Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

ARTI DAN MAKNA PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN


Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche artinya roh dan logy artinya ilmu
pengetahuan, yang selengkapnya artinya ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa atau ilmu
jiwa.
Beberapa aliran psikologi misalnya strukturalisme, asosiasionisme, fungsionalisme,
behaviorisme, psikologi dalam, psikologi personalistik dan sebagainya. Psikologi pendidikan
adalah sub disiplin psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang
bersifat praktis yang berguna dalam
(1) penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas;
(2) pengembangan dan pembaharuan kurikulum;
(3) ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan;
(4) sosialisasi proses-proses dan interaksi dengan pendayagunaan ranah kognitif; dan
(5) penyelenggaraan pendidikan melalui aktivitas keguruan.
Fokus utama kajian psikologi pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan peserta
didik (siswa).
1.

Arti Pentingnya Psikologi Pendidikan


Proses pendidikan adalah mempelajari situasi pendidikan dengan fokus utama interaksi
pendidikan. Pekerjaan guru adalah bersifat psikologis daripada daripada pekerjaan dokter,
insinyur atau ahli hukum dan guru hendaknya tidak jemu dengan pekerjaannya.

2.

Tujuan dan Kegunaan Mempelajari Psikologi Pendidikan


Tujuannya adalah
(1) agar seseorang mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang individu, baik dirinya
sendiri maupun orang lain;
(2) dapat memberikan perilaku yang lebih bijaksana. Dan kegunaanya adalah merupakan
alat bantu yang penting bagi penyelenggara pendidikan untuk mencapai pendidikan.

3.

Kekuatan-kekuatan Umum Jiwa Manusia


Jiwa manusia terdiri atas tiga kekuatan, yaitu
(1) akal sebagai kekuatan terpenting dari jiwa manusia,
(2) spirit sebagai kekuatan penggerak kehidupan pribadi manusia;
(3) nafsu sebagai stimuli gerakan fisik dari kejiwaan dan merupakan kekuatan paling
konkret dalam diri manusia.
Pengetahuan kekuatan kejiwaan ini sangat perlu dipelajari oleh guru-guru atau pendidik
demi kelancaran memberi pelayanan sesuai dengan sifat umum jiwa anak didik dan
memotivasi tingkah laku di dalam proses belajar mengajar.

UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 1

Hukum Dasar Perkembangan Kejiwaan Manusia


Sejak proses terjadinya konsepsi sampai mati, anak akan mengalami perubahan karena
bertumbuh dan berkembang. Pertumbuhan itu bersifat jasmaiah maupun kejiwaannya. Proses
perubahan itu terjadi secara teratur dan terarah, yaitu kea rah kemajuan bukan kemunduran.
Pertumbuhan merupakan peralihan tingkah laku atau fungsi kejiwaan dari yang rendah ke tingkat
yang lebih tinggi. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang hukum-hukum dasar
perkembangan kejiwaan manusia agar tindakan pendidikan yang dilaksanakan berhasil guna dan
berdaya guna.
Adapun hukum dasar yang perlu kita perhatikan dalam membimbing anak dalam proses
pendidikan.
1. Bahwa tiap-tiap anak itu memiliki sifat kepribadian yang unik, artinya anak memiliki
sifat khas yang dimiliki dirinya sendiri dan tidak dimiliki anak lain.
2. Bahwa tiap-tiap anak itu memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Mereka memiliki
potensi-potensi yang berbeda dan bervariasi meskipun mereka mempunyai usia
kalender yang sama, tetapi kemampuan mentalnya tidak sama.
Tugas pendidikan yang pertama memberikan bimbingan agar pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat berlangsung secara wajar dan optimal agar tindakan pendidikan yang
dilaksanakan dapat berhasil guna dan berdaya guna, maka pendidik harus mempunyai
pengetahuan tentang hukum dasar perkembangan kejiwaan manusia, yang terdiri dari :
Tiap anak memiliki sifat kepribadian yang unik. Sifat kepribadian tiap-tiap anak terbentuk
oleh 3 faktor, yaitu :
Faktor keturunan : Hereditas
Anak memperoleh warisan sifat-sifat pembawaan dari keua orang tuanya yang
merupakan potensi-potensi tertentu. Potensi itu sudah terbentuk dan sukar diubah
baik melalui usaha pendidik maupun pemberian pengalaman. Karena itu ahli-ahli
biologi menekankan pentingnya faktor keturunan ini bagi pertumbuhan fisik, mental
maupun sifat kepribadian yang diinginkan.
Faktor lingkungan : inviroment
Manusia dihadapkan pada lingkungan semenjak berupa janin dalam kandungan ibu.
Faktor lingkungan dapat dikelompokkan ebagai berikut :
Lingkungan dalam
Berupa cairan-cairan yang meresap kedalam tubuh manusia, cairan yang
berasal dari makanan dan minuman yang dapat menimbulkan cairan pada
jaringan tubuh, yang memungkinkan individual merasa haus, lapar, sakit dll
Lingkungan phisik
Lingkungandisekitar anak yang terdiri dari bukan manusia melainkan tumbuhtumbuhan, hewan, keadaan makanan dll.
Lingkungan social
Meliputi bentuk hubungan,sikap dan tingkah laku antar manusia dan
hubungannya, antar manusia dan sekitarnya.
Lingkungan budaya
Dapat berwujud bahasa, karya seni, adat istiadat, ilmu pengetahuan, normanorma yang berlaku dll.
Lingkungan spiritual
Berupa agama, keyakinan, dan ide-ide yang muncul dalam masyarakat sekitar
anak.

UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 2

Faktor diri : self


Faktor diri atau faktor kehidupan kejiwaan seseorang terdiri dari : perasaan, usaha,
pemikiran, pandangan, penilaian, keyakinan, sikap, anggapan yang semua itu akan
berpengaruh dalam tindakan sehari-hari.Dalam perkembangan anak pengaruh
pembawaan dan lingkungan saling berkaitan dan saling melengkapi, tetapi harus
diperhitungkan pula adanya factor self. Tiap anak mempunyai kecerdasarn yang
berbeda. Perbedaan induvidu satu dengan yang lain, disebabkan adanya perbedaan
kepribadian dan juga karena adanya intelegensi atau dengan lainya.
Kecerdasan merupakan masalah yang penting bagi dunia pendidikan setiap anak
mempunyai angka kecerdasan yang berbeda-beda, dan dapat diklasifikasikan dalam
beberapa golongan, mulai dari yang termasuk katagori idiot ( IQ 49 ke bawah ), dan
sampaiyang termasuk katagori genius dengan IQ 140 keatas. Anak idiot akan
menjadi beban orang lain, dan biasanya tidak berumur panjang. Anak imbecile
setingkat lebih tinggi dari idiot. Karena kelompok ini trainable dan dapat menguasai
ketrampilan yang sederhana lewat pendidikan khusus golongan Moron ( IQ 50-69 )
ketrampilan yang sederhana lewat pendidikan khusus.
Golongan genius kemampuan berfikir dan pengalamannya pada tingkat penalaran
tinggi, karenanay mampu melaksanakan kegiatan yang kreatif dan inventif.
Ternyata dari hasil penelitian, anak yang berbakat mempunyai kondisi fisik lebih
baik, lebih kuat, dan lebih sehat dari anak yang normal.
Tiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.
Sejak dilahirkan, anak-anak memiliki potensi yang berbeda-beda dan bervariasi. Pendidikan
memberikan hak pada anak untuk mengembangkan potensinya. Setiap anak memiliki indeks
kecerdasan yang berbeda-beda. Indeks kecerdasan atau IQ diperoleh dari hasil :

x 100 = IQ
Dengan melihat indeks kecerdasan anak, kita dapat mengklasifikasikan kecerdasan anak pada
kecerdasan tertentu.

IQ
140 ke atas

Klasifikasi
Genius

130-139

Sangat pandai

120-129

Pandai

110-119

Di atas normal

90-109

Normal atau sedang

80-89

Dibawah normal

70-79

Bodoh

50-69

Feeble Minded (moron)

49-ke bawah

Feeble Minded (imbicile ,


idiot)

Cara Mengenali Potensi Diri


Penilaian diri
Pengukuran diri melalui feed back orang lain
Tes kepribadian

Tiap tahap perkembangan mempunyai cirri tertentu.


UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 3

Pendidik dapat mengatur strategi pendidkan dengan mendasarkan kepada kesiapan anak
unutk menerima memahami dan menguasai bahan pendidikan sesuai dengan kemampuan anak.
Ciri ciri pertumbuhan anak yaitu :
Ciri Pertumbuhan kejiwaan anak TK.
Gambaran umum tentang pertumbuhan kejiwaan anak TK anatara lain sebagai berikut :
1. Kemampuan melayani kebutuhan fisik secara sederhana telah muali berubah.
2. Sudah mulai mengenal kehidupan social dan pola social yang berlaku dan yang
dimanifestasikan.
3. Menyadari dirinya berbeda dengan anak yang lain yang mempunyai keinginan dan
perasaan tertentu.
4. Masih tergantung pada orang lain, dan memerlukan perlindungan dengan orang lain.
5. Belum dapat membedakan antara yang nyata dan yang khayal
Ciri Perkembangan Kejiwaan Anak SD.
Gambaran cirri ciri pertumbuhan kejiwaan anak SD antara lain sebagai berikut :
1. Pertumubuhan fisik dan motorik maju pesat
2. Kehidupan sosialnya diperkaya dengan kemampuan bekerja sama dan bersaing dalam
kehidupan kelompok
3. Kemampuan berfikirnya masih dalam tingkat perseptional
4. Mempunyai kemampuan memahami sebab akibat.
5. Dalam kegiatan-kegiatan belum membedakan jenis kelamin, dan dasar yang
digunakan adanya kemampuan dan pengalaman yang sama.
Cirri pertumbuhan kejiwaan anak SMP
Gambaran ciri ciri pertumbuhan kejiwaan anak SMP antara lain sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Mulai mampu memahami hal-hal yang buruk


Mampu berkomunikasi piker dengan orang lain
Tumbuh pengertian tentang konsepsi norma dan moral.
Mampu membuat keputusan sendiri.

Cirri perkembangan orang dewasa.


Gambaran cirri ciri pertumbuhan kejiwaan orang dewasa antara lain sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Memiliki kemantapan emosi


Kemampuan menyesuaikan diri semakin mantap
Sanggup memenuhi hak dan kewajiban kelompok sepenuhnya.
Kreativitas mulai menurun, sesuai dengan menurunnya fisik
Telah mencapai internalitas perbuatan normal.

Faktor pembentukan kejiwaan


Pengalaman dan cara menghadapi masalah.
Periode dalam menghadapi masalah.
Kondisi mental dan fisik
Bibit sifat dan faktor yang mempengaruhi akan menyatu membentuk sifat dan
mental yang kuat.

PROSES PENDIDIKAN AUTOAKTIVITAS


Manusia merupakan makhluk yang aktif, di dalam diri seseorang terdapat kekuatan yang
menjadi daya penggerak yang disebut motivasi. Proses pendidikan adalah salah satu aktivitas
UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 4

manusia. Fungsi motivasi dalam proses pendidikan adalah membangkitkan dorongan untuk
melakukan aktivitas pendidikan. Aktivitas itu ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada tiap tiap induvidu terdapat motivasi internal
dalam mengikuti kegiatan pendidikan, tetapi karena motivasi internal ini belum pasti ada pada
tiap induvidu, maka dalam proses pendidikan perlu mengadakan motivasi eksternal. Motivasi
internal mempunyai intensitas lebih kuat dan lebih tahan lama dari pada motivasi eksternal.
Untuk melakukan sesuatu itu biasanya tidak ditentukan oleh motivasi tunggal,karena pada diri
seseorang terdapat bermacam-macam motivasi yang mendasari perbuatan seorang tersebut.
Ada bermacam motivasi antara lain :

o Seberapa gigihnya dalam usaha mencapai tujuan itu, meskipun banyak hambatan dan rintangan
o Seberapa besarnya tenaga yang digunakan dan di curahkan untuk mencapai tujuan itu.
Kebutuhan manusia
Kebutuhan yang akan dicapai seseorang memiliki tingkatan makna yang berbeda-beda.
Kebutuhan tertentu merupakan dasar kebutuhan yang lain, dan harus dipenuhi lebih dahulu
sebelum memenuhi kebutuhan lain yang bermakna lebih tinggi. Urutan-urutan kebutuhan itu
sebagai berikut :

Kebutuhan psikologi
physiological needs
Kebutuhan akan rasa aman
safety needs
Kebutuhan mendapatkan kasih sayang dan memiliki
needs for belog ing and love
Kebutuhan memperoleh pengharagaan diri dari orang lain
neds for esteem
Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti
needs to know and understand.
Kebutuhan unutk aktualisasi diri
needs for self actualization
Kebutuhan esthetis
aesthetic needs

Kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi seseorang memilki tingkatan makna yang


tidak sama. Menurut Maslow kebutuhan tertentu merupakan dasar kebutuhan yang lain.
Kebutuhan tertentu itu harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum beralih kepada pemenuhan
kebutuhan yang lain yang mempunyai makna lebih tinggi.
Menurut pandangan Maslow tentang motivasi ini, kebutuhan fisiologis yang paling kuat
menuntut kepuasan. Apabila dorongan fisiologis telah terpenuhi, maka kebutuhan pada tingkat
berikutnya muncul dan mendesak untuk dipenuhi yaitu kebutuhan untuk mendapatkan rasa aman
(safety-needs) merupakan dorongan untuk menghindarkan diri atau menjauhkan diri dari bahaya
yang mengancam atau dorongan mendapat perlindungan. Terpenuhinya kebutuhan rasa aman ini
akan diikuti oleh motivasi untuk mendapatkan kasih sayang, untuk memiliki, untuk berteman,
untuk menjadi bagian kelompok. Selangkah diatasnya adalah kebutuhan untuk dihargai,
memperoleh respek orang lain, memperoleh kepercayaan, memperoleh pengaguman orang lain,
dan memperoleh kepercayaan diri (self confidence) dan penghargaan diri (self respect), kalau
kebutuhan ini telah terpenuhi motivasi diarahkan kepada aktualisasi diri (self actualization),
selanjutnya kepada pemuasan dorongan untuk mengetahui dan mengerti dan dorongan yang
paling akhir prioritas pemuasannya adalah kepekaan akan rasa keindahan dari segi manusianya,
kelengkapannnya dan lingkungan hidupnya.
Menurut Maslow seseorang dinamakan self actualizedapabila telah mempunyai kepekaan yang
tinggi sebagai makhluk sosial yang mampu self motivating dan self managing (memotivasi diri
sendiri dan mengendalikan diri). Untuk lebih memperoleh gambaran yang jelas mengenai hirarki
kebutuhan menurut Maslow, perhatikanlah bagan berikut :

HIRARKI KEBUTUHAN MENURUT MASLOW :

UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 5

Hirarki
kebutuhan
sebagaimana
yang
dikemukakan di atas di dalam pemuasannya 4 hirarki di bawah, yaitu : kebutuhan fisiologis,
kebutuhan rasa aman, kebutuhan memperoleh kasih sayang dan memiliki, kebutuhan
memperoleh penghargaan, pemuasannya sangat tergantung kepada orang lain, sedang kebutuhan
untuk mengaktualisasi diri, kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti, kebutuhan estetis kurang
sekali tergantung kepada orang lain melainkan semakin tergantung kepada diri sendiri dan aspek
non manusia dalam pemuasannya.

PENDIDIKAN, PENGAJARAN, PERUBAHAN TINGKAH LAKU


Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku
yang diharapkan. Segera setelah anak dilahirkan mulai terjadi proses belajar pada diri anak dan
hasil yang diperoleh adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pemenuhan
kebutuhan. Pendidikan membantu agar proses itu berlangsung secara berdaya-guna dan berhasil
guna. Hasil pendidikan yang berupa perubahan tingkah-laku meliputi bentuk kemampuan yang
menurut taksonomi Bloom dengan kawan-kawannya diklasifikasikan dalam 3 domain :
Kemampuan Kognitif (cognitive domain)
Yang termasuk kategori kemampuan kognitif yaitu kemampuan berikut :
1. Mengetahui : kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari.
2. Memahami : kemampuan menangkap makna dari yang dipelajari.
3. Menerapkan : kemampuan untuk menggunakan hal yang sudah di dalam situasi baru
yang konkrit.
4. Menganalisis : kemampuan untuk merinci hal yang dipelajari ke dalam unsurunsur agar supaya struktur-strukturorganisasinya dapat dimengerti.
5. Mensintesis : kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian untuk membentuk
suatu kesatuan yang baru.
6. Mengevaluasi : kemampuan untuk menentukan nilai sesuatu yang dipelajari untuk
sesuatu tujuan tertentu.
Kemampuan yang kita sebutkan di atas sifatnya hirarkis, artinya kemampuan yang pertama
harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai kemampuan yang kedua. Kemampuan
yang kedua harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai yang ketiga. Dan demikian
seterusnya.
Kemampuan Afektif (affective domain)
UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 6

Yang termasuk kemampuan afektif adalah sebagai berikut :


1.
2.
3.
4.

Menerima (receiving)
: kesediaan untuk memperhatikan.
Menanggapi (responding) : aktif berpartisipasi.
Menghargai (valuing)
: penghargaan kepada benda, gejala, perbuatan tertentu.
Membentuk (organization) : memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan
pertentangan dan membentuk sistem nilai yang bersifat konsisten dan internal.
5. Berpribadi (characterization by a value of value complex) : mempunyai sistem nilai
yang mengendalikan perbuatan untuk menumbuhkan life style yang mantap.
Juga kemampuan di atas sifatnya hirarkis; yang pertama harus dikuasai terlebih dahulu
sebelum menguasai yang kedua dan seterusnya.
Kemampuan Psikomotor (psycomotor domain)
Yang dimaksud kategori kemampuan psikomotor adalah kemampuan yang menyangkut
kegiatan otot dan kegiatan fisik. Jadi tekanan kemampuan yang menyangkut koordinasi
syaraf pusat; jadi menyangkut penguasaan tubuh dan gerak. Oleh Bloom kemampuan
psikomotor belum diklasifikasikan sebagai yang terdapat pada kemampuan kognitif dan
kemampuan afektif. Secara singkat dapat dikatakan,. Bahwa kemampuan psikomotor
inimenyangkut kegiatan fisik yang meliputi kegiatan melempar, melekuk, mengangkat,
berlari dan sebagainya. Penguasan kemampuan ini meliputi gerakan anggota tubuh yang
memerlukan koordinasi syaraf otot yang sederhana dan bersifat kasar menuju gerakan yang
menuntut koordinasi syaraf otot yang lebih kompleks dan harus secara kancar. Meskipun kita
telah mengklasifikasi kemampuan atas tiga domain secra terpisah, namun di dalam
kenyataannya yakni di dalam situasi belajar mengajar yang sebenarnya antara domain
kognitif dan domain afektif maupun psikomotor tidaklah terpisahkan. Adanya klasifikasi
kemampuan ini akan dapat membantu guru untuk menentukan langkah yang harus dilalui
dalam proses belajar mengajar dengan memperhatikan :

Apa yang ingin dicapai di dalam proses belajar mengajar;


Bagaimana murud harus belajar;
Metode dan bahan apa yang dapat berhasil guna dalam proses belajar mengajar;
Perubahan tingkah-laku yang mana diharapkan dapat dihasilkan dalam proses belajar
mengajar.

PENTINGNYA PENGETAHUAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI GURU


Ilmu ini dapat membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk memahami tingkah laku
belajar anak didiknya lebih baik dan memberikan penjasalan bahwa anak sedang keadaan belajar
dengan baik atau tidak, namun pada prinsipnya psikologi pendidikan merupakan alat yang
penting untuk memahami tingkah laku belajar anak. Psikologi pendidikan ini sebagai alat bagi
guru untuk mengendalikan dirinya, dan juga memberi bantuan belajar kepada peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. Karakteristik atau sifat-sifat yang harus dimiliki pendidik sebagai berikut:
A. Kematangan diri yang stabil: memahami diri, mencintai diri secara wajar dan memiliki
nilai-nilai kemanusiaan serta bertindak dengan nilai-nilai itu, sehingga ia bertanggung
jawab sendirian atas hidupnya.
B. Kematangan sosial yang stabil: mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
masyarakatnya, dan kecakapan membina kerjasama dengan orang lain.
C. Kematangan professional (kemampuan bertindak): menaruh perhatian dan sikap cinta
terhadap anak didik, mempunyai pengetahuan yang cukup tentang latar belakang anak
didik dan perkembangannya, memiliki kecakapan dalam menggunakan cara-cara
mendidik.

Motivasi
UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 7

Motivasi adalah suatu bentuk dorongan minda dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang
untuk mencapai apa yang diinginkan. Fungsi Motivasi dalam proses pendidikan ialah
membangkitkan dorongan untuk melakukan aktivitas aktivitas pendidikan.

Jenis Motivasi
Motivasi primer

1.

Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang umumnya
berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Manusia adalah makhluk berjasmani
sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Insting itu
memiliki tujuan dan memerlukan pemuasan. Tingkah laku insting dapat diaktifkan,
dimodifikasi, dipicu secara spontan, dan dapat diorgnisasikan. Freud berpendapat insting
memiliki empat ciri, yaitu:
Tekanan adalah kekuatan yang memotivasi individu untuk bertingkah laku.
Sasaran insting adalah kepuasan atau kesenangan, kepuasan tercapai apabila
tekanan energi pada insting berkurang.
c) Objek insting adalah hal-hal yang memuaskan insting, hal-hal yang memuaskan
insting tersebut dapat berasal dari luar individu atau dari dalam individu.
d) Sumber insting adalah keadaan kejasmanian individu. Insting manusia dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

Insting kehidupan (life instincst), bertujuan untuk mempertahankan


kelangsungan hidup seperti makan, minum, istirahat, dan memilihara
keturunan.

Insting kematian (death instincst), tertuju pada penghancuran.


2. Motivasi sekunder
a)

b)

Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Menurut beberapa ahli, manusia
adalah makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya terpengaruh oleh faktor biologis saja,
tetap juga faktor-faktor sosial. Motivasi sekunder memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Prilaku manusia terpangaruh oleh tiga komponen penting seperti afektif, kognitif, dan
konatif.

Komponen afektif, komponen afektif adalah aspek emosional.


Komponen ini terdiri dari motif sosial, sikap dan emosi.
Komponen kognitif, komponen kognitif adalah aspek intelektual
yang terkait dengan pengetahuan.
Komponen konatif, komponen konatif adalah terkait dengan
kemauan dan kebiasaan bertindak.
Perilaku motivasi sekunder juga terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap adalah suatu
motif yang dipelajari. Ciri-ciri sikap : (a) merupakan kecenderungan berpikir, merasa,
kemudian bertindak, (b) memiliki daya dorong bertindak, (c) relatif bersifat tetap, (d)
berkecenderungan melakukan penilaian, dan (e) dapat timbul dari pengalaman, dapat
dipelajari atau berubah.
Perilaku juga terpengaruh oleh emosi. Emosi menunjukkan adanya sejenis
kegoncangan seseorang. Emosi memiliki fungsi sebagai (a) pembangkit energi, (b)
pemberi informasi pada orang lain, (c) pembawa pesan dalam berhubungan dengan
orang lain, (d) sumber informasi tentang diri seseorang.
Perilaku juga terpengaruh oleh adanya pengetahuan yang dipercaya.
Pengetahuan tersebut dapat mendorong terjadinya perilaku. Perilaku juga terpengaruh
oleh kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan merupakan perilaku menetap, berlangsung
otomatis. Kemauan seseorang timbul karena adanya :
a.
b.
c.
d.

keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan,


pengetahuan tentang cara memperoleh tujuan,
energi dan kecerdasan,
pengeluaran energi yang tepat untuk mencapai tujuan.

Sifat Motivasi
UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 8

Motivasi Intrinsik(motivasi internal).


Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan / dorongan
orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi ini membuat seseorang
melakukan sesuatu karena senang melakukannya. Motivasi ini mengarah pada
timbulnya motivasi berprestasi.
Motivasi Ekstrinsik(motivasi eksternal).
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena
adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan
demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Motivasi eksternal akan berubah
menjadi motivasi internal jika timbul kesadaran dari dalam dirinya sendiri untuk
melakukan sesuatu karena senang melakukannya. Ada beberapa strategi yang bisa
digunakan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1.

Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.


Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai oleh
siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2.

Hadiah.
Berikan hadiah untuk siswa berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka
untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi
akan termotivasi untuk bisa mengajar siswa yang berprestasi.

3.

Saingan/kompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil belajar yang telah dicapai
sebelumnya.

4.

Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk di berikan pujian yang sifatnya
membangun.

5.

Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses balajar
mengajar. Harapan pemberian hukuman adalalah agar siswa berusaha merubah
diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

6.
7.
8.
9.
10.
11.

Memberikan perhatian yang maksimal kepada peserta didik.


Membantu kesulitan belajar anak secara individual maupun kelompok.
Menggunakan metode pengajaran yang bervariasi.
Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Menggunakan gambar dalam proses menerangkan, hal ini untuk mengurangi
rasa jenuh siswa.
Menggunakan lelucon/bercanda sebagai bentuk refreshing dan untuk
mendapatkan perhatian siswa kembali

Maslow dan Rogers mengakui pentingnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut
Maslow setiap individu bermotivasi untuk mengaktualisasi diri. Ia menemukan 15 ciri orang
yang mampu mengaktualisasi diri. Ciri tersebut adalah (a) berkemampuan mengamati suatu
realitas secara efisien, apa adanya, dan terbatas dari subjektivitasnya, (b) dapat menerima
diri sendiri, orang lain, secara sewajarnya, (c) berperilaku spontan, sederhana, dan wajar, (d)
terpusat pada masalah atau tugasnya, (e) memiliki kebutuhan privasi atau kemandirian yang
tinggi, (f) memiliki kebebasan dan kemandirian terhadap lingkungan dan kebudayaannya,
(g) dapat menghargai dengan rasa hormat dan penuh gairah,(h) dapat mengalami
pengalaman puncak, (i) memiliki rasa keterikatan, solidaritas kemanusiaan yang tinggi, (j)
dapat menjalin hubungan pribadi yang wajar, (k) memiliki watak terbuka dan bebas
prasangka, (l) memiliki standar kesusilaan tinggi, (m) memiliki rasa humor terpelajar, (n)
memiliki kreativitas dalam bidang kehidupan, (o) memiliki otonomi tinggi.

UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 9

Motivasi Internal dan Motivasi Eksternal


Motivasi akan terjaga dengan baik jika kita mempertahankan motivasi internal atau
motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga memunculkan dorongan, semangat,
gairah dalam melakukan sesuatu atas inisiatif diri sendiri. Tetapi motivasi yang demikian itu
tidak dimiliki oleh anak secara otomatis. Motivasi eksternal yaitu motivasi dari luar.
Contohnya dari bacaan yang memotivasi, lingkungan, dari kehidupan keseharian, dan lainlain. Motivasi eksternal ini intensitasnya lebih lemah dibanding motivasi internal. Dan
motivasi internal lebih tahan lama dimiliki oleh seorang anak.
Motivasi eksternal adalah motivasi yg berasal dari luar diri yg bersifat
sementara.Sedangkan
Motivasi internal adalah motivasi yg berasal dari dalam diri kita sendiri dan biasanya
bersifat lebih kekal.

BAGAIMANA CARA MENUMBUHKAN DAN MEMANTAPKAN MOTIVASI


UNTUK MERAIH SEBUAH PRESTASI???

1. Sikap Positif

Untuk mencapai keberhasilan tentu dibutuhkan pengorbanan dan melakukan hal-hal


yang positif, seperti belajar. Kita yakin bahwa dengan belajar sungguh-sungguh
keberhasilan akan kita dapatkan.
Bagi waktu kita untuk belajar, mantapkan motivasi dalam belajar, jadikan belajar adalah
suatu pekerjaan yang paling menyenangkan

2. Menghargai Diri Sendiri

Jika kita mampu menghargai diri sendiri, berarti kita yakin dengan kemampuan yang
kita miliki, apapun kesalahan diri sendiri jadikan motivasi untuk kembali bangkit dari
kegagalan.

3. Ambisi dan Tekad yang Kuat

Ambisi dan tekad berhubungna erat dengan motivasi. Kita tak perlu takut dengan
tantangan, melewati tantangan dengan tekad yang kuat akan mengantar kita pada
kesuksesan.
Amisi dan tekad untuk mencapai sukses merupakan faktor yang sangat menentukan
dalam proses belajar. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, prestasi bisa kita raih
kapan saja asal kita bersungguh sungguh dalam berusaha. Lupakan sejenak masalah
masalah yang menghanbat perjalanan kita meraih kesuksesan, pandang masa depan dan
lakukan hal yang terbaik untuk hari ini.
UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 10

Referensi Ilmu :
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
http://a1c108045.wordpress.com/2009/10/05/jenis-dan-sifat-motivasi/
www.google.com/
http://milamaisarah.blogspot.com/2011/10/hukum-hukum-dan-aktivitas-kejiwaan.html
http://gigih-plbuns2012.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://books.google.co.id/books?id=
http://kuncimeraihsukses.blogdetik.com/langkah-awal-menuju-hidup-seimbang/cara-mudahmenumbuhkan-motivasi-diri/

UNS/FKIP/PTM-2014/ILMU PENDIDIKANPage 11

Anda mungkin juga menyukai