Perkembangan Moral
2. 2. 1 Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi
tubuh yang bertambah komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil dari pematangan. Perkembangan didefinisikan sebagai kemampuan
fungsional anak sebagai hasil maturasi sistem saraf dan reaksi psikologis.
Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan
organ yang dipengaruhinya. Perkembangan mengikuti rangkaian yang teratur dan
berkesinambungan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Setiap tahap
perkembangan anak memiliki ciri tersendiri.1
Perkembangan secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang
bersifat Kualitatif dan Kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental
psikologis manusia. Seperti misalnya perubahan-perubahan yang berkaitan
dengan aspek pengetahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama,
kecerdasan dan sebagainya. Sehingga dengan perkembangan tersebut si anak akan
semakin bertambah banyak pengetahuan dan kemampuan nya juga semakin baik
sifat sosial, moral, keyakinan agam dan sebagainya.2
Berkembangnya seseorang itu memiliki beberapa factor, yaitu yang di
kemukakan oleh :
FalahFaniyah,
http://eprints.undip.ac.id/46269/3/FalahFaniyah_22010111120005_Lap.KTI_Bab
2.pdf. Html, pada tanggal 8 oktober 2016, pukul 11.45
1
dengan anak-anaknya3
John Locke (1632-1704) dengan teori Empirisme
Disebut juga teori tabularasa dan environmentalisme. Teori ini
berpendapat
bahwa
perkembangan
individu
ditentukan
oleh
diawali
dengan
keinginan dan perasaannya sendiri. Mereka belum dapat melihat sesuatu dari
sudut pandang orang lain. Ia akan berbuat sesuatu sesuai dengan apa yang ia
rasakan dan inginkan.
4. Aspek Bahasa
Aspek bahasa berkembang dimulai dengan menirukan bunyi dan perabaan.
Perkembangan
selanjutnya
berhubungan
erat
dengan
perkembangan
tertentu
yang
berbeda
dengan
fase
sebelumnya.
Sekalipun
ahli
psikologi
perkembangan
pada
umunya
membagi
periodisasi
12 ony Buzan, Brain Child: Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar, Terj.
Marselita Harapan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm.
159.
13 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Bandung: Teraju
Mizan Publika, 2004), hlm. 173.
14 Wasty Soemanto, Op. cit., hlm. 60
ini
terjadi
perluasan
pembentukan
fungsi
vetal
dengan
fungsi-fungsi
indera
anak
untuk
mengadakan
fungsi
penalaran,
sehingga
orang
dalam
masa
kebiasaan tidaklah mudah, juga tidak ada jaminan bahwa perubahanperubahan ini akan sempurna. Itulah sebabnya mengapa dasar-dasar sosial
yang baik sangat penting selama tahun-tahun masa bayi.
4. Tahap-tahap perkembangan dedaktis/pedagogis
Tahap-tahap perkembangan pribadi manusia secara pedagogis dapat
dikemukakan di sini menurut dua sudut tinjauan, yaitu dari sudut tinjauan
teknis umum penyelenggaraan pendidikan dan dari sudut tinjauan teknis
khusus perlakuan pendidikan. Mengenai pentahapan perkembangan pribadi
manusia dari sudut tinjauan teknis umum penyelenggaraan pendidikan dapat
diambilkan dari John Amos Comenius, mengenai perkembangan pribadi
manusia yang terdiri atas lima tahap :
a. Tahap 6 tahun pertama.
Tahap perkembangan fungsi penginderaan yang memungkinkan
anak mulai mampu untuk mengenal lingkungannya.
b. Tahap 6 tahun kedua
Tahap perkembangan fungsi ingatan dan imajinasi individu yang
memungkinkan
intelektual
anak
dalam
mulai
usaha
mampu
menggunakan
mengenal
dan
fungsi
menganalisa
lingkungannya.
c. Tahap 6 tahun ketiga
Tahap perkembangan fungsi intelektual yang memungkinkan
anak mulai mampu mengevaluasi sifat-sifat serta menemukan
hubungan-hubungan antar variabel di dalam lingkungannya.
d. Tahap 6 tahun keempat
Tahap perkembangan fungsi kemampuan "berdikari" self
direction dan self control.
e. Tahap pematangan pribadi
Tahap dimana intelek memimpin perkembangan semua aspek
kepribadian
menuju
kematangan
pribadi
dimana
manusia
2. 2. 2. Pengertian Moral
Keraf menyatakan bahwa kata moral berasal dari bahasa Latin yaitu mos,
dalam bentuk jamaknya yaitu mores, yang bisa diartikan sebagai kebiasaan atau
adat istiadat. Sedangkan etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, dan dalam
bentuk jamaknya yaitu ta etha, yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. 18
Berdasarkan pengertian dan penjelasan moral di atas, maka kata moral sebagian
besar menyangkut tentang pengajaran nilai atau penilaian tentang baik buruknya
perlakuan manusia melalui perlakuan yang dilakukannya pada diri sendiri, pada
lingkungan sosial, dan kepada Tuhannya. Penilaian tersebut termasuk semua
perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
2. 2. 2. A. Jenis jenis moral
Menurut Sulistyorin moral bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1.Moral Individual
Moral individual adalah moral yang menyangkut hubungan manusia
dengan
kehidupan
diri pribadinya
sendiri atau
tentang cara
manusia
2. Moral Sosial
menyangkut tentang
kehidupan dalam
3. Moral Religi
Moral religi adalah moral yang menyangkut tentang h ubungan manusia dengan
Tuhan yang diyakininya. Moral religi mencakup: percaya kuasa Tuhan, percaya
adanya Tuhan, berserah diri kepada Tuhan, dan memohon ampun kepada Tuhan.
(Sulistyorini, 2011, hal. 1) Salam dalam Sulistyorini (2011, hal.7) menyatakan
bahwa moral kepada Tuhan mencakup: beriman dan meyakini bahwa Tuhan itu
ada, Taat menjalankan perintah dan larangan Tuhan, berpasrah kepada Tuhan,
beribadah dan berdoa dengan sungguh-sungguh, berpengharapan bahwa Tuhan
akan melimpahkan rahmatNya, berpikiran baik tentang Tuhan, percaya
sepenuhnya kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan, dan bertobat kepada Tuhan.
Menurut Dirgantara (2012, hal.99-105) moral yang mengeratkan hubungan kita
kepada Tuhan,