Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM

ENERGI ALTERNATIF
Job : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

Disusun Oleh :
MUH.NUR FITRAH MADHANA
34221019
2A TKE
KELOMPOK C

Program Studi D3 Teknik Konversi Energi


Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makassar
2023
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

A. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan setelah mempelajari dan melakukan percobaan Sistem PLTMH
mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menghitung besaran debit (Q) dan besaran head (h) aliran fluida pada
saluran pembawa.
2. Menghitung daya hidrolik air, daya mekanik turbin dan daya elektrik
generator turbin.
3. Menghitung efisiensi sistem model PLTMH.

B. TEORI DASAR PRAKTIKUM

a. Prinsip Kerja Sistem PLTMH

Secara umum Pusat Listrik Tenaga Air dapat dikategorikan sesuai


besar daya yang dihasilkannya, dimana salah satu klasifikasi Pusat Listrik
Tenaga Air adalah sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1.Klasifikasi pusat listrik tenaga air
No Jenis Daya / Kapasitas
1 PLTA > 5 MW (5000 kW)
2 PLTM < 100 kW < PLTM <5000 kW
3 PLTMH < 100 kW
(Sumber : Seven Wye Energy Agency, www.swea.co.uk)
Pada dasarnya suatu pembangkit listrik tenaga air berfungsi untuk
mengubah potensi tenaga air yang beupa aliran air (sungai) yang
mempunyai debit dan tinggi jatuh (head) untuk menghasilkan energi
listrik. Secara umum dapatlah ditentukan bahwa yang dimaksud PLTMH
adalah jika Pusat Listrik Tenaga Air tesebut mempunyai kapasitas daya
dibawah 100 kW.
Komponen penti ng yang menunjang sistem PLTMH secara umum
terdiri atas turbin, generator, bendungan, saluran pelimpa, saluran
pembawa, saluran pembuangan, penstock, dan bak penenang.

Gambar 2.1 dan 2.2 berikut ini adalah gambar dari suatu sistem
PLTMH dengan komponen bangunan sipil dan komponen peralatan
elektro-mekanik.

Gambar 1 Komponen bangunan sipil sistem PLTMH


Gambar 2. Komponen peralatan elektro – mekanik sistem PLTMH

Air yang mengalir di sungai dibelokkan alirannya oleh Weir


(bendungan), sehingga aliran air tersebut mengalir lewat bendungan sadap
(intake). Pada intake tedapat bak pengendap (settling basin) yang
berfungsi untuk menghendapkan butir-butir pasir dan lumpur dari air. Dari
bak penenang air dialirkan melewati saluran pembawa (hea race) menuju
bak penenang (forebay).

Bak penenang befungsi untuk menenangkan atau menurunkan


kecepatan air sebelum masuk ke penstock. Bak penenang ini juga biasanya
berfungsi sebagai bak pengendap, yaitu mengendapkan sisa-sisa partiel-
partikel pasir dan lumpur yang masih terbawa lewat saluran pengantar.
Dari forebay air mengalir lewat saluran pipa tertutup yang disebut pipa
pesat (penstock).
Pada ujung di sebela bawah pipa pesat disambung dengan turbin yang
berfungsi untuk menguba energi potensial yang ada pada air menjadi energi
mekanik. Poros turbin dihungkan dengan generator, baik dikopel secara langsung
seingga putaran turbin dan generator sama, maupun dengan memakai sistem
tranmisi mekanik lain jika putaran keduanya bebeda. Putaran generator tersebut
selanjutnya menghasilkan energi listrik.

b. Rumus-rumus yang digunakan


1. Debit (Q), dalam hal ini yang diukur adalah debit yang ada pada saluran
pembawa, dengan persamaan:

𝑄 = 𝐴. 𝑣 (𝑚/𝑠) 1.1
Dimana :
𝐴 = 𝐿. 𝐻1 (𝑚2) 1.2

dan

s
𝑣 = t (𝑚/𝑠) 1.3

Keterangan :
A = Luas penampang (m2)
V = Kecepatan (m/s)
L = Lebar bak penenang (m)
H1 = Tinggi permukaan air paa bak penenang (m)
s = Jarak saluran yang terukur (m)
t = waktu (s)
2. Daya Hidrolik (Ph)

𝑃ℎ = 𝜌. 𝑄. 𝑔. 𝐻

Dimana :
ρ = Massa jenis air (kg/m3)
Q = Debit air (m3/s)
g = Percepatan grafitasi (m/s2)
H = Tinggi permukaan air hingga bibir nossel (m)
Dan :
H = H1 + H 2
Dimana :
H = Head Total
H1 = Head dari dasar saluran penenang sampai permukaan air
H2 = Head dari pintu nozel hingga permukaan air
3. Daya Mekanis Turbin

2∙ π ∙ n ∙ T
𝑃𝑚 = 60
1.5

Dimana :
n =Putaran (Rpm)
T=Torsi (N)

4. Daya Output Generator :

𝑃𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = 𝑉𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 .𝐼𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟


Dimana :
V = Tegangan geneator (Volt)
I=Arus generator (Ampere)
5. Efisiensi Total (%)
Dayamekanik
𝜂𝑡 = Daya hidrolik 𝑥100%

Daya elektrik
𝜂𝑔 = Dayamekanik 𝑥100%

Sehingga,

Pg
𝜂𝑜 = P 𝑥 100 %
h

C. PROSEDUR PRAKTIK
1. Alat ukur yang digunakan
1. Stopwatch
2. Voltmeter
3. Amperemeter
4. Multimeter
5. Meteran
6. Tachometer
7. Torsi meter
8. Tangga
9. Tahanan Geser

2. Prosedur Percobaan
Berikut ini adalah langkah-langkah pengujian yang dilakukan untuk
melakukan pengambilan data.
1. Menyambung pompa dengan sumber arus.
2. Membuka katub suplai air masuk.
3. Setelah bak penenang terisi penuh, maka katub penstock di buka.
4. Membuka katub penstock secara bertahap, dengan jumla variabel putaran
sesuai dengan yang telah ditentukan.
a. Pengukuran tinggi jatuh air (head)
Pengukuran dilakukan dengan cara menghitung tinggi air dari permukaan
bak penenang hingga kebawah poros nossel dengan menggunakan alat
ukuran meter.

b. Pengukuran putaran turbin


Pengukuran putaran turbin dilakukan dengan menggunaka tachometer.
c. Pengukuran daya output dynamo.
Pengukuran daya output dynamo dilakukan menggunakan alat ukur
multymeter dengan amperemeter.

GAMBAR INSTALASI PERCOBAAN

Anda mungkin juga menyukai