DAFTAR ISI
PERATURAN PRAKTIKUM
1. Setiap mahasiswa harus mengetahui segala peraturan yang ada di Laboratorium Balai
Uji PU Propinsi Jambi.
2. Sebelum melelakukan praktikum mahasiswa wajib membaca dan mempelajari buku
petunjuk praktikum perkerasan jalan raya.
3. Selama mengikuti rangkaian kegiatan praktikum, mahasiswa diwajibkan memakai
jas laboraturium, memakai celana panjang dan mengenakan sepatu.
4. Hari dan tanggal pelaksanaan praktikum mengikuti sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan antara Prodi Teknik Universitas Jambi dengan Laboratorium Balai Uji PU
Propinsi Jambi.
5. Praktikum dilaksanakan per-kelompok yang telak ditentukan Prodi Teknik
Universitas Jambi.
6. Pelaksanakan praktikum dilaksanakan dari pukul 8.00 – selesai, bagi tiap kelompok
yang akan melaksanakan pratikum diwajibkan untuk hadir 1 jam sebelum
dilaksanakan pratikum.
7. Setiap kelompok praktikum diwajibkan meminta tanda tangan kepada asisten yang
bertugas di Laboratorium Balai Uji PU Propinsi Jambi setiap kali selesai pratikum.
8. Setiap setelah melaksanakan pratikum tiap kelompok wajib membersikan alat dan
meletakan alat sesuai dengan letaknya.
9. Bila terjadi kerusakan (pecah, hilang, patah dan tidak berfungsi) alat yang disebabkan
oleh mahasiswa maka mahasiswa bersangkutan wajib untuk mengganti sesuai dengan
alat yang dirusakan.
10. Setiap mahasiswa WAJIB membuat laporan.
11. Laporan disusun secara kelompok dan individu.
12. Setelah 7 hari kerja pelaksanaan pratikum, mahasiswa diwajibkan sudah
melaksanakan minimal 1 kali asistensi.
13. Batas akhir pengerjaan laporan 30 hari setelah pelaksanaan pratikum.
14. Tanda tangan surat puas untuk tanda tangan asiten mahasiswa paling lambat 35 hari
setelah pelaksanaan pratikum.
15. Di wajibkan maju laporan per-BAB kepada Dosen Pembimbing bila BAB tersebut
sudah di ACC asisten mahasiswa dan Dosen Pembimbing tidak menerima asistensi
untuk keseluruhan BAB.
16. Isi dan materi laporan untuk setiap jenis percobaan meliputi:
a. Jenis/macam percobaan.
b. Maksud dan tujuan percobaan.
c. Uraian secara singkat jalannya pelaksanaan pratikum.
d. Hasil-hasil percobaan berikut dengan perhitungan serba pembahasan.
e. Kesimpulan dan saran dari hasil pengujian didasarkan literatur atau daftar
pustak yang digunakan.
f. Lampiran: gambar/sketsa atau foto dari peralatan, bahan/model sampel dari
percobaan dan pelaksanaan pratikum, lembar/formulir data pengamatan yang
telah dilengkapi dan tanda tangan dari asisten Laboraturium Balai Uji PU
Propinsi Jambi.
BAB I
PENGUJIAN BAHAN BITUMEN
PERCOBAAN I-A
PENGUJIAN PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN
g. Tempat air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi. Tempat
tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml dan tinggi yang cukup
untuk merendam benda uji tanpa gerak.
h. Pengukur waktu.
i. Untuk pengukuran penetrasi dengan tangan diperlukan stopwatch dengan
skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dari kesalahan tertinggi 0,1
detik/detik. Untuk pengukuran penetrasi dengan alat otomatis kesalahan alat
tersebut tidak boleh melebihi 0,1 detik.
j. Termometer
5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Meletakkan benda uji ke dalam tempat air yang kecil yang telah berada pada
suhu yang ditentukan dan mendiamkannya dalam bak tersebut selama 1
sampai 1,5 jam.
b. Memeriksa pemegang jarum agar jarum dapat dipasang dengan baik
kemudian membersihkan jarum penetrasi dengan toluene atau pelarut lain lalu
mengeringkan jarum tersebut dengan lap bersih dan memasangnya pada
pemegang jarum.
c. Meletakkan pemberat 50 gram diatas jarum sehingga beban sebesar (100 ±
0,1) gram diperoleh.
d. Memindahkan tempat air ke bawah alat penetrasi.
e. Memutar arloji penetrometer kemudian membaca angka penetrasi yang
berhimpit dengan jarum penunjuk dan membulatkan pencatatannya hingga
angka 0,1 mm terdekat.
f. Menurunkan jarum perlahan-lahan hingga jarum tersebut menyentuh
permukaan benda uji. Kemudian mengatur angka 0 di arloji penetrometer,
sehingga jarum penunjuk berhimpit dengannya.
g. Melepaskan pemegang jarum dan serentak menjalankan stopwatch selama
jangka waktu (5 ± 0,1) detik.
h. Melakukan pekerjaan di atas sampai dengan tidak kurang dari 5 kali untuk
benda uji yang sama dengan ketentuan setiap titik pemeriksaan berjarak satu
sama lain dari tepi dinding lebih dari 1 cm.
PERCOBAAN I-B
PENGUJIAN TITIK LEMBEK BITUMEN
e. Setelah dingin, meratakan permukaan sampel dalam cincin dengan pisau yang
telah dipanaskan.
5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Memasang dan mengatur kedua benda uji di atas kedudukan dan meletakkan
pengarah bola di atasnya. Kemudian memasukkan seluruh peralatan tersebut
ke dalam bejana gelas.
b. Mengisi bejana diisi dengan air suling baru, dengan suhu (51)o C dan volume
air 1000 ml.
c. Meletakkan termometer di antara kedua benda uji ( 12,7 mm dari cincin).
d. Memeriksa dan mengatur jarak antara permukaan pelat dasar dengan dasar
benda uji sehingga menjadi 25,4 mm.
e. Meletakkan bola-bola baja yang bersuhu 5oC di atas dan di tengah perukaan
masing-masing benda uji yang bersuhu 5oC menggunakan penjepit dengan
memasang kembali pengarah bola.
f. Memanaskan bejana hingga kenaikan suhu 5oC per menit. Kecepatan
pemanasan baja di dalam bejana gelas dipanaskan hingga kenaikan suhu 5oC
per menit. Kecepatan pemanasan ini tidak boleh diambil dari kecepatan
pemanasan rata-rata dari awal dan akhir pekerjaan ini. Untuk 3 menit yang
pertama perbedaan pemanasan tidak boleh melebihi 0,5oC.
PERCOBAAN I-C
PEMERIKSAAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR BITUMEN
5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Meletakkan cawan di atas pelat pemanas dan sumber pemanas diatur sehingga
terletak dibawah titik tengah cawan.
b. Menempatkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik tengah
cawan.
c. Meletakkan termometer tegak lurus di dalam benda uji dengan jarak 6.4 mm
di atas dasar cawan dan terletak pada garis yang menghubungkan titik tengah
cawan dan titik poros nyala penguji, kemudian mengaturnya sehingga poros
termometer terletak pada jarak ¼ diameter cawan dari tepi.
d. Menyalakan sumber pemanas dan atur pemanasan hingga kenaikan suhu
adalah 15oC tiap menit sampai mencapai temperatur 56oC di bawah titik nyala
PERCOBAAN I-D
PEMERIKSAAN DAKTILITAS BITUMEN
5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Mendiamkan benda uji pada suhu 25oC dalam bak perendam selama 85
sampai 95 menit, kemudian benda uji tersebut dilepaskan dari plat dasar dan
sisi-sisi cetakan.
b. Memasang benda uji pada mesin uji, kemudian menarik benda uji secara
teratur dengan kecepatan 5 cm/menit sampai benda uji putus. Perbedaan
kecepatan ± 5% masih diijinkan.
c. Membaca jarak antara pemegang cetakan pada saat benda uji putus (dalam
cm). Selama percobaan berlangsung benda uji harus terendam sekurang-
kurangnya 2,5 cm dari air dan suhu harus dipertahankan tetap (25 ± 9.5)oC.
PERCOBAAN I-E
PEMERIKSAAN KELARUTAN BITUMEN
5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Menimbang labu Erlenmeyer.
b. Memasukkan benda uji ke dalam labu Erlenmayer hingga suhunya sama
dengan suhu ruangan. Setelah itu, tuangkan 100 ml Karbon tetra klorida
(CCL4) sedikit demi sedikit sehingga bitumen larut.
c. Menuangkan kertas saring dan mengovennya selama 5 menit yang
sebelumnya sudah ditimbang.
d. Melipat kertas saring yang telah dioven sehingga menyerupai corong
kemudian meletakkan di atas mulut pompa hisap.
e. Menuang larutan dari prosedur b ke atas kertas saring yang telah disiapkan.
f. Setelah larutan habis, memasukan kertas saring ke dalam oven selama 15
menit, lalu ditimbang.
PERCOBAAN I-F
PEMERIKSAAN BERAT JENIS BITUMEN
5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Membersihkan, mengeringkan, dan menimbang picnometer dalam keadaan
kosong. Catat berat piknometer kosong tersebut (A).
b. Mengisi picnometer tersebut dengan air hingga penuh dan menutupnya rapat.
Kemudian menimbang picnometer dan air lalu mencatat beratnya (B).
c. Mengeluarkan air dari dalam picnometer, lalu membersihkan dan
mengeringkan picnometer tersebut. Kemudian mengisi picnometer tersebut
dengan aspal yang sudah dipanaskan setinggi ±3/4 bagian dari isi picnometer.
Lalu mendinginkan picnometer sampai dingin tidak kurang dari 40 menit.
Kemudian menimbang dan mencatat berat piknometer dan aspal tersebut (C).
d. Kemudian mengisi picnometer + aspal dengan air hingga penuh dan
menutupnya rapat. Lalu menimbang dan mencatat berat picnometer + aspal +
air (D).
e. Setelah itu picnometer dibersihkan dan dikembalikan ke tempatnya semula.
BAB II
PENGUJIAN BAHAN AGREGAT
PERCOBAAN II-A
ANALISA SARINGAN AGREGAT
5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Menyaring benda uji yang telah disiapkan dengan menggunakan saringan dan
ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas.
b. Menimbang dan menghitung persentase terhadap berat sample benda uji yang
yang tertahan di masing-masing saringan.
PERCOBAAN II-B
PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR
4. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Ambil agregat ¾ inc dan ½ inc yang telah direndam selama + 24 jam,
kemudian ditimbang (BA).
b. Benda uji yang telah ditimbang diletakkan diatas papan, kemudian diletakkan
diatas papan dan dikeringkan menggunakan kipas angin sehingga agregat
menjadi kering permukaan (SSD).
c. Kemudian benda uji ditimbang dalam keadaan kering permukaan jenuh (BJ).
d. Agregat dikeringkan dalam oven pada suhu 105℃ sampai berat tetap.
e. Setelah dioven, Benda uji ditimbang (BK).
PERCOBAAN II-C
PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS
5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Abu batu dan pasir yang telah disiapkan dibersihkan, kemudian diletakkan
diatas papan dan dikeringkan menggunakan kipas angin sehingga agregat
menjadi kering permukaan (SSD).
PERCOBAAN II-D
KELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL
5. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Memasukkan 100 gram benda uji ke dalam wadah
b. Memanaskan wadah beserta benda uji selama 1 jam dalam oven bersuhu tetap
antara 140 ± 5°C
c. Mengisi aspal sebanyak 5.5 ± 0.2 gram
d. Mengaduk aspal dan benda uji sampai merata dengan spatula selama 2-3
menit sampai benda uji terselimuti aspal
e. Mendiamkan sampai mencapai suhu ruang
f. Memindahkan benda uji yang sudah terselimuti aspal ke dalam tabung gelas
kimia kapasitas 600 ml
g. Mengisi tabung gelas kimia tersebut dengan air suling sebanyak 400 ml
BAB III
PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL
PERCOBAAN III-A
PENGUJIAN DENGAN MARSHALL TEST
6. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Pengujian Berat Jenis Campuran
Timbang benda uji dan didapatkan Berat Benda Uji Kering
Masukkan benda uji ke dalam air bersuhu 25C selama 3 sampai 5 menit
dan kemudian ditimbang untuk mendapatkan Berat Benda Uji dalam Air
Angkat benda uji dari dalam air, selimuti dengan kain yang dapat menyerap
air, dan segera timbang untuk mendapatkan Berat Benda Uji kondisi Jenuh
– Kering Permukaan (SSD). Penyelimutan dengan kain adalah hanya untuk
menghilangkan air yang berada di permukaan dan dilakukan dengan cepat.
Proses dari sejak pengambilan benda uji dari dalam air, menyelimutan
dengan kain dan penimbangan sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 30
detik.
Berat Jenis Curah (Bulk Spesific Gravity) benda uji adalah Berat Benda Uji
Kering / (Berat Benda Uji Kondisi Jenuh Kering Permukaan – Berat Benda
Uji dalam Air)
b. Pengujian Stabilitas dan Flow
Rendamlah benda uji dalam bak perendam (water bath) selama 30-40 menit
dengan suhu tetap (60 1)oC
Keluarkan benda uji dari bak perendam atau dari oven dan letakkan ke
dalam segmen bawah kepala penekan dengan catatan bahwa waktu yang
diperlukan dari saat diangkatnya benda uji dari bak perendaman sampai
tercapainya beban maksimum tidak boleh melebihi 30 detik.
Pasang segmen atas di atas benda uji dan letakkan keseluruhannya dalam
mesin penguji.
Pasang arloji pengukur pelelehan (flow) pada kedudukannya di atas salah
satu batang penuntun dan atur kedudukan jarum penunjuk pada angka nol,
sementara selubung tangkai arloji (sleeve) dpegang teguh terhadap segmen
atas kepala penekan.
Naikkan kepala penekan beserta benda ujinya dinaikkan hingga menyentuh
alas cincin penguji, sebelum pembebanan diberikan.
Atur jarum arloji tekan pada kedudukan angka nol.
Berikan pembebanan pada benda uji dengan kecepatan tetap sekitar 50 mm
per menit sampai pembebanan maksimum tercapai, atau pembebanan
menurun seperti yang ditunjukkan oleh jarum arloji tekan dan catat
pembebanan maksimum.
Catat nilai pelelehan (flow) yang ditunjukkan oleh jarum arloji pengukur
pelelehan pada saat pembebanan maksimum tercapai.
PERCOBAAN III-B
PENGUJIAN KADAR SEMEN ASPAL DENGAN CARA EKSTRAKSI
4. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Menimbang kertas saring.
b. Memasukkan benda uji ke dalam tabung lalu menambahkan pelarut bensin,
kemudian menempatkan benda uji + pelarut pada alat ekstraksi.
c. Melakukan centrifuge dengan pelan-pelan semakin lama kecepatan
bertambah sampai 3600 rpm atau sampai pelarut mengalir kemudian
menghentikannya.
d. menambahkan 200 ml bensin dan mengulangi pekerjaan (b) sampai pelarut
menjadi jernih.
e. Memanaskan kertas saring yang berisi mineral pada oven di temperatur 110º
C sampai kering dan menimbangnya lagi hingga berat tetap.