MATERIAL TEKNIK
OLEH:
MUHAMMAD MEKAHWAELI K. PUTRA
KAISAR SAHARA
ABD RAHIM RAHMAN
MUHAMMAD ANIS FAUZAN
ARKAN FAISHAL ANSAR
ARIF ALAMSYAH
REZKY GRAZIA NATALIEN
SATRIA RAMADAN
ASWIN
Pertama-tam dan yang paling utama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya yang
diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
mata kuliah Material Teknik, sekaligus untuk menambah serta memperluas
wawasan bagi kami serta pembacanya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen dan semua pihak yang terlibat
pada mata kuliah ini yang telah membimbing dan memberi arahan selama proses
pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini agar tugas kedepannya bisa kami selesaikan
dengan baik.
i
DAFTAR ISI
BAB 1 ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
BAB 2 ................................................................................................................. 3
A. LOGAM PADUAN................................................................................... 3
PENUTUP ......................................................................................................... 17
A. KESIMPULAN ....................................................................................... 17
B. SARAN................................................................................................... 18
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
3. Untuk mengetahui proses pembuatan logam paduan
4. Untuk mengetahui manfaat logam paduan
2
BAB 2
A. LOGAM PADUAN
Logam dibagi menjadi dua yaitu logam murni yang hanya terdiri dari
satu jenis atom, seperti besi (Fe) murni, tembaga (Cu) murni dan
logam paduan (metal alloy) yang terdiri dari dua atau lebih jenis atom
yang merupakan campuran dari dua macam logam atau lebih yang
dicampur satu sama lain dalam keadaan cair.
3
Kecuali logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak
dipadukan karena sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan
kimia dan daya hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga
dapat digunakan dalam keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal,
ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan khusus.
Misalnya dalam teknik proses, laboratorium, dan keperluan tertentu
seperti perhiasan dan sejenisnya. Contoh-contoh logam murni adalah
emas, timah, seng, dan aluminium. Biasanya kaleng menggunakan
aluminium murni, sementara kabel listrik menggunakan tembaga
murni.
4
sebagai bahan baku alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen
otomotif, kebutuhan rumah tangga misalnya.
2. Tembaga dan paduannya
Tembaga (copper) adalah suatu logam berwarna kemerahan,
mempunyai temperatur didih 2600oC dengan berat jenis 8,96
gr/cm3 (sedikit lebih tinggi dari baja (ferro) berat jenis 7,87
gr/cm3). Bersifat lunak, dapat dibengkokkan. Beberapa contoh
logam paduan tembaga yaitu kuningan yang merupakan paduan
tembaga dengan unsur utama seng (Zn) lalu perunggu, merupakan
paduan tembaga dengan unsur utama timah putih sedangkan seng
sebagai unsur paduan.
3. Aluminium dan paduannya
Logam aluminium mempunyai beberapa sifat yang penting
sehingga dipilih dalam kelompok logam kontruksi, antara lain
adalah sifat ringan, tahan korosi, penghantar listrik dan panas yang
baik. Sifat tahan korosi pada aluminium diperoleh karena
terbentuknya lapisan oksida aluminium pada permukaan
aluminium, dimana lapisan oksida ini melekat pada permukaan
dengan kuat dan rapat serta sangat stabil sehingga melindungi
bagian dalam. Tetapi oksida aluminum ini juga disamping
menyebabkan logam aluminium sukar di las dan di solder.
Beberapa jenis logam aluminium dan paduannya yang penting
antara lain duralumin, paduan aluminium dengan 4% tembaga
ditambah sedikit Si, besi dan magnesium. Aluminium-manganese
alloy, ditambahkan elemen mangan 1,2% dan aluminium silikon
alloy, mengandung elemen silikon 12,5%.
4. Logam nikel dan paduannya
Logam nikel adalah suatu logam yang berwarna putih perak,
mempunyai titik leleh 1455oC dan titik lebur 2730oC , termasuk
memiliki ekonomis yang mahal kira-kira 3 kali lipat nilai
ekonomis logam tembaga. Memiliki sifat fisik-mekanis yang
sangat baik, yaitu tahan korosi, tahan oksidasi, tahan pada
temperatur tinggi, dapat membentuk larutan padat yang ulet, kuat
5
dan tahan korosi dengan banyak logam-logam lainnya. Contoh
paduan nikel yang banyak dipakai, yaitu Monel, adalah paduan
nikel 67% dengan logam tembaga 28% dan elemen logam lain
ferro, mangan, dan silikon.
Contoh paduan nikel yang banyak dipakai, yaitu Monel, adalah
paduan nickel (Ni = 67%) dengan logam tembaga (Cu = 28%) dan
element logam lain Ferro, Mn, dan Si. Paduan Nickel-Chrow-
Ferro (Nichrom) dan Paduan Hastelloy, adalah paduan nikel
dengan berbagai logam lain, seperti Ni-Cr-Mo-Fe.
Pada dasarnya proses pembuatan logam besi alloy dan logam non-besi alloy sama
dengan proses pembuatan logam pada umumnya. Berikut adalah proses-proses
pembuatannya:
Pengerjaan panas:
6
Dimungkinkan untuk terjadinya deformasi yang lebih besar
Energi untuk melakukan deformasi lebih kecil dari cold working
Permukaan logam mengalami oksidasi pengerjaan dingin
Kualitas permukaan logam yang lebih baik
Control dimensi yang lebih mudah
Proses forging, roling exkrusion dan drawing bisa dilihat pada gambar 2.3
Forging:
Forging sebagai salah satu bagian dari proses metal forming dibagi dalam
tiga kategori berdasarkan temperatur pengerjaannya yaitu proses cold, warm dan
hot forging dimana parameter dasarnya adalah temperatur rekristalisasi.
7
Gambar 2.4 klasifikasi Cold, Warm dan hot working
8
Rolling:
Proses dilakukan degan melewatkan logam pada 2 buah logam yang akan
mengkompresi logam sehngga tebalnya berkurang. Produk yang di hasilkan bisa
berupa bulat, tiang 1 dan rel kereta api, plat dll. Rolling dibagi menjadi 2 macam
yaitu, hot rolling dan cold rolling. Hot rolling adalah operasi pencanaian yang
dilakukan pada temperatur yang lebih tinggi daripada temperatur rekristalisasi.
Pada proses hot rolling, deformasi tidak menyebabkan terjadinya penguatan
logam. Tegangan alir bahan akan semakin kecil dengan semakin tingginya
temperatur operasi.
Pada proses pencanaian dingin, tegangan alir benda kerja menjadi semkain
meningkat. Sebagian besar dari produk hasil canai dingin melibatkan proses
lanjutan yaitu proses perlakuan panas agar dapat diaplikasikan sesuai ke
spesifikasinya. Proses perlakuan panas yang diterapkan pada produk hasil canai
dingin adalah proses anil. Proses dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
sifat-sifat produk yang lebih sesuai dengan aplikasinya.
Extrusion:
9
Drawing:
Dilakukan dengan cara menarik potongan logam pada sisi keluar cetakan.
Batangan logam, kawat, tube adalah produk produk yang bisa di hasilkan dengan
drawing.
Casting:
10
Gambar 2.6 proses pengecoran logam
1. Die casting
Die casting adalah proses pencetakan yang menggunakan berulang-ulang.
Logam coran biasanya dipakai yang mempunyai tiik leleh rendah seperti: seng,
almunium, dan magnesium. Pada die casting, logam didorong masuk cetak pada
tekanan tertentu dan kecepatan tinggi dan kemudian logam membeku dengan
menjaga tekanan. Cetakannya biasanya dari baja.
11
Gambar 2.7 die casting
2. Sand casting
Sand casting atau cetakan pasir adalah metoda yang paling umum. Pasir
digunakan sebagai bahan cetakan, potongan cetakan pasir di buat dengan
memadatkan pasir ke pola yang berbentuk dimensi yang diinginkan. Proses
pencetakan dilakukan dengan mengalirkan logam cair kedalam cetakan. Contoh
produk: silinder blok mobil, fire hydrant, fitting pipa yang besar-besar.
12
Gambar 2.9 invesment casting
13
sementara itu kristal hidroksida aluminium akan terpisah dari larutan, kemudian
dilakukan penyaringan dan dipanaskan sampai suhu nya mencapai 980° C.
Proses Banyern
Panas akibat aliran listrik digunakan untuk memanaskan isi sel, sehingga
akan selalu cair, dengan demikian alumina dapat ditambahkan secara terus
menerus (disebut: proses kontinu). Pada saat-saat tertentu, aluminum cair di
keluarkan dari sel dan dipindahkan ke dalam dapur penampung untuk kemudian di
murnikan atau bisa juga digunakan untuk keperluan paduan, setelah itu baru di
tungkan ke dalam catakan ingot, untuk kemudian diolah lebih lanjut.
14
Elekrtoda grafit akan berfungsi sebagai anda dan pot nya sendiri berfungsi
sebagai katoda. Akibat di aplikasikan nya arus listrik sebesar 60.000 Amp, maka
MgCl2 akan terurai, dan logam magnesium terapung di atas larutan. Setiap pot
akan dapat mnghasilkan sekitar 550 kg logam Mg dalam satu hari yang kemudian
dituang kedalam cetakan ingot, dimana setiap imgot mempunyai berat 8 kg. Hasil
sampingan dari proses ini adalah: gas klorida yang kemudia dapat digunakan
untuk mengubah Mg(OH)2 menjadi MgCl2. Adapun contoh proses pembuatan
logam paduan yaitu sebagai berikut:
Pembuatan Tembaga
Alur proses yang ditunjukkan adalah dimulai dari bijih chalcopitit, digiling
dan di campur dengan batu kapur serta bahan fluks silika. Setelah tepung bijih
dipekatkan, lalu dipanggang, sehingga terbentuk campuran FeS, FeO, SiO2, dan
CuS. Campuran inilah yang disebut: “kalsin”.kalsin kemudian di lebur dengan
batu kapur sebagai fluks nya di dalam dapur Reverberatory, tujuan nya untuk
melarutkan besi (Fe) di dalam terak, sisanya adalah Tembaga-Besi yag
disebut”matte” di tuangkan kedalam konverter.
Karena panas oksidasi cukup tinggi, maka muatan akan tetap cair yang
akhir nya dapat merubah sulfida-tembaga menjadi oksida-tembaga atau yang
dikenal dengan nama: sulfat. Bila kemudian aliran udara dihentikan, maka oksida
kupro akan bereaksi dengan sulfida kupro yang akan membentuk tembaga blister
dan dioksida belerang.
15
Tembaga blister dengan tingkat kemurnian antara 98% s/d 99% ini
kemudian dicor menjadi slab untuk kemudian di olah secara elektrolitik menjdai
tembaga murn.
16
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
17
penting dalam rumah sakit. selain itu kuningan biasanya dimanfaatkan
dalam pembuatan peralatan memasak, seperti panci. kuningan juga banya
digunakan untuk pembuatan perhiasan dan alat musik tradisional, seperti
gong, dll.
Amalgam umumnya digunakan untuk menambal gigi yang
berlubang. Bagian gigi yang rusak dihilangkan oleh dokter gigi dengan
cara dibor dan kemudian ditambal dengan amalgam. Selain itu amalgam
juga digunakan sebagai pelapis cermin. perak ,timah putih, seng, dan emas
merupakan jenis logamyang biasa digunakan sebagai amalgam.
Penggunaan amalgam sebagai material untuk menambal gigi telah
digunakan sejak awal abad ke 20. Sebelum penggunaan amalgam material
yang digunakan adalah emas, namun pemasangan lembaran emas cukup
sulit dan menghabiskan waktu serta biaya yang mahal. Amalgam memiliki
kelebihan dibanding lembaran emas karena masa pemakaian yang lebih
lama, pemasangan yang cukup mudah, serta tidak mahal.
B. SARAN
Adapun saran dari kami mengenai tindak lanjut dari makalah kami
agar pelajar, mahasiswa ataupun peneliti dapat melakukan penelitian lanjut
mengenai logam dan paduannya dengan rancangan penelitian yang
berbeda dan lebih baik.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/73075024-Makalah-material-teknik-tentang-metal-
alloys-atau-logam-paduan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Logam_paduan#cite_note-
19