Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Struktur Baja Sebagai Salah Satu Bahan Konstruksi ”

Disusun Oleh : Kelompok 6


1. GUSTI FIRMAN NOOR : 210104033

2. MUHAMMAD RAFI’I : 210104040

3. RIZWAN HABIB : 210104046

PROGRAM STUDI MATERIAL TEKNIK


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN TIMUR

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang“Struktur Baja
Sebagai Salah Satu Bahan Konstruksi” ini dengan baik meskipun masih banyak
kekurangandidalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai bahan bahan struktur baja. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan

Samarinda. 11 Januari 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin beragam pula


kebutuhanmanusia.Ini dapat dilihat dari aspek teknik sipil. Pada jaman dahulu orang membuat
jalan hanya dengan menyusun batu-batuan atau kerikil-kerikil, tapi kini semuanya telah
berubah,manusia berusaha membuat jalan sebagai sarana transportasi dengan kualitas yang
baik menggunakan teknologi rekayasa guna memenuhi kebutuhannya.Pembangunan dalam
setiap bidang yang berhubungan dalam teknik sipil dimulai dari bangunan gedung, jembatan,
jalan dan bangunan lainnya tidak akan terpisahkan dari bahan yang berasal dari dalam perut
bumi. Mulai dari batuan, batu bara, minyak bumi sampai berbagai macam mineral yang
langsung digunakan maupun yang diolah terlebih dahulu. Untuk itu dalam kesempatan ini, akan
dibahas tentang baja. Masalah ini diangkat karena ingin mengetahui jenis-jenis baja, proses
pembuatan baja serta syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh baja sebagai bahan pembuatan
baja .Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, timbulah suatu permasalahan dalam diri
kami dan menjadi suatu dorongan bagi kami untuk melaksanakan suatu analisa tentang jenis-
jenis baja, proses pembuatan baja serta syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh baja.

1.2 TUJUAN

1. Untuk mengenal apa itu baja.

2. Agar bisa membedakan baja yang baik.

3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan baja dalam konstruksi bangunan.

4. Mengetahui agar bisa membedakan perhitungan ASD dan LRFD.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAJA

Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai
unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga
2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras
dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.

Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium), krom (chromium),
nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Penambahan kandungan karbon pada baja
dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya(tensile strength), namun di
sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility). Baja
tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang mengandung
setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam). Kemampuan
tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksidakromium, dimana lapisan oksida ini
menghalangi proses oksidasi besi (Ferum). Stainless Steel sering digunakan dalam
perlengkapan Stainless Steel untuk industri makanan.

B. SIFAT BAJA

Beberapa sifat - sifat baja secara umum adalah :

v Keteguhan (solidity)

Mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur

v Elastisitas (elasticity)

Kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas –batas pembebanan tertentu, sesudahnya


pembebanan ditiadakan kembali kepada bentuk semula.

v Kekenyalan / keliatan (tenacity)

Kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima perubahan perubahan bentuk yang besar


tanpa menderita kerugian-kerugian berupa cacat atau kerusakan yang terlihat dari luar dan
dalam untuk jangka waktu pendek

v Kemungkinan ditempa (maleability)

Sifat dalam keadaan merah pijar menjadi lembek dan plastis sehingga dapat dirubah bentuknya

v Kemungkinan dilas (weklability)

Sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan satu sama lain dengan memakai atau tidak
memakai bahan tambahan, tampa merugikan sifat-sifat keteguhannya.
v Kekerasan (hardness)

Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.

C. JENIS- JENIS BAJA

Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :

1. Baja karbon (Carbon steel)

Baja karbon terdiri atas :

a. Baja karbon rendah (low carbon steel) Machine, machinery dan mild steel (0,05 % – 0,30% C
) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin Penggunaannya:

b. 0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.

c. 0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.

d. Baja karbon menengah (medium carbon steel )

· Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.

· Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.

Penggunaan:

Ø 0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.

Ø 0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.

Ø 0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges.

Ø Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan
dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C

2. Baja Paduan (Alloy steel)

Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:

· Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)

· Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah

· Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)

· Untuk membuat sifat-sifat spesial

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:

a) Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %


b) Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %

c) High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %

Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel)
&high speed steel.

· Baja Paduan Khusus (special alloy steel)

Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese,
molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja
maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi
lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).

· High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel

Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills,
reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat
potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding
dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada
carbon steel

Selain jenis-jenis baja di atas juga terdapat jenis – jenis baja lainnya antara lain :

Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:

· Baja tahan garam (acid-resisting steel)

· Baja tahan panas (heat resistant steel)

· Baja tanpa sisik (non scaling steel)

· Electric steel

· Magnetic steel

· Non magnetic steel

· Baja tahan pakai (wear resisting steel)

· Baja tahan karat/korosi

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka
diperoleh lima kelompok baja yaitu:

· Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)

· Baja karbon perkakas (carbon tool steel)

· Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)


· Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)

· Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAJA

Kelebihan Baja sebagai Material Struktur antara lain :

1.Kekuatan Tinggi

Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban mati
akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan
bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.

2.Keseragaman

Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton
bertulang.

3. Elastisitas

Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain karena
baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen inersia
untuk penapang baja dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton
bertulang.

4. Permanen

Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan
pengecatan sama sekali.

5.Daktilitas

Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa
keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan mengalami
pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi keruntuhan.
Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban kejut. SNI 03-
1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau komponennya untuk
melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas titik leleh pertama,
sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Beban normal
yang bekerja pada suatu elemen struktur akan mengakibatkan konsentrasi tegangan yang
tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya leleh lokal pada titik-titik
tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material daktil
adalah jika elemen struktur baja mendapat beban cukup maka akan terjadi defleksi yang cukup
jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan.
6.Liat (Toughness)

Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu
elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini
merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima
deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan
kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban
kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk
menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebuttoughness.

7.Tambahan pada Struktur yang Telah Ada

Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik sebagian bentang baru maupun
seluruh sayap dapat ditambahkan pada portal yang telah ada, bahkan jembatan baja seringkali
diperlebar.

8.Lain-lain

Kelebihan lain dari materia baja struktur adalah:

a) Kemudahan penyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las,

b) Cpat dalam pemasangan,

c) Dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan,

d) Kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah pembongkaran,

e) Masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen struktur.

f) Adaptif terhadap prefabrikasi

Kelemahan Baja sebagai Material Struktur

Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti dijelaskan pada paragraf dibawah ini.

1. Biaya Pemeliharaan

Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak
dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.

2. Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran

Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi
kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat menjadi
pemicu kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan kebakaran
tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan dalam Pasal
14 SNI 03-1729-2002.

3. Rentan Terhadap Buckling


Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadapbuckling
(tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per
satuan berat dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak
material yang perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadapbuckling.

4. Fatik

Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu
dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.

5. Keruntuhan Getas

Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat
terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang
sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada kapal
Titanic)

BAB III

PENUTUPAN
A. KESIMPULAN

Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1%
berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.

Baja pada dasarnya adalah besi (Fe) dengan tambahan unsur karbon (C) sampai dengan 1,67
% (maksimal). Jenis-jenis baja dibagi menjadi beberapa macam, yaitu baja karbon, baja paduan
dan baja tahan karat (Stainless Steel). Proses pembuatan baja terbagi menjadi tiga, yaitu :
proses konvertor, proses terbuka (Open Hearth Furnace) dan proses dapur listrik (Electric Arc
Furnace).

B. SARAN

a. Pemilihan metode pelaksanaan maupun penggunaan bahan dan peralatan berpedoman


pada faktor kamudahan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, pengalaman tenaga kerja
serta segi ekonomisnya.

b. Maraknya supplier atau produksi atap baja ringan nampaknya merupakan evolusi atau
perubahan seiring berkembangnya teknologi pada saat ini dimana manusia berfikir untuk
melakukan perubahan serta perkembangan untuk kemajuan teknologi tersebut dengan
berbagai hal pertimbangan termasuk dampak lingkungan, efisiensi serta keuntungan yang
diperoleh didalamnya.

c. Perlu di perhatikan ketika menggunakan baja sebagai bahan struktur, pekerjaan baja harus di
perhitungkan dengan matang, karena jika tidak kualitas baja menurun.

DAFTAR PUSTAKA

https://yefrichan.wordpress.com/2011/04/16/jenis-jenis-baja/

http://bestananda.blogspot.co.id/2013/09/kelebihan-dan-kekurangan-baja-sebagai.html

http://anwarpuady.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://satriopage.blogspot.com/2012/12/makalah-pembuatan-baja-konvertor.html

Anda mungkin juga menyukai