Anda di halaman 1dari 16

Makalah Pembuatan Baja

DISUSUN OLEH :

NAMA : FAHMI
NIM : 2005141037
KELAS : MRKG 2B
MATA KULIAH : BAHAN BANGUNAN
DOSEN PENGAMPU : INDRA FAUZI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI GEDUNG


POLITEKNIK NEGERI MEDAN
T.A 2020 / 2021
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita
kesehatan dan kesempatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan, dan tak lupa kita kirimkan
salam dan shalawat atas junjungan nabi besar Muhammad SAW, karena berkat beliaulah
sehingga kita dapat terhindar dari zaman kebodohan dan menuju kezaman yang dipenuhi dengan
ilmu pengeteahuan.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahan Bangunan. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang pembuatan baja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Medan, 17 Mei 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon
sebagai unsur penguat. Baja menjadi bahan dasar yang sangat vital untuk industri. Semua
peralatan berbahan baja, mulai dari peralatan dapur, trasportasi, generator, sampai kerangka
gedung dan jembatan. Eksplotasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang
tambang dan logam dan produknya melingkupi hampir 95% dari produk barang berbahan logam
yang dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.

PERUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian baja?
2. Apa saja jenis dan sifat baja?
3. Bagaimana proses pembuatan baja?

Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui pengertian baja
2. Memahami sifat dan jenis baja
3. Mengetahui bagaimana proses dari pembuatan baja
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Baja
Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon
sebagai unsur penguat. Kandungan baja yang utama adalah Besi (Fe) dengan kadar 97% dan
Karbon (C) dengan kadar 0,2% hingga 2,1%, serta unsur paduan lain yaitu Mangan (Mn), Krom
(Cr), Vanadium(V), Nikel (Ni), Silikon (Si), tembaga (Cu), sulfur (S), fosfor (P) dan lainnya
dengan jumlah yang dibatasi dan berbeda-beda.

Pengaruh utama kandungan karbon di dalam baja adalah pada kekuatan, kekerasan dan
sifat mudah dibentuk. Penambahan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness)
dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle)
serta menurunkan keuletannya (ductility).

Baja menjadi bahan dasar yang sangat vital untuk industri. Semua peralatan berbahan
baja, mulai dari peralatan dapur, trasportasi, generator, sampai kerangka gedung dan jembatan.
Eksplotasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang dan logam dan
produknya melingkupi hampir 95% dari produk barang berbahan logam yang dimanfaatkan
dalam kehidupan manusia.

B. Jenis dan Sifat Baja


Jenis Baja

Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :

1)    Baja karbon (Carbon steel)

Baja karbon dapat terdiri atas :

A. Baja karbon rendah (low carbon steel)

Machine, machinery dan mild steel (0,05 % – 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di
mesin.

Penggunaannya:

 0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails
 0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings
 Baja karbon menengah (medium carbon steel)

Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas,
dipotong.

Penggunaan:

 0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.


 0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
 0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges
B. Baja karbon tinggi (high carbon steel)  tool steel

Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C

Penggunaan:

screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives,


drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting
steel, wire drawing dies, fine cutters

2)    Baja paduan (Alloy steel)

Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:

 Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
 Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
 Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
 Untuk membuat sifat-sifat spesial

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:

 Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %


 Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
 High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %

Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus yaitu:

1. Baja Paduan Khusus (special alloy steel)

Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese,
molybdenum tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka
baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras,
kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).

2. High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel

Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills,


reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat
potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding
dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon
steel

Jenis Lainnya:

Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:

 Baja tahan garam (acid-resisting steel)


 Baja tahan panas (heat resistant steel)
 Baja tanpa sisik (non scaling steel)
 Electric steel
 Magnetic steel
 Non magnetic steel
 Baja tahan karat/korosi

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka
diperoleh lima kelompok baja yaitu:

 Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)


 Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
 Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
 Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
 Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)

Sifat Baja

Sifat baja pun berbeda-beda sesuai dengan hasil baja yang dibuat dan dibentuk. Dalam
penggunaannya, baja mencapai 90% lebih dengan campuran untuk tujuan khusus. Baja dibuat
dalam perbandingan (prosentase) zat arang yang berlainan.semakin tinggi prosentase zat
arangnya,maka baja menjadi :

 Kekuatan tanknya bertambah


 Sifat regan berkurang
 Kekerasannya bertambah, juga sifat dapat dikeraskan(disepuh) maksimum 1,7% karbon.
 Titik cair berkurang misal 0% karbon titik cair 1539oc 17% karbon titik cair 1380oc

Baja mudah sekali berkarat oleh panas maupun lembab. Maka baja untuk transmisi harus dilapisi
untuk menahan karat. Untuk pemeriksaan kawat dimasukkan ke dalam oksida tembaga di atas.
Karena baja tidak memiliki daya hantar yang baik, maka untuk kabel transmisi di atas tanah
biasanya hanya berfungsi sebagai penguat.Selain sifat ini adapun sifat khas baja:

 Keras, kuat, awet


 Sifat magnetnya kuat
 Koefisien muai rendah
 Tahan terhadap tekanan/beban
 Tahan terhadap asam
 Tahan karat

C. Proses Pembuatan Baja


Dalam proses pembuatan baja, kandungan senyawa seperti silikon, nitrogen, sulfur, fosfor dan
kelebihan karbon dikeluarkan dari besi mentah agar kandungan besi semakin murni dan atom
besi semakin terikat kuat. Elemen perpaduan seperti nikel, kromium, mangan dan vanadium
ditambahkan pada proses pengolahan untuk menghasilkan nilai yang berbeda dari baja yang
dihasilkan.

Karbon pada besi bekerja sebagai unsur pengeras, mencegah atom besi untuk teratur dalam
keterikatan. Kadar jumlah karbon dan penyebaran perpaduan campuran (alloy) bahan baku dapat
mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan
memperkuat besi, tetapi juga bisa menajdikannya lebih rapuh. Pengertian baja secara ilmiah, baja
adalah besi-karbon campuran dengan kadar karbon sampai 5,1 persen, namun alloy dengan kadar
karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi.

Banyak aspek yang diperhatikan untuk pembuatan baja seperti pembatasan gas-gas terlarut
seperti nitrogen dan oksigen serta limbah yang tertahan (disebut “inklusi”) pada pembuatan baja
juga penting untuk menjamin kualitas produk baja.

Produk Baja Berdasarkan Komposisinya

Berdasarkan komposisi baja yang dioleh, diperoleh beberapa klasifikasi jenis baja seperti baja
karbon (carbon steel) dan baja paduan (alloy steel). Kedua jenis baja tersebut juga banyak
klasifikasinya lagi beradasarkan proses pembuatan dan kualitas yang dihasilkan.
Bentuk jadi produk baja dari bahan karbon seperti pipa baja untuk industri pertambangan,
pondasi dan kerangka baja untuk menara dan gedung bertingkat. Sedangkan produk jadi dari
baja alloy seperti peluru baja, komponen-komponen mobil seperti cakram rem, velg mobil dan
gear.

Baja diproduksi di dalam dapur pengolahan baja dengan bahan utama besi kasar yang berupa
padat maupun cair, besi bekas (skrap) dan beberapa paduan logam. Inilah beberapa proses yang
digunakan dalam pembuatan baja, secara gambaran umum prosesnya adalah seperti berikut ini :

1). Proses Konvertor

Konvertor adalah salah satu wadah untuk mengolah besi menjadi baja siap untuk diproduksi.
Dibuat dari plat baja dengan sambungan las atau paku keling. Pada bagian dalam konvertor
dibuat dari batu yang tahan api, batu tahan api tersebut dapat bersifat asam atau basa tergantung
dari sifat baja yang akan diolah.

Di bagian bawah konvertor terdapat lubang-lubang angin (tuyer) sebagai saluran udara
penghembus yang disebut sebagai air blast. Terdapat juga penyangga pada konvertor yang
dilengkapi dengan trunnion untuk mengatur posisi horizontal atau vertikal konvertor.

 Sistem kerja
1. Bahan baku dipanaskan dengan kokas (seperti batu bara  komposisi karbon) sampai ±
1500 derajat C.
2. Konvertor miringkan untuk memasukkan bahan baku baja kurang lebih 1/8 dari volume
konvertor.
3. Setelah abhan baku baja masuk, ke=onvertor kembali ditegakkan.
4. Tekanan udara penglolahan berkisar 1,5 – 2 atm di hembuskan dari kompresor.
5. Kemudian setelah 20-25 menit, konvertor di putar balik (dijungkirkan) untuk
mengelaurkan hasilnya.

 Proses Bassemer (Asam)

Pengolahan dengan proses bassemer yaitu lapisan dalam yang digunakan adalah batu tahan api
yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu
cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3.

 Proses Thomas (basa)

Proses Thomas pada lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa
atau dolomit [kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)]. Bahan baku yang diolah
adalah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %.
Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5) untuk mengeluarkan
besi cair ditambahkan zat kapur (CaO), 3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)

2). Proses Siemens Martin

Proses siemens martin diolah didalam dapur pelebur baja yang dapat mencapai suhu tinggi,
Proses pengolahan baja siemens martin dibuat oleh dua orang yang bernama Siemen dan
Martin, sehingga dapurnya disebut pula dapur siemen martin. Dapur untuk proses siemens
martin mempunyai tungku kerja yang diperlengkapi dengan ruang-ruang hawa.

Tungku pengolahan ini mempunyai kapasitas 30 – 50 ton, bahan baku yang diolah selain besi
kasar juga dapat dimasukkan besi bekas atau besi tua. Jika besi yang dimasukkan mengandung
posfor, bahan lapisan dapurnya bersifat basa. Sebaliknya jika besinya tidak mengandung posfor
bahan lapisan dalam pada dapurnya bersifat asam.

 Sistem kerjanya

Sistem kerja dengan proses siemens martin menggunakan sistem regenerator dengan suhu
mencapai 3000 derajat C. Fungsi dari regenerator adalah:

1. Memanaskan gas dan udara untuk menambah temperatur dapur olah.


2. Berfungsi sebagai fundamen / landasan dapur.
3. Menghemat pemakaian ruang di dalam dapur
Bahan baku yang bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih. Besi kelabu dinding dalamnya
dilapisi batu silika (SiO2) sedangkan besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60
% CaCO3).

3). Proses Basic Oxygen Furnace (BOF)

Proses pengolahan baja dengan proses Basic Oxygen Furnace (BOF) merupakan modifikasi dari
proses Bessemer. Pada proses Bessemer menggunakan uap air panas ditiupkan pada besi kasar
cair untuk membakar zat kotoran yang tersisa. Sedangkan pada proses BOF memakai oksigen
murni sebagai ganti uap air.

Dapur bejana BOF biasanya berukuran 5 m untuk diameternya dan mampu memproses 35 – 200
ton dalam satu pemanasan. Peleburan baja menggunakan BOF ini juga termasuk proses yang
paling baru dalam industri pembuatan baja. Tungku konstruksi relatif sederhana, pada bagian
luarnya dibuat dari plat baja sedangkan dinding bagian dalamnya dibuat dari batu tahan api
(firebrick).

 Sistem kerjanya

Proses BOF menggunakan besi kasar cair (65 – 85%) yang dihasilkan oleh tanur tinggi sebagai
bahan dasar utama dicampur dengan besi bekas (skrap baja) sebanyak (15 – 35%), batu kapur
dan gas oksigen dengan kemurnian 99,5%.

Oksigen akan mengikat karbon yang terdapat pada besi kasar secara berangsur-angsur turun
sampai mencapai tingkat baja yang dibuat. Saat proses oksidasi berlangsung terjadi panas yang
sangat tinggi sehingga dapat menaikkan temperatur logam cair hingga mencapai diatas 165
derajat C.
Saat oksidasi berlangsung, ditambahkan batu kapur yang dimasukkan kedalam tungku. Batu
kapur tersebut akan mencair kemudian bercampur dengan bahan-bahan impuritas (termasuk
bahan – bahan yang teroksidasi) sehingga membentuk terak yang terapung diatas baja cair.

Ketika proses oksidasi selesai, aliran oksigen dihentikan dan pipa pengalir oksigen diangkat dari
tungku. Tungku BOF kemudian dimiringkan, pengambilan sampel baja cair
kemidian dilakukan analisa komposisi kimia untuk menilai kadar bajanya.

Jika komposisi kimia pada unsur baja telah tercapai maka dilakukan penuangan (tapping).
Penuangan dilakukan ketika temperature baja cair sekitar 165 derajat C. cara penuangan yang
dilakukan yaitu dengan memiringkan perlahan-lahan tungku pengolahan sehingga cairan baja
tertuang masuk kedalam ladel (wadah tuangan baja cari yang belum dicetak).

Di dalam ladel kemudian dilakukan skimming untuk membersihkan terak dari permukaan baja


cair. Setalh terak dibersihkan dilakukan proses perlakuan logam cair (metal treatment).

 Keuntungan dari BOF:


1. Proses BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
2. Proses berjalan lebih cepat dan efektif, hanya lebih-kurang 50 menit.
3. Pada dapur olah / tungku tidak diperlukan tuyer pada bagian bawahnya.
4. Filtering zat yang tidak digunakan seperti phosphor dan sulfur dapat dipisahkan dulu
daripada karbon
5. Biaya operasional dengan proses BOF relatif lebih murah dengan proses lainnya.
(menggunkan O2, proses lebih cepat)
4). Proses Dapur Listrik

Proses pengolahan baja dengan menggunakan dapur listrik adalah metode pengontrol temperatur


peleburan dan memperkecil unsur-unsur campuran di dalam baja yang dilakukan selama proses
pemurnian. Pada awal pemurnian baja digunakan dapur tungku terbuka atau konvertor.

Kemudian ada proses pemurnian lagi yang dilakukan didalam dapur listrik sehingga baja yang
diperoleh menjadi lebih berkualitas. Dapur listrik terdiri dari dua jenis, yaitu dapur listrik busur
nyala dan dapur induksi frekuensi tinggi.

 Dapur listrik busur nyala

Pada dapur lisrik busur nyala mempunyai kapasitas 25 – 100 ton, dilengkapi dengan tiga buah
elektroda karbon yang dipasang pada bagian atas / atap dapur. Elektroda karbon dapat disetel
dan secara otomatis bisa menghasilkan busur nyala sehingga secara langsung dapat memanaskan
dan mencairkan logam.

Pada dapur modern ini mampu mengolah logam dengan proses asam atau basa. Bagian dalam
dapur masih berlapiskan batu tahan api. Bahan olah yang dimasukkan ke dalam dapur adalah
besi kasar dan juga logam keras (baja atau besi) yang terlebih dahulu diketahui komposisinya.

Apabila dilakukan proses basa pada pengolahan baja, maka akan terjadi oksidasi terak dari kapur
yang ditambahkan untuk mereduksi unsur-unsur campuran. Selanjutnya diperoleh pemisahan
terak (mengandung kapur) dari baja cair. Untuk mencegah oksidasi ditambahkan lagi logam
campur pada logam baja yang telah diolah sebelum dikeluarkan dari tungku.

 Dapur induksi frekuensi tinggi

Dapur listrik dengan cara induksi frekuensi tinggi ini terdiri dari kumparan yang dililiti kawat
mengelilingi cawan batu tahan api. Tenaga yang dialirkan dari listrik akan menghasilkan arus
listrik yang bersirkulasi di dalam logam sehingga menyebabkan terjadinya pencairan.

Setelah bahan baku logam mencair selanjutnya peran arus listrik yaitu untuk membuat gerak
mengaduk secara berputar. Kapasitas isi dari dapur jenis ini adalah 350 kg – 6 ton, pada
umumnya dapur ini digunakan untuk meproduksi baja paduan (alloy steel) yang khusus.

 Keuntungan Dengan Busur Listrik :


1. Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
2. Temperatur dapat diatur
3. Lebih efisien dalam pengolahannya
4. Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitas baja
lebih baik
5. Kerugian akibat penguapan sangat kecil

5) Proses Dapur Kupola (Cupola Furnace)

Dapur Cupola (Cupola Funace) digunakan untuk peleburan besi kasar kelabu dan besi bekas


menjadi baja atau besi tuang, pada umumnya digunakan untuk menghasilkan peleburan sehari-
hari berdasarkan pada kapasitas dari pabrik (foundry). Cupola (kubah-kubahnya) biasanya
dioperasikan secara berpasangan, jadi pemeliharaannya bisa diatur pada satu kubah
dankubah yang lainnya tetap bisa beroperasi, demikian seterusnya secara bergantian.

 Sistem kerjanya
1. Dilakukan pemanasan terlebih dahulu pada kubah agar bebas dari uap cair.
2. Bahan bakar berupa arang kayu dan kokas dinyalakan selama ± 15 jam.
3. Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah dengan blower.
4. Setelah kokas terbakar habis kemudian dimasukan kepingan baja dan besi kasa.
5. Setelah beberapa menit 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.

Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar pospor dan sulfur, kemudian ditambahkan batu
kapur (CaCO3) dan akan terurai lagi dengan reaksi kimia dan terakhir menghasilkan gas CO
yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-
mesin lain.

Proses terkahir saat di dalam dapur setelah pembersihan terak diatas cairan dari dalam dapur
selanjutnya adalah mengeluarkan baja cair yang ditampung panci panci untuk dibawa ke tempat
penuangan besi atau baja.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

 Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon
sebagai unsur penguat. Baja memiliki sifat keras, kuat, awet, sifat magnetnya kuat,
koefisien muai rendah, tahan terhadap tekanan/beban, tahan terhadap asam, dan tahan
karat. Adapun jenis baja terdiri menjadi 2 bagian yaitu :
1. Baja karbon (Carbon steel)
2. Baja paduan (Alloy steel)
 Baja diproduksi di dalam dapur pengolahan baja dengan bahan utama besi kasar yang
berupa padat maupun cair, besi bekas (skrap) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa
proses yang digunakan untuk pembuatan baja, yaitu :
1. Proses Konvertor
2. Proses Siemens Martin
3. Proses Basic Oxygen Furnace (BOF)
4. Proses Dapur Listrik
5. Proses Dapur Kupola (Cupola Furnace)
Proses-proses tersebut memiliki keuntungannya tersendiri sehingga kita bisa
memilih dari beberapa proses tersebut yang mana lebih bagus buat kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kajianpustaka.com/2019/12/pengertian-unsur-jenis-dan-pembentukan-
baja.html?m=1#:~:text=Baja%20adalah%20paduan%20logam%20yang,dan%20karbon
%20sebagai%20unsur%20penguat.&text=Penambahan%20karbon%20pada%20baja
%20dapat,serta%20menurunkan%20keuletannya%20(ductility)

http://civilization14.blogspot.com/2017/01/definisi-jenis-dan-sifat-baja.html?m=1

https://goodminds.id/proses-pembuatan-baja/

Anda mungkin juga menyukai