Anda di halaman 1dari 15

BAHAN BANGUNAN TENTANG LOGAM

(TEMBAGA, MAGNESIUM, DAN TIMBAL)

Disusun Oleh :
Nama : M.Yoga Ganesha
NPM : 2203120040
Jurusan : Teknik Sipil
Dosen Pengampu : Keumala Citra Sarina Zein,
ST., MT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan

terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan

memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah

ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan

dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 25 November 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
A. Latar belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan masalah .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. Pengertian Tembaga ............................................................................................ 3
B. Karakteristik dan Sifat Tembaga ......................................................................... 4
C. Manfaat dan Penggunaan Tembaga ..................................................................... 5
D. Pengertian Magnesium ........................................................................................ 6
E. Karakteristik Magnesium ..................................................................................... 7
F. Pengertian Timbal ................................................................................................ 8
G. Sifat Fisik Timbal ................................................................................................ 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................................13
B. Saran
..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahan bangunan sangatlah diperlukan dan dibutuhkan disetiap


daerahnya. Bahan bangunan merupakan bahan yang dapat digunakan untuk
membangun sebuah rumah ataupun gedung. Bahan bangunan ada dua jenis
yaitu bahan bangunan alami dan bahan bangunan buatan. Bahan bangunan
alami adalah bahan bangunan yang sudah tersedia dari alam dan terbentuk
secara alami, bahan bangunan alami meliputi tanah liat, pasir, kayu dan batu,
bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan.
Sedangkan bahan bangunan buatan adalah bahan bangunan yang terbentuk
karena disengaja dengan proses yang dibantu manusia dengan segala
perencanaannya, bahan bangunan buatan meliputi pipa, atap, baja, besi dan
lain sebagainya
Bahan Bangunan Bahan bangunan adalah bahan yang dipakai untuk
membuat barang bangunan atau bahan yang memberikan sifatsifat tertentu
di dalam teknik bangunan, dalam arti yang luas.
Bahan bangunan adalah semua bahan-bahan baik sebagai bahan
pokok maupun penolong yang diperlukan untuk membangun suatu
bangunan tertentu. Bahan bangunan tersebut di atas termasuk berbagai jenis
kayu dan bambu, berikut barang-barang yang dibuat daripadanya seperti:
papan jati, plywood gedek, dan lain-lain. Berbagai macam bahan galian dan
barang-barang dibuat daripadanya seperti batu kapur, tras, tanah liat dan
lain-lain. Bahan-bahan yang dibuat dari logam seperti paku, besi, besi
konstruksi, lembaran seng, dan lain-lain
Bahan bangunan logam yang umum digunakan sebagai material
konstruksi diantaranya besi, baja, aluminium, dan zincalume. Oleh karena
itu, penulis akan membahas tentang bahan bangunan logam.

1
B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tembaga dan penjelasannya?


2. Apa yang dimaksud dengan Magnesium?
3. Apa yang dimaksud dengan Timbal ?

C. Tujuan masalah

1. Mendeskripsikan tentang pengertian tembaga, karakteristiknya


2. Mendeskripsikan mengenai magnesium
3. Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan timbal

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tembaga

Tembaga atau copper adalah salah satu unsur logam berbentuk


kristal dengan warna kemerahan dengan nama kimia cupprum
dilambangkan dengan Cu. Tembaga merupakan logam transisi golongan
IB yang memiliki nomor atom 29 dan berat atom 63,55 g/mol. Tembaga
di alam banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai
senyawa padat dalam bentuk mineral (Palar, 2004).
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari
bahasa Latin Cuprum. Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik
yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat
sekali.Tembaga biasanya diperoleh dari bijih senyawa sulfida, karena
jarang terdapat dalam bentuk oksida maupun karbonat.
Tembaga adalah sebuah unsur logam ulet dan mampu tempa.
Tembaga memiliki sifat konduksi panas dan elektrik yang baik dan juga
sifat tahan korosinya maupun antimicrobial. Logam tembaga dan
beberapa bentuk persenyawaannya tidak dapat larut dalam air dingin
atau air panas, tetapi dapat dilarutkan dalam asam, seperti senyawa asam
sulfat panas dan dalam larutan basa NH4OH. Ion tembaga dapat berlarut
ke dalam air, dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah
sebagai agen anti bakteri, fungisi dan bahan tambahan kayu. Dalam
konsentrasi rendah, tembaga merupakan nutrien yang penting bagi
kehidupan dan tanaman. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan
di bagian hati, otak, usus, jantung dan ginjal. Tembaga sulfat pentahidrat
merupakan salah satu bentuk persenyawaan Cu yang sering digunakan
dalam bidang industri, misalnya untuk pewarnaan tekstil, untuk
penyepuhan, pelapisan, dan pembilasan pada industri perak.

3
B. Karakteristik dan Sifat Tembaga

Menurut ICSG (2012), karakteristik tembaga dapat dilihat pada tabel


di bawah ini:
1. Sifat fisika
Sifat fisika logam tembaga adalah sebagai berikut:
1. Tembaga memiliki warna kuning kemerah-merahan.
2. Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, sehingga mudah dibentuk
menjadi pipa, lembaran tipis, kawat.
3. Bersifat sebagai konduktor panas dan listrik yang bagus untuk aliran
elektron.
4. Tembaga bersifat keras bila tidak murni.
5. Memiliki titik leleh pada 1.084,62 °C, sedangkan titik didih pada 2.562
°C.

2. Sifat kimia
Sifat kimia logam tembaga adalah sebagai berikut:
1. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan
terhadap korosi.
2. Pada udara yang lembab, permukaan tembaga ditutupi oleh suatu
lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa,
Cu(OH)2CO3.
3. Pada suhu sekitar 300°C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen
membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang
lebih tinggi, sekitar 1.000°C, akan terbentuk tembaga (I) oksida
(Cu2O) yang berwarna merah.
4. Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam non-
oksidator encerseperti HCl encer dan H2SO4 encer, tetapi HCl pekat
dan mendidih menyerang logamtembaga dan membebaskan gas
hidrogen.

4
C. Manfaat dan Penggunaan Tembaga

Tembaga mudah difabrikasi menjadi kawat, pipa, lembaran dan lain-


lain. Sifat-sifat tembaga seperti konduktifitas listrik, kondukstifitas
termal dan ketahanan korosi ialah sifat yang paling banyak
dimanfaatkan untuk peralatan sehari-hari seperti kabel listrik dan
peralatan-peralatan elektronik. Berikut ini beberapa pemanfaatan
tembaga yang sering digunakan:

1. Dimanfaatkan untuk berbagai alat listrik dan rumah tangga. Hampir


semua alat rumah tangga terutama yang berhubungan dengan listrik
menampilkan label terbuat dari tembaga. Karena logam ini memang
sangat handal digunakan untuk penghantar listrik.
2. Komponen utama perlengkapan handphone, komputer dan elektronik.
3.Komponen pembuat perhiasan. Tembaga juga dapat digunakan untuk
membuat berbagai perhiasan menarik, terutama ketika dicampurkan
dengan emas atau logam lainnya.
4. Dalam bidang pertanian, logam tembaga dapat digunakan sebagai
racun.
5. Digunakan sebagai algisida (pembunuh ganggang) dalam pemurniaan
air .Dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pembuatan uang
logam.
6. Campuran tembaga dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan logam
lainnya.
7. Digunakan sebagai campuran untuk menghilangkan belerang dalam
pengolahan minyak.

Kebutuhan manusia terhadap tembaga cukup tinggi. Manusia


dewasa membutuhkan sekitar 30 µg tembaga perkilogram berat tubuh.
Pada anak-anak jumlah tembaga yang dibutuhkan adalah 40 µg
perkilogram berat tubuh, sedangkan pada bayi dibutuhkan 80 µg
tembaga perkilogram berat tubuh. Konsumsi tembaga yang baik bagi

5
manusia adalah 2,5 mg/kg berat tubuh/hari bagi orang dewasa dan 0,05
mg/kg berat tubuh/hari untuk anak-anak dan bayi. Selain manusia,
organisme hidup lainnya juga sangat membutuhkan tembaga untuk
kehidupannya. Mulai dari tumbuh-tumbuhan sampai pada hewan darat
ataupun biota perairan (Widowati, 2008).

D. Pengertian Magnesium

Magnesium adalah logam struktural ketiga yang paling banyak


digunakan, setelah besi dan aluminium.Magnesium dapat dibuat melalui
proses elektrolisis lelehan magnesium klorida, proses ini dikenal dengan
nama proses Down. .Magnesium memiliki sifat yaitu ciri fisiknya
berwarna putih keperakan, termasuk logam dengan berat ringan yang
hanya 2/3 dari berat logam aluminium. Magnesium mempunyai densitas
sebesar 1.738 g·cm−3, titik lebur sekitar 923 K (650 °C, 1202 °F), titik
didih 1363 K (1090 °C, 1994 °F)[12].Selain itu magnesium juga lebih
mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan
dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara
ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah
atau badan kapal laut
Magnesium merupakan salah satu jenis logam ringan dengan
karakteritik sama dengan Aluminium tetapi Magnesium memiliki titik
cair yang lebih rendah dari pada Aluminium. Sepeti pada Aluminium,
Magnesium juga sangat mudah bersenyawa dengan udara (Oxygen).
Perbedaannya dengan Aluminium ialah dimana magnesium memiliki
permukaan yang keropos yang disebabkan oleh serangan kelembaban
udara karena oxid film yang terbentuk pada permukaan Magnesium ini
hanya mampu melindunginya dari udara yang kering.
Unsur air dan garam pada kelembaban udara sangat mempengaruhi
ketahanan lapisan oxid pada Magnesium dalam melindunginya dari
gangguan korosi. Untuk itu benda kerja yang menggunakan bahan
Magnesium ini diperlukan lapisan tambahan perlindungan seperti cat

6
atau meni.Magnesium murni memiliki kekuatan tarik sebesar 110
N/mm2 dalam bentuk hasil pengecoran (Casting), angka kekuatan tarik
ini dapat ditingkatkan melalui proses pengerjaan.
Magnesium bersifat lembut dengan modulus elsatis yang sangat
rendah. Magnesium memiliki perbedaan dengan logam-logam lain
termasuk dengan Aluminium, besi Tembaga dan Nickel dalam sifat
pengerjaannya dimana Magnesium memiliki Strutur yang berada
didalam kisi hexagonal sehingga tidak mudah terjadi slip, oleh karena
itu Magnesium tidak mudah dibentuk dengan pengerjaan dingin
disamping itu prosentase perpanjangnnya hanya mencapai 5 % dan
hanya mungkin dicapai melalui pengerjaan panas.
E. Karakteristik Magnesium

1. Sifat fisika
Sifat kimia Unsur magnesium adalah logam ringan putih
abu-abu, dengan densitas dua pertiga dari densitas aluminium. Ia
menjadi sedikit kusam saat terpapar udara, walaupun, tidak seperti
logam alkali tanah lainnya, tidak perlu disimpan di lingkungan bebas
oksigen karena magnesium dilindungi oleh lapisan tipis oksida yang
cukup kedap dan sulit dihilangkan. Magnesium memiliki titik leleh
terendah (923 K (650 °C)) dan titik didih terendah (1.363 K (1.994
°F)) di antara semua logam alkali tanah.
Magnesium bereaksi dengan air pada suhu kamar, meskipun
bereaksi jauh lebih lambat daripada kalsium, logam golongan 2 yang
mirip. Saat terendam air, gelembung hidrogen terbentuk perlahan di
permukaan logam—meskipun jika dalam bentuk serbuknya ia
bereaksi lebih cepat. Reaksi terjadi lebih cepat dengan suhu yang
lebih tinggi (lihat Awasan keselamatan). Reaksi reversibel
magnesium dengan air dapat dimanfaatkan untuk menyimpan energi
dan menjalankan mesin berbasis magnesium.
Magnesium juga bereaksi secara eksotermik dengan
kebanyakan asam seperti asam klorida (HCl), menghasilkan logam

7
klorida dan gas hidrogen, serupa dengan reaksi HCl dengan
aluminium, seng, dan banyak logam lainnya.

2. Sifat kimia
Magnesium sangat mudah terbakar, terutama bila dibuat
bubuk atau diiris menjadi strip tipis, meski sulit menyala dalam
bentuk massal atau curah. Suhu nyala magnesium dan
logam paduannya bisa mencapai 3.100 °C
(5.610 °F),[17] meskipun ketinggian api di atas logam yang terbakar
biasanya kurang dari 300 mm (12 in).[18] Setelah menyala, api
semacam itu sulit untuk dipadamkan, dengan pembakaran berlanjut
dalam nitrogen (membentuk magnesiumnitrida), karbon dioksida
(membentuk magnesium oksida dan karbon), dan air (membentuk
magnesium oksida dan hidrogen). Sifat ini digunakan dalam senjata
pembakar [en] selama pemboman kota-kota dalam Perang Dunia
II, di mana satu-satunya pertahanan sipil praktis untuk
memadamkan api yang terbakar adalah dengan menimbun bawah
pasir kering untuk menyingkirkan atmosfer dari pembakaran.

F. Pengertian Timbal

Timbal atau timbel (disebutjuga plumbum atau timahhitam)[a] adala


h unsur kimia dengan lambang Pb dan nomor atom 82. Unsur ini
merupakan logam berat dengan massa jenis yang lebih tinggi daripada
banyak bahan yang ditemui sehari-hari. Timbal memiliki sifat
lunak, mudah ditempa, dan bertitik leleh rendah. Saat baru dipotong,
timbal berwarna perak mengilat kebiruan, tetapi jika terpapar udara
permukaannya akan berubah menjadi warna abu-abu buram. Timbal
adalah unsur stabil bernomor atom tertinggi dan tiga di antara isotopnya
adalah hasil akhir peluruhan berantai unsur-unsur yang lebih berat.

Timbal adalah logam golongan IVA (14) yang relatif lengai atau tidak
mudah bereaksi. Logam ini bersifat amfoter; unsur timbal

8
maupun senyawa oksidanya mudah bereaksi dengan asam maupun basa.
Dalam senyawa, timbal biasanya memiliki bilangan oksidasi +2, dan
jarang teroksidasi hingga +4 yang umum pada unsur golongan IVA di
atasnya. Namun, bilangan oksidasi
+4 sering terjadi dalam senyawa-senyawa organotimbal.

Timbal dapat ditambang dari bijih mineral tertentu; hal ini dilakukan
sejak zaman prasejarah di Asia Kecil. Galena, bijih timbal yang paling
utama, sering mengandung perak, sehingga banyak ditambang dan
digunakan di Romawi Kuno. Namun, produksinya menurun sejak
keruntuhan Romawi, dan baru pada Revolusi Industri produksi timbal
kembali mencapai tingkat seperti zaman Romawi. Pada 2014, produksi
timbal dunia melebihi 10 juta ton per tahun, dan lebih dari setengahnya
dihasilkan melalui daur ulang.

G. Sifat Fisik Timbal

1. Sifat atom

Ketidakwajaran ini disebabkan oleh fenomena yang disebut


kontraksi lantanida, yaitu berkurangnya jari-jari atom dari lantanum
(nomor atom 57) ke lutesium (71), dan relatif kecilnya jari-jari atom
unsur-unsur berikutnya. Ini adalah akibat dari kurang efektifnya
elektron-elektron 4f dalam melindungi elektron luar dari tarikan inti
atom. Bahkan jika energi ionisasi pertama sampai keempat
dijumlahkan, total energi ionisasi timbal melebihi timah,[8]
kebalikan dari pola yang umum untuk tetangga atas-bawah di tabel
periodik. Di antara penyebab anomali ini adalah efek- efek kimia
kuantum relativistik. Salah satunya adalah efek pasangan lengai,
yang menyebabkan kedua elektron 6s timbal cenderung tidak
terlibat dalam ikatan, sehingga jarak antara atom-atom pada kristal
timbal menjadi sangat jauh.

9
2. Sifat benda

Timbal murni memiliki warna perak terang dengan sedikit kebiru-


biruan. Zat ini memudar saat terkena udara lembap dan warnanya
pun akan berubah tergantung kondisi. Ciri utama timbal di antaranya
adalah massa jenis tinggi, lunak, dan mudah ditempa, serta tahan
korosi karena adanya gejala pasivasi.

Timbal memiliki sifat lunak (hanya 1,5 skala Mohs) dan dapat
digores dengan kuku. Logam ini cukup mudah ditempa (malleable)
dan ditarik (ductile).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tembaga adalah sebuah unsur logam ulet dan mampu


tempa.Tembaga memiliki sifat konduksi panas dan elektrik yang
baik dan juga sifat tahan korosinya maupun antimicrobial.
Magnesium bersifat lembut dengan modulus elsatis yang sangat
rendah. Magnesium memiliki perbedaan dengan logam-logam lain
termasuk dengan Aluminium, besi Tembaga dan Nickel dalam sifat
pengerjaannya dimana Magnesium memiliki Strutur yang berada
didalam kisi hexagonal sehingga tidak mudah terjadi slip, oleh
karena itu Magnesium tidak mudah dibentuk.

Sedangkan imbal memiliki sifat lunak, mudah ditempa, dan


bertitik leleh rendah. Saat baru dipotong, timbal berwarna perak
mengilat kebiruan, tetapi jika terpapar udara permukaannya akan
berubah menjadi warna abu-abu buram. Timbal adalah unsur stabil
bernomor atom tertinggi dan tiga di antara isotopnya adalah hasil
akhir peluruhan berantai unsur-unsur yang lebih berat.

B. Saran

Saya berharap makalah ini dapat membantu bagi seluruh


mahasiswa khususnya para pembaca untuk lebih bisa memahami
apa yang dimaksud dengan bahan bangunan logam sehingga dapat
dijadikan ilmu yang bermanfaat kedepannya. Demi
penyempurnaan makalah ini, kami mengharap kritik dan saran
yang konstruktif.

11
DAFTAR PUSTAKA

Palar. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineke


Cipta.

International Copper Study Group (ICSG). 2012. The World Copper Factbook.

Widowati, W. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta: Andi.

Acton, Q. A., ed. (2013). Issues in Global Environment—Pollution and Waste


Management: 2012 Edition. ScholarlyEditions. ISBN 978-1-4816-
4665-9.

enters for Disease Control and Prevention (2015). "Radiation and Your
Health". Diakses tanggal 28 Februari 2017.

Christensen, N. E. (2002). "Relativistic Solid State Theory". Dalam


Schwerdtfeger, P. Relativistic Electronic Structure Theory —
Fundamentals. Theoretical and Computational Chemistry. 11.
Elsevier. hlm. 867–68.

Anda mungkin juga menyukai