Anda di halaman 1dari 17

TARIKAN DAN TEGANGAN

 Gambar dibawah menunjukkan sebuah batang dengan luas konstan sepanjang BC.
 Batang mengalami pembebanan pada kedua ujungnya dengan gaya aksial P yang sama
besar tetapi berlawanan arah.
 Suatu gaya aksial seperti gambar (a), berimpit dengan sumbu longitudinal batang dan
beraksi melalui sentroid penampang batang.
 Gaya-gaya ini disebut gaya tarik (tensile force), menyebabkan terjadinya mulue
(stretch) atau pertambahan panjang.
 Batang dikatakan mengalami Tarikan.
TARIKAN DAN TEGANGAN
 Gambar dibawah menunjukkan sebuah batang dengan luas konstan sepanjang
BC.
 Seperti gambar (a), batang mengalami pembebanan pada kedua ujungnya dengan
gaya aksial P yang sama besar menuju ke arah sentroid berimpit dengan sumbu
longitudinal batang tetapi berlawanan arah.
 Gaya-gaya ini disebut gaya tekan (compressive force), batang dikatakan
mengalami Tekanan.
TARIKAN DAN TEGANGAN
 Terhadap aksi 2 buah gaya (tarik dan tekan), terjadi gaya reaksi di dalam batang dan dengan
membayangkan bahwa bidang transversal bergerak melalui batang BC (tegak lurus terhadap
sumbu longitudinal), memotongnya menjadi 2 bagian pada titik A.
 Dengan anggapan segmen batang disebelah kiri titik A sebagai benda bebas (free body)
sebagaimana ditunjukkan pada gambar (b).
 Apabila segmen dianggap berada dalam keseimbangan, gaya P1 sama dan berlawanan arah
dengan gaya P.
 Gaya P1 yang menunjukkan aksi gaya eksternal yang bekerja pada segmen, pada kenyataanya
merupakan gaya internal batang.
 Gaya reaksi internal dianggap terdistribusi merata terhadap penampang batang.
 Gaya Reaksi total P1 yang beraksi pada penampang A menjadi satuan dasar dan dinyatakan
menjadi gaya per satuan luas, kemudian disebut Satuan Tegangan (unit stress).
𝑷
𝒔= ; dimana : s = tegangan rata-rata (Pa, Mpa)
𝑨
P = beban atau gaya luar (N, Kg)
A = luas penampang batang (m2, mm2)
 Untuk penentuan Kapasitas pembebanan digunakan rumus : 𝑃 = 𝑠(𝑎𝑎𝑎) . 𝐴
 Untuk kepeluan desain yang memerlukan penyangga terhadap beban yang bekerja tanpa
mencapai tegangan ijin, digunakan rumus
𝑷
𝑨=
𝑺(𝒂𝒂𝒂)
Contoh Soal 1

a. Hitung tegangan tarik batang baja dengan ukuran penampang 50 x 50 mm jika bekerja beban tarik aksial
sebesar 100 kN
b. Tentukan tegangan tarik st jika batang tersebut adalah baja struktural W760 x 1,44 dan beban teta 100 kN
Penyelesaian
a. Menggunakan rumus tegangan langsung

b. Dengan menggunakan tabel baja, diperoleh luas penampang A = 18.8 x 10-3 m2


Contoh Soal 2
Suatu balok baja digunakan sebagai dudukan pipa uap pada
instalasi pembangkit daya uap. Diameter balok baja adalah 12
mm dan mempunyai tegangan tarik aksial ijin 165 Mpa. Hitung
beban tarik aksial ijin batang baja.
Penyelesaian :

Contoh Soal 3
Suatu kolom terbuat terbuat dari balok (uk.140 x 140 mm) diberikan beban 22000
kN. Kolom kayu ditumpu oleh kaki (footing) beton uk.600 x 400 mm. Kaki beton
ditumpu oleh tanah. Hitung :
A. Tegangan bantalan akibat kontak permukaan kolom dan kaki beton.
B. Tegangan bantalan pada dasar kaki kolom
(Abaikan berat kaki beton dan kolom balok kayu
Penyelesaian
TEGANGAN GESER
 Tegangan tarik dan tekan bekerja dalam arah tegak lurus terhadap permukaan
sebuah batang logam, gaya ini disebut juga Tegangan Normal.
 Tegangan jenis lain, disebut Tegangan Geser, merupakan tegangan yang bekerja
dalam arah sejajar terhadap permukaan suatu benda. (Tegangan Tangensial).
Contoh Soal 4
Tiga buah kayu yang direkatkan satu sama lain, akan digunakan untuk
mennguji kekuatan geser sambungan lem. Beban P sebesar 50 kN bekerja
pada kayu. Hitung tegangan geser rata-rata tiap sambungan.

Penyelesaian :
Luas tahanan geser masing-masing sambungan :

Dianggap beban P = gaya reaksi tiap sambungan yang ditahan dan tegangan
geser terdistribusi merata pada sambungan. Jadi masing-masing sambungan
menahan 25 kN (setengah dari beban total). Tegangan geser rata-rata :
REGANGAN DAN DEFORMASI
 Regangan dan deformasi keduanya menunjukkan perubahan dimensi.
 Sebuah benda yang mendapat gaya tarik atau tekan akan mengalami perubahan
panjang.
 Benda akan bertambah panjang dengan gaya tarik, memendek dengan gaya
tekan.
 Deformasi total atau perubahan panjang dinotasikan δ (delta).
 Untuk perbandingan dengan nilai standar, deformasi total diubah menjadi satuan
dasar dan dinyatakan dalam deformasi per satuan panjang. Ini umumnya disebut
Regangan.
 Penentuan regangan tarik atau tekan, asumsi dibuat bahwa tiap satuan panjang
akan memanjang atau memendek dengan besar yang sama.
 Regangan dinyatakan dengan ε (epsilon), secara matematis regangan dinyatakan :

 Regangan tidak memiliki satuan, karena perbandingan dua besaran panjang.


 Untuk keperluan praktis sering, regangan dinyatakan dengan m/m (mm/mm)
dengan satuan pembilang penyebut harus sama
Contoh Soal 5
Hitung deformasi total pada tali kawat baja (steel wire rope)
dengan panjang 18 m jika regangannya adalah 0.017018
mm/mm

Penyelesaian :
HUBUNGAN TEGANGAN DAN
REGANGAN (HUKUM HOOKE)
 Kebanyakan bahan teknik terhadap hubungan antara tegangan dan regangan.
 Setiap peningkatan tegangan terjadi peningkatan regangan yang sebanding. Sebelum
batas tegangan dicapai.
 Jika tegangan mencapai nilai batas, hubungan regangan tidak lagi proporsional dengan
tegangan.
 Hubungan proporsional ini, awalnya dinyatakan oleh Robert Hooke (1678)
 Beban yang bekerja PA dan PB akan menyebabkan tegangan SA dan SB, sehingga
perbandingan dua nilai menjadi konstan, yaitu

 Konstanta ini sekarang dikenal sebagai Modulus Elastisitas atau Modulus Young
(Thomas Young, 1807).
 Dinotasikan dengan simbol E , berlaku untuk tarik atau tekan dan dinyatakan dengan
persamaan :
HUBUNGAN TEGANGAN DAN
REGANGAN (HUKUM HOOKE)
 Regangan adalah murni angka (tidak punya satuan, perbadingan
dimensi panjang), maka modulus elastisitas (E) mempunyai satuan
yang sama dengan tegangan, yaitu pascal (Pa) atau megapascal
(Mpa)
 Pada baja, Modulus Elastisitas (tarik atau tekan), nilainya antara
200000 – 207000 Mpa
 Pada beton, Modulus Elastisitas (tarik atau tekan), nilainya antara
4700√f’c Mpa (f’c = mutu beton)
 Secara fisik, modulus elastisitas adalah mengukur kekakuan
(stiffness) bahan terhadap respons pada beban yang bekerja dan
menunjukkan sifat tertentu bahan.
 Bahan kaku didefinisikan sebagai sifat bahan yang mampu bertahan
pada tegangan tinggi tanpa terjadi regangan yang besar.
HUBUNGAN TEGANGAN DAN
REGANGAN (HUKUM HOOKE)
 Jika benda dikenakan beban aksial (tekan/tarik), gaya geser sebanding dengan
regangan geser sepanjang batas proporsional regangan belum tercapai.
 Konstanta ini dikenal dengan Modulus Kekuatan (modulus of rigidity)
disimbolkan G dan dinyatakan sebagai :

 Untuk menentukan pertambahan panjang total (total deformation) δ bahan yang


dibebani secara aksial, maka :

 Persamaan diatas valid hanya jika bahan tidak mencapai batas proporsional
Contoh Soal 6

Penyelesaian
Contoh Soal 7

Penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai