REVIEW JURNAL
“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR”
Oleh:
SYAHIR
1823040005
PTO 01
FAKULTAS TEKNIK
2020
A. Judul
Studi kinerja generator pembangkit listrik tenaga air ubrug sukabumi
B. Latar Belakang Permasalahan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah
energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator). Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak
hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga
meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain
seperti tenaga ombak.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ubrug dibangun pada tahun 1923
dengan daya terpasang 18.36 MW dengan tiga unit generator. Tiga unit
generator tersebut digerakan oleh tiga buah turbin air.
C. Dasar Teori
1. Generator
Generator AC atau arus bolak-balik (juga disebut generator
sinkron/serempak atau alternator) adalah sumber utama dari semua energi
listrik yang kita pakai. Mesin tersebut adalah konverter energi terbesar di
dunia. Generator adalah mesin yang menggunakan magnet untuk
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Prinsip generator dengan
sederhana dikatakan bahwa tegangan diinduksikan pada konduktor apabila
konduktor digerakkan pada medan magnet sehingga memotong garis gaya.
Generator digerakkan oleh beberapa mesin mekanis (uap, turbin air, mesin
bensin atau motor listrik). Generator AC memerlukan energi mekanis
untuk operasinya.
2. Pengertian Daya
Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang
digunakan usaha. Untuk penggunaan sistem arus Ae tiga fasa, dikenal 3
daya yaitu:
a) Daya semu (apparent power)
Daya semu merupakan hasil perjumlahan secara vektoris antara
daya aktif dengan daya reaktif.
b) Daya aktif (active power)
Daya aktif merupakan daya listrik yang terpakai yang dapat diubah
menjadi daya termis dan mekanis yang langsung dipakai oleh
konsumen yang membutuhkan satuan adalah Watt (W) Kilo Watt
(KW) Mega Watt (MW), dan seterusnya. Daya Aktif untuk sistem tiga
fasa adalah:
= x (W………………... (1)
c) Daya reaktif (reactive power)
Daya reaktif merupakan daya yang diperlukan oleh rangkaian
magnetisasi untuk suatu peralatan listrik dan tidak langsung dipakai
tetapi hanya untuk magnetisasi saja. Satuannya adalah Volt-ampere-
reaktif (var), Kilovolt-ampere-reaktif (kvar), Megavolt-ampere-reaktif
(mvar).
3. Prinsip Kerja PLTA
Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga
air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan
menggunakan turbin air dan generator.
Gambar 1. Prinsip Kerja PLTA Run off River (Ir. Djiteng Marsudi; 2005; 88)
a) Potensi Daya
Pengertian potensi disini adalah gambaran besaran kapasitas
pembangkit listrik yang mungkin dapat dikembangkan di suatu
rencana lokasi tertentu. Sesuai dengan sifat dasar dan
proses/mekanisme dari terbangkitkannya energi listrik yang bersumber
dari tenaga air, ada 2 (dua) komponen utama yang menjadi dasar dari
terjadinya proses pembangkitan tersebut. Dua komponen tersebut
adalah: Debit air dan tinggi jatuh air (head).
P = η . g . q . h .............................................. (2)
Dimana :
P = Kapasitas daya pembangkit (kW)
n = Efisiensi peralatan Elektromekanik (0,95) g = Percepatan
gravitasi (9,8 m/detik2)
q = Debit air (m3/detik) h = Tinggi
jatuh (m)
b) Debit Air
Yang dimaksud dengan debit adalah jumlah air yang mengalir
melalui suatu penampang sungai tertentu per satuan waktu. Debit
dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya, oleh curah hujan, keadaan
geologi, flora, temperatur, dan lain-lain, di sebelah hulu sungai. Debit
selalu berubah dari musim ke musim dan dari hari ke hari. Berikut
adalah cara perhitungan debit air di bawah ini:
Q = V x A ..................................................... (3)
Dimana :
Q = debit air (m3/detik)
V = kecepatan aliran air (m/detik)
A = luas penampang sungai (m2)
Debit air (Q) merupakan hasil perkalian antara luas
penampang (A) saluran/aliran dengan kecepatan (V) aliran air
yang dapat dilihat pada persamaan:
........................................................... (4)
Keterangan:
g) Saringan sampah
Untuk mencegah sampah memasuki mulut saluran, dipasanglah
pos-pos penyaringan sampah pada saluran pembawa air (water way)
ada 2 (dua) cara penyaringan sampah pada saluran, yaitu:
1) Menggunakan garpu/garukan sampah (manual)
2) Menggunakan automatic trash rake (ATR)
h) Pipa Pesat (penstock)
Pipa tekan yang dipakai untuk mengalirkan air dari tangki atas
(head tank) atau langsung dari bangunan ambil air ke turbin air disebut
pipa pesat (penstock). Saluran pipa tekan adalah nama umum bagi
dasar atau terowongan yang dipakai untuk menempatkan pipa pesat,
blok angker (anchor block) dan pelana (saddle), yang akan menahan
pipa pesat tersebut.
Untuk menentukan luas penampang pipa pesat dapat digunakan persamaan:
An =............................................... (6)
Dimana :
2
An = Luas penampang pipa pesat (m )
D = Diameter pipa (m)
V =...................................................... (7)
Dimana :
V = Kecepatan dalam aliran (m/det)
Q = Debit aliran (m3/det)
D = Diameter pipa pesat (m)
Losses (kehilangan inggi tekan) pada saluran penstok akibat saringan
(trashrack) dapat digunakan persamaan berikut:
hs = kt ( )
4/3
Sin .............................. (8)
hp = K x................................................. (9)
Dimana :
hp = Kehilangan tinggi tekan akibat pemasukan
(m)
K= Koefisien kecepatan (0,95)
hb = Kb x........................................... (10)
Dimana :
hb= Kehilangan tinggi tekan akibat belokan (m)
Kb=Koefisien belokan (0,67 dengan belokan
50o)
i) Bangunan sentral (power house)
Bangunan sentral (power house) adalah nama umum bagi fasilitas
yang berisikan turbin air, generator dan mesin-mesin pembantu
lainnya. Ada berbagai macam bangunan sentral menurut bagiannya
yang terletak di atas tanah dan menurut bentuk pondasi turbin air dan
generator. Pada umumnya apabila bangunan sentral direncanakan
pemilihan lokasi dan bentuk bangunan atas tanahnya (super structure)
penting sekali.
5. Penggerak Mula (Prime Mover) Turbin
Turbin-turbin hidraulik, berhubungan erat dengan generator, fungsi
utamanya adalah mengubah energi air menjadi tenaga listrik. Air mengalir
melalui turbin, memberi tenaga pada penggerak (runner) dari turbin dan
membuatnya berputar. Corong dari penggerak berhubungan langsung dengan
generator, asalkan tenaga mekanik yang penting tersalur pada generator. Jadi,
turbin-turbin menempati posisi kunci dalam bidang teknik hidroelectric
(hidrolistrik) dan membentuk suatu bagian besar dari seluruh pembangkitan.
V1 = = 0,686 m/det
V2 = = 0,678 m/det
V3 = = 0,682 m/det
Kecepatan aliran
Jarak (m/detik)
Percobaan
(m) Titik Titik Titik
A B C
VrA =
= 0,682 m/det
VrB =
= 0,674 m/det
VrC =
= 0,681 m/det
Vrtotal =
= 0,678 m/det
Jadi kecepatan rata-rata aliran air di saluran penghantar adalah 0,678 m/det.
Jadi dari hasil analisa tersebut didapat luas aliran air disaluran penghantar
sebesar 11,66 m2, dengan kedalaman air 2,2 meter.
3. Analisa Debit Air Saluran Penghantar
Setelah didapatkan luas penampang pada saluran air (A) yaitu 11,66 m2
dan kecepatan rata-rata aliran air saluran penghantar (V) yaitu 0,678 m/det
maka debit air saluran penghantar (Q) dapat dihitung dengan persamaan
(2.14) berikut:
Q = V x A (m3/det)
= 0,678 x 11,66
= 7,905 m3/det
Jadi dari hasil analisa tersebut didapat debit air saluran penghantar
sebesar 7,905 m3/det. Berdasarkan data diperoleh bahwa debit yang
digunakan adalah 10,25 m3/det, sehingga terlihat adanya penyusutan
debit air, hal ini disebabkan hulu sungai banyak beralih fungsi.
4. Tinggi Jatuh Air Efektif
Untuk luas penampang penstock dapat dihitung dengan persamaan
berikut. Diameter penstock) memiliki ukuran 1,7 m untuk unit #1 dan unit
#2, yang dapat dilihat pada data teknis penstock. Maka dari itu, dilakukan
perhitungan dengan persamaan (2.17) sebagai berikut:
An =
2
= = 2,268 m
V =
= 3,485 m/det.
Ht = kt Sin
= 0,5 Sin 45
= 0,0548 m
hp =Kx
= 0,95 x
= 0,95 x 0,619
= 0,5880 m
Heff = 69 – 1,0575
= 67,9425 m
sedangkan unit #3 memiliki ukuran 1,8 m yang dapat dilihat pada data
teknis penstock. Kehilangan tinggi tekan total dapat dihitung sebagai
berikut:
Jadi tinggi jatuh efektif yang tersedia dengan tinggi total 69,4 m adalah:
= 68,5595 m
2 3 3
Pt = 9,8 m/detik x 7,905 m /detik x 67,9425 m x 0,95 x 1000 kg/m
=
5.000.265,656 kg m2/detik3
=
5.000.265,656 Joule/detik
=
5.000.265,656 Watt
=
5.000,265 kW
=
5,000 MW
= 5.000.265,656 kg m2/detik3
= 5.000.265,656 Joule/detik
= 5.000.265,656 Watt
= 5.000,265 kW
= 5,000 MW
Jadi potensi daya yang dibangkitkan oleh turbin generator unit #2 sebesar
5,00 MW.
7. Potensi Daya Unit #3
Dengan memasukan nilai efisiensi turbin bersama generator sebesar
0,95 maka potensi daya output unit #3 adalah:
Pt = 9,8 m/detik2 x 7,905 m3/detik x 68,5595 m x 0,95 x 1000
kg/m3
=
5.045.674,11 kg m2/detik3
=
5.045.674,11 Joule/detik
=
5.045.674,11 Watt
=
5.045,674 kW
=
5,045 MW
Jadi potensi daya yang dibangkitkan oleh turbin generator unit #3
sebesar 5,045 MW.
Total potensi daya yang dibangkitkan di PLTA Ubrug
adalah sebagai berikut:
Ptotal = unit #1 + unit #2 + unit #3
= 5,000 + 5,000 + 5,045
= 15,045 MW
Jadi total potensi daya yang dapat dibangkitkan di PLTA Ubrug
sebesar 15,045 MW.
8. Analisa Daya Terpasang
Secara teoritis output daya terpasang yang dibangkitkan oleh PLTA
Ubrug dapat dihitung dengan persamaan (2.7) dengan melihat nameplate
atau data teknis yang ada pada masing-masing generator dan turbin yang
ada pada PLTA Ubrug. maka output daya terpasang adalah sebagai
berikut:
a) Daya Terpasang Unit #1
Dengan memasukan data yang diperoleh dari nameplate atau data
teknis turbin dan generator unit #1 maka daya terpasang adalah sebagai
berikut:
P#1 = x 6.300 V x 605 A x 0,9 = 5.941
kW
= 5,94 MW
Jadi output daya yang terpasang oleh generator sebesar 5,94 MW.
b) Daya Terpasang Unit #2
Dengan memasukan data yang diperoleh dari nameplate atau data
teknis turbin dan generator unit #2 maka daya terpasang adalah sebagai
berikut:
P#2 = x 6.300 V x 605 A x 0,9
= 5.941 kW
= 5,94 MW
Jadi output daya yang terpasang oleh generator sebesar 5,94 MW.
c) Daya Terpasang Unit #3
Dengan memasukan data yang diperoleh dari nameplate atau data
teknis turbin dan generator unit #3 maka daya terpasang adalah sebagai
berikut:
P#3 = x 6.300 V x 660 A x 0,9
= 6.481 kW
= 6,48 MW
Jadi output daya yang terpasang oleh generator sebesar 6,48 MW
Total daya terpasang di PLTA Ubrug adalah sebagai berikut:
Ptotal = unit #1 + unit #2 + unit #3
= 5,94 + 5,94 + 6,48
= 18,36 MW
Jadi total output daya yang terpasang di PLTA Ubrug sebesar 18,36
MW.
9. Karakteristik Beban
Pada analisa sebelumnya telah diketahui bahwa debit air saluran
penghantar sebesar 7,905 m3/s hanya mampu membangkitkan potensi daya
dengan kinerja sebesar 15,045 MW. Berdasarkan data diperoleh bahwa
debit yang digunakan adalah 10,25 m3/s mampu membangkitkan daya
dengan kinerja sebesar 18,36 MW, sehingga terlihat adanya penyusutan
debit air. Hal ini disebabkan oleh hutan dihulu sungai yang berfungsi
sebagai sumber resapan air banyak yang dialih fungsikan sebagai
pemukiman warga, kawasan industri dan paling utama masalah sampah
yang terbawa oleh aliran air sungai Cicatih ikut masuk bersama aliran air
di saluran penghantar yang merupakan kendala Operasi Unit Pembangkit
PLTA Ubrug. Akibat dari penyusutan debit air, PLTA Ubrug Sukabumi
mengalami penurunan kinerja karena debit air yang digunakan untuk
menggerakkan turbin air berkurang, akibatnya daya yang dihasilkan PLTA
Ubrug Sukabumi juga berkurang.
Berdasarkan data yang diambil pada tanggal 03 Nopember 2016
beban puncak terjadi pada jam 11.00 - 15.00 WIB sebesar 9,5 MW. Hal ini
dikarenakan terjadinya peningkatan debit air pada jam tersebut, dengan
dioperasikan nya 2 (dua) unit generator, dan beban terendah pada jam
22.00 - 24.00 WIB. Berikut adalah gambar grafik karakteristik beban
harian seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.Grafik Karakteristik Beban Harian