Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
Pada praktikum turbin air, mahasiswa dapat melihat proses kerja secara
langsung. Turbin air memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan poros yang
biasanya dihubungkan dengan generator atau motot sehingga dapat menghasilkan
energi listrik. Turbin air francis merupakan jenis turbin yang paling sering
digunakan karena turbin air francis dapat beroperasi pada elevasi dan debit aliran
sedang serta perkembangannya dalam dekade terakhir telah memberikan dampak
yang besar dalam pengembangan aplikasi-aplikasi baru. Dengan dilaksanakannya
praktikum turbin air Francis ini diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan
tentang mesin konversi energi yang dalam hal ini adalah turbin air.
Tujuan dari penulisan laporan praktek pompa seri dan parallel ini adalah
sebagai berikut:
DASAR TEORI
Turbin Francis yaitu turbin yang dikelilingi dengan sudu pengaruh dan
semuanya terbenam ke dalam air. Turbin francis digunakan untuk pemanfaatan
potensi menengah (dari beberapa puluh meter sampai 100 m). turbin francis
merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin francis dipasang diantara sumber air
tekanan tinggi dibagian masuk dan air bertekanan rendah dibagian keluar. Turbin
ini mempunyai 3 bagian utama yaitu runner, guide wave (sudu pengarah), dan
casing (rumah turbin).
1. Runner
Bagian turbine francis yang dapat berputar, terdiri dari poros dan
sudu turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi energi
mekanik.
2. Casing
Saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang
melintang lingkaran. Berfungsi menampung fuida yang terletak di guide
vane dan memaksimalkan tekanan.
4. Inlet Pipe
Bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang masuk ke
casing.
Turbin Francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu
air masuk ke roda jalan, sebagian dari energi tinggi jatuh telah bekerja di dalam
sudu pengarah diubah sebagai kecepatan arus masuk. Sisa energi tinggi jatuh
dimanfaatkan di dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi
tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Pada sisi sebelah
keluar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan
kecepatan aliran air yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan aliran akan
berkurang dan tekanannya akan kembali naik, sehingga air dapat dialirakan keluar
lewat saluran air bawah dengan tekanan seperti keadaan sekitarnya.
𝑯 = 𝑯𝒅 − 𝑯𝒔
𝟑
2. Flow Quantity Q (𝒎 ⁄𝒉𝒓)
𝟐𝒙𝝅𝒙𝑵𝒙𝑻
𝑾𝒎 =
𝟑𝟔𝟎𝟎
Dimana : 𝑇 = 𝐹𝑥 𝑅, 𝑅 = 0.248
𝑾𝒆 = 𝑽 𝒙 𝑰
𝑾𝒂𝒕𝒆𝒓 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝜼𝒑 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑴𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏𝒊𝒄𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝟗. 𝟖𝟏 × 𝛒 × 𝐐 × 𝐇
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟑𝟔𝟎𝟎 𝒙 𝐖𝐦
𝑴𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏𝒊𝒄𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝜼𝒕 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑾𝒂𝒕𝒆𝒓 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝟑𝟔𝟎𝟎 𝒙 𝐖𝐦
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟗. 𝟖𝟏 × 𝛒 × 𝐐 × 𝐇
BAB III
METODOLOGI
N P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Hp Hs f i v Ap Q
1200 0 0.15 0.3 0.3 0 0.4 0.5 0.6 0 5.5 2.5 404 72-42 22
1400 0.5 0.25 0.4 0.4 0 0.4 0.6 0.7 0 4.5 2 40 70-42 20
Debit Q diperoleh dari grafik orrifice plate diagram pada gambar dibawah ini
4.2.1 Perhitungan Generator RPM 800
1. Head Pompa (Hp)
Hp = HP - HS
= 0.45 - 0
2. Electrical power
we = V . I
= 40 . 2,5
= 100 watt
3. Mechanical power ( wm )
2 𝜑 𝑁𝑇
Wm = 60
2.3,14.800.2,108
= 60
= 176,5 watt
4. Torque ( T )
T =F.R
= 8,5 . 0,248
= 2,108 Nm
5. Efficiency ( η )
3600.𝑤𝑚
η= 𝑥100
𝜌.𝑔.𝑄.𝐻𝑝
3600.176,5
= 1000.9,81.34.4,5 𝑥100
= 42,3 %
4.2.2 Perhitungan Generator RPM 1200
1. Head Pompa (Hp)
Hp = HP - HS
= 0.6 - 0
= 0.6 bar = 6 mwg
2. Electrical power
i. we =V.I
1. = 40 . 2,5
2. = 100 watt
3. Mechanical power ( wm )
2 𝜑 𝑁𝑇
Wm = 60
2.3,14.1200.1,364
= 60
= 171,3 watt
4. Torque ( T )
T =F.R
= 5,5 . 0,248
= 1, 368 Nm
5. Efficiency ( η )
3600.𝑤𝑚
η= 𝑥100
𝜌.𝑔.𝑄.𝐻𝑝
3600.171,3
= 1000.9,81.34.6 𝑥100
= 47,6 %
= 80 watt
3. Mechanical power ( wm )
2 𝜑 𝑁𝑇
Wm = 60
2.3,14.1400.1,116
= 60
= 163,5 watt
4. Torque ( T )
T =F.R
= 4,5 . 0,248
= 1,116 Nm
5. Efficiency ( η )
3600.𝑤𝑚
η= 𝑥100
𝜌.𝑔.𝑄.𝐻𝑝
3600.163,5
= 1000.9,81.34.7 𝑥100
= 42,8 %
1.2
1
1 0.9
0.85
NILAI TEKANAN (BAR)
0.75
0.8 0.7
0.65
0.6 0.6
0.6 0.5
0.4
0.35
0.4
0.25
0.2 0.2
0.15 0.15
0.2 0.1
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7
TEKANAN
Grafik Torsi
2
1.8
1.6
1.4
Torsi (Nm)
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Axis Title
Grafik Debit
23.5
23
22.5
Debit (m3/h)
22
21.5
21
20.5
20
19.5
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Axis Title
8000000
6000000
4000000
2000000 28960.98 58753.32
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
AXIS TITLE
Grafik 4.4 Grafik Efisiensi Total pada RPM 1000, 1500, 1750
1. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin besar head yang
dihasilkan. Besarnya head pompa berbanding lurus terhadap besarnya
kecepatan putaran pompa. Dan juga semakin besar kecepatan putaran turbin
maka semakin besar head yang dihasilkan. Besarnya head turbin berbanding
lurus terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.
2. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka, semakin besar daya hidrolik
yang dihasilkan. Besarnya daya hidrolik pompa berbanding lurus terhadap
besarnya kecepatan putaran pompa.
3. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin kecil daya poros
yang dihasilkan. Besarnya daya poros turbin berbanding terbalik terhadap
besarnya kecepatan putaran turbin.
4. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin kecil daya motor
yang dihasilkan. Besarnya daya motor turbin berbanding terbalik terhadap
besarnya kecepatan putaran turbin.
5. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin besar efisisensi
hidrolis yang dihasilkan. Besarnya efisiensi hidrolis pompa berbanding
lurus terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.
6. Semakin besar kecepatan putaran pompa maka semakin kecil efisiensi
mekanis yang dihasilkan. Besarnya efisiensi mekanis pompa berbanding
terbalik terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.
DAFTAR PUSTAKA
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
Pada praktikum turbin air, mahasiswa dapat melihat proses kerja secara
langsung. Turbin air memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan poros yang
biasanya dihubungkan dengan generator atau motot sehingga dapat menghasilkan
energi listrik. Turbin air francis merupakan jenis turbin yang paling sering
digunakan karena turbin air francis dapat beroperasi pada elevasi dan debit aliran
sedang serta perkembangannya dalam dekade terakhir telah memberikan dampak
yang besar dalam pengembangan aplikasi-aplikasi baru. Dengan dilaksanakannya
praktikum turbin air Francis ini diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan
tentang mesin konversi energi yang dalam hal ini adalah turbin air.
Tujuan dari penulisan laporan praktek pompa seri dan parallel ini adalah
sebagai berikut:
DASAR TEORI
Turbin Francis yaitu turbin yang dikelilingi dengan sudu pengaruh dan
semuanya terbenam ke dalam air. Turbin francis digunakan untuk pemanfaatan
potensi menengah (dari beberapa puluh meter sampai 100 m). turbin francis
merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin francis dipasang diantara sumber air
tekanan tinggi dibagian masuk dan air bertekanan rendah dibagian keluar. Turbin
ini mempunyai 3 bagian utama yaitu runner, guide wave (sudu pengarah), dan
casing (rumah turbin).
1. Runner
Bagian turbine francis yang dapat berputar, terdiri dari poros dan
sudu turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi energi
mekanik.
2. Casing
Saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang
melintang lingkaran. Berfungsi menampung fuida yang terletak di guide
vane dan memaksimalkan tekanan.
4. Inlet Pipe
Bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang masuk ke
casing.
Turbin Francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu
air masuk ke roda jalan, sebagian dari energi tinggi jatuh telah bekerja di dalam
sudu pengarah diubah sebagai kecepatan arus masuk. Sisa energi tinggi jatuh
dimanfaatkan di dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi
tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Pada sisi sebelah
keluar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan
kecepatan aliran air yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan aliran akan
berkurang dan tekanannya akan kembali naik, sehingga air dapat dialirakan keluar
lewat saluran air bawah dengan tekanan seperti keadaan sekitarnya.
𝑯 = 𝑯𝒅 − 𝑯𝒔
𝟑
2. Flow Quantity Q (𝒎 ⁄𝒉𝒓)
𝟐𝒙𝝅𝒙𝑵𝒙𝑻
𝑾𝒎 =
𝟑𝟔𝟎𝟎
Dimana : 𝑇 = 𝐹𝑥 𝑅, 𝑅 = 0.248
𝑾𝒆 = 𝑽 𝒙 𝑰
𝑾𝒂𝒕𝒆𝒓 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝜼𝒑 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑴𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏𝒊𝒄𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝟗. 𝟖𝟏 × 𝛒 × 𝐐 × 𝐇
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟑𝟔𝟎𝟎 𝒙 𝐖𝐦
𝑴𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏𝒊𝒄𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝜼𝒕 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑾𝒂𝒕𝒆𝒓 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓
𝟑𝟔𝟎𝟎 𝒙 𝐖𝐦
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟗. 𝟖𝟏 × 𝛒 × 𝐐 × 𝐇
BAB III
METODOLOGI
N P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Hp Hs F I V ∆𝑝 Q
800 0 0.05 0.1 0.1 0 0.1 0.25 0.1 0 2.5 1.5 90 58-55 7
1200 0 0.1 0.25 0. 0 0.4 0.5 0.35 0 7 3 130 59-54 9
1400 0 0.15 0.5 0.5 0 0.6 0.8 0.6 0 10.5 4 160 62-56 16
Debit Q diperoleh dari grafik orrifice plate diagram pada gambar dibawah ini
4.2.1 Perhitungan Generator RPM 800
1. Head Pompa (Hp)
1. Hp = HP - HS
a. = 0.1 - 0
b. = 0.1 bar = 1 mwg
2. Electrical power
we =V.I
= 90. 1,5
= 135 watt
3. Mechanical power ( wm )
2𝜑𝑁𝑇
Wm = 60
2.3,14.800.0,62
= 60
= 51,9 watt
4. Torque ( T )
T =F.R
= 2,5 . 0,248
= 0,62 Nm
5. Efficiency ( η. )
𝜑.𝑔.𝑄.𝐻𝑃
η. = 3600.51,9 100%
1000.9,81.7.1
= 100%
3600.51,9
= 36,7 %
Hp = HP - HS
= 0.35 - 0
= 218,5 watt
4. Torque ( T )
T =F.R
= 7 . 0,248
= 1,74 Nm
5. Efficiency ( η. )
𝜑.𝑔.𝑄.𝐻𝑃
η. = 3600.51,9 100%
1000.9,81.9.3,5
= 100%
3600.218,5
= 39,2 %
Hp = HP - HS
= 0.6 - 0
= 0.6 bar = 6 mwg
2. Electrical power
WE =V.I
= 160 . 4
= 640 watt
3. Mechanical power ( wm )
2𝜑𝑁𝑇
Wm = 60
2.3,14.1500.2,6
= 60
= 408,2 watt
4. Torque ( T )
T =F.R
= 10,5 . 0,248
= 0,6 Nm
5. Efficiency ( η. )
𝜑.𝑔.𝑄.𝐻𝑃
η. = 3600.51,9 100%
1000.9,81.16.6
= 100%
3600.408,2
= 64 %,1
1.2
1
1 0.9
0.85
NILAI TEKANAN (BAR)
0.75
0.8 0.7
0.65
0.6 0.6
0.6 0.5
0.4
0.35
0.4
0.25
0.2 0.2
0.15 0.15
0.2 0.1
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7
TEKANAN
Grafik Torsi
2
1.8
1.6
1.4
Torsi (Nm)
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Axis Title
Grafik Debit
23.5
23
22.5
Debit (m3/h)
22
21.5
21
20.5
20
19.5
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Axis Title
8000000
EFISIENSI (%)
6000000
4000000
2000000
28960.98 58753.32
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
AXIS TITLE
Grafik 4.4 Grafik Efisiensi Total pada RPM 1000, 1500, 1750
1. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin besar head yang
dihasilkan. Besarnya head pompa berbanding lurus terhadap besarnya
kecepatan putaran pompa. Dan juga semakin besar kecepatan putaran turbin
maka semakin besar head yang dihasilkan. Besarnya head turbin berbanding
lurus terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.
2. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka, semakin besar daya hidrolik
yang dihasilkan. Besarnya daya hidrolik pompa berbanding lurus terhadap
besarnya kecepatan putaran pompa.
3. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin kecil daya poros
yang dihasilkan. Besarnya daya poros turbin berbanding terbalik terhadap
besarnya kecepatan putaran turbin.
4. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin kecil daya motor
yang dihasilkan. Besarnya daya motor turbin berbanding terbalik terhadap
besarnya kecepatan putaran turbin.
5. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin besar efisisensi
hidrolis yang dihasilkan. Besarnya efisiensi hidrolis pompa berbanding
lurus terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.
6. Semakin besar kecepatan putaran pompa maka semakin kecil efisiensi
mekanis yang dihasilkan. Besarnya efisiensi mekanis pompa berbanding
terbalik terhadap besarnya kecepatan putaran pompa.
DAFTAR PUSTAKA