Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KELOMPOK 2

MATERIAL TEKNIK

OLEH:
MUHAMMAD MEKAHWAELI K. PUTRA
KAISAR SAHARA
ABD RAHIM RAHMAN
MUHAMMAD ANIS FAUZAN
ARKAN FAISHAL ANSAR
ARIF ALAMSYAH
REZKY GRAZIA NATALIEN
SATRIA RAMADAN
ASWIN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
(S1)
FAKULTAS TEKNIK
MAKASSAR 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tam dan yang paling utama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya yang
diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
mata kuliah Material Teknik, sekaligus untuk menambah serta memperluas
wawasan bagi kami serta pembacanya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen dan semua pihak yang terlibat
pada mata kuliah ini yang telah membimbing dan memberi arahan selama proses
pembelajaran.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini agar tugas kedepannya bisa kami selesaikan
dengan baik.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB 1 ................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 1

C. MAKSUD DAN TUJUAN ........................................................................ 1

BAB 2 ................................................................................................................. 3

ISI DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 3

A. LOGAM PADUAN................................................................................... 3

B. JENIS-JENIS LOGAM PADUAN ............................................................ 4

C. PROSES-PROSES PEMBUATAN LOGAM ............................................ 6

BAB III ............................................................................................................. 17

PENUTUP ......................................................................................................... 17

A. KESIMPULAN ....................................................................................... 17

B. SARAN................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering melihat logam disekitar


kita. Pada umumnya, logam memiliki banyak manfaat, seperti di bidang
teknik, industri, pertanian, kedokteran. Logam adalah elemen kerak bumi
(mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari
kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi.
Biasanya dipakai untuk kontruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat
pabrik dan sebagainya. Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat
penggunaan teknis tertentu dan dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup
banyak adalah besi, tembaga, seng, timah, timbah nikel, aluminium dan
magnesium.
Logam mempunyai beberapa karakteristik, yaitu dapat ditempa, dan
diubah bentuk, merupakan penghantar panas dan listrik, keras (tahan
terhadap goresan, potongan, dan keausan), kenyal (tahan patah bila
dibentang), kuat (tahan terhadap benturan), serta mempunyai titik lebur
tinggi. Logam yang merupakan bahan yang dapat ditempa, mengkilat,
magnetis, dan dapat dicampur secara homogen dalam berbagai kadar.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :


1. Apa yang di maksdu dengan logam paduan ?
2. Apa saja jenis jenis logam
3. Bagaimmana cara pembuatan logam paduan?
4. Bagaimana manfaat logam paduan ?

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu:


1. Untuk mengetahui tentang logam paduan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis logam paduan

1
3. Untuk mengetahui proses pembuatan logam paduan
4. Untuk mengetahui manfaat logam paduan

2
BAB 2

ISI DAN PEMBAHASAN

A. LOGAM PADUAN

Logam paduan atau lakur adalah kombinasi, dalam larutan atau


senyawa, dua atau lebih elemen. dan paling tidak salah satunya adalah
logam, dan hasilnya memiliki sifat metalik. Logam paduan dengan 2
komponen disebut paduan biner (alloy binary), 3 komponen disebut
paduan ternary, 4 komponen disebut paduan quaternari. Hasilnya
adalah zat metalik dengan sifat berbeda dari komponennya.
Logam paduan biasanya didesain untuk memiliki sifat yang lebih
menguntungkan dibanding dengan komponennya. Misalnya baja lebih
kuat dari besi, salah satu elemen utamanya kuningan lebih tahan lama
dari tembaga, tetapi lebih menarik dari seng.
Adapun contoh logam paduan yaitu:
 Amalgam
 Kuningan
 Perunggu
 Duralumin
 Solder
 Baja

Logam dibagi menjadi dua yaitu logam murni yang hanya terdiri dari
satu jenis atom, seperti besi (Fe) murni, tembaga (Cu) murni dan
logam paduan (metal alloy) yang terdiri dari dua atau lebih jenis atom
yang merupakan campuran dari dua macam logam atau lebih yang
dicampur satu sama lain dalam keadaan cair.

Logam murni yaitu logam yang memiliki kadar kemurnian 99,9%,


titik lebur tinggi, merupakan penghantar listrik yang baik, dan
memiliki daya tahan terhadap karat. Logam murni kebanyakan tidak
digunakan begitu saja tanpa dipadukan dengan logam lainnya, karena
biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan.

3
Kecuali logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak
dipadukan karena sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan
kimia dan daya hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga
dapat digunakan dalam keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal,
ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan khusus.
Misalnya dalam teknik proses, laboratorium, dan keperluan tertentu
seperti perhiasan dan sejenisnya. Contoh-contoh logam murni adalah
emas, timah, seng, dan aluminium. Biasanya kaleng menggunakan
aluminium murni, sementara kabel listrik menggunakan tembaga
murni.

Logam paduan (metal alloy) sering digunakan sebagai pengganti


logam murni karena pada logam paduan memiliki sifat yang dapat
memberikan keuntungan dan kemudahan sebagai material pabrikasi
seperti kekerasan pada logam paduan dapat ditingkatkan dari
kekerasan logam asalnya, kekuatan tarik dapat diperbesar, daya
pemuaian dapat dikurangi, titik lebur dapat diturunkan atau dinaikkan
dibanding logam-logam asalnya. Sifat-sifat tersebut itulah yang tidak
dimiliki oleh logam murni sehingga logam murni dapat ditambahkan
unsur logam lainnya untuk mendapatkan kelebihan-kelebihan dari
sifat-sifat tersebut.

B. JENIS-JENIS LOGAM PADUAN

Berikut beberapa contoh logam paduan beserta karakteristik dan


penggunaannya.
1. Baja (steel)
Baja adalah logam paduan antara besi (Fe) dan karbon (C), dimana
besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan
utamanya. Kandungan karbon dalam baja kurang dari 1,4% berat
sesuai gradenya. Dalam proses pembuatan baja akan terdapat
unsur-unsur lain selain karbon yang akan tertinggal dalam baja
seperti mangan (Mn), silikon (Si), kromium (Cr), vanadium (V),
dan unsur lainnya. Dalam hal aplikasi baja sering digunakan

4
sebagai bahan baku alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen
otomotif, kebutuhan rumah tangga misalnya.
2. Tembaga dan paduannya
Tembaga (copper) adalah suatu logam berwarna kemerahan,
mempunyai temperatur didih 2600oC dengan berat jenis 8,96
gr/cm3 (sedikit lebih tinggi dari baja (ferro) berat jenis 7,87
gr/cm3). Bersifat lunak, dapat dibengkokkan. Beberapa contoh
logam paduan tembaga yaitu kuningan yang merupakan paduan
tembaga dengan unsur utama seng (Zn) lalu perunggu, merupakan
paduan tembaga dengan unsur utama timah putih sedangkan seng
sebagai unsur paduan.
3. Aluminium dan paduannya
Logam aluminium mempunyai beberapa sifat yang penting
sehingga dipilih dalam kelompok logam kontruksi, antara lain
adalah sifat ringan, tahan korosi, penghantar listrik dan panas yang
baik. Sifat tahan korosi pada aluminium diperoleh karena
terbentuknya lapisan oksida aluminium pada permukaan
aluminium, dimana lapisan oksida ini melekat pada permukaan
dengan kuat dan rapat serta sangat stabil sehingga melindungi
bagian dalam. Tetapi oksida aluminum ini juga disamping
menyebabkan logam aluminium sukar di las dan di solder.
Beberapa jenis logam aluminium dan paduannya yang penting
antara lain duralumin, paduan aluminium dengan 4% tembaga
ditambah sedikit Si, besi dan magnesium. Aluminium-manganese
alloy, ditambahkan elemen mangan 1,2% dan aluminium silikon
alloy, mengandung elemen silikon 12,5%.
4. Logam nikel dan paduannya
Logam nikel adalah suatu logam yang berwarna putih perak,
mempunyai titik leleh 1455oC dan titik lebur 2730oC , termasuk
memiliki ekonomis yang mahal kira-kira 3 kali lipat nilai
ekonomis logam tembaga. Memiliki sifat fisik-mekanis yang
sangat baik, yaitu tahan korosi, tahan oksidasi, tahan pada
temperatur tinggi, dapat membentuk larutan padat yang ulet, kuat

5
dan tahan korosi dengan banyak logam-logam lainnya. Contoh
paduan nikel yang banyak dipakai, yaitu Monel, adalah paduan
nikel 67% dengan logam tembaga 28% dan elemen logam lain
ferro, mangan, dan silikon.
Contoh paduan nikel yang banyak dipakai, yaitu Monel, adalah
paduan nickel (Ni = 67%) dengan logam tembaga (Cu = 28%) dan
element logam lain Ferro, Mn, dan Si. Paduan Nickel-Chrow-
Ferro (Nichrom) dan Paduan Hastelloy, adalah paduan nikel
dengan berbagai logam lain, seperti Ni-Cr-Mo-Fe.

C. PROSES-PROSES PEMBUATAN LOGAM

Pada dasarnya proses pembuatan logam besi alloy dan logam non-besi alloy sama
dengan proses pembuatan logam pada umumnya. Berikut adalah proses-proses
pembuatannya:

Gambar 2.1 metal fabrication techniques

Farming operation : adalah dimana bentuk potongan logam dirubah dengan


proses deformasi plastis.

Jika proses deformasi plastis dilakukan diatas temperatur reskristalisasi


maka proses disebut pengerjaan panas (hot working) sedangkan jika dilakukan
dibawah temperatur reskristalisasi disebut pengerjaan dingin (cold working).

Pengerjaan panas:

6
 Dimungkinkan untuk terjadinya deformasi yang lebih besar
 Energi untuk melakukan deformasi lebih kecil dari cold working
 Permukaan logam mengalami oksidasi pengerjaan dingin
 Kualitas permukaan logam yang lebih baik
 Control dimensi yang lebih mudah

Proses forging, roling exkrusion dan drawing bisa dilihat pada gambar 2.3

Gambar 2.3 proses perubahan bentuk

Forging:

Dilakukan dengan cara memukul potongan logam. Gaya diberikan pada


cetak yang membentuk produk logam. Contoh produk forging adalah pada roda
kereta api, kunci kunci, crank shift mobil dll.

Forging sebagai salah satu bagian dari proses metal forming dibagi dalam
tiga kategori berdasarkan temperatur pengerjaannya yaitu proses cold, warm dan
hot forging dimana parameter dasarnya adalah temperatur rekristalisasi.

7
Gambar 2.4 klasifikasi Cold, Warm dan hot working

Keuntungan atau efek yang ditimbulkan oleh pengerjaan dingin (cold


working) adalah adanya penurunan tingkat keuletan, namuan diiringi dengan
naiknya kekuatan dan kekerasan pada sifat materialnya. Hal ini disebabkan karena
adanya efek strain hardening. Disamping itu juga terjadi perubahan struktur
mikro, dimana butir-butirnya akan memanjang dan merapat searah dengan arah
deformasi yang dominan serta memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik. Namun
proses pengerjaan dingin memerlukan energi pembentukan yang lebih besar untuk
proses deformasinya.

Sementara itu, proses pengerjaan panas (temperatur kerja diatas temperatur


rekristalisasi) juga memiliki keuntungan salah satunya adalah energi
pembentukannya relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan proses pengerjaan
dingin pada material yang sama. Hal ini di sebabkan karena terjadinya penurunan
tegangan alir, sehingga tegangan tool dan beban tempa berkurang. Selain itu
dengan adanya panas tingkat keuletan material akan lebih terjaga. Kelemahan
proses ini diantaranya adalah biaya produksi tinggi, ketelitian (accuracy) dan
kondisi permukaan kurang baik serta umur tool relatif pendek.

Pada proses tempa warm forming dimana temperatur pengerjaan di atas


suhu ruangan dan di bawah temperatur rekristalisasi (di atas 0,3 x temperatur 10
rekristalisasi hingga di bawah suhu rekristalisasi material), memiliki keunggulan
adalah beban tempa yang rendah , keuletan dan ketangguhan (toughness) lebih
besar dibanding proses dingin, ketelitian (accuracy) meningkat dibandingkan
tempa panas. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan determinasi
temperatur tempa yang optimum serta pemilihan pelumas yang sulit.

8
Rolling:

Proses dilakukan degan melewatkan logam pada 2 buah logam yang akan
mengkompresi logam sehngga tebalnya berkurang. Produk yang di hasilkan bisa
berupa bulat, tiang 1 dan rel kereta api, plat dll. Rolling dibagi menjadi 2 macam
yaitu, hot rolling dan cold rolling. Hot rolling adalah operasi pencanaian yang
dilakukan pada temperatur yang lebih tinggi daripada temperatur rekristalisasi.
Pada proses hot rolling, deformasi tidak menyebabkan terjadinya penguatan
logam. Tegangan alir bahan akan semakin kecil dengan semakin tingginya
temperatur operasi.

Energy deformasi yang dibutuhkan menjadi lebih kecil daripada temperatur


yang lebih tinggi. Dengan demikian, deformasi dapat dilakukan pada benda yang
berukuran relatif besar. Sedangkan cold rolling adalah operasi pencanaian yang
dilakukan pada temperatur kamar atau di bawah temperatur rekristalisasi. Cold
rolling umumnya dilakukan setelah proses rollliing panas. Rolling diingin
menyebabkan terjadinya mekanisme penguatan pada benda kerja yang di ikuti
dengan turunnya keuletan. Benda kerja menjadi lebih kuat, lebih keras dan lebih
rapuh.

Pada proses pencanaian dingin, tegangan alir benda kerja menjadi semkain
meningkat. Sebagian besar dari produk hasil canai dingin melibatkan proses
lanjutan yaitu proses perlakuan panas agar dapat diaplikasikan sesuai ke
spesifikasinya. Proses perlakuan panas yang diterapkan pada produk hasil canai
dingin adalah proses anil. Proses dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
sifat-sifat produk yang lebih sesuai dengan aplikasinya.

Extrusion:

Batangan logam didorong melalui cetakan dan produk akan berbentuk


sesuai yang dikehandaiki dan penampang yang lebih kecil. Produk extrusion
adalah batangan logam/ kawat, tube, dll.

9
Drawing:

Dilakukan dengan cara menarik potongan logam pada sisi keluar cetakan.
Batangan logam, kawat, tube adalah produk produk yang bisa di hasilkan dengan
drawing.

Casting:

Pengocoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti


logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan
membeku di dalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di
pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk
membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks. Pengecoran digunakan
untuk membentuk logam dalam kondisi panas sesuai dengan bentuk cetakan yang
telah dibuat. Pengecoran dapat berup material logam cair atau plastik yang bisa
meleleh (termoplastik), juga material yang terlarut air misalnya beton atau gips,
dan materi lain yang dapat menjadi cair atau pasta ketika dalam kondisi
basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang jika dalam kondisi kering akan
berubah menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar dalam perapian. Proses
pengecoran dibagi menjadi dua: expandable (dapat diperluas) dan non expandable
(tidak dapat diperluas) mold casting.

Gambar 2.5 logam cair sedang dituangkan dalam cetakan

10
Gambar 2.6 proses pengecoran logam

Pengecoran biasanya diawali dengan pembuatan cetakan dengan


bahan pasir. Cetakan pasir bisa dibuat secara manual maupun dengan
mesin. Pembuatan cetakan secara manual dilakukan bila jumlah komponen yang
akan dibuat jumlahnya terbatas, dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan tangan
dengan dimensi yang besar dapat menggunakan campuran adalah proses pabrikasi
di mana logam cair dituang.

Casting dilakukan jika:

1. Bentuk akhir besar atau compilated


2. Kualitas dan kekuatan bukan merupakan pertimbangan utama.

Casting dibagi menjadi 3 macam menurut jenis cetakanya yaitu:

1. Die casting
Die casting adalah proses pencetakan yang menggunakan berulang-ulang.
Logam coran biasanya dipakai yang mempunyai tiik leleh rendah seperti: seng,
almunium, dan magnesium. Pada die casting, logam didorong masuk cetak pada
tekanan tertentu dan kecepatan tinggi dan kemudian logam membeku dengan
menjaga tekanan. Cetakannya biasanya dari baja.

11
Gambar 2.7 die casting

2. Sand casting
Sand casting atau cetakan pasir adalah metoda yang paling umum. Pasir
digunakan sebagai bahan cetakan, potongan cetakan pasir di buat dengan
memadatkan pasir ke pola yang berbentuk dimensi yang diinginkan. Proses
pencetakan dilakukan dengan mengalirkan logam cair kedalam cetakan. Contoh
produk: silinder blok mobil, fire hydrant, fitting pipa yang besar-besar.

Gambar 2.8 sand casting


3. Investment casting
Invesment casting adalah Pola untuk membuat cetakan biasanya dipakai
lilin atau palstik. Disekililing poladituang lumpur cair biasanya dari bahan gips.
Setelah mengeras cetakandipanaskan sehingga lilin didalamnya menguap.
Cetakan siap digunakan. Teknik ini biasanya digunakan untuk cetakan dengan
dengan kualitas tinggi. Dan produk akhir yang tinggi. Contohnya: perhiasan, gigi
palsu dll.

12
Gambar 2.9 invesment casting

Adapun proses pembuatan logam paduan non-ferrous yaitu sebagai berikut:

Pembuatan Aluminium (Al)

Bijih bauskit merupakan salah satu sumber pembentukan aluminum yang


cukup ekonomis, yang bila di indonesia, banyak terdapat di daerah bintan dan
kalimantan. Untuk menambang bauksit, dilakukan dengan penambangan terbuka,
setelah bauksit di haluskan, kemudian di cuci dan di lakukan pengeringan, baru
kemudian bauksit mengalami pemurnian menjadi oksida aluminium atau alumina.

Untuk memperoleh aluminium murni, biasanya digunakan proses Bayern


(karl josef bayer), yaitu: bauksit halus dan kering, dimasukkan ke dalam
pencampur (mixer), diolah dengan NaOH yang bila bereaksi dengan baiksit di
bawah pengaruh tekanan dan suhu diatas titik didih nya, akan menghasilkan
Aluminat Natrium yang larut. Biasanya setelah proses selesai, tekanan di dalam
dapur dikurangi dan ampas yang terdiri dari oksidasi besi tak larut, silikon,
titanium dan kotoran-kotoran lain nya, ditekan melalui saringan dan di kumpulkan
agak di samping.

Kemudian, cairan yang mengandung alumina dalam bentuk aluminat


natrium, dipompakan ke luar dan dimasukkan kedalam sebuah tangki
pengendapan. Di dalam tangki tersebut, diberi tambahan kristal hidroksida
aluminium yang halus, yang kemudian berubah menjadi inti kristalisasi,

13
sementara itu kristal hidroksida aluminium akan terpisah dari larutan, kemudian
dilakukan penyaringan dan dipanaskan sampai suhu nya mencapai 980° C.

Proses Banyern

Melalui proses elektrolisa, alumina akan berubah menjadi oksigen dan


logam aluminium. Jalan nya proses elektrolisa adalah: alumina murni dilarutkan
pada cairan criolit ( natrium aluminium flourida ) di dalam dapur elektorlit yang
besar atau disebut sel reduksi. Arus listrik kemudian dialirkan pada campuran
melalui elektroda karbon, logam aluminium di endapkan pada katoda karbon yang
berada di dasar sel.

Panas akibat aliran listrik digunakan untuk memanaskan isi sel, sehingga
akan selalu cair, dengan demikian alumina dapat ditambahkan secara terus
menerus (disebut: proses kontinu). Pada saat-saat tertentu, aluminum cair di
keluarkan dari sel dan dipindahkan ke dalam dapur penampung untuk kemudian di
murnikan atau bisa juga digunakan untuk keperluan paduan, setelah itu baru di
tungkan ke dalam catakan ingot, untuk kemudian diolah lebih lanjut.

Biasanya, untuk menghasilkan 1 kg aluminium, dibutuhkan 2 kg alimina,


sedangkan untuk mendapatkan 2 kg alumina, diperlukan 4 kg bauksit, 0,6 kg
karbon, criolit dan bahan-bahan lain nya serta sekitar 8 kWh energi (berlaku
secara linier)

Pembuatan Magnesium (Mg)

Air laut yang biasanya mengandung 1300 ppm magnesium, diseaksikan


dengan kapur (kulit kerang yang di bakar pada suhu 1320° C). Hasil reaksi kimia
antara kapur dengan air laut, akan menghasilkan endapan Mg(OH)2 . Endapan
kental yang mengandung sekitar 12 % Mg(OH)2 ini kemudian di saring, sehingga
akan menghasilkan MgCl2. Setelah melalui tahapan filtrasi dan pengeringan,
konsemtrasi MgCl2 akan meningkat menjadi sekitar 68 % yang berbentuk butiran-
butiran kemudian dipindahkan ke dalam sel elekrolisa yang berukuran 100 m³ dan
beroperasi pada suhu sekitar 700° C.

14
Elekrtoda grafit akan berfungsi sebagai anda dan pot nya sendiri berfungsi
sebagai katoda. Akibat di aplikasikan nya arus listrik sebesar 60.000 Amp, maka
MgCl2 akan terurai, dan logam magnesium terapung di atas larutan. Setiap pot
akan dapat mnghasilkan sekitar 550 kg logam Mg dalam satu hari yang kemudian
dituang kedalam cetakan ingot, dimana setiap imgot mempunyai berat 8 kg. Hasil
sampingan dari proses ini adalah: gas klorida yang kemudia dapat digunakan
untuk mengubah Mg(OH)2 menjadi MgCl2. Adapun contoh proses pembuatan
logam paduan yaitu sebagai berikut:

Pembuatan Tembaga

Chalcopiri”t adalah biji tembaga, merupakan campuran antara Cu2FeS2


yang diperoleh dari hasil tambang di bawah peermukaan tanah. Berikut adalah
proses membuatnya:

Alur proses yang ditunjukkan adalah dimulai dari bijih chalcopitit, digiling
dan di campur dengan batu kapur serta bahan fluks silika. Setelah tepung bijih
dipekatkan, lalu dipanggang, sehingga terbentuk campuran FeS, FeO, SiO2, dan
CuS. Campuran inilah yang disebut: “kalsin”.kalsin kemudian di lebur dengan
batu kapur sebagai fluks nya di dalam dapur Reverberatory, tujuan nya untuk
melarutkan besi (Fe) di dalam terak, sisanya adalah Tembaga-Besi yag
disebut”matte” di tuangkan kedalam konverter.

Dengan menghembuskan udara kedalam konverter untuk selama 4 s/d 5


jam maka kotoran-kotoran teroksida dan besi akan membentuk terak yang pada
saaat-saat tertentu, dikeluarkan dari konverter.

Karena panas oksidasi cukup tinggi, maka muatan akan tetap cair yang
akhir nya dapat merubah sulfida-tembaga menjadi oksida-tembaga atau yang
dikenal dengan nama: sulfat. Bila kemudian aliran udara dihentikan, maka oksida
kupro akan bereaksi dengan sulfida kupro yang akan membentuk tembaga blister
dan dioksida belerang.

15
Tembaga blister dengan tingkat kemurnian antara 98% s/d 99% ini
kemudian dicor menjadi slab untuk kemudian di olah secara elektrolitik menjdai
tembaga murn.

16
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara


alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam
bidang keteknisian adalah besi. Logam Paduan Logam paduan (metal
alloy) adalah logam yang terdiri dari dua atau lebih jenis atom dan
merupakan campuran dari dua macam logam atau lebih yang dicampur
satu sama lain dalam keadaan cair. Macam-Macam Logam paduan yaitu
ada Baja, Besi tuang, amalgam, kuningan, perunggu.
Manfaat baja Baja banyak di gunakan dalam pembuatan struktur
ataurangka bangunan dalam bentuk baja profil, baja tulangan beton biasa,
anyaman ka6at, atau pada akhir-akhir ini di pakai juga dalam bentuk kawat
potongan yang disebut Ffibre G atau metalfibre, sebagai tulangan beton.
Dalam skala yang lebih kecil logamsecara luas juga di pakai sebagai
penguat, misalnya bentuk paku,sekrup, baut, kawat, pelat, bantalan
jembatan, atau sebagai bahanlain bentuk lembaran (misalnya bentuk atap,
atau lantai jembatan),atau juga bentuk dekorasi.
pemanfaatan perunggu didasarkan pada sifat-sifatnya yang
menguntungkan, baik secara fisik, mekanik, fisik, maupun kimia. sifat
perunggu yang cukup keras tetapi elastis dan memiliki titik. leleh rendah
memudahkan perunggu ditempa atau dicetak antara lain menjadi
perhiasan, patung, medali untuk penghargaan,dan peralatan rumah tangga.
sifat perunggu yang tahan terhadap korosi membuatnya sering digunakan
sebagai pelapis logam lain untuk menghindari proses korosi,untuk bahan
pembuatan kapal laut. Disamping itu, sifat perunggu yang memiliki
kualitas resonansi yang baik, membuat perunggu banyak digunakan untuk
membuat gong, lonceng, dan peralatan musik tradisional, seperti gamelan
Manfaat kuningan, membuat kuningan bersifat antiseptik, melewati
efek oligodinamis. &ontohnya, gagang pintu yang terbuatdari kuningan
dapat mendisinfeksi diri dari banyak bakteri dalamwaktu 8 jam. Efek ini

17
penting dalam rumah sakit. selain itu kuningan biasanya dimanfaatkan
dalam pembuatan peralatan memasak, seperti panci. kuningan juga banya
digunakan untuk pembuatan perhiasan dan alat musik tradisional, seperti
gong, dll.
Amalgam umumnya digunakan untuk menambal gigi yang
berlubang. Bagian gigi yang rusak dihilangkan oleh dokter gigi dengan
cara dibor dan kemudian ditambal dengan amalgam. Selain itu amalgam
juga digunakan sebagai pelapis cermin. perak ,timah putih, seng, dan emas
merupakan jenis logamyang biasa digunakan sebagai amalgam.
Penggunaan amalgam sebagai material untuk menambal gigi telah
digunakan sejak awal abad ke 20. Sebelum penggunaan amalgam material
yang digunakan adalah emas, namun pemasangan lembaran emas cukup
sulit dan menghabiskan waktu serta biaya yang mahal. Amalgam memiliki
kelebihan dibanding lembaran emas karena masa pemakaian yang lebih
lama, pemasangan yang cukup mudah, serta tidak mahal.

B. SARAN

Adapun saran dari kami mengenai tindak lanjut dari makalah kami
agar pelajar, mahasiswa ataupun peneliti dapat melakukan penelitian lanjut
mengenai logam dan paduannya dengan rancangan penelitian yang
berbeda dan lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/73075024-Makalah-material-teknik-tentang-metal-
alloys-atau-logam-paduan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Logam_paduan#cite_note-

19

Anda mungkin juga menyukai