Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil


proses pematangan fungsi dalam perjalanan waktu tertentu.
Pertumbuhan dapat pula diartikan sebagai proses transmisi dari
konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang
herediter dalam bentuk proses aktif berkesinambungan.

perkembangan adalah sebagai berikut. Menurut Warner


(1957), perkembangan sesuai dengan prinsip arthogenetis,
yaitu perkembangan berlangsung dari keadaan global dan
kurang berdiferensiasi sampai pada keadaan diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses
diferensiasi itu bersifat totalitas pada diri anak, bahwa
bagian-bagian penghayatan totalitas itu lambat laun semakin
nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
creator by a soripada r
02/12/2012
Pertumbuhan Fisik Peserta Didik Usia Sekolah Menengah (Remaja)

Faktor–faktor penyebab perubahan fisik


Penyebab perubahan fisik pada remaja adalah adanya dua kelenjar yang
menjadi aktif bekerja dalam sistem endoktrin. Kelenjar pituitari yang terletak di
• dasar otak mengeluarkan dua macam hormon yang erat hubungannya dengan
perubahan masa remaja. Kedua hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang
menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik atau
sering disebut hormon yang merangsang gonad agar mulai aktif bekerja.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik


•Pengaruh keluarga.
• Pengaruh gizi.
• Gangguan emosional.
• Jenis kelamin.
• Status sosial ekonomi.
• Kesehatan.
• Pengaruh bentuk
creator by a soripada r tubuh.
02/12/2012
Perkembangan Intlek Peserta Didik Usia Sekolah Menangah (Remaja)
Pengertian Intelek dan Intelegensi

intelek berarti kekuatan mental yang menyebabkan manusia dapat berpikir


aktivitas yang berkenaan dengan proses berpikir atau kecakapan yang tinggi
untuk berpikir. Menurut kamus Webster New World Dictionary of the American
Language, istilah intellect berarti:
a.    Kecakapan untuk berpikir, mengamati atau mengerti, kecakapan untuk
mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, dan
sebagainya.
b.   Kecakapan mental yang besar, sangat intelligence.
c.   Pikiran atau intelegensi.
Intelegensi adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam
kelancaran tindakan.
Karakteristik Perkembanagn Intelek Remaja
Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur karena perubahan kecepatan perkembangan
kemampuan tersebut tidak mudah terlihat. Pada masa remaja, kemampuan untuk mengatasi masalah
yang majemuk terus bertambah. Pada awal remaja, kira-kira pada umur 12 tahun, anak berada pada
masa yang disebut masa operasi formal (berpikir abstrak). Pada masa ini, ia telah berpikir dengan
mempertimbangkan hal yang mungkin disamping hal yang nyata (Gleitmen, 1986: 475-476). Pada usia
ini, ia sudah dapat berpikir hipotek.
creator by a soripada r 02/12/2012
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelek
Pandangan yang mengakui bahwa intelegensi adalah faktor bakat
dikemukakan oleh aliran Nativisme. Sementara itu, pendapat bahwa
intelegensi dipengaruhi oleh faktor pengalaman atau lingkungan
dikemukakan oleh aliran Empirisme.
• Peran pengalaman dari sekolah terhadap intelegensi
• Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan intelegensi
Implikasi Perkembangan Intelek Remaja terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
Piaget menyebutkan bahwa sebagian besar remaja mampu memahami dan
mengkaji konsep-konsep abstrak dalam batas-batas tertentu. Menurut Bruner, siswa
usia remaja ini dapat menggunakan bentuk-bentuk simbol dengan cara yang
canggih. Guru dapat membantu mereka dengan menggunakan pendekatan
keterampilan proses (discover approach) dengan memberi penekanan pada
penguasaan konsep-konsep abstrak.
Karena siswa pada usia remaja ini masih dalam proses penyempurnaan
penalaran, guru hendaknya tidak menganggap bahwa mereka berpikir dengan cara
yang sama dengan guru. Untuk itu, guru perlu memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengadakan diskusi secara baik serta memberikab tugas-tugas
penulisan makalah. creator by a soripada r 02/12/2012
Perkembangan Bakat Khusus Peserta Didik Usia Sekolah Menengah (Remaja)
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau
keterampilan yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau
khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut juga talenta.

Guilford (Sumadi S., 1991: 169) mengemukakan bahwa bakat itu


mencakup tiga dimensi psikologis, yaitu dimensi perseptual, dimensi
psikomotor, dan dimensi intelektual.

Hubungan antara Bakat dan Prestasi

Dengan adanya bakat, seseorang dapat mencapai prestasi dalam bidang


tertentu, tetapi diperlukan latihan, pengalaman, pengetahuan dan dorongan atau
kesempatan untuk pengembangannya. Jika orangtuanya menyadari bahwa
anaknya mempunyai bakat menggambar dan mengusahakan agar ia mendapat
pengalaman yang sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya

creator by a soripada r 02/12/2012


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat

•Anak itu sendiri •Lingkungan anak

Implikasi Pengembangan Bakat Khusus Remaja terhadap Penyelenggaraan Pendidikan

Alat ukur atau tes apa yang dipakai tentu saja bergantung pada macam bakat
yang ingin dikenali. Bakat anka dapat dikenali dengan melakukan observasi
terhadap apa yang selalu dikerjakan dan digemari anak. Pengenalan terhadap
bakat anak sangat bermanfaat bagi orangtua dan guru agar memahami dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Dengan mengenal ciri-ciri anak berbakat,
orangtua dapat menyediakan lingkungan pendidikan yang sesuai dengan bakat
anak tersebut. Selain itu, dapat membantu anak-anak dalam memahami potensi
dirinya, serta tidak melihatnya sebagai suatu beban, tetapi sebagai anugerah yang
harus dihargai dan dikembangkan.
Manfaat lain dari kemampuan orangtua untuk mengenal bakat anak ialah
orangtua dapat membantu sekolah dalm menyusun program dan prosedur
pemanduan anak-anak berbakat, dengan memberikan informasi yang dibutuhkan
tentang ciri-ciri dan keadaan mereka.

creator by a soripada r 02/12/2012


Perkembangan Hubungan Sosial Peserta Didik  Usia Sekolah Menengah

Pada proses interaksi sosial ini, faktor intelektual dan emosional mengambil
peran yang sangat penting. Proses sosial tersebut merupakan proses sosialisasi yang
menempatkan anak-anak sebagai insan yang secara aktif melakukan proses
sosialisasi, internalisasi, dan enkulturisasi. Sebab, manusia tumbuh dan berkembang
di dalam konteks lingkungan sosial budaya.

Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan, remaja mulai memperhatikan


berbagai nilai dan norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku di
keluarganya. Ia mulai memahami nilai dan norma pergaulan dalam kelompok
remaja, kelompok anak-anak, kolompok orang dewasa, dan kelompok orangtua.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial

Faktor keluarga Status sosial ekonomi Pendidikan

Kematangan Kapasitas mental, emosi dan intelegensi


creator by a soripada r 02/12/2012
Mengembangkan Keterampilan Sosial pada Remaja

Menurut hasil studi Davis dan Forsythe (1984), dalam kehidupan


remaja terdapat delapan aspek yang menuntut keterampilan sosial (social
skills), yaitu keluarga, lingkungan, kepribadian, rekreasi, pergaulan
dengan lawan jenis, pendidikan/sekolah, persahabatan dan solidaritas
kelompok, dan lapangan kerja.
Perkembangan Bahasa Peserta Didik Usia Sekolah Menengah (Remaja)

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti


faktor intelegensi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan
bahasa. Tingkat intelektual bayi belum berkembang dan masih sangat
sederhana. Semakin besar bayi itu tumbuh dan berkembang, kemampuan
bahasanya mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju
yang kompleks.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
a.Faktor umur
b.Faktor kondisi lingkungan
c.Faktor kecerdasan
d.Status sosial ekonomi keluarga
e.Faktor kondisi fisik creator by a soripada r 02/12/2012
Implikasi Pengembangan Kemampuan Bahasa Remaja
terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan
Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian
secara mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada
bahan bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan dan membentuk
pola bahasa anak. Dalam penggunaan model ini, guru harus banyak
memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi
bebas. Oleh karena itu, sarana pengembangan berbahasa, seperti buku
bacaan, surat kabar, majalah, dan lain-lain hendaknya disediakan di
sekolah.
Perkembangan Emosi Peserta Didik Usia Sekolah Menengah (Remaja)
Karakteristik Perkembangan emosi
Masa remaja sering dianggap sebagai periode badai dan tekanan, suatu
masa saat ketegangan emosi meninggi sebagai akibat perubahan fisik dan
kelenjar. Meningginya emosi disebabkan remaja berada di bawah tekanan sosial,
dan selama masa kanak-kanak, ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi
keadaan itu. Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan. Sebagian
dari mereka memang mengalami ketidakstabilan emosi sebagai dampak dari
penyesuaian diri terhadap pola perilaku baru dan harapan sosial baru.
creator by a soripada r 02/12/2012
Pengaruh Emosi terhadap Tingkah Laku

Perasaan takut atau marah dapat menyebabkan seseorang


mengalami gangguan emosi dan menjadi gemetar. Dalam ketakutan,
mulut menjadi kering, jantung berdetak cepat, dan lain-lain. Gangguan
emosi juga dapat menjadi penyebab seseorang kesulitan berbicara.
Ketegangan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan
seseorang gagap. Seorang yang gagap sering dapat berbicara secara
normal jika dalam keadaan rileks atau senang. Namun, jika dia
dihadapkan pada situasi-situasi yang menyebabkan kebingungan

Mengenal Kecerdasan Emosi Remaja

Kecerdasan emosional ini terlihat dalam upayanya untuk memberi kesan yang
baik tentang dirinya, mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri,
berusaha menyetarakan diri dengan lingkungan, mengendalikan perasaan dan
mampu mengungkapkan reaksi emosi sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada
sehingga interaksi dengan orang lain dapat terjalin dengan lancar dan efektif.

creator by a soripada r 02/12/2012


Implikasi Perkembangan Konsep Diri Peserta Didik Terhadap Pendidikan
Berikut ini adalah beberapa strategi yang mungkin dapat dilakukan guru dalam
mengembangkan dan meningkatkan konsep diri peserta didik.

Membuat siswa merasa mendapat dukungan dari guru

Membantu siswa menilai diri mereka secara realistis.

Mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis

Membuat siswa merasa mampu

Membuat siswa merasa bertanggung jawab.

Mendorong siswa agar bangga dengan dirinya secara realistis.


creator by a soripada r 02/12/2012
Implikasi Tugas-tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan

Masing-masing tugas perkembangan itu membawa implikasi yang


berbeda dalam penyelanggaraan pendidikan, yaitu dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan
non-akademik berkenaan dengan penyesuaian peran sosial, pemahaman
terhadap kondisi fisik dan psikologis, serta pemahaman dan penghayatan
peran jenis kelamin.
Adapun tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi pada remaja, antara lain
sebagai berikut:
1. Mencapai hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik sesama
jenis maupun lawan jenis.
2. Mencapai peran sosial maskulin dan feminin.
3. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif.
4. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
5. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi.
6. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja.
7. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga.
8. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya
kompetensi sebagai warga negara.
9. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara
sosial.
10. Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku (Havighurst
creator by a soripada r 02/12/2012
dalam Hurlock, 1973).

Anda mungkin juga menyukai