1. PENDAHULUAN
Perubahan dari ‘phase related ‘ methods menjadi ‘movement
related’ methods
Digunakan movement lost time concept dan bukan phase lost
time concept
Intersection lost time merupakan penjumlahan critical
movement lost times dan bukan merupakan penjumlahan
phase lost times
2. MOVEMENTS AND PHASES
Movement yang menerima lebih dari satu phase
disebut overlap movement.
Untuk sistem phase yang lebih rumit akan ada lebih
dari satu overlap movement.
Sistem phase dapat dijelaskan dengan phase-
movement matrix.
Cycle time:
c = ∑(I + G)
AKCELIK - AUSTRALIA
Waktu hijau efektif = tampilan waktu hijau – kehilangan awal + tambahan akhir
Dimana : kehilangan waktu awal = tambahan akhir
Jadi : Waktu hijau efektif = Tampilan waktu hijau
Effective Green Time - USHCM
Amount of time available to be used at a rate of one
vehicle every h seconds
gi=Gi + Yi +AR– tL
Performance Measures
Overflow Queue
Delay
Number of Stops
Queue Length
Pedestrians
Secondary Measures of Performance
Stop Penalty
4.3 PROSEDUR
Langkah awal dari prsedur termasuk identifikasi
pergerakan (Langkah 1 sampai 4) dan juga perhitungan
Kapasitas dan Pengaturan waktu (langkah 5 sampai 10).
Langkah 8 dan 10 menyediakan berbagai pengecekan
dengan menggunakan pengaturan sinyal hasil perhitungan.
1. Tentukan waktu yang dibutuhkan setiap movement, t (gunakan
tabel pencarian movement kritis).
2. Siapkan diagram pencarian movement kritis.
3. Movements yang tidak overlap: tentukan movements yang
mewakili dan kurangi diagram pencarian movement kritis,
4. Movements yang overlap: hitung waktu total yang dibutuhkan, T,
untuk setiap kombinasi movement yang mungkin (path).
Movements kritis adalah yang memberikan nilai T terbesar.
5. Hitung kehilangan waktu persimpangan, rasio arus dan rasio
waktu hijau (L, Y, U) sebagai jumlah parameter movement
kritis (K , y, u).
6. Hitung waktu siklus optimum praktis dan pendekatan (cp, cD).
7. Pilih waktu siklus antara cp and c0 (juga untuk mencukupi c
=£ cmax, dimana cmax adalah waktu siklus maksimum).
8. Untuk waktu siklus terpilihdiperiksa apakah movements kritis
benar.
9. Hitung waktu hijau.
10. Hitung derajat kejenuhan movement , x dan periksa apakah x^
xp untuk semua movements.
11. Setiap langkah prosedur dijelaskan secara rinci dengan acuan
contoh yang sudah dijelaskan,
5. ARUS JENUH
5.1. MOVEMENT DESCRIPTION
b. Opposed Turn
Nilai ekivalen belok terlawan untuk mobil e0 dan kendaraan berat
(eo + 1) tergantung pada pengaturan sinyal dan karakteristik
pergerakan terlawam
5.6. Opposed Turn
Metoda yang dijelaskan berikut untuk pengaturan belok terlawan
dapat digunakan untuk setiap kasus pergerakan terlawan dengann
memilih nilai parameter yang sesuai:
a. Tahan belok kanan berikan hak jalan pada kendaraan berlawanan;
b. Belok kiri atau belok kanan berikan hak jalan pada pejalan kaki;
c. Tahan belok kiri pada kondisi pengaturan’belok kiri langsung
dengan hati-hati’, berikan hak jalan bagi pejalan kaki atau bagi
arus kendaraan berlawanan lurus dan belok kanan; dan
d. Tahan belok kiri sehubungan peraturan ‘belok kiri pada sinyal
merah’
Penjelasan secara rinci terdapat dalam Appendix F
5.6.1 Lajur Gabungan
Eqn. 5.5
Dimana:
g = waktu hijau (s)untuk movement dengan belok terlawan
su = arus jenuh belok terlawan (veh/s) diberikan dalam Fig 5.1
sebagai fungsi dari arus movement terlawan
gu = bagian yang tidak jenuh dari hijau movement terlawan (s)
diberikan dari eqn (5.10)
su gu = jumlah kendaraan belok (per siklus) yang dapat berangkat
selama perioda gu, dan
nf = jumlah kendaraan belok (per siklus) yang dapat
berangkat setelah perioda hijau dari lajur gabungan,
5.6.2 Lajur Khusus (1/2)
Metoda di atas juga dapat digunakan untuk lajur khusus.
Ekivalensi mobil lurus, e0. dari eqn 5.5 dapat digunakan untuk
menghitung arus jenuh belok terlawan dari”
,
5.8 Arus Jenuh lajur Pendek
,
Tanggal 26 Maret 2013
6 Ukuran Kinerja
6.1 Overflow Queue
6.2 Delay
6.3 Jumlah Stop
6.4 Panjang Antrian
6.5 Pejalan Kaki
6.6 Secondary Measures of Performance
6.7 Stop Penalty
7 SIGNAL TIMING
7.1 Cycle Time
7.2 Green Time
7.3 Phase Change Time
8 DESIGN CONSIDERATION S
8.2 Design Period
8.3 Design Procedure
8.4 Measures to Improve Operating
Conditions
9 NUMERICAL EXAMPLES
NOTASI DAN DEFINISI
NOTASI DAN DEFINISI
WEBSTER