Anda di halaman 1dari 39

STEREONET

Dila Oktarise Dwina, M.T.


Pengetahuan dasar gempa
Gempa bumi adalah suatu gerakan tiba - tiba atau suatu rentetan gerakan
tiba - tiba dari tanah dan bersifat transient yang berasal dari suatu daerah
terbatas dan menyebar dari titik tersebut ke segala arah (M.T. Zein)
Definisi - definisi yang berhubungan dengan gempa
1. Focus
○ suatu titik di bawah
permukaan tanah dimana
pertama kali energi gempa
tersebar (hiposenter =
hipofokus)
2. Focal Depth
○ kedalaman gempa (jarak
vertikal dari titik dipermukaan
tanah ke focus
Berdasarkan kedalamannya :
1. gempa dalam
○ kedalaman focus 300 - 700 km
2. gempa sedang
○ kedalaman focus 70 - 300 km
3. gempa dangkal
○ kedalaman focus < 70 km

Hypocenter : “Titik” di dalam bumi pada


mana terjadinya awal slip atau
kehancuran.

Epicenter : Titik yang terletak pada


permukaan bumi tepat “di atas”
hypocenter (didapat dengan menarik
garis melalui focus tegak lurus pada
permukaan bumi).
Gempa pendahuluan dan gempa susulan
❏ Selama terjadi penimbunan tegangan di batu-batuan, pada saat batu-batuan
didesak, ditekan, dipuntir, maka akan terjadi kehancuran-kehancuran kecil di
sepanjang garis retak yang nantinya akan menimbulkan gempa besar yang
sesungguhnya.
❏ Kehancuran-kehancuran kecil inilah yang akan menimbulkan gempa-gempa
pendahuluan.
❏ Setelah gempa utama terjadi, maka batu-batuan di sepanjang garis patah
akan menyesuaikan diri kembali mencapai keseimbangan yang baru.
❏ Pada saat itulah dapat terjadi kehancuran-kehancuran kecil yang akan
menimbulkan gempa susulan.
Gelombang gempa bumi
● Mekanisme gempabumi dikontrol oleh pola penjalaran gelombang
seismik di dalam bumi. Pola mekanisme ini tergantung pada medium
penjalaran atau keadaan struktur kulit bumi serta distribusi gaya atau
tekanan yang terjadi.
● Gelombang gempa bumi adalah segala gelombang yang dapat tercatat
oleh seismograph kecuali gerakan-gerakan yang disebabkan karena
adanya gangguan alat (noise).
Tipe - tipe gelombang gempa bumi
1. Body Wave (gelombang badan), gelombang yang merambat melalui medium,
terdiri dari dua macam gelombang yaitu:
a. Gelombang Primer (P), gerakan partikelnya searah dengan arah
penjalarannnya. Gelombang ini disebut gelombang longitudinal atau
gelombang kompresional akibat partikel mengalami kompresi saat
penjalarannya. Gelombang Primer (P) mempunyai kecepatan terbesar dan
muncul pertama kali di seismogram.
b. Gelombang sekunder (S), gerakan partikelnya tegak lurus dengan arah
penjalaran sehingga dikenal dengan gelombang transversal. Gelombang S
mempunyai kecepatan lebih kecil daripada gelombang P dan muncul di
seismogram setelah gelombang P.
2. Surface Wave (gelombang permukaan), gelombang yang merambat sejajar
dengan permukaan medium yang terdiri dari:
a. Gelombang Love merupakan gelombang permukaan yang menjalar dalam
bentuk gelombang transversal, yakni merupakan gelombang-SH yang
penjalarannya paralel dengan permukaan.
b. Gelombang Rayleigh (R) merupakan gelombang permukaan yang gerakan
partikel medianya merupakan kombinasi gerakan partikel yang disebabkan
oleh gelombang P dan S.
Stereonet
Perlu 2 Bidang untuk menerangkan Mekanisme Waktu Gempa
Vertical Strike Slip
dilation

compression
45° Strike Slip
compression

dilation
Vertical Dip Slip

compression

dilation
Strike : N 0o E
N
Dipping : 0o to E/W
N

Dip= 0o

W 90o E

Strike : N 0o E
N
Dipping : 90o to E/W

Dip= 90o S
Strike : N 0o E
N
Dipping : 0o to E/W
N

Dip= 0o

W 90o E

Strike : N 0o E
N
Dipping : 90o to E/W

Dip= 90o S
Strike : N 0o E
Dipping : 20o to E
N

20o

Strike : N 0o E
Dipping : 40o to E N
20o
40o
W 60o E

40o

Strike : N 0o E
Dipping : 60o to E N

60o
Strike : N 0o E
Dipping : 20o to E
N

20o

Strike : N 0o E
Dipping : 40o to E N

W E

40o

Strike : N 0o E
Dipping : 60o to E N

60o
Strike : N 0o E
Dipping : 20o to W
N

20o

Strike : N 0o E
Dipping : 40o to W
N
20o 40o
W 60o E

40o

Strike : N 0o E
Dipping : 60o to W N

S
60o
Strike : N 0o E
Dipping : 20o to W
N
N

20o

Strike : N 0o E
Dipping : 40o to W
N

W E

40o

Strike : N 0o E
Dipping : 60o to W N

S
60o
N Strike : N 30o W
Dipping: 0o to N 60o E
30o N
Dippingto N 30o W
N 60o E
N 60o E

Dip= 0o

W E

S
N Strike : N 30o W
Dipping: 0o to N 60o E
30o N
Dipping00 to N 30o W
N 60o E
N 60o E

W E

S
N Strike : N 30o W
Dipping: 0o to N 60o E
30o N
Dipping00 to N 30o W
N 60o E
N 60o E

W E
N

30o
Dipping900 to
N 60o E

S
Strike :N 30o
W
Dipping: 90 to N 60o E
o
N Strike : N 30o W
Dipping: 0o to N 60o E
30o N
Dippingto N 30o W
N 60o E
N 60o E

Dip= 0o

W E
N

Dip= 0o
30o
Dippingto
N 60o E

S
Strike :N 30o
W
Dipping: 90 to N 60o E
o
N
Strike : N 30o W
30o Dipping : 20o to N 120 W

N
N 30o W

20o

N Strike : N 30o W
Dipping : 40o to N 120 W
30o
W E

40o
N
300 Strike : N 30o W
Dipping : 60o to N 120W

60o
N
Strike : N 30o W
30o Dipping : 20o to N 120 W

N
N 30o W

20o

N Strike : N 30o W
Dipping : 40o to N 120 W
30o
W E

40o
N
300 Strike : N 30o W
Dipping : 60o to N 120W

60o
Vertical Strike Slip
dilation

compression
Cilacap

Strike-Slip Mechanism
45° Strike Slip
compression

45o

dilation

45o
45° Dip Slip (Thrust Fault) Atau Subduksi

compression

dilation

45o 45o
90o
45o 90o 45o
N 30o W N

Strike : N 30o W
Dipping : 15o to N 600 E
N

30o

15o E
W
75o

Strike : N 30o W
Dipping : 75o to N 120 W

S
Vertical Dip Slip

compression

dilation

Anda mungkin juga menyukai