Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

Mekanika bahan adalah bagian dari mekanika rekayasa


yang membahas perilaku benda padat yang mengalami pembebanan.
Tujuannya adalah menentukan tegangan (stress), regangan (strain)
dan peralihan (displacement) struktur dan komponen-komponennya
akibat dari adanya pembebanan. Dengan diketahuinya besaranbesaran tersebut maka dapat diselidiki apakah dimensi struktur dan
komponennya yang sudah ditetapkan cukup layak untuk memikul
beban. Deformasi struktur perlu diketahui, sebab selain cukup kuat
kemampulayanan

(serviceability)

dari

struktur

juga

perlu

diperhatikan.
Desain struktur meliputi :
- Kekuatan (strength) :
Tegangan-tegangan

yang

terjadi

sebagai

akibat

adanya

pembebanan perlu dibatasi agar tidak melebihi harga tertentu.


- Kekakuan (stiffness) :
Hal ini merujuk pada kemampuan suatu struktur untuk menahan
perubahan bentuk. Pembatasan pada kekakuan kadang-kadang
diperlukan untuk mencegah deformasi yang berlebihan.
- Stabilitas (stability) :
Merujuk pada kemampuan suatu struktur untuk menahan tekuk
pada tegangan tekan. Tekuk adalah tinjauan utama pada desain
kolom.

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

TEGANGAN
Konsep paling mendasar didalam makanika bahan adalah
tegangan dan regangan. Sebagai ilustrasi awal dapat dilihat pada
sebuah batang prismatis yang mengalami gaya aksial sentris.
(catatan : Batang prismatis adalah sebuah elemen struktur lurus yang
mempunyai penampang konstant pada seluruh panjangnya. Gaya
aksial sentris adalah beban terpusat yang berarah sama dan berimpit
dengan sumbu memanjang elemen).

1
L

dx
m

2
P

Batang seakan-akan dipotong pada sebuah potongan melintang (mn), yaitu potongan yang berarah tegak lurus sumbu memanjang
batang; disebut juga penampang normal. Bagian batang sebelah
bawah potongan m-n kita isolir sebagai benda bebas.
Kesetimbangan batang pada sebelah bawah potongan m-n :
Pada bagian ujung atas timbul gaya-gaya yang terdistribusi secara
kontinyu ke seluruh luas penampang. Resultante gaya-gaya ini
melalui titik berat penampang dan bekerja sepanjang sumbu

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

memanjang batang (yaitu garis yang menghubungkan tempattempat kedudukan titik-titik berat penampang). Karena setimbang
maka hasil penjumlahan gaya-gaya ini pasti sama dengan P (bila
berat sendiri batang diabaikan) dan berlawanan arah dengan P.
Intensitas gaya atau gaya per satuan luas ini dinamakan Tegangan.
Apabila tegangan diberi simbol (baca : sigma), maka besarnya
tegangan dapat ditulis :
P
=
A
Analog, jika batang ditahan dari bawah dan diatasnya diberi beban
menurut sumbu batang.
Apabila batang ditarik dengan suatu gaya P, maka tegangannya
berupa tegangan tarik (tensile stress); sebaliknya apabila gayanya
menekan batang tersebut, maka tegangan yang timbul berupa
tegangan tekan (compressive stress). Karena tegangan ini arahnya
tegak lurus penampang m-n, sehingga dinamakan Tegangan
Normal (normal stress). Jadi tegangan normal dapat berupa
tegangan tarik atau tegangan tekan.
Dapat pula dilihat bahwa gaya tersebut tidak boleh dipindahpindah pada arah garis kerjanya. Sebab jika P bekerja di titik 2 maka
dalam batang 1-2 terdapat tegangan-tegangan. Sebaliknya jika P
bekerja di titik 1 maka dalam batang 1-2 tidak terdapat tegangan.
Perjanjian tanda yang digunakan pada tegangan normal yaitu
tegangan tarik dianggap positif dan tegangan tekan dianggap negatif.

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

Sedangkan satuan yang digunakan adalah satuan gaya dibagi satuan


luas, misalnya : kg/cm2, N/mm2 (= Mpa).
Selain tegangan normal juga terdapat beberapa jenis tegangan
lainnya, antara lain tegangan geser yang bekerja sejajar terhadap
permukaan potongan batang.
REGANGAN
Suatu batang lurus akan mengalami perubahan panjang apabila
dibebani secara aksial. Perubahan panjang batang ini () dalam
batas-batas tertentu :
- berbanding lurus dengan gaya yang bekerja (= P)
- berbanding lurus dengan panjang batang mula-mula (= L)
- berbanding terbalik dengan luas penampang batang (= A)
- tergantung dari macam bahan yang digunakan
Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke (1635 1703) sebagai
berikut :
1
L
m

2
2
P

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

P*L
= C *
A
dimana: C = konstanta bahan, yaitu koefisien elastisitas bahan.
Dalam teknik biasanya tidak memakai konstanta C tapi
1/C, yaitu E (= Modulus Young) atau Modulus Elastisitas.
Sehingga :
P*L
=
A*E
P*L
E =
*A

kg/cm2

persamaan ini dinamakan Hukum Hooke.


Perubahan panjang tiap-tiap satuan panjang awal adalah

/ L ;

dinamakan juga Perubahan Panjang Spesifik atau Regangan (strain)


atau (baca : epsilon). Besaran ini tanpa satuan karena dan L
satuannya adalah satuan panjang.

= = =
L
A*E
E
Dengan menggunakan persamaan-persamaan diatas tadi maka
hukum Hooke dapat juga ditulis dalam bentuk :
=E*

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

Regangan disebut dengan Regangan Normal (Aksial), karena


regangan ini berkaitan dengan tegangan normal.
Persamaan-persamaan diatas dapat juga dipakai untuk beban
berupa gaya tekan terhadap batang prismatis. Modulus elastisitas
untuk kebanyakan bahan adalah sama, baik untuk tarik maupun
tekan. Regangan tarik dianggap positif dan regangan tekan dianggap
negatif.
TEGANGAN DAN REGANGAN AKIBAT BERAT SENDIRI
Rumus-rumus didepan hanya memperhitungkan beban P yang
bekerja pada ujung batang tanpa memperhitungkan berat sendiri
batang. Apabila batang tersebut sangat panjang maka berat sendiri
batang mungkin dapat menimbulkan tambahan tegangan yang perlu
diperhitungkan pula. Apabila adalah berat batang per satuan
volume, maka berat batang adalah A * * L. Sehingga tegangan
maksimum yang terjadi pada batang adalah :

maks

P+A**L
=
A
P
= +*L
A

Tegangan maksimum ini terjadi pada bagian yang ditahan (bagian


atas).

Berat sendiri bagian batang yang berada dibawah potongan

m-n (berjarak x dari ujung bawah) adalah A *

* x, sehingga

tegangan yang terjadi pada penampang potongan adalah :


Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

P
= +*x
A
Pertambahan panjang yang terjadi, tinjau pada elemen sepanjang
dx:
* dx
P*L
d = =
E
A*E
*L
=
E
P+A**x
= * dx
A*E
Pertambahan panjang total batang adalah :
L

=
0

P+A**x
* dx
A*E

L
= (P + * A * * L)
A*E
Tegangan dan regangan diatas adalah tegangan uniaksial
(uniaxial stress) karena tegangan dan regangan yang terjadi pada
batang prismatis bekerja dalam arah longitudinal saja.

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

ANGKA POISSON (RASIO POISSON)


Batang yang dibebani tarik pada tahap elastis mengalami
perubahan panjang (yaitu bertambah panjang), akan diikuti pula oleh
pengurangan pada ukuran lateral penampang, yaitu kontraksi lateral
(pengecilan dimensi tegak lurus arah pembebanan).

P
r
L

L+

Regangan aksial (arah memanjang)

=L=/L

Regangan radial (arah lateral / radial)

= (r R) / R
= - (R r) / R

(nilai menunjukkan adanya kontraksi / pengecilan pada dimensi


arah lateral). Analog untuk beban tekan :

L
L-

Regangan aksial (arah memanjang)

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

R
r

=L=-/L

(nilai menunjukkan adanya perpendekan pada dimensi arah


longitudinal).
Regangan radial (arah lateral / radial)

= (r R) / R

(r > R karena dimensi lateral membesar).


Eksperimen menunjukkan bahwa
dengan

berbanding lurus

dengan nilai perbandingan yang tetap (konstan).

regangan lateral
R
= =
regangan aksial
L

(baca : nu).
Tetapan ini dinamakan Angka Poisson. Rumus ini berlaku untuk
bahan yang homogen dan isotropis dengan tegangan uniaksial.
Karena regangan aksial dan lateral selalu berlawanan tandanya,
maka harga selalu positif.
Harga

berubah-ubah

untuk

bahan-bahan

yang

berlainan, tetapi dalam rentang yang relatif sempit. Pada umumnya


berkisar 0,25-0,35 untuk sebagian besar logam dan 0,1-0,2 untuk
beton. Batas atas dari harga ini adalah 0,5 (karet).
Perubahan volume yang terjadi adalah sebesar :
V = V * L (1 2)
dimana :

V = volume mula-mula
V = perubahan volume

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

TEGANGAN DAN REGANGAN GESER


Dalam kejadian ini gaya-gaya dihantarkan dari bagian
benda ke bagian lainnya.
P

Dengan anggapan bahwa tegangan yang bekerja dalam bidang


potongan-potongan akan terdistribusi secara merata maka tegangan
yang terjadi (yaitu tegangan geser) adalah :
P

gaya yang bekerja sejajar dengan

potongan
luas potongan

tegangan geser (shear stress)

(baca : tau)

Tegangan ini hampir mendekati kebenaran, karena tegangan geser


yang sebenarnya didistribusikan secara tidak merata sepanjang luas
potongan. Tegangan geser pada persamaan diatas dinamakan
tegangan geser rata-rata, sehingga :
P

rata-rata

=
A

Contoh dalam praktek :


P

P/2
P/2

a
c

b
d

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

10

Gaya tarik P dari batang sebelah kanan dilimpahkan pada dua batang
sebelah kiri, masing-masing sebesar P melalui sebuah baut. Baut
menerima gaya geser V yang besarnya sama dengan P. Sehingga
pada baut terjadi gaya yang seakan-akan mengiris baut pada
potongan a-b dan c-d yang mengakibatkan pada bidang ini terjadi
tegangan geser dengan harga rata-rata adalah :
V

rata-rata

=
A

Tegangan geser juga terjadi pada batang-batang yang mengalami


lentur atau puntir.
Tegangan geser pada suatu elemen selalu diikuti oleh
regangan geser. Tegangan geser tidak menyebabkan perubahan
panjang elemen, tetapi menyebabkan perubahan bentuk (distorsi).
Perluasan hukum Hooke untuk tegangan dan regangan geser :

=G*

=
G

(baca : gamma) = regangan geser (shearing strain); satuan dalam

radian (tanpa dimensi).


Sedangkan G adalah modulus elastisitas dalam geseran atau modulus
geser, atau juga modulus kekakuan (modulus of rigidity), yaitu :
E
G =
2 (1+)

satuan sama dengan satuan E

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

11

AKIBAT PERUBAHAN SUHU


Beban luar bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya
tegangan dan regangan pada elemen struktur. Perubahan suhu juga
dapat menyebabkan tegangan dan regangan.
Regangan akibat perubahan suhu :

t=*t

= koefisien muai thermal (suhu)


(satuan : / oC)
t = perubahan suhu

+ = naik
- = turun

perubahan panjang yang terjadi : (pada batang isotropis homogen)


L=

t*L

+ (memanjang) = apabila t +
- (memendek) = apabila t -

L=

*t*L

dimana : L = panjang batang mula-mula sebelum ada perubahan


suhu.
Apabila suhu kembali ke suhu semula maka panjang batang juga
kembali ke ukuran panjang semula.

Mekanika Bahan Pengenalan Tegangan - Regangan

12

Anda mungkin juga menyukai