Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TUGAS PERKEMBANGAN BIOLOGIS, MOTORIK, KONGNITIF DAN

SOSIOEMOSIONAL PADA MASA BAYI

DOSEN PENGAMPUH : Silvina noviyanti, S.pd, Mpd.

DISUSUN

KELOMPOK. VIII

1. FATIMAH ZAHARA A1D120100

2. THALIA CAHYA NABIlA NAINGGOLAN A1D120113

3. YUNSA CITRA A1D120106

FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN

1
UNIVERSITAS JAMBI

KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

karuniaNya makalah ini dapat kami susun , makalah  ini membahas mengenai perkembangan

biologis, motorik, kognitif dan sosioemosial pada masa bayi, Kami menyadari dalam penyusunan

makalah ini masih banyak kekurangan,oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat

kami harapkan.

Kami berharap semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat dalam setiap pembelajaran dan

dapat menambah wawasan para pembaca.

2
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN……………………………………..………………………………………………....i

KATA PENGATAR........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….…iii

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4

1.3 Tujuan...............................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAAN...........................................................................................................................5

2.1 PERKEMBANGAN BIOLOGI S PADA MASA BAYI.................................................5

2.2 PERKEMBANGAN MOTORIK PADA MASA BAYI..................................................8

2.3 PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA BAYI.......................................................9

3
2.4 PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL PADA MASA BAYI....................................13

BAB III..........................................................................................................................................15

SIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15

3.2 Saran................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan bayi merupakan suatu hal yang penuh teka-teki dan

pertanyaan karena bayi terlihat bagae mahlik yag perilaku umumnya tampak tidak

terorgaisasi, ia akan menangis ketika merasa tidak nyaman dan tidak aman. Serta hanya

terdiam saja ketika sebaliknya. Hal itu membuat orag bertanya-tanya sebenarnya hal apa saja

yang bias ia lakukan apakah dengan terdiamnya serta kebiasaanya yang selalu tidur hingga

16-17 jam perhari bayi juga bias melihat, mendengar dan merasakan  rangsangan dari

sekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Tugas Perkembangan Biologis Pada Massa Bayi

2. Tugas perkembangan Motorik Pada Masa Bayi

3. Tugas Perkembangan Kongnitif Pada Masa Bayi

4. Tugas Perkembangan Sosioemosional Pada Masa Bayi

1.3 Tujuan

5
2. Tugas Perkembangan Biologis Pada Massa Bayi

3. Tugas perkembangan Motorik Pada Masa Bayi

4. Tugas Perkembangan Kongnitif Pada Masa Bayi

5. Tugas Perkembangan Sosioemosional Pada Masa Bayi

BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 PERKEMBANGAN BIOLOGI S PADA MASA BAYI

a.   Urutan Cephalocaudal dan proximodistal

Urutan Cephalocaudal ialah urutan pertumbuhan,dimana pertumbuhan terbesar selalu

dimulai dari atas kepala dilanjutkan dengan pertumbuhan fisikmencakup yang besar,berat serta

pertumbuhan organ tubuh lainnya secara berangsur-angsur dari atas kebawah (keleher, bahu

batang tubuh tengah  dan lain lain). Urutan proximodistal ialah pertumbuhan dimulai pada

bagian tengah tubuh lalu bergerak dari kaki dan tangan.

b.   Tinggi dan berat

Bayi yang baru lahir kehilangan 5-7% berat tubuh meraka, segera setelah bayi

menyesuaikan diri dangan mengisap, menelan dan mencerna mereka bertumbuh cepat dan

memperoleh berat kira-kira 5-6ons permingguy selama bulan pertama pada bulan ke empat berat

6
badan mereka naik mencapai hampir tiga kali lipat dari berat mereka ketika hari pertama

kelahiiran.

c.   Keterampilan  Motorik kasar dan halus

Ketrampilan motorik kasar meliputi  kegiatan otot-otot besar seperti menggerakan lengan

dan berjalan.dan ketrampilan motorik halus meliputi gerakan-gerakan menyesuaikan secara lebih

halus, separti ketangkasan jari meraih dan menggegan, gerakan pergelangan tangan, perputaran

tangan, dan koordinasi jari.

d.   Otak

Ketika bayi berjalan, berbicara, berlari, menggoyang-goyagka mainan yang daat

berbunyi, tersenyum dan mengerutkan dahi maka perubahan-perubahan dalam otaknya sedang

berkembang. Sebenarnya sejak lahirn bayi sudah memiliki  semua sel syaraf (neurons) yang akan

dimiliki sepanjang hidupnya.tetapi pada saat lahir dan awal khidupannya  keterkaitan sel-sel ini

masih sangat lemah.

e.   Kebutuhan gizi dan perilaku makan

Perbedaan-perbedan yang ada pada setiap bayi  dalam cadangan gizi, komposisi tubuh,

tingkat pertumbuhan dan pola kegiatan membuat pendefinisian kebutuhan gizi yang

sesungguhnya sulit dilakukan. Akan tetapi para pakar gizi menganjurkan bahwa bayi perlu

mengkonsumsi 50 kalori per hari untuk setiap pon berat mereka.

f.    Perkembangan Sensoris dan persepsi

7
Semua informasi datag pada bayi melalui indra. Sesasi terjadi ketika sekumpulan

informasi menadakan kontak dengan peerima sensor (mata, telinga, lidah, hidung, dan kulit).

Persepsi ialah interpretasi tentag apa yang diindrakan atau dirasakan.

g.   Persepsi Visual

Dunia visual pada bayi yang baru lahir bukanlah kebingungan  tetapi bayi yang baru lahir

diperkirakan 20/200-20/600 pada bagan snellen yaitu akat untuk menguji mata.ini sekitar 10-30

kali lebih rendah dari penglihatan orang dewasa normal. Tetapi akan meningkat pada usia 6

bulan

h.   Pendengaran

Segera setelah kelahiran, bayi dapat mendengar, walaupun ambang pintu sensor orang

dewasa (Trehub, dkk, 1991). Oleh karenanya, suatu rangsangan harus lebih nyaring untuk

didengar oleh bayi. (Morrongiello, Fenwick, & Chace, 1990). Kenyataan bukan hanya bayi yang

baru lahir yang bisa mendengar, bahwa ada kemungkinan janinpun bisa mendengar ketika ia

mendekap di dalam kandungan ibunya. Janin dapat mendengar pada beberapa bulan terakhir

kehamilan.

i.    Sentuhan pada Bayi yang Baru Lahir

Bayi-bayi yang baru lahir ternyata sudah memberi respons terhadap sentuhan. Sentuhan

ke pipi ternyata menghasilkan gelengan kepala sedangkan sentuhan ke bibir menghasilkan

gerakan mengisap. Sebagai contoh, sunat biasanya dilakukan kepada bayi laki-laki kecil kira-kira

hari ketiga setelah kelahiran. Peningkatan tangisan dan ocehan intensif selama prosedur sunat

dilakukan, mengindikasikan bayi berusia 3 hari mengalami rasa sakit (Gunnar, Malone, & Fisch,

1987; Porter, & Marshall, 1988)

8
Bayi laki-laki yang baru lahir yang menangis intensif selama sunat, menunjukkan bahwa mereka

mengalami stres.

j.    Penciuman (Smell)

Bayi-bayi yang baru lahir dapat membedakan bau. Hal ini ditunjukkan dari ekspresi wajah
mereka. Mereka kelihatannya menyukai bau vanilla dan arbei tetapi tidak suka bau telur dan ikan
busuk (Steiner, 1979).

k.   Kecapan (Taste)

Ketika mengisap puting yang diolesi dengan suatu larutan yang manis, jumlah isapan

bertambah (Lipsitt, dkk, 1976). Dalam penelitian lain, bayi-bayi yang baru lahir memperlihatkan

suatu ekspresi senyum setelah diberi larutan manis. Sebaliknya mereka mengerutkan lidah

mereka setelah diberi larutan asam (Steiner, 1979).

l.    Persepsi Menyeluruh

Percepsi menyeluruh (intermodal perception) ialah kemampuan mengaitkan dan informasi

atas dua atau lebih pengalaman sensoris, seperti penglihatan dan pendengaran.

2.2 PERKEMBANGAN MOTORIK PADA MASA BAYI

Motorik adalah kemampuan untuk melakukan gerakan. Kemampuan ini diawali dengan

koordinasi tubuh, duduk, merangkak, berdiri, dan gerakan yang lebih kompleks seperti berjalan,

melompat, dan berlari. Kemampuan tubuh untuk bergerak ditentukan oleh perkembangan

kekuatan otot, tulang, dan koordinasi otak untuk menjaga keseimbangan tubuh. Berikut beberapa

perkembangan motorik bayi pada umumnya.

a. Perkembangan motorik bayi 0-3 bulan

9
Selama bulan pertama kehidupan, bayi akan mengembangkan kemampuan dan kekuatan

yang akan mereka butuhkan untuk bergerak nantinya. Pada usia 1-3 bulan, Si Kecil akan

berusaha untuk mengangkat kepalanya.

Seiring dengan bertambahnya kekuatan leher dan tubuh bagian atas, ia tak hanya mampu

mengangkat kepala, tetapi juga menengok ke kanan dan ke kiri. Di usia ini, Anda juga akan

menyadari Si Kecil suka menendangkan kakinya. Gerakan ini mampu memperkuat otot-otot

kakinya.

b. Perkembangan motorik bayi 4-7 bulan

Pada usia ini, Si Kecil sudah bisa mengangkat kepala dan dada ketika ditelungkupkan. Ia

juga mampu mendorong kepala dan dada lebih jauh ke atas. Tak hanya itu, umumnya Si Kecil

juga sudah belajar berguling ke sisi kanan dan kiri. Dengan berkembangnya kekuatan leher dan

tubuhnya, Si Kecil akan belajar duduk dengan dukungan. Lama-kelamaan, ia mampu

mendukung tubuhnya sendiri.

c. Perkembangan motorik bayi 8-12 bulan

Saat ini, Si Kecil sudah bisa duduk dengan menggunakan tangannya sebagai penyangga

keseimbangan. Ketika sudah merasa nyaman dengan posisi ini, Si Kecil akan belajar untuk

mengambil benda di jangkauannya tanpa terjatuh. Dengan sering berlatih, Si Kecil akan mampu

mengubah posisi sendiri, misalnya dari duduk ke berdiri.Ketika tengah tengkurap, Si Kecil akan

belajar untuk mendorong tangan dan lututnya ke posisi dasar merangkak dan bergerak maju

mundur tanpa melangkah. Latihan kecil ini melatih otot tangan dan kakinya, hingga ia siap untuk

10
merangkak. Namun perlu diketahui, tak semua bayi memiliki gaya merangkak yang sama, yaitu

dengan menggunakan tangan dan lututnya.

2.3 PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA BAYI

a.   Teori Piaget Tentang Perkembangan Bayi

Piaget yakin bahwa seorang anak melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi

hingga masa dewasa. Kemampuan bayi dari tahap-tahap tersebut berasal dari tekanan biologis

untuk menyesuaikan diri (adapt) dengan lingkungan dan adanya pengorganisasian struktur

berpikir.

Menurut Piaget, perkembangan pemikiran dibagi ke dalam empat tahap yang secara kualitatif

sangat berbeda: sensoris-motorik, praoperasional dan operasional konkret, dan operasional

formal.

b.   Tahap Perkembangan Sensoris- Motorik

Tahap sensoris motorik Piaget berlangsung dari kelahiran hingga kira-kira usia 2 tahun.

Selama masa ini perkembangan mental dipengaruhi oleh kemajuan yang besar pada kemampuan

bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan-gerakan dan

tindakan-tindakan fisik – oleh karena itu, namanya sensorik-motorik (Piaget, 1952)

Tahapan-tahapan Piaget, perkembangan subtahap sensoris motorik adalah:

a. Reflek sederhana (simple reflexe) ialah subtahap sensoris motorik pertama Piaget, yang

terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran. Pada subtahap ini, alat dasar Reaksi

sirkuler sekunder (secondary sircular reaction) ialai subtahap sensorik-motorik ketiga

11
Piaget, yang berkembang antara usia 4 dan 8 bulan. Pada subtahap ini, bayi semakin

berorientasi atau berfokus pada benda di dunia, yang bergerak dengan keasyikan

dengan diri sendiri dalam interaksi sensoris-motorik.

b. Koordinasi reaksi sirkuler sekunder (coordination of secondery sirculer reaction) ialah

subtahap sensorik-motorik keempat Piaget, yang berkembang antara usia 8 dan 12

bulan. Pada subtahap ini, beberapa perubahan yang signifikan berlangsung yang

meliputi koordinasi skema dan kesengajaan.

c. Reaksi sirkuler tersier, kesenangan atas suatu yang baru, dan keingintahuan (tertiary

circular reaction, novelty and curiosity) ialah subtahap sensoris-motorik kelima Piaget

yang berkembang antara usia 12 dan 18 bulan. Pada subtahap ini bayi semakin

tergugah minatnya oleh berbagai hal yang ada pada benda-benda itu dan oleh banyak

hal yang dapat mereka lakukan pada benda-benda itu.

d. Internalisasi skema yaitu (internalization of sehemes) ialah subtahap sensoris-motorik

keenam dan terakhir Piaget, yang berkembang antara usia 18 dan 24 bulan. Pada

subtahap ini fungsi mental bayi berubah dari suatu taraf sensoris motorik murni menjadi

suatu taraf simbolis, dan bayi mulai mengembangkan kemampuan untuk

mengembangkan kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol primitif.koordinasi

sensasi dan aksi ialah melalui perilaku reflektif, seperti mencari dan mengisap, yang

dimiliki bayi sejak kelahiran.

e. Kebiasaan-kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer (first habit dan primary circual

reaktion) ialah subtahap sensorik-motorik kedua Piaget 1-4 bulan. Pada subtahap ini,

12
pada subtahap ini bayi belajar mengkoordinasikan sensasi tipe skema atau struktur-

yaitu, kebiasaan dan reaksi-reaksi sirkuler primer.

f. Reaksi sirkuler primer (primary circular reaction) ialah suatu skema yang didasarkan

pada usaha bayi untuk memproduksi suatu peristiwa yang menarik atau menyenangkan

yang pada mulanya terjadi secara kebetulan.

c.   Ketetapan Benda

Ketetapan benda (object permanence) ialah istilah Piaget bagi pencapaian paling penting pada

seorang bayi: pemahaman bahwa benda-benda dan peristiwa-peristiwa masih tetap ada dan

berlansung walaupun benda-benda dan peristiwa-peristiwa itu tidak dapat dilihat, didengar atau

disentuh secara langsung.

PERSPEKTIF BARU TENTANG PERKEMBANGAN KOGNITIF    PADA MASA BAYI

Bayi dapat belajar mengenal benda-benda dan tersenyum kepada benda-benda itu,

merangkak, dan memanipulasi benda-benda, tetapi bayi belum memiliki konsep dan gagasan atas

benda-benda itu. Piaget yakin bahwa ketika bayi memasuki masa akhir perkembangan sensoris-

motorik, pada kira-kira usia 1,5 hingga 2 tahun barulah bayi benar-benar belajar bagaimana

mengenali lingkungannya secara simbolis dan konseptual.

Teori perkembangan sensoris-motorik Piaget saat ini telah disanggah dari dua sumber. Pertama

bidang perkembangan persepsi bayi menunjukkan bahwa suatu dunia persepsi yang stabil dan

nyata telah dibangun jauh lebih awal pada masa bayi dibandingkan dengan yang dibayangkan

oleh Piaget.

13
a.   Perkembangan Persepsi

Secara singkat, perkembangan persepsi yang diyakini oleh para peneliti ialah bahwa bayi-

bayi melihat benda berdiri sendiri, satu, kokoh dan terpisah dari lingkungan sekitarnya, ada

kemungkinan hal ini terjadi pada saat lahir atau segera sesudahnya, tetapi secara pasti hal ini

terjadi pada usia 3 hingga 4 bulan. Bayi-bayi kecil masih harus belajar banyak tetapi dunia

sekitarnya tampak stabil dan teratur bagi mereka dan oleh karena itu, dunia sekitar mereka dapat

mereka “rumuskan“.

b.   Perkembangan Konsepsi

Penelitian baru-baru ini tentang perkembangan persepsi dan konsepsi bayi menunjukkan

bahwa bayi mempunyai kemampuan persepsi yang lebih canggih dan dapat memulai berpikir

jauh lebih awal dibandingkan dengan apa yang dibayangkan oleh Piaget.

2.4 PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL PADA MASA BAYI

Sosioemosional yaitu respon yang timbul dari stimulus yang menyebabkan perubahan-

perubahan fisiologis disertai dengan perasaan kuat.Bayi mengekspresikan sebagian emosi jauh

lebih awal dibandingkan dengan beberapa emosi lain, lalu mengekspresikan dengan rinci dua

perilaku ekspresif emosional yang penting. Yaitu menangis dan tersenyum.

Berikut adalah ringkasan tentang jadwal perkiraan munculnya ekspresi emosi pada wajah
bayi.

Kemarahan diperlihatkan ketika alis bayi menurun secara tajam dan menyatu, mata menyempit

atau mengedip, dan mulut terbuka dalam bentuk kaku dan persegi. Berdasarkan system

klasifukasi Izard, minat, stres, dan rasa muak muncul pada saat lahir dan senyuman sosial

tampak pada usia kira-kira 4 hingga 6 minggu. Kemarahan, keheranan, dan kesedihan terjadi

14
pada saat usia kira-kira 3-4 bulan, ketakutan diperlihatkan pada usia kira-kira 5 hingga 7 bulan,

rasa malu dan enggan diperlihatkan pada usia kira-kira 6 hingga 8 bulan, dan rasa hina serta rasa

bersalah tidak muncul hingga usia 2 tahun.

Menangis

Menangis adalah mekanisme yang paling penting yang dikembangkan oleh bayi yang

baru lahir untuk berkomunikasi dengan dunianya. Hal ini benar karena tangisan pertama bayi

membuktikan adanya udara dalam paru-paru bayi. Tangisan juga dapat membantu dokter atau

peneliti untuk meneliti sesuatu tentang system syaraf pusat.

Tangisan bayi ada 3 macam yaitu:

1. Tangisan dasar (basic cry) ialah suatu pola berirama yang biasanya terdiri dari satu

tangisan, yang diikuti oleh diam sesaat, diteruskan dengan satu siulan kecil pendek

dengan nada agak lebih tinggi dibandingkan dengan tangisan utama, lalu diakhiri dengan

istirahat singkat sebelum tangisan berikutnya, biasanya tangisan seperti ini adalah pada

saatbayilapar.

2. Tangisan kemarahan (angry cry) ialah suatu variasi dari tangisan dasar. Akan tetapi, di

dalam tangisan kemarahan lebih banyak udara dikeluarkan melalui tali suara.

3. Tangisan kesakitan (pain cry) yang dirangsang oleh rangsangan yang intensitasnya tinggi,

berbeda dari tipe tangisan lain dalam arti ada suatu kemunculan tangisan keras yang tiba-

tiba tanpa rintihan atau erangan pendahuluan, dan suatu tangisan awal yang panjang

diikuti oleh suatu upaya menarik nafas cukup lama.

Senyuman

15
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan

Bahwa sesungguhnya bayi telah mengenbangkan system motorik perceptual yang


tinggi.Banyak orag berpen dapat bahwa bayi itu tidak dapat mengecap, menci mataumerasakan
sakit pada hal semua itu tidaklah benar.Para peneliti telah membuktikan bahwa bayi yang baru
lahi rmampu atau memiliki kenmampuan itu semua.
Bayi sebenarya membutuhkan beberaparang sangant tertentu utuk mengmbangkan ketrampilan
persepsi mereka, tapi ransanganyang diberikan sebaiknya jangan berlebihan Karen ada
patmengakibatkan kebingugan pada anak, ragsagan tersebut dapat beru parangsagan visual,
pedengaran, maupun sentuhan.
Masuk angizi, faktor-faktorpra kelahiran dan pasca kelahiran, infeksi, kecelakaan dan
bermacam-macam trauma dapat mempengaruh iintelegensibayidananak.Paraorang
uabiasanyamulaimengajarkanbayinyaberbicaraataukomunikasiketika sang bayi mulai
mengucapka kata pertamaya pada hal sesugguhya
3.2 Saran

Mungkin inilah yang dapat kami tulis pada penulisan ini sehingga dalam penulisan ini jauh dari

kata sempurna sehingga Masih banyak kesalahan dari penulisan . dan kami juga membutuh saran/

kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami

juga mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah perkembangan perserta didik

Bapak AKBAR LIZARDO Yang telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan

untuk negara dan bangsa.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://oneclubaplikom.wordpress.com/2010/12/19/makalah-perkembangan-fisik-motorik-kognitif-dan-
sosioemosional-pada-masa-bayi/

https://www.motherandbaby.co.id/article/2018/5/10/9999/Perkembangan-Motorik-Bayi
https://nerys2.wordpress.com/perkembangan-emosi-pada-masa-bayi/

17

Anda mungkin juga menyukai