Nim : 175100907111021
Kelompok : M5
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat Bahan dan Fungsi
a. Rangkaian Pipa : Sebagai wadah mengalirnya fluida
b. Penyangga : Untuk menyangga rangkaian pipa
c. Tandon Input : Untuk menampung air yang akan masuk ke rangkauan pipa
d. Tandon Output : Untuk menampung sementara air yang keluar dari pipa
e. Air : Sebagai bahan perlakuan
f. Stop Kontak : Sumber arus listrik
g. Selang : Untuk mengalirkan air ke tendon
h. Pompa : Untuk memompa air ke dalam pipa
i. Pipa Input : Untuk mengalirkan air masuk kedalam rangkaian
j. Pipa Output : Untuk mengalirkan air keluar dari rangkaian
k. Kran Input : Untuk mengatur jumlah air yang masuk kedalam pipa
l. Kran Kontrol : Untuk mengatur tekanan air yang masuk kedalam rangkaian pipa
m. Kran Output : Untuk mengatur jumlah air yang masuk ke dalam rangkaian
n. Piezometer : Untuk mengukur tekanan pada seluruh rangkaian
o. Sambungan Mengecil Lurus : Untuk mengalirkan air dari pipa besar ke kecil
dengan sambungan lurus
p. Sambungan Membesar Lurus : Untuk mengalirkan air dari pipa kecil ke besar
dengan sambungan lurus
q. Sambungan Mengecil Menyudut : Untuk mengalirkan air dari pipa besar ke kecil
dengan sambungan menyudut
r. Sambungan Membesar Menyudut : Untuk mengalirkan air dari pipa kecil ke besar
dengan sambungan menyudut
s. Sprinkle Kecil : Indikator tekanan pada pipa kecil
t. Sprinkle Besar : Indikator tekanan pada pipa besar
u. Belokan 90o : Sebagai pembelok rangkaian fluida
v. Papan : Untuk menyangga piezometer dan mistar
w. Air Raksa : Sebagai indicator beda tinggi tekanan
x. Mistar : Untuk mengatur beda tinggi
y. Stopwatch :untuk mengukur waktu
Stop kontak
1.
2. Belokan 900
3. Kran kontrol
5. Kran input
6. Mesin pompa
7. stopwatch
8. piezometer
9. Tandon air
Sambungan mengecil
11.
lurus dan membesar lurus
Sambungan mengecil
menyudut,sambungan
membesar menyudut,
12.
rangkaian pipa, penya
ngga, tandon in dan
output, selang,dan papan
Disiapkan
Pompa
Dipancing dengan air hingga meluber
Stop kontak
Pompa
Keran kontrol
Air raksa
Energi tekanan
Hasil
Pada sambungan membesar lurus untuk mencari nilai HL (head loss), terlebih dahulu
harus mencari nilai v2, dan nilai v1 dan nilai Kl = 1. Nilai A1 dan A2 yang digunakan dalam
perhitungan sama dengan nilai A1 dan A2 dalam perhitungan sambungan mengecil lurus.
Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Pada perlakuan sambungan mengecil menyudut, untuk mencari nilai HL terlebih dahulu
harus mencari nilai V2, dan nilai KL yang digunakan adalah 0,385 Rumus-rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
KL.(v2)2
2ℎ.𝑃⁄𝜌 2g
V2 = √ 𝑑2 4 dan HL =
1−( ⁄𝑑1) 13,56x10−2
Pada perlakuan sprinkle kecil, untuk mencari nilai HL terlebih dahulu harus mencari
nilai V2 dan nilai tersebut akan digunakan untuk mencari nilai V1. Nilai F (friction factor)
sprinkle yang digunakan adalah 0,043, nilai L (lebar sprinkle) = 9 × 10-2, niai η = 1,002 × 10-
3
, dan ρ = 1000 kgm-3. Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Pada perlakuan belokan 900, untuk mencari nilai HL terlebih dahulu harus mencri nilai
v2, dan nilai Kl yang digunakan adalah 0,25. . Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
5.1 KESIMPULAN
Praktikum Head Losses pada berbagai perlakuan bertujuan, yaitu mahasiswa mampu
memahami konsep kehilangan tekanan dan perhitungan headloss pada berbagai perlakuan
dalam sistem perpipaan, serta mengetahui pengaruh kehilangan head dalam pipa terhadap
pengaliran fluida di dalamnya. Head losses atau kehilangan head adalah peristiwa ketika
penurunan daya angkat pada pompa sehinga menyebabkan kehilangan energi
mekanik.Kerugian head ini disebabkan olehkerugian gesek di dalam pipa-pipa, reduser dan
katup. Head losses memiliki satuan panjang yang setara dengan satu satuan energi. Head
loss dibagi menjadi minor less dan mayor less, dimana minor less diakibatkan karena
adanya belokan, percabangan dan perlakuan lain. Sedangkan mayor less tidak dipengaruhi
oleh perubahan luas penampang. Praktikum ini menggunakan delapan perlakuan yang
dengan pengulangan sebanyak lima kali dengan waktu jeda antar pengulangan selama lima
detik. Tekanan terbesar terdapat pada sambungan membesar menyudut karena memiliki
nilai HL rata-rata terkecil yaitu 3,959791 x 10-5 m. Sedangkan tekanan terkecil terdapat pada
piezometer karena memiliki nilai HL rata-rata terbesar yaitu 546,099808 m.
5.2 Saran
Praktikum head losses telah berjalan dengan baik. Tetapi, penggunaan alat yang sudah
lama dapat mempengaruhi hasil yang didapat saat praktikum sedang berlangsung.
Diharapkan kepada praktikan dapat lebih teliti dalam melihat data yang didapatkan.
Sehingga dapat meminimalisis human error dan mendapatkam hasil yang lebih akurat.
Mercam, S. 2008. Penentuan Head Loss Emitter Tipe Selang Kecil Dari Bahan Lokal
Sepanjang Pipa Lateral Pada Sistem Irigasi Tetes. Jurnal Teknologi Pertanian 9(2),
114-120
Pratikno, dan Slamet W. 2010. Penurunan Kerugian Head Pada Belokan Pipa Dengan
Peletakan Tube Bundle. Jurnal Teknik Mesin 12(1), 51-57