BAHAN BANGUNAN
Disusun Oleh:
NAMA : BONARDO SADATUAH SIALLAGAN
NIM: 203020211006
Palangkaraya, 15 Desember 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Penyelesaian
1. Mengetahui pengertian besi dan baja.
2. Mengetahui sifat-sifat baja.
3. Mengetahui proses pembuatan baja.
4. Mengetahui mutu baja.
5. Mengetahui jenis-jenis baja.
6. Mengetahui profil baja.
7. Mengetahui perlindungan terhadap korosi.
8. Mengetahui pengertian Stainles steel.
BAB II
PEMBAHASAN
Baja
Baja adalah pengembangan dari penggunaan besi yang digunakan secara luas di
muka bumi ini. Baja adalah paduan besi dan karbon, dan terkadang elemen lainnya.
Karena kekuatan tariknya yang tinggi dan biaya pembuatannya yang rendah, baja
adalah komponen utama yang digunakan dalam konstruksi bangunan, infrastruktur,
peralatan, kapal, mobil, mesin, peralatan, dan senjata.
Baja berbeda dari besi karena merupakan alloy atau paduan dan bukan merupakan
unsur tersendiri seperti besi. Paduan adalah campuran berbagai logam atau logam
yang dicampur dengan unsur lain. Baja dibuat dengan mencampur karbon dalam
persentase kecil dengan besi. Konten Karbon biasanya tidak melebihi 2,1% menurut
beratnya. Kehadiran Karbon memberikan kekuatan pada baja dan menjadi lebih
cocok untuk berbagai penggunaan. Semakin tinggi kandungan karbon yang
digunakan dalam pembuatan baja, akan membuatnya menjadi semakin rapuh.
Baja juga memiliki unsur paduan lainnya seperti chromium, nikel, dan mangan.
Unsur-unsur ini ditambahkan untuk membuat baja menjadi lebih tahan terhadap
karat. Itulah sebabnya permukaan baja tetap mengkilat lebih lama.
Baja digunakan di seluruh pembangunan jalan, untuk pembuatan kereta api dan
jalur relnya, berbagai peralatan rumah dan juga konstruksi bangunan dan jembatan.
Contoh yang terkenal adalah yang seperti disebut di awal artikel ini: Menara Eiffel
dan Jembatan London.
Proses pengolahan besi dan pengolahan baja sudah dilakukan sejak zaman dahulu
kala. Besi dan baja tidak lepas dari sejarah peradaban manusia. Berbagai peralatan
dan perlengkapan untuk kehidupan dan peperangan dibuat manusia dari besi dan
juga dari baja.
1) Proses Konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap ke
samping. Sistem kerjanya adalah sebagai berikut:
· Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
· Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume
konvertor)
· Kembali ditegakkan.
· Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.
· Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya.
· Proses Bassemer (asam)
Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam
atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak
ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO 2, SiO2 + CaO CaSiO3
· Proses Thomas (basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium
karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih
yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur
Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O 5), untuk mengeluarkan besi
cair ditambahkan zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)
1. Pengecatan
Pengecatan merupakan salah satu cara mencegah korosi yang mudah untuk
dilakukan. Dengan mengecat besi baja, kita bisa menghindarkan kontak langsung
besi dengan lingkungan. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya kontak langsung
dan juga oksidasi pada besi baja sehingga tidak akan terjadi korosi. Selain untuk
melindungi dari korosi, pengecatan juga akan menambah keindahan tersendiri pada
barang yang berbahan besi.
Cara mencegah korosi selanjutnya yaitu dengan pelumuran oli atau gemuk.
Pelapisan besi baja dengan menggunakan oli atau gemuk ini bisa dilakukan untuk
bahan-bahan yang tidak berhubungan dengan estetika karena akan merusak
pemandangan.
Besi dan baja cukup banyak digunakan untuk oleh beberapa orang. Hal ini
disebabkan karena kemampuan pertahanannya yang cukup tinggi. Cara mencegah
korosi selanjutnya yakni bisa menggunakan pembalutan dengan plastik.
Pencegahan korosi pada besi baja dengan menggunakan plastik ini merupakan ide
yang sangat cocok untuk pelapisan bahan-bahan besi baja yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari dan membutuhkan unsur estetika atau keindahan.
4. Tin Plating
Tin plating merupakan cara mencegah korosi selanjutnya yang bisa untuk
digunakan. Tin plating merupakan sebuah proses elektrolisis yang dilakukan untuk
menghindarkan bahan dari kerusakan. Bahan yang bisa di lindungi dengan
menggunakan proses ini adalah bahan-bahan besi serta besi baja dan juga bahan-
bahan yang tidak terbuat dari besi. Tin plating memang sangat bermanfaat untuk
melindungi barang berbahan besi yang mudah mengalami korosi.
5. Chromium Plating
6. Pengorbanan Anode
Satu lagi cara untuk mencegah korosi yaitu dengan pengorbanan anode atau
sacrificial protection. Perlindungan ini dilakukan dengan melapisi besi baja dengan
bahan yang lebih mudah berkarat. Salah satu bahan yang digunakan adalah bahan
magnesium. Bahan ini merupakan bahan yang aktif sehingga lebih mudah berkarat,
jika anda menggunakan bahan ini untuk melapisi besi maka bahan ini akan berkarat
sedangkan besinya tidak.
7. Galvanisasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa baja memiliki bermacam-
macam jenis dan kegunaannya seperti di dalam kontruksi bangunan, oleh karena itu
banyak yang mengunakan baja tersebut karena dapat memudahkan pekerjaan, anti
rayap, anti jamur, anti karat, tahan cuaca, tanpa pengelasan, design fleksibel dan,
bebas biaya pemeliharaan serta mempunyai ketahanan terhadap tarik yang
tinggi, disamping mempunyai ketahanan gaya tarik, juga tahan terhadap gaya
desak.
3.2 Saran
Perkembangan zaman mempengaruhi perkembangan manusia untuk
perkembangan kearah yang lebih baik dan menuntut setiap bangsa untuk berusaha
maju.begitu pula pada perkembangan baja, dimana penggunaan baja
mempengaruhi terutama pada konstruksi bangunan disetiap pelosok. Oleh sebab
itu, gunakanlah baja untuk konstruksi bangunan dan lain-lain, karena dengan
menggunakan baja pekerjaan lebih cepat dan praktis.