PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kebutuhan manusia. Ini dapat dilihat dari aspek teknik sipil. Pada jaman dahulu
kualitas yang lebih baik dengan menggunakan teknologi rekayasa guna memenuhi
kebutuhannya.
dimulai dari bangunan gedung, jembatan, jalan, dan bangunan lainnya tidak akan
terpisahkan dari bahan yang berasal dari dalam perut bumi. Mulai dari batuan, batu
bara, minyak bumi sampai berbagai macam mineral yang langsung digunakan
Untuk itu dalam kesempatan ini, kami akan membahas masalah tentang baja terutama
definisi baja, jenis-jenis baja, sifat-sifat baja, proses pembuatan baja dan lain-lain.
tentang bahan bangunan yang terbuat dari baja seperti definisi baja, perkembangan
dapat mengetahui kriteria secara pasti produk bahan bangunan olahan baja tersebut untuk
diterapkan dalam ilmu sipil.
B. Rumusan masalah
a. Pengertian dan sejarah baja berat ?
b. Jenis- jenis baja berat ?
c. Klarispikasi baja berat ?
C. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui apa dan sejarah baja berat ?
b. Mengeathui jenis dan bentuk baja berat ?
c. Mengetahui lebih detail unsur baja berat ?
1
BAB II
ISI
A. Pengertian Baja
Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan
dapur, transportasi, generator pembangkitlistrik, sampai kerangka gedung dan jembatan
menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang
tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk barang berbahan
logam.
B. Perkembangan Baja
1. Sejarah Baja diDunia
Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM
Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400
tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebbut proses peleburan besi
mulai diketahui secara luas. Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma,
carhaginians dan asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam
kehidupannya.
Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya.
Tahun 700–600 SM, Cina belajar membuat besi.
Tahun 400–500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di eropa.
Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja
Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada 1000
M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus.
1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang.
1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa.
2. Sejarah Baja di Indonesia
Menurut penelitian jumlah konsumsi baja suatu bangsa dapat dijadikan indikator
tingkat kemajuan dankesejahteraan bangsa. Negara-negara maju umumnya
mengonsumsi 700 kilogram baja per jiwa per tahun. Masyarakat Indonesia baru
mengonsumsi 20 kilogram
per jiwa. Ini berarti baja masih belum dirasakan keberadaannya oleh masyarakat
Indonesia.
2
Baja dengan nilaiekonomi tinggi dan berfungsi vital masih belum mendapat
perhatian dengan baik oleh pemerintah. Maka, daya dukung baja terhadap kinerja dan
performan proses produksi sangat lemah. Dampaknya, produk-produk Indonesia belum
bisa berkompetisi dengan produk dari negara lain baik dalam jumlah produksi, kualitas,
dan ketepatan waktu penyebarannya.
Indonesia yang dikenal kaya sumber daya alam harus mengimpor 100 persen bahan
bakubaja (pellet) dan 60-70 persen scrap baja untuk keperluan industri bajanya. Ini
masih ditambah teknologi pengolahan baja yang tidak efisien karena menggunakan
sumber energy gas yang semakin meningkat harganya serta teknologi yang masih
tergantung kepada negara pemberi lisensinya.
Dari hasil survei, diketahui bahwa cadangan bijih besi di Indonesia berjumlah cukup
besar dan tersebar di beberapa pulau, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi,
dan Irian Jaya dengan total melebihi 1.300 juta ton, meskipundengan kadar kandungan
besi yang masih rendah antara 35-58 persen Fe. Sementara itu, bahan pendukung,
seperti batu bara dan kapur, juga melimpah di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Cadangan ini dapat memenuhi konsumsi besi baja dalam negeri sekitar 2,5 ton per jiwa.
Berarti Indonesia punya modal menjadi masyarakat berbasis industri.
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat
maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduanlogam. Ada beberapa proses
pembuatan baja antara lain :
1. proses konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap
kesamping.
Sistem kerja
3
Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahanapi bisa atau
dolomit [ kalsium
karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar
putih yang mengandung P antara 1,7–2 %, Mn 1–2 % dan Si 0,6-0,8 %.
Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5),
untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),
4
BOF menggunakan O2murni tanpa Nitrogen
Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
Tidak perlu tuyer di bagian bawah
Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon Biaya operasi murah
temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.
Keuntungan :
mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses
5
D. Klasifikasi Baja
1. Menurutkomposisi kimianya:
Baja karbon rendah (low carbon steel ) machine, machinery dan mild steel
-0,05 %-0,30% C.
-0,05 %-0,20 % C :automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails .
-0,40 %-0,50 % C :car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers .
Penggunaan
jaws,knives, drills. tools for turning brass andwood, reamers ,tools for turning hard
metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters .
6
1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
2. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
3. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan
reduksi)Untuk membuat sifat-sifat spesial
Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
(special alloy steel ) danhighspeed steel .
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,
manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam
tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubahsifat-sifat mekanik dan
kimianya sepertimenjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja
karbon (carbon steel
cepat dibanding dengancarbon steel . Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai
empat kali daripadacarbon steel.
7
o Memiliki daya tahan yang baik terhadappanas, karat dan goresan/gesekan
Sifat dari HSLA adalah memilikitensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan
terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin
yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-
sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-
unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo),
Vanadium (Va) dan Columbium.
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam
atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet.
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas
yang diberikan antara lain:
a. Later hardening ataucarbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI),Shock
resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut
dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
b. Cool work tool steel , diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan
yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak
sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara.
c. Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300–500) ºC dan
didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan
molybdenum sehingga sifatnya keras.
8
d. High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten
dan
molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan
tahan panas tetapi tidak tahan kejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus
dan tidak
Cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
Klasifikasi lain antara lain :
a. Menurut penggunaannya:
o Baja konstruksi (structural steel ), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.
o Baja perkakas (toolsteel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.
b. Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
o Baja tahan garam (acid-resisting steel )
o Baja tahan panas (heat resistant steel )
o Baja tanpa sisik (non scaling steel )
o Electric steel
o Magnetic steel
o Non magnetic steel
o Baja tahan pakai (wear resisting steel )
o Baja tahan karat/korosi
9
2. Bajakualitas baik
3. Baja kualitas tinggi
E. Profil Baja
F. Sifat-Sifat Baja
10
Kemungkinan dilas (weklability) artinya sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan
satu sama lain dengan memakai atau tidak memakai bahan tambahan, tampa merugikan
sifat-sifat keteguhannya
Kekerasan (hardness) Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
G. Macam-Macam Baja
Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macam bentuk sebagai
berikut :
1. Baja Pelat Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengan tebal
antara 3 mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara 150 mm s.d
4300 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Strip biasanya dengan lebar
600 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Permukaan baja pelat ada yang polos dan
ada yang bermotif dalam berbagai bentuk motif. Namun untuk keperluan konstruksi pada
umumnya digunakan baja pelat yang polos rata dengan lebar dapat dipotong sendiri
sesuaidengan kebutuhan.
2. Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil dengan
bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun dapat dipesan di pabrik
dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk profil penampang baja dapat
dilihat/dipelajari dalam bukuDaftar-Daftar Untuk Konstruksi Baja( daftar baja lama )
danTabel Profil Konstruksi Baja( daftar baja yang baru ). ½ Dalam daftar baja lama terdapat
profil INP, Kanal, DIN, DiE, DiR, DiL, INP, ½ DIN, Profil T, Profil L ( baja siku s ama kaki dan
tidak sama kaki ), batang profil segi empat sama sisi, dan batang profil bulat, juga daftar
paku keling, baut, dan las. ½ Sedangkan daftar baja yang baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL, ½
INP, DIN, batang profil segiempat sama sisi, batang profil bulat, daftar paku keling, baut, dan
las tidak ada, yang ada adalah : profil WF, Light Beam and Joists, H Bearing Piles, Structural
Tees, Profil Kanal, Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama kaki ), Daftar Faktor Tekuk (), Light
Lip Channels, Light Channel, Hollow Structural Tubings ( profil tabung segi empat ), Circular
Hollow Sections ( profil tabung bulat ), serta tabel-tabel pelengkap lainnya. Kedua daftar
baja tersebut di atas masih tetap digunakan kedua-duanya karena saling melengkapi satu
sama lain. Untuk memahami profil-profil baja secara lebih mendetail maka pelajarilah secara
teliti kedua daftar baja tersebut di atas. Sebagai petunjuk tentang buku referensi lihat Daftar
Pustaka di bagian belakang dari modul ini.
3. Baja Beton Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untuk
konstruksi beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan berbagai macam
11
ukuran diameter, panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan berpenampang bulat polos,
jugabaja tulangan yang diprofilkan.
BAJA GOL.1
Yang termasuk dalam golongan 1 adalah baja St 37 yang lazim diguna-kan di Eropa
dan Indonesia.Baja ini dibuat melalui proses thomas dan Martin.Angka 37 berarti bahwa
minimum keteguhan putus tarik adalah 37 Kg/mm2.Baja St 00 juga termasuk dalam
golongan 1 dengan kwalitas perdagangan.Dipergunakan untuk konstruksi gedung-gedung
yang kurang penting sehingga pengetesan tidak diperlukan cukup hanya melalui
pengelihatan
BAJA GOL.2
Keuntungan :
Kerugian :
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Baja adalah perpaduanantara besi(Fe) dan karbon(Ca).Dari masa ke masa
perkembangan baja didunia semakin maju,proses pembuatannya pun bermacam-macam
serta banyak cara yang bisa digunakan dalam mengolahnya,selain itu baja jugamempunyai
tipe-tipe tertentu serta sifat-sifat yangterkandung didalamnya,sehingga dapat kita ketahui
mana baja yang berkualitas biasa,kualitas baik dan kualitas tinggi.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan makalah ini.
Kami mengharapkan agar pembaca dapat memahami isi yang kami maksudkan dalam
makalahini.Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan untuk kita semua.
13
DAFTAR PUSTAKA
14