Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semakin berkembangnya kebutuhan manusia, semakin beragam pula

kebutuhan manusia. Ini dapat dilihat dari aspek teknik sipil. Pada jaman dahulu

orang membuat jalanhanya dengan menyusun batu-batuan atau kerikil-kerikil, tapi

kini semuanya telah berubah, manusia berusaha membuat segalanya dengan

kualitas yang lebih baik dengan menggunakan teknologi rekayasa guna memenuhi

kebutuhannya.

Pembangunan dalam setiap bidangyang berhubungan dengan teknik sipil

dimulai dari bangunan gedung, jembatan, jalan, dan bangunan lainnya tidak akan
terpisahkan dari bahan yang berasal dari dalam perut bumi. Mulai dari batuan, batu

bara, minyak bumi sampai berbagai macam mineral yang langsung digunakan

maupun yang diolah terlebih dahulu.

Untuk itu dalam kesempatan ini, kami akan membahas masalah tentang baja terutama
definisi baja, jenis-jenis baja, sifat-sifat baja, proses pembuatan baja dan lain-lain.

Tujuan dibuatnya makalah ini adalahuntuk menyampaikan segala informasi

tentang bahan bangunan yang terbuat dari baja seperti definisi baja, perkembangan

baja, proses pembuatan baja, jenis-jenisnya, dan sifat-sifatnya agar mahasiswa

dapat mengetahui kriteria secara pasti produk bahan bangunan olahan baja tersebut untuk
diterapkan dalam ilmu sipil.

B. Rumusan masalah
a. Pengertian dan sejarah baja berat ?
b. Jenis- jenis baja berat ?
c. Klarispikasi baja berat ?

C. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui apa dan sejarah baja berat ?
b. Mengeathui jenis dan bentuk baja berat ?
c. Mengetahui lebih detail unsur baja berat ?

1
BAB II

ISI

A. Pengertian Baja

Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan
dapur, transportasi, generator pembangkitlistrik, sampai kerangka gedung dan jembatan
menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang
tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk barang berbahan
logam.

B. Perkembangan Baja
1. Sejarah Baja diDunia
 Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM
 Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400
tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebbut proses peleburan besi
mulai diketahui secara luas. Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma,
carhaginians dan asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam
kehidupannya.
 Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya.
 Tahun 700–600 SM, Cina belajar membuat besi.
 Tahun 400–500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di eropa.
 Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja
 Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada 1000
M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus.
 1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang.
 1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa.
2. Sejarah Baja di Indonesia

Menurut penelitian jumlah konsumsi baja suatu bangsa dapat dijadikan indikator
tingkat kemajuan dankesejahteraan bangsa. Negara-negara maju umumnya
mengonsumsi 700 kilogram baja per jiwa per tahun. Masyarakat Indonesia baru
mengonsumsi 20 kilogram

per jiwa. Ini berarti baja masih belum dirasakan keberadaannya oleh masyarakat
Indonesia.

2
Baja dengan nilaiekonomi tinggi dan berfungsi vital masih belum mendapat

perhatian dengan baik oleh pemerintah. Maka, daya dukung baja terhadap kinerja dan
performan proses produksi sangat lemah. Dampaknya, produk-produk Indonesia belum
bisa berkompetisi dengan produk dari negara lain baik dalam jumlah produksi, kualitas,
dan ketepatan waktu penyebarannya.

Indonesia yang dikenal kaya sumber daya alam harus mengimpor 100 persen bahan
bakubaja (pellet) dan 60-70 persen scrap baja untuk keperluan industri bajanya. Ini
masih ditambah teknologi pengolahan baja yang tidak efisien karena menggunakan
sumber energy gas yang semakin meningkat harganya serta teknologi yang masih
tergantung kepada negara pemberi lisensinya.

Dari hasil survei, diketahui bahwa cadangan bijih besi di Indonesia berjumlah cukup
besar dan tersebar di beberapa pulau, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi,
dan Irian Jaya dengan total melebihi 1.300 juta ton, meskipundengan kadar kandungan
besi yang masih rendah antara 35-58 persen Fe. Sementara itu, bahan pendukung,
seperti batu bara dan kapur, juga melimpah di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Cadangan ini dapat memenuhi konsumsi besi baja dalam negeri sekitar 2,5 ton per jiwa.
Berarti Indonesia punya modal menjadi masyarakat berbasis industri.

C. Proses Pembuatan Baja


1. Macam Proses Pembuatan

Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat
maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduanlogam. Ada beberapa proses
pembuatan baja antara lain :

1. proses konvertor

Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap
kesamping.

Sistem kerja

 Dipanaskan dengan kokas sampai ± 15000C,


 Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja.(± 1/8 dari volume
konvertor)
 Kembali ditegakkan.
 Udara dengan tekanan 1,5–2 atm dihembuskan dari kompresor.

3
 Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.

o proses Bassemer (asam)

lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan apiyang mengandung


kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu
cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 +C Ao
CaSiO3

o proses Thomas (basa)

Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahanapi bisa atau
dolomit [ kalsium

karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar
putih yang mengandung P antara 1,7–2 %, Mn 1–2 % dan Si 0,6-0,8 %.
Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5),
untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),

3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2(terak cair)

2. Proses Siemens Martin

menggunakan sistem regenerator (± 30000C.) fungsi dari regenerator adalah:

a. memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur


b. sebagai Fundamen/ landasan dapur
c. menghemat pemakaian tempat

Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,

 Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),


 besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3+ 60 % CaCO3)
3. ProsesBasic OxygenFurnace
 logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
 Oksigen (± 1000) ditiupkan lewatOxygen Lance ke ruang bakar dengan
kecepatan tinggi. (55 m3(99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400
kN/m2.
 ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.

Keuntungan dari BOF adalah:

4
 BOF menggunakan O2murni tanpa Nitrogen
 Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
 Tidak perlu tuyer di bagian bawah

 Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon Biaya operasi murah

4. Proses Dapur Listrik

temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.

Keuntungan :

 Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat


 Temperatur dapat diatur
 Efisiensi termis dapur tinggi
 Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga
kualitasnya baik
 Kerugian akibat penguapan sangat kecil

5. proses dapur kopel

mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.

Proses

 pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.


 Bahan bakar(arangkayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
 kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai
700–800 mm dari dasar tungku.
 besi kasar dan baja bekas kira-kira 10–15 % ton/jam dimasukkan.
 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
6. Proses dapur Cawan
 Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi
kasar dalam cawan,
 kemudian dapur ditutup rapat.
 Kemudiandimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan
muatan dalam cawan akan mencair.
 Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan

5
D. Klasifikasi Baja

1. Menurutkomposisi kimianya:

a. Baja karbon (carbon steel ), dibagi menjadi tiga yaitu;

 Baja karbon rendah (low carbon steel ) machine, machinery dan mild steel

-0,05 %-0,30% C.

Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya:

-0,05 %-0,20 % C :automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails .

-0,20 %-0,30 % C :gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.

 Baja karbon menengah (medium carbon steel )

-Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.

-Sifatnya sulit untukdibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan:

-0,30 %-0,40 % C :connecting rods, crank pins, axles.

-0,40 %-0,50 % C :car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers .

-0,50 %-0,60 % C :hammers dan sledges.

 Baja karbontinggi (high carbon steel )tool stee

-Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 %-1,50 % C

Penggunaan

-screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws,hammers, vise

jaws,knives, drills. tools for turning brass andwood, reamers ,tools for turning hard

metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters .

b. Baja paduan (alloy steel )

Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:

6
1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
2. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
3. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan
reduksi)Untuk membuat sifat-sifat spesial

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:

1. Low alloy steel ,jika elemen paduannya≤ 2,5 %


2. Medium alloy steel , jika elemen paduannya 2,5–10 % 3.High alloy steel , jika
elemen paduannya > 10 %

Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
(special alloy steel ) danhighspeed steel .

 Baja Paduan Khusus (special alloy steel )

Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,
manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam
tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubahsifat-sifat mekanik dan
kimianya sepertimenjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja
karbon (carbon steel

 High Speed Steel (HSS)Self Hardening Steel

Kandungan karbon : 0,70 %-1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong


seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits danmilling cutters . DisebutHigh
Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat
dioperasikan dua kalilebih

cepat dibanding dengancarbon steel . Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai
empat kali daripadacarbon steel.

Baja Paduan dengan Sifat Khusus

1. Baja Tahan Karat (Stainless Steel )

Sifatnya antara lain:

7
o Memiliki daya tahan yang baik terhadappanas, karat dan goresan/gesekan

Tahan temperature rendah maupun tinggi

o Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil


o Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
o Tahan terhadap oksidasi
o Kuat dan dapat ditempa
o Mudah dibersihkan
o Mengkilat dantampak menarik

2. High Strength Low Alloy Steel (HSLS)

Sifat dari HSLA adalah memilikitensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan
terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin
yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-
sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-
unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo),
Vanadium (Va) dan Columbium.

3. Baja Perkakas (Tool Steel )

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam
atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet.

Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas
yang diberikan antara lain:

a. Later hardening ataucarbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI),Shock
resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut
dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
b. Cool work tool steel , diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan
yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak
sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara.
c. Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300–500) ºC dan
didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan
molybdenum sehingga sifatnya keras.

8
d. High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten
dan
molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan
tahan panas tetapi tidak tahan kejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus
dan tidak

Cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
Klasifikasi lain antara lain :
a. Menurut penggunaannya:
o Baja konstruksi (structural steel ), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.
o Baja perkakas (toolsteel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.
b. Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
o Baja tahan garam (acid-resisting steel )
o Baja tahan panas (heat resistant steel )
o Baja tanpa sisik (non scaling steel )
o Electric steel
o Magnetic steel
o Non magnetic steel
o Baja tahan pakai (wear resisting steel )
o Baja tahan karat/korosi

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan


komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:

1. Baja karbon konstruksi (carbon structural steel )


2. Baja karbon perkakas (carbon tool steel )
3. Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel )
4. Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel )
5. Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel )

Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas:

1. Baja kualitas biasa

9
2. Bajakualitas baik
3. Baja kualitas tinggi
E. Profil Baja

Ada 2 macam bentuk profil baja berdasarkan cara pembuatannya :

 Hot Rolled Shapes (mengandung residual stress).


 Cold Formed Shapes (light gage cold form steel).

Standard Rolled Shapes

Beberapa Cold Formed Shape

F. Sifat-Sifat Baja

Sifat–sifat utama baja untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan :

 Keteguhan (solidity) artinya mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau


lentur
 Elastisitas (elasticity) artinyakemampuan / kesanggupan untuk dalam batas– batas
pembebanan tertentu, sesudahnya pem-bebanan ditiadakan kembali kepada bentuk
semula.
 Kekenyalan / keliatan (tenacity) artinya kemampuan/kesanggupan untuk dapat
menerima perubahan perubahan bentuk yang besartanpa menderita kerugian-kerugian
berupa cacat atau kerusakan yang terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu
pendek Kemungkinan ditempa-(maleability) sifat dalam keadaan merah pijar menjadi
lembek dan plastis sehingga dapat dirubah bentuknya

10
 Kemungkinan dilas (weklability) artinya sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan
satu sama lain dengan memakai atau tidak memakai bahan tambahan, tampa merugikan
sifat-sifat keteguhannya
 Kekerasan (hardness) Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
G. Macam-Macam Baja

Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macam bentuk sebagai
berikut :

1. Baja Pelat Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengan tebal
antara 3 mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara 150 mm s.d
4300 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Strip biasanya dengan lebar
600 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Permukaan baja pelat ada yang polos dan
ada yang bermotif dalam berbagai bentuk motif. Namun untuk keperluan konstruksi pada
umumnya digunakan baja pelat yang polos rata dengan lebar dapat dipotong sendiri
sesuaidengan kebutuhan.
2. Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil dengan
bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun dapat dipesan di pabrik
dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk profil penampang baja dapat
dilihat/dipelajari dalam bukuDaftar-Daftar Untuk Konstruksi Baja( daftar baja lama )
danTabel Profil Konstruksi Baja( daftar baja yang baru ). ½ Dalam daftar baja lama terdapat
profil INP, Kanal, DIN, DiE, DiR, DiL, INP, ½ DIN, Profil T, Profil L ( baja siku s ama kaki dan
tidak sama kaki ), batang profil segi empat sama sisi, dan batang profil bulat, juga daftar
paku keling, baut, dan las. ½ Sedangkan daftar baja yang baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL, ½
INP, DIN, batang profil segiempat sama sisi, batang profil bulat, daftar paku keling, baut, dan
las tidak ada, yang ada adalah : profil WF, Light Beam and Joists, H Bearing Piles, Structural
Tees, Profil Kanal, Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama kaki ), Daftar Faktor Tekuk (), Light
Lip Channels, Light Channel, Hollow Structural Tubings ( profil tabung segi empat ), Circular
Hollow Sections ( profil tabung bulat ), serta tabel-tabel pelengkap lainnya. Kedua daftar
baja tersebut di atas masih tetap digunakan kedua-duanya karena saling melengkapi satu
sama lain. Untuk memahami profil-profil baja secara lebih mendetail maka pelajarilah secara
teliti kedua daftar baja tersebut di atas. Sebagai petunjuk tentang buku referensi lihat Daftar
Pustaka di bagian belakang dari modul ini.
3. Baja Beton Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untuk
konstruksi beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan berbagai macam

11
ukuran diameter, panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan berpenampang bulat polos,
jugabaja tulangan yang diprofilkan.

BAJA GOL.1

Yang termasuk dalam golongan 1 adalah baja St 37 yang lazim diguna-kan di Eropa
dan Indonesia.Baja ini dibuat melalui proses thomas dan Martin.Angka 37 berarti bahwa
minimum keteguhan putus tarik adalah 37 Kg/mm2.Baja St 00 juga termasuk dalam
golongan 1 dengan kwalitas perdagangan.Dipergunakan untuk konstruksi gedung-gedung
yang kurang penting sehingga pengetesan tidak diperlukan cukup hanya melalui
pengelihatan

BAJA GOL.2

Keuntungan :

 Digunakan bila konstruksi memerlukan bahan yang ringan.


 Lebih tahan terhadap pertukar-an beban.
 Menjadikan tegangan sekunder lebih kecil.

Kerugian :

 Harganya lebih tinggi.


 Sifatnya lebih getas.
 Mengerjakannya lebih sulit karena lebih keras
 Jika digunakan jembatan menjadi tidak kaku atau lendutannya besar.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Baja adalah perpaduanantara besi(Fe) dan karbon(Ca).Dari masa ke masa
perkembangan baja didunia semakin maju,proses pembuatannya pun bermacam-macam
serta banyak cara yang bisa digunakan dalam mengolahnya,selain itu baja jugamempunyai
tipe-tipe tertentu serta sifat-sifat yangterkandung didalamnya,sehingga dapat kita ketahui
mana baja yang berkualitas biasa,kualitas baik dan kualitas tinggi.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan makalah ini.
Kami mengharapkan agar pembaca dapat memahami isi yang kami maksudkan dalam
makalahini.Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan untuk kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

 Akmal, Imelda.2008.Baja Ringan.[Terhubung Berkala].http://books.google.co.id/books.(22


Septem- ber2012)
 Anonim.2008.Proses Pembuatan Baja Secara Duplex.[Terhubung
Berkala].http://www.scribd.com/- …/proses-pembuatan-baja-secara-duplex#download.(23
September 2012)
 Binus.2006.Struktur Baja.[Terhubung
Berkala].http://www.repository.binus.ac.id/content/…/500941- 3522.ppt.(20 september
2012)
 Gunadarma.2008.Baja danSifat-Sifatnya.[Terhubung
Berkala].http://www.elearning.gunadarma.ac.id
 modul/…/bab2_baja_dan_sifat_sifatnya.pdf.(20 September 2012)
 Hasnan S, Ahmad.2011.Mengenal Baja.[Terhubung Berkala].http://www..scribd.com/doc/…/
baja.(21 september 2012)
 Iqbal Haqi, Muh.2011. Hardening Pada Baja Karbon Tinggi.[Terhubung
Berkala].http://www.oke.or. id/?file_id=22.(24 September 2012)
 Rato.2008.Sejarah Struktur Baja.[Terhubung Berkala].http://www.
rathocivil02.wordpress.com/2008- /06/25/sejarah-struktur-baja/.(1 Oktober 2012)
 Supriatna, Nandan.2010. Macam-Macam Profil Baja.[Terhubung
Berkala].http://www.file.upi.ed/…/ -
 Macam_macam_profil_baja.pdf.(21 September 2012)
 Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1998. Buku Ajar Petunjuk Praktikum BahanBangunan.Yogyakarta:
UGM- press.
 Yuli.2006.Sejarah Baja.[Terhubung Berkala].http://www.
chemistry161.blogspot.com/2009/02/sejar-ah_baja.html.(27 September 2012)

14

Anda mungkin juga menyukai