Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHALUAN

1.1 Latar Belakang.
Material atau bahan dalam industri teknik kimia dapat berupa bentuk padat,
cair dan gas. Material dalam bentuk cair sendiri misalnya saja pada industri
minuman, tentunya membutuhkan peralatan penanganan yang berbeda dengan
peralatan penanganan untuk material padat ataupun gas.

Material cair atau fluida cair memiliki karakteristik atau sifat bahan yaitu tidak
dapat menahan distorsi secara permanen, Bila kita mencoba mengubah bentuk
suatu massa fluida, maka di dalam fluida tersebut akan terbentuk lapisan-
lapisan di mana lapisan yang satu akan mengalir di atas lapisan yang lain,
sehingga tercapai bentuk baru. Selama perubahan bentuk tersebut, terdapat
tegangan geser (shear stress), yang besarnya bergantung pada viskositas fluida
dan laju alir fluida relatif terhadap arah tertentu. Bila fluida telah mendapatkan
bentuk akhirnya, semua tegangan geser tersebut akan hilang sehingga fluida
berada dalam keadaan kesetimbangan. Pada temperatur dan tekanan tertentu,
setiap fluida mempunyai densitas tertentu. Jika densitas hanya sedikit
terpengaruh oleh perubahan yang suhu dan tekanan yang relatif besar, fluida
tersebut bersifat incompressible. Tetapi jika densitasnya peka terhadap
perubahan variabel temperatur dan tekanan, fluida cair merupakan zat
incompressible. (catur. 2012)

Penanganan peralatan pada proses industry kimia untuk terjadinya proses
pengolahan bahan baku sesuai hukum teknologi kimia sehingga bahan dan
produk hanya dikenakan gaya yang dikehendaki selama proses berlangsung.
Peralatan industri kimia digolongkan menjadi tiga yaitu pengangkutan bahan,
persiapan dan penanganan dan tempat berlangsungnya reaksi kimia.

2

Dalam industri kimia, transportasi merupakan proses pengangkutan bahan
mentah dan energi dalam jumlah besar ke pabrik dan ke dalam peralatan, atau
pengangkutan produk-produk dan limbah ke luar pabrik.(defri; 2011). Dalam
makalah ini, kami akan membahas peralatan transportasi material cair.
























3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kriteria Pemilihan Alat Transportasi
Kriteria pemilihan operasi pemindahan cairan ditentukan oleh performance dan
karakteristik operasi, antara lain didasarkan pada:
Kapasitas alir
Power
Effisiensi
Pemeliharaan / perabaikan
Sifat fisik dan kimia fluida yang dipindahkan.

2.2. Klasifikasi Alat Transportasi Fluida Cair
Pembagian alat transportasi fluida menjadi tiga yaitu:
Alat transportasi yang memberikan tekanan langsung terhadap fluida (positive
displacement). Dibedakan menjadi dua yaitu:
Reciprocrating
Rotary
Alat transportasi yang memberikan torsi atau putaran terhadap fluida
(centrifugal). Yang termasuk pompa jenis ini adalah :
Centrifugal pump
turbine pump.

A. Positive Displacement Pump (PDP)
A.1 Reciprocrating Pump
1. POMPA TORAK
Pompa torak merupakan pompa yang banyak digunakan dalam
kelompok pompa desak gerak bolak-balik. Menurut cara kerjanya pompa
4

torak dapat dikelompokkan dalam kerja tunggal dan kerja ganda. Sedangkan
menurut jumlah silinder yang digunakan, dapat dikelompokkan dalam
pompa torak sinder tunggal dan pompa torak silinder banyak.
Cara kerja Pompa Torak :
Pompa torak kerja tunggal dalam setiap silinder ada dua katup yaitu
katup isap dan katup buang. Pada langkah isap torak bergerak mundur,
tekanan didalam silinder menjadi turun. Akibatnya ada beda tekanan antara
diluar silinder dengan didalam silinder, sehingga katup isap terbuka, zat cair
kemudian terhisap kedalam silinder. Ketika torak mulai maju katup isap
menutup kembali. Setelah zat cair masuk ke dalam silinder kemudian
didorong torak menuju katup buang, tekanan didalam silinder menjadi naik,
sehingga katup buang terbuka. Selanjutnya zat cair mengalir melewati katup
buang keluar silinder dengan dorongan torak yang menuju katup sampai
akhir langkah buang. Pada pompa kerja ganda dalam satu silinder ada dua
katup isap dan dua katup buang. Ketika melakukan langkah isap torak, juga
sekaligus melakukan langka buang, sehingga kapasitasnya lebih besar dan
aliran yang dihasilkan lebih kontinyu. (iwanaik, 2010)



Pompa torak kerja tunggal
(source:
http://iwanaik.files.wordpress.co
m)
Pompa torak kerja tunggal
(source:
http://iwanaik.files.wordpress.co
m)
Pompa torak kerja ganda (source:
http://iwanaik.files.wordpress.com)
5

Kegunaan pompa ini adalah untuk:
Proses yang memerlukan head yang tinggi
Kapasitas fluida rendah
Liquid yang kental (viskos) dan slurry (seperti lumpur)
Liquid yang mudah menguap (volatile)

2. PLUNGER PUMP
Plunger pump merupakan suatu silinder baja yang
panjang, packingnya terletak konstan (stationary) pada bagian dalam dari
silinder atau cincin yang terbuat dari karet. Fungsi dari packing ini untuk
mencegah kebocoran fluida di dalam silinder. Perbedaannya dengan torak
yaitu bentuknya labih panjang dan pakingnya menempel pada silinder.
Sedangkan pada torak, pakingnya menempel pada torak itu sendiri.

Cara kerja pompa plunger
bila plunger A bergerak ke kiri, klep isap C membuka klep tekan,
D1 menutup. Cairan masuk dari ruang isap S melalui katup C1 ke
silinder. Bersamaan dengan itu plunger B bergerak ke kiri katup tekan,
D2 terbuka, katup isap C2 menutup dan cairan mengalir dari silinder ke
ruang tekan T terus ke saluran pengeluaran P. Plunger A dan B di
hubungkan oleh batang M sehingga bergerak serempak dan di hubungkan
oleh N sumber tenaga uap atau lain




Gambar pompa plunyer
Sumber : http://www.rpi.edu/
6

3. MEMBRAN PUMP
Berbeda dengan torak dan plunger, pompa ini merupakan liquid
end dari bahan yang fleksibel yang dilengkapi dengan discharge
valve pada pusat dan suction valve. Bagian yang bergerak dari pompa
adalah diafragma dan kerangkannya. Dengan gerakan yang eksentrik,
maka diafragma digerakkan sehingga dapat terjadi aliran. Pompa sekat
baik digunakan untuk cairan-cairan yang mengandung partikelpartikel
padatan pada pompa ini sedikit sekali bagianbagian yang bergerak, dan
sederhana serta mudah direparasi.

Cara kerja Membran Pump :
Pompa membran terdiri dari dua ruangan yang di batasi oleh sekat
A yang dapat bergerak turun naik. Bila sekat bergerak naik, katup isap C
membuka dan caairan masuk ke ruangan bagian bawah. Pada bagian yang
sama katup tekan B tertutup dan cairan dari ruang atas di tekan ke saluran
pengeluaran. Pada gerakan berikutnya sekat bergerak ke bawah, katup isap
tertutup dan katup tekan terbuka. Cairan pindah dari ruang bawah ke atas,
demikian seterusnya dengan gerakan bolakbalik dari sekat tersebut
seolah-olah cairan di alirkan dari saluran masuk ke saluran pengeluaran.
Sekat dihubungkan melalui eksentrik ke tenaga penggerak. Jarak geraknya
dapat disetel dalam batas batas tertentu untuk mengatur alirannya.

Kegunaan
Pompa membran digunakan untuk crude oil (lumpur minyak)
atau liquid yang banyak mengandung solid dalam bentuk suspensi
head yang rendah.

A.2 Rotary Pump
Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi
mekanis ditransmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan
menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah pompa (casing). Pada
waktu rotor berputar di dalam rumah pompa, akan terbentuk kantong-
7

kantong yang mula-mula volumenya besar (pada sisi isap) kemudian
volumenya berkurang (pada sisi tekan) sehingga fluida akan tertekan
keluar. Rotary Pump adalah suatu jenis dari PDP yang melakukan aksi
rotasi. Fluida di trap dalam suatu expanding chamber di dekat inlet, lalu
digerakkan ke outlet dan ditekan ke luar discharge line. Ciri dari pompa
jenis ini adalah :
- Tidak mempunyai check valve
- Tidak terjadi kebocoran atau aliran balik
- Cocok untuk fluida kental (minyak pelumas atau lilin)
- Tekanan dischargenya sampai 3000 psia atau lebih.
Salah satu contoh karakteristik pompa rotary yaitu pompa roda gigi dengan
penggigian luar. Macam-macam tipe dari rotary pump :

1. POMPA LOBE (LOBE PUMP)
Cara kerja
Cara kerja pompa lobe pada prinsipnya sama dengan cara kerja
pompa roda gigi dengan penggigian luar. Pompa jenis ini ada yang
mempunyai dua rotor lobe atau tiga rotor lobe.

Kegunaan
Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang kental
(viskositasnya tinggi) dan mengandung padatan. Pemilihan dua rotor lobe
atau tiga rotor lobe didasarkan atas ukuran padatan yang terkandung dalam
cairan, kekentalan cairan, dan kontinyuitas aliran. Dua rotor lobe cocok
digunakan untuk cairan kental, ukuran padatan yang relatif kasar dengan
kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak halus.

Gambar : Struktur pompa LOBE
Sumber : http://www.paragpumpandequip.com
8

2. POMPA RODA GIGI (GEAR PUMP)
Cara kerja
Ketika pasangan roda gigi mulai berputar, daerah pada sisi isap membesar
sehingga tekananya turun dan cairan masuk dan terjebak pada celah gigi
ketika berputar.
Cairan bergerak di celah antara gigi dan kas.
Pasangan gigi mendorong cairan sehingga keluar pada sisi buang dengan
tekanan. Karena roda gigi ditumpu oleh bantalan pada kedua sisinya,
pompa ini dapat bekerja tanpa berisik, dapat dipergunakan pada tekanan
tinggi dan porosnya tidak mudah melengkung.

Kegunaan
Untuk mencegah terjadinya kemacetan dan aus saat pompa
digunakan maka zat cair yang dipompa tidak boleh mengandung padatan
dan tidak bersifat korosif. Pompa dengan penggigian luar banyak
digunakan untuk memompa minyak pelumas atau cairan lain yang
mempunyai sifat pelumasan yang baik. Pompa dengan penggigian dalam
dapat digunakan untuk memompa zat cair yang mempunyai kekentalan
(viskositas) tinggi, seperti tetes, sirop, dan cat.



3. POMPA ULIR (SCREW PUMP)
Cara kerja
Oleh gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial.
Pompa jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa
lebih rendah dari tekanan pada saluran isap dan bila zat cair yang dipompa
Gambar : Pompa Roda Gigi
Sumber :
http://iwanaik.files.wordpress.com
9

mempunyai kekentalan tinggi. Pada keadaan kering pompa ini tidak dapat
mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan pompa ini harus terisi
cairan yang akan dipompa (dipancing).

Kegunaan
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk
memompa zat cair yang bersih dan mempunyai sifat pelumasan yang baik.



4. POMPA DINDING (SLIDING-VANE PUMP)
Cara kerja
Pompa berporos tunggal yang di dalam rumah pompa berisi sebuah
rotor berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur lurus pada kelilingnya.
ke dalam alur-alur ini dimasukkan sudu-sudu lurus yang menempel pada
dinding dalam rumah pompa dan dapat berputar secara radial dengan
mudah. Rotor ini dipasang asimetri dalam rumah pompa. Ketika rotor
berputar tekanan dalam rumah pompa turun sehingga terjadi kerja isap dan
pada saluran pemasukkan terjadi pembesaran ruang kosong, sehingga
cairan dapat mengalir dari sumber dan mengisi rongga kosong dalam
rumah pompa. Pada tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang kosong
sehingga pada tempat ini terjadi kerja kempa. Dengan cara ini secara
berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja kempa.

Kegunaan
Pompa dinding vane dapat digunakan sebagai pompa vakum.

Gambar : Pompa Ulir
Sumber :
http://iwanaik.files.wordpress.com
10







B. Variable Head Capacity Pump (VHCP)
B.1 CENTRIFUGAL PUMP
Pompa Sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi
mekanik ke dalam energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan
fluida yang sedang di pompa. Pompa Sentrifugal merupakan salah satu alat
industri yang simpel, tapi sangat diperlukan.






Gambar : Pompa Ulir
Sumber : http://www.blackmer-mouvex.com
Gambar 1. Pompa Sentrifugal
Sumber :
http://www.pumpfundamentals.
com
Gambar 1. Pompa Sentrifugal
Sumber : http://www.study.in

11

Cara kerja pompa sentrifugal :
Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros
pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair
yang ada dalam impeler akan ikut berputar karena dorongan sudusudu. Karena
rumah pompa berbentuk rumah keong timbulnya gaya sentrifugal, maka zat cair
mengalir dari tengah impeler keluar melalui saluran diantara sudu dan
meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi. Zat cair yang keluar dari
impeler dengan kecepatan tinggi ini kemudian mengalir melalui saluran yang
penampangnya makin membesar (volute/diffuser), sehingga terjadi perubahan
dari head kecepatan menjadi head tekanan. Maka zat cair yang keluar dari flens
keluar pompa head totalnya bertambah besar. Pengisapan terjadi karena setelah
zat cair dilemparkan oleh impeler, ruang diantara sudusudu menjadi vakum
sehingga zat cair akan terisap masuk. (iwanmaliq, 2010)
Kegunaan
Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (contoh : air
dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)
Menyirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air pendingin atau
pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)
Memindahkan berbagai macam fluida, mulai dari air, asam sampai
slurry ataupun campuran cairan dengan katalis padat (solid).
biasa digunakan pada industri minyak bumi, yang mana pompanya
digunakan difasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida
dari sebuah sumur produksi sebelum diolah .
B.2. TURBINE PUMP
Turbine pump adalah salah satu jenis dari VHCP dengan menggunak
aksi sentrifugal. Pompa jenis ini digunakan untuk keperluan yang tidak terus
menerus dan untuk flushing (penyemprotan), misalnya pada pemadam
kebakaran.
Kelebihan pompa turbin adalah baik digunakan untuk flushing dengan
kapasitas operasi sekitar 1 - 20 gpm. Sedangkan kekurangannya adalah tidak
12

cocok untuk operasi yang terus-menerus (kontinu), cairan yang dipompakan
harus jernih, karena cairan yang tidak jernihakan merusak blade, cairan yang
digunakan tidak korosif, dan temperatur cairan tidak lebih dari 350
o
F.
Cara kerja Turbine pump :
Liquid masuk pada bagian pinggir dari impeller, diterma oleh vane.
Casing mempunyai alur sekitar impeller. Bila liquid mengalir pada pompa,
maka ia akan terlempar berulang-ulang pada groove (lekukan) untuk
kemudian masuk pada vane yang berikutnya. Hal ini berjalan terus menerus
sampai pada discharge. Dengan adanya pelemparan yang berulang-ulang
ini, maka pada turbine pump akan dihasilkan suatu impeller (dorongan)
yang berulang-ulang. (nunulasa, 2011)
Aplikasi
Digunakan dalam berbagai aplikasi industri seperti pendingin
circulators air untuk laser dan mesin lain di mana kepala tinggi
diperlukan.
Memompa air untuk irigasi
Pemadam kebakaran
Pembangkit listrik tenaga air
Pengolahan air limbah

Gambar Pompa Turbin.
Sumber : http://www.fao.org
13

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari Penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pompa (pump) merupakan alat untuk mentransportasikan material cair
dalam industry kimia melalui suatu media perpipaan dengan penambahan
energy supaya material cair dapat mengalir dan berpindah secara kontinu.
2. Dasar pemilihan alat tranportasi material cair (pompa) adalah kapasitas
alir, efisiensi, ketahanan terhadap sifat material yang di transportasikan,
power, dan pemeliharaan dan perawatan alat.
3. Klasifikasi alat transportasi bahan cair terbagi menjadi dua yaitu pompa
yang memberikan tekanan langsung terhadap zat cair (positive
displacement pump), dan pompa yang memberikan torsi atau putaran
terhadap fluida(centrifugal).
4. Penggunaan material pompa bertujuan untuk mempermudah mobilitas
bahan cair dan efisiensi produksi.













14

DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Abdul Hafid. Alat Transportasi Fluida Cair dan Gas
http://www.scribd.com/doc/169976943/Alat-Transportasi-Fluida-Cair-Gas. dilihat
pada 3 juni 2014
Maliq,iwan. Alat-alat Industri Kimia
http://iwanaik.wordpress.com/2010/11/29/pompa-3/. Diposting pada 29
November 2010. Dilihat pada 1 Juni 2014.
Pandjaitan, Defri. Alat Industri Kimia
http://www.slideshare.net/DefriPanjaitan/1-alat-industri-kimia-ver-24-sep-2011.
diposting pada 24 september 2011. Dilihat pada 3 juni 2014.
Tanjung, Catur Akbar, Dkk. Peralatan Industri Proses Transportasi Fluida Cair.
2012.

Anda mungkin juga menyukai