Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MK.

BAHAN BANGUNAN

“ Besi dan Baja”

DOSEN PENGAMPU: WHENDY TRISSAN ST.,M.Sc

Disusun Oleh:
NAMA : BONARDO SADATUAH SIALLAGAN
NIM: 203020211006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2020
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul “Mengenai besi dan baja.” Adapun tujuan dari penyusunan dalam
tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Bahan
Bangunan”.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan
bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah “Bahan Bangunan” Bapak Whendy
Trissan, ST.,M.Se ”. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
yang perlu diperbaiki maka saya meminta kritik dan saran yang sifatnya
membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua di
dalam dunia pendidikan. Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di
teladani oleh anak didik.

Palangkaraya, 15 Desember 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak digunakan manusia untuk
berbagai keperluan. Hal ini disebabkan karena antara lain : jumlahnya cukup banyak
dan mudah didapat, mempunyai sifat mekanik (mis. kekuatan, keuletan, dan lain-
lain) yang memadai, mudah dikerjakan, harganya relatif murah, dan lain-lain.
Besi dan baja merupakan logam yang banyak sumbangannya bagi perkembangan
kebudayaan manusia. Hal ini disebabkan karena :
- Jumlahnya yang cukup melimpah
- Memiliki sifat mekanik yang menarik
- Mudah dikerjakan dengan forming maupun dengan machining
- Harganya relative murah
- Dll.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian besi dan baja?
2. Apa saja sifat-sifat baja?
3. Bagaimana proses pembuatan baja?
4. Apa saja mutu baja?
5. Apa saja jenis-jenis baja?
6. Sebutkan profil baja!
7. Bagaimana perlindungan terhadap korosi?
8. Jelaskan pengertian Stainles steel!

1.3 Penyelesaian
1. Mengetahui pengertian besi dan baja.
2. Mengetahui sifat-sifat baja.
3. Mengetahui proses pembuatan baja.
4. Mengetahui mutu baja.
5. Mengetahui jenis-jenis baja.
6. Mengetahui profil baja.
7. Mengetahui perlindungan terhadap korosi.
8. Mengetahui pengertian Stainles steel.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian besi dan baja


 Besi
Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), besi adalah logam yang keras
dan kuat serta banyak sekali gunanya (sebagai bahan pembuat senjata, mesin, dan
sebagainya). Besi adalah unsur yang ada secara melimpah di setiap tempat di
planet kita ini dan relatif terkenal karena sifat dan pemanfaatannya. Besi tidak
ditemui secara murni di alam, melainkan tercampur dengan berbagai material lain.
Berbagai besi alloy dibuat untuk digunakan sebagai bahan baku dalam
pengaplikasian ilmu teknik sipil dalam bidang konstruksi struktur bangunan. Secara
ilmu biologi, zat besi juga banyak terkandung dalam bahan makanan dan memiliki
fungsi penting dalam menunjang kesehatan manusia. Berbagai jenis besi dapat kita
temui dalam kehidupan sehari-hari kita di masa ini. Jenis besi yang sangat umum
digunakan dalalm kehidupan sehari-hari adalah peralatan dan perangkat yang
terbuat dari besi tempa. Besi tempa adalah besi alloy yang terdiri dari campuran besi
dengan silikat. Besi tuang umumnya memiliki kadar karbon yang sangat rendah.

 Baja
Baja adalah pengembangan dari penggunaan besi yang digunakan secara luas di
muka bumi ini. Baja adalah paduan besi dan karbon, dan terkadang elemen lainnya.
Karena kekuatan tariknya yang tinggi dan biaya pembuatannya yang rendah, baja
adalah komponen utama yang digunakan dalam konstruksi bangunan, infrastruktur,
peralatan, kapal, mobil, mesin, peralatan, dan senjata.
Baja berbeda dari besi karena merupakan alloy atau paduan dan bukan merupakan
unsur tersendiri seperti besi. Paduan adalah campuran berbagai logam atau logam
yang dicampur dengan unsur lain. Baja dibuat dengan mencampur karbon dalam
persentase kecil dengan besi. Konten Karbon biasanya tidak melebihi 2,1% menurut
beratnya. Kehadiran Karbon memberikan kekuatan pada baja dan menjadi lebih
cocok untuk berbagai penggunaan. Semakin tinggi kandungan karbon yang
digunakan dalam pembuatan baja, akan membuatnya menjadi semakin rapuh.
Baja juga memiliki unsur paduan lainnya seperti chromium, nikel, dan mangan.
Unsur-unsur ini ditambahkan untuk membuat baja menjadi lebih tahan terhadap
karat. Itulah sebabnya permukaan baja tetap mengkilat lebih lama.
Baja digunakan di seluruh pembangunan jalan, untuk pembuatan kereta api dan
jalur relnya, berbagai peralatan rumah dan juga konstruksi bangunan dan jembatan.
Contoh yang terkenal adalah yang seperti disebut di awal artikel ini: Menara Eiffel
dan Jembatan London.
Proses pengolahan besi dan pengolahan baja sudah dilakukan sejak zaman dahulu
kala. Besi dan baja tidak lepas dari sejarah peradaban manusia. Berbagai peralatan
dan perlengkapan untuk kehidupan dan peperangan dibuat manusia dari besi dan
juga dari baja.

2.2 Sifat-sifat baja


Sifat baja pun berbeda-beda sesuai dengan hasil baja yang dibuat dan dibentuk.
Dalam penggunaannya, baja mencapai 90% lebih dengan campuran untuk tujuan
khusus. Baja dibuat dalam perbandingan (prosentase) zat arang yang
berlainan.semakin tinggi prosentase zat arangnya,maka baja menjadi :
·      Kekuatan tanknya bertambah
·      Sifat regan berkurang
·      Kekerasannya bertambah, juga sifat dapat dikeraskan(disepuh) maksimum
1,7% karbon.
·      Titik cair berkurang misal 0% karbon titik cair 1539 oc 17% karbon titik cair
1380oc
Baja mudah sekali berkarat oleh panas maupun lembab. Maka baja untuk transmisi
harus dilapisi untuk menahan karat. Untuk pemeriksaan kawat dimasukkan ke dalam
oksida tembaga di atas. Karena baja tidak memiliki daya hantar yang baik, maka
untuk kabel transmisi di atas tanah biasanya hanya berfungsi sebagai
penguat.Selain sifat ini adapun sifat khas baja:
·      Keras, kuat, awet.
·      Sifat magnetnya kuat.
·      Koefisien muai rendah.
·      Tahan terhadap tekanan/beban.
·      Tahan terhadap asam.
·      Tahan karat.

2.3 Proses pembuatan baja


Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat
maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa
proses pembuatan baja antara lain :

 1) Proses Konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap ke
samping. Sistem kerjanya adalah sebagai berikut:
·           Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
·           Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume
konvertor)
·           Kembali ditegakkan.
·           Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.
·           Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya.
·      Proses Bassemer (asam)
Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam
atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak
ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO 2,   SiO2 + CaO                CaSiO3
·      Proses Thomas (basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium
karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih
yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur
Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O 5), untuk mengeluarkan besi
cair ditambahkan zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5                   Ca3(PO4)2 (terak cair)

 2)   Proses Siemens Martin


Menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah:
a.         Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
b.        Sebagai Fundamen/ landasan dapur
c.         Menghemat pemakaian tempat
Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,
·      Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO 2),
·      besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO 3 + 60 % CaCO3)
 3)   Proses Basic Oxygen Furnace
·           Logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
·           Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan
kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400
kN/m2.
·           ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
Keuntungan dari BOF adalah:
·           BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
·           Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
·           Tidak perlu tuyer di bagian bawah
·           Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon
·           Biaya operasi murah

 4)   Proses dapur listrik


Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.
Keuntungan :
·           Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
·           Temperatur dapat diatur
·           Efisiensi termis dapur tinggi
·           Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga
kualitasnya baik
·           Kerugian akibat penguapan sangat kecil

 5)   Proses dapur kopel


Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Prosesnya adalah sebagai berikut:
·           Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
·           Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
·           Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas
mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.
·           Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
·           15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur
(CaCO3) dan akan terurai menjadi:
 akan bereaksi dengan karbon:
          
Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit mesin-mesin lain.

 6)   Proses dapur Cawan


·           Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi
kasar dalam cawan,
·           Kemudian dapur ditutup rapat.
·           Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan
dan muatan dalam cawan akan mencair.
·           Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan.

2.4 Mutu baja


- Kandungan karbon (C=Carbon)
Semakin banyak kandungan karbon, mutu baja semakin tinggi
Mutu baja makin tinggi, artinya : tegangan leleh semakin tinggi, tetapi
duktilitasnya semakin rendah (baja menjadi getas)

- Tabel mutu baja (tabel-1)


Mutu-baja Teg-leleh Teg-dasar
(kg/cm2) (kg/cm2)
BJ-33 2000 1333
BJ-34 2100 1400
BJ-37 2400 1600
BJ-41 2500 1666
BJ-44 2800 1867
BJ-50 2900 1933
BJ-52 3600 2400

BJ-37 : Ultimate = 3700 kg/cm2


Leleh = 2400 kg/cm2
Dasar = 1600 kg/cm2.

2.5 Jenis-jenis baja


Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :
1)    Baja karbon (Carbon steel)
Baja karbon dapat terdiri atas :
·           Baja karbon rendah (low carbon steel)
Machine, machinery dan mild steel (0,05 % – 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa
dan mudah di mesin.
Penggunaannya:
-       0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws,
nails.
-       0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings
·           Baja karbon menengah (medium carbon steel)
Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk
dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
-        0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
-        0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits,
screwdrivers.
-        0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges
·           Baja karbon tinggi (high carbon steel)  tool steel
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C
Penggunaan:
screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise
jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard
metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters

2)    Baja paduan (Alloy steel)


Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
·           Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
·           Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
·           Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
·           Untuk membuat sifat-sifat spesial

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:


·           Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
·           Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
·           High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus yaitu:
·           Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,
manganese, molybdenum tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam
tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik
dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap
baja karbon (carbon steel).
·           High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong
seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High
Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat
dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga
dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel
Jenis Lainnya:
Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
·       Baja tahan garam (acid-resisting steel)
·       Baja tahan panas (heat resistant steel)
·       Baja tanpa sisik (non scaling steel)
·       Electric steel
·       Magnetic steel
·       Non magnetic steel
·       Baja tahan pakai (wear resisting steel)
·       Baja tahan karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi
kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
·       Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
·       Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
·       Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
·       Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
·       Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel).

2.6 Profil baja


Beberapa standar konstruksi Indonesia menggunakan Baja Profil. Kebutuhan
konstruksi secara permanen, kokoh, dan stabil secara kualitas menjadi prioritas
utama terselenggaranya pembangunan yang mapan, dan menjadi dasar misi utama
proyek-proyek pembangunan konstruksi milik pemerintah. Berikut adalah jenis
bahan baja utama yang biasa dipakai di Indonesia sesuai kebutuhan konstruksi.
·      Wide Flange ( WF )
Besi WF biasa digunakan untuk: balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord
member pada truss, composite beam atau column, kantilever kanopi, dll. Istilah lain:
IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W.
·      U Channel ( Kanal U , UNP )
Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan
karena relatif lebih mudah mengalami tekuk.
Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U
·      C Channel ( Kanal C, CNP )
Biasa digunakan untuk: purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang
memegang penutup dinding misalnya metal sheet, dll), member pada truss, rangka
komponen arsitektural. Istilah lain: balok purlin, kanal C, C-channel, profil C
·      RHS (Rectangular Hollow Section) – cold formed ( Hollow Persegi  )
Pengunaan: komponen rangka arsitektural (ceiling, partisi gipsum, dll), rangka dan
support ornamen-ornamen non struktural.
Istilah lain : besi hollow (istilah pasar), profil persegi, profil
·      SHS (Square Hollow Section) – cold formed ( Hollow Kotak ).
2.7 Perlindungan terhadap korosi
Baja yang berada di lingkungan yang korosif akan mengalami korosi. Korosi berarti
kembali menjadi bahan awal (oxid). Yang dimaksud dengan lingkungan yang korosif
adalah lingkungan yang dipengaruhi oleh kelembapan, air asin, asam, dan cairan
penghantar listrik (elektrolit).
Terdapat beberapa cara untuk mencegah korosi pada besi dan baja agar tetap awet.

 1. Pengecatan

Pengecatan merupakan salah satu cara mencegah korosi yang mudah untuk
dilakukan. Dengan mengecat besi baja, kita bisa menghindarkan kontak langsung
besi dengan lingkungan. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya kontak langsung
dan juga oksidasi pada besi baja sehingga tidak akan terjadi korosi. Selain untuk
melindungi dari korosi, pengecatan juga akan menambah keindahan tersendiri pada
barang yang berbahan besi.

 2. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk

Cara mencegah korosi selanjutnya yaitu dengan pelumuran oli atau gemuk.
Pelapisan besi baja dengan menggunakan oli atau gemuk ini bisa dilakukan untuk
bahan-bahan yang tidak berhubungan dengan estetika karena akan merusak
pemandangan.

 3. Pembalutan Dengan Plastik

Besi dan baja cukup banyak digunakan untuk oleh beberapa orang. Hal ini
disebabkan karena kemampuan pertahanannya yang cukup tinggi. Cara mencegah
korosi selanjutnya yakni bisa menggunakan pembalutan dengan plastik.
Pencegahan korosi pada besi baja dengan menggunakan plastik ini merupakan ide
yang sangat cocok untuk pelapisan bahan-bahan besi baja yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari dan membutuhkan unsur estetika atau keindahan.

 4. Tin Plating
Tin plating merupakan cara mencegah korosi selanjutnya yang bisa untuk
digunakan. Tin plating merupakan sebuah proses elektrolisis yang dilakukan untuk
menghindarkan bahan dari kerusakan. Bahan yang bisa di lindungi dengan
menggunakan proses ini adalah bahan-bahan besi serta besi baja dan juga bahan-
bahan yang tidak terbuat dari besi. Tin plating memang sangat bermanfaat untuk
melindungi barang berbahan besi yang mudah mengalami korosi.

 5. Chromium Plating

Selain pelapisan-pelapisan yang disebutkan sebelumnya, Chromium plating


merupakan cara mencegah korosi selanjutnya yang dapat digunakan untuk
mengamankan besi baja. Plating krom atau chromium plating adalah pelapisan
bahan seperti besi dan juga besi baja dengan bahan krom. Bahan krom merupakan
bahan yang dapat di lapiskan pada bahan-bahan seperti yang telah disebutkan
sebelumnya untuk perlindungan. Sifat perlindungan yang diberikan oleh krom ini
mirip dengan zink. Pelapisan besi dan juga baja dengan menggunakan bahan ini
bisa dilakukan untuk bagian-bagian seperti bumper mobil dan lain-lainnya.

 6. Pengorbanan Anode

Satu lagi cara untuk mencegah korosi yaitu dengan pengorbanan anode atau
sacrificial protection. Perlindungan ini dilakukan dengan melapisi besi baja dengan
bahan yang lebih mudah berkarat. Salah satu bahan yang digunakan adalah bahan
magnesium. Bahan ini merupakan bahan yang aktif sehingga lebih mudah berkarat,
jika anda menggunakan bahan ini untuk melapisi besi maka bahan ini akan berkarat
sedangkan besinya tidak.

 7. Galvanisasi

Galvanisasi adalah cara mencegah korosi selanjutnya yang bisa digunakan.


Galvanisasi merupakan pelapisan yang dilakukan dengan zink plating. Setelah
proses galvanisasi, besi dapat dilindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Besi
galvanis sering digunakan untuk badn mobil-mobil, pisa besi, tiang telpon, dan lain
sebagainya.

 8. Mengontrol Kelembapan Udara


Mengontrol kelembapan udara merupakan cara mencegah korosi secara alami yang
dapat dicoba untuk dipraktikkan. Anda bisa membuat lingkungan yang terbebas dari
oksigen sehinggan mencegah terjadinya korosi.

2.8 Stainles steel


Baja nirkarat atau baja tahan karat atau lebih dikenal dengan stainless steel adalah
material yang mengandung senyawa besi dan setidaknya 12% kromium untuk
mencegah proses korosi (pengaratan logam). Kemampuan tahan karat diperoleh
dari terbentuknya lapisan film oksida Kromium yang menghalangi proses oksidasi
besi (Ferum).
Klasifikasi:

1. 12-14% kromium(Cr), di mana sifat mekanik bajanya sangat tergantung dari


kandungan unsur karbon (C).

2. Baja dengan pengerasan lanjut, 10-12% Kromium(Cr), 0.12% Karbon (C)


dengan sedikit tambahan unsur-unsur Mo, V, Nb, Ni dengan kekuatan
tekanan mencapai 927 Mpa dipergunakan untuk bilah turbin gas.
3. Baja kromium tinggi, 17%Cr, 2,5% Ni. Memiliki ketahanan korosi yang sangat
tinggi. Dipergunakan untuk poros pompa, katup dan fitting yang bekerja pada
tekanan dan temperatur tinggi tetapi tidak cocok untuk kondisi asam.
4. Magnet tidak dapat menempel pada bahan stainless steel.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa baja  memiliki bermacam-
macam jenis dan kegunaannya seperti di dalam kontruksi bangunan, oleh karena itu
banyak yang mengunakan baja tersebut karena dapat memudahkan pekerjaan, anti
rayap, anti jamur, anti karat, tahan cuaca, tanpa pengelasan, design fleksibel dan,
bebas biaya pemeliharaan serta mempunyai ketahanan terhadap tarik yang
tinggi, disamping mempunyai ketahanan gaya tarik, juga tahan terhadap gaya
desak.

3.2 Saran
Perkembangan zaman mempengaruhi perkembangan manusia untuk
perkembangan kearah yang lebih baik dan menuntut setiap bangsa untuk berusaha
maju.begitu pula pada perkembangan baja, dimana penggunaan baja
mempengaruhi terutama pada konstruksi bangunan disetiap pelosok. Oleh sebab
itu, gunakanlah baja untuk konstruksi bangunan dan lain-lain, karena dengan
menggunakan baja pekerjaan lebih cepat dan praktis.

Anda mungkin juga menyukai