Anda di halaman 1dari 5

Nama : Naufal Arief Baihaqi

Kelas : 2 D3 Teknik Elektro Industri A


NRP : 1303181014
Mata Kuliah : Pembangkit Tenaga Listrik
Dosen : Lucky Pradigta Setiya Raharja, S.ST, MT.

Jenis – Jenis Turbin PLTA


(hubungan n, Q, P, H, untuk masing masing turbin)

Turbin Aksi
1. Turbin Pelton
Turbin pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu diatas 300 meter.
Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda air
turbin dilakukan melalui proses impuls sehingga turbin pelton juga disebut turbin
impuls

Untuk menentukan ukuran sebuah turbin 2 atau 3 parameter daya (P), Q, ketinggian
H harus diketahui. 3 parameter itu dapat di cari menggunakan rumus :
n

P = Daya [kW]
Q = Debit air [m s ]
3 -1

g = grafitasi [9,8 ms ] -1

ρ = massa jenis air [1000 kg m ]


3

□□ = efisiensi
Dan ketika 3 parameter sudah di tentukan maka kecepatan dari suatu turbin perlu
diperhatikan, yang mana dapat mempengaruhi keseimbangan debit air yang masuk
dengan rumus empiris sebagai berikut :
Dimana :
n0 = kecepatan putaran [RPM]
u1 = kecepatan optimal periperal [ms ]
-1

D = diameter puncak lingkaran [m]


K u = koefisien (k = 0,45 ..... 0,49)
u

Hal yang paling sulit dalam hal pembuatan turbin pelton adalah pembuatan bucket,
karena ketika bisa saja bucket ini pecah pada saat berputar dengan kecepatan tinggi,
ini bisa sangat berbahaya.
Diameter jet dapat ditentukan pula dengan rumus diatas ketika dua dari ketiga
parameter P, Q, H diberikan. Dengan efisiensi umum pabrik sebesar 60%. Saat
n

dimensi utama dari pembangkit turbin pelton harus ditentukan, semua parameter
saling berhubungan. Dengan tujuan untuk mendapatkan desain yang tepat.

2. Turbin Crossflow
Turbin crossflow adalah tipe turbin dengan rotor berbentuk seperti tabung horizontal
yang berbeda dengan tipe pelton atau turgo yang bisa horizontal maupun vertical.
Turbin cross flow paling umum digunakan untuk pembangkit listrik mikro hidro

Seperti gambar diatas pola aliran ditunjukkan oleh garis panah warna merah.
Meskipun efisiensi crossflow masih lebih rendah dibanding tipe lain, namun
crossflow lebih sederhana dan murah serta relatif mudah dibuat oleh bengel kecil
sekalipun. Keunggulan lainnya adalah cukup sesuai digunakan pada berbagai variasi
debit dan beda ketinggian.
Untuk perancangan turbin crossflow sendiri dapat dilihat dari sisi potensi, daya yang
dihasilkan sangat tergantung pada aliran sungau dan kondisi fisik lapangan,
khususnya topografi. Hubungan antara daya listrik yang akan dihasilkan, beda tinggi,
dan debit air diganbarkan sebagai berikut:
P = Daya [kW]
Q = Debit air [m s ]
3 -1

hnet = beda tinggi bersih [m]


g = grafitasi [9,8 ms ] -1

□□ = efisiensi (bergantung dari desain turbin)

Turbin Reaksi
1. Turbin Francis
Turbin francis adalah salah satu tipe turbin reaksi yang paling dikenal. Turbin ini
memiliki radia flow runner atau mixed radial. Aliran air mengalir ke runner dan axial
muncul sebagai hasil dari putaran runner. Turbin ini digunakan untuk tinggi terjun
sedang, yaitu antara 20 – 400 meter.
2. Turbin Kaplan
Turbin kaplan digunakan untuk terjun air yang rendah, yaitu dibawah 20 meter.
Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik roda air
dilakukan melalui pemanfaatan kecepatan air.

Untuk mendapatkan rasio kecepatan dan juga rasio aliran, dapat di rumuskan sebagai
berikut:

R dan R masing – masing adalah rasio kecepatan dan rasio aliran, head dan
s fl

kecepatan aliran masing – masing ditunjukkan dengan h dan V . fl

dimana tekanan yang masuk pada runner ditunjukkan dengan P . 1

Dengan begitu debit air pada turbin dapat dinyatakan sebagai berikut :

REFRENSI
Markus, Eisenring. Micro Pelton Turbines (Volume 9). Switzerland : Swiss Center for
Appropriate Technology Tigerbergstrasse 2.

Marsudi, Djiteng. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Jakarta : Erlangga.

Sallata, M.Kudeng dan Hunggul Y.S.H. Nugroho. 2015. PLTMH (Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro). Yogyakarta : ANDI

Gharehpetian, G.B and S. Mohammad Mousavi Agah. 2017. Distributed Generation


Systems: Design, Operation and Grid Integration. India : Joy Hayton

Anda mungkin juga menyukai