Anda di halaman 1dari 22

Filtrasi

Proses Filtrasi:
Filtrasi (penyaringan) merupakan suatu proses pemisahan bahan
tersuspensi didalam fluida yang mempunyai perb densitas cukup
kecil dengan bantuan media filter dan tekanan, dimana molekul-
molekul cairan atau gas dibiarkan menerobos lubang pada media
filter, sedangkan partikel padat yang kasar akan tertahan oleh
media filter.
Proses Filtrasi:
 Hasil filtrasi disebut FILTRAT
 Padatan yang tertahan pada media filter disebut CAKE
 Cake diharapkan sekering mungkin
 Produk bisa saja filtrat ataupun cake
Berdasarkan Jenis Mekanisme Pemisahan, Terdapat Tiga Proses
Filtrasi yang Berbeda, yaitu:
 Filtrasi Ayak (Sieve Filtration).
Prinsip kerjanya, seperti ayakan, media filternya menahan semua partikel
padat yang ukurannya lebih besar dari pada lubang media. Contohnya:
penyaringan kelongsong dengan jaringan kawat.
 Filtrasi Unggun Dalam (Deep Bed Filtration).
Prinsipnya, partikel yang padat masuk dalam pori-pori media filter dan
bertumpuk, yang menyebabkan diameter pori lebih kecil, dengan ini partikel
yang amat halus dapat dipisahkan dengan menggunakan media filter yang
memiliki pori yang reletif kasar. Contohnya: penyaringan pasir.
 Filtrasi Kue (Cake Filtration).
Pemisahan terjadi oleh kue filter berpori yang terbentuk selama proses
filtrasi berlangsung, dan cairan yang dahasilkan biasanya keruh. Contohnya:
filtrasi hisap.
Yang menyebabkan hanya beberapa filter digunakan dengan
sempurna:
 Sifat Bahan yang Difiltrasi.
Misalnya: nilai pH, korosifitas, kemampuan menggembung (swelling
capability),daya larut, kemampuan terabrosi, temperatur, dan ukuran butiran
padat.
 Kontruksi Alat Filtrasi.
Misalnya; luas permukaan, beda tekanan, daya tampung, beban dan
bentuknya.

Daya filtrasi dipengaruhi oleh:


 Luas permukaan filter
 Beda tekanan antara kedua sisi media filter (filter bertekanan, dan filter
vakum)
 Tahanan media filter
 Viskositas cairan
Media filter adalah merupakan suatu lapisan berpori yang terbentuk
dari bahan-bahan (misalnya; pasir, anyaman, kertas, kerak = sinter
body).
Kriteria Pemilihan Alat Filtrasi:
Jenis alat filtrasi yang ditawarkan dipasaran sangat banyak, karena proses
filtrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
 Jenis campuran
Misalnya: campuran gas-padat memerlukan ruang filtrasi dan luas
permukaan filter yang lebih besar dari pada campuran cair-padat, karena
volume gas lebih besar dari dari pada cairan, dan juga pada campuran gas
padat hanya mungkin digunakan beda tekanan yang kecil.
 Jumlah bahan yang lolos dan yang tertahan
Semakin besar jumlah campuran yang harus di filtrasi, semakin besar luas
permukaan total filter.
 Tekanan filtrasi (beda tekanan)
 Jenis operasi
Kontruksi alat pada dasarnya berbeda untuk operasi yang kontinu atau
yang tidak kontinu.
 Pencucian
Misalnya: bila kue filter harus dicuci, diperlukan tambahan perlengkapan
untuk mencuci, dan tergantung pada jenis cairan pencuci yang digunakan.
Alat-alat filtrasi:
 Filter pasir
Prinsip kerjanya: cairan yang akan disaring mengalir dari atas kebawah
menembus lapisan pasir karena gaya gravitasi, partikel padat yang akan
dipisahkan tertahan dalam pasir, dan media ini dapat dibersihkan dengan
cara menyemprotnya dengan air dan udara bertekanan secara periodik.
Digunakan untuk filtrasi jernih terutama untuk penanganan awal air minum
atau untuk pembuatan air keperluan pabrik.
 Filter kelongsong (cartridge filter)
Terutama digunakan untuk filtrasi jernih, khususnya sebagai penangkap
kotoran di dalam saluran-saluran pipa cairan dan gas. Pembersihan dilakukan
dengan cara melepaskannya kemudian mencucinya atau dengan
menggunakan perlengkapan penyiram atau pembilas yang dipasang di
dalamnya.
 Filter spiral
Dapat dibuat sebagai alat yang terpasang tetap atau yang dapat dipindah-
pindah, tanpa atau dengan mantel ganda untuk pemanasan. Filter ini
digunakan untuk filtrasi jernih pada cairan dengan kandungan bahan padat
yang rendah.
 Filter Pelat ( Plate Filter )
Di suatu sisi filter ini digunakan untuk filtrasi jernih, dan di sisi lain
digunakan untuk filtrasi bahan sisa (residu filtration). Dapat bekerja sendiri
untuk mengeluarkan bahan dapat diubah untuk bekerja secara otomatis
dengan menggunakan perangkat pengatur program (pengendali siklus).
 Pres Filter ( Filter Press)
Alat-alat pres filter dapat digunakan secara universal karena memiliki luas
permukaan filter yang besar. Dan yang harus diperhatikan secara khusus
yaitu kemungkinan adanya kebocoran ( kue filter, pelat-pelat yang
melengkung, permukaan sekat yang kotor ) saat dilakukan proses
penekanan.
 Filter Putar ( Rotary Filter )
Dalam satu kali putaran, pada setip sel berlangsung berturut-turut:
1.penghisapan suspensi dan pembentukan kue filter.
2.pencucian kue filter.
3.penghilangan kelembapan dari kue filter.
4. pelepasan dan penyapuan bersih kue filter.
5.pembilas kue filter.
Filter Putar
Operasi rotari filter
Slurry diisap oleh “rotating filter drum” melewati pipa . Filtrat di
alirkan ke sebelah kanan dan cake menempel difilter. Ketebalan
konstan cake dipertahankan oleh pisau pengkikis (disisi kiri) dan
kelebihan cake dibuang&dikumpulkan disisi kiri .INILAH Satu-satunya
filter yang bekerja secara kontinu
Pressure Filtration

Disusun oleh : Beti Ria Sani

Pengertian Filtrasi

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan


melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya
padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan
sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa
cairan atau gas, aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan,
atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari
limbah cair sebelum dibuang.

Proses pengoperasiannya sebagai berikut :

Pada permulaan filtrasi pada penyaring kue beberapa partikel padat memasuki
medium pori dan ditahan, tetapi dengan segera mulai berkumpul di permukaan
septum.

Setelah periode awal ini padatan mulai terfiltrasi; padatan tersebut mulai
menebal di permukaan dan harus dibersihkan secara periodik.Kecuali dilengkapi
kantong penyaring untuk pembersih gas, penyaring umumnya hanya digunakan
untuk pemisahan padat-cair.

Penyaring dapat dioperasikan dengan tekanan di atas atmosfer pada aliran atas
medium penyaring atau tekanan vakum pada aliran bawah.

Fungsi Filtrasi

Filtrasi digunakan sebagai berikut :

1. Untuk membersihkan air dan sampah pada pengolahan air


2. Menjernihkan preparat kimia di laboratorium

3. Menghilangkan pengotor pada air suntik injeksi

4. Membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula

(http://nisahalimahI.file.wordpress.com/2009/06/jenis-pemisahan-campuran.pdf)

Macam-Macam Filtrasi

Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat dibedakan atas beberapa cara, yaitu :

1. Gravity Filtration : Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.

2. Pressure Filtration:Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.

3. Vacum Filtration : Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip


hampa udara (penghisapan).

Filter Batch Berdasarkan Tekanan

Filter tekanan dapat memberikan perbedaan tekanan yang cukup besar melintas

septum sehingga menghasilkan filtrasi yang cukup cepat dengan zat cair viskos
atau zat

padat halus. Filter tekanan yang umum adalah filter press dan shell-and-leaf
filter.

Filter Press

Suatu mesin press bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang di dalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi media penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu, cairan
melalui kanvas atau keluar melalui pipa pembuangan, meninggalkan padatan
cake basah dibelakangnya. Plat dari suatu mesin press bersaringan dapat
berbentuk persegi/lingkaran, horizontal, atau vertikal.

(http://tutorial-kuliah.blogspot.com/2009/06/tugas-kuliah-teori-tentang-
filterpress.html

Pres filter terdiri atas elemen-elemen filter (hingga mencapai 100 buah) yang
berdiri tegak atau terletak mendatar, disusun secara berdampingan atau satu di
atas yang lain. Elemen-elemen ini terbuat dari pelat-pelat beralur yang dilapisi
kain filter dan disusun pada balok-balok luncur sehingga dapat digeser-geser.
Dengan suatu sumbu giling atau perlengkapan hidraulik, pelat-pelat itu dipres
menjadi satu diantara bagian alat yang diam (bagian kepala) dan bagian yang
bergerak. Saluran masuk dan saluran keluar terdapat dibagian kepala (untuk
sistem tertutup) atau saluran keluarnya di samping pelat-pelat (untuk sistem
terbuka).

Gambar1. Filter press

Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk memberi
sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut
ditutup dengan medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam
masing-masing lempengan dan medium filternya dengan tekanan, cairannya
lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat
padat basah di antara lempengan tersebut.

Gambar2. Peralatan filter tekanan untukoperasi otomatis

Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar atau
lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan
untuk zat padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan
lempeng, atau dalam bentuk plate-and-frame. Pada desain plate and frame ini,
lempengan berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 6-28 in dan disusun
silih berganti dengan bingkai terbuka. Lempengan tersebut tebalnya berkisar
0,25 sampai 2 in, sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan
dan bingkai itu didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan medium filter
dipasang menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup dan
rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng dan bingkai
tersebut. Slurry mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada salah
satu sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir ke
dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas
permukaan pelat. Cairan mengalir menembus kain filter, melalui alur atau
gelombang pada permukaan lempeng, sampai keluar press filter tersebut.

Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki
pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak
ada lagi zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini
terjadi bila bingkai sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat
masuk lagi. Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan
untuk membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat larut.
Cake tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa
zat cair tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu dibongkar, cake padatnya
dikeluarkan dari medium filter sehingga jatuh ke konveyor menuju tempat
penyimpanan. Pada kebanyakan press filter, operasi tersebut berlangsung secara
otomatis.

Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu beberapa jam karena
cairan pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi bagian-
bagian cake yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar
cairan pencuci tidak efektif membersihkan cake. Jika diinginkan pencucian
sampai benar-benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum
tercuci sempurna. Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci
dalam kuantitas besar dan menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf filter
sehingga memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and frame
filter.

Press Filter Continue

Filter ini biasanya memerlukan banyak tenaga manusia untuk operasinya. Untuk
mengatasinya digunakan tekanan vakum. Namun filter vakum juga terkadang
kurang ekonomis pada zat padat yang sangat halus, tekanan uap zat cair tinggi,
viskositas lebih dari 1 cP, atau bila zat cair berupa larutan jenuh yang akan
mengkristal.

Daftar Pustaka

(http://nisahalimahI.file.wordpress.com/2009/06/jenis-pemisahan-campuran.pdf)

(http://tutorial-kuliah.blogspot.com/2009/06/tugas-kuliah-teori-tentang-
filterpress.html

FILTRASI SENTRIFUGAL

Rita Rahayu Eko Wahyuni

19/12916/XIII KI

A. PENGERTIAN FILTRASI

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan


melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya
padatan akan terendapkan.
Septum di dalam setiap penyaring harus memenuhi persyaratan sbb.:

1. Penyaring harus menahan padatan yang disaring, menghasilkan filtrat


yang cukup jernih.

2. Penyaring harus tidak tersumbat.

3. Penyaring harus tahan zat kimia dan cuku kuat secara fisik terhadap
operasi yang terjadi.

4. Penyaring harus dapat membuat semua kue mudah untuk dibuang.

5. Penyaring harus berharga wajar.

Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan
yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang
lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat
justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum
dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range
dari hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan
dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi,
misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada
penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari
material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak
jenis penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan di bawah
ini.

Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang


melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:

A.Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.

B.Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.

C.Vakum pada bagian bawah.

Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan
dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan
gaya sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi
tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel
kasar seperti pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri
untuk suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan
limbah cair.

Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau


pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau
diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady)
atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring
diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus
dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam
saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan
beroperasi.

Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi,
tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu
balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi
sehingga terbentuk lapisan berturut-turut pada balok sebagai filtrat yang
melewati balok dan media tersebut.

Pada umumnya filter dapat digolongkan berdasarkan gaya dorong alami, salah
satunya adalah centrifugal filtration

B. PENYARING SENTRIFUGAL

Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan
penyaringan berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang
memiliki dinding bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium
penyaring seperti kanvas atau kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya
sentrifugal memaksa cairan melewati medium penyaring, meninggalkan
padatannya. Jika umpan yang masuk keranjang dihentikan dan padatan kue
diputar untuk waktu yang singkat, kebanyakan cairan residu di dalam kue
mengalirkan partikel sehingga padatan lebih kering daripada hal yang sama
untuk mesin pres bersaringan (filter press) atau penyaring vakum (vacuum
filter). Ketika material yang tersaring harus dikeringkan secara berurut dengan
alat pemanas, pemakaian penyaring ini dapat dipertimbangkan sebagai langkah
ekonomis.

GAMBAR FILTER SENTRIFUGAL

Jenis utama dari penyaringan sentrifugal adalah mesin batch tersuspensi, yang
diskontinyu di dalam operasinya; mesin batch bersiklus pendek otomatis; dan
pemusing konveyor kontinyu (continuous conveyor centrifuges). Di dalam
pemusing tersuspensi, media penyaring adalah kanvas atau tenunan kain logam.
Dalam mesin otomatis digunakan saringan logam yang baik; dalam konveyor
berpusing, medium penyaring biasanya adalah celah pada dindingnya sendiri.
peralatan sentrifugasi terdiri dari :

a. pengendapan sentrifugal/centrifugal settling

- tubular : pemisahan liquid-liquid emulsion

- disk bowl : pemisahan liquid-liquid

b. filtrasi sentrifugal

gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga


slurry dalam filter akan mengalir ke penyaring.

pada operasi sentrifugasi dengan cara pengendapan, kecepatan pengendapan


dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω) disamping faktor-faktor lain seperti pada
perhitungan kecepatan sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh
kecepatan sudut (ω), diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan,
viskositas dan diameter tabung centrifuge.

gaya-gaya pada sentrifugal separator

1. gaya sentrifugal

2. gaya grafitasi

contoh perhitungannya bisa dilihat di buku geankoplis

jika pengendapan dengan menggunakan sentrifugal kurang efisien, maka


digunakan sentrifugal filrasi. dimana sentrifugal filtrasi ini lebih rumuit dari
filtrasi biasa yang menggunakan perbedaan tekanan, dimana area aliran dan
gaya dorong meningkat sebanding dengan jarak horizontal.

GAMBAR FILTRATOR
DAFTAR PUSTAKA

http://www.blogger.com/feeds/8828284874982581336/posts/default

http://himateka-ftumj.tripod.com/Filtrasi.htm
http://www.google.com/imgres?hl=id&client=firefox-
a&tbo=d&rls=org.mozilla:id:official&biw=1024&bih=426&tbm=isch&tbnid=t_hJd
K-m4qCyiM:&imgrefurl=http://oteka-
stembayo.blogspot.com/2008/12/filtrasi.html&docid=mvEGRDpTCj-
t2M&imgurl=http://1.bp.blogspot.com/_msWrU5_WHVY/SThBP-
zbT0I/AAAAAAAAAN0/DFrkW2I9y_o/s320/fil4.JPG&w=320&h=314&ei=tRsbUYXdK
omJrAfAhYCgAw&zoom=1&iact=rc&dur=959&sig=110225089642910658986&pa
ge=1&tbnh=172&tbnw=176&start=0&ndsp=11&ved=1t:429,r:8,s:0&tx=67&ty
=95

http://www.google.com/imgres?hl=id&client=firefox-
a&tbo=d&rls=org.mozilla:id:official&biw=1024&bih=426&tbm=isch&tbnid=qzD
6Kah5VeutiM:&imgrefurl=http://oteka-
stembayo.blogspot.com/2008/12/filtrasi.html&docid=mvEGRDpTCj-
t2M&imgurl=http://2.bp.blogspot.com/_msWrU5_WHVY/SThAg7MYsII/AAAAAAAA
ANc/1RwNd6s-
Wys/s320/fil.JPG&w=320&h=269&ei=tRsbUYXdKomJrAfAhYCgAw&zoom=1&iact=
rc&dur=683&sig=110225089642910658986&page=1&tbnh=172&tbnw=204&st
art=0&ndsp=11&ved=1t:429,r:6,s:0&tx=140&ty=86

BACTH LEAF FILTER

Oleh Avin Ramadhan XIII / Kimia Industri (12903)

Filtrasi atau penyaringan adalah suatu pembersihan partikel padat dari suatu
fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana
zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari
penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Baik dalam skala
laboratorium dan skala industri.

Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan diklasifikasikan menjadi


Penyaring gaya berat (gravity filters), Penyaring tekanan (Pressure filters),
Penyaring vakum (Vacuum filters), Penyaring sentrifugal (Centrifugal filters).
Berdasarkan operasinya dibagi atas Cara batch (bertahap ) dan Cara continue
(berkesinambungan).

Filtrasi banyak dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada


pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan
pirogen dan pengotor pada air suntik injeksi dan obat‐obat injeksi, dan
membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula dan untuk memurnikan
bahan-bahan obat dari partikel dan bahan yang tidak diinginkan sehingga dapat
menjamin hasil akhir dari suatu produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat
yang ditentukan.

Filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas;
aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.
Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair
sebelum dibuang. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan
awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau
memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan
kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan.

Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi,
tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu
balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi
sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat yang
melewati balok dan media tersebut.

Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri
baik dengan cara batch maupun kontinyu.

Macam-Macam Filter

Penyaring berfungsi menahan dan menyangga partikel padatan , syarat


penyaring yang baik :

· secara mekanis kuat

· tahan korosi ( terhadap cairan yang ditangani )

· memberikan tahanan yang kecil terhadap aliran ( porosity besar )

Macam- macam filter antara lain:

· Filter Gravitasi (Gravity Filter)

· Filter Pelat dan Bingkai

· Batch Leaf Filter

· Filter Press

Batch Leaf Filter


Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake
disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari
saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun
tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.

Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake
lebih seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka, Filter tertutup dan kran masukan
terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang
dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat
tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan
terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan
umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan
sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel
besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan
tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.

Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan.


Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution
berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam
melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri
udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida
pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang
bertekanan udara.

Contoh : pembuatan Mg dari air laut.

Macam – macam penyaring daun :

· Moore

Penyaring Moore adalah penyaring daun yang orsinil. Kumpulan daun


penyaring dicelupkan dalam tangki slurry, daun penyaring dihubungkan dengan
sistim produksi vakum.

· Kelly

Penyaring ini berbentuk persegi panjang, ditempatkan dalam bejana silinder


horizontal. Kumpulan daun penyaring ini dikeluar masukkan ke bejana dengan
bantuan rel dan roda.

· Sweetland

Penyaring ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam
bejana bertekanan.

· Niagara

Penyaring ini ditempatkan dalam tangki vertical dan horizontal.

Cara kerja :
1. Kran masukan terbuka sehingga suspensi masuk ke saluran udara melalui
ventilasi ke saluran bagian atas dan bawah

2. Umpan di biarkan sebentar kemudian saluran keluaran dibuka lalu umpan


di alirkan.

3. Adanya perbedaan tekanan membantu cake di dalam melawan filter cloth.

DAFTAR PUSTAKA

Anonym.1995.farmakope Indonesia edisi IV.Departemen Kesehatan Republik


Indonesia,Jakarta

Anonym.2001.Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik.BPOM,Jakarta

Anonym.2001.Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Yang


Baik.BPOM,Jakarta

Gandjar, et al.,.2007.Kimia Farmasi Analisis.Pustaka Pelajar,Yogyakarta

Huisman, L. 1975. Slow Sand Filter. Netherlands: Delft University of Technology.

Kertiasa,Nyoman.2006.Laboratorium Sekolah & Pengelolaannya.Pudak


Scientific,Bandung.

Voight,R.1994.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi Kelima.Penerbit Gadjah


Mada University Press. Yogyakarta.

http://tsffaunsoed2010.wordpress.com/2012/05/22/filtrasi-dan-aplikasinya-dalam-
industri/

http://septafaesal.blogspot.com/2011/04/filtrasi_06.html

ROTARY VACUUM FILTRATION

Disusun oleh : Uswatun Hasanah

A. Pengertian Filtrasi

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan


melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya
padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan
sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa
cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan,
atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari
limbah cair sebelum dibuang

Proses pengoperasiannya sebagai berikut :


Pada permulaan filtrasi pada penyaring kue beberapa partikel padat memasuki
medium pori dan ditahan, tetapi dengan segera mulai berkumpul di permukaan
septum.

Setelah periode awal ini padatan mulai terfiltrasi; padatan tersebut mulai
menebal di permukaan dan harus dibersihkan secara periodik.Kecuali dilengkapi
kantong penyaring untuk pembersih gas, penyaring umumnya hanya digunakan
untuk pemisahan padat-cair.

Penyaring dapat dioperasikan dengan tekanan di atas atmosfer pada aliran atas
medium penyaring atau tekanan vakum pada aliran bawah.

dalam tugas ini saya memilih Jenis rotary vacuum filter karena paling banyak
digunakan pada skala besar di industri kimia karena dapat menangani padatan
yang sulit difilter, dan banyak dilengkapi sarana otomatis sehingga tenaga
manual yang dibutuhkan tidak banyak. Desain rotary vacuum filter juga sangat
bervariasi. Bentuk dasar rotari vacuum filter adalah Gambar 1. Filter ini
dilengkapi drum yang terus berputar. Tekanan di luar drum adalah tekanan
atmosferik, tetapi di dalam drum mendekati vakum. Drum ini dimasukkan ke
dalam cairan yang mengandung suspensi padatan yang akan difilter, lalu drum
diputar dengan kecepatan rendah selama operasi. Cairan tertarik melewati filter
cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan akan tertinggal di permukaan
luar drum membentuk cake. Jika cake akan diambil dari drum, putaran drum
dihentikan, drum dikeluarkan dari fasa cair, cake dicuci, dikeringkan, dan
kemudian diambil. Pengambilan padatan dari drum dilakukan dengan sejenis
pisau yang juga bermcam-macam jenis dan disainnya bergantung jenis cake.

gambar 1. skema rotary vacuum filter

gambar 2. skema rotary drum filter with vacuum

B. Rotary Vacuum Filter


Rotary Vacuum Filter adalah sebuah filter yang bekerja secara berkelanjutan
dimana bagian yang solid dari sebuah campuran dipisahkan oleh filter yang
hanya dapat dilalui oleh liquid atau gas, dalam hal ini keadaan vakum diperlukan
untuk mengakumulasi zat padat di permukaan.

C. Prinsip kerja

Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik tetapi di dalam drum mendekati
vakum. Drum dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi padatan,
lalu diputar dengan kecepatan rendah. Cairan tertarik melewati filter cloth
karena tekanan vakum, sedangkan padatan tertinggal di permukaan luar drum
membentuk cake.

gambar 3. skema cara kerja

D. Cara kerja

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, RVF (Rotary Vacuum Filter) bekerja
secara continous. Setiap perputarannya terdiri dari cake formation, cake washing
(jika diperlukan), drying, dan cake discharge.

Selama perputaran drum, tekanan vakum menarik liquid melalui medium filter
(cloth) di permukaan drum yang menahan padatan. Tekanan vakum mendorong
gas/udara melalui cake dan gas tersebut akan mendorong liquid masuk ke
dalam.

Filtrat dan aliran udara akan melalui pipa filtrat internal kemudian masuk ke
katup RVF dan bermuara di vakum receiver di mana liquid dipisahkan dari aliran
udara. RVF ini biasanya dilengkapi dengan liquid ring vacuum pump atau
barometric leg untuk menghasilkan tekanan vakum.

E. Perlakuan awal

Pemanasan

Proses pemanasan adalah pretreatment umpan filter yang paling sederhana.


Proses ini umumnya terbatas oleh stabilitas termal cake. Pemanasan terkadang
efektif dalam pretreatment umpan filter karena pemanasan dapat mengubah
karakteristik senyawa kimia menjadi bentuk tak stabil yang mudah difiltrasi.

2. Koagulasi dan Flokulasi

Metoda kedua adalah penambahan elektrolit untuk mendukung terjadinya


koagulasi dan flokulasi. Bahan elektrolit yang biasa ditambahkan bervariasi dari
asam/ basa sederhana sampai bahan polielektrolit sintetik. Elektrolit sederhana
menyebabkan terjadinya koagulasi-flokulasi dengan memilah-milah gaya tolak
menolak elektrostatik yang terjadi antara partikel koloid. Koloid akan terkoagulasi
menjadi partikel yang lebih besar, lebih padat (dense) dan lebih mudah difiltrasi.

3. Adsorpsi dengan Filter Aids

Metoda pretreatment ketiga adalah penambahan filter aids. Partikel koloid pada
cairan akan teradsorbsi pada filter aids. Filter aids ini akan mengurangi
kompresibilitas cake, mengurangi penetrasi partikel kecil lain yang tidak
diharapkan yang dapat menutupi pori-pori membran sehingga mengurangi laju
filtrasi.

F. Bagian Utama RVF

1. Filter Drum

Filter drum berbentuk silinder dan didesain untuk membawa medium filter (cloth)
yang berada pada permukaan luar. Permukaan dalam terbagi atas deretan sel
yang mengatur kapan keadaan vakum diaplikasikan ketika drum berotasi.

2. Wadah RVF (The Trough)

Wadah ini diisi dengan suspensi padatan yang akan difiltrasi. Dibutuhkan wadah
yang sesuai dengan filter drum agar dapat optimal dalam memisahkan padatan
dari suspensinya.
gambar 4. gambar bagian RVF

G. Aplikasi dalam industri

Industri Perminyakan

RVF digunakan untuk memisahkan heavy petroleum wax yang ditemukan pada
umpan asal lubricating oil. Pada industri ini, RVF digunakan untuk
meminimalisasi kehilangan pelarut sampai batas minimum untuk alasan
kesehatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan.

gambar 5. gambar RVF untuk industri minyak

2. Pengolahan Air dan Limbah

RVF digunakan untuk filtrasi bahan buangan yang sudah tercampur, juga dapat
digunakan untuk mengolah air mentah yang diambil dari bawah tanah.

3. Makanan dan Minuman

RVF didesain dengan spesifikasi khusus untuk menjamin kemurnian dan tidak
terkontaminasinya suatu produk.

4. Kimia dan Farmasi

Untuk aplikasi ini, RVF didesain khusus agar memenuhi tingkat kemurnian yang
sudah distandarkan sehingga resiko kontaminasinya kecil.

5. Pengolahan Logam Mulia

6. Pembuatan Kertas

7. Industri Batubara
8. Industri Kimia.

9. Industri pupuk

10. Industri mesiu

H. Kelebihan RVF

- Dapat digunakan untuk memfiltrasi padatan yang sulit difilter (kemampuan


filtrasinya tinggi).

- Banyak dilengkapi sarana otomatis sehingga tenaga manual yang dibutuhkan


tidak banyak.

- Desainnya sangat bervariasi tergantung pada jenis aplikasinya.

- Hasil pencucian cake lebih efektif.

- Dapat digunakan untuk proses filtrasi tekanan tinggi.

- Filter yang digunakan dapat bertahan lebih lama.

- Perawatannya mudah.

I. Kekurangan RVF

Efisiensi dari RVF akan berkurang dalam kondisi – kondisi berikut:

Terdapat cake yang membutuhkan waktu pengeringan yang lama untuk


mencapai titik kelembapan.

Filtrat yang membutuhkan pemisahan yang relatif lebih sulit pada bagian mother
and wash filtrates

Ukuran filtrat yang lebih kecil dari 1000 ppm atau lebih besar dari 5000 ppm

Cake yang membutuhkan washing lebih dari sekali.

Sumber :
staff.ui.ac.id/.../PTKSesi1RotaryVacuumFilter.pptx

http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/filtrasi-dan-aplikasinya-
dalam-industri/

http://alamkimia.wordpress.com/2011/12/29/filtrasi/

http://www.dartmouth.edu/~chemlab/techniques/vfiltration.html

FILTRASI VERTIKAL

Oleh : Nuansa Pagi Junita /12913 /16

A. PENGERTIAN FILTRASI

Filtrasi adalah operasi dimana campuran yang heterogen antara fluida dan
partikel-partikel padatan dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida
tetapi menahan partikel-partikel padatan. Hal yang paling utama dalam filtrasi
adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena
adanya gaya dorong,misalnya : gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal Pada
beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan
partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut-
turut pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan media tersebut. Pada
umumnya filter dapat digolongkan berdasarkan gaya dorong alami.

B. PRINSIP

Prefiltration dapat digambarkan hanya sebagai setiap langkah filtrasi


dimasukkan ke dalam proses manufaktur sebelum filtrasi akhir.Tujuan yang biasa
dalam melakukan penyaring farmasi adalah untuk menghilangkan partikel
keberatan dari obat cairan persiapan. Dalam mempengaruhi seperti pemurnian
di sana adalah kekhawatiran untuk tingkat di mana filtrasi berlangsung, dan
sejauh mana hasil sebelum partikel dipertahankan blok pori-pori filter cukup
untuk membuat filtrasi lebih lanjut sehingga lambat hingga praktis.Sebuah
kecukupan penghapusan partikel adalah tujuan prinsip.Tingkat filtrasi dan
throughput pertimbangan sekunder.Namun demikian, partikel akrual pada
relatif saringan akhir untuk yang porositas dan luas permukaan filter
menentukan tingkat yang sedang berlangsung filtrasi serta pemutusan akhirnya.
Dalam hampir semua proses farmasi dan biotek, filter akhir adalah mikroporous
membran, yang dibuat dari polimer berteknologi tinggi. hal ini tersedia secara
komersial dalam penentuan ukuran pori 0,04-8 mm, dan karena modenya
manufaktur adalah distribusi ukuran pori yang sempit. Akibatnya, filter ini
mungkin mempertahankan partikel ukuran lebih besar dari pori-pori mereka
peringkat ukuran dengan kehandalan yang hebat, seorang yang mekanisme
saringan partikel retensi retensi sedang atau pengecualian ukuran. menjadi
sangat efektif menghilangkan partikel sub-micronic, mereka mempertahankan
sehingga benar-benar bahwa dengan berat cairan dimuat mereka tidak mungkin
memiliki kapasitas yang signifikan untuk menghapus volume besar partikulat
sambil mempertahankan aliran fluida yang cukup di filter. Lebih penting lagi,
masalah partikulat yang lebih dengan filter akhir ditantang dan dipertahankan,
tinggi tekanan diferensial di filter akan menjadi. Hal ini diinginkan karena itu
secara luas diketahui bahwa filter melakukan retensi pada efisiensi tertinggi
partikel saat dioperasikan pada tekanan diferensial rendah (⊗p). Pada rendah ⊗
p filter mempertahankan partikel kecil melalui mekanisme penyerapan
adsorptif. Menurunkan tekanan operasi perbedaan akan memberikan
throughput yang lebih besar dari akan tinggi ⊗ p, karena semakin tinggi
perbedaan tekanan cenderung memampatkan penyaring kue render mereka
kurang permeabel.

C. METODE FILTRASI

Filtrasi dengan aliran vertikal dilakukan dengan membagi limbah ke beberapa


filter bed (2 atau 3 unit) secara bergantian. Pembagian limbah secara bergantian
tersebut dilakukan dengan pengaturan klep (dosing)dan untuk itu perlu
dilakukan oleh operator. Karena perlu dilakukan pembagian secara bergantian
tersebut, pengoperasian sistem ini rumit hingga tidak praktis.

Filtrasi dengan aliran vertikal dan horizontal mempunyai prinsip kerja yang
berbeda. Filtrasi horizontal secara permanen terendam oleh air limbah dan
proses yang terjadi adalah sebagian aerobik dan sebagian anaerobik.Sedangkan
pada filtrasi vertikal, proses yang terjadi cenderung anaerobik. Prinsip kerja
tersebut dapat dilihat pada sketsa berikut:

Mengingat faktor pengelolaan maka untuk finalisasi pengolahan limbah industri


filtrasi dengan aliran horizontal lebih sesuai, hingga dalam manual ini hanya
sistem tersebut yang dibahas dengan lebih rinci.Penyumbatan merupakan salah
satu faktor yang perlu diperhatikan didalam filtrasi horizontal. Bila penyumbatan
(clogging) ini terjadi maka konstruksi tersebut tidak akan berfungsi dengan
semestinya dan perlu dilakukan pembongkaran serta penggantian media dan hal
tersebut merupakan pekerjaan yang menyulitkan. Karena itu pemilihan media
merupakan salah satu issue yang amat penting didalam men desain filtrasi
horizontal. Sungguhpun pada tingkat finalisasi (post treatment), beban organis
dan padatan pada air limbah lebih besar dibanding filtrasi untuk pengolahan air
minum. Karena itu media yang lazim digunakan untuk filtrasi horizontal adalah
gravel (kerikil). Konstruksi demikian sering juga disebut sebagai : “Constructed
Wetland”; “Sub Surface Flow Wetland (SSF)”, atau; “Root Zone Treatment
Plant’.Beberapa syarat yang perlu diperhatikan untuk applikasi Filtrasi Horizontal
adalah:

Sedimen didalam limbah cair harus cukup rendah. Dalam hal ini masukan limbah
kedalam Imhoff cone dan setelah kira kira 1 jam sedimen nya harus kurang dari
1 ml/I. Sedangkan Suspended Solid yang tidak terendapkan harus kurang dari
100 ml/I Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah bila COD dari settleable
solid kurang dari 40% dari Total SS; ada kemungkinan bahwa padatan didalam-
nya adalah lemak (fat) dalam bentuk kolloida. Formasi lemak tersebut dapat
menghambat pengaliran didalam filtrasi horizontal (mengt. raagi hydraulic
conductivity)dan konsekwensinya mengurangi umur dan kinerja konstruksi.Kasus
seperti ini banyak dijumpai pada limbah industri makanan misalnya industri
dairy, pemotongan hewan, dlsb.

COD dari limbah tidak lebih dari kira kira 400 mg/I.Konsekwensinya cara ini lebih
baik digunakan untuk pengolahan lanjutan (post treatment) dan bukannya untuk
primary treatment.Proses treatment yang terjadi pada Filtrasi Horizontal amat
komplex.

Terdapat beberapa teori dan pendapat yang berusaha menjelaskan proses yang
terjadi. Misalnya bagaimana proses physical filtration,terjadinya intake udara,
pengaruh tanaman pada proses biologis,dlsb. Tetapi semua pendapat dan teori
tersebut masih merupakan rekaan dan masih terdapat banyak
kontroversi.Andaikata proses yang terjadi pada tiap bagian dapat
dijelaskan,masih terdapat pertanyaan besar untuk menjelaskan interaksi antar
tiap proses yang terjadi didalam keseluruhan konstruksi ini.

Anda mungkin juga menyukai