KEGIATAN PRAKTIKUM
Sample + tanah
ditimbang
Sample + cetakan
dimasukkan ke
dalam sel uji geser
2. Cara Pengujian
1. Pengujian kuat geser dilakukan pada 3 buah sampel uji dengan beban
normal yang berbeda. Benda uji pertama diuji dengan beban normal
10 kg, sampel kedua dengan beban 20 kg dan sampel ketiga dengan
beban 30 kg.
2. Masukkan sampel yang telah dicetak ke dalam sel uji geser.
3. Susunan dalam sel, besi alas, batu pori, sampel uji, batu pori dan besi
center beban.
4. Pasang sel uji geser ke dalam kotak geser.
5. Pasang stang beban dan letakan beban normal 10 kg untuk uji pertama.
6. Atur dial pembacaan pada angk nol.
7. Sebelum dilakukan uji geser lakukan dahulu pembebanan konsolidasi
lebih kurang 10 menit dengan interval pembacaan setiap 15 detik.
Konsolidasi ini juga dimaksudkan untuk memberi kesempatan udara
yang terperangkap dapat keluar dan kondisi sampel benar-benar
mampat.
8. Setelah proses konsolidasi selesai, lanjutkan dengan pergeseran.
9. Bukalah baut yang menghubungkan sel uji geser satu dan lainnya.
10. Atur laju pergeseran pada alat dan atur dial horisontal pada angka
nol.
11. Lakukan uji geser dan pembacaan dilakukan setiap interval 15 detik.
12. Hentikan pengujian bila kekuatan puncak telah terlampaui, yang
ditunjukkan oleh jarum dial yang nilainya makin menurun atau
bernilai konstan dalam 3 kali pembacaan.
13. Bersihkan sel uji geser.
14. Dan ulangi langkah point 6 sampai 12 untuk sampel berikutnya.
15. Pengujian kadar air dapat dilakukan setelah dan sebelum pengujian.
Tabel Konsintensi
Tegangan (kg/cm2) Konsistensi
< 0,25 Sangat lunak
0,25 - 0,5 Lunak
0,5 - 1 Agak kaku
1-2 Kaku
2-4 Sangat kaku
>4 Keras
Tabel Sensitifitas
St Kelas
<4 Rendah
2-4 Normal
4–8 Sensitif
>8 Sangat sensitif
3.2.3 Peralatan
1. Satu set mesin kuat tekan bebas
2. Ring pencetak benda uji
3. Exstruder yang sesuai
4. Pisau kawat / alat pemotong benda uji
5. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
6. Jangka sorong / mistar
7. Stop watch
8. Kunci-kunci, dan lain sebagainya
Alat pengambil
sampel
2. Keluarkan sampel dari extruder sampai tinggi 2D atau 3D lalu
potong dengan spatula.
Benda uji
Extruder
Pengukuran dimensi
sampel
Benda Uji
ditimbang
5. Lakukan uji tekan.
2 Cara Pengujian
1. Ambil benda uji yang telah disiapkan.
2. Letakkan sampel pada alat uji tekan
3. Atur dial pembacaan pada angka nol
4. Atur dial penurunan
5. Bebani sampel dengan jalan memutar alat kuat tekan dengan
kecepatan regangan 1-2 % per menit dan catat beban paa setiap
pembacaan regangan 0,25 %, 0,5 %, 0,75 % dan seterusnya, sampai
sampel mengalami keruntuhan atau sampai regangan mencapai 20 %.
3.2.5 Perhitungan
Pada baris waktu 1 menit pengujian No.1 (Sampel Asli ) :
Penurunan =1 mm x 1 mm/menit =1 mm
ΔL 0 , 1
= Lo = 6 ,7 x 100% =1,493 %
5. Hitung beban tekan dengan cara pembacaan dial beban x kalibrasi alat :
35 x 0,102 = 3,570 Kg
Ao 9, 62
A= 1−ε = 1−1, 493/100 =9,766 cm2
P 3 ,570
= A = 9 ,766 =0,366 kg/cm2
Kaku
3.2.6 Keselamatan Kerja
1. Sebelum mencetak samel ke dalam cetakan sampel tanah, beri sedikit oli
agar mudah mengeluarkan sampel.
2. Hindari dial terhadap kotoran tanah.
3.3 PENGUJIAN DYNAMIC CONE PENETRATION (DCP)
3.3.3 Peralatan
1. Satu set DCP
2. Palu Geser , berat 8 kg, tinggi jatuh 46 cm
3. Batang baja berdiameter 16 mm primer dan sekunder
4. Konus bersudut 6˚ atau 30˚dengan diameter tengah sebesar 2 cm.
5. Batang baja berskala 1 – 100 cm.
6. Linggis atau lam
7. Meteran
3.3.4 Langkah Kerja
1. Pilih titik Pengujian yang telah ditentukan.
2. Gali lubang sedalam perkerasan yang ada atau sampai tanah dasar,
ukuran lubang berdiameter 20 cm.
Penggalian titik
pengujian
3.3.5 Perhitungan
Contoh Perhitungan
Pada kedalaman 110 mm pada STA 1 :
Selisih = pembacaan 110 mm – pembacan 100 mm
= 110 mm – 100 mm
= 10 mm
Selisih = Penetrasi pada 100 mm + selisih
= 100 mm – 10 mm
= 110 mm
Nilai Cbr dihitung dengan menggunakan tabel korelasi
3.3.6 Keselamatan Kerja
1. Hati – hati ketika melakukan tumbukan jangan sampai kedudukan batang
baja miring.
2. Hindarkan tangan jauh dari anvil.
3. Pindahlah bila konus mengenai batu dan tidak masuk lagi sampai
kedalaman 20 cm
3.4 PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN ( SAND CONE )
Kerucut pasir (sand cone) terdiri atas sebuah botol plastik atau kaca
dengan sebuah kerucut logam yang dipasang diatasnya. Botol plastik dan kerucut
pasir ini di isi dengan pasir Ottawa kering yang merupakan pasir standar yang
memiliki gradasi seragam.
2. Benda Uji :
Pasir Ottawa yang bersih dan kering yang lolos saringan no.10 dan
tertahan saringan no. 200.
Timbang tabung
silinder + corong
2. Letakkan tabung silinder diatas plat kaca dan isi 2/3 tabung dengan
pasir ottawa (W2).
Tabung silinder
diletakkan diatas plat
kaca
Proses penggalian
lubang
6. Sementara itu tanah hasil galian diatas segera ditimbang dan diukur
kadar airnya hingga diketahui berat tanah dalam lubang (W), dan
kadar airnya(ω).
3.4.5 Perhitungan
1. Contoh Perhitungan
Sampel 1 :
1755
1. Berat isi pasir (γp) =1189, 31 =1,48 gr/cm3
60 , 55−53 ,35
2. Kadar Air =53 , 35 x 100% = 16,54 %
2650
3. Berat isi tanah basah (γ) =2222 , 76 = 1,19 gr/cm3
γ 1 ,19
4. Berat isi kering (γd) = 1+ w = 1+16 ,54 /100 =1,02 gr/cm3
γd lap 1,02
x100 % x100%
5. Derajat kepadatan di lapangan (Dr) = γd lab = 1, 49 =
68,66 %
2. Sel triaksial :
a. Batu pori
b. Karet pembungkus
c. Alat pengeluar sampel
d. Alat penusuk sabun speciment
e. Pisau Kawat / perata
f. Timbangan ketilitian
g. Container (tempat) kadar air.
2. Benda Uji
1. Benda uji dapat di pakai dari tabung sampel atau dari blok sampel
bahan uji dari tabung sampel.
2. Tempatkan tabung sampel pada alat pengeluar sampel tanah dan
kencangnya baut-bautnya.
3. Tempatkan tabung spiciment yang ujung mata pisaunya pada alat
penguluar sampel dari tabung, sehingga masuk ke dalam tabung
speciment dan lebih kurang 100 mm.
4. Potong dengan pisau kawat dan ratakan ujung-ujungnya.
5. Keluarkan speciment.
Mengukur dimensi
sampel dalam cetakan
5. Pasang karet pembungkus pada alat penghisap karet dan hisap karet
pelan-pelan dan masukkan ke dalam sampel. Lepaskan karet dari alat
penghisap dan sampel serta keluarkan udara yang terperangkap dalam
karet tersebut dengan jalan di urut pelan-pelan.
6. Pasang karet O-ring pada bagian atas dan bawah sampel untuk mengikat
sampel dengan bantuan alat pengisap udara.
7. Lipat bagian atas karet sedemikian rupa sehingga penutup atas sampel
dengan mudah dapat di tempatkan pada pedastel, tutup sel triaksial dan
tempatkan pada mesin triaksial dan naikkan pedastel sehingga top cap
menyentuh piston.
3.5.5 Perhitungan
Contoh Perhitungan
Pada baris waktu 1 menit pengujian No.1 (Sampel Asli ) :
1. Hitung ∆ L dengan rumus :
2 ,54
∆ L=Pembacaan dial penurunan x
1000
2, 54
∆ L=38 x = 0,097 cm
1000
2. Hitung regangan :
ΔL 0,097
= Lo = 6 , 6 x 100% = 1,462 %
3. Catat pembacaan dial beban pada saat pengujian
4. Hitung beban dengan cara pembacaan dial beban x kalibrasi alat :
6,5 x 1,649694 = 10,723 Kg
5. Hitung luas terkoreksi :
Ao 9 , 62
A= 1−ε = 1−1,462 % = 9,759 cm2
3.6.3 Peralatan
1. Mesin sondir kekuatan sedang 2,5 ton.
2. Manometer 2 buah dengan kapasitas 60 dan 250 kg/cm2.
3. Konus atau Bikonus.
Memasang Angker
3. Buat lubang pertolongan dengan linggis untuk pemasukan bikonus pada
permukaan tanah.
4. Pasang dan aturlah mesin sondir diatas titik lokasi dalam posisi vertikal.
Meletakkan mesin
sondir
5. Besi kanal dipasang untuk menjepit kaki sondir dan periksa agar mesin
sondir vertikal terhadap permukaan tanah.
7. Pasang rangkaian batang sondir dan bikonus pada mesin sondir, tepat pada
lubang yang dipersiapkan.
8. Tekan batang sondir dengan memutar stang pada alat sondir untuk
memasukkan alat bikonus ke dalam tanah, setelah batang sondir masuk
sedalam 20 cm hentikan penekanan. Gerakan sleeafe alat sondir sehigga
batang sondir berada diposisi baca dan lanjutkan penekanan sedalam 4
cm, dan baca jarum pada manometer sebagai bacaan qc dan qs.