Anda di halaman 1dari 19

BAB II

PRAKTIKUM PENGUJIAN
DI LABORATORIUM

PENGUJIAN SIFAT TEKNIS (ENGINEERING PROPERTIES)

Tanggal
No. Nama Pengujian Lokasi
Pelaksanaan
2.1. Konsolidasi 10-09-2022 Lab. Mekanika Tanah UMB
2.2. Direct Shear 17-09-2022 Lab. Mekanika Tanah UMB
2.3. UCS 24-09-2022 Lab. Mekanika Tanah UMB
2.4. Triaxial 22-10-2022 Lab. Mekanika Tanah UMB

PENGUJIAN TANAH – GASAL 2022 - 2023 1


2.3. KUAT TEKAN BEBAS (UCS)

STANDAR ACUAN
SNI 3638:2012 “Metode Uji Kuat Tekan Bebas Tanah Kohesif”

TUJUAN
a. Mahasiswa dapat melakukan percobaan kuat tekan bebas (Unconfined Compressive Strenght
Test) dengan prosedur yang benar.
b. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan dan pengambaran grafik, serta dapat menentukan
kuat tekan bebas (qu).
c. Mahasiswa dapat melakukan pengujian dengan benda uji buatan, untuk menentukan nilai
kepekatan (sensitivity) tanah.

DASAR TEORI DAN PENJELASAN


Uji kuat tekan bebas (Unconfined Compresion Test) merupakan cara yang dilakukan di
laboratorium untuk menentukan kuat geser tanah. Uji kuat ini mengukur seberapa kuat tanah
menerima kuat tekan yang diberikan sampai tanah tersebut terpisah dari butiran-butirannya, juga
mengukur regangan tanah akibat tekanan tersebut. Uji tekan bebas ini dilakukan pada contoh tanah
asli dan contoh tanah tidak asli lalu diukur kemampuan masing-masing contoh terhadap kuat tekan
bebas. Dari nilai maksimum yang didapat diterima pada masing-masing contoh didapatkan
sensitifitas tanah. Nilai sensitifitas ini mengukur sebagaimana perilaku tanah jika terjadi gangguan
yang diberika dari luar.
Tabel 1. Tabel Konsistensi
σ (kg/cm2) Konsistensi
< 0.24 Very Soft
0.24 – 0.48 Soft
0.48 – 0.96 Medium Soft
0.96 – 1.92 Stiff
1.92 – 3.83 Very Stiff
> 3.83 Hard
(Sumber: Peck dkk, 1953)
Tabel 2. Tabel Kelas Tanah berdasarkan nilai Sensitifitas
Sensitifitas (St) Kelas
<2 Rendah
2-4 Normal
4-8 Sensitif
>8 Sangat Sensitif
(Sumber: Peck dkk, 1953)
Dalam pengujian kuat tekan bebas ada beberapa syarat yang harus diperhatikan.
1. Penekanan
Sr = Kecepatan regangan berkisar antara 0,5 – 2 % permenit.
2. Kriteria keruntuhan suatu tanah
a. Bacaan pada proving ring turun
b. Bacaan pada proving ring tiga kali berturut-turut menghasilkan nilai yang sama
c. Ambil pada Ɛ = 15% dari contoh tanah. Sr = 1% permenit, berarti waktu maksimum
runtuh sama dengan 15 menit
Percobaan kuat tekan bebas dimaksudkan terutama untuk tanah lempung atau lanau. Bila
lempung itu mempunyai derajat kejenuhan 100% maka kekuatan geser dapat ditentukan dari nilai
kekuatan unconfined.
τf = C + σ tan Ø
Dimana:
C = kohesi
Ø = sudut geser internal

Secara teoritis untuk tanah lempung jenuh air yang sama uji tekanan tak bersekap mampu
dalam kondisi air termapatkan – tak terkendali (Unconsolidated-Undrained) akan menghasilkan
suatu harga Cu yang sama. Tetapi pada kenyataannya pengujian unconfined compression pada
tanah jenuh air biasanya mengasilkan harga Cu yang lebih kecil dari harga yang diperoleh pada
pengujian Unconsolidated-Undrained.
Tabel 3. Nilai Cu berdasarkan konsistensi tanah(Sumber: Peck dkk, 1953)
Konsistensi Qu (Ton/ft2) KN/m2
Sangat lunak 0 – 0.25 0 – 23.94*24
Lunak 0.25 - 0.5 24 - 48
Menengah 0.5 – 1.48 48- 96
Kaku 1 – 2.96 96 – 192
Sangat Kaku 2 – 4.192 192 – 383
Keras >4 >383
*Faktor konversi: 1 lb/ft2 = 47.88 KN/m2
Pada tanah-tanah lempung yang terdeposisi (terendapkan) secara alamiah dapat diamati
bahwa kekuatan tekan tanah tak tersekap berkurang banyak, bila tanah itu diuji ulang lagi setelah
tanah itu menderita kekuatan structural (remolded) tanpa adanya perubahan dari kadar air, seperti
ditunjukan pada gambar berikut:

Sifat berkurangnya sensitifitas tanah akibat adanya kerusakan structural tanah tersebut
disebut kesensitifan (sensitivity) tingkat kesensitifan dapat ditentukan sebagai ratio antara kekuatan
tanah yang masih asli dengan kekuatan tanah yang sama setelah terkena kerusakan (remolded), bila
tanah tersebut diuji dengan cara tekan tanah tak tersekap.
Tabel 4. Sensitifitas Tanah
Sensitifitas tanah (St) Keterangan
<2 Tidak Sensitif
2-4 Agak Sensitif
4-8 Sensitif
8 – 16 Cepat Sensitif
>16 Sangat Sensitif
PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
a. Satu set mesin kuat tekan bebas, yang terdiri dari:
- Kerangka beban
- Profil ring
- Dial pengukur regangan
b. Ring pencetak benda uji
c. Extruder
d. Pisau kawat/alat pemotong benda uji
e. Jangka sorong/mistar
f. Alat pencatat waktu
g. Oven pengering
h. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
2. Bahan
a. Benda uji tanah asli dari tabung contoh
Contoh tanah asli dalam tabung ujungnya diratakan dan cincin cetak benda uji diletakkan
pada ujung tanah tersebut, tanah dikeluarkan secukupnya. Untuk tiga benda uji. Pakailah
bagian yang rata sebagai alas dan ratakan bagian atasnya.
b. Benda uji asli lainnya
Contoh yang digunakan harus cukup besar untuk membuat 3 buah benda uji. Persiapkan
benda uji sehingga tidak terjadi kehilangan kadar air. Bentuk benda uji dengan cincin cetak.
c. Benda uji buatan (dipadatkan)
Contoh tanah harus dipadatkan pada kadar air dan berat isi yang dikehendaki. Pemadatan
dapat langsung dilakukan pada cincin pemeriksaan atau pada tabung pemadatan.
d. Benda uji buatan harus dipadatkan terlebih dahulu untuk mendapatkan berat isi kering dan
kadar air optimum.
Umumnya diperlukan minimal 3 (buah) benda uji yang identik, untuk melengkapi satu seri
pengujian geser langsung. Sedangkan tebal minimum benda uji kira – kira 1,3 cm tapi tidak
kurang dari 6 kali diameter butir maksimum.
e. Perbandingan diameter terhadap tebal benda uji harus minimal 3:1. Sebagai catatan untuk
pengujian tanah lembek pembebanan harus diusahakan agar tidak merusak benda uji.

LANGKAH KERJA
1. Untuk benda uji berdiameter 6,8 cm besar butiran maksimum yang terkandung dalam benda
uji harus <1/6 diameter benda uji.
2. Jika setelah pemeriksaan ternyata menjumpai butir yang > daripada ketentuan tersebut
diatas, hal ini dicantumkan didalam laporan
3. Menyiapkan benda uji.
a. Menyiapkan benda uji asli dari tabung contoh
- Contoh dikeluarkan dari tabung 1 – 2 cm dengan alat pengeluar contoh, kemudian
dipotong dengan piasu kawat dan ratakan dengan pisau.
- Pasang alat cetak benda uji didepan tabung contoh, keluarkan contoh dengan alat
pengeluar contoh (extruder) sepanjang alat cetak kemudian dipotong dengan pisau
kawat.
- Alat cetak yang berisi benda uji didirikan dengan ujung sudah dibentuk diatas alas
yang rata. Kemudain ujung sebelah atas diratakan dengan pisau.
- Keluarkan benda uji dari alat cetak
b. Menyiapkan benda uji buatan
- Benda uji buatan dipisahkan dari benda uji bekas atau dari contoh lain yang tidak
asli.
- Dalam hal menggunakan benda uji bekas menyiapkan benda uji asli dari tabung
contoh benda uji tersebut dimasukan dalam kantong plastik kemudian diremas
dengan jari sampai merata. Pekerjaan tersebut harus dilakukan secara hati-hati
untuk mencegah udara masuk, memperoleh kepadatan merata dan penguapan air.
Padatkan benda uji tersebut pada cetakan benda uji berdiameter 6,8 cm.
- Contoh tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yang sama sesuai ketinggiannya.
Misalnya untuk tinggi 10cm, menjadi 10 bagian.
- Masing-masing bagian dipadatkan didalam ring pencetak sesuai dengan pembagian
diatas (masing-masing bagian untuk tinggi 1 cm). sehingga diperoleh kepadatan
yang merata dengan volume dan ukuran yang sama dengan contoh asli sebelum
dipadatkan.
- Apabila menggunakan benda uji contoh tidak asli lain, benda uji dapat dipersiapkan
dengan kadar air dan kepadatan yang ditentukan terlebih dahulu. Jika dikehendaki
benda uji tersebut dapat dijenuhkan dahulu sebelum diperiksa (harus dicatat dalam
laporan).
Cara Pelaksanaan
a. Pemeriksaan kuat tekan bebas dengan cara mengontrol regangan.
b. Timbang benda uji dengan ketelitiab 0,1 gram. Letakkan benda uji pada mesin tekan
bebas secara simetris. Atau mesin diatur sehingga pelat atas menyentuh permukaan
benda uji.
c. Atur arloji tegangan pada angka nol. Ataur kedudukan arloji reganggan dan atur arloji
pada angka nol.
d. Pembacaan beban dilakukan pada regangan-regangan 0,5%, 1%, 2%. Dan seterusnya
dengan kecepatan regangan sebesar ½ - 2% per menit, biasanya diambil 1% per menit.
e. Percobaan ini dilakukan terus sampai benda uji mengalami keruntuhan, keruntuhan ini
dapat dilihat dari semakin kecilnya beban walaupun regangan semakin besar.
f. Jika regangan telah mencapai 20% tetapi benda uji belum runtuh, maka pekerjaan
dihentikan.
g. Setelah runtuh contoh tanah dikeluarkan dan digambarkan keruntuhannya.

PERHITUNGAN
a. Besar regangan aksial dihitung dengan rumus :
𝚫𝐋
Ɛ=
𝑳
Dimana:
Ɛ = regangan aksial (%)
ΔL = perubahan panjang benda uji (cm)
L = panjang benda uji semula (cm)
b. Luas penampang benda uji rata-rata :
𝐀𝐨
𝐀=
𝟏−Ɛ
Dimana:
Ao = luas penampang benda uji semula (cm2)
c. Hitung besar tegangan normal dari:
σn = P / A
P=nxβ
Dimana:
σn = Tegangan normal (kg/cm2)
P = Gaya aksial (kg)
A = Luas penampang rata-rata pada regangan tertentu (cm2)
n = pembacaan arloji tegangan (div)
β = angka kalibrasi dari cincin penguji (proving ring) (Kg/div)
Catatan:
a. Untuk tanah yang getas kecepatan regangan diambil < 1% permenit
b. Besar sensitifitas suatu tanah dapat dihitung dari:
𝐪𝐮
𝐒𝐭 =
𝒒𝒖′
Dimana:
St = nilai sensitifitas tanah
qu = kuat tekan bebas benda uji asli (Kg/cm2)
qu’ = kuat tekan bebas benda uji buatan dengan berat isi sama dengan benda uji asli
(Kg/cm2)
Diketahui data hasil praktikum pada tabel di bawah ini :
Sampel 1 sampel 2 sampel 3
Keterangan awal akhir awal akhir awal akhir
diameter (cm) 3.51 3.75 3.49 3.645 3.51 3.63
tinggi (cm) 6.99 6.8 6.99 6.97 6.99 6.9
berat sampel (gr) 119 118 117 116 119 118
luas sampel (A) 9.68 11.04 9.57 10.43 9.68 10.35
LRC 0.87
Load Dial
Deformasi
sampel 1 sampel 2 sampel 3
20 1 1.1 0.9
40 1.1 2 2
60 1.5 3 2.9
80 2 3.5 3.5
100 2 3.9 4.5
120 2.5 4 5.2
140 3 4.9 5.5
160 3.5 5.5 6
180 4 6 7
200 4.5 6.5 8
220 4.9 7 8.5
240 5 7.8 9.5
260 5.5 8.2 9.5
280 6 8.9 10
300 6.5 9 10.5
320 6.9 9.5 10.5
340 7.5 10 10.5
360 7.9 10.5
380 8 11
400 8.5 11
420 9 11.5
440 9.5 12
460 9.6 12.5
480 11 12.5
500 11.5 13
520 11.5 14
Detail Perhitungan Sample 1
Pembacaan arloji max (n) = 11.5 div
𝑑𝑒𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑎𝑙 𝑟𝑖𝑛𝑔
Perubahan pjg benda uji (ΔL) =
1000
520
=
1000
= 0.52 cm
𝛥𝐿
Regangan aksial (Ɛ) = x 100
𝐿𝑜
0.52
= x 100
6.99
= 7.439 %
Faktor koreksi penampang = 1-Ɛ
= 1 –7.439%
= 0.9265
𝐴𝑜
Luas Penampang (A) =
(1−Ɛ)
9.68
=
(0.9265)

= 10.44792 cm2
Gaya Aksial (P) = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑙𝑜𝑗𝑖 max 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
= 11.5 div 𝑥 0.87 kg/div
= 10.005 kg
𝑃𝑚𝑎𝑥
Tegangan Normal (σn) =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
10.005
=
10.44792

= 0.9576 kg/cm2
Kuat tekan bebas asli (qu) = 0.9576 kg/cm2
Load Dial
Kuat tekan buatan (qu’) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

= 11.5
9.68
𝑥 0.87

= 1.034 kg/cm2
𝑞𝑢
Sensitifitas Tanah (St) =
𝑞𝑢′
0.9576
= 1.034

= 0.9261
𝑞𝑢
Kekuatan Geser Tanah (c) =
2
0.9576
=
2
= 0.4788 kg/cm2
Detail Perhitungan Sample 2
Pembacaan arloji max (n) = 14 div
𝑑𝑒𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑎𝑙 𝑟𝑖𝑛𝑔
Perubahan pjg benda uji (ΔL) =
1000
520
=
1000
= 0.52 cm
0.520
Regangan aksial (Ɛ) = x 100
7.11
= 7.439%
Faktor koreksi penampang = 1-Ɛ
= 1 – 7.439%
= 0.926
𝐴𝑜
Luas Penampang (A) =
(1−Ɛ)
9.57
=
(0.926)

= 10.335 cm2
Gaya Aksial (P) = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑙𝑜𝑗𝑖 max 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
= 14 div 𝑥 0.87 kg/div
= 12.18 kg
𝑃𝑚𝑎𝑥
Tegangan normal (σn) =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
12.18
=
10.335
= 1.179 kg/cm2
Kuat tekan bebas asli (qu) = 1.179 kg/cm2
Load Dial
Kuat tekan buatan (qu’) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

1.179
= 0.957 𝑥 0.87

= 1.273 kg/cm2
𝑞𝑢
Sensitifitas Tanah (St) =
𝑞𝑢′
1.179
= 1.273

= 0.926
𝑞𝑢
Kekuatan Geser Tanah (c) =
2
1.179
= 2

= 0.59 kg/cm2
Detail Perhitungan Sample 3

Pembacaan arloji max (n) = 10.5 div


𝑑𝑒𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑎𝑙 𝑟𝑖𝑛𝑔
Perubahan pjg benda uji (ΔL) =
1000
340
=
1000
= 0.34 cm
0.34
Regangan aksial (Ɛ) = x 100
6.99
= 4.864%
Faktor koreksi penampang = 1-Ɛ
= 1 – 4.864%
= 0.951
𝐴𝑜
Luas penampang (A) =
(1−Ɛ)
9.68
=
(0.951)

= 10.171 cm2
Gaya aksial (P) = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑙𝑜𝑗𝑖 max 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
= 10.5 div 𝑥 0.87 kg/div
= 9.135 kg
𝑃𝑚𝑎𝑥
Tegangan normal (σn) =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
9.135
=
10.171
= 0.898 kg/cm2
Kuat tekan bebas asli (qu) = 0.898 kg/cm2
Load Dial
Kuat tekan buatan (qu’) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

10.5
= 9.68 𝑥 0.87

= 0.944 kg/cm2
𝑞𝑢
Sensitifitas Tanah (St) =
𝑞𝑢′
0.898
= 0.994

= 0.951
𝑞𝑢
Kekuatan Geser Tanah (c) =
2
0.898
=
2
= 0.449 kg/cm2
Hasil perhitungan maka didapatkan

Uniconfined Compressive Strength qu Kekuatan Geser c Nilai Sensitivitas


Sampel
(kg/m²) (kg/m2) (St)

1 0.957 0.479 0.926


2 1.179 0.590 0.926
3 0.898 0.449 0.951
GRAFIK
KESIMPULAN
1. Nilai kuat tekan bebas benda uji asli (qu) pada tiap sampel sebagai berikut :
a) Sampel 1 = 0.957 kg/cm2
b) Sampel 2 = 1.179 kg/cm2
c) Sampel 3 = 0.898 kg/cm2
2. Nilai sensitifitas tanah (St) pada tiap sampel sebagai berikut :
d) Sampel 1 = 0.774 ; konsistensi medium soft
e) Sampel 2 = 0.873 ; konsistensi medium soft
f) Sampel 3 = 0.987 ; konsistensi medium soft
Maka berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa, sebagai berikut
Tabel Sensitifitas
Sensitifitas (St) Kelas
<2 Rendah
2-4 Normal
4-8 Sensitif
>8 Sangat Sensitif
Tabel Sensitifitas Tanah
Sensitifitas tanah (St) Keterangan
<2 Tidak Sensitif
2-4 Agak Sensitif
4-8 Sensitif
8 – 16 Cepat Sensitif
>16 Sangat Sensitif
Tabel Konsistensi
σ (kg/cm2) Konsistensi
< 0.24 Very Soft
0.24 – 0.48 Soft
0.48 – 0.96 Medium Soft
0.96 – 1.92 Stiff
1.92 – 3.83 Very Stiff
> 3.83 Hard
TABEL ALAT DAN BAHAN

GAMBAR ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM UCS

Mesin UCS set Ring cetak Extruder

Pisau kawat Jangka sorong Stopwatch

Oven Timbangan Sampel tanah undistrube

Sarung tangan Cawan Palu


TABEL LANGKAH KERJA

GAMBAR LANGKAH KERJA PRAKTIKUM UCS

Langkah kerja 1 Langkah kerja 2 Langkah kerja 3

Langkah kerja 4 Langkah kerja 5 Langkah kerja 6

Anda mungkin juga menyukai