Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMIPAAN
ACARA : EFEK BYPASS PADA SISTEM PEMIPAAN DAN PENGARUH

TERHADAP EFISIENSI POMPA

DISUSUN OLEH

Nama : Fitriyanti
NIM : 021190047
Plug/Kelompok : A/4
Hari, tanggal/Jam : Kamis, 15 April 2021/12.00-15.00 WIB
Asisten : Bella Mutiara

LABORATORIUM PEMIPAAN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Acara : Efek Bypass pada sistem pemipaan dan pengaruh terhadap efisiensi pompa

DISUSUN OLEH

Nama : Fitriyanti

No Mahasiswa : 021190047

Fakultas / Jurusan : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari / Jam : Kamis/12.00-15.00 WIB

Asisten : Bella Mutiara

Disetujui,

Asisen Pembimbing

Bella Mutiara
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan PRAKTIKUM
PEMIPAAN dengan judul “EFEK BYPASS PADA SISTEM PEMIPAAN DAN PENGARUH

TERHADAP EFISIENSI POMPA” sebagai hasil pengamatan, kami juga menyampaikan


terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan dan kelancaran bagi kami.
2. Bella Mutiara selaku asisten laboratorium yang telah membimbing selama jalannya
praktikum dari awal sampai akhir.
3. Kelompok praktikum yang telah saling bekerja sama dalam melakukan praktikum.
4. Dan teman-teman kami yang telah membantu dalam praktikum dan menyelesaikan
laporan ini.

Laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas semester genap, yaitu semester empat D3
Teknik Kimia Universitas Pembangunan “Veteran” Yoyakarta. Laporan praktikum ini masih
belum sempurna. Oleh karena itu, kami meminta maaf atas kesalahan penulisan maupun
perhitungan dalam laporan ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk lebih baik
dalam kedepannya untuk membuat laporan.

Wonosobo, 15 April 2021

Penulis

Fitriyanti
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Air dan fluida merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia industry. Fluida
dapat ditransportasikan antar berbagai komponen dengan bantuan pipa. Dalam
perkembangannya sistem perpipaan sangat penting dalam dunia industry , Seperti dalam
pemenuhan kebutuhan akan pemenuhan kebutuhan utilitas air untuk industri tersebut.
Perusahaan atau industri yang paling dominan dalam memanfaat sistem perpipaan adalah
perusahaan pengolahan air dan perusahaan perminyakaan .

Sistem bypass adalah sistem aliran fluida dengan cara memotong sebagian aliran utama dan
biasanya digunakan pada industri sistem perpipaan saat memperbaiki dan mengganti sistem
instrumen. Sistem bypass digunakan untuk penggantian instrumen karena dapat terjadi tanpa
mematikan atau memotong. Sebuah ide untuk memanfaatkan sistem bypass digunakan dalam
desain studi sistem pompa bypass dengan memotong aliran sebagian debit menuju hisap, ia
memiliki potensi untuk meningkatkan kecepatan aliran dan rotasi pompa.

Evaluasi bypass, pengaturan katup, pengaturan pompa dan pengaturan kecepatan motor
pompa adalah langkah untuk meningkatkan efisiensi pompa. Dari sekian banyak penggunaan
sistem bypass, penelitian untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi pompa adalah
langkah yang tepat untuk mendapatkan sistem fluida yang efisien.

I.2 TUJUAN
1. Mencari dan mempelajari pustaka yang berhubungan dengan analisa perhitungan debit,
kehilangan tinggi tekanan, efisiensi mekanik, dan efisiensi elektrik pada sistem pemipaan
dan pemompaan.
2. Menghitung kehilangan tinggi tekanan dengan persamaan Hanzen-Williams. tinggi
tekanan dengan persamaan Hanzen-Williams.
I.3 DASAR TEORI
Pompa adalah alat untuk memindahkan cairan (fluida) dari satu tempat ke tempat lain,
dengan prinsip kerja memberikan tekanan pada fluida yang didapat dari putaran poros motor
listrik terhadap impeller. Pada zaman modern ini, pompa merupakan suatu alat yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Pompa memiliki peranan sangat penting bagi rumah tangga
maupun industri. Selain dengan melakukan cara-cara di atas, penyusunan sistem perpipaan
juga menggunakan faktor penentu efisiensi pompa, seringkali terdapat sistem instalasi pompa
yang kurang tepat, sehingga mengakibatkan performa pompa tidak maksimal yang berakhir
pada biaya operasional yang tinggi. Pada sistem bypass, sebagian aliran yang dikembalikan
dari discharge menuju suction pompa akan mengakibatkan kecepatan fluida, sehingga akan
mempengaruhi besarnya efisiensi pompa dan besarnya sudut bypass akan mempengaruhi
besarnya head loss yang akan membebani pompa. Adapun rumus yang digunakan dalam
analisis ini, antara lain:
 Menentukan head total

h a= ( 2
P −P1 ) 2
V −V 1
2
+ ( Z 2−Z 1 ) +¿ 2 + h L +h f
2g 2g

 Persamaan daya hidrolik pompa


Phidrolik =ρ x . Q x . g x . ha

 Persamaan daya mekanik/poros pompa


2π .n.τ
Pmekanik =
60

 Efisiensi mekanik
P
ηmekanik = hidrolik
Pmekanik

 Daya listrik pompa


Plistrik =V x i

 Efisiensi elektrik pompa


Pmekanik
ηelektrik =
P listrik
 Persamaan Hazen-Williams untuk mencari head loss mayor
10,66 x Q1,85
h f = 1,85
C x D4,85

 Mencari head loss minor


V2
h L =K ( )
2g

Keterangan :

𝑃s = Tekanan hisap/keluar pompa (Pa)

𝑄 = Debit aliran (m3/s)

𝑣 = Kecepatan aliran (m/s)

𝑔 = Percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s)

𝜌 = Massa jenis fluida (kg/m3)

𝑛 = Putaran poros (Rpm)

τ = Torsi (Nm)

hf = Head loss mayor (m)

hL = Head loss minor (m)

ha = Head aktual (m)

𝐾 = Koefisien losses

𝐿 = Panjang pipa (m)

𝐷 = Diameter (m)

𝐶 = Koefisien kekasaran

𝑉 = Tegangan (V)

𝑖 = Kuat arus listrik (A)

Pmekanik = Daya mekanik pompa (W)

Phidrolik = Daya hidrolik (W)


Plistrik = Daya listrik (W)

ηmekanik = Efisiensi mekanik (%)

ηelektrik = Efisiensi elektrik (%)

(Anonim , 2021)
BAB II
PELAKSANAAN DAN PERCOBAAN

II.1 ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
1. Rangkaian sistem pemipaan bypass
2. Gelas ukur
B. BAHAN
1. Air

II.2 RANGKAIAN ALAT

Gambar II.2 rangkaian alat


II.3 DIAGRAM ALIR

Menyiapkan alat dan


bahan

Membuka kran bagian atas dengan bukaan


45◦

Mengambil data tegangan dan arus listrik


pompa pada alat analyzer

Mengukur debit dengan cara menampung


air yang keluar pada interval waktu
tertentu (9 detik)

Mengukur volume air yang ditampung


dengan menggunakan gelas ukur

Melakukan langkah yang sama untuk


variasi bukaan , 60o, 90o, dan full
open

Gambar II.3 Diagram alir


BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
III.1 HASIL PENGAMATAN

A. Variasi 1 ( Tanpa by pass, bukaan kran air output divariasi )


Daya listrik awal = 278 watt
Tabel III.1 Hasil pengamatan nilai head loss minor variasi 1
Jenis instrument 45 60 90 180 (Full open)
Daya Listrik (watt) 253 206 185,4 155
Volume ( ml ) 550 1305 1733 1838

B. Variasi 2 ( Dengan By pass pendek, bukaan kran air output divariasi )


Daya listrik awal = 167 watt
Tabel III.2 Hasil pengamatan nilai head loss minor variasi 2
Jenis instrument 45 60 90 180 (Full open)
Daya Listrik (watt) 151 155,2 152,5 165
Volume ( ml ) 95 145 152 165

C. Variasi 3 ( Dengan by pass pendek, bukaan kran bypass divariasi )


Tabel III.3 Hasil pengamatan nilai head loss minor variasi 3
Jenis instrument 45 60 90 180 (Full open)
Daya Listrik (watt) 174 168 165 163
Volume ( ml ) 1045 705 345 194

D. Variasi 4 ( dengan by pass panjang, bukaan kran bypass divariasi )


Tabel III.4 Hasil pengamatan nilai head loss minor variasi 4
Jenis instrument 45 60 90 180 (Full open)
Daya Listrik (watt) 172,4 170,5 169 135
Volume ( ml ) 985 765 485 285
III.2 PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini , kami melakukan percobaan bypass aliran pada pipa yang
bertujuan untuk Mencari dan mempelajari pustaka yang berhubungan dengan analisa
perhitungan debit, kehilangan tinggi tekanan, efisiensi mekanik, dan efisiensi elektrik pada
sistem pemipaan dan pemompaan. Aliran bypass adalah aliran alternative pada system
perpipaan yang bertujuan untuk mengurangi turbulensi pada fluida yang dapat meningkatkan
headloss pada system .
Pada sistem bypass sebagian aliran yang dikembalikan dari discharge menuju suction
pompa akan meningkatkan kecepatan fluida sehingga akan mempengaruhi besarnya efisiensi
pompa dan besarnya sudut bypass akan mempengaruhi besarnya head loss yang akan
membebani pompa. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui mana aliran yang paling
efektif dalam system pemipaan tersebut .
Dalam melakukan pengujian nilai kehilangan tinggi tekanan (head loss) merupakan
parameter yang sangat mempengaruhi daya hidrolik pompa, head loss terdapat dua macam,
yakni head loss mayor yang diakibatkan oleh gesekan aliran pada pipa dan head loss minor
yang diakibatkan oleh elbow, fitting, valve dan instrument lain yang mengganggu aliran. Pada
percobaan ini di dapatkan hasil pengamatan nilai headloss minor pada 4 variasi yang berbeda
kemudian di buat grafik dan diketahui hubungan antara bukaan valve dengan daya dan
volume.
A. Variasi 1 ( Tanpa by pass, bukaan kran air output divariasi )
(watt) Grafik Hubungan daya dengan bukaan valve output
300

250 253

200 206
185.4
150 155

100

50

0 bukaan
45 60 90 180 valve

daya listrik (watt)

Gambar III.1 Grafik Hubungan Bukaan Valve dengan Daya Listrik


(ml) Grafik Hubungan volume dengan bukaan valve output
2000
1838
1733
1500
1305

1000

500 550

0 bukaan
45 60 90 180 valve

volume (ml)

Gambar III.2 Grafik Hubungan Bukaan Valve dengan volume

Pada variasi pertama ( Tanpa by pass, bukaan kran air output divariasi ) dengan daya
listrik awal 278 watt. Pada Gambar III.1 grafik hubungan antara daya listrik yang
dihasilkan dengan jenis instrument (bukaan valve) menunjukkan bahwa semakin besar
bukaan valve maka daya yang dibutuhkan pompa semakin sedikit. Hal ini dikarenakan
semakin kecil bukaan valve maka kontraksi pada pipa akan semakin besar yang
menyebabkan tekanan menurun secara drastis pada aliran pemipaan sehingga kerja pompa
menjadi lebih berat untuk menaikan tekanan pada fluida dan membuat daya listrik pompa
juga dinaikan.
Pada Gambar III.2 grafik hubungan antara volume yang dihasilkan dengan jenis
instrument (bukaan valve) menunjukkan bahwa semakin besar bukaan valve yang
digunakan , maka semakin besar pula volume fluida yang dihasilkan . Hal ini dikarenakan
semakin besar bukaan valve maka fluida yang mengalir keluar juga kan semakin banyak
dengan sedikit hambatan yang ada. Efisiensi daya aliran ini kurang Efisien karena
bertekanan kecil dan penambahan daya pompa yang dapat mengurangi efisiensi pompa .

B. Variasi 2 ( Dengan By pass pendek, bukaan kran air output divariasi )

(watt) Grafik Hubungan daya dengan bukaan valve bypass


200

180
165
160
155.2 152.5
151
140

120

100 bukaan
45 60 90 180 valve

daya listrik (watt)

Gambar III.3 Grafik Hubungan Bukaan Valve dengan Daya Listrik


(ml) Grafik Hubungan volume dengan bukaan valve bypass
200
180
160 165
145 152
140
120
100 95
80
60
40
20
0 bukaan
45 60 90 180 valve

volume (ml)

Gambar III.4 Grafik Hubungan Bukaan Valve dengan volume

Pada variasi kedua ( Dengan By pass pendek, bukaan kran air output divariasi )
dengan daya listrik awal 167 watt. Pada Gambar III.3 grafik hubungan antara daya listrik
yang dihasilkan dengan jenis instrument (bukaan valve) menunjukkan bahwa semakin
besar bukaan valve daya listrik cenderung naik, namun pada bukaan valve 90° daya listrik
mengalami sedikit penurunan. Hal ini bisa diakibatkan karena aliran bypass pendek yang
mengembalikan sebagian aliran dari discharge menuju suction yang dapat membantu
mengurangi kinerja pompa sehingga daya yang dibutuhkan bisa berkurang.

Pada Gambar III.4 grafik hubungan antara volume yang dihasilkan dengan jenis
instrument (bukaan valve) menunjukkan bahwa semakin besar bukaan valve yang
digunakan , maka semakin besar pula volume fluida yang dihasilkan. Pada variasi kedua
ini volume yang di hasilkan jauh lebih sedikit dari volume pada variasi pertama. Hal ini
karena pada bypass aliran dibagi untuk dikembalikan menuju sisi suction lagi untuk
membantu pompa. Efisiensi daya aliran ini cukup Efisien karena daya yang dihasilkan
juga cukup stabil.

C. Variasi 3 ( Dengan by pass pendek, bukaan kran bypass divariasi )


(watt) Grafik Hubungan daya dengan bukaan valve bypass
200

180
174
168 165
160 163

140

120

100 bukaan
45 60 90 180 valve

daya listrik (watt)

Gambar III.5 Grafik Hubungan Bukaan Valve dengan Daya Listrik

(ml) Grafik Hubungan volume dengan bukaan valve bypass


1150
1045
950

750
705

550

350 345
194
150 bukaan
45 60 90 180 valve

volume (ml)

Gambar III.6 Grafik Hubungan Bukaan Valve dengan volume

Pada variasi ketiga ( Dengan By pass pendek, bukaan kran air output divariasi ).
Pada Gambar III.5 grafik hubungan antara daya listrik yang dihasilkan dengan jenis
instrument (bukaan valve) menunjukkan bahwa semakin besar bukaan valve , daya
listriknya semakin menurun. Hal ini karena semakin besar bukaan pada valve bypass,
aliran yang mengalir kembali dari discharge menuju suction juga semakin besar, sehingga
kinerja pompa akan menurun dan daya yang dibutuhkan sedikit .
Pada Gambar III.6 grafik hubungan antara volume yang dihasilkan dengan jenis
instrument (bukaan valve) menunjukkan bahwa semakin besar bukaan valve, volume yang
dihasilkan semakin sedikit. . Hal ini dikarneakan semakin besar bukaan valve bypass ,
maka aliran yang dikembalikan menuju suction akan semakin besar sehingga aliran yang
menuju output valve menjadi semakin kecil dan mengakibatkan volume yang air yang
didapat juga semakin sedikit . Efisiensi daya aliran ini sudah cukup Efisien karena daya
yang dihasilkan juga cukup stabil.

D. Variasi 4 ( dengan by pass panjang, bukaan kran bypass divariasi )

(watt) Grafik Hubungan daya dengan bukaan valve bypass


200

180
172.4 170.5 169
160

140
135
120

100 bukaan
45 60 90 180 valve

daya listrik (watt)

Gambar III.7 Grafik Hubungan Bukaan Valve dengan Daya Listrik


(ml) Grafik Hubungan volume dengan bukaan valve bypass
1150

950 985

750 765

550
485
350
285
150 bukaan
45 60 90 180 valve

volume (ml)

Gambar III.8 Grafik Hubungan Bukaan Valve dengan volume


Pada variasi keempat ( dengan by pass panjang, bukaan kran bypass divariasi ). Pada
Gambar III.7 grafik hubungan antara daya listrik yang dihasilkan dengan jenis instrument
(bukaan valve) menunjukkan bahwa semakin besar bukaan valve , daya listriknya semakin
menurun. Hal ini karena semakin besar bukaan pada valve bypass, aliran yang mengalir
kembali dari discharge menuju suction juga semakin besar, sehingga kinerja pompa akan
menurun dan daya yang dibutuhkan sedikit. semakin panjang saluran bypass , maka dorongan
fluida yang dikembalikan ke saluran suction pompa akan semakin besar sehingga semakin
mengurangi kebutuhan daya pada bukaan valve terbesar.
Pada Gambar III.8 grafik hubungan antara volume yang dihasilkan dengan jenis instrument
(bukaan valve) menunjukkan bahwa semakin besar bukaan valve, volume yang dihasilkan
semakin sedikit. . Hal ini dikarneakan semakin besar bukaan valve bypass , maka aliran yang
dikembalikan menuju suction akan semakin besar sehingga aliran yang menuju output valve
menjadi semakin kecil dan mengakibatkan volume yang air yang didapat juga semakin sedikit.
Efisiensi daya aliran ini sudah cukup Efisien karena daya yang dihasilkan juga cukup stabil.
BAB IV
PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan praktikum kali ini yaitu bypass aliran pada pipa, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Pada variasi 3 dan 4 Efisiensi daya lebih baik dari variasi 1 dan 4. Karena pada variasi
3 dan 4 daya yang diperlukan cukup stabil.
2. Semakin besar debit aliran yang dihasilkan maka semakin besar pula daya listrik yang
diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

2021. Buku Petunjuk Praktikum Pemipaan Jurusan Teknik Kimia program studi Diploma Tiga
Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Yanuar E.E.,Nugroho.S.2016. Analysis of the Effect of By-pass Pumping System Application on


the Efficiency of the Pump and Process. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Surabaya
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai