Anda di halaman 1dari 28

Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

Fakultas Teknik Universitas Jambi


i
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

DAFTAR ISI

Daftar Isi ........................................................................................................... i


Peraturan Praktikum ........................................................................................................... ii

BAB I PENGUJIAN BAHAN BITUMEN


I-A Pengujian Penetrasi Bahan-Bahan Bitumen ............................................... 1
I-B Pengujian Titik Lembek Bitumen ............................................................... 4
I-C Pemeriksaan Titik Nyala Dan Titik Bakar Bitumen ................................... 6
I-D Pemeriksaan Daktilitas Bitumen ................................................................. 8
I-E Pemeriksaan Kelarutan Bitumen ................................................................. 10
I-F Pemeriksaan Berat Jenis Bitumen ............................................................... 11

BAB II PENGUJIAN BAHAN AGREGAT


II-A Analisa Saringan Agregat .......................................................................... 13
II-B Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Kasar ......................... 15
II-C Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus ......................... 16
II-D Kelekatan Agregat Terhadap Aspal ........................................................... 18

BAB III PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL


III-A Pengujian Dengan Marshall Test ............................................................. 20
III-B Pengujian Kadar Semen Aspal Dengan Cara Ekstraksi ........................... 25

Fakultas Teknik Universitas Jambi


i
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

PERATURAN PRAKTIKUM

1. Setiap mahasiswa harus mengetahui segala peraturan yang ada di Laboratorium Balai
Uji PU Propinsi Jambi.
2. Sebelum melelakukan praktikum mahasiswa wajib membaca dan mempelajari buku
petunjuk praktikum perkerasan jalan raya.
3. Selama mengikuti rangkaian kegiatan praktikum, mahasiswa diwajibkan memakai
jas laboraturium, memakai celana panjang dan mengenakan sepatu.
4. Hari dan tanggal pelaksanaan praktikum mengikuti sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan antara Prodi Teknik Universitas Jambi dengan Laboratorium Balai Uji PU
Propinsi Jambi.
5. Praktikum dilaksanakan per-kelompok yang telak ditentukan Prodi Teknik
Universitas Jambi.
6. Pelaksanakan praktikum dilaksanakan dari pukul 8.00 – selesai, bagi tiap kelompok
yang akan melaksanakan pratikum diwajibkan untuk hadir 1 jam sebelum
dilaksanakan pratikum.
7. Setiap kelompok praktikum diwajibkan meminta tanda tangan kepada asisten yang
bertugas di Laboratorium Balai Uji PU Propinsi Jambi setiap kali selesai pratikum.
8. Setiap setelah melaksanakan pratikum tiap kelompok wajib membersikan alat dan
meletakan alat sesuai dengan letaknya.
9. Bila terjadi kerusakan (pecah, hilang, patah dan tidak berfungsi) alat yang disebabkan
oleh mahasiswa maka mahasiswa bersangkutan wajib untuk mengganti sesuai dengan
alat yang dirusakan.
10. Setiap mahasiswa WAJIB membuat laporan.
11. Laporan disusun secara kelompok dan individu.
12. Setelah 7 hari kerja pelaksanaan pratikum, mahasiswa diwajibkan sudah
melaksanakan minimal 1 kali asistensi.
13. Batas akhir pengerjaan laporan 30 hari setelah pelaksanaan pratikum.
14. Tanda tangan surat puas untuk tanda tangan asiten mahasiswa paling lambat 35 hari
setelah pelaksanaan pratikum.
15. Di wajibkan maju laporan per-BAB kepada Dosen Pembimbing bila BAB tersebut
sudah di ACC asisten mahasiswa dan Dosen Pembimbing tidak menerima asistensi
untuk keseluruhan BAB.
16. Isi dan materi laporan untuk setiap jenis percobaan meliputi:
a. Jenis/macam percobaan.
b. Maksud dan tujuan percobaan.
c. Uraian secara singkat jalannya pelaksanaan pratikum.
d. Hasil-hasil percobaan berikut dengan perhitungan serba pembahasan.
e. Kesimpulan dan saran dari hasil pengujian didasarkan literatur atau daftar
pustak yang digunakan.
f. Lampiran: gambar/sketsa atau foto dari peralatan, bahan/model sampel dari
percobaan dan pelaksanaan pratikum, lembar/formulir data pengamatan yang
telah dilengkapi dan tanda tangan dari asisten Laboraturium Balai Uji PU
Propinsi Jambi.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


ii
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

BAB I
PENGUJIAN BAHAN BITUMEN

PERCOBAAN I-A
PENGUJIAN PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: AASHTO T-49-89:1990, ASTM D 5-86 dan SK.SNI M-08-1989-F

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau
lembek (solid atau semi solid) dengan cara menusukkan jarum ukuran 1 mm, beban
50 gram, setiap 5 detik ke dalam bitumen pada suhu tertentu.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mendapatkan angka penetrasi dari aspal
keras yang diuji. Kemudian angka penetrasi ini digunakan untuk menentukan
beban maksimum kendaraan yang masih diijinkan melalui jalan yang ditinjau
supaya tidak terjadi kerusakan jalan.

3. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Aspal keras yang akan digunakan pada pembuatan campuran aspal panas.
b. Air
Peralatan:
a. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik turun tanpa
gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm.
b. Pemegang jarum seberat (47,5 ± 0,05) gram yang dapat dilepas dengan
mudah dari alat penetrasi.
c. Pemberat dari (50±0,05) gram dipergunakan untuk pengukuran penetrasi
dengan beban 50 gram.
d. Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel mutu 44oC atau HRC 54 sampai
60. Ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung.
e. Cawan contoh harus terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan
dasar yang rata-rata berukuran sebagai berikut:
Tabel 1 Ukuran Cawan untuk Percobaan Penetrasi
Penetrasi Diameter Dalam
< 200 55 mm 35 mm
200 – 300 70 mm 45 mm
f. Bak perendam (waterbath), terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang dari
10 liter dan dapat menahan suhu tertentu dengan ketelitian lebih kurang
0,1oC. Bejana dilengkapi dengan pelat dasar berlubang-lubang, terletak 50
mm di atas dasar bejana dan tidak kurang dari 100 mm di atas dasar bejana
dan tidak kurang dari 100 mm di bawah permukaan air dalam bejana.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


1
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

g. Tempat air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi. Tempat
tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml dan tinggi yang cukup
untuk merendam benda uji tanpa gerak.
h. Pengukur waktu.
i. Untuk pengukuran penetrasi dengan tangan diperlukan stopwatch dengan
skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dari kesalahan tertinggi 0,1
detik/detik. Untuk pengukuran penetrasi dengan alat otomatis kesalahan alat
tersebut tidak boleh melebihi 0,1 detik.
j. Termometer

4. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Panaskan contoh perlahan-lahan serta aduklah hingga cukup cair untuk dapat
dituangkan. Pemanasan contoh untuk ter tidak lebih dari 60oC di atas titik
lembek, dan untuk bitumen tidak lebih dari 90oC di atas titik lembek. Waktu
pemanasan tidak boleh melebihi 30 menit. Aduklah perlahan-lahan agar udara
tidak masuk ke dalam contoh.
b. Setelah contoh cair merata, tuangkan kedalam tempat contoh dan diamkan
hingga dingin. Tinggi contoh dalam tempat tersebut tidak kurang dari angka
penetrasi ditambah 10 mm. Buatlah dua benda uji (duplo).
c. Tutuplah benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu ruang selama
1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5 sampai 2 jam untuk yang besar.

5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Meletakkan benda uji ke dalam tempat air yang kecil yang telah berada pada
suhu yang ditentukan dan mendiamkannya dalam bak tersebut selama 1
sampai 1,5 jam.
b. Memeriksa pemegang jarum agar jarum dapat dipasang dengan baik
kemudian membersihkan jarum penetrasi dengan toluene atau pelarut lain lalu
mengeringkan jarum tersebut dengan lap bersih dan memasangnya pada
pemegang jarum.
c. Meletakkan pemberat 50 gram diatas jarum sehingga beban sebesar (100 ±
0,1) gram diperoleh.
d. Memindahkan tempat air ke bawah alat penetrasi.
e. Memutar arloji penetrometer kemudian membaca angka penetrasi yang
berhimpit dengan jarum penunjuk dan membulatkan pencatatannya hingga
angka 0,1 mm terdekat.
f. Menurunkan jarum perlahan-lahan hingga jarum tersebut menyentuh
permukaan benda uji. Kemudian mengatur angka 0 di arloji penetrometer,
sehingga jarum penunjuk berhimpit dengannya.
g. Melepaskan pemegang jarum dan serentak menjalankan stopwatch selama
jangka waktu (5 ± 0,1) detik.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


2
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

h. Melakukan pekerjaan di atas sampai dengan tidak kurang dari 5 kali untuk
benda uji yang sama dengan ketentuan setiap titik pemeriksaan berjarak satu
sama lain dari tepi dinding lebih dari 1 cm.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


3
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

PERCOBAAN I-B
PENGUJIAN TITIK LEMBEK BITUMEN

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: AASHTO T 53-89, ASTM D 36-70 dan SNI 06-2434-1991

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan titik lembek aspal dengan
cara mengukur temperatur pada saat bola baja mendesak turun lapisan semen aspal
yang ada pada cincin, hingga semen aspal tersebut menyentuh dasar pelat yang
terletak di bawah cincin pada jarak 25,4 mm sebagai akibat dari percepatan
pemanasan tertentu. Dengan demikian dapat mengetahui aspal tersebut sudah
memenuhi spesifikasi atau belum.

3. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Aspal Keras
b. Es Batu
Peralatan:
a. Cincin kuningan,
b. Bola baja, diameter 9,53 mm, berat 3,45 – 3,55 gram,
c. Dudukan benda uji, lengkap dengan pengarah bola baja dan plat dasar yang
mempunyai jarak tertentu,
d. Bejana gelas, tahan pemanasan mendadak dengan diameter dalam 8,5 cm
dengan tinggi sekurang-sekurangnya 12 cm berkapasitas 800 ml,
e. Termometer,
f. Penjepit,
g. Alat pengarah bola.

4. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Memanaskan contoh aspal perlahan-lahan sambil diaduk terus-menerus
hingga cair merata. Pemanasan dan pengadukan dilakukan dengan perlahan-
lahan agar gelembung-gelembung udara cepat keluar.
b. Setelah cair merata, menuangkan sampel ke dalam dua buah cincin. Suhu
pemanasan aspal tidak melebihi 111oC di atas titik lembeknya. Waktu untuk
pemanasan aspal tidak melebihi 2 jam.
c. Memanaskan 2 buah cincin sampai mencapai suhu tuang sampel dan
meletakka kedua cincin di atas pelat kuningan yang telah diberi lapisan dari
campuran talk dan sabun.
d. Menuangkan sampel ke dalam 2 buah cincin dan mendiamkan pada suhu
sekurang-kurangnya 8oC di bawah titik lembeknya sekurang-kurangnya 30
menit.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


4
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

e. Setelah dingin, meratakan permukaan sampel dalam cincin dengan pisau yang
telah dipanaskan.

5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Memasang dan mengatur kedua benda uji di atas kedudukan dan meletakkan
pengarah bola di atasnya. Kemudian memasukkan seluruh peralatan tersebut
ke dalam bejana gelas.
b. Mengisi bejana diisi dengan air suling baru, dengan suhu (51)o C dan volume
air 1000 ml.
c. Meletakkan termometer di antara kedua benda uji ( 12,7 mm dari cincin).
d. Memeriksa dan mengatur jarak antara permukaan pelat dasar dengan dasar
benda uji sehingga menjadi 25,4 mm.
e. Meletakkan bola-bola baja yang bersuhu 5oC di atas dan di tengah perukaan
masing-masing benda uji yang bersuhu 5oC menggunakan penjepit dengan
memasang kembali pengarah bola.
f. Memanaskan bejana hingga kenaikan suhu 5oC per menit. Kecepatan
pemanasan baja di dalam bejana gelas dipanaskan hingga kenaikan suhu 5oC
per menit. Kecepatan pemanasan ini tidak boleh diambil dari kecepatan
pemanasan rata-rata dari awal dan akhir pekerjaan ini. Untuk 3 menit yang
pertama perbedaan pemanasan tidak boleh melebihi 0,5oC.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


5
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

PERCOBAAN I-C
PEMERIKSAAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR BITUMEN

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: AASHTO T 48-89, ASTM D 92-78 dan SNI-06-2433-1991

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pemeriksaan ini adalah untuk menentukan suhu pada saat
diperoleh nyala pertama permukaan aspal. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
untuk menentukan titik nyala aspal.

3. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Aspal Keras
Peralatan :
a. Termometer
b. Cleveland open cup (cawan kuningan)
c. Pelat Pemanas yang terdiri dari logam, untuk melekatkan cawan Cleveland
dan bagian atas melapisi seluruh asbes setebal 0.6 cm (1/4”).
d. Sumber pemanasan, pembakaran gas atau tungku listrik, atau pembakaran
alkohol yang tidak menimbulkan asap atau nyala di sekitar bagian atau
cawan.
e. Nyala penguji, yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan Ø3.2
sampai 4.8 mm dengan panjang tabung 7.5 cm.
f. Stop watch
g. Penahan angin; alat yang menahan angin apabila sebagai pemanasan.

4. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Memanaskan Aspal 60/70 antara suhu 148,9o – 176oC sampai cukup cair.
b. Kemudian memasukkan aspal ke cawan Cleveland.

5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Meletakkan cawan di atas pelat pemanas dan sumber pemanas diatur sehingga
terletak dibawah titik tengah cawan.
b. Menempatkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik tengah
cawan.
c. Meletakkan termometer tegak lurus di dalam benda uji dengan jarak 6.4 mm
di atas dasar cawan dan terletak pada garis yang menghubungkan titik tengah
cawan dan titik poros nyala penguji, kemudian mengaturnya sehingga poros
termometer terletak pada jarak ¼ diameter cawan dari tepi.
d. Menyalakan sumber pemanas dan atur pemanasan hingga kenaikan suhu
adalah 15oC tiap menit sampai mencapai temperatur 56oC di bawah titik nyala

Fakultas Teknik Universitas Jambi


6
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

yang diperkirakan untuk selanjutnya kenaikan suhu adalah 5oC hingga


6oC/menit.
e. Tempatkan penahan angin di depan nyala penguji.
f. Nyalakan sumber pemanas dan kemudian atur pemanas sehingga kenaikan
suhu menjadi (15 ± 1) permenit hingga benda uji mencapai 56oC dibawah titik
nyala perkiraan.
g. Kemudian atur kecepatan pemanasan 5oC hingga 6oC permenit pada suhu
antara 56oC dan 28oC di bawah titik perkiraan.
h. Nyala penguji dan atur agar diameter nyala penguji tersebut menjadi 3,2
sampai 4,8 mm.
i. Putar nyala penguji sehingga melalui permukaan cawan (dari tepi ke tepi
cawan) dalam satu detik. Ulangi pekerjaan tersebut setiap kenaikan 2oC.
j. Lanjutkan prosedur di atas sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik di
atas permukaan benda uji.
k. Baca dan catat temperatur pada termometer.
l. Lanjutkan prosedur pembacaan suhu hingga terlihat nyala yang agak lama
sekurang-kurangnya 5 detik diatas permukaan benda uji. Baca dan catat suhu
pada termometer.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


7
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

PERCOBAAN I-D
PEMERIKSAAN DAKTILITAS BITUMEN

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: AASHTO T 51-89 dan ASTM D 113-79

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengukur jarak yang terpanjang yang
dapat ditarik antara dua cetakan yang berisi bitumen keras sebelum putus pada suhu
25oC dan kecepatan tarik 5 cm/detik.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui nilai daktilitas aspal
dimana akan berpengaruh dalam pengikatan terhadap agregat pada campuran aspal
panas.

3. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Aspal keras
b. Glycerin
c. Air
Peralatan:
a. Cetakan daktilitas yang terbuat dari kuningan.
b. Bak perendam isi 10 liter yang dapat menjaga suhu tertentu selama
pengujian dengan ketelitian 0,1oC dan benda uji dapat direndam sekurang-
kurangnya 10 cm dibawah permukaan air. Bak tersebut dilengkapi dengan
pelat dasar yang berlubang diletakkan 5 cm dari bak dasar perendam untuk
meletakkan benda uji.
c. Termometer.
d. Mesin uji dengan ketentuan sebagai berikut:
 Dapat menarik benda uji dengan kecepatan tetap.
 Dapat menjaga benda uji tetap terendam dan tidak menimbulkan getaran
selama pemeriksaan.

4. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Semua bagian dalam cetakan daktilitas dan bagian atas pelat dasar dilapisi
dengan campuran glycerin.
b. Memanaskan contoh aspal kira-kira 100 gram sehingga menjadi cair dan
dapat dituang. Untuk menghindarkan pemanasan setempat, dilakukan dengan
hati-hati. Pemanasan dilakukan sampai suhu antara 80oC sampai 1000C di atas
titik lembek, kemudian menuangkan contoh ke dalam cetakan dari ujung ke
ujung hingga penuh.
c. Pada waktu cetakan diisi, contoh dituang dengan hati-hati dari ujung ke ujung
hingga penuh berlebihan.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


8
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

d. Mendinginkan cetakan pada suhu ruang selama 30 sampai 40 menit, lalu


memindahkan seluruhnya ke dalam bak perendam yang telah disiapkan pada
suhu pemeriksaan selama 30 menit, dan diratakan.

5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Mendiamkan benda uji pada suhu 25oC dalam bak perendam selama 85
sampai 95 menit, kemudian benda uji tersebut dilepaskan dari plat dasar dan
sisi-sisi cetakan.
b. Memasang benda uji pada mesin uji, kemudian menarik benda uji secara
teratur dengan kecepatan 5 cm/menit sampai benda uji putus. Perbedaan
kecepatan ± 5% masih diijinkan.
c. Membaca jarak antara pemegang cetakan pada saat benda uji putus (dalam
cm). Selama percobaan berlangsung benda uji harus terendam sekurang-
kurangnya 2,5 cm dari air dan suhu harus dipertahankan tetap (25 ± 9.5)oC.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


9
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

PERCOBAAN I-E
PEMERIKSAAN KELARUTAN BITUMEN

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: AASTHO T-44-70 dan ASTM D-165-42

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Kemurnian aspal dapat diketahui melalui jumlah bitumen yang larut dalam
CCL4, dimana semakin sedikit residu atau kotoran yang larut maka kemurnian aspal
makin tinggi.
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar bitumen yang larut dalam
karbon tetra klorida (CCl4) sehingga dapat diketahui kemurnian aspal.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui tingkat kemurnian aspal
dan untuk menentukan apakah aspal yang diuji, layak atau tidak untuk digunakan
sebagai bahan pengikat.

3. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Aspal cair 3 gram
b. Karbon tetra klorida (CCl4) 100 ml
Peralatan:
a. Kertas saring
b. Labu Erlenmeyer berkapasitas 250 ml
c. Pompa hisap
d. Oven
e. Timbangan

4. PENYIAPAN BENDA UJI


Bitumen sudah disiapkan di laboratorium dalam bentuk aspal cair dengan
penetrasi 60/70 sebesar 3 gram.

5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Menimbang labu Erlenmeyer.
b. Memasukkan benda uji ke dalam labu Erlenmayer hingga suhunya sama
dengan suhu ruangan. Setelah itu, tuangkan 100 ml Karbon tetra klorida
(CCL4) sedikit demi sedikit sehingga bitumen larut.
c. Menuangkan kertas saring dan mengovennya selama 5 menit yang
sebelumnya sudah ditimbang.
d. Melipat kertas saring yang telah dioven sehingga menyerupai corong
kemudian meletakkan di atas mulut pompa hisap.
e. Menuang larutan dari prosedur b ke atas kertas saring yang telah disiapkan.
f. Setelah larutan habis, memasukan kertas saring ke dalam oven selama 15
menit, lalu ditimbang.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


10
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

PERCOBAAN I-F
PEMERIKSAAN BERAT JENIS BITUMEN

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: AASHTO T 228-90

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini bermaksud untuk menentukan berat jenis aspal dengan
picnometer. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah berat jenis
aspal memenuhi syarat yang ditentukan untuk digunakan dalam analisa campuran.

3. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Sampel bitumen keras yang telah dipanaskan, sampai menjadi cair dan
pada saat pemanasan diaduk untuk mencegah pemanasan setempat.
b. Air suling sebanyak 1000 cm3.
Peralatan:
a. Termometer
b. Picnometer
c. Bejana gelas
d. Timbangan

4. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Benda uji adalah contoh aspal padat sebanyak  100 gr.
b. Panaskan contoh bitumen keras sampai menjadi cair dan aduklah untuk
mencegah pemanasan setempat. Pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit pada
suhu 56oC di atas titik lembek.
c. Bersihkan, keringkan dan timbanglah piknometer dengan ketelitian 1 mg (A).
d. Tuangkan contoh tersebut ke dalam piknometer yang telah kering hingga terisi
¾ bagian.

5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Membersihkan, mengeringkan, dan menimbang picnometer dalam keadaan
kosong. Catat berat piknometer kosong tersebut (A).
b. Mengisi picnometer tersebut dengan air hingga penuh dan menutupnya rapat.
Kemudian menimbang picnometer dan air lalu mencatat beratnya (B).
c. Mengeluarkan air dari dalam picnometer, lalu membersihkan dan
mengeringkan picnometer tersebut. Kemudian mengisi picnometer tersebut
dengan aspal yang sudah dipanaskan setinggi ±3/4 bagian dari isi picnometer.
Lalu mendinginkan picnometer sampai dingin tidak kurang dari 40 menit.
Kemudian menimbang dan mencatat berat piknometer dan aspal tersebut (C).
d. Kemudian mengisi picnometer + aspal dengan air hingga penuh dan
menutupnya rapat. Lalu menimbang dan mencatat berat picnometer + aspal +

Fakultas Teknik Universitas Jambi


11
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

air (D).
e. Setelah itu picnometer dibersihkan dan dikembalikan ke tempatnya semula.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


12
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

BAB II
PENGUJIAN BAHAN AGREGAT

PERCOBAAN II-A
ANALISA SARINGAN AGREGAT

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: AASHTO T 27 – 88, ASTM C 136 – 84a dan SK SNI M-08-1989-F

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud pengujian ini adalah untuk menentukan pembagian butir (gradasi)
agregat halus dan kasar dengan menggunakan saringan atau ayakan.
Tujuan pengujian ini adalah untuk membuat suatu distribusi ukuran aggregat
dalam bentuk grafik yang dapat memperlihatkan pembagian butir (gradasi) suatu
aggregat dengan menggunakan saringan.

3. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Agregat halus :
Pasir 500 gram
Abu batu 500 gram
b. Agregat kasar :
Batu pecah maksimum ukuran ¾” 5000 gram
Batu pecah maksimum ukuran 1/2” 2500 gram
Peralatan:
a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0.2% dari berat benda uji.
b. Satu set saringan tes 20 mm (3/4”), 12.5 mm (1/2”), 10mm (3/8”), dan saringan
no. 4, 8, 16, 30, 50, 100, 200.
c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk pemanasan sampai
(110±5)oC.
d. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat lainnya.

4. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Mengeringkan benda uji didalam oven dengan suhu (110 ± 5)oC, hingga
beratnya tetap.
b. Menyaring benda uji dengan saringan ¾” dan benda uji yang lolos
minimum 5 kg (agregat kasar) ditimbang.
c. Menyaring benda uji dengan saringan 1/2”dan benda uji yang lolos
minimum 2,5 kg (agregat kasar) ditimbang.
d. Menyaring benda uji dengan saringan no. 4 dan benda uji yang lolos
masing- masing minimum 0,5 kg pasir dan 0,5 kg abu batu ditimbang.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


13
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Menyaring benda uji yang telah disiapkan dengan menggunakan saringan dan
ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas.
b. Menimbang dan menghitung persentase terhadap berat sample benda uji yang
yang tertahan di masing-masing saringan.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


14
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

PERCOBAAN II-B
PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: AASHTO T- 85-74, ASTM G-127-68 dan SNI-1969-1990-F

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (Bulk), berat jenis
kering permukaan jenis (Saturated Surface Dry = SSD) berat jenis semu (Apparent)
dari agregat kasar dan penyerapan agregat terhadap aspal dalam campuran.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui berapa besar kadar
penyerapan dan berat jenis agregat kasar dalam campuran beton aspal tipe AC.

3. PERALATAN DAN BAHAN


Peralatan:
a. Keranjang kawat ukuran 3,55 mm atau 2,36 mm (No. 6 atau No. 8) dengan
kapasitas kira-kira 5 kg.
b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan.
Tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu
tetap.
c. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,1 % pori berat contoh
yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.
d. Oven yang dilengkapi dengan pengaruh suhu untuk memanasi sampai (110
± 5)℃.
Bahan:
Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan ¾ inchi dan ½ inchi, kira-kira
setengah keranjang.

4. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Ambil agregat ¾ inc dan ½ inc yang telah direndam selama + 24 jam,
kemudian ditimbang (BA).
b. Benda uji yang telah ditimbang diletakkan diatas papan, kemudian diletakkan
diatas papan dan dikeringkan menggunakan kipas angin sehingga agregat
menjadi kering permukaan (SSD).
c. Kemudian benda uji ditimbang dalam keadaan kering permukaan jenuh (BJ).
d. Agregat dikeringkan dalam oven pada suhu 105℃ sampai berat tetap.
e. Setelah dioven, Benda uji ditimbang (BK).

Fakultas Teknik Universitas Jambi


15
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

PERCOBAAN II-C
PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: ASTM C – 128 – 84 dan AASHTO T 84 – 88

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (Bulk), berat jenis
kering permukaan jenuh (Saturated Surface Dry = SSD), berat jenis semu
(Apparent) dan penyerapan dari agregat halus.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui berapa besar kadar
penyerapan dan berat jenis agregat halus dalam campuran beton aspal tipe AC.

3. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Agregat halus, 500 gram Pasir dan 500 gram Abu Batu
b. Air suling
c. Air
Peralatan:
a. Timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram
b. Labu Erlenmeyer dengan kapasitas 500 ml
c. Kerucut terpancung (cone), diameter bagian atas (40 + 3) mm, diameter
bagian bawah (90 + 3) mm dan tinggi (75 + 3) mm dibuat dari logam dengan
tebal minimum 0,8 mm
d. Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340
+ 15) gram, diameter permukaan penumbuk (25 + 3) mm
e. Saringan no.4
f. Oven yang dilengkapi dengap pengatur suhu untuk memanaskan sampai
(110 + 5) C
g. Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1 C
h. Talam
i. Air suling
j. Desikator

4. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Mengambil agregat halus berupa abu batu yang telah direndam selama 24 jam.
b. Mengambil agregat halus berupa pasir yang telah direndam selama 24 jam.

5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Abu batu dan pasir yang telah disiapkan dibersihkan, kemudian diletakkan
diatas papan dan dikeringkan menggunakan kipas angin sehingga agregat
menjadi kering permukaan (SSD).

Fakultas Teknik Universitas Jambi


16
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

b. Kemudian keadaan kering permukaan diperiksa dengan mengisikan benda uji


ke dalam kerucut abraham, lalu memadatkan dengan batang penumbuk secara
bertahap selama 25 kali, kerucut terpancung kemudian mengangkatnya.
Keadaan kering permukaan jenuh tercapai bila benda uji runtuh akan tetapi
masih dalam keadaan tercetak.
c. Setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh, memasukkan benda uji
kering 500 gram ke dalam Labu Erlenmeyer.
d. Kemudian masukkan air + 1,5 cm diatas agregat, setelah itu goyangkan Labu
Erlenmeyer sampai tidak ada lagi gelembung.
e. Setelah itu benda uji dipanaskan sampai mendidih.
f. Benda uji yang telah dipanaskan ditunggu hingga suhunya menjadi suhu
ruang, kemudian ditambahkan air sampai 500 ml.
g. Menimbang Erlenmeyer berisi air dan benda uji (Bt).
h. Setelah itu benda uji dipisahkan dengan air kemudian ditimbang (BK).

Fakultas Teknik Universitas Jambi


17
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

PERCOBAAN II-D
KELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: AASHTO T – 181 – 82

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menguji besarnya kelekatan agregat
terhadap aspal dengan cara visual.

3. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Agregat yang lolos saringan 3/8” dan tertahan pada saringan no. 4 ±100
gram
b. Aspal keras
c. Air suling
Peralatan:
a. Wadah untuk mengaduk, kapasitas minimal 500 ml
b. Timbangan, kapasitas 200 gram dengan ketelitian 0,1 gram
c. Spatula
d. Tabung gelas kimia (beker) kapasitas 600 ml
e. Oven
f. Saringan 6.3 mm 1/4” dan 9.5 mm 3/8”

4. PENYIAPAN BENDA UJI


a. Menyaring benda uji dan mengambil sampel yang lolos saringan 3/8” dan
tertahan saringan no. 4 sebanyak kira-kira 100 gram
b. Mencuci sampel dengan air suling, dan mengeringkan pada suhu 140 ± 5°C
hingga konstan
c. Menyimpannya di tempat yang tertutup rapat dan siap untuk diuji

5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Memasukkan 100 gram benda uji ke dalam wadah
b. Memanaskan wadah beserta benda uji selama 1 jam dalam oven bersuhu tetap
antara 140 ± 5°C
c. Mengisi aspal sebanyak 5.5 ± 0.2 gram
d. Mengaduk aspal dan benda uji sampai merata dengan spatula selama 2-3
menit sampai benda uji terselimuti aspal
e. Mendiamkan sampai mencapai suhu ruang
f. Memindahkan benda uji yang sudah terselimuti aspal ke dalam tabung gelas
kimia kapasitas 600 ml
g. Mengisi tabung gelas kimia tersebut dengan air suling sebanyak 400 ml

Fakultas Teknik Universitas Jambi


18
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

h. Melihat dari atas menembus air, dan memperkirakan prosentase luas


permukaan yang masih terselimuti aspal.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


19
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

BAB III
PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL

PERCOBAAN III-A
PENGUJIAN DENGAN MARSHALL TEST

1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN


Berdasarkan: AASHTO T 245 – 74 dan ASTM D 1559 – 62

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap
kelelehan plastis (flow) dari campuran beton aspal. Ketahanan (stabilitas) adalah
kemampuan suatu campuran beton aspal untuk menerima beban sampai terjadi
kelelehan plastis yang dinyatakan dalam kilogram atau pound. Kelelehan plastis
ialah keadaan perubahan bentuk suatu campuran beton aspal yang terjadi akibat
suatu beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam mm atau 0,01”.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kadar semen aspal
optimum dari campuran beton aspal.

3. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Agregat ¾” yang lolos saringan ¾”.
b. Agregat ½” yang lolos saringan ½”.
c. Pasir yang lolos saringan no. 4.
d. Abu batu yang lolos saringan no.4.
Peralatan:
a. Cetakan benda uji 5 buah, diameter 10 cm 4”) dan tinggi 7,5 cm (3”) lengkap
dengan pelat atas dan leher sambung.
b. Alat pengeluar benda uji. Untuk benda uji yang sudah dipadatkan dari dalam
cetakan benda uji dipakai sebuah ejector.
c. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata berbentuk silinder
dengan berat 4,536 kg (10 pound) dan tinggi jatuh bebas 45,7cm (18”).
d. Landasan pemadat terdiri dari sebuah balok kayu (jati atau sejenis)
berukuran 20 cm x 20 cm x 45 cm (8” x 8” x 18”) yang dilapisi dengan
sebuah plat baja berukuran 30 cm x 30 cm x 35 cm (12” x 12’ x 1”) yang
diikatkan pada lantai beton dengan 4 bagian siku.
e. Mesin tekan lengkap dengan :
1. Kepala penekan berbentuk lengkung (Breaking Head).
2. Silinder cetak yang berkapasitas 2500 kg (5000 pound) dengan
ketelitian 12,5 kg (25 pound) dilengkapi arloji tekan dengan ketelitian
0,0025 cm (0,0001“).

Fakultas Teknik Universitas Jambi


20
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

3. Arloji kelelehan dengan ketelitian 0,25 mm (0,01”) dengan


perlengkapannya. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk
memanasi sampai 200 ºC.
f. Bak perendam (water bath) yang dilengkapi dengan pengatur suhu
minimum 20º C.
g. Perlengkapan lain :
1. Wajan untuk memanaskan agregat, semen aspal, dan campuran beton
aspal.
2. Pengukur suhu dari logam (metal thermometer) berkapasitas 250º C
dengan ketelitian 0,5% atau 1% dari kapasitas.
3. Timbangan yang dilengkapi penggantung benda uji berkapasitas 2 kg
dengan ketelitian 0,1 gr dan timbangan berkapasitas 5 kg dengan
ketelitian 1 gr.
4. Kompor.
5. Sendok pengaduk dan perlengkapan lainnya.

4. PENYIAPAN BENDA UJI


Agar pencampuran dan pemadatan dapat menghasilkan campuran yang baik,
maka salah satu syaratnya adalah kekentalan aspal harus cukup sedemikian
sehingga peran aspal dalam proses pencampuran dan pemadatan dapat maksimal.
Nilai kekentalan ini dapat dicampai pada rentang suhu tertentu yang sering disebut
sebagai suhu pencampuran dan suhu pemadatan. Kedua rentang suhu ini dapat
dicari dengan mengunakan grafik hubungan antara suhu dengan viskositas yang
dapat dikembangkan untuk setiap jenis aspal. Dari percobaan viskositas aspal
diperoleh temperatur pencampuran 156o C dan temperatur pemadatan 145o C.

5. PEMBUATAN BENDA UJI


a. Keringkan agregat pada suhu 105 - 110oC minimum selama 4 jam, keluarkan
dari alat pengering (oven) dan tunggu sampai beratnya tetap.
b. Pisah-pisahkan agregat ke dalam fraksi-fraksi yang dikehendaki (sesuai spek)
dengan cara penyaringan.
c. Siapkan bahan untuk setiap benda uji yang diperlukan yaitu agregat sebanyak 
1200 gram sehingga menghasilkan tinggi benda uji kira-kira 63,5 mm  1,27
mm.
d. Pencampuran agregat agar sesuai dengan gradasi yang diinginkan dilakukan
dengan cara mengambil nilai tengah dari batas spek. Untuk memperoleh berat
agregat yang diperlukan dari masing-masing fraksi untuk membuat satu benda
uji adalah dengan mengalikan nilai tengah tersebut terhadap total berat agregat.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


21
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

e. Panaskan panci pencampur beserta agregat kira-kira 28oC di atas suhu


pencampuran untuk aspal padat, bila menggunakan aspal cair pemanasan
sampai 14oC di atas suhu pencampuran.
f. Tuangkan aspal yang sudah mencapai tingkat kekentalan sebanyak yang
dibutuhkan ke dalam agregat yang sudah dipanaskan tersebut, kemudian
aduklah dengan cepat, dengan tetap mempertahankan masih di dalam rentang
suhu pemadatan, sampai agregat terselimuti aspal secara merata.
g. Sementara itu, atau sebelumnya, perlu disiapkan alat untuk memadatkan, yaitu
dengan membersihkan perlengkapan cetakan benda uji serta bagian muka
penumbuk dengan seksama dan panaskan sampai suhu antara 93,3 - 148,9oC.
h. Letakkan cetakan di atas landasan pemadat dan tahan dengan pemegang
cetakan.
i. Letakkan selembar kertas saring atau kertas penghisap yang sudah digunting
menurut ukuran cetakan ke dalam dasar cetakan.
j. Masukkan seluruh campuran ke dalam cetakan dan tusuk-tusuk campuran keras-
keras dengan spatula yang dipanaskan sebanyak 15 kali keliling pinggirannya
dan 10 kali di bagian tengahnya.
k. Siapkan alat memadat dan lakukan pemadatan dengun menumbuk sepesimen
dengan jumlah tumbukan sebanyak 35, 50, atau 75 yang disesuaikan dengan
jenis lalu lintas yang direncanaka
l. Tumbukan dilakukan dengan tinggi jatuh 457,2 mm dqan selama pemadatan
harus diperhatikan agar kedudukan sumbu palu pemadat selalu tegak lurus pada
alas cetakan.
m. Lepaskan pelat alas berikut leher sambung dari cetakan benda uji, kemudian
cetakan yang berisi benda uji dibalikkan dan pasang kembali pelat alas berikut
leher sambung pada cetakan yang dibalikkan tadi. Lakukan penumbukan lagi
dengan jumlah yang sama.
n. Lepaskan keping alas dan dinginkan sampai diperkirakan tidak akan terjadi
perubahan bentuk jika benda uji dikelaurkan dari mold. Untuk memeprcepat
proses pendinginan, dapat digunakan kipas angin. Proses pendinginan biasanya
dilakukan sekitar 2-3 jam.
o. Keluarkan benda uji atau spesimen Marshall dari mold dengan hati-hati dan
kemudian letakan spesimen permukaan yang rata dan biarkan sampai benar-
benar dingin. Sebaiknya didiamkan pada suhu ruang selama 24 jam.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


22
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

6. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Pengujian Berat Jenis Campuran
 Timbang benda uji dan didapatkan Berat Benda Uji Kering
 Masukkan benda uji ke dalam air bersuhu 25C selama 3 sampai 5 menit
dan kemudian ditimbang untuk mendapatkan Berat Benda Uji dalam Air
 Angkat benda uji dari dalam air, selimuti dengan kain yang dapat menyerap
air, dan segera timbang untuk mendapatkan Berat Benda Uji kondisi Jenuh
– Kering Permukaan (SSD). Penyelimutan dengan kain adalah hanya untuk
menghilangkan air yang berada di permukaan dan dilakukan dengan cepat.
Proses dari sejak pengambilan benda uji dari dalam air, menyelimutan
dengan kain dan penimbangan sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 30
detik.
 Berat Jenis Curah (Bulk Spesific Gravity) benda uji adalah Berat Benda Uji
Kering / (Berat Benda Uji Kondisi Jenuh Kering Permukaan – Berat Benda
Uji dalam Air)
b. Pengujian Stabilitas dan Flow
 Rendamlah benda uji dalam bak perendam (water bath) selama 30-40 menit
dengan suhu tetap (60  1)oC
 Keluarkan benda uji dari bak perendam atau dari oven dan letakkan ke
dalam segmen bawah kepala penekan dengan catatan bahwa waktu yang
diperlukan dari saat diangkatnya benda uji dari bak perendaman sampai
tercapainya beban maksimum tidak boleh melebihi 30 detik.
 Pasang segmen atas di atas benda uji dan letakkan keseluruhannya dalam
mesin penguji.
 Pasang arloji pengukur pelelehan (flow) pada kedudukannya di atas salah
satu batang penuntun dan atur kedudukan jarum penunjuk pada angka nol,
sementara selubung tangkai arloji (sleeve) dpegang teguh terhadap segmen
atas kepala penekan.
 Naikkan kepala penekan beserta benda ujinya dinaikkan hingga menyentuh
alas cincin penguji, sebelum pembebanan diberikan.
 Atur jarum arloji tekan pada kedudukan angka nol.
 Berikan pembebanan pada benda uji dengan kecepatan tetap sekitar 50 mm
per menit sampai pembebanan maksimum tercapai, atau pembebanan

Fakultas Teknik Universitas Jambi


23
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

menurun seperti yang ditunjukkan oleh jarum arloji tekan dan catat
pembebanan maksimum.
 Catat nilai pelelehan (flow) yang ditunjukkan oleh jarum arloji pengukur
pelelehan pada saat pembebanan maksimum tercapai.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


24
Buku Modul Praktikum Jalan Raya - 2018

PERCOBAAN III-B
PENGUJIAN KADAR SEMEN ASPAL DENGAN CARA EKSTRAKSI

1. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pengujian ini untuk menentukan kadar semen aspal dalam
campuran beton aspal dengan jalan melarutkan bagian-bagian yang terlarut.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kadar mineral (tak larut)
yang terdapat pada beton aspal tersebut.

2. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan:
a. Beton aspal sebanyak 1000 gram
b. Bensin sebagai pelarut
Peralatan:
a. Alat ekstraksi berkapasitas 1000 ml yang dilengkapi dengan ekstraktor 500
ml
b. Kertas saring (Whatmen No. 1)
c. Timbangan
d. Oven dengan temperatur 100º C

3. PENYIAPAN BENDA UJI


Menumbuk beton aspal dengan kadar semen aspal 4,5 %, setelah itu
melakukan quatering sebanyak 1000 gram sebagai benda uji.

4. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Menimbang kertas saring.
b. Memasukkan benda uji ke dalam tabung lalu menambahkan pelarut bensin,
kemudian menempatkan benda uji + pelarut pada alat ekstraksi.
c. Melakukan centrifuge dengan pelan-pelan semakin lama kecepatan
bertambah sampai 3600 rpm atau sampai pelarut mengalir kemudian
menghentikannya.
d. menambahkan 200 ml bensin dan mengulangi pekerjaan (b) sampai pelarut
menjadi jernih.
e. Memanaskan kertas saring yang berisi mineral pada oven di temperatur 110º
C sampai kering dan menimbangnya lagi hingga berat tetap.

Fakultas Teknik Universitas Jambi


25

Anda mungkin juga menyukai