Anda di halaman 1dari 33

BAB XII

KUAT TEKAN BEBAS

12.1. Teori Ringkas

Berdasarkan SNI 3638:2012 tentang metode uji kuat tekan bebas

tanah, uji kuat tekan bebas merupakan cara yang dilakukan di

laboratorium untuk mengitung kuat tekan bebas contoh tanah baik tanah

tidak terganggu (undisturbed), dicetak ulang (remolded) maupun contoh

tanah yang dipadatkan (compacted).

Uji tekan bebas ini dilakukan pada contoh tanah asli dan contoh

tanah tidak asli lalu diukur kemampuannya masing – masing contoh

terhadap kuat tekan bebas. Dari nilai kuat tekan maksimum yang dapat

diterima pada masing – masing contoh akan didapat sensitivitas tanah.

Nilai sensitivitas ini mengukur bagaimana perilaku tanah jika terjadi

gangguan yang diberikan dari luar.

Pengujian kuat tekan batuan utuh untuk menentukan kekuatan

batuan intact dengan sampel berbentuk silinder hasil dari pengeboran full

coring. Pengujian ini menggunakan mesin tekan untuk menekan sampel

bahan yang berbentuk silinder dari satu arah (uniaksial). Perbandingan

antara tinggi dan diameter percontoh (I/D) mempengaruhi nilai kuat tekan

batuan. Untuk pengujian kuat tekan secara umum digunakan

perbandingan L = 2D adalah length atau panjang sampel sedangkan D

adalah diameter dari sampel batuan yang akan diuji. Sebagai standard

bisa dicek di ASTM D 2166 Unconfined Compression Test. Ilustrasi gaya

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 1


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
– gaya regangan yang bekerja pada saat dilakukannya pengujian kuat

tekan batuan.

Perpindahan gaya regangan dari sampel batuan baik aksial (Δl)

maupun lateral (Δl) selama pengujian dapt diukur dengan menggunakan

dial gauge secara manual yang membutuhkan ketelitian tinggi atau bisa

juga dengan electric strain gauge yang hasilnya akan tercatat secara

otomatis secara komputerisasi dan lebih praktis. Dari hasil pengujian kuat

tekan, dapat digambarkan kurva tegangan. Regangan (stress – strain)

untuk tiap sampel batu, kemudian dari kurva ini dapat ditentukan sifat

mekanik batuan. Sebenarnya dari UCS test tidak hanya nilai UCS yang

bisa kita dapat tetapi nilai – nilai seperti batas elastis, mosulus young dan

poison ratio juga dapat kita tentukan dari hasil plot ke kurva tegangan –

regangan.

Tabel 12.1 Konsistensi

Qu (Kg/cm2) Konsistensi

<0,25 Sangat Lunak

0,25 – 0,50 Lunak

0,50 – 1,00 Menengah

1,00 – 2,00 Kaku

2,00 – 4,00 Sangat Kaku

>4,00 Keras

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 2


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Tabel 12.2 Sensitifitas

Dalam pengujian kuat tekan bebas ada beberapa syarat yang harus

diperhatikan :

1. Penekanan

Sr = Kecepatan regangan berkisar antara 0,5 – 2% permenit

2. Kriteria keruntuhan suatu tanah

 Bacaan proving ring turun

 Bacaan proving ring tiga kal berturut – turut hasilnya sama

 Ambil pada ε = 15 % dari contoh tanah, Sr = 1 % pemenit, berarti

waktu maksimum runtuh = 15 menit

Percobaan kuat tekan bebas dimaksudkan terutama untuk tanah

lempung atau lanau. Bila lempung itu mempunyai dari nilai kekuatan

unconfined.

12.2. Tujuan Percobaan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai CBR tanah

dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar

air tertentu.

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 3


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.3. Spesifikasi Peralatan

12.3.1 Alat

1. Saringan No.40

2. Spatula

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 4


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
3. Tabung pipa dengan diameter 3,7 tinggi 7,5 cm

4. Alat penekan sampel kuat tekan bebas

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 5


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
5. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr

6. Mesin unconfined compression test

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 6


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
7. Alat pembacaan dial beban

8. Oven dengan suhu (110 ± 5) °C

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 7


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.3.2 Bahan

1. Tanah lolos saringan No.40

2. Air suling

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 8


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.4 Prosedur Pengujian

1. Siapkan benda uji

2. Ambil tanah lolos saringan No.40 secukupnya campur dengan air

suling sedikit demi sedikit sampai merata (homogen)

3. Siapkan tabung / pipa beri oli bagian dalamnya, masukkan benda

uji tersebut sedikit demi sedikit sambil ditekan – tekan dengan jari

4. Letakkan benda uji pada plat di bawah trimer yang diameternya

sama dengan benda uji, kemudian pasang plat atas yang

bertangkai melalui benda uji sambil diratakan bagian pinggirnya

dengan spatula sampai mencapai ketinggian 7,5 cm

5. Timbang benda uji

6. Letakkan pada plat penekan di bawah mesin tekan

7. Atur ketinggian plat penekan atas tepat menyentuh permukaan atas

tanah

8. Putar dial beban maupun dial deformasi pada posisi nol

9. Lakukan penekanan dengan memutar engkol (mesin manual) atau

menghidupkan motor (mesin elektrik). Kecepatan penekanan

diambil 1 % sampai 2 % permenit dari tinggi contoh semula

10. Baca dial beban pada regangan 0,5 %, 1%, 1,5 %, 2 %, dst sampel

benda uji mengalami keruntuhan

11. Gambar pola keruntuhan tanah

12. Oven benda uji tersebut untuk diketahui kadar benda uji

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 9


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
 Catatan

a. Bila engkol pemutar tidak bisa diputar dengan lancer, buka box

bagian bawah, kencangkan baut bor yang menjepit gigi – gigi

penggerak lalu tambahkan stempel secukupnya.

b. Mur penjepit plat penekan atas harus selalu dalam keadaan

kencang untuk mencegah rusaknya drat akibat aus.

c. Untuk mesin penekan elektrik, periksa bagian dalamnya secara

berkala. Periksa dudukan motor, kencangkan baut – baut

penjepitnya untuk mengurangi getaran mesin.

d. Tambahkan oli pelumas pada speed reducer melalui lubang

pengisian oli.

e. Ganti sabuk / ban pemutar sudah aus / slip

f. Bila terjadi kebocoran arus listrik, periksa kabel arde / ground atau

balikkan kedudukan steker input.

 Interpretasi

a. Tanah yang mendapat tekanan dari atas melakukan reaksi untuk

melawan gaya tekan tersebut. Gaya akan diberikan untuk

memecahkan tanah atau untuk memendekkan tanah sebesar 20%,

dari panjang semula apabila tanah belum pecah, disebut kuat tekan

beban maksimal.

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 10


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
b. Dengan anggpan tanah tidak dapat menahan tekanan dari atas

lagi. Disebut kuat tekan bebas karena disamping tidak diktekan,

tidak dibungkus karet dan tidak ada tekanan sel.

c. Percobaan ini merupakan cara sederhana, cepat dan mudah

dibandingan dengan cara triaksial. Cara ini mirip dengan pengujian

ketahanan batas dengan benda uji slinder/triaksial dengan tekanan

=0

d. Dalam praktek digunakan kekerasan tanah lempung yang

berdasarkan besar kuat tekan bebas. Dari nilai kuat tekan bebas

(Qu) kita dapat memperoleh nilai kohesi tanah (c) dan sudut gesek

internal tanah (e) dengan rumus :

ø
σ = 2. c . Tan (45 ) Dimana : Qu = σ
2

e. Untuk nilai Qu berdasarkan konsistensi sifat tanah dapat dilihat

pada table hubungan Qu dan konsistensi tanah di bawah ini.

Tabel 12.3 Hubungan Qu dan konsistensi tanah

Qu (Kg/Cm2) Konsisten

<0,25 Very Soft

0,25 – 0,50 Soft

0,50 – 1,00 Medium

1,00 – 2,00 Stiff

2,00 – 4,00 Very Stiff

>4,00 Hard

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 11


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.5 Pelaporan

Hasil dilaporkan dalam bilangan desimal sampai dua angka

dibelakang koma.

12.6 Alur Bagan Pengujian

Mulai

Siapkan benda uji yaitu tanah yang lolos saringan no. 40

Masukkan benda uji ke dalam tabung dan beri Vaseline


pada bagian dalamnya dan sambil ditekan – tekan
dengan jari

Keluarkan tanah dari tabung sampel menggunakan alat


extrude

Letakkan benda uji pada plat di bawah trimer dan pasang


plat atas yang bertangkai melalui benda uji sambil
diratakan menggunakan spatula

Timbang sampel tanah yang sudah tercetak

Letakkan sampel pada plat penekan di bawah mesin


tekan

Atur ketinggian plat penekan atas sampai menyentuh


permukaan atas tanah

Putar dial beban maupun dial deformasi pada posisi nol

Lakukan penekanan dengan memutar engkol

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 12


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
A

Masukkan benda uji ke dalam oven selama 24 jam lalu


keluarkan dan dingin-dinginkan kemudian timbang

Analisa data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 13


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.7 Analisa Data

12.7.1 Uraian Perhitungan

Data Hasil Percobaan

Angka Kalibrasi alat ( K ) = 0.704 kg/div

Diameter Contoh = 4.80 cm

Tinggi Contoh ( Ho ) = 9,50 cm

Luas Contoh ( A ) = 18.09 cm²

Berat Contoh = 500.00 gram

Berat Isi Contoh = 289.20 gr/cm³

Berat Contoh Basah = 235.00 gram

Berat Contoh Kering = 196.40 gram

ANALISA DATA
Menghitung Regangan Aksial

Rumus
δH
Σ =
Ho

Keterangan

δH = Pembacaan deformasi (mm)

Ho = Tinggi contoh

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 14


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
1. δH = 0,00

Ho = 9,50

δH 0,00
Σ = =
Ho 9,50

= 0,00%

2. δH = 0,50

Ho = 9,50

δH 0,50
Σ = =
Ho 9,50

= 0.05%

3. δH = 0,75

Ho = 9,50

δH 0,75
Σ = =
Ho 9,50

= 0,07%

4. δH = 1,00

Ho = 9,50

δH 1,00
Σ = =
Ho 9,50

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 15


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
= 0.10%

5. δH = 1,50

Ho = 9,50

δH 1,50
Σ = =
Ho 9,50

= 0,15%

6. δH = 2,00

Ho = 9,50

δH 2,00
Σ = =
Ho 9,50

= 0,21%

7. δH = 2,50

Ho = 9,50

δH 2,50
Σ = =
Ho 9,50

= 0,26%

8. δH = 3,00

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 16


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Ho = 9,50

δH 3,00
Σ = =
Ho 9,50

= 0,31%

9. δH = 3,50

Ho = 9,50

δH 3,50
Σ = =
Ho 9,50

= 0,36%

10. δH = 4,00

Ho = 9,50

δH 4,00
Σ = =
Ho 9,50

= 0,42%

Menghitung Gaya Aksial


Rumus

P = Pembacaan beban X LRC

Keterangan

P = Gaya Aksial

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 17


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LRC = Kalibrasi alat kuat tekan (kg/div)

1. Pembacaan beban = 0,00

LRC = 0,704

P = 0,00 x 0,704

= 0,00

2. Pembacaan beban = 1,00

LRC = 0,704

P = 1,00 x 0,704

= 0,704

3. Pembacaan beban = 2,00

LRC = 0,704

P = 2,00 x 0,704

= 1,408

4. Pembacaan beban = 4,00

LRC = 0,704

P = 4,00 x 0,704

= 2,816

5. Pembacaan beban = 5,00

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 18


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
LRC = 0,704

P = 5,00 x 0,704

= 3,520

6. Pembacaan beban = 7,00

LRC = 0,704

P = 7,00 x 0,704

= 4,928

7. Pembacaan beban = 9,00

LRC = 0,704

P = 9,00 x 0,704

= 6,336

8. Pembacaan beban = 11,00

LRC = 0,704

P = 11,00 x 0,704

= 7,744

9. Pembacaan beban = 12,00

LRC = 0,704

P = 12,00 x 0,704

= 8,448

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 19


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
10. Pembacaan beban = 14,00

LRC = 0,704

P = 14,00 x 0,704

= 9,856

Menghitung Koreksi Luas

Rumus
Ao (cm2)
A =
(1- δH /Ho)
Keterangan:

δH = Pembacaan deformasi (mm)

Ho = Tinggi contoh

A = Luas Contoh

1. Koreksi Luas

δH = 0,00

Ho = 9,50

Ao = 18,09

Ao
A =
(1- δH /Ho)

= 18,09

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 20


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
(1,00 - 0,00/9,50)

= 18,09

2. Koreksi Luas

δH = 0,50
Ho = 9,50
Ao = 18,09

Ao
A =
(1- δH /Ho)

18,09
=
(1,00 - 0,50/9,50)

= 19,10

3. Koreksi Luas

δH = 0,75
Ho = 9,50
Ao = 18,09

Ao
A =
(1- δH /Ho)

18,09
=
(1,00 - 0,75/9,50)

= 19,64

4. Koreksi Luas

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 21


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
δH = 1,00
Ho = 9,50
Ao = 18,09

Ao
A =
(1- δH /Ho)

18,09
=
(1,00 - 1/9,50)

= 20,22

5. Koreksi Luas

δH = 1,50
Ho = 9,50
Ao = 18,09

Ao
A =
(1- δH /Ho)

18,09
=
(1,00 - 1,50/9,50)

= 21,48

6. Koreksi Luas

δH = 2,00
Ho = 9,50
Ao = 18,09

Ao
A =
(1- δH /Ho)

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 22


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
18,09
=
(1,00 - 2,00/9,50)

= 22,91

7. Koreksi Luas

δH = 2,50
Ho = 9,50
Ao = 18,09

Ao
A =
(1- δH /Ho)

18,09
=
(1,00 - 2,50/9,50)

= 24,55

8. Koreksi Luas

δH = 3,00
Ho = 9,50
Ao = 18,09

Ao
A =
(1- δH /Ho)

18,09
=
(1,00 - 3,00/9,50)

= 26,44

9. Koreksi Luas

δH = 3,50
Laboratorium Mekanika Tanah XII - 23
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Ho = 9,50
Ao = 18,09

Ao
A =
(1- δH /Ho)

18,09
=
(1,00 - 3,50/9,50)

= 28,64

10. Koreksi Luas

δH = 4,00
Ho = 9,50
Ao = 18,09

Ao
A =
(1- δH /Ho)

18,09
=
(1,00 - 4,00/9,50)

= 31,25

Menghitung Tegangan
Rumus

P
σ =
A
Keterangan

P = Gaya Aksial

A = Koreksi Luas

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 24


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
1. P = 0
A = 18,09
0
σ = = 0
18,09

2. P = 0,704
A = 19,1
0,704
σ = = 0,03
19,1

3. P = 1,408
A = 19,64
1,408
σ = = 0,07
19,64

4. P = 2,816
A = 20,22
2,816
σ = = 0,13
20,22

5. P = 3,52
A = 21,48
3,52
σ = = 0,16
21,48

6. P = 4,928
A = 22,91
4,928
σ = = 0,21
22,91

7. P = 6,336
A = 24,55
6,336
σ = = 0,25
24,55

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 25


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
8. P = 7,744
A = 26,44
7,744
σ = = 0,29
26,44

9. P = 8,448
A = 28,64
8,448
σ = = 0,29
28,64

10. P = 9,856
A = 31,25
9,856
σ = = 0,31
31,25

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 26


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.7.2 Tabel Pengujian

Tanah Asli

Angka kalibrasi alat ( K ) = 0,704 kg/div

Diameter contoh = 4,80 cm

Tinggi contoh (Ho) = 9,50 cm

Luas contoh (A) = 18,09 cm2

Berat contoh = 500,00 gram

Berat isi contoh = 289,20 gr/cm3

Berat tanah basah = 235,00 gram

Berat tanah kering = 196,40 gram

Tabel 12.4 Hasil Pengujian

Menghitung Tegangan

Qu = σ ( Nilai Max)δ

= 0.31

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 27


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.7.3 Grafik Hasil Pengujian

KUAT TEKAN BEBAS


0.35

0.30 0.31
0.29 0.29
0.25 0.25
Tegangan (kg/cm2)

0.20 0.21

0.15 0.16
0.13
0.10
0.07
0.05
0.03
0.00 0
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45
Regangan (%)

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 28


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.8 Sketsa Retakan Sampel

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 29


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.9 Kesimpulan dan Saran

12.9.1 Kesimpulan

Dari pengujian kuat tekan bebas tanah dapat disimpulkan :

1. Kuat tekan adalah besarnya tekanan bebas axial (kg/cm 2) yang

diperlukan untuk menentukan suatu silinder tanah sampai pecah

atau besarnya tekanan yang memberikan perpendekan 20% tanah

tidak pecah.

2. Nilai max kuat tekan 0,31 kg/cm².

3. Berdasarkan nilai kuat tekan tersebut, contoh tanah memiliki

konsistensi lunak (Soff).

12.9.2 Saran

1. Dalam melakukan praktikum selanjutnya di perlukan ketelitian dan

kefokusan sehingga dalam pencatatan data akan lebih akurat.

2. Perlu dilakukan pengujian tambahan yang mendukung terhadap hasil

uji yang telah dilakukan.

3. Praktikum harus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dan

mengikuti petunjuk – petunjuk yang ada, agar hasil yang diperoleh

dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 30


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
12.10 Dokumentasi Pengujian

Gambar 12.1 Proses pencampuran sampel

Gambar 12.2 Proses pencetakan sampel

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 31


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Gambar 12.3 Proses mengeluarkan benda uji menggunakan extruder

Gambar 12.4 Menimbang sampel yang telah dicetak

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 32


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar
Gambar 12.5 Proses pembacaan dial penetrasi

Gambar 12.6 Proses memasukkan benda uji kedalam oven

Laboratorium Mekanika Tanah XII - 33


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa Makassar

Anda mungkin juga menyukai