Anda di halaman 1dari 31

GEOLOGI STRUKTUR

[Geometri Elemen Struktur Geologi]

HENDRO PURNOMO

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2021
Geometri elemen struktur geologi
oBidang (plane): adalah permukaan datar dimana jika kita menghubungkan
dua titik akan menjadi garis lurus yang terletak pada permukaan tersebut.
Perpotongan antara dua garis disebut dengan bidang.
oBerdasarkan geometrinya elemen struktur geologi dibagi menjadi struktur
bidang dan struktur garis.
oStruktur bidang, misalnya: bidang perlapisan, bidang foliasi, bidang sesar,
bidang rekahan dan bidang belah (cleavage).
oStruktur garis (linear), misalnya: lineasi, gores garis, garis potong dan
sumbu lipatan.
Struktur Bidang dan Garis
Notasi strike dan dip
Elemen struktur bidang
oAttitude : adalah istilah umum yang digunakan untuk menyatakan orientasi sebuah
bidang atau garis dalam ruangan, umumnya dinyatakan dalam koordinat geografi,
komponen attitude meliputi trend dan inclinasi.
oTrend/ bearing (arah) : adalah sudut horizontal yang di ukur dan dinyatakan
dengan azimuth atau besaran sudut dari arah utara.
oStrike (jurus) : adalah arah (trend) dari sebuah garis dari perpotongan bidang
horizontal dengan bidang miring, besaran sudut arah strike diukur dari arah utara.
oInclination (inklinasi): adalah sudut vertikal yang diukur dari bidang horizontal
terhadap sebuah bidang miring atau garis.
oTrue dip (kemiringan): adalah sudut kemiringan terbesar dari suatu bidang miring
yang dikur tegak lurus terhadap strike.
oApparent dip (kemiringan semu): adalah sudut yang diukur dari perpotongan
antara bidang horizontal dengan bidang miring yang tidak tegak lurus terhadap
strike.
Elemen struktur garis
oArah penunjaman garis (trend/ bearing): adalah garis horizontal yang
menunjukkan arah kemiringan garis.
oPlunge: adalah besaran sudut kemiringan pada bidang vertical antara garis dan
bidang horizontal.
oPitch: adalah besaran sudut lancip antara gores garis dengan bidang horizontal
strike, yang di ukur pada bidang dimana garis tersebut terletak.
oRake: adalah besaran sudut diukur antara gores garis dengan garis tegak lurus
strike (dip) bidang dimana garis tersebut terletak.
oNet slip: adalah kelurusan struktur garis / gores garis akibat pergerakan sesar.
oStrike slip: adalah arah pergerakan searah dengan arah strike dari bidang sesar.
oDip slip: adalah arah pergerakan sesar searah dengan kemiringan bidang sesar.
Kedudukan elemen struktur bidang
Garis Plunge dan garis strike
Pengukuran strike dan dip
Simbul struktur geologi
Metode projeksi orthography

Salah satu cara untuk memecahkan persoalan sudut kemiringan semu


(apparent dip) adalah dengan menggunakan pendekatan teknik projeksi
orthography. Metode ini menggambarkan kedudukan tiga dimensi menjadi
dua dimensi.

Contoh 1:
Tentukan nilai true dip, jika diketahui arah strike N25°E dan apparent dip
(kemiringan semu) = 40°, pada arah EW (lihat gambar berikut)
Projeksi Orthography
[Menggambarkan kedudukan dari tiga dimensi menjadi dua dimensi]
Projeksi Orthography
[menentukan nilai true dip berdasarkan dua nilai apparent dip yang diketahui]
Metode Trigonometri

Perhitungan sudut semu (apparent dip) dan sudut kemiringan (true dip) dapat
menggunakan metode trigonometri

Persamaan Trigonometri:
o Sin α = Y/Z Cosec α = 1/Sin α = Z/Y
o Cos α = X/Z Sec α = 1/Cos α = Z/X
o Tan α = Y/X Cotan α = 1/Tan α = X/Y
o Tan α = Sin α/ Cos α Cotan α = Cos α/ Sin α
Metode Trigonometri
Strike N 22 E
Strike N22E Z

d N N45E C
O α
β α
δ B 28°
Z
d O β
δ
Y
B
N112E
Y

Menentukan nilai true dip dan arahnya, jika diketahui strike dari bidang N 22 E, arah apparent dip N 45 E dan apparent dip α =
28° [arah true dip= 22 + 90 = N112E, nilai β = 112 – 45 = 67°]

Tan δ= d/ OB, Tan α = d/OC, Cos β = OB/ OC. Tan α / Cos β = d/OC : OB/ OC = d/ OB = Tan δ
sehingga Tan δ= Tan α/ Cos β =Tan 28 / Cos 67 = 0,53 / 0,39 = 1,36 , sehinga nilai δ = arc Tan 1,36 = 53,67°.
Diagram (Monogram)

Sudut strike – apparent dip = N45E-N22E= 23


Tugas : 3
Hasil pengukuran singkapan lapisan batupasir di lapangan menunjukkan arah
strike N 25° E dan dip 55°. Berapa besar apparent dip pada arah N 50° E .
Hitung dengan metode orthography dan trigonometri (jelaskan dengan
gambar dan perhitungannya).

Gunakan Tan δ, Sec β dan Tan α.


Ketebalan (thickness)
Pengukuran ketebalan langsung di lapangan
Ketebalan (thickness)

t = W Sin δ, W = l Sin β, sehingga t = l Sin β Sin δ


Contoh soal
Hasil pengukuran singkapan batubara pada topografi yang datar menunjukkan strike/dip (N30E/25SE),
panjang singkapan batubara pada arah dip batubara= 10m,
Pertanyaan
a) Hitung ketebalan batu bara tersebut.
b) Jika arah pengukuran panjang singkapan pada arah N50E adalah 15m, berapa ketebalan batubara?
N30E
• Jawab: B

10m β
O A l
25° FL
t w
O A
β= arah pengukuran – strike batubara
= 50 – 30 = 20
a). t = W Sin δ, sehingga t = 10 Sin 25 = 10 x 0,42 = 4,23m l = 15m dan δ = 25
Jadi ketebalan batubara= 4,23m

b). t = W Sin δ, W = l Sin β, sehingga t = l Sin β Sin δ = 15 Sin 20 Sin 25 = 15 x 0,34 x 0,42 = 2,14m
Jadi ketebalan batubara = 2,14m
Ketebalan (thickness)
Ketebalan dalam lubang bor

Ketebalan dalam lubang bor vertikal

t = t՛v Cos δ
Ketebalan dalam lubang bor

t = t՛m Cos∣ᴪ+δ∣ δ
t = t՛m Cos∣ᴪ-δ∣

Ketebalan dalam lubang bor miring


Contoh soal
Diketahui strike/dip pada singkapan batubara N80E/25SE, pemboran vertical yang dilakukan pada suatu
titik di bagian hanging wall ditemukan batu batubara pada kedalaman 10 sampai 20m.
Pertanyaan
a) Hitung ketebalan batu bara tersebut.
b) Jika pemboran dilakukan miring 30°(terhadap bidang vertical) kearah N 350E , berapa ketebalan
batubara?
Jawab : a)
t՛v = kedalam 20 – kedalaman 10 = 10m
t = t՛v Cos δ

t = t՛v Cos δ = 10 Cos 25 = 10 x 0,91 = 9,06m


Jadi ketebalan batubara = 9,06m
Contoh soal
Diketahui strike/dip pada singkapan batubara N80E/25SE, pemboran vertical yang dilakukan pada suatu
titik di bagian hanging wall ditemukan batubara pada kedalaman 10 sampai 20m.
Jawab : b)
Jika pemboran dilakukan miring 15°(terhadap bidang vertical) kearah N 350E , berapa ketebalan
batubara?

t = t՛m Cos∣ᴪ-δ∣

ᴪ = 15 , δ = 25, t՛m = 20 – 10 = 10m

δ t = t՛m Cos∣ᴪ-δ∣ = 10 x Cos ∣15-25∣ = 10 x Cos 10


= 10 x 0,98 = 9,8m

Jadi ketebalan batubara = 9,8m.
Tugas: 4
Diketahui strike/dip pada singkapan batubara N95E/25SE, pemboran vertical
yang dilakukan pada suatu titik di bagian hanging wall ditemukan batubara
pada kedalaman 20 sampai 30m.
Pertanyaan
a) Hitung ketebalan batu bara tersebut.
b) Jika pemboran dilakukan miring 20°(terhadap bidang vertical) kearah N
185E , berapa ketebalan batubara?
Referensi:

o Lisle R T., 2004, Geological Structures and Maps, Elsevier.


o Ragan D M., 2009, Structural Geology An Introduction to Geometrical Techniques,
Fourth Edition, Cambridge University Press.
o Rawland S M., Duebendorfer E M, and Schiefelbein I M., 2007, Structural Analysis and
Synthesis, Blackwell Publishing.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai