Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS

PERHITUNGAN TURBINE FRANCIS (GENERATOR)

Disusun Oleh:

Haikal Meyer Prasetia (0322040053)

Muhammad Abdus Salam (0322040059)

Nadya Ika Febrianti (0322040071)

Vieri Pramudya Dirgantara (0322040074)

D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada praktikum turbin air, mahasiswa dapat melihat proses kerja secara
langsung. Turbin air memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan poros yang
biasanya dihubungkan dengan generator atau motot sehingga dapat menghasilkan
energi listrik. Turbin air francis merupakan jenis turbin yang paling sering
digunakan karena turbin air francis dapat beroperasi pada elevasi dan debit aliran
sedang serta perkembangannya dalam dekade terakhir telah memberikan dampak
yang besar dalam pengembangan aplikasi-aplikasi baru. Dengan dilaksanakannya
praktikum turbin air Francis ini diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan
tentang mesin konversi energi yang dalam hal ini adalah turbin air.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana karakteristik dari pompa sentrifugal dengan menggunakan
guide wave?
2. Bagaimana pengaruh kecepatan putaran terhadap efisiensi torsi maupun
debit?
1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan praktek pompa seri dan parallel ini adalah
sebagai berikut:

1. Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan mengerti karakteristik


dari pompa sentrifugal dengan menggunakan guide wave.
2. Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu mengerti karakteristik
turbine francis.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Definisi Turbin Francis

Turbin Francis yaitu turbin yang dikelilingi dengan sudu pengaruh dan
semuanya terbenam ke dalam air. Turbin francis digunakan untuk pemanfaatan
potensi menengah (dari beberapa puluh meter sampai 100 m). turbin francis
merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin francis dipasang diantara sumber air
tekanan tinggi dibagian masuk dan air bertekanan rendah dibagian keluar. Turbin
ini mempunyai 3 bagian utama yaitu runner, guide wave (sudu pengarah), dan
casing (rumah turbin).

2.2 Komponen-komponen Pompa

1. Runner
Bagian turbine francis yang dapat berputar, terdiri dari poros dan
sudu turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi energi
mekanik.
2. Casing
Saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang
melintang lingkaran. Berfungsi menampung fuida yang terletak di guide
vane dan memaksimalkan tekanan.

Gambar 2.1 Casing


3. Guide Vane
Sebagai pengarah aliran air dari katup pengatur kapasitas dari casing
ke runner dan berfungsi menaikkan kecepatan aliran air sebelum menuju
runner.

Gambar 2.2 Guide Vane

4. Inlet Pipe
Bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang masuk ke
casing.

Gambar 2.3 Inlet Pipe


5. Draft Tube
Bagian yang berfungsi untuk meneruskan air dari turbine kesaluran
pembuangan dengan menggunakan tinggi jatuh air.

Gambar 2.4 Draft Tube


2.3 Cara kerja / Prinsip Kerja Turbin Francis

Turbin Francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu
air masuk ke roda jalan, sebagian dari energi tinggi jatuh telah bekerja di dalam
sudu pengarah diubah sebagai kecepatan arus masuk. Sisa energi tinggi jatuh
dimanfaatkan di dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi
tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Pada sisi sebelah
keluar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan
kecepatan aliran air yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan aliran akan
berkurang dan tekanannya akan kembali naik, sehingga air dapat dialirakan keluar
lewat saluran air bawah dengan tekanan seperti keadaan sekitarnya.

Turbin Francis yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya terbenam


di dalam air. Air yang dimasukan ke dalam turbin air bisa dialirkan melalui
pengisian air dari atas atau melalui rumah yang berbentuk spiral. Roda jalan
semuanya selalau bekerja. Daya yang dihasilkan turbin air dapat diatur dengan cara
mengubah posisi pembukaan sudu pengarah, dengan demikian kapasitas air yang
masuk ke dalam roda turbin air bisa diperbesar atau diperkecil. Turbin Francis
diletakan dengan posisi poros vertikal atau horizontal.

Gambar 2.5 Skema Turbin Francis


2.4 Rumus Perhitungan Turbin Francis

1. Pump Total Head and Trubine Head Drop

𝑯 = 𝑯𝒅 − 𝑯𝒔

Catatan : perhitungan ini pengurangan dari perbedaan tekanan tetap yang


demikian antara 2 titik

𝟑
2. Flow Quantity Q (𝒎 ⁄𝒉𝒓)

Didapat dari pengukuran perbedaan tekanan pada orifice plate dengan


menggunakan tabel, maka akan didapat nilai Q.

3. Mechanical Power (Wm)

𝟐𝒙𝝅𝒙𝑵𝒙𝑻
𝑾𝒎 =
𝟑𝟔𝟎𝟎

Dimana : 𝑇 = 𝐹𝑥 𝑅, 𝑅 = 0.248

4. Electrical Power ( We)

𝑾𝒆 = 𝑽 𝒙 𝑰

5. Pump Hydraulic Efficiency (𝜼𝒑 )

𝑾𝒂𝒕𝒆𝒓 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝜼𝒑 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑴𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏𝒊𝒄𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓

𝟗. 𝟖𝟏 × 𝛒 × 𝐐 × 𝐇
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟑𝟔𝟎𝟎 𝒙 𝐖𝐦

6. Turbine Hydraulic Efficiency (𝜼𝒕 )

𝑴𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏𝒊𝒄𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝜼𝒕 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑾𝒂𝒕𝒆𝒓 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓

𝟑𝟔𝟎𝟎 𝒙 𝐖𝐦
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟗. 𝟖𝟏 × 𝛒 × 𝐐 × 𝐇
BAB III

METODOLOGI

3.1 Persiapan Percobaan

1. Mengisi tangki dengan air bersih.


2. Memastikan semua valve terbuka terlebih dahulu sebelum praktikum
dimulai.
3. Menghubungkan mesin uji dengan instalasi listrik 380 V – 50/60 Hz dengan
kabel yang tersedia.
4. Melakukan preming terlebih dahulu dengan meter tekanan.
3.2 Prosedur Percobaan Turbin Francis (Generator)
1. Tutup valve no.1 , kemudian buka valve no.2.
2. Switch on kan dan perhatikan lampu indikator harus menyala.
3. Putar switch selector pada arah Generator.
4. Atur kecepatan sesuai dengan yang dikehendaki dengan cara menekan
tombol increase untuk penambahan kecepatan dan decrease untuk
pengurangan.
5. Atur pembukaan defusser.
BAB IV

DATA DAN ANALISA

4.1 Data Hasil Percobaan

Tabel 1 Data Hasil Praktikum Turbine Francis (Generator)

N P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Hp Hs f i v Ap Q

800 0 0 0.1 0.2 0 0.2 0.25 0.45 0 8.5 2.5 40 74-39 34

1200 0 0.15 0.3 0.3 0 0.4 0.5 0.6 0 5.5 2.5 404 72-42 22

1400 0.5 0.25 0.4 0.4 0 0.4 0.6 0.7 0 4.5 2 40 70-42 20

4.2 Perhitungan dan Analisa Percobaan

Debit Q diperoleh dari grafik orrifice plate diagram pada gambar dibawah ini
4.2.1 Perhitungan Generator RPM 800
1. Head Pompa (Hp)

Hp = HP - HS

= 0.45 - 0

= 0.45 bar = 4.5 mwg

2. Electrical power
we = V . I
= 40 . 2,5
= 100 watt
3. Mechanical power ( wm )
2 𝜑 𝑁𝑇
Wm = 60
2.3,14.800.2,108
= 60

= 176,5 watt
4. Torque ( T )
T =F.R
= 8,5 . 0,248
= 2,108 Nm
5. Efficiency ( η )
3600.𝑤𝑚
η= 𝑥100
𝜌.𝑔.𝑄.𝐻𝑝
3600.176,5
= 1000.9,81.34.4,5 𝑥100

= 42,3 %
4.2.2 Perhitungan Generator RPM 1200
1. Head Pompa (Hp)

Hp = HP - HS

= 0.6 - 0
= 0.6 bar = 6 mwg
2. Electrical power
i. we =V.I
1. = 40 . 2,5
2. = 100 watt
3. Mechanical power ( wm )
2 𝜑 𝑁𝑇
Wm = 60
2.3,14.1200.1,364
= 60

= 171,3 watt

4. Torque ( T )
T =F.R
= 5,5 . 0,248
= 1, 368 Nm
5. Efficiency ( η )
3600.𝑤𝑚
η= 𝑥100
𝜌.𝑔.𝑄.𝐻𝑝
3600.171,3
= 1000.9,81.34.6 𝑥100

= 47,6 %

4.2.3 Perhitungan Motor RPM 1400


1. Head Pompa (Hp)
Hp = HP - HS
= 0.2 - 0
= 0.7 bar = 7 mwg
2. Electrical power
we =V.I
= 40 . 2

= 80 watt
3. Mechanical power ( wm )

2 𝜑 𝑁𝑇
Wm = 60

2.3,14.1400.1,116
= 60

= 163,5 watt
4. Torque ( T )
T =F.R
= 4,5 . 0,248
= 1,116 Nm
5. Efficiency ( η )
3600.𝑤𝑚
η= 𝑥100
𝜌.𝑔.𝑄.𝐻𝑝
3600.163,5
= 1000.9,81.34.7 𝑥100

= 42,8 %

4.3 Grafik Hasil Perhitungan

4.3.1 Grafik Tekanan

1.2
1
1 0.9
0.85
NILAI TEKANAN (BAR)

0.75
0.8 0.7
0.65
0.6 0.6
0.6 0.5
0.4
0.35
0.4
0.25
0.2 0.2
0.15 0.15
0.2 0.1
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7
TEKANAN

RPM 1000 RPM 1500 RPM 1750

Grafik 4.1 Grafik Tekanan Pada RPM 1000, 1500, 1750

Pada grafik 4.1 menunjukkan hubungan antara tekanan terhadap kecepatan


putaran. Pada generator, semakin besar tekanan maka semakin besar kecepatan
putaran. Sehingga, semakin besar kecepatan putaran maka semakin besar tekanan
yang dihasilkan. Dari gambar di atas, besarnya tekanan generator berbanding lurus
terhadap besarnya kecepatan putaran generator.

4.3.2 Grafik Torsi

Grafik Torsi
2
1.8
1.6
1.4
Torsi (Nm)

1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Axis Title

Grafik 4.2 Grafik Torsi Pada RPM 1000, 1500, 1750

Pada grafik 4.2 menunjukkan hubungan antara besarnya torsi terhadap


kecepatan putaran. Nilai torsi generator semakin besar seiring naiknya kecepatan
putaran. Sehingga, semakin besar kecepatan putaran maka semakin besar torsi yang
dihasilkan. Dari gambar di atas, besarnya torsi generator berbanding terbalik
terhadap besarnya kecepatan putaran generator.
4.3.3 Grafik Debit

Grafik Debit
23.5
23
22.5
Debit (m3/h)
22
21.5
21
20.5
20
19.5
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Axis Title

Grafik 4.3 Grafik Debit Pada RPM 1000, 1500, 1750

Pada grafik 4.3 menunjukkan hubungan antara debit terhadap kecepatan


putaran. Pada generator, semakin besar debitnya maka semakin besar kecepatan
putaran. Sehingga, semakin besar kecepatan putaran maka semakin besar debit
yang dihasilkan. Dari gambar di atas, besarnya debit generator berbanding lurus
terhadap besarnya kecepatan putaran generator.

4.3.4 Grafik Efisiensi Total

Grafik Efisiensi Total


12000000 9960999.84
10000000
EFISIENSI (%)

8000000
6000000
4000000
2000000 28960.98 58753.32
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
AXIS TITLE

Grafik 4.4 Grafik Efisiensi Total pada RPM 1000, 1500, 1750

Pada grafik 4.4 menunjukkan hubungan antara besarnya efisiensi terhadap


kecepatan putaran. Untuk efisiensi pompa mengalami kenaikan seiring naiknya
rpm.
BAB V
KESIMPULAN
Pada pengujian francis turbine terdapat dua pengkondisian, yaitu
pengoperasian pompa sentrifugal dan pengoperasian turbin francis.

1. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin besar head yang
dihasilkan. Besarnya head pompa berbanding lurus terhadap besarnya
kecepatan putaran pompa. Dan juga semakin besar kecepatan putaran turbin
maka semakin besar head yang dihasilkan. Besarnya head turbin berbanding
lurus terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.
2. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka, semakin besar daya hidrolik
yang dihasilkan. Besarnya daya hidrolik pompa berbanding lurus terhadap
besarnya kecepatan putaran pompa.
3. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin kecil daya poros
yang dihasilkan. Besarnya daya poros turbin berbanding terbalik terhadap
besarnya kecepatan putaran turbin.
4. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin kecil daya motor
yang dihasilkan. Besarnya daya motor turbin berbanding terbalik terhadap
besarnya kecepatan putaran turbin.
5. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin besar efisisensi
hidrolis yang dihasilkan. Besarnya efisiensi hidrolis pompa berbanding
lurus terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.
6. Semakin besar kecepatan putaran pompa maka semakin kecil efisiensi
mekanis yang dihasilkan. Besarnya efisiensi mekanis pompa berbanding
terbalik terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.

DAFTAR PUSTAKA

Cakrawala 2021. “Pengertian Turbin Francis beserta Komponen dan Prinsip


Kerjanya”,https://www.gesainstech.com/2021/06/turbin-francis-
indonesia.html
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
PERHITUNGAN TURBINE FRANCIS (GENERATOR)

Disusun Oleh:

HAEKAL MEYER PRASETIA (0321030053)


MUHAMMAD ABDUS SALAM (0321030059)
NADYA IKA FEBRIANTI (0321030071)
VIERI PRAMUDYA DIRGANTARA (0321030074)

D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada praktikum turbin air, mahasiswa dapat melihat proses kerja secara
langsung. Turbin air memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan poros yang
biasanya dihubungkan dengan generator atau motot sehingga dapat menghasilkan
energi listrik. Turbin air francis merupakan jenis turbin yang paling sering
digunakan karena turbin air francis dapat beroperasi pada elevasi dan debit aliran
sedang serta perkembangannya dalam dekade terakhir telah memberikan dampak
yang besar dalam pengembangan aplikasi-aplikasi baru. Dengan dilaksanakannya
praktikum turbin air Francis ini diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan
tentang mesin konversi energi yang dalam hal ini adalah turbin air.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana karakteristik dari pompa sentrifugal dengan menggunakan
guide wave?
2. Bagaimana pengaruh kecepatan putaran terhadap efisiensi torsi maupun
debit?
1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan praktek pompa seri dan parallel ini adalah
sebagai berikut:

1. Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan mengerti karakteristik


dari pompa sentrifugal dengan menggunakan guide wave.
2. Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu mengerti karakteristik
turbine francis.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Definisi Turbin Francis

Turbin Francis yaitu turbin yang dikelilingi dengan sudu pengaruh dan
semuanya terbenam ke dalam air. Turbin francis digunakan untuk pemanfaatan
potensi menengah (dari beberapa puluh meter sampai 100 m). turbin francis
merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin francis dipasang diantara sumber air
tekanan tinggi dibagian masuk dan air bertekanan rendah dibagian keluar. Turbin
ini mempunyai 3 bagian utama yaitu runner, guide wave (sudu pengarah), dan
casing (rumah turbin).

2.2 Komponen-komponen Pompa

1. Runner
Bagian turbine francis yang dapat berputar, terdiri dari poros dan
sudu turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi energi
mekanik.
2. Casing
Saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang
melintang lingkaran. Berfungsi menampung fuida yang terletak di guide
vane dan memaksimalkan tekanan.

Gambar 2.1 Casing


3. Guide Vane
Sebagai pengarah aliran air dari katup pengatur kapasitas dari casing
ke runner dan berfungsi menaikkan kecepatan aliran air sebelum menuju
runner.

Gambar 2.2 Guide Vane

4. Inlet Pipe
Bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang masuk ke
casing.

Gambar 2.3 Inlet Pipe


5. Draft Tube
Bagian yang berfungsi untuk meneruskan air dari turbine kesaluran
pembuangan dengan menggunakan tinggi jatuh air.

Gambar 2.4 Draft Tube


2.3 Cara kerja / Prinsip Kerja Turbin Francis

Turbin Francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu
air masuk ke roda jalan, sebagian dari energi tinggi jatuh telah bekerja di dalam
sudu pengarah diubah sebagai kecepatan arus masuk. Sisa energi tinggi jatuh
dimanfaatkan di dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi
tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Pada sisi sebelah
keluar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan
kecepatan aliran air yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan aliran akan
berkurang dan tekanannya akan kembali naik, sehingga air dapat dialirakan keluar
lewat saluran air bawah dengan tekanan seperti keadaan sekitarnya.

Turbin Francis yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya terbenam


di dalam air. Air yang dimasukan ke dalam turbin air bisa dialirkan melalui
pengisian air dari atas atau melalui rumah yang berbentuk spiral. Roda jalan
semuanya selalau bekerja. Daya yang dihasilkan turbin air dapat diatur dengan cara
mengubah posisi pembukaan sudu pengarah, dengan demikian kapasitas air yang
masuk ke dalam roda turbin air bisa diperbesar atau diperkecil. Turbin Francis
diletakan dengan posisi poros vertikal atau horizontal.

Gambar 2.5 Skema Turbin Francis


2.4 Rumus Perhitungan Turbin Francis

1. Pump Total Head and Trubine Head Drop

𝑯 = 𝑯𝒅 − 𝑯𝒔

Catatan : perhitungan ini pengurangan dari perbedaan tekanan tetap yang


demikian antara 2 titik

𝟑
2. Flow Quantity Q (𝒎 ⁄𝒉𝒓)

Didapat dari pengukuran perbedaan tekanan pada orifice plate dengan


menggunakan tabel, maka akan didapat nilai Q.

3. Mechanical Power (Wm)

𝟐𝒙𝝅𝒙𝑵𝒙𝑻
𝑾𝒎 =
𝟑𝟔𝟎𝟎

Dimana : 𝑇 = 𝐹𝑥 𝑅, 𝑅 = 0.248

4. Electrical Power ( We)

𝑾𝒆 = 𝑽 𝒙 𝑰

5. Pump Hydraulic Efficiency (𝜼𝒑 )

𝑾𝒂𝒕𝒆𝒓 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝜼𝒑 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑴𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏𝒊𝒄𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓

𝟗. 𝟖𝟏 × 𝛒 × 𝐐 × 𝐇
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟑𝟔𝟎𝟎 𝒙 𝐖𝐦

6. Turbine Hydraulic Efficiency (𝜼𝒕 )

𝑴𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏𝒊𝒄𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝜼𝒕 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑾𝒂𝒕𝒆𝒓 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓

𝟑𝟔𝟎𝟎 𝒙 𝐖𝐦
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟗. 𝟖𝟏 × 𝛒 × 𝐐 × 𝐇
BAB III

METODOLOGI

3.1 Persiapan Percobaan

1. Mengisi tangki dengan air bersih.


2. Memastikan semua valve terbuka terlebih dahulu sebelum praktikum
dimulai.
3. Menghubungkan mesin uji dengan instalasi listrik 380 V – 50/60 Hz dengan
kabel yang tersedia.
4. Melakukan preming terlebih dahulu dengan meter tekanan.
3.2 Prosedur Percobaan Turbin Francis (Generator)
1. Tutup valve no.1 , kemudian buka valve no.2.
2. Switch on kan dan perhatikan lampu indikator harus menyala.
3. Putar switch selector pada arah Generator.
4. Atur kecepatan sesuai dengan yang dikehendaki dengan cara menekan
tombol increase untuk penambahan kecepatan dan decrease untuk
pengurangan.
5. Atur pembukaan defusser.
BAB IV

DATA DAN ANALISA

4.1 Data Hasil Percobaan

Tabel 1 Data Hasil Praktikum Turbine Francis (Generator)

N P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Hp Hs F I V ∆𝑝 Q
800 0 0.05 0.1 0.1 0 0.1 0.25 0.1 0 2.5 1.5 90 58-55 7
1200 0 0.1 0.25 0. 0 0.4 0.5 0.35 0 7 3 130 59-54 9
1400 0 0.15 0.5 0.5 0 0.6 0.8 0.6 0 10.5 4 160 62-56 16

4.2 Perhitungan dan Analisa Percobaan

Debit Q diperoleh dari grafik orrifice plate diagram pada gambar dibawah ini
4.2.1 Perhitungan Generator RPM 800
1. Head Pompa (Hp)
1. Hp = HP - HS
a. = 0.1 - 0
b. = 0.1 bar = 1 mwg
2. Electrical power
we =V.I
= 90. 1,5
= 135 watt
3. Mechanical power ( wm )
2𝜑𝑁𝑇
Wm = 60
2.3,14.800.0,62
= 60

= 51,9 watt
4. Torque ( T )

T =F.R

= 2,5 . 0,248
= 0,62 Nm
5. Efficiency ( η. )

𝜑.𝑔.𝑄.𝐻𝑃
η. = 3600.51,9 100%

1000.9,81.7.1
= 100%
3600.51,9

= 36,7 %

4.2.2 Perhitungan Generator RPM 1200


1. Head Pompa (Hp)

Hp = HP - HS

= 0.35 - 0

= 0.35 bar = 3,5 mwg


2. Electrical power
we =V.I
= 130 . 3
= 390 watt
3. Mechanical power ( wm )
2𝜑𝑁𝑇
Wm =
60
2.3,14.1200.1,74
= 60

= 218,5 watt
4. Torque ( T )

T =F.R

= 7 . 0,248
= 1,74 Nm
5. Efficiency ( η. )

𝜑.𝑔.𝑄.𝐻𝑃
η. = 3600.51,9 100%

1000.9,81.9.3,5
= 100%
3600.218,5

= 39,2 %

Perhitungan Motor RPM 1500

1. Head Pompa (Hp)

Hp = HP - HS

= 0.6 - 0
= 0.6 bar = 6 mwg
2. Electrical power

WE =V.I

= 160 . 4
= 640 watt
3. Mechanical power ( wm )
2𝜑𝑁𝑇
Wm = 60
2.3,14.1500.2,6
= 60

= 408,2 watt
4. Torque ( T )

T =F.R

= 10,5 . 0,248
= 0,6 Nm
5. Efficiency ( η. )

𝜑.𝑔.𝑄.𝐻𝑃
η. = 3600.51,9 100%

1000.9,81.16.6
= 100%
3600.408,2

= 64 %,1

4.3 Grafik Hasil Perhitungan

4.3.1 Grafik Tekanan

1.2
1
1 0.9
0.85
NILAI TEKANAN (BAR)

0.75
0.8 0.7
0.65
0.6 0.6
0.6 0.5
0.4
0.35
0.4
0.25
0.2 0.2
0.15 0.15
0.2 0.1
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7
TEKANAN

RPM 1000 RPM 1500 RPM 1750

Grafik 4.1 Grafik Tekanan Pada RPM 1000, 1500, 1750


Pada grafik 4.1 menunjukkan hubungan antara tekanan terhadap kecepatan
putaran. Pada generator, semakin besar tekanan maka semakin besar kecepatan
putaran. Sehingga, semakin besar kecepatan putaran maka semakin besar tekanan
yang dihasilkan. Dari gambar di atas, besarnya tekanan generator berbanding lurus
terhadap besarnya kecepatan putaran generator.

4.3.2 Grafik Torsi

Grafik Torsi
2
1.8
1.6
1.4
Torsi (Nm)

1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Axis Title

Grafik 4.2 Grafik Torsi Pada RPM 1000, 1500, 1750

Pada grafik 4.2 menunjukkan hubungan antara besarnya torsi terhadap


kecepatan putaran. Nilai torsi generator semakin besar seiring naiknya kecepatan
putaran. Sehingga, semakin besar kecepatan putaran maka semakin besar torsi yang
dihasilkan. Dari gambar di atas, besarnya torsi generator berbanding terbalik
terhadap besarnya kecepatan putaran generator.
4.3.3 Grafik Debit

Grafik Debit
23.5
23
22.5
Debit (m3/h)

22
21.5
21
20.5
20
19.5
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Axis Title

Grafik 4.3 Grafik Debit Pada RPM 1000, 1500, 1750

Pada grafik 4.3 menunjukkan hubungan antara debit terhadap kecepatan


putaran. Pada generator, semakin besar debitnya maka semakin besar kecepatan
putaran. Sehingga, semakin besar kecepatan putaran maka semakin besar debit
yang dihasilkan. Dari gambar di atas, besarnya debit generator berbanding lurus
terhadap besarnya kecepatan putaran generator.
4.3.4 Grafik Efisiensi Total

Grafik Efisiensi Total


12000000
9960999.84
10000000

8000000
EFISIENSI (%)

6000000

4000000

2000000
28960.98 58753.32
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
AXIS TITLE

Grafik 4.4 Grafik Efisiensi Total pada RPM 1000, 1500, 1750

Pada grafik 4.4 menunjukkan hubungan antara besarnya efisiensi terhadap


kecepatan putaran. Untuk efisiensi pompa mengalami kenaikan seiring naiknya
rpm.
BAB V
KESIMPULAN
Pada pengujian francis turbine terdapat dua pengkondisian, yaitu
pengoperasian pompa sentrifugal dan pengoperasian turbin francis.

1. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin besar head yang
dihasilkan. Besarnya head pompa berbanding lurus terhadap besarnya
kecepatan putaran pompa. Dan juga semakin besar kecepatan putaran turbin
maka semakin besar head yang dihasilkan. Besarnya head turbin berbanding
lurus terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.
2. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka, semakin besar daya hidrolik
yang dihasilkan. Besarnya daya hidrolik pompa berbanding lurus terhadap
besarnya kecepatan putaran pompa.
3. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin kecil daya poros
yang dihasilkan. Besarnya daya poros turbin berbanding terbalik terhadap
besarnya kecepatan putaran turbin.
4. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin kecil daya motor
yang dihasilkan. Besarnya daya motor turbin berbanding terbalik terhadap
besarnya kecepatan putaran turbin.
5. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin besar efisisensi
hidrolis yang dihasilkan. Besarnya efisiensi hidrolis pompa berbanding
lurus terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.
6. Semakin besar kecepatan putaran pompa maka semakin kecil efisiensi
mekanis yang dihasilkan. Besarnya efisiensi mekanis pompa berbanding
terbalik terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.

DAFTAR PUSTAKA

Cakrawala 2021. “Pengertian Turbin Francis beserta Komponen dan Prinsip


Kerjanya”,https://www.gesainstech.com/2021/06/turbin-francis-
indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai