengerjaan antara 100ºC
sampai 150ºC tetapi sampai temperature ini masih baik dan mudah untuk
dikerjakan.Seng terdapat dialam terikat secara kimia secara di dalam bijih
(asam belerang atau asam arang). Bijih seng yang terpenting adalah seng
belerang dan seng karbonat (Galmei). Sifat-sifat seng mempunyai warna
kelabu muda BD 7,1 dengan titk cair 149°C. dan pada suhu 130°C-150°C
seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat digiling serta tahan
korosi. Kegunaan seng adalah untuk melindungi besi/ baja dengan jalan
mencelupkan kedalam cairan yang disebut sepuh seng. Untuk melapisi
besi/baja secara galvanis, melindungi permukaan benda dengan jalan
disemprotkan membuat elemen-elemen listrik dan bahan baku pembuat cat.
Bila dipadu dengan alumunium, magnesium dan tembaga yang disebut
dengan samak, dipergunakan untuk membuat alat-alat bagian mobil seperti
pintu dan karburator.

12) Khrom, Chromium (Cr)

Khrom terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut


khromit (FeO.Cr2O3). Bijih khromit berwarna hitam mengandung33%-
35% Cr2O3. Khrom adalah logam yang berwarna putih kebiruan lebih keras
daripada kaca tapi rapuh. Sifat-sifat fisika dari khrom adalah titik lebur
1550°C dengan titik didih 2477°C dan kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut
dalam asam-asam seperti asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat, untuk
unsure paduan dalam baja konstruksi dan baja mesin, memperbaiki
kekuatan tarik dan ketahanan korosi dan unsure paduan dalam baja
perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran. Kegunaan khrom sebagai unsure
pemadu untuk bahan penghantar panas, bahan tahanan. Untuk paduan
dengan besi (ferro-khrom), untuk logam paduan nikhrom yang disebut
khromel yang mempunyai tahanan listrik yang sangat tinggi, unsure paduan
baja konstruksi dan baja mesin, untuk baja perkakas.

13) Boron (B)

Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide sangat keras
dan tahan terhadap pengaruh kimia. Proses pemurnian Boron termasuk
sangat sulit akan tetapi kerap kali Boron ditemukan dalam keadaan murni
sehingga disebut sebagai logam Murni atau logam langka (rare-metal).
Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapi Boron digunakan
sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle untuk Injection moulding, pivot serta
permukaan bearing. Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga
pembentukannya dilakukan dengan proses Sintering.
14) Cadmium (Cd)

Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih kebiruan sifatnya


sangat lunak dan lembek dengan titik cair hanya 321ºC. Sebagai bahan dasar
dari Cadmium ini ialah endapan Seng. Endapan pekat dari Cadmium
terdapat dibagian tertentu dari instalasi pengolahan Seng (Zn), Cadmium
digunakan dalam paduan yang memiliki titik cair rendah serta bahan tambah
pada Tembaga. Yang penting dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai
lapisan pelindung pada Baja atau Kuningan (Brasses).

15) Iridium (Ir)

Iridium (Ir) ini disebut sebagai baja putih ini adalah logam dari
kelompok Platinum yang memiliki titik cair 2454ºC.Penggunaannya
sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dan keras
serta meningkatkan titik cairnya.

16) Platinum (Pt)

Platinum (Pt) adalah salah satu jenis logam berat yang berwarna
putih kelabu dan sangat mengkilap dengan titik cair 1773ºC dan memiliki
sifat yang mudah dibentuk, ulet dan tidak mengandung Oxide atau tar dalam
udara bebas. Platinum sangat cocok digunakan dalam paduan dengan
Iridium yang dapat meningkatkan kekerasannya. Platinum terdapat dalam
paduan logam mulia serta endapan Tembaga-Nickel.

Platinum dapat pula diperoleh melalui proses extraksi pada mas (gold)
dan Nickel.

Platinum (Pt) digunakan sebagai bahan pembuatan Contact point


pada system kelistrikan motor bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat
Thermocouple.

3. Klasifikasi Logam

Klasifikasi ikatan logam menurut golongannya adalah:


a. Ikatan Logam pada Unsur Transisi

Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih


yang tinggi. Alasannya adalah logam transisi dapat melibatkan elektron
3d yang ada dalam kondisi delokalisasi seperti elektron pada 4s. Lebih
banyak elektron yang dapat terlibat, kecenderungan daya tarik akan
semakin lebih kuat. Contoh ikatan logam pada unsur transisi transisi
adalah Ag, Fe, Cu dan lain-lain.

b. Ikatan logam pada unsur golongan utama

Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah


dibandingkan dengan dengan unsur golongan transisi. Contohnya
kristal besi lebih kuat dibandingkan dengan kristal logam magnesium.

Berdasarkan unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:

a) Ikatan logam antar unsur sejenis

Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur


litium yang lainnya.

b) Ikatan logam antar unsur yang berbeda jenis (alloy).

Bahan-bahan logam yang bukan hanya dibuat dari satu jenis unsur
logam tetapi telah dicampur atau ditambah dengan unsur-unsur lain disebut
alloy atau sering disebut lakur atau paduan. Alloy terbentuk apabila leburan
dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan suatu logam dicampur
dengan unsur-unsur nonlogam yang campuran tersebut tidak saling bereaksi
serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.

Alloy dibagi menjadi dua macam yaitu alloy selitan dan alloy
substitusi. Disebut alloy selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan
sama atau lebih kecil dari jari-jari atom logam. Sedangkan alloy substitusi
terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih besar dari jari-jari
atom logam.
BAB III

KESIMPULAN

1. Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di gunakan dalam


berbagai bidang. Dalam dunia keteknikan, logam merupakan material yang
paling mendominasi dari bahan-bahan teknik lainnya sebagai bahan yang
paling utama dalam pembuatan mesin.
2. Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara
kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam
jenis ini disebut sebagai logambukan Besi (non Ferro).
3. Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.
4. Ikatan logam pada unsur golongan utama relative lebih lemah
dibandingkan dengan dengan unsur golongan transisi.

Anda mungkin juga menyukai