Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH OPERASI TEKNIK KIMIA I

FILTRASI

Disusun oleh :
Dorist Vlany (1631010015)
Alvin Hariyanto (1631010015)
Afifah salsabila (1631010179)
Oryza Farhan Prihanto (1631010192)
Aprilia Nur Wachidah (1631010195)
Nevia Abellia P. (18031010155)
Revi dwi fazriyati (18031010157)
Ravika Eka Hidayati (18031010158)
Ellis Larsa (18031010166)
Milla Zulfa Billah (18031010167)
Aisyah Sumalyani (18031010168)
Diki Sany Afuza (18031010172)
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menulis karya ini yang berjudul
“FILTRASI” hingga selesai. Meskipun dalam karya ini penyusun mendapat banyak
yang menghalangi, namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik secara
moril, materil maupun spiritual.
Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan dan saran atas
selesainya penulis karya ini. Di dalam penulisan karya ini penyusun menyadari
bahwa masih ada kekurangan-kekurangan meninggat keterbatasannya pengetahuan
dan pengalaman penyusun. Oleh sebab itu, sangat di harapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun untuk melengkapkan karya ini dan
berikutnya.

Surabaya, 21 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2
BAB 3. PENUTUP ............................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

1
BAB I
PENDAUHULUAN

I.1 Latar Belakang


Filtrasi adalah suatu proses pemisahan zat padat dari fluida (cair atau gas)
yang membawanya dengan menggunakan suatu medium berpori atau bahan berpori
lain, untuk menghilangkan sebanyak mungkin zat padat halus yang tersuspensi dan
koloid. Proses filtrasi air dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti aerasi,
saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan arang dan lain – lain. Seiring
dengan berkembangnya zaman dan teknologi maka semakin berkembang juga
inovasi ilmu tentang filtrasi air, salah satunya adalah dengan media filter mortar
yang merupakan inovasi terbaru dalam bidang filtrasi air. Filter mortar adalah suatu
media filtrasi yang terbuat dari campuran agregat halus, pengikat semen dan air
dalam perbandingan tertentu. Kemampuan filter mortar untuk menghilangkan zat
padat halus yang tersuspensi dan koloid sangat dipengaruhi oleh porositas dan
permeabilitas. Porositas dapat memberikan gambaran volume pori atau ruang
kosong diantara material yang terdapat dalam media filter mortar, sedangkan nilai
permeabilitas dapat memberikan gambaran kemampuan media filter untuk
menghantarkan air. Oleh karena itu, penulisan tugas akhir ini meneliti dan
membahas nilai permeabilitas dan porositas pada filter mortar.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian filtrasi?
2. Bagaimana jenis dan proses pemisahan secara filtrasi?
3. Apa Contoh dari proses pemisahan secara Filtrasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian filtrasi
2. Untuk mengetahui jenis dan proses pemisahan secara filtrasi
3. Untuk mengetahui contoh dari proses pemisahan secara Filtrasi

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan


melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan
akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana
hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau
gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.
Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair
sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai
range dari hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan
dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi,
misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada
penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material
yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis
penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan di bawah ini.

Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
 Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
 Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
 Vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan
dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya
sentrifugal. Penyaring sentrifugal didiskusikan pada seksi berikutnya pada bab ini.
Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada
saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir. Penyaring
gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal
kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau
pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau

2
diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau
sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran
fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik
untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat
atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue
(cake), penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow).
Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue
kristal atau lumpur, sebagaimana terlihat dalam Gb. 30.4.a. Seringkali penyaring
ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan
dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah
kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel
padat terperangkap di dalam medium penyaring (Gb. 30.4.b) atau di atas permukaan
luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki
diameter pori medium penyaring lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan.
Di dalam penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu
di atas medium penyaring (Gb. 30.4.c). Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk
di atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah
terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membran keramik, logam, atau
polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel
tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih,
meninggalkan suspensi pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra,
unit aliran silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk
memisahkan dan memekatkan partikel koloid dan molekul besar.

Faktor – faktor yang mempengaruhi Filtrasi


1. Debit filtrasi (dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak
berfungsinya filter secara efisien.)
2. Konsentrasi (konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi.
Konsentrasi air yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori
dari media ata akan jadi clogging)

3
3. Temperature (adanya perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi,akan
menyebabkan massa jenis , viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu juga
akan memepengaruhi daya tarik menarik dianatara partikel halus, sehingga terjaid
perbedaan dalam ukuran besar partikel yang akan disaring.
4. Kedalaman media,ukuran dan material(pemilihan media dan ukuran merupakan
keputusan penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan
menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya
mempunyai daya saring yang sangat tinggi,tetapi membutuhkan waktu pengaliran
yang lama)
5. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan (keadaan tinggi muka air
di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam media.
Tersedianya muka air yang cukup tinggi di atas media akan meningkatkan daya
tekan air untuk masuk ke dalam pori. Dengan muka pori yang tinggi akan
meningkatnkan laju filtrasi).
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga
dorong berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga
putar. Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif
lebih kecil dibandingkan zat cairnya. Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat
dibedakan atas beberapa cara, yaitu:
a. Pressure Filtration
Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
b. Gravity Filtration
Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
c. Vacum Filtration
Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara
(penghisapan).
GRAVITY FILTER
Penyaringan secara gravitasi merupakan cara yang tertua yang dilakukan untuk
memurnikan suatu suspensi. Gambar di bawah ini secara luas telah digunakan
seperti pemurnian melalui sandfilter.

4
Gambar 3. Penyaringan secara gravitasi

FLATE AND FRAME FILTER


Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekan.
Alat ini dilengkapi dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak
pada tiap sisi platenya. Plate and frame filter digunakan untuk memisahkan
padatan cairan dengan media berpori yang meneruskan cairannya dan menahan
padatannya. Secara umum filtrasi, dilakukan bila jumlah padatan dalam suspense
relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
1. Open Delivery Filter press
Saluran untuk slurry dan wash (pencuci) melalui satu saluran masuk dan
tiap plate untuk saluran cairannya.
2. Closed Delivery Filter Press
Memiliki beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan slurry masuk
melalui lubang saluran masuk. Filter cloth terletak di setiap sisi frame. Tekanan
diberikan terhadap slurry agar melewati filter cloth untuk dapat masuk ke
dalam plate and frame filter kemudian keluar melalui lubang plate sebagai filtrat.
Padatan akan terakumulasi atau tertinggal dan menempel pada cloth. Setelah
beberapa lama maka ruang antara plate akan tertumpuk oleh slurry dan lama
kelamaan umpan akan berhenti mengalir. Jika hal ini terjadi maka cloth harus
segera dicuci. Pencucian ini dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke
dalam plate dan keluar melalui frame. Hal ini merupakan kebaikan dari proses

5
filtrasi (Closed delivery).Berdasarkan kompresibilitasnya cake (slurry yang
menempel pada cloth) dibagi menjadi dua, yakni :
1. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami tekanan sehingga
ruang kosong dalam cake semakin kecil akibatnya proses penahan semakin besar
dan proses filtrasi semakin sulit.
2. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan tekanan. Pada
kenyataanya kelompok ini hampir tidak ada. Tetapi tekanan yang digunakan kecil
maka cake dapat dianggap incompressible cake. Untuk proses filtrasi umumnya
terjadi pada beda tekanan tetap. Jika medium filter primer telah dilapisi cake dan
filtrat telah jenuh maka tekanan akan bertambah sampai maksimum.Waktu filtrasi
optimum adalah waktu filtrasi yang diperlukan agar jumlah volume filtrat per
satuan waktu maksimum, dalam filtrasi yang disebut waktu siklus adalah waktu
keseluruhan yang diperlukan untuk melakukan proses filtrasi, yang merupakan :
ts tf tw tp
dengan:
ts = waktu siklus
tf = waktu filtrasi sesungguhnya
tw = waktu pencucian
tp = waktu bongkar pasang
Pencucian/Washing
Optimasi jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurry ditambahkan zat
warna yang mempunyai sifat tidak berikatan secara permanen/kuat dengan
padatannya, sehingga mudah dihanyutkan oleh air pencuci. Kadar zat warna dalam
air cucian yang keluar dari filter dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh operasi
pencucian dilakukan. Pencucian dihentikan jika kadar warna dalam air cucian
sudah mulai konstan. Jumlah air pencuci dicatat sebagai volume optimum.
ROTARY DISK VACUM FILTER
Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala besar serta proses
kontinu. Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain.

6
Pemiliham media filter ini didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan padatan,
memiliki kekuatan, inert terhadap bahan kimia dan juga dari segi ekonominya.
Prinsip kerja
Slurry yang akan disaring menempati suatu tempat (basin). Leaf dicelupkan
ke slurry dan mengumpulkan cake-nya pada premukaan leaf (filtrat tidak). Filtrat
keluar melalui saluran keluar utama. Cake dibawa sampai ke bagian atas. Beberapa
jenis lainnya:
1. Horizontal rotary vacuum filter
2. Horizontal leaf filter
3. Vertical leaf filter
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi,
tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok
berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga
terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan
media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri
baik dengan cara batch maupun kontinyu.
a) Filtrasi Skala Laboratorium.
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak
larut dalam cairan. Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan
hasil saringan disebut filtrat.

Gambar 1. Filtrasi skala laboratorium

7
b) Filtrasi Skala Industri
Sebelum peralatan filtrasi
digunakan harus diperiksa dahulu
supaya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan pada waktu
beroperasi, misalnya penyaring
tidak berfungsi secara optimum.
Fluida mengalir melalui media
penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang melalui media tersebut.
penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:
1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring
2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring
3) Dan vakum pada bagian bawah
Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam
suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya
sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih
baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar
seperti pasir.
2. Klasifikasi penyaringan
Dalam beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium
penyaring yang baik. Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan dapat di
klasifikasikan sebagai berikut:
1. Penyaring gaya berat (gravity filters)

8
gravitasi adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara
memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan
ketinggian lokasi sumber dengan lokasi reservoir

2. Penyaring tekanan (Pressure filters)


Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-
plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai
tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar
ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan kue basah dibelakangnya.
3. Penyaring vakum (Vacuum filters)

4.Penyaring sentrifugal ( Centrifugal filters)

9
Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan
penyaringan berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang
memiliki dinding bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring
seperti kanvas atau kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya sentrifugal
memaksa cairan melewati medium penyaring, meninggalkan padatannya. Jika
umpan yang masuk keranjang dihentikan dan padatan kue diputar untuk waktu yang
singkat, kebanyakan cairan residu di dalam kue mengalirkan partikel sehingga
padatan lebih kering daripada hal yang sama untuk mesin pres bersaringan (filter
press) atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika material yang tersaring harus
dikeringkan secara berurut dengan alat pemanas, pemakaian penyaring ini dapat
dipertimbangkan sebagai langkah ekonomis.
 Berdasarkan operasinya dibagi atas :
1. Cara batch (bertahap )
2. Cara continue (berkesinambungan)
Tipe-tipe penyaring :
1) Penyaring pasir (sand filter) :

a.tangki terbuka

10
b.tangki tertutup
2) Penyaring tekan (filters press):

a.Pelat berongga (recessed plate)


b.Pelat dan bingkai (plate and frame)

3) Penyaring – Daun ( leaf )

a. Moore
Penyaring Moore adalah penyaring daun yang orsinil. Kumpulan daun
penyaring dicelupkan dalam tangki slurry, daun penyaring dihubungkan dengan
sistim produksi vakum.
b. Kelly
Penyaring ini berbentuk persegi panjang, ditempatkan dalam bejana silinder
horizontal. Kumpulan daun penyaring ini dikeluar masukkan ke bejana dengan
bantuan rel dan roda.
c. Sweetland

11
Penyaring ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam
bejana bertekanan.
d. Niagara
Penyaring ini ditempatkan dalam tangki vertical dan horizontal.
4) Penyaring tabung ( tubular / candle filter )
5) Penyaring – Teromol
a. Oliver ( Rotary drum )
b. Topfeed ( Dorco )
6) Penyaring Sabuk mendatar (horizontal belt filter)

penyaring berfungsi menahan dan menyangga partikel padatan . syarat penyaring


yang baik :
- secara mekanis kuat
- tahan korosi ( terhadap cairan yang ditangani )
- memberikan tahanan yang kecil terhadap aliran ( porosity besar )

Macam- macam filter antara lain:


a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)

 Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.

 Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan
diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.

 Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan
mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.

12
 Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air
biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada
filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan
backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan yang
terakumulasi. Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-
bongkahan kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake)
untuk menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang
berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga
dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.

b. Filter Pelat dan Bingkai


Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan
arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan
sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang
paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada
pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan
(pada pengiriman terbuka).
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan
yang sama seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate
washing” membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang bukan
pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan
diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai seperti sebelumnya.
Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada bingkai di kedua sisi
pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol). Metode ini
memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan
pencuci.
Semuam tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman
tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah

13
pojok kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk
mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran
terpisah untuk filtrat dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai
melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat
manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai
penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat
menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui
saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran
pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat
berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan
pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala besar.

Gambar Filter Plat


c. Batch Leaf Filter
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake
disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari
saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut
dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana
cake lebih seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran
masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang

14
dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat
tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan
terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan
umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi
yang lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari
pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau
filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry
dialirkan. Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan
solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di
dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri
udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida
pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada kelebihan
slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan
udara.
Contoh : pembuatan Mg dari air laut.

d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
dibelakangnya.
Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk persegi atau
lingkaran, vertikal atau horizontal.
Dalam desain lain kompertemen tersebut dibentuk didalam cetakan plat
berbingkai (plate-and-frame press), yang didalamnya terdapat plat persegi panjang
yang pada satu sisi dapat diubah-ubah. Pengoperasiannya sebagai berikut

15
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan
memutar skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan
keluar dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki
bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.

Gambar Filter Press


Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi
lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :

 Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga


partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
 Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau
partikel.

16
 Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga
media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.

Persamaan (rumus) dasar laju filtrasi pada proses batch.

Keterangan :
t = waktu atau lama filtrasi (detik)
V = volume filtrat m3
Δp = pressure drop, N/m2
A = luas filter, m2
μ = viskositas, Pa.s atau kg/m.s
α = hambatan cake, m/kg
Rm = hambatan filter medium terhadap
aliran filtrasi, m-1

17
Contoh Soal :
1. Sebuah bak filter single media tidak seragam terstratifikasi dengan data :
- Tebal media pasir total, L = 60 cm
- Specific gravity pasir, Sg = 2,65
- Faktor bentuk pasir, ψ = 0,82
- Porositas media pasir, 𝜀 = 0,42
- Rate filtrasi, Va = 10 m/jam
- Temperatur air = 28oC
- Diameter pasir terdistribusi sebagai berikut:
Diameter(mm) %Berat
0,61 8
0,55 19
0,40 45
0,27 21
0,18 7
Hitunglah headloss yang terjadi akibat melewati media pasir tersebut!
Penyelesaian:
Langkah penyelesaiannya adalah:
1. Hitung NRe untuk masing-masing diameter
2. Hitung CD untuk masing-masing diameter (perhatikan nilai NRe karena rumus
CD tergantung pada nilai NRe)
3. Hitung CD x / d untuk masing-masing diameter
Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
d (mm) % berat NRe CD CD x/d
0,61 8 1,655 17,171 22,519
0,55 19 1,492 18,877 65,210
0,4 45 1,085 25,331 284,970
0,27 21 0,733 32,757 254,779
0,18 7 1,655 17,171 22,519
𝐶𝑑𝑋
∑ = 627,48/cm
𝑑

18
1,067 60 (10000/3600)2
Jadi, hL = 𝑥 981 𝑥 𝑥627,48 = 123,83𝑐𝑚
082 0,42

2. Suatu saringan pasir cepat memiliki ikuran 10ft (3m) dan 15ft (4,5m) Saringan
tsb digunakan untuk mengolah debit 1 mgd (158m3/jam). Hitung kecepatan
melalui filter? Hitung dimensi saringan pasir cepat untuk mengolah air dengan
debit 9 juta L/hari pada laju maksimum 2,9 L/m2.s.

Penyelesaian :
Q= 9000000 L/hari = 9000 m3/hari = 0,1042 m3/s
Kecepatan=v= 2,9 L/m2.s= 0,0029 m3/m2.sLuas filter = Af = Q/v = 0,1042 m3/s :
0,0029 m/s = 36 m2

Untuk filter berbentuk lingkaran :


Diameter = D = (4 x 36m2 / 3,14)0,5 = 6,8m
Untuk filter bentuk persegi:
P = L = A0,5 = (36)0,5 = 6m

19
BAB III
PENUTUP

Kembali kami ucapkan terima kasih kepada ibu Dr. T. Ir. Dyah Suci., MT.
Selaku dosen mata kuliah Operasi Teknik Kimia yang telah meluangkan waktunya
untuk membaca makalah dari penulis. Demikian makalah mengenai Filtrasi sebagai
salah satu bagian daripada materi yang ada di dalam mata kuliah Operasi Teknik
Kimia yang dapat penulis uraikan dalam makalah ini. Apabila ada kurang maupun
lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

20
DAFTAR PUSTAKA
Abadzar.2013.“Apadefinisifiltrasi”.(http://www.alatlabor.com/article/detail/186/a
paitu.filtrasi).Diunduh pada 22 September 2019.
Aisyah.2011. “Pengertian dan Contoh Alat Filtrasi”. Jakarta: Universitas Atma Jaya
Dirgantara.2018.”Contoh soal filtrasi” Jakarta : Universitas Atma Jaya

21

Anda mungkin juga menyukai