Anda di halaman 1dari 27

Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

A. Sumber Tegangan dan Arus Bolak-Balik

Pada dasarnya sumber tegangan listrik terdiri dari


dua bagian penting yaitu stator dan rotor (yang
bergerak). Dua bagian ini adalah magnet tetap dan
kumparan. Ada generator dengan sistem magnet Aind  A cos 
sebagai stator dan kumparan sebagai rotor. Tetapi
ada juga generator dengan sistem kumparan
Aind  A cos  t
sebagai stator dan magnet sebagai rotor. Menurut
Michael Faraday, jika sebuah kumparan melingkupi Jadi    B  A cos  t
sejumlah garis gaya magnet dan jumlah garis gaya
d
magnet berubah akan menghasilkan tegangan listrik E  N
induksi  Eind  . Jika sejumlah lilitan (N) dan jumlah dt
d
garis gaya (  ) berubah-ubah, maka: E  N BA cos  t
dt
d E  N B A
d
cos  t
Eind  N
dt dt
E   N B A   sin  t 
Untuk selanjutnya kita gunakan magnet dan
kumparan. Magnet sebagai medan magnet atau E  N B A  sin  t 
garis gaya magnet, sedangkan kumparannya
E  Tegangan sesaat (volt)
diputar dalam medan magnet itu dengan sumbu
putar tegak lurus pada garis gaya. N  jumlah lilitan
B  Induksi magnetik (Wb/m2)
A  Luas bidang kumparan (m2)
  kecepatan sudut (rad/s)
t  waktu (s)
Bila  sin  t  1 , maka tegangan yang
dihasilkan adalah tegangan maks  Em 
Kumparan diputar di dalam medan magnet dengan
induksi magnetik (B) dan kecepatan sudut  (rad/s).
Mula-mula (t1 = 0 ) posisi kumparan tegak lurus Em  N B A 
pada garis gaya. Pada saat ini jumlah garis gaya
E  Em sin  t
yang masuk dalam kumparan 0   B A Persamaan di atas jelas menunjukkan bahwa
dengan A = luas bidang kumparan. Setelah t sekon GGL arus bolak-balik berubah secara
kumparan itu menempuh sudut    t  . Pada sinusoidal. Suatu sifat yang menjadi ciri khas
arus bolak-balik.
saat ini jumlah garis gaya yang masuk ke dalam
kumparan 0   B A . Bila ( B tegak lurus A).
Dengan A = luas bidang kumparan yang ditembus
tegak lurus garis gaya magnet, maka:

Tegangan bolak-balik juga dapat dinyatakan


dengan menggunakan fasor(fase vektor) .

131 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

Fasor  Em  diputar dengan kecepatan sudut


Diketahui:
P = 6 cm, L = 5 cm,
  . Tegangan sesaat E merupakan N = 1500 lilitan
2
B = 0,05 Wb/m ,
proyeksi  Em  pada sumbu Y  untuk setiap  = 100 rad/s
saat, yaitu E  Em sin t . Jika sumber
Ditanyakan: Vmaks = ?
tegangan bolak-balik ini dihubungkan dengan
Jawab:
suatu beban berupa hambatan murni, maka
akan menghasilkan tegangan dan arus bolak- A  p x l   0,06 0,05   0,003 m2
balik pada beban itu Vm  N B A 
Jadi arus dan tegangan bolak-balik dapat Vm  1500  0,05  0,003 100
dinyatakan: Vm  22,5 volt
I  I m sin  t
V  Vm sin  t 2. Sebuah generastor arus bolak-balik
menghasilkan tegangan 40 V dengan sudut fase
300 . Hitung tegangan yang dihasilkan pada
sudut fasenya 1200!

Diketahui:

 = 300 dengan
V = 40 volt
Biasanya rangkaian arus bolak-balik menghasilkan
tegangan dan arus yang berbeda sudut fasenya. Ditanyakan:
Bila V  Vm sin  t, maka persamaan arusnya V pada saat  = 1200
dapat dirumuskan sbagai:
Jawab:
I  I m sin t    V  Vm sin  t
 = beda sudut fase arus dan tegangan 40  Vm sin 300
40  Vm  0,5
Contoh
Vm  80 volt
1. Sebuah kumparan berbentuk persegi panjang
dengan panjang 6 cm dan lebar 5 cm terdiri dari V  Vm sin  t
1500 lilitan. Kumparan ini berada dalam medan
2
V  80 sin 1200
magnet B = 0,05 Wb/m dengan posisi bidang
kumparan menghadap kea rah garis gaya. Bila 
V  80 0,5 5 
kumaran itu diputar dengan kecepatan sudut
100 rad/s, hitung tegangan maksimum yang V  40 5 volt
dihasilkan?

132 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

B. Mengukur Tegangan Maksimum 1). Waktu sapu horizontal disetel pada 10


ms/cm
Tegangan maksimum dapat diukur dengan 2). Waktu sapu horizontal disetel pada 5 ms/cm,
osiloskop atau CRO (Cathode Ray Oscilloscope). dan frekuensi tegangan sumber AC, ½ x mula-
Bagaimana mengukurnya /. Mari kita siapka mula
osiloskop, kemudian hubungkan dengan sumber Jawab:
tegangan. Saklar power di-ON-kan, maka pada a. Dari gambar terlihat arah vertical (tinggi
layer akan muncul garis mendatar. Ketajaman dan tegangan puncak ke puncak VPP  adalah 8
intensitas garis ini dapat diatur dengan saklar
pengatur fokus dan saklar pengatur intensitas. cm. Karena skala vertical 2V/cm, maka:
Posisi di atur dengan sakalar posisi atas bawah dan VPP  8 cm x skala vertikal
saklar saklar posisi kiri kanan, sehingga berada di
VPP  8 cm x 2 V / cm  16 volt
tengah-tengah, berimpit dengan sumbu X (garis
mendatar di tengah yang berskala). Setelah b. Periode gelombang(T) adalah selang waktu
osiloskop siap masukkan tegangan yang akan menempuh satu gelombang. Dari gambar
diukur tegangan maksimumnya melalui terminal terlihat(arah mendatar), periode gelombang
input dengan menggunakan sochet yang telah adalah 8 cm dengan skala horizontal 5
disediakan seperti gambar berikut: ms/cm, maka:
T  8 cm x 5 ms / cm  40 ms
Frekuensi f
1
f 
T
1 1
f  
40 ms 40 x 103
Amplitudo dapat diatur dengan sakalar Volt/DIVdan 1 x 1000
jumlah gelombang dapat diatur dengasn saklar f   25 Hz
40
SWEEP TIME/DIV. Atur variabel pada saklar c. 1). Jika waktu sapu horizontal 10 ms/cm,
SWEEPTIME/Div sehingga gelombang pada layar maka periode gelombang yang tampil di
dalam keadaan berhenti (diam). Skala yang ditunjuk layar menjadi lebih pendek setengah kali,
oleh saklar VOLT/DIV menunjukkan nilai tegangan sehingga:
tiap-tiap (1cm) arah vertikal setelah dikalikan 5
dengan kalibrasinya. Kalibrasi ini biasanya terdapat T  x 8 cm  4 cm
10
pada sochet. Jadi , ada dua siklus(gelombang) yang akan
Contoh Perhitungan dengan kalibrasinya terlihat pada layar (lihat label A pada
gambar)
2). Jika waktu sapu horizontal 5 ms/cm,
tetapi frekuensi dijadikan setengah kali
semula, maka: T  1 akan menjadi dua
f
kali semula. Ini berarti pada layar hanya
Diagram di atas menunjukkan tampilan gelombang akan terlihat ½ siklus (setengah gelombang)
tegangan AC ketika dihubungkan pada terminal lihat label B pada gambar
masukan vertical sebuah Osiloskop. Bila penguat
vertical diatur pada 2V/cm, waktu sapu horizontal
5ms/cm, dan tiap kotak mempunyai ukuran 1 cm,
tentukan:
a. Tegangan maksimum sumber tegangan AC itu
b. Frekuensi sumber Ac itu
c. Gambarlah grafik tampilan gelombang yang
akan tampak pada layar bila:

133 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

C. Tegangan dan Arus Efektif Vm2


T
Q 
R  sin 2  t dt
Tegangan listrik di rumah kita adalah tegangan 0

bolak-balik yang besarnya 220V. Kalau kita ukur T


T
dengan multimeter AC ternyata cocok menunjuk 
0
sin 2  t 
2
angka 220 V. Apakah ini tegangan maksimum
seperti kita bicarakan di atas? Tegangan 220 V V 2  T 
yang terukur dengan multi meter bukan tegangan Q   m    ............(1)
maksimum melainkan tegangan efektif. Tegangan  R  2
efektik adalah tegangan tetap pada tegangan bolak- Panas yang diberikan oleh tegangan efektif selama
balik yang memberi efek panas sama bila diganti T sekon adalah:
dengan tegangan searah (DC) untuk waktu yang
sama. Misal tegangan bolak-balik
Q  Ie f V  T 
e f

V 
 Vm sin  t diberikan pada sebuah hambatan  Ve f 
Q    Ve   T 
f

 R  . Arus yang mengalir  I 


 I m sin  t . Panas
 R 
yang diberikan pada hambatan itu selama  t 
 Ve2 f 
Q  
 R  T  .............(2)
sekon adalah:  

1   2  maka:
2 2
1 Vm Ve f
T  T
2 R R
 Q   i  V   t  V 2m V
 Ve2 f  Ve f  m
2 2
V 
 Q    V   t  Vm
R Ve f  , atau Vm  Ve f 2
2 2
V
Q  t Ve  tegangan efektif
R f

Atau V m  tegangan maksimum


2

 
V
dQ  dt Demikian juga arus efektif I e f ,dengan cara yang
R
Selama T sekon (selama 1 periode) sama dapat dibuktikan bahwa:
T
V2 I maks

Q  
0
R
dt Ie f
2
T atau dapat juga dibuktikan dengan hukum Ohm:
Vm2
Q  
0
R
sin 2 dt
Ie f 
Ve f

R
T
Vm2  1 V 
Q   R
sin 2  dt Ie f    mak 
0  R  2 
T
Vm2 V  1 
Q   R
sin 2  t dt ie f   mak  
0  R  2 
T
Vm2  1  I maks
Q 
R 
0
sin 2  t dt Ie f   I maks  
 2
  Ie f 
2

134 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

Contoh
3. Hitunglah tegangan maksimum dari tegangan 7. Tegangan bolak-balik mempunyai harga
listrik di rumah kita (220V) tegangan sebagai fungsi waktu:
Diketahui:
V  200 2 sin 200 t . Hitung:
Ve  220 volt
 
f
a. Tegangan maksimum Vm
Vm  ?

Ve f 
Vm b. tegangan efektif  
V e f

2 c. frekuensi anguler frekuensi dan


Vmaks  Ve f 2 
periode  , f , T 
Vmaks  200 2 volt d. tegangan puncak ke puncak VPP  
 7 
4. Sebuah alat pemanas dihubungkan dengan e. tegangan pada saat t   sekon
 600 
sumber tegangan bolak-balik . Arus maksimum Diketahui:
mengalir pada rangkaian itu 10 A. Hitunglah
V  Vm sin t
arus efektifnya!
Diketahui: I m  10 ampere V  200 sin 200 t
Ditanyakan: I e f  arus efektif ? Jawab:

Jawab: a) Vm  200 2 volt


I maks
Ie f  b) V e 
Vmaks

200 2
 200 volt
2 f
2 2
10
I e f   5 2 ampere c)   200 rad s 1
2
6. Tegangan listrik pada suatu rumah setelah diukur
2  f  200
sebesar 200 V. sebuah alat listrik dengan nilai 200 100
f   Hz
hambatan 50 ohm dipasang pada rumah 2 
tersebut. Hitung:
1 1 
a. Tegangan efektif dan maksimum tegangan T    det
b. arus efektif dan maksimum yang mengalir f 100 100
Jawab: 
a). Nilai tegangan yang terukur = nilai tegangan
d ) VPP  2 Vm
efektif Ve f  200 volt  VPP  2 x 200 2  400 2 volt
V
Ve f  m . jadi Vmaks  Ve f 2 e) V  200 2 sin 200 t
2
Vmaks  200 7
2 volt V  200 2 sin 200
600
Ve
b) I e 
f
7
f
R V  200 2 sin
3
200
I ef   4 ampere 
50 V  200 2 sin
3
 Ie
 
jadi I 2
m f
V  200 2 0,5 3
I m  4 2 ampere
V  100 6 volt

135 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

E Rangkaian Arus Bolak- Balik 200


Im   4 ampere
50
Pada rangkaian arus bolak-balik sering terjadi
perbedaan sudut fase antara arus dan tegangan. I  I m sin  t
Perbedaan sudut fase ini tergantung dari jenis I  4 sin 100 t
beban yang dipasang. Beban yang dipasang pada
rangkaian ini dapat berupa: hambatan murni, b) I  4 sin 100 t
induktor kapasitor atau gabungannya.   
I  4 sin 100  
 120 

1. Hambatan Murni dalam Rangkaian Arus AC I  4 sin 1500


I  4  0,5
I  2 ampere

2. Induktor dalam Rangkaian Arus AC

Misalkan arus yang mengalir

I  I m sin  t
Dalam rangkaian ini berlaku Hukum Ohm:
V  I R
Misalkan arus yang mengalir
V   Im sin  t   R I  I m sin  t Menurut Joseph Henry, bila
arus pada induktor mengalami perubahan, maka
Vm  I m R
akan terjadi tegangan induksi:
Jadi V  Vm sin t di
E ind   L
V  Tegangan sesaat pada R dt
Vm  Tegangan maksimum pada R L  induktansi diri (H = henry)
Dalam hal ini sudut fase pada I  dan V  sama
Rangkaian ini merupakan rangkaian tertutup,
sehingga berlaku Hukum Kirchoff II
yaitu  t   E  IR  0
Contoh
8. Sebuah hambatan murni R  50  dipasang I R  Esumber  Eind  0
pada tegangan bolak - balik R pada induktor = 0
di
V  200 sin 100 t volt . Tentukan: i  0  V  L  0
dt
a. persamaan arus sesaatnya  I 
di
V  L
   dt
b. arus saat  t  120 sekon 
  d
Diketahui: V  L  Im sin  t 
dt
R  50 
d
V  200 sin 100 t V  L I m cos  t t
dt
Jawab: V  L I m cos  t  
V
a) I m  m V   L I m cos  t
R

136 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

  I  I m sin  t
V   L I m sin   t  
 2  
V  Vm sin   t  
 L  XL  reaktansi induktif     2
 L  XL  2  f L Sebaliknya Bila penulisannya

  kecepatan sudut (rad/s)


V  Vm sin  t

L  induktansi diri (H= henry)  


I  I m sin   t  
Jadi:  2
 
V  Vm sin   t   Contoh
 2
  9. Sebuah induktor L  0,5 H dipasang pada
V  I m . XL sin   t  
 2 sumber tegangan bolak-balik dengan frekuensi
V  tegangan sesaat pada induktor sudut 100 rad/s. Rangkaian ini menghasilkan
arus maksimum 5 A. Hitunglah tegangan pada
Vm  tegangan maksimum pada induktor induktor!

I  I m sin  t  1  t 
 
V  Vm sin   t  
 2
 
  2   t  
 2
 
Ternyata sudut fase tegangan lebih besar  
2
Diketahui:
rad dari pada sudut fase arus atau boleh
dikatakan bahwa pada rangkaian induktor L  0,5 H ,   100 rad s 1
  I m  3 ampere
tegangan mendahului   rad dari pada arus.
2
Ditanyakan: Tegangan sesaat (V = ?)
Grafik tegangan terhadap arus dapat kita lihat
Jawab:
seperti gambar berikut. Terlihat pada saat
XL   L  100 0,5  50 
I  0 , V  sudah mencapai maksimum dan
jika  I  = maksimum, maka V  sudah mencapai Vm   XL   I m    505  250 volt
0 dan seterusnya. Dengan fasor  I  dan V 
10. Sebuah induktor L = 0,5 H dipasang pada
dapat digambarkan seperti terlihat berikut 50
tegangan bolak-balik dengan frekuensi 
Hz .
Rangkaian ini menghasilkan arus maksimum 3
ampere. Hitunglah:
a. Tegangan maksimum Vm 

b. Persamaan tegangan sesaatnya V 


c. Persamaan arus sesaatnya  I 
Tampak bahwa sudut fase V  selalu lebih d. Tegangan dan arus pada  t
 
7  
 s
 600 
 
besar   rad terhadap sudut fase arus. Dalam
2
penulisan bila:

137 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

Diketahui: 3. Capasitor Dalam Rangkaian Arus Bolak-balik


L  0,5 henry ,
50
f  Hz , I m  3 ampere

Jawab
XL   L  2  f L
 50  Misal arus yang mengalir dalam rangkaian itu
XL  2     0,5  berbentuk persamaan
 
XL  50 
I  I m sin  t ,
Selama  t sekon, pada kapasitor terjadi
a) Vm  I m XL
penimbunan muatan sebesar:

Vm   3  50   150 volt Q   I  t  karena

Im 
Vm

150
 3 A Q   C  V  maka :  C  V    I  t 
XL 50
 I  t 
b) V  Vm sin  t  V  
C 
V  150 sin 100 t 1
dV   I  t 
C
 
c) I  I m sin   t   1
 I  dt 
C 
 2 V 
 
I  3 sin 100 t   1
 I m sin  t  dt 
C 
 2 V 

I
d ) V  150 sin 100 t V  m   sin  t  dt 
C
7
V  150 sin 100
600 I  1
V   m    cos  t   
7 C  
V  150 sin
6
 1 
V  150 sin  2100  V    I m   cos  t 
 C 
V  150  0,5  75 volt  1   3 
V    I m sin     t
 
I  3 sin 100 t    C   2 
 2
 1    
 7  V    I m sin     t 
I  3 sin 100    C   2 
 600 2
 1   
I  3 sin  210  90 
0 0
V    I m sin   t  
 C   2
I  3 sin 1200
 
V  Vm sin   t  
I  3 0,5 3   2
I  1,5 3 ampere 1
 reaktansi kapasitif
C
138 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)
Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

1  
XC  V  Vm sin   t  
2 fC  2
X C  reaktansi kapasitif (  )
Bila penulisannya
  kecepatan sudut (rad/s)
C  kapasitas kapasitor (F = farad) V  Vm sin  t 
Jadi:
 
  I  I m sin   t  
V  XC Im sin   t    2
 2
Contoh
11. Sebuah kapasitor dengan kapasitas C = 400
 F dipasang pada tegangan bolak-balik
dengan frekuensi f  100

Hz dan tegangan

maksimum Vm   200 volt . Hitung:


 
Ternyata sudut fase tegangan lebih kecil  
2
rad dari pada sudut fase arus atau boleh
dikatakan bahwa pada rangkaian kapasitor
 
tegangan ketinggalan   rad dari pada arus.
2
Grafik tegangan terhadap arus dapat kita lihat a. Reaktansi kapasitif  X C 

 Im 
seperti gambar di atas. Terlihat pada saat
V  0 , maka  I  sudah mencapai maksimum b. Arus maksimumnya

dan jika V  = maksimum, maka  I  sudah c. Persamaan tegangan sesaatnya V 

mencapai 0 dan seterusnya. Dengan fasor  I  d. Persamaan arus sesaatnya  I 

dan V  dapat digambarkan seperti terlihat


e. Tegangan dan arus
  
pada  t  sekon 
 240 
Diketahui:
C  400  F , f  100

Hz ,
Vm  200 volt
Jawab:
1
a) X C 
2 fC
Tampak bahwa sudut fase V  selalu lebih kecil 1
XC 
  100
  rad terhadap sudut fase arus. 2 4.104
2 
X C  12,5 
Dalam penulisan bila: Vmaks
b) I m 
XC
I  I m sin  t
Vmaks
Im   16 ampere
XC

139 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

c) V  Vm sin  t Besarnya V  VR2  VL2


V  200 sin 200 t Besar tegangan maksimum adalah:
 Vm  2
VRm  VLm
2
V  200 sin 200
240
Im Z   Im R    Im X L 
2 2

V  200 sin 150 0



V  200  0,5  100 volt Z  R 2  X L2

  Z  hambatan total dalam rangkaian


d ) I  I m sin   t   (impedansi)
 2
Pada gambar sudut fase V  mendahului sudut
  
I  16 sin  200   fase  I  sebesar   radian
 240 2
I  16 sin 1500  90 V   I  

V   t  
I  16 sin 2400


I  16 0,5 3   8 3 A V  Vm sin  t   
4, Rangkaian Seri (R – L) pada Arus AC V  I m Z sin  t   
V  tegangan sesaat (volt)
Vm  tegangan maksimum (volt)
Z  impedansi (  )
Bila arus yang mengalir pada rangkaian:
  beda sudut fase tegangan dan arus
I  I m sin  t
XL
VR  dan  I  mempunyai fase sama tg  
R
VR  VRm sin  t  R
cos  
 Z
VL  dan  I  mempunyai beda sudut fase Contoh
2
12. Rangkaian seri (R - L) dengan R = 30  dan L
rad dengan VL   mendahului  I  = 0,2 H dipasang pada sumber tegangan bolak-
  balik V  200 sin 200 t , dengan frekuensi
VL  VLm sin   t  
 2 100
. Hitung:
V  merupakan jumlah VR   
Hz
dan VL 

  a. reaktansi induktif X L  
VL  VLm sin   t  
 2 b. impedansi  Z 

V  VRm sin  t   VLm sin   t 
 c. Arus maksimum  I m 

 2
d. beda sudut fase antara  I  dan V 
Secara grafik V  didapatkan dengan
e. persamaan arus  I 
menjumlahkan VR   dan VL   f. besar arus bila  t  1,73 sekon 
 2 
Secara vektor Diketahui:

V  VR  VL R  30  , L  0, 2 henry

140 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

100  
f  Hz VC  VCm sin   t  
  2
Jawab:
a) X L   L
V  merupakan jumlah V  R  dan V  C

X L   200  0,2   40   
V  VRm sin  t  VCm sin   t  
 2
b) Z  R 2  X L2 Secara grafik V  di dapat dengan menjumlahkan
Z  30  40
2 2
 50  VR  dan VC 
Vm Secara vektor
c) I m 
Z V  VR  VC
200 Besarnya
Im 
50 V  VR2  VC2
Im  4 ampere
Besar tegangan maksimum adalah:
X 40
d ) tg   L  , Vm  2
VRm  VCm
2

R 30
sehingga  = 530 Im Z   Im R    Im
2
XC 
2

e) I  4 sin  200 t  530  Im Z  Im R 2  X C2

 1,73  Z  R 2  X C2
I  4 sin  200  530 
 2  Z  hambatan total dalam rangkaian (impedansi)
I  4 sin 120 I 
0
Pada gambar sudut fase mendahului sudut

I  4 0,5 3  fase V  sebesar  rad

I  2 3 ampere
V   I  
5. Rangkaian R dan C dalam Arus AC V   t  

V  Vm sin  t   
V  I m Z sin  t   
V  tegangan sesaat (volt)
Vm  tegangan maksimum (volt)
Bila arus yang mengalir dalam rangkaian Z  impedansi (  )
I  I m sin  t   beda sudut fase tegangan dan arus

VR  dan  I  mempunyai fase sama tg  


XC
VR  VRm sin  t R
13. Rangkaian seri R  30  dan C = 250 F
VC  dan  I  mempunyai beda sudut fase  2  rad dipasang pada tegangan bolak-balik , mengalir

dengan VC  tertinggal dengan  I  . arus I  4 sin 100 t ampere. Hitung:

a. reaktansi kapasitif  
X
C

b. Impedansi  Z 

141 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

c. tegangan maksimum Vm  VC  dan  I   


mempunyai beda sudut fase   rad
2
d. Beda sudut fase arus dan tegangan   dengan VC  tertinggal dengan  I  .
e. persamaan tegangan V 
 
f. tegangannya pada t = 1,73 sekon VC  VCm sin   t  
Diketahui:
 2
R  30  dan C  250  F
V  merupakan jumlah VL  dan VC 
I  4 sin 100 t .
V  VL  VC
Besar V  untuk t = 1,73 s
   
Jawab: V  VLm sin   t    VCm sin   t  
1  2  2
a) X C 
C  
V  VLm sin   t    VCm cos  t 
106  2
XC   40   
100  250  
V  VLm sin   t    VCm sin   t  
 2  2
b) Z  R 2  X C2
   
V  I m X L sin   t    I m X C sin   t  
 2  2
Z  302  402  50 
 
c) Vm  I m Z   4   50   200 volt
V  I m X L  I m X C  sin   t  
 2
 
d ) tg  
XC

40
, sehingga  = 530 V  I m  X L  X C  sin   t  
R 30  2
e) V  Vm sin  t     
V  I m Z sin   t  
V  200 sin 100 t  530   2
 
f ) V  200 sin 100 1,73  530 Jadi V  I m Z sin   t  
 2
V  200 sin 173  53 
0 0
Z  X L  XC
V  200 sin 120 0
Z  impedansi
V  200 0,5 3  X L  reaktansi induktif
V  100 3 volt XC  reaktansi kapasitif
Dengan fasor dapat digambarkan sebagai berikut
6. Induktor dan Kapasitor Seri dalam Arus AC

Bila arus yang mengalir pada rangkaian:


I  I m sin  t
VL  dan  I  mempunyai beda sudut fase
 
  rad dengan VL  mendahului I  . Secara vektor
2   

  V  VL  VC
VL  VLm sin   t  
 2

142 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

c ) Z  X L  XC
Z  100  10  90 
d ) Vm  I m Z
Vm   5  90   450 volt
e) V  Vm sin  t   
V  450 sin  200 t   
Besarnya
7. Rangkaian R, L, C dalam Arus AC
V  VL  VC
Harga maksimum
Vm  VLm  VC m
Z  X L  XC
Bila  XL  XC  rangkaian bersifat induktif
V  sefase dengan VL  Bila arus yang mengalir pada rangkaian:
Bila  XL  XC  rangkaian bersifat kapasitif
I  I m sin  t
V  sefase dengan VC 
VR  dan I mempunyai fase sama
Contoh
14. Rangkaian seri L = 0,5 H dan C = 500 F
V  VRm sin t
dipasang pada sumber tegangan bolak-balik
mengalir arus I  5 sin 200 t ampere . VL  dan I  mempunyai beda sudut fase

Hitung:
rad dengan VL  mendahului  I  .
a. Reaktansi induktif  X L  2
 
b. reaktansi kapasitif  
X
C V  VLm sin   t  
 2
c. impedansi rangkaian  Z 
VC  dan  I  mempunyai beda sudut fase
d. Tegangan maksimum Vm 

e. persamaan tegangan sesaat V  rad dengan VC  tertinggal dengan  I  .
2
Diketahui:
 
L  0,5 henry dan C  500  F V  VCm sin   t  
 2
I  5 sin 200 t ampere V  VR  VL  VC
Jawab:
 
a) X L   L V  VRm sin  t  VLm sin   t  
 2
XL  200  0,5  100   
 VCm sin   t  
1  2
b) X C 
C Secara grafik didapat dengan menjumlahkan

106
VR  , VL  dan VC  (lihat gbr 10.33)
XC   10 
 200  500 

143 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

Secara fasor persamaan V  di atas dapat Tiga kemungkinan pada Rangkaian RLC:
dijabarkan sebagai berikut:
    a. Bila  XL  X C  atau VL  VC  , maka
V  VR  VL  V C
rangkaian bersifat induktif.  tg   positif  ,
Besarnya V  VR2  (VL2  VC2 )
demikian juga   positif. Ini berarti tegangan
Besar tegangan maksimum adalah seperti
mendahului kuat arus.

b. Bila  XL  X C  atau VL  VC  , maka


Vm  V  (V
2
Rm
2
Lm  V ) 2
Cm rangkaian bersifat kapasitif.  tg   negatif  ,
nilai  negatif. Ini berarti kuat arus mendahului
Im Z   Im R    Im X L  Im X C 
2 2
tegangan.

Im Z  R 2  ( X L  X C )2

Z  R 2  ( X L  X C )2
Z  hambatan total dalam rangkaian
(impedansi) Demikian juga untuk harga

V  VL  VC   VR2
2

c. Bila  XL  X C  atau VL  VC  , maka


rangkaian bersifat resonansi.  tg   0  , dan

Pada gambar sudut fase V  mendahului sudut   0  , ini berarti tegangan dan kuat arus
0

fase  I  sebesar   rad fasenya sama.


V   I  
V  t  
V  Vm sin  t  
V   I m Z sin  t  
V  tegangan sesaat (volt)
Vm  tegangan maksimum (volt)
Z  impedansi (  )
  beda sudut fase tegangan dan arus
X L  XC
tg  
R
144 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)
Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

Contoh 8. Resonansi
15. Rangkaian seri R = 30  , L = 0,6 H dan C =
C  500  F dipasang pada sumber tegangan
bolak-balik V  200 sin 100 t .

Jika tercapai keadaan yang demikian, nilai Z =


R, kuat arus mempunyai nilai terbesar,
Hitung:
frekuensi arusnya disebut frekuensi resonansi
a. Impedansi rangkaian  Z  seri. Besarnya frekuensi resonansi dapat dicari
b. Arus maksimum  I m  sebagai berikut:

c. Persamaan arus pada rangkaian  I 

 1, 73 
d. Arus pada  t  sekon 
 2 
Diketahui:
R  30  , L  0,6 henry C  500  F
V  200 sin 100 t .
Jawab:
V  200 sin 100 t
Vm  200 volt
  100 rad / s
XL  L  100 0,6   60 

XC 
1

106 
 20 
 C 100  500 XL  XC
Z  R 2  ( X L  X C )2 L 
1
C
a) Z  302   60  20   50 
2
1
2 
Vm 200 LC
b) I m    4 A
Z 50 1
4 2 f 2 
c) I  4 sin  200 t  53 0
 LC
  1,73  0 f 
1
T  2
d ) I  4 sin 200    53 
dan LC
  2   2 LC
I  4 sin 1200 f  frekuensi dalam (Hz)


I  4 0,5 3   2 3 A L  induktansi kumparan dalam (H = henry)
C  kapasitas capasitor dalam  F  farad 

145 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

Contoh 9. Getaran Listrik Dalam Rangkaian LC


16. Suatu rangkaian penerima beresonansi dengan
pemancar yang panjang gelombangnya 150 m.
Pemancar itu memiliki induktor
 0,1  1
L  henry  dan c  3 x 10 m s .
6

 16  Getaran listrik adalah arus bolak-balik dengan


Hitung: kapasitas kapasitor penala itu frekuensi tinggi. Getaran listrik dapat dibangkitkan
Diketahui dalam rangkaian LC. Kapasitor C dimuati sampai
0,1 tegangan maksimum. Bila saklar ditutup mengalir
L  henry
16  arus sesuai arah jarum jam, tegangan C turun
sampai nol.
c  3 x 106 m s 1 Bersamaan dengan aliran arus listrik timbul medan
  150 m magnetik didalam kumparan L.
Medan magnetik lenyap seketika pada saat
Ditanyakan
tegangan C sama dengan nol. Bersamaan dengan
Kapasitas kapasitor (C)
itu timbul GGL induksi, akibatnya tegangan C naik
Jawab
kembali secara berlawanan. Karenanya dalam
1
f  rangkaian mengalir arus listrik yang arahnya
2 LC berlawanan dengan arah putar jarum jam. Jadi
dalam rangkaian LC timbul getaran listrik yang
frekuensinya:
c 1
 1
 2 LC f 
2 LC
10. Daya ( Power)
c2 1

2 4 2 LC Pada umumnya (V) dan (I) tidak sefase, melainkan
berbeda sudut fase  
 2
V  Vm sin t
C 
4  Lc 2 2
I  I m sin  t   

150 
2
Daya rata-rata dirumuskan
C 
P  Vef Ief  cos  
4  3,14 
0,1
 3x108 
2 2

16  3,14  P  Vef Ief  


  beda sudut fase antara arus dan tegangan
11
C 
10
F   cos   faktor daya
 Untuk rangkaian resistif, arus dan tegangan sefase
sehingga   0
5 cos   cos 00  1
10
C  F
 P  Vef Ief  cos  
P  Vef Ief 1
P  Vef Ief

146 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

Contoh VR  I ef R

17. Rangkaian seri (R – L) . Bila R  30  dan


VR  4 x 30
L = 0,2 H dipasang pada tegangan bolak-balik VR  120 volt
100
200 V dengan frekuensi  Hz . Hitung:
VL  I ef X L
VL  4 x 40
VL  160 volt

R
e) cos  
a. reaktansi induktif XL  Z
30 3
b. impedansi  Z  cos   
50 5
c. arus efektif dan arus maks   
I ef Im
Sehingga   530
d. tegangan resistor dan kapasitor VR VC  f ) P  Vef I ef cos 
e. faktor daya  
P   200   4   0,6 
f. daya pada rangkaian  P 
P  480 watt
g. persamaan tegangan dan arus
g ) V  Vm sin  t
Diketahui:
V  200 2 sin 200 t
R  30  , L  0, 2 henry ,
100 I  4 2 sin  200 t  530 
V  200 volt , f   Hz
Contoh
Jawab
18. Rangkaian seri (R – C) dengan R  40 
a) X L   L  2 f L
dan C  250 F dipasang pada sumber
 100 
XL  2     0, 2  tegangan bolak-balik ,hingga mengalir arus
   I  4 sin 100 t  ampere .
X L  40  Hitung:
b) Z  R2  X L2 a. reaktansi kapasitif   X
C

Z  302  402 b. impedansi  Z 

Z  50  c.  
arus efektif I ef

c) I ef 
V
, d. tegangan efektif   Vef
Z
200
e. faktor daya  
I ef   4 ampere f. daya  P 
50
g. persamaan tegangan
I m  I ef 2
I m  4 2 ampere Diketahui:

d ) VR  I ef R R  40 
VR  4 x 30  120 volt C  250  F

147 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

I  4 sin 100 t  ampere 10. Rangkaian AC untuk frekuensi sangat Kecil


dan Frekuensi sangat Besar

Jawab:
1
a) X C 
C
106
XC   40 
100  250 
b) Z  R2  X C 2

Z  402  402  40 2 
I maks
c) I ef  1. Pada Rangkaian arus DC( frekuensi sangat
2 kecil). Induktor sama sekali tidak menghambat
4 arus. Artinya inductor dapat digantikan dengan
I ef   2 2 ampere
2 sebuah kawat yang hambatan listriknya nol

d ) Vef  I ef Z 2. Pada arus AC(Frekuensi sangat tinggi) Induktor


Vef  2 2 x 40 2 memiliki reaktansi induktif X L   L  yang
Vef  160 volt sangat besar. Induktor akan sangat
menghambat arus , sehingga arus tidak dapat
VR  I ef R mengalir melalui inductor. Ini berarti inductor
VR  2 2 x 40  80 2 volt dapat digantikan dengan kawat penghubung
yang terputus
VC  I ef X C
3. Kapasitor jika diberi arus dengan (Frekuensi
VC  2 2 x 40  80 2 volt sangat kecil (DC) reaktansi kapasitifnya
R 40 1  1 
e) cos     2
Z 2  XC   . Ini berarti kapasitor dapat
40 2
 C
cos   450 digantikan dengan kawat penghubung yang
P  Vef I ef cos  terputus


 1 
P  160  2 2  
 2

P  320 watt
f ) I  4 sin 100 t  ampere
V  160 2 sin 100 t  450  ampere
4.
Kapasitor jika diberi arus dengan (Frekuensi
sangat besar (AC) reaktansi kapasitifnya
mendekati nol. Ini berarti kapasitor dapat
digantikan dengan kawat penghubung yang
hambatan listriknya nol.
Analisis Rangkaian AC untuk frekuensi sangat
kecil atau sangat besar

148 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

Dari gambar berikut generator mana yang akan Untuk gambar (a)
mensuplai arus rms yang lebih besar?
Z  R 2  X L2
Jawab:
Dalam rangkaian AC dengan frekuensi V
mendekati nol, inductor diganti dengan kawat
Z 
I
hubung singkat, sedang kapasitor diganti
20 6
dengan kawat terbuka. Arus rms(efektif) Z 
 Vef  4
diberikan oleh  I ef   , sehingga untuk Z  5 6
 Z 

5 2   
2 2
Vef sama, I ef lebih besar jika impedansi (Z)  X L2  5 6
lebih kecil.
50  X L2  150
2. Suatu kumparan bila dihubungkan dengan X L2  150  50
kutub-kutub sumber arus
X L2  100
searah(DC) 20 2 volt menghasilkan arus
searah 4 A. Bila kumparan dihubungkan X L  10 
dengan kutub-kutub sumber arus dengan Induktansi kumparan dihitung dari nilai
frekuensi 50 /  Hz diperlukan tegangan XL   L
20 6 volt untuk menghasilkan arus yang 10  2  f L
sama. Hitung induktansi kumparan! 50
5   L

L  0,1 henry

Jawab:
f  50 /  Hz
  2 f
50
  2

  100 rad / s

Untuk gambar (b)


V
R 
I
20 2
R 
4
R  5 2

149 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

Rangkuman Rangkaian Arus AC


Rangkaian Seri Sudut Fase Arus Terhadap Sifat Rangkaian Impedansi
Tegangan Rangkaian
XL Induktif
tg       Z  R 2  X L2
R  L R (Tegangan
mendahuklui Arus)
XC Kapasitif
Z  R 2  X C2
tg       
R  C R (Tegangan
mendahuklui Arus)
Induktif Z  X L  XC
 XL  XC     90 0
 ( V Sefase dengan VL )

Kapasitif Z  XC  X L
 XL  X C     90 0
 (V Sefase
dengan VC )
L  C Resonansi V   Z  0
 XL  XC    0 0

 XL  XC 
  0 Induktif
X L  XC
Z  R2   X L  X C 
2
tg  
R  L C R
 XL  XC    0 Kapasitif

 XL  XC  Resistif (Resonansi) Z  R (minimum


  0 )

Uji Kompetensi E. 150 V


1. Tegangan PLN di rumah 200 volt . Ini berarti 3. Sebuah hambatan murni dialiri arus bolak-balik
A. VM  200 volt I  I m sin  t .  Pada sudut fase 30
0

B. VPP  400 volt menghasilkan tegangan 100 V. Jika sudut


0
fasenya 135 , maka tegangan yang dihasilkan
C. VPP  200 2 volt
adalah….
D. Vef  200 2 volt A. 200 V
B. 100 3 V
E. VM  200 2 volt
2. Generator pembangkit tenaga listrik bolak-balik C. 100 2 V
menghasilkan tegangan maksimum 200 V. Pada D. 100 V
saat bidang kumparan membentuk sudut 60
0 E. 50 V
terhadap arah garis gaya magnet ,maka 4. Sebuah kumparan dengan induktansi diri L =
tegangan saat itu adalah… 0,5 H dihubungkan pada tegangan bolak-balik
A. 40 V dengan frekuensi 50 Hz dan Vm = 110 V. Besar
B. 60 V kuat arus dalam kumparan adalah….
C. 100 V A. 2, 2 A

D. 100 3 V

150 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

11 bolak-balik 200 V dengan frekuensi anguler 200


B. A rad/s. ternyata arus listrik yang mengalir dalam
5 
rangkaian 20 A. Maka besar induktansi
C. 1,5 A kumparan adalah
A. 40 H
7
D. A B. 0,4 H
10  C. 0,2 H
E. 0,5 A D. 0,04 H
E. 0,02 H
5. Induktor L = 0,2 H dipasang pada sumber 9. Apabila dalam rangkaian seri L – C hambatan
tegangan bolak-balik resistornya dianggap nol, maka beda fase
V  100 sin 100 t  volt . Persamaan arus antara tegangan dan kuat arus pada rangkaian
sesaat pada kumparan itu adalah … adalah…
A. 00
B. 450
 
C. 600
A. I  5 sin 100 t   A
 2 D. 900
B. I  5 sin 100 t  A E. 1200
10. Suatu rangkaian seri R- L C dengan R = 11  ,
  XL= 120  dan XC = 120  dihubungkan
C. I  5 sin 100 t   A
 2 dengan tegangan bolak balik 110 V yang
6. Kumparan dipasang pada sumber tegangan frekuensinya 160 Hz. Tegangan pada kapasitor
bolak-balik, sehingga mengalir arus sebesar …

I  4 sin 200 t  ampere .


A. 110 V
Tegangan B. 220 V
maksimum pada kumparan itu 200 V. Induktansi C. 1000 V
kumparan itu adalah… D. 1200 V
A. 0,5 H E. 2400 V
B. 0,4 H 11. Jika dalam rangkaian seri R – L – C terjadi
C. 0,25 H resonansi maka:
D. 0,2 H 1
E. 0,1 H A. XL  , dan Z maksimum
XC
7. Lima kapasitor masing-masing kapasitasnya 2 F
dirangkai seri dan dipasang pada tegangan B. X L  X C , dan Z maksimum
bolak-balik dengan kecepatan sudut  rad/s. 1
L 
C
Reaktansi kapasitifnya adalah… C. , dan Z = R
5


A. 1
2 L 
C
D. , dan Z maksimum
2
B.  1
5 XL 
C
E. , dan Z minimum

5
C.  12. Suatu rangkaian penerima beresonansi dengan
2 pemancar yang panjang gelombangnya 150 m.
2  
D.  Pemancar itu memiliki induktor  L 
0,1
H,
5 16 
 
1 8
 bila c = 3 x 10 m/s. Maka kapasitas kapasitor
10 
E.
rangkaian penala itu adalah.…
8. Resistor 6  dihubungkan seri dengan A. 5 pF
kumparan ,lalu dihubungkan dengan tegangan B. 10 pF

144 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

C. 20 pF berturut-turut 18 V dan 24 V.Dari pengukuran ini


dapat disimpulkan bahwa tegangan rangkaian
D. 40 pF
adalah …
E. 100 pF A. 18 V
13. Rangkaian seri R = 40  , L = 0,1 H dan C = B. 24 V
100  F dipasang pada sumber tegangan C. 30 V
D. 42 V
 100  E. 48 V
bolak-balaik dengan f  Hz  . Maka
   19. Sebuah resistor dari 40Ù dan sebuah kapasitor
impedansi rangkaian itu adalah.… disusun seri kemudian dipasang pada tegangan
A. 20  bolak-balik 300 V dan frekuensi anguler 1200
rad/s. Jika kuat arus yang melalui resistor 6 A,
B. 30 
maka ukuran kapasitor tersebut adalah....
C. 40 
A. 27,8 F
D. 50 
E. 110  B. 33,3 F
14. Rangkaian seri R = 50 ohm dan L = 0,6 h C. 36,0 F
dipasang pada sumber tegangan bolak-balik V = D. 40,0 F
200 sin 100 t V. Daya rata-rata yang diberikan
kepada rangkaian itu adalah…. E. 47,6 F
A. 100 W 20. Sebuah kumparan yang panjangnya 20 cm
terdiri dari 100 lilitan kawat. Luas penampang
B. 100 2 W
C. 200 W 10
kumparan itu adalah cm 2 . Bila kumparan
D. 200 2 W

dihubungkan dengan tegangan bolak-balik dari
E. 250 W
15. Reaktansi kapasitif sebuah kapasitor 1000 rad/s maka besarnya reaktansi induktif
kumparan.…
bergantung pada …
A. tegangan dan frekuensinya A. 2000 
B. frekuensi dan kapasitasnya B. 200 
C. kapasitas dan kuat arusnya C. 20 
D. kuat arus dan frekuensinya D. 2 
E. tegangan dan kuat arusnya E. 0,2 
16. Sebuah induktor dari 800 mH disusun seri 21. Rangkaian seri RLC terdiri dari hambatan murni
dengan kapasitor dari 200 nF.Rangkaian alat ini 200  induktansi diri 0,8 H dan kapasitor
dapat beresonansi dengan frekuensi … dengan kapasitas 8  F. ujung-ujung rangkaian
5
A. 2,5 x 10 rad/s
4 ini dihubungkan dengan tegangan bolak balik
B. 4,0 x 10 rad/s
dengan frekuensi 500 rad/s,bila tegangan ujung-
C. 2,5 x 103 rad/s
ujung resistor 160 V, maka besarnya tegangan
D. 1,6 x 102 rad/s
yang dibepada rangkaian …
E. 8,0 x 101 rad/s
A. 320 V
17. Pengukuran tegangan listrik di sebuah rumah
B. 300 V
dengan Voltmeter AC menunjukkan bahwa
C. 250 V
tegangan listrik di rumah itu adalah 220 V. Ini
D. 240 V
berarti tegangan rata-ratanya adalah …
E. 200 V
A. 310 V
22. Kumparan 0,5 H dihubungkan dengan sumber
B. 220 V
tegangan bolak-balikyang mempunyai frekuensi
C. 198 V
sudut 100 rad/s. Bila arus listrik maksimum pada
D. 140 V
rangkaian sebesar 2 A, persamaan tegangan
E. 110 V
menurut fungsi waktu sebagai berikut…
18. Menurut pengukuran dengan Voltmeter AC,
A. V = 50 sin t
tegangan resistor dan tegangan induktor dalam
B. V = 50 sin100 t
rangkaian seperti pada gambar di bawah ini
145 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)
Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

C. V = 200 sin100 t C. 120 V


D. V = 100 sin100 t D. 160 V
E. V = 100 sin 50 t E. 200 V
23. Hambatan 40  dirangkai seri dengan 27. Suatu kumparan bila dihubungkan dengan
kapasitor 40  kemudian dihubungkan dengan kutub-kutub sumber arus searah 20 2 V
sumber tegangan bolak-balik. Beda fase antara menghasilkan arus 4 A. Bila kumparan
arus dan tegangan pada rangkaian adalah dihubungkan pada arus bolak-balik untuk
sebesar … menghasilkan arus yang sama diperlukan
A. 00
0 tegangan 20 6 V. Frekuensi arus bolak-balik
B. 45
C. 600 50 Hz, maka besar induktansi kumparan
D. 900 adalah.…
E. 1800 0,1
A. henry
24. Rangkaian seri R-L-C dihubungkan pada 
tegangan bolak-balik dan mengalami resonansi, 0, 2
maka: B. henry
1. Reaktansi induktif sama dengan reaktansi 
kapasitif 0, 4
C. henry
2. Besarnya impedansi akan maksimum 
3. Besarnya arus listrik akan minimum
D. 0, 2 henry
4. Besarnya impedansi sama dengan
hambatan resistor E. 0, 4 henry
Pernyaan di atas yang benar adalah.... 28. Suatu kumparan dihubungkan dengan tegangan
A. 1, 2 dan 3 bolak-balik dan dari hasil pengukuran dengan
B. 1 dan 3
 m, Voltmeter dan Ameter didapat: 30  , 5 V
C. 2 dan 3
dan 100 mA. Maka besar rektansi induktif
D. 1, 2, 3 dan 4
adalah.…
E. 1 dan 4
A. 6 
25. Hambatan 1.000 ohm, kumparan 0,5 H dan
kapasitor 0,2  F dirangkai seri dan B. 20 
C. 40 
dihubungkan dengan tegangam bolak-balik
yang frekuensi angulernya 5000 rad/s. Hasil D. 70 
impedansi rangkaian tersebut adalah.… E. 80 
A. 100  29. Suatu arus bolak-balik dengan nilai efektif I
mengalir melalui sebuah resistor dengan
B. 500 
hambatan R dan induktor dengan reaktansi X .
C. 1600 
Besar daya disipasi rangkaian adalah.…
D. 1800 
A. I2 R  X 
E. 2600 
26. Dalam rangkaian seri R- L ( R = 60 ohm dan B. I2 R2  X 2
arus yang mengalir dalam rangkaian 2 A. Bila tg
 3 C. I2 R
    , maka besar tegangan induktor
 4 D. I2 X
adalah … E. nol
30. Rangkaian seri (R – L – C) dihubungkan dengan
tegangan bolak-balik dengan frekuensi f dan
arus efektif I mengalir melalui rangkaian,maka
pernyataan yang benar adalah…
A. Beda potensial antara ujung-ujung L
 
A. 72 V mendahului arus  
2
B. 90 V
146 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)
Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

B. Arus dalam C mendahului arus l E. antara (- 110 2 V)dan (+ 110 2 V)


C. Arus dalam C mendahului beda potensial
34. Perhatikan gambar di atas , maka besar
  tegangan VAC adalah.…
ujung-ujung C dengan  
2
A. 70 V
D. Beda potensial antara ujung-ujung R adalah B. 50 V
iR C. 40 V
E. Untuk I maksimum, X L  X C D. 30 V
31. Sebuah rangkaian seri R – L dihubungkan E. 20 V
dengan tegangan bolak-balik 100 V. tegangan 35. Rangkaian seri R = 40Ω, L = 0,1 H dan C = 100
antar kedua kedua ujung kumparan dan resistor  F dipasang pada tegangan bolak-balik
sama besar,tegangan tersebut adalah .…  100 
dengan frekuensi  Hz  . Impedansi
A. 25 2 V   
B. 50 V rangkaian itu adalah.…
C. 50 2 V A. 20 ohm
B. 30 ohm
D. 60 2 V
C. 40 ohm
E. 75 V D. 50 ohm
32. Rangakaian seri R – L – C dihubungkan E. 110 ohm
dengan tegangan bolak-balik 36. Tampilan osiloskop seperti gambar dibawah
 
V  Vm cos  t , fase arus terlambat  , menyatakan grafik tegangan pada sumbu
4 vertikal dan waktu pada sumbu horizontal. Bila
terhadap tegangan ketika.… satu kolom vertikal menunjukkan 8 V dan satu
R 
1
 L kolom horizontal menunjukkan 0,05 sekon,
C
A.
maka tegangan efektif dan frekuensinya adalah

R 
1
 C A. 16 V, 5 Hz
L
B.
B. 8 2 V, 0,2 Hz

R   L 
1 C. 8 2 V, 5 Hz
C
C.
D. 8 2 V, 10 Hz
R  C 
1 E. 8 V, 10 Hz
L
D.
37. Kapasitor C dihubungkan dengan sumber
tegangan yang memenuhi persamaan:
E. L 
1
V  12 sin 100  t  300  volt,
C jika

33. Voltmeter yang dipergunakan untuk mengukur  100 


C   F  , maka persamaan arus yang
tegangan bolak-balik menunjukkan harga 110 V.   
Ini berarti bahwa tegangan itu adalah …
mengalir melewati C adalah…
A. 0,12 sin ( 100 t 0
- 30 ) A
B. 0,12 sin ( 100 t - 1200 ) A
C. 0,12 sin ( 100 t 0
+ 60 ) A
D. 0,12 sin ( 100 t + 1200 ) A
0,12
E. sin ( 100 t - 300 ) A
A. tetap 
B. berubah antara 0 dan 110 V
C. berubah antara 0 dan 110 2 V 38. Suatu kumparan yang induktansi dan
D. berubah antara -110 V dan + 110 V hambatannya tidak diketahui mengalirkan arus 8
A jika diberi tegangan searah 40 V. Bila diberi

147 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

tegangan bolakbalik 65 V dan frekuensi 60 Hz 42. Suatu rangkaian seri RLC dihubungkan pada
ternyata arus yang mengalir 5 A. Besarnya sumber tegangan AC dengan tegangan
induktansi kumparan tersebut adalah … 1
efektifnya 100 V, bila R = 40 Ω , L  H
12 4 
A. H

 5 
1 dan  C  mF  . Bila VR = 80 V ,dengan
B. H  36  
5
faktor daya 0,8 maka impedansinya adalah…
1 A. 50 Ω
C. H
10  B. 60 Ω
C. 80 Ω
D. 10  henry
D. 100 Ω
E. 13  henry E. 200 Ω
39. Apabila amperemeter menunjukkan angka 10
mA dan Voltmeter menunjukkan angka 100 V Latihan
serta R = 6 kΩ, maka reaktansi induktif
rangkaian adalah … 1. Tampilan osiloskop seperti gambar dibawah
menyatakan grafik tegangan pada sumbu
vertikal dan waktu pada sumbu horizontal. Bila
satu kolom vertikal menunjukkan 10 V dan satu
kolom horizontal menunjukkan 0,06 sekon,
hitung tegangan efektif dan frekuensinya
A. 2 kΩ
B. 4 kΩ
C. 6 kΩ
D. 8 kΩ
E. 10 kΩ

2. Generator AC menggunakan kumparan dengan


40. Diketahui bahwa arus listrik DC sebesar 3 A
100 lilitan dan luas permukaan 10 cm 2.
yang mengalir melewati suatu filamen pemanas
Kumparan diputar dalam medan magnet dengan
mampu menghasilkan daya listrik sebesar W.
induksi magnetic 10-3 tesla. Kecepatan
Kalau digunakan arus AC dengan nilai puncak
sebesar 3A juga, maka besar daya listrik angulernya 100  rad/s.Tentukan:
sekarang yang dapat dibangkitkan filamen a. tegangan maksimumnya. (10-2  V)
adalah … b. persamaan tegangan (10-2  sin 100 .t
c. tegangan efektifnya. ( ½ 2 10  V )
-2
A. W/4
B. W/2 d. frekuensinya. (50 Hz)
C. 2W 3. Suatu kumparan terdiri dari 10 lilitan diputar
D. 4 W dalam medan magnet dengan frekuensi 50 Hz,
E. W sehingga menghasilkan fluks maksmum
5 8
sebesar 4 x 10 maxwell. (1 Wb = 10
41. Suatu rangkaian seri RLC dihubungkan pada maxwell).Tentukan:
sumber tegangan V  100 2 sin 100 t volt . a. persamaan tegangan induksi sebagi
fungsi dari waktu.(4  sin 100 .t)
Besar hambatan murni 400 Ω, induktansi dari
b. Besar tegangan tersebut pada saat
kumparan 2 H dan kapasitas kapasitor 20  F . 0 0 0
kumparan membuat sudut 0 , 30 , 60
Daya pada rangakaian tersebut adalah… dengan garis gaya medan magnet. (12,56
A. 6 W V 10,8 V, 6,28 V)
B. 10 W 4. Kumparan dengan induktansi 0,14 H dan
C. 16 W hambatan 12  dihubungkan seri pada
D. 20 W
E. 28 W
148 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)
Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

tegangan 110 V dengan frekuensi 25 Hz. yang ditimbulkan adalah 2,4 A dan besarnya
Tentukan: hambatan murni 30 ohm, maka tentukan:
a. Impedansinya. (25,1  ) a. impedansinya. (50  )
b. Arus pada kumparan. (4,38 A) b. Induktansi diri dari induktor, jika reaktansi
kapasitifnya 20  . (0,19 H)
0
c. Sudut fasenya. (61,33 )
5. Sebuah kapasitor dihubungkan seri dengan 12. Sebuah kumparan jika dihubungkan pada
resistor dari 30  dan dipasang pada tegangan sumber tegangan arus searah dari 120 V
AC dari 220 V. Jika reaktansi kapasitor 40  , menghasilkan kuat arus 4 A. Tetapi jika
maka tentukan: dihubungkan dengan sumber tegangan arus
a. arus pada rangkaian. (4,4 A) bolak-balik dari 120 V, maka kuat arusnya yang
b. Sudut fase antara arus dan tegangan timbul 2,4 amper. Tentukan:
dalam rangkaian. (530) a. reaktansi induktifnya. (40  )
6. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 5 b. Sudut fase (530)
H, dipasang pada arus bolak-balik yang c. Daya listriknya. (172,8 W)
berfrekuensi 50 Hz. Tentukan reaktansi 13. Ditentukan resistor dari 250  , induktor dengan
induktifnya. (1570  ) induktansi 0,5 H dan kapasitor yang
7. Sebuah kapasitor dipasang pada arus bolak- kapasitansinya 5 F dirangai seri. Jika
balik dari generator yang rotornya melakukan kecepatan angulernya 200 rad/s, maka
putaran dengan kecepatan anguler 80 rad/s. tentukan:
Tentukan kapasitas kapasitor tersebut, jika a. sifat rangkaian. (kapasitif)
reaktansi kapasitifnya 25  . (5 x 10-4 F) b. Impedansi rangkaian (934,08  )
8. Suatu rangkaian (R – L) dihubungkan pada c. Beda sudut fase antara V dan I (tegangan
tegangan AC dari 350 V. Bila diketahui besar tertinggal 740 28’)
hambatan murni = 30  dan XL = 40  , dan d. Induktansi harus diganti berapa agar
200 terjadi resonansi. ( 5 H)
arus mempunyai f  Hz , maka tentukan: 14. Suatu rangkaian R-L memberikan kuat arus 4

amper jika dipasang pada sumber teangan arus
a. Impedansinya. (50  ) searah dari 160 V, apabila rangkaian tersebut
b. Arus pada induktor. (7 A) dipasang pada sumber tegangan arus bolak-
c. Beda potensial ujung resistor. (210 V) balik dari 200 V, maka kuat arus yang
d. Beda potensial ujung induktor. (280 V) ditimbulkan akan tetap sama besar. Tentukan
e. Energi pada. (1470 W) impedansi rangkaian.
f. Induktansi induktor. (0,1 H) 15. Suatu kumparan mempunyai hambatan 20 
9. Kumparan dengan induktansi diri 0,5 H
dengan induktansi 0,005 H dipasang pada
dipasang pada sumber tegangan bolak-balik
sumber tegangan arus bolak-balik yang
yang berfrekuensi 50 Hz dan mempunyai
berkecepatan anguler 3000 rad/s dengan
tegangan maksimum 157 V. Tentukan:
tegangan jepit 150 V, maka tentukan:
a. Reaktansi induktifnya. (157  ) a. kuat arus dalam rangkaian.
b. Arus maksimum yang melalui kumparan b. Faktor daya.
tersebut. (1 A) c. Daya semu
c. Tuliskan persamaan arusnya. d. Daya sebenarnya.
10. Sebuah kapasitor dengan 40 F dipasang pada 16. Generator pembangkit tenaga listrik bolak-balik
sumber tegangan bolak-balik dengan kecepatan menghasilkan tegangan maksimum 250 V. Pada
anguler 250 rad/s dan bertegangan maksmum saat bidang kumparan membentuk sudut 30
0

80 V. Tentukan: terhadap arah garis gaya magnet, Hitung


a. Reaktansi kapasitifnya. (100 ohm) tegangan saat itu!
b. Arus maksimum yang melalui kapasitor. (0 17. Sebuah hambatan murni dialiri arus bolak-balik (
c. Persamaan arusnya. I = im sin  t ). Pada sudut fase 600
11. Dari suatu rangkaian R-L-C dihubungkan menghasilkan tegangan 200 V. Jika sudut
dengan sumber tegangan arus bolak-balik dari fasenya 1500, hitung tegangan yang dihasilkan!
120 V dan berfrekuensi 50 Hz. Jika kuat arus

149 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)


Bab 10 ARUS BOLAK – BALIK (AC) FISIKA XII

18. Kumparan dipasang pada sumber tegangan a. tegangan total


bolak-balik,sehingga mengalir b. impedansi rangkaian

 
c. beda sudut fase arus dan tegangan
arus I  5 2 sin 200 2 t ampere d. daya rata-rata yang diberikan pada
rangakaian
Tegangan maksimum pada kumparan itu 2500
V. Hitung Induktansi pada kumparan itu .
19. Sebuah hambatan murni R = 50  dipasang
pada tegangan bolak-balik
V  100 sin 200 t volt . Tentukan:
a. persamaan arus sesaatnya 25. Rangkaian seri R – L – C dipasang pada
b. arus saat t   sekon tegangan bolak-balik ( R = 50  ,XL = 50 
240 dan XC = 100  , hingga arus mengalir

I 
20. Sebuah induktor L = 2 H dipasang pada
tegangan bolak-balik dengan frekuensi  8 sin 130 t ampere . Hitung:
50 a. impedansi rangkaian
f  Hz . Rangkaian ini menghasilkan arus
 b. beda sudut fase antara arus dan
maksimum 4 A. Hitunglah: tegangan
a. Tegangan maksimum c. persamaan tegangan pada rangkaian
b. Persamaan tegangan sesaatnya d. daya rata-rata yang diberikan pada R
c. Persamaan arus sesaatnya 26. Sebuah kapasitor dengan 40 F dipasang pada
7 sumber tegangan bolak-balik dengan kecepatan
d. Tegangan dan arus pada t  sekon
600 anguler 250 rad/s dan bertegangan maksmum
21. Sebuah kapasitor dengan kapasitas C = 200 80 V. Tentukan:
 F dipasang pada tegangan bolak-balik a. Reaktansi kapasitifnya. (100  )
b. Arus maksimum yang melalui kapasitor
 200 
dengan frekuensi  f  Hz  dan tegangan c. Persamaan arusnya.
   27. Suatu rangkaian seri RLC dihubungkan pada
maksimum Vmaks = 100 volt. Hitung: sumber tegangan AC dengan tegangan
a. Arus maksimum efektifnya 200 V, bila R = 80 Ω ,
b. Persamaan tegangan sesaatnya 1 5
c. Persamaan arus sesaatnya L henry dan C  mF . Bila VR
d. Tegangan dan arus pada t   sekon!
4 36 
240 = 160 V, dengan faktor daya 0,8. Hitung besar
22. Suatu rangkaian penerima beresonansi dengan impedansinya!
pemancar yang panjang gelombangnya 200 m. 28. Apabila amperemeter menunjukkan angka 20
Pemancar itu memiliki induktor mA dan Volt meter menunjukkan angka 100 V
1 serta R = 6 kΩ, hitung reaktansi induktif
L henry , bila c = 3 x 108 m/s. Hitung
20  rangkaian!

kapasitas kapasitor rangkaian penala itu.


23. Sebuah hambatan 1.500  dirangkai seri
dengan kapasitor 2,5  F kemudian
dihubungkan dengan tegangan bolak-balik V = 29. Pada rangkaian mengalir arus 4 A. Hitung:
200 sin 200 t V. Hitung: tegangan total dan impedansi rangkaian
a. impedansi rangkaian
b. persamaan arus yang mengalir pada
rangkaian itu
24. Sebuah rangkaian seri R- L – C dihubungkan
dengan sumber tegangan hingga arus pada
rangkaian 5 A. Bila VR = 80 V dan VL = 240 V
dan VC = 180 V. Hitung:

150 FISIKA XII – (SUTARTO – PAMBUDI – GODELIVA)

Anda mungkin juga menyukai