Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA

FILTER

Dosen :
Dr.Ir.,Siti Jamilatun, M.T.

Disusun oleh:
Alifia Fadhilah Zuhri [1700020003] Prajna Paramitha [1700020014]

M.Kresna Islami [1700020006] Zella Sintya K.W [1700020015]

Mahesa Dicky S [1700020008] Intan Nurjannah [1700020018]

Rindang Septiani M [1700020010] Khozaa Inatul Muna[1700020019]

Nauval Shoffa M [1700020013]

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul
‘FILTER’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam
proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberi kami
arahan dalam mengerjakan makalah ini.Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

 Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi kita bersama.

kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 

Yogyakarta,18 Juni 2020


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
LATAR BELAKANG........................................................................................1
A. RUMUSAN MASALAH.............................................................................1
B. TUJUAN......................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................2
PENGERTIAN FILTRASI...............................................................................2
A. PRINSIP KERJA FILTRASI SECARA UMUM....................................2
B. FUNGSI DAN KEGUNAAN FILTRASI..................................................3
 Fungsi Filtrasi............................................................................................3
 Kegunaan Filtrasi......................................................................................3
ALAT DAN BAHAN PENDUKUNG...............................................................4
A. Alat pendukung.......................................................................................4
B. Bahan Pendukung...................................................................................5
JENIS JENIS CAKE FILTRATION....................................................................8
1. Rapid Sand Filter.......................................................................................8
2. Slow Sand Filter........................................................................................9
3. Plate and Frame Filter.............................................................................11
4. Recessed Chamber Filter Press...............................................................12
5. Rotary Vacuum Drum Filter....................................................................14
6. Batch Leaf Filter (Horizontal Tank dan Vertical Tank)..........................16
7. Precoat Filter...........................................................................................18
PEMILIHAN FILTER.......................................................................................23
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FILTRASI....................23
BAB III PENUTUP..............................................................................................25
KESIMPULAN.................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................26
BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Filtrasi (Penyaringan) adalah pemisahan campuran partikel zat padat dan
fluida dengan jalan melewatkan campuran fluida dan zat padat melalui suatu
medium penyaring atau spektrum, dimana zat padat itu tertahan dan fluida akan
lolos. Fluida dapat berupa zat cair atau gas. Filtrasi merupakan operasi dimana
campuran yang heterogen antara fluida dan partikel partikel padatan dipisahkan
oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel partikel padatan.
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong
berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar.
Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih
kecil dibandingkan zat cairnya.

Filtrasi juga memiliki banyak tipe seperti Filter Gravitasi (Gravity Filter),
Filter Pelat dan Bingkai (Plate and Frame), Batch Leaf Filter, dan Filter
Bertekanan (Filter Press). Namun, banyak industri yang lebih memilih untuk
menggunakan sistem filter bertekanan (filter press) untuk proses penyaringan dan
pemurnian bahan. Misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan kristal-kristal
garam dari cairan induknya, pabrik-kertas dan lain-lain. Pada industri, filtrasi ini
meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang
kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas, aliran yang lolos
dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru
limbah padatnya yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara pengaplikasian filtrasi ?
2. Bagaimana prinsip kerja filrasi ?
B. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip kerja filtrasi.
2. Mengetahui jenis2 filter serta pengakpikasiannya.

1
BAB 2 PEMBAHASAN

FILTRASI

PENGERTIAN FILTRASI
Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat
tersuspensi dari air melalui media berpori. Filtrasi dapat juga diartikan sebagai
proses pemisahan liquid dengan cara melewatkan liquid melalui media berpori
atau bahan-bahan berpori untuk menyisihkan atau menghilangkan sebanyak-
banyaknya butiran-butiran halus zat padat tersuspensi dari liqud. Cairan yang
telah melewati proses penyaringan atau filtrasi ini disebut dengan filtrat,
sementara padatan yang menumpuk di penyaring disebut residu. Meskipun
terkadang residu merupakan produk yang diinginkan.
Filtrasi merupakan suatu operasi pemisahan campuran antara padatan dan
cairan dengan melewatkan umpan (padatan + cairan) melalui medium penyaring.
Proses filtarsi banyak dilakukan di industri, misalnya pada pemurnian air minum,
pemisahan kristal-kristal garam dari cairan induknya, pabrik kertas dan lain-lain.
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong
berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar.
Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih
kecil dibandingkan zat cairnya.

A. PRINSIP KERJA FILTRASI SECARA UMUM


Prinsip dasar filtrasi adalah menyaring sejumlah molekul padatan yang
mencampur didalam larutan, sehingga tingkat kemurnian filtrate yang didapatkan
dari filtrasi ini tergantung pada ukuran pori dan kualitas dari filter atau penyaring
yang dipakai. Untuk cara penyaringan, jika yang diinginkan di hasil akhir adalah
residu atau ampas umumnya di perlukan langkah selanjutnya yaitu pengeringan
supaya semua zat yang ada dan tersisa dalam padatan berupa larutan akan
menguap.
Prinsip kerja filtrasi juga dapat dibagi menjadi 2 jenis tergantung pada
posisi yang diinginkan pada saat proses filtrasi (penyarinyan) yaitu filtrasi dengan
aliran horizontal dan vertical. Filtrasi dengan aliran vertikal dan horizontal
mempunyai prinsip kerja yang berbeda. Filtrasi horizontal secara permanen
terendam oleh air dan proses yang terjadi adalah sebagian aerobik dan sebagian
anaerobik. Sedangkan pada filtrasi vertikal, proses yang terjadi cenderung
anaerobik.
Terdapat beberapa cara atau metode yang bisa kita gunakan dalam proses
filtrasi. Jenis dari metode yang akan di gunakan tergantung pada apakah padatan
akan dilarutkan dalam cairan atau tersuspensi atau partikular.
B. FUNGSI DAN KEGUNAAN FILTRASI
 Fungsi Filtrasi
Secara umum, filtrasi berfungsi untuk memisahkan padatan atau zat-zat
yang tidak diinginkan yang masih bercampung didalam larutan, sehingga
tingkat kemurnian dalam larutan berkurang. Selain itu, filtrasi memiliki
banyak fungsi seperti :
1. Mengurangi resiko meluapnya limbah atau air kotor
2. Mengurangi terbatasnya air bersih menggunakan pembuatan filtrasi
air
3. Mengurangi penyakit yang disebabkan oleh air kotor
4. Membantu pemerintah guna menggalakan air bersih
 Kegunaan Filtrasi
Selain fungsi filtrasi yang beragam, filtrasi juga memiliki kegunaan
atau manfaat yang banyak, diantaranya :
1. Bisa mengilangkan bau yang tidak sedap di air yang keruh
2. Bisa mengubah air keruh jadi lebih bening
3. Menghilangkan pencemar yang berada didalam air maupun
mengurangi kadarnya supaya air dapat diminum
4. Cara ini dapat dipakai untuk desa yang masih jauh di daerah
perkotaan dan tempat terpencil.
ALAT DAN BAHAN PENDUKUNG
Alat dan bahan pendukung pada metode filtrasi digunakan untuk
menciptakan hasil filtrasi yang diinginkan nantinya.

A. Alat pendukung
Contoh alat alat pendukung beserta fungsinya :
1. Pressure tank pump digunakan untuk mengalirkan umpan Pressure tank
pump pada prinsipnya berguna untuk menstabilkan tekanan air pada kran2. Di
dalam pressure tank biasanya terdapat membran yang berfungsi untuk
menjaga daya tahan Pressure Switch karena pada saat air terpakai sedikit,
pompa tidak perlu bekerja dan Pressure Siwtch tidak perlu bekerja sehingga
menjaga daya tahan pressure switch.Dengan adanya udara bertekanan di
membrane, maka pada akhirnya akan membantu menekan air, dan hasil
tekanan air yang dihasilkan oleh pompa akan lebih stabil.Tangki dengan
membrane dalam pompa air sumur dangkal atau jet pump akan memisahkan
air agar tidak menyentuh bagian dalam tangki, sehingga tangki tidak berkarat
karena bersentuhan dengan air di dalam tangki.

2. vacuum pump adalah membuat vacuum pada condenser pada saat turbin –
generator beroperasi , dimana uap bekas yang telah digunakan untuk memutar
turbin sisi LP terakir akan melewati sisi last blade , untuk mempercepat
terjadinya kondensasi menjadi air lagi dengan jalan didalam condenser harus
dibuat vacuum , yaitu uap akan turun dan menyentuh dinding tube condenser
sisi luar dan tube condenser sisi dalan dialiri oleh media pendingin
( digunakan air laut ) yang dipompa oleh CWP. Sehinnga dengan terjadinya
heat transfer maka uap basah yang masih bertemperatur dan menyentuh
dinding tube condenser akan terkondensasi menjadi air kembali dan didalam
proses ini sering disebut air kondensat dan akan tertampung didalam hot wall.
3. Moisture / Water Trap yaitu alat penyaring air agar udara yang dihisap dari
udara sekitar tidak bercampur dengan air. yang berfungsi untuk membuang
air secara otomatis agar tidak bercampur dengan udara
B. Bahan Pendukung
Dua jenis utama media filter digunakan di laboratorium: saringan
permukaan , saringan padat yang menjebak partikel padat, dengan atau tanpa
bantuan kertas saring (misalnya corong Büchner , saringan sabuk , saringan
drum drum putar , saringan aliran-silang , Filter layar ); dan filter kedalaman ,
lapisan bahan granular yang menahan partikel padat saat melewatinya
(mis. filter pasir ). Jenis pertama memungkinkan partikel padat, yaitu residu,
dikumpulkan secara utuh; tipe kedua tidak mengizinkan ini. Namun, tipe
kedua kurang rentan terhadap penyumbatan karena area permukaan yang
lebih besar di mana partikel dapat terperangkap. Juga, ketika partikel padat
sangat halus, seringkali lebih murah dan lebih mudah untuk membuang
butiran yang terkontaminasi daripada membersihkan saringan padat.Alat
bantu filter tertentu dapat digunakan untuk membantu penyaringan. Ini sering
merupakan tanah diatom yang tidak dapat dimampatkan , atau kieselguhr,
yang terutama terdiri dari silika . Juga digunakan adalah selulosa kayu dan
padatan berpori inert lainnya seperti perlit yang lebih murah dan lebih aman.

Alat bantu filter ini dapat digunakan dalam dua cara berbeda. Mereka
dapat digunakan sebagai precoat sebelum bubur disaring. Ini akan mencegah
padatan jenis agar-agar dari memasukkan media filter dan juga memberikan
filtrat yang lebih jelas. Mereka juga dapat ditambahkan ke bubur sebelum
penyaringan. Ini meningkatkan porositas kue dan mengurangi resistensi kue
selama penyaringan. Dalam filter putar, bantuan filter dapat diterapkan
sebagai precoat; selanjutnya, irisan tipis dari lapisan ini diiris dengan
kue.Penggunaan alat bantu filter biasanya terbatas pada kasus-kasus di mana
kue dibuang atau di mana endapan dapat secara kimia dipisahkan dari filter.
Klasifikasi :
- Diving Force : alat yang bekerja berdasarkan metode ini adalah plate adn
frame filter
Diving force bekerja dengan perbedaan tekanan, alat ini digunakan untuk
memisahkan padatan dengan media berpori yang meneruskan cairanya dan
menahan padatanya

- Objek filtrasi : Dua jenis utama media filter digunakan di


laboratorium: saringan permukaan , saringan padat yang menjebak partikel
padat, dengan atau tanpa bantuan kertas saring (misalnya corong
Büchner , saringan sabuk , saringan drum drum putar , saringan aliran-
silang , Filter layar ); dan filter kedalaman , lapisan bahan granular yang
menahan partikel padat saat melewatinya (mis. filter pasir ). Jenis pertama
memungkinkan partikel padat, yaitu residu, dikumpulkan secara utuh; tipe
kedua tidak mengizinkan ini. Namun, tipe kedua kurang rentan terhadap
penyumbatan karena area permukaan yang lebih besar di mana partikel
dapat terperangkap. Juga, ketika partikel padat sangat halus, seringkali
lebih murah dan lebih mudah untuk membuang butiran yang
terkontaminasi daripada membersihkan saringan padat.
Media filter dapat dibersihkan dengan membilasnya dengan pelarut
atau deterjen. Atau, dalam aplikasi teknik, seperti pabrik pengolahan
air kolam renang , mereka dapat dibersihkan dengan mencuci ulang. Filter
layar pembersih-diri menggunakan backwash titik-hisap untuk
membersihkan layar tanpa mengganggu aliran sistem.
- Mekanisme filtrasi ada dua yaitu :
a. Filter cake adalah produk-oleh dari proses filtrasi dan sering kaya
nutrisi yang dapat didaur ulang dalam berbagai macam produk dan
proses. Ini mengalihkan sumber daya berharga dari
TPA, mengurangi biaya pengelolaan limbah yang terkait
dan membantu mencegah kontaminasi lingkungan.Filter ampas
digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya besar dalam
bentuk kristal atau lumpur ataupun ampas. Biasanya filter ini
diperlengkapi untuk pencucian zat padat dan untuk mengeluarkan
sebanyak-banyaknya sisa zat cair  dari zat padat itu sebelum zat padat
itu dikeluarkan dari filter. Medium filter pada  filter ini relatif lebih
tipis dibandingkan dengan yang digunakan dalam medium filter
klarifikasi.
b. Filter ini dikenal juga sebagai filter hamparan tebal (deep bed filter),
karena partikel-partikel zat padat diperangkap di dalam medium filter
dan biasanya tidak ada lapisan zaat padat yang terlihat dari permukaan
medium. Filter ini biasanya digunakan untuk memisahkan zat padat
yang kuantitasnya kecil dan menghasilkan gas yang bersih atau zat cair
yang bening, seperti minuman. Klarifikasi berbeda dengan penapisan
karena pori medium filter ini jauh lebih besar dari diameter partikel
yang harus dipisahkan. Partikel-partikel itu ditangkap oleh gaya-gaya
permukaan dan dibuat tidak bias bergerak di dalam saluran aliran, dan
walaupun mengakibatkan diameter  efektif saluran itu menjadi  lebih
kecil, namun biasanya tidak sampai menyebabkan saluran itu buntu 
JENIS JENIS CAKE FILTRATION
1. Rapid Sand Filter

Rapid sand filter (RSF) digunakan untuk menghilangkan partikel


tersuspensi yang relatif besar secara cepat dan efisien. Dua jenis RSF
biasanya digunakan: rapid gravity sand filter dan rapid pressure sand filter.
Untuk penyediaan air minum yang aman, RSF memerlukan pra-perawatan
yang memadai (biasanya koagulasi-flokulasi) dan pasca perawatan
(biasanya desinfeksi dengan klorin). Baik konstruksi dan operasi
membutuhkan banyak biaya. Biasanya membutuhkan pompa yang
dioperasikan dengan daya, pencucian atau pembersihan rutin, dan kontrol
aliran pada outlet filter. Rapid sand filter banyak digunakan di negara-
negara maju untuk pengolahan sejumlah besar air dimana tanah
merupakan faktor yang sangat terbatas, dan dimana bahan, tenaga kerja
terampil, dan pasokan energi terus menerus tersedia.
Proses penyaringan ini ditentukan oleh dua prinsip fisik dasar.
Pertama, partikel tersuspensi yang relatif besar terjebak di antara butiran
pasir saat mereka melewati media filter (penegangan mekanis). Kedua,
partikel yang lebih kecil menempel pada permukaan butiran pasir yang
disebabkan oleh efek gaya van der Waals (adsorpsi fisik). Bantuan filter
kimia (mis. Koagulan atau flokulan) dapat ditambahkan untuk mendorong
adhesi tambahan.
Pengoperasian Rapid Sand Filter dapat memanfaatkan gaya
gravitasi atau pompa tekanan. Prosesnya sebagai berikut : air yang akan
difilter akan melewati Rapid Sand Filter dari atas karena adanya gaya
gravitasi atau pemberian tekanan, kemudian material floc akan
terperangkap di permukaan media filter dan akan keluar dibagian bawah
unit. Adapun untuk membersihkan material floc yang terperangkap,
dilakukan backwash atau mengalirkan air secara terbalik dari bawah ke
atas.

2. Slow Sand Filter

Slow sand filter (SSF) digunakan untuk menghilangkan kekeruhan


dan organisme patogen melalui berbagai proses biologis, fisik dan kimia
dalam satu langkah perlakuan. Hanya di bawah tingkat kekeruhan yang
lazim atau kontaminasi alga yang tinggi, memerlukan tindakan pra-
perawatan (mis. Sedimentasi). Sistem filtrasi pasir lambat dicirikan oleh
keandalan yang tinggi dan biaya siklus hidup yang agak rendah. Selain itu,
baik konstruksi maupun operasi dan pemeliharaan tidak memerlukan lebih
dari keterampilan dasar. Oleh karena itu, penyaringan pasir lambat adalah
metode penyaringan yang menjanjikan untuk komunitas pedesaan kecil
hingga menengah dengan kualitas yang cukup baik dari sumber air
permukaan awal. Seperti yang dinyatakan oleh WHO, filtrasi pasir lambat
menyediakan alat yang sederhana namun sangat efektif dan sangat murah
yang dapat berkontribusi pada sistem pengelolaan air yang berkelanjutan.
Prinsip dasar dari proses ini sangat sederhana. Air tawar yang
terkontaminasi mengalir melalui lapisan pasir, di mana ia tidak hanya
disaring secara fisik tetapi juga diperlakukan secara biologis. Dengan ini,
sedimen dan patogen dihilangkan. Proses ini didasarkan pada kemampuan
organisme untuk menghilangkan patogen.
Dalam konteks ini, penting untuk membedakan filtrasi pasir lambat
dan cepat. Perbedaan antara keduanya bukan hanya masalah kecepatan
filtrasi, tetapi konsep yang mendasari proses. Filtrasi pasir lambat pada
dasarnya adalah proses biologis sedangkan filtrasi pasir cepat adalah
proses perawatan fisik.
Meskipun penghilangan sedimen secara fisik merupakan bagian
penting dari proses pemurnian, aspek yang relevan adalah penyaringan
biologis. Lapisan atas pasir menjadi aktif secara biologis dengan
pembentukan komunitas mikroba di lapisan atas substrat pasir, juga
disebut sebagai 'schmutzdecke'. Mikroba ini biasanya berasal dari sumber
air dan membentuk komunitas dalam hitungan beberapa hari. Pasir halus
dan laju filtrasi lambat memfasilitasi pembentukan komunitas mikroba ini.
Mayoritas masyarakat adalah bakteri predator yang memakan mikroba
yang terbawa air melalui filter. Oleh karena itu, prinsip yang mendasari
SSF setara dengan filtrasi bio-pasir. Sementara yang pertama diterapkan
pada pengolahan air semi-terpusat, yang terakhir melayani keperluan
rumah tangga.
Slow Sand Filter terdiri atas tank, media pasir, media gravel,
pengatur aliran (flow regulator), dan sistem penampung air (clearwell)
untuk filtrate (air bersih yang difilter). Air akan mengalir melalui media
pasir dan gravel, selanjutnya melalui flow regulator dan terakhir masuk ke
clearwell. Slow Sand Filter dapat mereduksi jumlah bakteri patogen,
kekeruahan, bau, rasa, dan senyawa organik lainnya. Kelebihan dari tipe
ini adalah minimnya masalah yang disebabkan oleh lumpur, tidak
dibutuhkan supervisi yang intens, dan biaya operasional serta
pemeliharaan yang murah.

3. Plate and Frame Filter

Sebagai peralatan pemisahan padat-cair yang matang, plat dan


frame filter press banyak digunakan untuk pertambangan, metalurgi,
perminyakan, kimia, obat-obatan, tekstil, percetakan, pembuatan kertas,
makanan, alkohol, garam anorganik, pencucian batu bara, pencelupan dan
industri pengolahan limbah.
Bagian utama dari plat dan frame filter press adalah seperangkat
ruang filter yang terdiri dari plat filter dan bingkai filter dalam urutan
bergantian. Saat proses, slurry akan dipindahkan dengan pompa pengisian
dari lubang pengisi pada pelat dorong ke semua ruang, di bawah tekanan
pompa pengisi, partikel padat dalam bubur akan terperangkap ke dalam
ruang filter dan membentuk ke dalam kue filter perlahan, cair melalui
pakaian filter dan keluar dari lubang outlet. Padat dan cair akhirnya
dipisahkan setelah 1 siklus filtrasi.

Cara kerja :

Slurry dipompa ke dalam lubang sudut dan mengalir ke setiap


frame, memungkinkan partikel padat menumpuk di kain saring. Cairan
tersaring yang tersisa (juga dikenal sebagai filtrat) kemudian bergerak ke
port drainase di pelat flush dan ke lubang sudut yang tidak digunakan
sebagai umpan. Filtrat kemudian bergerak ke pembuangan pipa dan
diarahkan ke langkah selanjutnya dalam proses.

Setelah jangka waktu tertentu, bingkai menjadi penuh dengan


padatan, pompa umpan slurry mati, dan pers filter siap untuk membuka.
Setiap frame sekarang harus berisi cake filter, yang merupakan hasil akhir
dari padatan terbentuk pada kain filter. Cake filter kemudian dikeluarkan
dari frame menggunakan spatula, idealnya jatuh ke dalam hopper cake
yang ditempatkan di bawah press.

4. Recessed Chamber Filter Press

Kerangka recessed chamber press filter dibangun dengan cara yang


sama seperti plate and frame press filter, tempat pelat digantung pada
rangka baja, dan rangka berfungsi sebagai alat penjepit untuk pelat filter.
Kedua jenis pengepres tersebut juga menggunakan silinder dan pompa
hidrolik untuk membuka, menutup, dan menjepit pengepres.
Seperti halnya pelat dan pelat saringan rangka, pelat ruang
tersembunyi biasanya terbuat dari polypropylene. Namun, pelat ruang
tersembunyi dapat berupa gasket atau non-gasket. Plat gasketed
menawarkan perlindungan lebih besar dari kebocoran, tetapi juga
membutuhkan proses penggantian kain yang lebih intensif waktu. Kain
non-gasket atau pelat dan kain rangka dapat memiliki lateks yang
diaplikasikan pada tepinya untuk membantu meminimalkan (tetapi tidak
menghilangkan) sumbu.

Cara Kerja :

Slurry dipompa ke dalam filter press melalui umpan (paling umum


di tengah plate) dan padatan didistribusikan secara merata di setiap ruang
sepanjang press (1). Padatan mulai terbentuk di atas kain saring. Sebagian
besar pemisahan padat / cair dilakukan oleh partikulat pada kain. Pada
awalnya, beberapa partikel kecil masih lolos, tetapi akhirnya padatan
mulai membentuk lapisan pada kain (2). Lapisan ini menjebak partikel-
partikel halus dan akhirnya membentuk cake filter. Cake filter kemudian
berfungsi sebagai filter mendalam saat proses pengeringan berlanjut.
Filtrat (cairan) biasanya keluar dari plate melalui sisi sudut ke
manifold (pipa bermulut banyak). Ketika katup yang benar dalam
manifold terbuka, filtrat keluar dari pers melalui satu titik, outlet filtrat.
Filtrat kemudian diarahkan melalui pipa pembuangan ke proses
selanjutnya.
Saat filter press menghasilkan tekanan, padatan terbentuk di dalam
chambers sampai benar-benar penuh dengan cake filter (3). Setelah
chambers penuh, siklus pengisian selesai, dan filter press siap dikosongkan
(4). Press kemudian dibuka, dan plate itu dipindahkan terpisah. Saat plate
digeser, cake filter jatuh dari setiap ruang ke dalam hopper cake atau drum
di bawah mesin cetak. Spatula dapat digunakan untuk mengikis cake dari
kain jika diperlukan.
5. Rotary Vacuum Drum Filter

RVDF dapat digunakan dalam pengolahan air limbah, pengeringan


lumpur, manufaktur kimia, industri farmasi, kosmetik, penambangan dan
pemurnian mineral, dan industri pengolahan makanan. Ini sangat ideal
untuk slurry dengan ketebalan cake bervariasi, kadar air, dan lengket.
Teknik ini sangat cocok untuk bubur, dan cairan dengan
kandungan padatan tinggi, yang dapat menyumbat bentuk filter lainnya.
Drum sudah dilapisi dengan bantuan filter, biasanya dari diatomaceous
earth (DE) atau Perlite. Setelah pre-coat diterapkan, cairan yang akan
disaring dikirim ke bak di bawah drum. Drum berputar melalui cairan dan
vakum menghisap cairan dan padatan ke permukaan pra-lapisan drum,
bagian cair "disedot" oleh vakum melalui media filter ke bagian internal
drum, dan filtrat dipompa menjauh. Padatan melekat pada bagian luar
drum, yang kemudian melewati pisau, memotong padatan dan sebagian
kecil dari media filter untuk mengungkapkan permukaan media baru yang
akan masuk ke dalam cairan ketika drum berputar. Pisau maju secara
otomatis saat permukaan dilepas.
Cara Kerja :

Umumnya, proses utama dalam rotary drum filter adalah


penyaringan terus menerus dimana padatan dipisahkan dari cairan melalui
media filter dengan ruang hampa. Kain saring adalah salah satu komponen
terpenting pada saringan dan biasanya terbuat dari benang polimer tenun.
Pemilihan kain terbaik dapat meningkatkan kinerja filtrasi. Awalnya,
bubur dipompa ke dalam bak dan ketika drum berputar, sebagian terendam
dalam bubur. Vakum menarik cairan dan udara melalui media filter dan
keluar dari poros sehingga membentuk lapisan kue. Agitator digunakan
untuk mengatur bubur jika teksturnya kasar dan mengendap dengan cepat.
Padatan yang terperangkap di permukaan drum dicuci dan dikeringkan
setelah 2/3 revolusi, menghilangkan semua kelembaban bebas

Selama tahap pencucian, cairan pencuci dapat dituangkan ke drum


atau disemprotkan pada kue. Pengepresan kue adalah opsional, tetapi
keuntungannya mencegah pengerasan kue dan menghilangkan lebih
banyak kelembaban. Pelepasan kue adalah ketika semua makanan padat
dikeluarkan dari permukaan kue dengan pisau scraper, meninggalkan
permukaan yang bersih saat drum memasuki kembali bubur. Ada beberapa
jenis pelepasan yaitu pengikis, rol, tali, ikat pinggang tak berujung dan pra
mantel. Filtrat dan aliran udara melalui pipa internal, katup dan ke dalam
penerima vakum di mana pemisahan cairan dan gas terjadi menghasilkan
filtrat yang jelas. Filtrasi pra-pelapisan adalah metode yang ideal untuk
menghasilkan kejernihan filtrat yang tinggi. Pada dasarnya, permukaan
drum sudah dilapisi dengan bantuan filter seperti diatomaceous earth (DE)
atau perlite untuk meningkatkan filtrasi dan meningkatkan permeabilitas
kue. Namun kemudian mengalami siklus proses yang sama dengan filter
drum vakum putar konvensional, namun pra-filtrasi lapisan menggunakan
pisau berpresisi lebih tinggi untuk mengikis kue.
Filter dinilai berdasarkan ukuran area drum atau filter dan
kemungkinan keluarannya. Biasanya, hasilnya adalah dalam satuan pound
per jam padatan kering per kaki persegi area filter. Ukuran komponen
tambahan tergantung pada luas saringan dan jenis penggunaan. Filter
vakum putar fleksibel dalam menangani berbagai bahan sehingga
diperkirakan menghasilkan padatan dari 5 hingga 200 pound per jam per
kaki persegi. Untuk pembuangan pra-pelapisan, keluaran padat adalah
sekitar 2 hingga 40 galon per jam per kaki persegi. Efisiensi filtrasi juga
dapat ditingkatkan dalam hal kekeringan saringan kue dengan secara
signifikan mencegah cairan filtrat tersangkut dalam drum saringan selama
fase filtrasi . Penggunaan beberapa filter misalnya, menjalankan 3 unit
filter bukannya 2 unit menghasilkan kue yang lebih tebal, menghasilkan
filtrat yang lebih jelas. Ini menjadi menguntungkan dalam hal biaya
produksi dan juga kualitas.

6. Batch Leaf Filter (Horizontal Tank dan Vertical Tank)

 Horizontal Tank
Biasanya diterapkan pada industri proses kimia halus seperti antibiotik,
pestisida atau pigmen ketika beban insoluble tidak murni rendah dan
pemolesan diperlukan untuk mendapatkan kejelasan produk yang tinggi.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir mereka mungkin terlihat lebih dan
lebih dalam industri yang lebih berat seperti pupuk atau logam mulia
ketika produknya adalah kue dan pencucian yang efisien dan kelembaban
yang rendah diperlukan.
Filter Pelat Horizontal sangat cocok untuk menangani bahan yang
mudah terbakar, beracun, dan korosif karena mereka diautoklaf dan
dirancang untuk lingkungan berbahaya saat diperlukan tekanan tinggi dan
operasi yang aman. Demikian juga, siap diaplikasikan pada saat dimana
suhu panas atau dingin harus dipertahankan. Fitur-fitur ini tidak
dimungkinkan pada Filter press yang membutuhkan pembukaan pelat ke
atmosfer dan menggesernya satu per satu untuk memungkinkan
pengeluaran cake pada akhir setiap siklus.
 Verictal Tank
Filter Daun Tekanan Vertikal sangat mirip dengan Filter Plat
Horisontal kecuali untuk orientasi vertikalnya. Mereka diterapkan untuk
slurry dengan kandungan padatan yang sangat rendah yaitu 1-5% atau
untuk cake filter dengan konsentrasi padatan 20-25%.
Seperti halnya Horizontal Plate Filter, Vertical Leaf Filter juga sangat
cocok untuk menangani bahan yang mudah terbakar, beracun, dan korosif
karena mereka diautoklaf dan dirancang untuk lingkungan berbahaya
ketika diperlukan tekanan tinggi dan pengoperasian yang aman. Demikian
juga, mereka mungkin siap untuk aplikasi kapanpun suhu panas atau
dingin harus dipertahankan.

Cara Kerja :

Kran masukan terbuka sehingga suspensi masuk ke saluran udara


melalui ventilasi ke saluran bagian atas dan bawah.  Umpan di biarkan
sebentar kemudian saluran keluaran dibuka lalu umpan di alirkan. Umpan
didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan.
Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan
solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga
cake di dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat
dibersihkan atau dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih
dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir pencucian
dengan cara sama seperti pada kelebihan slurry dan cake dialiri dengan
udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.

7. Precoat Filter

Digunakan untuk penyaringan halus minyak, penggilingan sintetis


cairan, dan sirkulasi air di industri. Filter Rotary Drum Precoat digunakan
untuk memperbaiki larutan yang memiliki pengotor (menjernihkan).
Untuk itu, dek drum didahului dengan media permeabilitas dan ukuran
partikel yang diketahui yang menahan partikel halus dan menghasilkan
filtrat yang jernih.

Cara Kerja :

 Tahap Recoating
Slurry precoat 2-5% disiapkan dengan mengumpankan alat
penyaring yang dipilih ke tangki yang diisi dengan air dan dilengkapi
dengan mixer kecepatan rendah, seperti agitator penyapu-lengan, yang
berputar pada 30-50 rpm. Kecepatan rendah diperlukan untuk
menghindari kerusakan pada rangka halus atau struktur batuan yang
diperluas.
 Tahap Polishing
Kontaminan yang tidak larut, yang sering berlendir dan bersifat
agar-agar, akan mengurangi laju filtrasi. Oleh karena itu, prinsip
operasi pemolesan adalah untuk menghindari pembentukan lapisan
tebal tetapi lebih tepatnya membentuk lapisan yang sangat tipis yang
dihilangkan terus menerus.

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

1. Rapid Sand Filter


Kelebihan :
- Perawatan mudah
- Awet dan daya tahan filter lama
- Pasir diganti setelah 5-7 tahun penggunaan

Kekurangan :

- Melakukan backwashing teratur


- Membutuhkan tekanan yang lebih dari pompa
- Memakan waktu yang lebih lama

2. Slow Sand Filter


Kelebihan :
- Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya operasinya sangat
murah.
-  Dapat menghilangkan zat besi, mangan, dan warna serta kekeruhan.
-  Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organik, karena proses
penyaringan berjalan secara fisika dan biokimia.
- Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan sangat
sederhana.

Kelemahan :
-  Jika air bakunya mempunyai kekeruhan yang tinggi, beban filter menjadi
besar, sehingga sering terjadi kebutuan. Akibatnya waktu pencucian filter
menjadi pendek.
- Kecepatan penyaringan rendah, sehingga memerlukan ruangan yang
cukup luas.
- Pencucian filter dilakukan secara manual, yakni dengan cara mengeruk
lapisan pasir bagian atas dan dicuci dengan air bersih, dan setelah bersih
dimasukkan lagi ke dalam bak saringan seperti semula. 
- Karena tanpa bahan kimia, tidak dapat digunakan untuk menyaring air
gambut.
- Untuk mengatasi problem sering terjadinya kebuntuan saringan pasir
lambat akibat kekeruhan air baku yang tinggi, dapat ditanggulangi dengan
cara modifikasi disain saringan pasir lambat yakni dengan menggunakan
proses saringan pasir lambat “UP Flow (penyaringan dengan aliran dari
bawah ke atas).

3. Plate and Frame Filter


Kelebihan :
 pekerjaannya mudah hanya memerlukan tenaga terlatih biasa karena
cara operasi alatnya sederhana
 dapat langsung melihat hasil penyaringan yaitu keruh atau jernih
 dapat digunakan pada tekanan yang tinggi, penambahan kapasitas
mudah cukup dengan menambah jumlah plate dan frame tanpa
menambah unit filter press
 dapat digunakan untuk penyaringan larutan yang mempunyai
viskositas yang tinggi
 dan dapat dipakai untuk penyaringan larutan yang mengandung kadar
koloid (kotoran) relatif rendah.

Kekurangan :

 kemungkinan bocor banyak dan operasinya tidak kontinyu


 tenaga kerja yang dibutuhkan banyak karena dibutuhkan untuk
membongkar dan memasang filter
 selain itu membutuhkan waktu yang lama.

4. Rotary Vacuum Drum Filter

Kelebihan :

 Filter drum vakum putar adalah operasi yang kontinu dan


otomatis, sehingga biaya operasinya rendah.
 Variasi kecepatan putar drum dapat digunakan untuk
mengontrol ketebalan kue.
 Prosesnya dapat dengan mudah dimodifikasi (proses filter pra-
pelapisan).
 Dapat menghasilkan produk yang relatif bersih dengan
menambahkanperangkat mandi

Kekurangan :

 Karena struktur, perbedaan tekanan secara teoritis terbatas pada


tekanan atmosfer (1 bar), dan dalam praktiknya agak lebih
rendah.
 Selain drum, aksesori lain, misalnya, pengaduk dan pompa
vakum, diperlukan.
 Kue debit mengandung sisa kelembaban.
 Konsumsi energi tinggi oleh pompa vakum.
5. Filtrasi Plate and Frame Filter Press
Keuntungan dari plate and frame filter press yaitu :
 pekerjaannya mudah hanya memerlukan tenaga terlatih biasa
karena cara operasi alatnya sederhana
 dapat langsung melihat hasil penyaringan yaitu keruh atau jernih
 dapat digunakan pada tekanan yang tinggi
 penambahan kapasitas mudah cukup dengan menambah jumlah
plate dan frame tanpa menambah unit filter press
 dapat digunakan untuk penyaringan larutan yang mempunyai
viskositas yang tinggi
 dan dapat dipakai untuk penyaringan larutan yang mengandung
kadar koloid (kotoran) relatif rendah
Kerugian Filtrasi Plate and Frame Filter Press Kerugian dari plate and
frame filter press ini adalah :
 kemungkinan bocor banyak dan operasinya tidak kontiny
 Kerugian lain dari plate and frame filter press adalah tenaga
kerja yang dibutuhkan banyak karena dibutuhkan untuk
membongkar dan memasang filter
 selain itu membutuhkan waktu yang lama

APLIKASI DI INDUSTRI

Aplikasi di indutri farmasi :

Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi
dan pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin mutu obat yang baik dan
memenuhi criteria yang telah ditentukan. Misalnya untuk sediaan tertentu seperti
obat tetes mata harus memenuhi syarat bebas dari partikel asing karena dapat
mengiritasi mata, karena itu pembuatannya mutlak membutuhkan proses
penyaringan (filtrasi).

Selain itu dalam teknologi farmasi penyaringan (filtrasi) juga banyak


dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor)
pada air suntik injeksi dan obat‐obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran
yang ada pada gula dan untuk memurnikan bahan-bahan obat dari partikel dan
bahan yang tidak diinginkan sehingga dapat menjamin hasil akhir dari suatu
produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat yang ditentukan.

PEMILIHAN FILTER
 Luas Permukaan
Jumlah filtrate persatuan waktu berbanding langsung dengan luas
permukaan media filter. Semakin besar luas media filter maka semakin
besar daya fitrasinya.
 Beda Tekanan Antara Kedua Sisi Media Filter
Beda tekanan merupakan gaya pendorong dalam proses filtrasi.
a) Tekanan hidrostatik
Penekanan oleh suspensi pada permukaan filter. Tekanan lebih dapa
dicapai dengan memperbesar tekanan hidrostatik (pengaliran dari
tempat yang lebih tinggi dengan pompa atau dengan gas bertekanan).
 Tahanan Media Filter
Tahanan media terhadap aliran yang menembus semakin kecil ika
diameter kapiler pori semakin besar. Yang berarti jumlah kapiler persatuan
luas semakinkecil. Tahanan media juga semakin kecil ika kapiler semakin
pendek, ini berarti semakin tipis dan kasar media filter itu, semakin besar
daya filtrasinya.
 Viskositas Cairan
Viskositas cairan semakin kecil viskositas cairan, semakin besar daya
filtrasinya. Viskositas dapat dikurangi dengan meningkatkan suhu, namun
sering mengakibatkan penggembungan media filter, terjadinya proses
korosi yang lebih cepat atau pelarutan kembali Kristal-kristal.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FILTRASI
 Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter
secara efisien. Sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan
sempurna, akibat adanya aliran air yang terlalu cepat dalam melewati
rongga diantara butiran media pasir.

 Konsentrasi Kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi.
Konsentrasi kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan menyebabkan
tersumbatnya lubang pori dari media atau akan terjadi clogging.
 Temperature
Adanya perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi,
menyebabkan massa jenis (density), viskositas absolut, dan viskositas
kinematis dari air akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan
mempengaruhi daya tarik menarik diantara partikel halus penyebab
kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuan besar partikel yang
akan disaring. 
 Kedalaman Media, Ukuran dan Material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam
perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan
lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya
mempunyai daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu
pengaliran yang lama.
 Tinggi Muka Air Di Atas Media dan Kehilangan Tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya
debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup
tinggi diatas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk
kedalam pori. 
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Filtrasi merupakan suatu operasi pemisahan campuran antara padatan dan
cairan dengan melewatkan umpan (padatan + cairan) melalui medium penyaring.
Proses filtarsi banyak dilakukan di industri, misalnya pada pemurnian air minum,
pemisahan kristal-kristal garam dari cairan induknya, pabrik kertas dan lain-lain.
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong
berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar.
Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih
kecil dibandingkan zat cairnya. Prinsip dasar filtrasi adalah menyaring sejumlah
molekul padatan yang mencampur didalam larutan, sehingga tingkat kemurnian
filtrate yang didapatkan dari filtrasi ini tergantung pada ukuran pori dan kualitas
dari filter atau penyaring yang dipakai. Prinsip kerja filtrasi juga dapat dibagi
menjadi 2 jenis tergantung pada posisi yang diinginkan pada saat proses filtrasi
(penyarinyan) yaitu filtrasi dengan aliran horizontal dan vertical. Filtrasi dengan
aliran vertikal dan horizontal mempunyai prinsip kerja yang berbeda. Filtrasi
horizontal secara permanen terendam oleh air dan proses yang terjadi adalah
sebagian aerobik dan sebagian anaerobik. Sedangkan pada filtrasi vertikal, proses
yang terjadi cenderung anaerobik.

Faktor faktor yang mempengaruhi filtrasi :


 Debit Filtrasi
 Konsentrasi Kekeruhan
 Temperature
 Kedalaman Media, Ukuran dan Material
 Tinggi Muka Air Di Atas Media dan Kehilangan Tekanan

DAFTAR PUSTAKA

 Laela, Intan .B., 2013, Laporan Praktikum Satuan Operasi 1 Acara VII
Filtrasi,Universitas Mataram : Mataram.
 https://pendidikan.co.id/pengertian-filtrasi-contoh-tujuan-manfaat-metode-
dan-prinsipnya/ (Diakses pada tanggal 11 Juni 2020).
 https://www.weschool.id/filtrasi-definisi-prinsip-tujuan-manfaat-dan-jenis-
jenisnya-terlengkap/ (Diakses pada tanggal 11 Juni 2020).
 Rapid Sand Filter https://sswm.info/sswm-university-course/module-6-
disaster-situations-planning-and-preparedness/further-resources-0/rapid-
sand-filtration
 Gravity Sand Filter https://sswm.info/sswm-university-course/module-2-
centralised-and-decentralised-systems-water-and-sanitation-2/slow-sand-
filtration
 Plate and Frame Filter https://trends.directindustry.com/dazhang-filtration-
equipment-co-ltd/project-194840-182380.html
 Recessed Chamber Filter Press
https://www.mwwatermark.com/en_US/plate-frame-vs-recessed-chamber-
filter-press/
 Horizontal Leaf Filter http://www.solidliquid-
separation.com/pressurefilters/horizontalplate/horizontalplates.htm
 Vertical Leaf Filter http://www.solidliquid-
separation.com/pressurefilters/verticalleaf/verticalleaf.htm
 Precoat Filter http://www.solidliquid-
separation.com/VacuumFilters/Precoat/precoat.htm
 Abuzar.S dan Pramono.R, 2014, “EFEKTIVITAS PENURUSAN
KEKERUHAN DENGAN DIRECT FILTRATION MENGGUNAKAN
SARINGAN PASIR CEPAT (SPC)”, Prosiding SNSTL I 2014,
Universitas Andalas, Padang.
 Asifa.U, Barid.B, dan Nursetiawan, 2016, “TUGAS AKHIR
PERANCANGAN UNIT PENGOLAHAN AIR BERSIH DI UMY”,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
 Nurhayati, 2009, “PENURUNAN EFEK TOKSIK LIMBAH UBIKAYU
DENGAN MEDIA FILTRASI”, Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S
Vol.5 No.1, Universitas Satya Negara Indonesia.
 Rosidah, Pradipta, 2011,”TEKNIK PENYARINGAN (FILTRASI)
DENGAN
TEKANAN”,http://fatysahinknoledge.wordpress.com/2011/15/filtrasi/,
UNSOED, Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai