Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

POMPA PISTON

Anggota Kelompok 2:

1. Maulidi Hidayatullah Yasri (0321040037)


2. Mohammad Bagus Zaidan (0321040040)
3. Choirul Imam (0321040046)
4. Rifqi Ridho Maulana (0321040047)

POGRAM STUDI D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
TIU :
 Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat melakukan
perawatan dan perbaikan pada pompa piston.
TIK :

 Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari pompa piston

 Mahasiswa dapat menganalisa kerusakan dari pompa piston

 Mahasiswa mengetahui cara kerja dari pompa piston.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana cara kerja pompa piston ?
 Bagaimana konstruksi dari pompa piston ?
 Bagaimana jenis kerusakan pada pompa piston ?
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pompa piston

Pompa ini menggunakan piston untuk menghisap dan mendorong fluida


kerja. Jumlah dari piston tergantung dari desain pabrikan yang menyesuaikan pula
dengan kebutuhan sistem. Semakin sedikit jumlah piston pada pompa piston, maka
akan semakin tidak stabil pula besar debit aliran air yang keluar dari pompa ini.
Untuk mendapatkan aliran fluida yang stabil dapat dipergunakan pressure relief
valve atau pompa dengan piston lebih banyak.

Pompa piston merupakan salah satu jenis pompa air desak bolak-balik
(Reciprocating - Positive Displacement Pump) yang menggunakan piston sebagai
komponen yang bekerja bolak-balik menghisap masuk dan mendorong keluar air.
Jenis ini memiliki mekanisme satu atau beberapa set katup (valve) di bagian lobang
masuk dan lobang keluaran untuk menjaga agar aliran air sesuai dengan arah masuk
dan keluarnya air. Contoh yang sering kita jumpai adalah pompa air Dragon yang
dulu sangat populer di sekitar kita. Biasa digunakan untuk memompa air dari sumur
sebagai pengganti alat timba katrol untuk mengambil air dari sumur.
Sekarang pompa piston ini masih digunakan pada wilayah yang jauh dari
pemukiman, seperti sawah atau kebun untuk menyedot air dari sumur atau sumur bor
untuk mengairi sawah atau menyediakan air untuk minum hewan peliharaan. Tenaga
penggeraknya bisa menggunakan listrik tenaga surya atau listrik tenaga angin.

Gambar 2.1 Pompa piston double acting

Konstruksi pompa air piston mirip dengan motor bakar, mesin mobil misalnya.
Bedanya, ruang silinder dan pistonnya dimanfaatkan untuk menghisap masuk dan
mendorong keluar air. Sedangkan pada motor bakar, ruang silinder dipakai sebagai
tempat pembakaran untuk menggerakkan piston. tentang pompa piston, ini berarti
mencakup juga tentang pompa plunger (Plunger pump) karena pada umunya kedua
jenis pompa ini tidak jauh berbeda. Bahkan kadang penyebutan piston disamakan
dengan plunger, walau konstruksinya berbeda. Gambar skema berikut menunjukkan
perbedaan antara pompa piston dan pompa plunger.
Gambar 2.2 Pompa plunger
Plunger pump bisa dibayangkan seperti jarum suntik. Komponen jarum suntik yang
berfungsi menghisap dan mendorong cairan obat disebut dengan Plunger yang
ujungnya terbuat dari bahan karet.

Pompa air piston digolongkan dalam beberapa jenis berdasarkan aksi dan jumlah
silindernya.

Berdasarkan aksinya, pompa air piston dibedakan:


1. Single-acting piston pump (Pompa piston aksi tunggal).
Pada jenis ini, ruang silinder yang digunakan sebagai tempat keluar -
masuk air hanya sebelah saja. Setiap gerakan piston maju atau mundur
hanya memiliki fungsi tunggal. Misalnya, saat piston bergerak mundur, air
akan terhisap masuk ke ruang silinder, dan saat piston bergerak maju air akan
terdorong keluar dari ruang silinder. Jadi masing-masing gerakan piston
memiliki satu fungsi saja.
2. Double-acting piston pump (Pompa piston aksi ganda).
Pada jenis ini, ruang silinder yang digunakan untuk keluar masuknya
air terdapat di kedua sisi piston. Masing-masing sisi memiliki lobang masuk
dan keluar air, dan setiap gerakan piston maju atau mundur memiliki fungsi
ganda. Saat piston bergerak mundur, air yang ada di sebelah kiri piston
terdorong keluar dan pada saat yang sama piston menyedot air masuk ke
ruang silinder sebelah kanan piston. Saat piston bergerak maju, air yang ada
di ruang silinder sebelah kanan piston terdorong keluar dan sekaligus
menyedot air masuk ke ruang silinder sebelah kiri piston.

Berdasarkan jumlah piston dan silinder, pompa air piston dibedakan menjadi:
1. Simplex.
Berarti hanya menggunakan silinder / piston tunggal. Ini merupakan
pompa desak bolak-balik yang umumnya dikenal, seperti pompa manual
merk Dragon. Contoh pada kedua animasi di atas adalah contoh pompa air
simplex (Simplex piston pump).
2. Duplex.
Berarti pompa tersebut menggunakan silinder dan piston ganda. Seolah-olah
memiliki dua mesin pompa yang terpasang berdampingan namun
berbeda 180° dalam gerakan pistonnya. Saat piston pada silinder pertama
bekerja mendorong air keluar, piston pada silinder kedua bekerja menghisap
air. Begitu sebaliknya selalu berbeda 180° antara piston pertama dan piston
kedua.
Gambar 2.3 Pompa duplek
3. Triplex.
Berarti pompa tersebut memiliki tiga silinder dan piston yang
terpasang berdampingan dan antara dua piston berbeda 120° dalam
gerakannya.

Gambar 2.4 Pompa triplex

Dari kombinasi jenis-jenis pompa di atas, akan menghasilkan beragam pompa bolak-
balik yang disesuaikan dengan fungsinya.

2.2 Prinsip Kerja

 Pompa piston kerja tunggal


Bila batang torak dan torak bergerak ke atas, katup hisap terbuka dan
cairan dapat mengisi silinder di bawah torak. Pada saat yang sama, cairan
yang ada di atas torak terkempakan ke luar. Jika torak bergerak ke bawah
katup suction akan tertutup dan katup discharge terbuka sehingga cairan dapat
masuk ke silinder di atas torak. Karena kerja suction dan kerja discharge
berlangsung secara bergantian, aliran cairan yang dihasilkan terputus-putus.
 Pompa piston kerja ganda
Pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa torak kerja tunggal,
tetapi pada pompa torak kerja ganda terdapat dua katup suction dan dua katup
discharge yang masing masing bekerja secara bergantian. Sehingga pada saat
yang sama terjadi kerja isap dan kerja tekan. Karena itu aliran zat cair
menjadi relatif lebih teratur.
2.3 Bagian pada pompa piston

Gambar 2.5 Komponen pompa piston


1. Ceramic plunger : Kepadatan tinggi untuk melindungi seal.
2. Seal : Untuk menjaga fluida agar tidak merembes keluar
melalui sambungan.
3. Cup/seal : Pendorong fluida.
4. Plunger road : Sebagai penghubung antara piston road dan
crankshaft.
5. Connecting road : Merubah putaran menjadi gerak maju dan mundur
piston mendorong fluida.
6. Manifold : Sebagai pelindung piston.
7. Bearing : Sebagai penutup dan tumpuan crankshaft.
8. Crankshaft : Menyalurkan putaran dari pully ke connecting road.
9. Piston road : Untuk mrnghubungkan cup seal dan plunger road
10. Cylinder and sleve : Untuk menghisap dan mendorong fluida.
11. Slinger : Menghubungkan antara piston road dan silinder.
12. Crankcase/casing : Melindungi bagian-bagian dalam pompa.
13. Quite valve : Sebagai katup hisap dan katup tekan ketika
melakukan langkah hisap torak juga sekaligus
melakukan langkah buang sehingga kapasitas lebih
besar dan aliran lebih kontinyu.
BAB III
LANGKAH KERJA

3.1 Peralatan yang digunakan


a. Pada saat pembongkaran:
1. Kunci pas satu set
2. Obeng positif
3. Obeng negative
4. Palu lunak
5. Kunci ring satu set
6. Kunci shock satu set.
b. Pada saat pengukuran:
1. Jangka sorong
2. Penggaris
3.2 Langkah Pembongkaran
Langkah – langkah praktikum sebagai berikut :
 Meminjam peralatan yang dibutuhkan kepada dosen penjaga
 Menyiapkan alat tulis menulis, specimen pompa piston serta alat
dokumentasi(kamera).
 Melakukan pembongkaran terhadap spesimen pompa piston, dengan langkah
sebagai berikut :
Tabel 3.2.1 Tabel prosedur pembongkaran pompa piston double acting
Waktu
No Langkah kerja Alat Gambar personil
( menit)

Melepas bolt dan


nuts pada back
1 Kunci 13 3 orang 1
bearing.

Melepas bearing
2 - 1 orang 1
pada sisi pompa
3 Membuka casing atas Kunci 13 1 orang 1

4 Melepas quiet valve - 1 orang 1

Mengendurkan nuts
5 yang terpasang pada Kunci 13 1 orang 1
cup/seal

6 Melepas cup Kunci 13 1 orang 1

Setelah terlepas,baru
casing bawah bisa
7 Kunci 14 1 orang 1
terlepas dengan
membuka nuts

8 Melepas plunger road - 2 orang 2


Keluarkan
9 - 1 orang 2
connecting rod

Tabel 3.2.2. Tabel prosedur pembongkaran pompa piston single acting


Waktu
No Langkah kerja Alat Gambar personil
( menit)

Melepas baut
pengencang pada
1 Kunci 8 3 orang 1
casing atas pompa

Melepas casing
2 samping kanan dan Kunci 8 1 orang 1
kiri pompa

Melepas casing
3 Kunci 8 1 orang 1
bawah pompa

Melepas baut
penghubung
4 Kunci 8 1 orang 1
connecting rod
dengan crank shaft
Melepas crank shaft Palu
5 1 orang 1
pada pompa Karet

Melepas connecting
6 rod dan piston pada - 1 orang 1
pompa

Melepas casing inlet


7 Kunci 8 1 orang 1
pompa

3.3 Langkah Pemasangan


Tabel 3.1 Tabel prosedur pemasangan pompa piston
Waktu
No Langkah kerja Alat Gambar personil
( menit)

Mencocokkan antara
kedua lubang
1 tersebut lalu dpasang - 1 orang 1
kelam pompa

Memasang crank Palu


2 1 orang 1
shaft pada pompa Karet
Menghubungkan
crank shaft ke
Kunci 8 1 orang 1
connecting rod

Memasang casing
3 Kunci 8 1 orang 1
atas

Memasang casing
4 samping Kunci 8 1 orang 1

5 Measang casing inlet Kunci 8 1 orang 1

Memasang casing
6 Kunci 8 1 orang 1
bawah
BAB IV
HASIL PENGUKURAN PEMBONGKARAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 4.1.1. Menggambar sketsa fisik obyek praktikum dan mengidentifikasi
bagian-bagian yang terlihat.
No Nama Gambar Fungsi Dimensi
.
1. Quiet valve Sebagai tutup P = 133,7 mm
hisapan katup L = 133,7 mm
tekan ketika Diameter
melakukan =35mm
langkang isap. Jatrak antar
diameter =
35mm
P D = 82,7 mm
2. Casing Sebagai
bearing penutup/
pelengakap
casing pompa
bagian depan

P = 92,25 mm
3. Back bearing Sebagai L= 62 mm
penutup
pompa bagian
belakang.
D = 178,8 mm
4. Bearing Sebagai
penutup dan
tumpuan
crankshaft.
Untuk menghu P = 220 mm
5. Poros Piston bungkan gaya D = 9,5 mm
dorong

6 Cup / seal Cup berfungsi D dalam = 30


untuk mm
pendorong D luar =
fluida 39mm

7 Crankcase P=270mm
Melindungi T=227mm
bagian D lubang
dalam =58mm
pompa. Lubang
kotak
= 80x90mm
8 Ceramic Ceramic P =
plunger plunger : 139,8mm
kepadatan L= 139,8mm
tinggi untuk T= 94mm
melindungi
seal
9 Piston besi Sebagai D luar= 41mm
penghubung
antara piston
road dan
crankshaft.
10 connecting Connecting Jarak antar
road / stang road: diameter
seker Merubah =44,6mm
putaran D luar kecil
menjadi gerak = 27,5mm
maju mundur D dalam kecil
piston untuk = 13mm
mendorong D luar besar
fluida = 56mm
D dalam besar
=40,5mm
11 Crankshaft Menyalurkan D pulley
putaran dari =278mm
pulley ke P shaft
connecting = 270mm
road.

12 Manifold/ Sebagai P = 140 mm


Casing pelindung L = 150 mm
Bawah piston T = 94 mm

Tabel 4.1.2. Menggambar sketsa fisik obyek praktikum dan mengidentifikasi


bagian-bagian yang terlihat.
No Nama Gambar Fungsi Dimensi
.
1 Piston Menghisap P = 123,5 mm
dan Diameter
mendorong 10mm
fluida untuk
Lebar :30
masuk dan
keluar pompa
2. P = 91,8 mm
Casing Sebagai
bearing connector
antara piston
dengan crank
shaft

Mencegah Diameter 1=
3. Casing kebocoran 85mm
samping pada bagian Diameter 2 =
samping 57,5 mm
pompa. Diameter 3=
22,55
Sebagai D1=20,4
D2= 21,2
4. Crank shaft penghubung D3=25
antara system D4=27
P=275
dan motor
listrik.
Sebagai media Diameter 1 =
5. Bearing poros perantara 52 mm
poros berputar Diameter 2 =
25 mm

6 Lubang Sebagai Diameter =


Piston lubang yang 37.7 mm
memberikan
ruang untuk
piston
bergerak
7 Lubang
T=116,6
Outlet Sebagai
D Tabung=80,7
lubang outlet
D1= 11,7
fluida.
D2=25
D3= 15,5

4.2 Pembahasan

Pompa Piston merupakan salah satu jenis pompa air desak bolak-balik
(Reciprocating - Positive Displacement Pump) yang menggunakan piston sebagai
komponen yang bekerja bolak-balik menghisap masuk dan mendorong keluar air.
Jenis ini memiliki mekanisme satu atau beberapa set katup (valve) di bagian
lobang masuk dan lobang keluaran untuk menjaga agar aliran air sesuai dengan
arah masuk dan keluarnya air. Pompa piston dibagi menjadi 2 jenis menurut cara
kerjanya yaitu :

1. Pompa piston kerja tunggal


Bila batang torak dan torak bergerak ke atas, katup hisap terbuka dan
cairan dapat mengisi silinder di bawah torak. Pada saat yang sama, cairan
yang ada di atas torak terkempakan ke luar. Jika torak bergerak ke bawah
katup suction akan tertutup dan katup discharge terbuka sehingga cairan dapat
masuk ke silinder di atas torak. Karena kerja suction dan kerja discharge
berlangsung secara bergantian, aliran cairan yang dihasilkan terputus-putus.
2. Pompa piston kerja ganda
Pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa torak kerja tunggal,
tetapi pada pompa torak kerja ganda terdapat dua katup suction dan dua katup
discharge yang masing masing bekerja secara bergantian. Sehingga pada saat
yang sama terjadi kerja isap dan kerja tekan. Karena itu aliran zat cair
menjadi relatif lebih teratur.

Pompa piston pada praktikum pembongkaran termasuk dalam jenis


pompa piston kerja ganda atau biasa disebut double action piston pump karena
terdapat dua katup suction dan dua katup discharge dengan cara kerja jika torak
bergerak maju katup suction akan tertutup dan katup discharge terbuka sehingga
cairan dapat masuk ke silinder di atas torak. Jika torak bergerak mundur maka
cara kerjanya berlawanan dengan cara kerja pada saat torak bergerak maju.
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum setelah melakukan pembongkaran ternyata pompa


piston pada praktikum pembongkaran termasuk dalam jenis pompa piston kerja
ganda atau biasa disebut double action piston pump karena terdapat dua katup
suction dan dua katup discharge dengan cara kerja jika torak bergerak maju katup
suction akan tertutup dan katup discharge terbuka sehingga cairan dapat masuk
ke silinder di atas torak. Jika torak bergerak mundur maka cara kerjanya
berlawanan dengan cara kerja pada saat torak bergerak maju.
Biasanya pompa torak digunakan untuk ditempatkan di sumur atau di tempat
yang memerlukan pompa dengan daya hisap yang tinggi. Ini disebabkan karena
kelebihan pompa piston adalah kekuatan hisap pompa piston lebih besar dari
pada kekatan dischargenya.

Standar perawatan pompa piston :

1. Perawatan pada pompa piston dapat dilakukan dengan cara proteksi


standart minimum pompa.
2. Perawatan pompa piston dapat dilakukan secara berkala dalam skala 1
bulan, 3 bulan dan 1 tahun.
3. Perawatan dilakukan terhadap bagian bagian pompa untuk mencegah
terjadinya penurunan performa pompa.
DAFTAR PUSTAKA

http://sanfordlegenda.blogspot.co.id/2013/11/Piston-Pumps-Pompa-air-
piston.html
https://artomoroserviceac.blogspot.co.id/2016/03/pompa-menurut-prinsip-dan-
cara-kerjanya.html

Anda mungkin juga menyukai