Anda di halaman 1dari 4

ALAT BANTU DAN ALAT UKUR

DI LABORATORIUM MATERIAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

1. Bending Testing Machine


Fungsi : Mengetahui kuat lentur suatu bahan.
Cara Kerja dan Proses Pengukuran :
Untuk mengukur seberapa kuat lentur suatu bahan, misalnya genteng, dilakukan
langkah sebagai berikut :
1. Mengukur dimensi genteng dengan mistar.
2. Mengatur jarak tumpukan 30 cm.
3. Memasang genteng ke alat uji lentur (bending testing machine).
4. Menghidupkan bending testing machine.
5. Memutar tuas pengontrol.
6. Menghentikan pengujian setelah genteng pecah.
Pembacaan Pengukuran :
Pada saat genteng tepat akan patah, catat beban maksimum yang dialami genteng
yang tercatat pada jarum penunjuk warna merah.
Proses Kalibrasi :
Dengan memutar jarum penunjuk warna merah secara manual tepat di angka nol.
foto
2. Universal Testing Machine (UTM)
Fungsi : Mengetahui kuat desak suatu bahan.
Cara Kerja dan Proses Pengukuran :
Untuk mengukur seberapa kuat desak suatu bahan, misalnya kayu, dilakukan
langkah sebagai berikut :
1. Mengukur dimensi kayu dengan mistar.
2. Memasang kayu ke alat uji desak (UTM).
3. Menghidupkan mesin UTM.
4. Memutar tuas pengontrol.
5. Menghentikan pengujian setelah kayu retak.
Pembacaan Pengukuran :
Pada saat kayu tepat akan retak, catat besar gaya terakhir yang tercatat pada jarum
penunjuk warna merah.
Proses Kalibrasi :
Dengan memutar jarum penunjuk tepat di angka nol.

3. Alat Uji Desak Manual


Fungsi : Mengetahui kuat desak suatu bahan.
Cara Kerja dan Proses Pengukuran :
Untuk mengukur seberapa kuat desak suatu bahan, misalnya beton, dilakukan
langkah sebagai berikut :
1. Menimbang beton.
2. Memasang alat kompresor meter pada sampel beton sedemikian rupa sehingga
sampel berada tepat di tengah-tengah kompresor meter..
3. Meletakkan sampel pada alat kompresor testing machine manual.
4. Mengunci panel hirolik.
5. Melepas kompresor meter.
6. Memompa kompresor meter dalam keadaan stabil.
7. Menghentikan pengujian setelah beton retak.
Pembacaan Pengukuran :
Pada saat beton tepat akan retak, catat besar tegangan dan regangan yang tercatat
pada jarum penunjuk tegangan dan jarum penunjuk regangan.
Proses Kalibrasi :
Dengan memutar jarum penunjuk regangan secara manual tepat di angka nol
sebelum sampel beton diletakkan. Setelah sampel beton diletakkan pada alat
kompresor testing machine, putar jarum penunjuk tegangan secara manual tepat di
angka nol.

4. Vicat Apparatus (lengkap dengan cincin dan plat ebonit).


Fungsi : Mengetahui waktu pengikatan awal suatu pasta semen dari mulainya
campuran pada kondisi konsisten normal sampai pasta kehilangan sebagian sifat
plastis.
Cara Kerja dan Proses Pengukuran :
Untuk mengetahui waktu pengikatan awal pasta semen, dilakukan langkah
sebagai berikut :
1. Mengambil semen sebanyak 350 gram serta air sebanyak 105 ml.
2. Mencampur air dan semen sehingga terbentuk pasta semen dengan konsistensi
normal.
3. Memasukkan pasta semen ke dalam cincin ebonit, kemudian meratakan
permukaanya.
4. Memasang cincin ebonit di bawah jarum penetrasi (10 mm).
5. Menunggu selama 30 detik kemudian melepaskan batang peluncur dan
mencatat kedalaman masuknya jarum dengan membaca skala.
6. Mengganti jarum penetrasi 1 mm.
7. Menunggu selama 30 menit kemudian melepaskan batang peluncur.
8. Mencatat kedalaman masuknya jarum dengan membaca skala.
9. Mengulang langkah ke-7 dengan selang waktu 15 menit, dengan posisi cincin
ebonit yang selalu dipindah dengan jarak minimal 1 cm.
Pembacaan Pengukuran :
Pada saat batang peluncur dilepaskan, amati kedalaman masuknya jarum yang
ditunjukkan oleh skala pada vicat apparatus.
Foto

Anda mungkin juga menyukai