Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filtrasi adalah pemisahan koloid atau partikel padat dari fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu
tertahan. Dalam berbagai bidang proses penyaringan ini sangat diperlukan untuk
memisahkan partikel padat dengan fluida yang berupa gas maupun cairan. Filtrasi
ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga penyaringan
yang kompleks, dalam skala laboratorium bahkan dalam skala industri.
Operasi filtrasi sangat diperlukan dalam industri kimia terutama industri
kimia yang menghasilkan campuran padat-cair. Namun, setiap industri
memerlukan jenis filter yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dari masingmasing industri tersebut yang menyesuaikannya dengan bahan yang akan
difiltrasi.
Oleh karena banyaknya ragam bahan yang difiltrasi dan bermacam kondisi
operasi, maka jenis filter pun dapat dimodifikasi. Pada proses-proses pemisahan
yang sulit, proses filtrasi konvesional kurang mampu menyaring semua partikel
yang ingin diendapkan ataupun difiltrasi, sehingga harus didukung dengan
teknologi lain agar filtrasi lebih praktis, cepat, dan kualitas produk tidak
terdegradasi. Maka dari itu, kita perlu pemahaman khusus terhadap jenis-jenis
filter yang akan digunakan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas yang diberikan Dosen Pengampu mata kuliah Operasi
Teknik Kimia
2. Menjelaskan pengertian filtrasi
3. Memaparkan berbagai jenis filter beserta klasifikasinya
4. Menjelaskan kegunaan dari berbagai jenis filter
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Filtrasi


Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan atau septum, dimana zat padat itu
tertahan. Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan
sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa
cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau
keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari
limbah cair sebelum dibuang.
Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk
meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang
peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh
karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang
berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui
media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya
gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter
membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam
suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat yang
melewati balok dan media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot
plant/industri baik dengan cara batch maupun kontinyu.
2.1.1

Filtrasi Skala Laboratorium


Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang

tidak larut dalam cairan. Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas
saring dan hasil saringan disebut filtrat.

Gambar 2.1 Filtrasi skala laboratorium


2.1.2

Filtrasi Skala Industri

Gambar 2.2 Fitrasi skala industri


Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring
tidak berfungsi secara optimum. Fluida mengalir melalui media penyaring karena
adanya perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. penyaring dilakukan agar
dapat beroperasi pada:
1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring
2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring
3) Dan vakum pada bagian bawah
Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan
dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya
sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih
baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar
3

seperti pasir.Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk


suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah
cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum,
atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau
diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring terus-menerus
(steady) atau hanya sebagian. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring
diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus
dihentikan secara periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi. Dalam
saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan
beroperasi.
2.2 FaktorFaktor yang Mempengaruhi Proses Filtrasi
a. Debit filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter
secara efisien. Sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan sempurna,
akibat adanya aliran air yang terlalu cepat dalam melewati rongga diantara
butiran media pasir. Hal ini menyebabkan berkurangnya waktu kontak antara
permukaan butiran media penyaring dengan air yang akan disaring.
Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat melewati rongga antar butiran
menyebabkan partikelpartikel yang terlalu halus yang tersaring akan lolos.
b. Konsentrasi kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi.
Konsentrasi kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan menyebabkan
tersumbatnya lubang pori dari media atau akan terjadi clogging. Sehingga
dalam melakukan filtrasi sering dibatasi seberapa besar konsentrasi
kekeruhan dari air baku (konsentrasi air influen) yang boleh masuk. Jika
konsentrasi kekeruhan yang terlalu tinggi, harus dilakukan pengolahan
terlebih dahulu, seperti misalnya dilakukan proses koagulasi flokulasi dan
sedimentasi.
c. Temperatur
Adanya perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi,
menyebabkan massa jenis (density), viskositas absolut, dan viskositas

kinematis dari air akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan
mempengaruhi daya tarik menarik diantara partikel halus penyebab
kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuan besar partikel yang akan
disaring. Akibat ini juga akan mempengaruhi daya adsorpsi. Akibat dari
keduanya ini, akan mempengaruhi terhadap efisiensi daya saring filter.
d. Kedalaman media, ukuran, dan material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam
perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya
pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai
daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang
lama. Lagipula ditinjau daris segi biaya, media yang terlalu tebal tidaklah
menguntungkan dari segi ekonomis. Sebaliknya media yang terlalu tipis
selain memiliki waktu pengaliran yang pendek, kemungkinan juga memiliki
daya saring yang rendah. Demikian pula dengan ukuran besar kecilnya
diameter butiran media filtrasi berpengaruh pada porositas, laju filtrasi, dan
juga kemampuan daya saring, baik itu komposisisnya, proporsinya, maupun
bentuk susunan dari diameter butiran media.
Keadaan media yang terlalu kasar atau terlalu halus akan menimbulkan
variasi dalam ukuran rongga antar butir. Ukuran pori sendiri menentukan
besarnya tingkat porositas dan kemampuan menyaring partikel halus yang
terdapat dalam air baku. Lubang pori yang terlalu besar akan meningkatkan
rate dari filtrasi dan juga akan menyebabkan lolosnya partikelpartikel halus
yang akan disaring. Sebaliknya lubang pori yang terlalu halus akan
meningkatkan kemampuan menyaring partikel dan juga dapat menyebabkan
clogging (penyumbatan lubang pori oleh partikelpartikel halus yang
tertahan) yang terlalu cepat.
e. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya
debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi
diatas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk kedalam pori.
Dengan muka air yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi (bila filter dalam
keadaan bersih). Muka air diatas media akan naik bila lubang pori tersumbat

(terjadi clogging) terjadi pada saat filter dalam keadaan kotor. Untuk
melewati lubang pori, dibutuhkan aliran yang memiliki tekanan yang cukup.
Besarnya tekanan air yang ada diatas media dengan yang ada didasar
media akan berbeda di saat proses filtrasi berlangsung. Perbedaan inilah yang
sering disebut dengan kehilangan tekanan (headloss). Kehilangan tekanan akan
meningkat atau bertambah besar pada saat filter semakin kotor atau telah
dioperasikan selama beberapa waktu. Friksi akan semakin besar bila
kehilangan tekanan bertambah besar, hal ini dapat diakibatkan karena semakin
kecilnya lubang pori (tersumbat) sehingga terjadi clogging.
2.3 Kriteria Pemilihan Alat Filtrasi
Terdapat berbagai jenis alat filtrasi yang masing masing alat mempunyai
karakteristik karakteristik tersendiri. Dalam memilih alat filtrasi yang akan
digunakan, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
a) Jenis campuran
Campuran gas-padat memerlukan ruang filtrasi dan luas permukaan filter
yang lebih besar daripada campuran cair-padat. Hal ini disebabkan volume gas
lebih besar dari pada cairan. Disamping itu pada campuran gas-padat hanya
mungkin digunakan beda tekanan yang kecil
b) Jumlah bahan yang lolos dan tertahan,
Semakin besar jumlah campuran yang harus difiltrasi, semakin besar daya
filtrasi yang diperlukan dan dengan demikian juga semakin besar luas
permukaan total filter. Ukuran pemanfaatan yang optimal dapat berupa luas
permukaan filter yang sebesar mungkin dengan ruang filter yang sekecil
mungkin.
c) Tekanan filtrasi (beda tekanan)
Tekanan filtrasi mempengaruhi jenis konstruksi dan ukuran alat filtrasi.

d) Jenis operasi,
Konstruksi alat pada dasarnya berbeda untuk operasi yang kontinu atau
yang tidak kontinu.
e) Pencucian
Bila cake filter harus dicuci , diperlukan tambahan perlengkapan untuk
mencuci. Tergantung pada jenis cairan pencuci yang digunakan, yaitu apakah
mengandung air, mudah terbakar atau beracun, maka alat filtrasi harus
dikonstruksi dengan cara yang berbeda-beda (misalnya terbuka, tertutup,
dengan perangkat penghisap, dengan ruang-ruang terpisah)
f) Sifat bahan yang di filtrasi,
Baik konstruksi maupun bahan yang dipakai untuk membuat alat filtrasi
tergantung pada bahan yang difiltrasi, apakah bersifat asam, basa, netral,
mengandung air, mudah terbakar, tahan api, peka terhadap oksidasi, steril,
panas atau dingin. Konstruksi dapat terbuka, tertutup atau dalam lingkungan
gas inert.
g) Sifat Filtrasi
Apakah cake filter yang terbentuk dapat ditekan atau tidak dapat ditekan,
tergantung pada ukuran dan bentuk partikel bahan padat. Sifat cake filter itu
selanjutnya mempengaruhi luas permukaan filter, tebal cake, beda tekanan, dan
juga ukuran pori dari media filter.

2.4 Medium Filter


Suatu medium filter (septum) pada setiap filter harus memenuhi syaratsyarat, yaitu sebagai berikut :
1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring, dan menghasilkan
filtrat yang cukup jernih.
2. Tidak mudah tersumbat.
3. Harus tahan secara kimia dan kuat secara fisik dalam kondisi proses.
4. Harus memungkinkan penumpukan ampas, dan pengeluaran ampas secara
total dan bersih.
5. Tidak boleh terlalu mahal.
Dalam filtrasi industri medium filter yang banyak digunakan ialah kain
kanvas, baik yang dengan anyaman kepar atau yang lain. Dalam hal ini terdapat
kanvas dengan berbagai bobot dan anyaman, masing-masing untuk penggunaan
tertentu. Untuk zat cair yang bersifat korosif digunakan medium filter yang lain,
seperti kain wol, tenunan logam monel atau baja tahan karat, tenunan gelas atau,
kertas. Kain sintetis seperti nilon, polipropilena, Saran dan Dacron juga sangat
tahan secara kimia.
2.5 Jenis-jenis alat
Alat filtrasi (filter) dapat diklasifikasikan berdasarkan gaya dorong (driving
force) menjadi dua golongan, yaitu filter klarifikasi (clarifying filter, gravity filter)
dan filter ampas (cake filter, pressure filter).
1. Filter klarifikasi
Filter ini dikenal juga sebagai filter hamparan tebal (deep bed filter), karena
partikel-partikel zat padat ditangkap di dalam medium filter dan biasanya tidak
ada lapisan zat padat yang terlihat dari permukaan medium. Filter ini biasanya
digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya kecil dan menghasilkan
gas yang bersih atau zat cair yang bening, seperti minuman. Klarifikasi berbeda
dengan penapisan karena pori medium filter ini jauh lebih besar dari diameter
partikel yang harus dipisahkan.partikel-partikel itu ditangkap oleh gaya-gaya
permukaan dan dibuat tidak bisa bergerak di dalam saluran aliran, dan walaupun

mengakibatkan diameter efektif saluran itu menjadi lebih kecil, namun biasanya
tidak sampai menyebabkan saluran itu buntu.

Gambar 2.3 Filter klarifikasi

2. Filter Cartridge
Filter Cartridge umumnya beroperasi paling efektif dan ekonomis pada
aplikasinya memiliki tingkat kontaminasi kurang dari 100 ppm. Untuk aplikasi
kontaminasi berat, cartridge biasanya digunakan sebagai proses filtrasi
akhir.Tersedia dengan berbagai macam model dan type, diantaranya :
a. Wound Cartridge Filter
Material:NaturalSynthetic
Fungsi: menghilangkan partikel-partikel halus
Filter Micron : 0.5 - 150 micron
Panjang : 5-10-20-30-40"
b. Melt-Blown Cartridge Filter
Material : polypropylene micro fibers
Fungsi : menghilangkan partikel halus
Filter Micron : 1-75 micron
Panjang : 5-10-20-30-40"
c. Activated Carbon Cartridge Filter
Material: Polypropylene, polyester dan granular activated carbon
Fungsi : menghilangkan warna, bau, rasa kontaminasi, pestisida,
klorin dan zat organik lainnya
Filter micron : 1-25 micron
Panjang : 4-5-7-10-20-30"
d. Stainless Steel Cartridge Filter
9

Material : stainless steel


Fungsi : menghilangkan pasir dan karat
Filter micron : 70 micron
Panjang : 4-5-7-10-20"
e. Pleated Cartridge Filters
Material: Pleated polypropylene atau stainless steel bagian dalam

menggunakan polypropylene
Fungsi : menghilangkan pasir dan karat
Filter micron : 50 micron
Panjang : 4-5-7-10-20"

Gambar 2.4 Filter Cartridge


3. Filter tangki
Filter klarifikasi bekerja menggunakan gaya dorong gravitasi, ini
merupakan tipe yang paling tua dan sederhana. Salah satu filter ini tersusun atas
tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasirpasir berpori dimana fluidanya mengalir secara laminer. Filter ini digunakan untuk
memproses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan.
Contohnya : pada pemurnian air. Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau
logam tetapi untuk pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah
yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau
keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan
padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh
batuan atau kerikil setinggi 1ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa
dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk
menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan
cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
10

Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan


kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk
menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.

Gambar 2.5 Filter penyaringan air

4. Continous Precoat Filter


Filter precoat digunakan untuk memberikan solusi kontaminasi solid tidak
larut. Mereka mewujudkan kaku, semi fleksibel atau fleksibel layar di mana filter
diendapkan media. Selama proses filtrasi media filter dan padatan disaring
membentuk bed filter, yang bekerja sebagai elemen saringan tambahan untuk
mengumpulkan kontaminan jauh lebih halus. "bed" media dapat menyaring
berdasarkan adsorpsi dan dengan cara mekanis. Filter ini diisi dengan suspensi di
bawah tekanan dan melewati bed filter, meninggalkan padatan di bed filter. Air
murni kemudian dikumpulkan setelah elemen filter. Nama "precoat filter" kadangkadang diberikan kepada elemen filter lainnya, yang terdiri dari bahan pelapis
secara permanen terikat pada layar mekanis.
Sebelum start-up filter lapisan media utama harus disimpan pada layar
dasar. Jumlah yang benar media filter dicampur dengan cairan bersih dan
kemudian dipompa ke dalam tubuh filter, di mana itu disimpan seragam atas

11

elemen filter. Lapisan precoat terbentuk begitu merata karena, ketika sedang
terbentuk, perbedaan tekanan sedikit diproduksi dan aliran cairan selalu
mengambil jalan yang paling sedikit perlawanan. Untuk mendapatkan filtrasi
sangat halus, proses dapat diulang dengan dosis lebih lanjut dari media yang lebih
halus untuk menempatkan di lapisan kedua media ini pada hari pertama. Jika
suspensi dengan didominasi koloid, partikel padat kompresibel atau sangat halus
harus disaring, maka prestasi filter akan menurun cepat dengan tidur saringan
perusahaan. Masalah ini dapat dihindari, jika media penyaring suspensi
ditambahkan, yang menghasilkan lapisan filter longgar dan lebih permeabel.

Gambar 2.6 Precoat filter

5. Filter Ampas
Filter ampas digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya
besar dalam bentuk ampas atau kristal ataupun lumpur. Biasanya filter ini
diperlengkapi untuk pencucian zat padat dan untuk mengeluarkan sebanyakbanyaknya sisa zat cair dari zat padat itu sebelum zat padat itu dikeluarkan dari
filter. Medium filter pada filter ini relatif lebih tipis dibandingkan dengan yang
digunakan dalam medium filter. Pada awal filtrasi sebagian partikel padat masuk
ke dalam pori medium dan tidak dapat bergerak lagi, tetapi segera setelah itu
bahan itu terkumpul pada permukaan septum. Setelah periode pendahuluan yang
berlangsung beberapa saat itu, zat padat itulah yang melakukan filtrasi, bukan
septum lagi. Ampas itu terlihat mengumpul sampai ketebalan tertentu pada
permukaan itu dan harus sewaktu-waktu dikeluarkan.
Berdasarkan prinsip operasinya, filter ampas dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa kelompok, yaitu filter tekanan dan filter vakum. Filter tekanan dapat

12

memberikan perbedaan tekanan yang cukup besar melintas septum sehingga


menghasilkan filtrasi yang cukup cepat dengan zat cair viskos atau zat padat
halus.
Penyaring ampas memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai
suatu kue kristal atau lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk
membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang.
Proses pengoperasiannya sebagai berikut:
1) Pada permulaan filtrasi pada penyaring cake beberapa partikel padat
memasuki medium pori dan ditahan, tetapi dengan segera mulai
berkumpul di permukaan septum.
2) Setelah periode awal ini padatan mulai terfiltrasi; padatan tersebut
mulai menebal di permukaan dan harus dibersihkan secara periodik.
Kecuali dilengkapi kantong penyaring untuk pembersih gas, penyaring
umumnya hanya digunakan untuk pemisahan padat-cair.
3) Penyaring dapat dioperasikan dengan tekanan di atas atmosfer pada
aliran atas medium penyaring atau tekanan vakum pada aliran bawah.
6. Filter tekanan
Ada dua proses untuk filter tekanan ini, yaitu secara Batch dan Kontiniu.
a. Secara Batch
1) Filter Kempa (filter press)
Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan (plate) yang dirancang
untuk memberikan sederetan ruang atau kompartemen dimana zat padat itu
akan mengumpul. Lempengan itu ditutup dengan medium filter, seperti
kanvas. Bubur umpan masuk ke dalam masing-masing komponen itu
dengan tekanan. Cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa
pengeluar, dan meninggalkan ampas (zat padat) basah di dalam ruang itu.
Lempengan tersebut ada yang berbentuk bujur sangkar atau lingkaran, dan
ada yang vertikal atau horizontal.

13

Gambar 2.7 Mesin Pres Bersaringan (Filter Press)


Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya
padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring
seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan
tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan,
meninggalkan padatan cake basah dibelakangnya. Plat dari suatu mesin
pres bersaringan dapat berbentuk persegi atau lingkaran, vertikal atau
horizontal. Kebanyakan kompartemen padatan dibentuk dengan penyelia
plat polipropelina cetakan. Dalam desain lain, kompertemen tersebut
dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate-and-framepress), yang
didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubahubah.
Pengoperasian mesin pres bersaringan (filter press) jenis plat dan
bingkai (plate and frame) adalah sebagai berikut:

Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam,
dengan kain melingkupi permukaan setiap plat, dan ditekan dengan
keras bersama dengan memutar skrup hidraulik.

Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.

Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian


tersebut.

Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam


setiap bingkai.

Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan


plat.

14

Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat


(corrugation), dan keluar dari mesin press.

Setelah merangkai mesin pres, lumpur dimasukkan dengan pompa


atau tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.

Filtrasi dilanjutkan sampai cairan tidak lagi muncul pada keluaran


atau tekanan filtrasi secara tiba-tiba meningkat.

Hal ini terjadi ketika bingkai penuh padatan atau tidak ada lumpur
lagi yang dapat masuk.

Jika hal demikian terjadi, mesin pres dapat dikatakan mengalami


kemacetan (jammed). Cairan pencuci mungkin dapat digunakan
untuk membersihkan pengotor yang larut dari padatan, setelah itu
kue dapat ditiup dengan kukus (steam) atau udara untuk
membersihkan cairan yang tersisa.

Mesin pres kemudian dibuka, dan padatan kue dihilangkan dari


medium penyaring dan dipindahkan ke konveyor atau tempat
penampungan.

Dalam banyak mesin pres, operasi tersebut dilakukan secara


otomatis.

2) Filter plat-dan-bingkai (plate-and-frame filter)


Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai.
Plat dan bingkai terpasang dengan suatu medium filter di atas sisi masingmasing plat itu. Plat tersebut mempunyai saluran yang memotong plat
tersebut sehingga filtrat cairan yang bersih dapat mengalir ke bawah
pada masing-masing plat tersebut. Pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun
secara bergantian dengan filter kain dengan arah berkebalikan pada tiap
pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan sebagai kesatuan gaya
mekanik (oleh sekrup/secara hidrolik). Slurry dipompakan ke dalam
penekan dan mengalir melalui saluran pipa ke dalam bingkai yang terbuka
sehingga slurry tersebut mengisi bingkai itu. Aliran

filtrate mengalir

melalui medium filter dan partikel padat membentuk sebagai cake di

15

bagian atas sisi bingkai kain itu. Filtrat mengalir antara medium filter dan
muka plat melalui saluran keluar. Proses filtrasi berlangsung sampai
bingkai tersebut diisi sepenuhnya dengan partikel padat. Ketika bingkai itu
telah diisi sampai penuh,maka bingkai dan plat tersebut terpisah dan cake
tersebut dibuang. Kemudian filter atau saringan itu dipasang kembali dan
proses filtrasi diulangi lagi.
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan
bingkai. Yang paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal
mengenali suspensi pada pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap
pelat untuk mangalirkan cairan (pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain
mempunyai saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan air
pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran terpisah untuk
memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman tertutup).
Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di tengah.
Umpan suspensi masuk melalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang
pada pojok kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi
masuk ke bingkai menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada
suspensi diumpankan pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat.
Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kainkain dari kedua sisi pelat ke keluaran yang berupa klep atau menuju
saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang pada pojok lain dari pelat
dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelat-pelat tidak oleh
bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep dan
pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi
pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya
dari pelat-pelat. Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara
pelat tersedia untuk suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci,
fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau masukan
campuran balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai,
dan lewat menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini

16

terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka
seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam lubang di bawah
penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan
memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan,
dan sebuah siklus baru filtrasi dimulai.
Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan
kedua keluaran bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada
pojok lainnya dari pelat. Pencucian sederhana adalah ketika pencucian
mengalir melalui cake dengan jalan yang sama seperti filtrat. Ekspresi
trhough washing atau every other plate washing membutuhkan
penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu
tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara
bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai seperti sebelumnya.
Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada bingkai di
kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu
tombol). Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga
tombol) ke dalam masukan pencuci.
Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada
pengiriman tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk
oleh lubang di sebelah pojok kanan bawah pelat dan bingkai. Empat
saluran memungkinkan untuk mengoperasikan dengan menggunakan
pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pencucian.
Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak
ada pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun). Filtrat meninggalkan
setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake.
Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake
ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran
kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran
pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake
sangat berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu

17

menggantikan penekan pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala


besar.

Gambar 2.8 Filter plat-dan-bingkai (plate-and-frame filter)


3) Filter selongsong-dan-daun (shell and leaf filter)
Untuk penyaringan pada tekanan yang lebih tinggi daripada filter di
dalam filter plat-dan-bingkai, serta untuk menghemat tenaga manusia, atau
bila pencucian ampas itu harus lebih efektif, kita dapat menggunakan filter
selongsong-dan-daun (sheel and leaf filter). Dalam model tangki
horizontal, seperangkat daun disusun pada suatu rak yang dapat ditarik
keluar. Pada waktu operasi, daun-daun itu terletak di dalam selongsong
yang tertutup. Umpan masuk melalui sisi tangkai, sedangkan filtrat lewat
melalui daun dan keluar melalui sistem pipa pembuangan.
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya
cake disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui
saluran dari saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake,
daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.

18

Gambar 2.9 Filter selongsong-dan-daun (shell and leaf filter)


Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi dapat
masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke
selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan
terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan terbuka, maka kran
akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan umpan yang
berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang
lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari
pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan
tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.

b. Secara Kontinu
1. Teromol Putar
Filter ini terdiri dari sebuah tromol horizontal dengan permukaan yang
mempunyai alur-alur yang berputar dengan kecepatan yang konstan.
Prinsip kerjanya adalah umpan yang berupa zat padat dimasukkan ke alur
tromol yang berputar yang kemudian dengan bantuan air pembilas maka
terpisahlah zat padat dan zat cair. Zat cair masuk ke dalam palung dan zat
padat tertahan di pisau kikis atau scrap.

19

Gambar 2.10 Teromol Putar


2. Rotary Horizontal Filter
Filter ini merupakan sebuah filter vakum dengan permukaan filter
gelang yang berputar yang terbagi kepada beberapa sektor. Sebagai filter
horizontal yang berputar, filter ini secara berturut-turut menerima lumpur
(slurry), dicuci, dikeringkan. Efisiensi pencucian lebih bagus dibandingkan
dengan filter cakram berputar (rotary disk filter). Filter secara luas
digunakan dalam ekstraksi biji-bijian, pencucian pulp, dan proses yang
berkapasitas besar lainnya.

Gambar 2.11 Rotary Horizontal Filter


7. Filter Vakum
Filter vakum menggunakan prinsip fisik mekanis, yaitu filtrasi. Komponen
alat ini adalah dua wadah penampung yang dibatasi oleh filter, serta sebuah
lubang untuk pompa vakum. Wadah pertama yang terletak di bagian atas
berfungsi untuk menampung cairan yang akan disterilisasi, dan wadah penampung
kedua yang terletak dibawah berfungsi untuk menampung cairan yang sudah
20

disterilisasi. Kedua wadah ini dibatasi oleh filter berpori-pori besar. Filter ini akan
dilapisi lagi dengan membrane sesuai dengan kebutuhan. Wadah bagian bawah
memiliki lubang yang dapat dihubungkan dengan pompa vakum. Saat bagian
bawah vakum, cairan dari wadah atas akan tertarik untuk melewati filter menuju
bagian bawah.
Ada dua proses untuk filter vakum ini, yaitu secara Batch dan Kontinu.
a. Secara Batch
1) Nutsche Vakum
Nutsche filter adalah alat filtrasi yang dapat digunakan untuk proses
filtrasi bertekanan atau vakum. Biasanya dioperasikan dengan sistem batch
di industri seperti industri kimia, pewarna, farmasi/obat-obatan, dan
pengolahan air limbah. Alat ini bekerja dimana penyaringan vakum atau
tekanan dapat dilakukan secara tertutup dalam vessel dan padatan dapat
dibuang langsung ke sebuah drier.
Saat ini nutsche filter didesain untuk melakukan banyak tugas
termasuk reaksi, filtrasi, mencuci cake, dan thermal drier pada satu unit.
Alat ini dilengkapi proses kontrol dengan parameter seperti tekanan,
temperatur dan pH. Nutsche filter sangat cocok untuk bahan yang
flammable, toxic, dan korosif.
Urutan proses kerja nutsche filter adalah sebagai berikut.
Slurry
Slurry dimasukkan kedalam filter, tekanan diaplikasikan untuk
menekan slurry agar filtrat dapat menembus tahanan cake yang bertumpuk
diatas media filter. Slurry dengan distribusi kekasaran yang luas akan
mengendap lebih dulu, fine partikel akan mengendap diatas partikel kasar
lebih lama, dan akan membentuk hambatan cake lagi.
Pencucian cake
Dalam tahap pencucian cake, air pencuci disemprot dari atas, akan
tetapi efisiensinya rendah jika ketebalan cake tidak merata. Keuntungan
dari nutsche filter adalah cake yang terbentuk merata, sehingga efisisensi
21

pencucian meningkat. Efisiensi pencucian akan jauh meningkat apabila


tidak ada gas atau udara yang masuk ke dalam cake saat pencucian
berlangsung. Hal ini dicapai dengan detektor khusus yang memonitor
kelembaban permukaan cakedan apabila udara atau gas mulai memasuki
vessel, akan ada sinyal yang ditransmisikan untuk menutup katup filtrat
dan membukanya kembali untuk proses pencucian berikutnya.
a. Cake repulping
Banyak proses memerlukan efisiensi pencucian yang tinggi untuk
menghilangkan cairan kontaminan dari produk dan mencuci cakedengan
repulping akan menghasilkan produk dengan kemurnian tinggi. Cake yang
terbentuk diaduk sehingga terbentuk suspensi dalam cairan pencuci.
b. Pressure drying/pengeringan bertekanan
Dalam tahap pengeringan, udara, atau gas dihembuskan kedalam
cakesampai tercapai kelembaban yang diinginkan. Untuk mencapai
kelembaban yang minimum, cake dihaluskan dengan membalikan rotasi
pengaduk dan tekanan pada permukaan dikontrol dengan sistem hidrolik.

Gambar 2.12 Proses kerja nutsche filter


Kelebihan nutsche filter antara lain:
a. Dapat digunakan untuk vacuumatau pressure filtration

22

b. Gas inert dapat di jaga


c. Kontaminasi pada cake minimal
d. Recovery filtratnya tinggi
e. Tidak ada filtrat yang menguap ke atmosfer, jadi kalau filtratnya
toxic tidak berbahaya
f. Transfer panas dapat diaplikasikan untuk menjaga suhu filtrasi
Kekurangan nutsche filter antara lain:
a. Tidak cocok untuk proses kontinyu
b. Kapasitas kecil
b. Secara Kontinu
1) Rotary Vacum Drum Filter (filter tromol putar)
Penyaringan, pencucian, dan melepaskan cake merupakan suatu
proses yang kontiniu. Sebuah drum ditutupi dengan suatu medium filter
yang cocok. Drum tersebut berputar dan sebuah katup otomatis yang
terdapat di tengah-tengah drum itu beroperasi untuk mengaktifkan proses
penyaringan, pengeringan, pencucian, dan melepaskan cake yang ada di
dalam siklus itu. Filtrat keluar melalui poros sumbu filter (saringan) itu.
Katup yang otomatis itu menyediakan saluran terpisah untuk filtrat dan
pencucian cairan. Perbedaan tekanan maksimum untuk vakum filter hanya
1atm. Jika drum tersebut terisi dalam sebuah sel, maka tekanan 1 atm
tersebut dapat dipakai. Pada saat ini, proses dengan kapasitas yang besar
menggunakan filter kontiniu (continuous filter). Keuntungan yang penting
adalah saringannya kontiniu dan otomatis dan biaya tenaga kerja secara
relatif rendah. Walaupun, memerlukan biaya modal yang relatif tinggi.
Pengoperasiannya sebagai berikut :

Drum berputar dengan arah horizontal pada kecepatan 0.1 s.d. 2 r/min
mengaduk lumpur yang melaluinya.

23

Medium penyaring, seperti kanvas, melingkupi permukaan dari drum,


sebagian dibenamkan dalam cairan. Di bawah drum utama yang berputar,
terdapat drum yang lebih kecil permukaan padat.

Di antara dua drum tersebut ada ruang tipis berbentuk radial membagi
ruang anular kedalam kompartemen-kompartemen, setiap kompartemen
tersambung dengan pipa internal ke suatu lubang dalam plat berputar pada
rotary valve.

Vakum dan udara secara bergantian dimasukkan pada tiap-tiap


kompartemen dalam drum berputar.

Penyaring bergaris-garis menutupi permukaan yang tampak pada tiap-tiap


ruang membentuk suatu pergantian panel.

Filtrat dan cairan pencuci dialirkan bersama melalui suatu pipa tercelup;
padatan dibuang dengan mengalirkan udara melalui kain dari tapal diam di
dalam drum, menyentuh kain penyaring.

Perubahan arah secara tajam pada roller mengakibatkan padatan jatuh


terbuang. Kain dicuci dari roller pada bagian bawah drum.

Cairan pencuci dipercikkan secara langsung pada permukaan ampas.


Jumlah drum yang terendam merupakan suatu variabel.

Penyaring umpan diposisikan dari dasar beroperasi sekitar 30% dari


daerah penyaringan yang terendam di dalam lumpur.

Tebal ampas yang terbentuk pada penyaring vakum berputar di industri


adalah 3 s.d.40mm (1/8 s.d. 1.5in).

Ukuran drum standard bervariasi dari diameter 0.3m (1ft) dengan diameter
permukaan 0.3m s.d. diameter 3m (10ft) dengan diameter permukaan 4.3m
(14ft).

24

Gambar 2.13 Rotary Drum Filter


2) Horizontal Belt Filter (filter sabuk horizontal)
Proses ini bisa menghasilkan filtrat yang cukup jernih sampai kira-kira
10ppm. Belt filter horisontal merupakan salah satu jenis vakum filter yang
paling sering digunakan di industri, karena fleksibilitasnya dalam
pengoperasian, tahan terhadap slurry yang korosif dan mempunyai
kapasitas besar. Alat ini juga dapat digunakan untuk memisahkan padatan
dari slurry dengan konsentrasi padatan dalam slurry yang dapat mencapai
50-55%. Tebal cake yang terbentuk 100-150mm dan luas aktif untuk
filtrasinya sebesar 0,18-120m2. Konsumsi energi yang rendah dan laju
filtrasi tinggi membuat belt filter horisontal menjadi pilihan yang sangat
baik untuk proses mineral, bijih metalurgi, pengolahan kimia, serta
pengolahan makanan.

Gambar 2.14 Horizontal Belt Filter (filter sabuk horizontal)


3) Rotary Disk Filter
Filter ini terdiri dari cakram sepusat vertikal yang menjulang pada
batang pemutar horizontal. Prinsip operasi dari filter ini sama dengan

25

prinsip operasi rotary vacuum-drum filter. Tiap-tiap cakram berongga dan


dilapisi dengan kain penyaring (medium filter) dan masuk ke dalam
lumpur (slurry). Cake yang terbentuk dicuci, dikeringkan, ketika cakram
tersebut lebih tinggi separuh dari putarannya. Proses pencucian lebih
sedikit efisiensinya dibandingkan dengan tipe drum berputar (rotating
drum type).

Gambar 2.15 Rotary Disk Filter

2.4

Perawatan Peralatan Filtrasi


Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan

menjadi lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :

Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara


sehingga partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel
lagi.

Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media


padatan atau partikel.

Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat
sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.

2.5

Pemeriksaan Alat Filtrasi

26

Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak


terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring
tidak berfungsi secara optimum. Fluida mengalir melalui media penyaring karena
adanya perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. Pemeriksaan penyaring
dilakukan agar dapat beroperasi pada:

Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring,

Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring,

Dan vakum pada bagian bawah.


Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada

cairan dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan
gaya sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak
lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar
seperti pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk
suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah
cair. Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum,
atau pemisah sentrifugal.

2.6

Penggunaan Filtrasi
a. Filtrasi digunakan untuk memisahkan partikel dan cairan dalam suspensi,
dimana cairan bisa menjadi cair, gas atau cairan superkritis. Tergantung
pada aplikasi, salah satu atau kedua komponen dapat diisolasi.
b. Filtrasi, sebagai operasi fisik sangat penting dalam kimia untuk pemisahan
bahan komposisi kimia yang berbeda. Sebuah pelarut dipilih yang larut
satu komponen, sementara tidak larut yang lain. Dengan melarutkan
campuran dalam komponen pelarut yang dipilih, satu akan masuk ke
dalam larutan dan melewati saringan, sementara yang lain tetap
dipertahankan. Ini adalah salah satu teknik yang paling penting yang
digunakan oleh ahli kimia untuk memurnikan senyawa.
27

c. Filtrasi juga penting dan banyak digunakan sebagai salah satu unit operasi
teknik kimia. Mungkin sekaligus digabungkan dengan unit operasi lain
untuk proses aliran umpan, seperti dalam biofilter, yang merupakan
gabungan perangkat pencernaan filter dan biologis.
d. Filtrasi berbeda dari penapisan(sieving), di mana pemisahan terjadi pada
lapisan berlubang tunggal (tapisan). Dalam penapisan, partikel yang terlalu
besar untuk melewati lubang ayakan dipertahankan (lihat distribusi ukuran
partikel). Dalam filtrasi, kisi-kisi multi layer tetap partikel-partikel yang
tidak dapat mengikuti saluran berliku-liku dari filter. Partikel oversize
dapat membentuk lapisan kue di atas filter dan juga dapat menghalangi
kisi filter, mencegah fasa fluida mulai persimpangan filter (blinding).
Istilah filter diterapkan pada membran mana kisi pemisahan begitu tipis
sehingga permukaan menjadi zona utama pemisahan partikel, meskipun
produk-produk ini bisa digambarkan sebagai tapisan.
e. Filtrasi berbeda dari adsorpsi, di mana tidak ukuran fisik dari partikel yang
menyebabkan pemisahan tetapi efek dari muatan permukaan adsorpsi.
Beberapa perangkat yang mengandung arang aktif dan resin pertukaran ion
secara komersial disebut filter, meskipun filtrasi bukan fungsi utama
mereka.
f. Filtrasi berbeda dari penghilangan kontaminan magnetik dari cairan
dengan magnet (biasanya minyak pelumas, pendingin dan minyak bakar),
karena tidak ada media filter. Perangkat komersial yang disebut "filter
magnet" telah dijual, tapi namanya hanya mencerminkan penggunaannya,
bukan modus operasi.
2.7

Aplikasi Proses Filtrasi di Industri


Aplikasi dalam industri, proses filtrasi terdapat pada alat rotary vacuum

filter. Berikut ini adalah aplikasinya :


a. Industri Perminyakan
RVF digunakan untuk menghasilkan heavy petroleum wax yang
ditemukan pada umpan asal lubicrating oil.
b. Pengolahan Air Limbah
RVF digunakan untuk filtarsi bahan buangan yang sudah tercampur.

28

c. Makanan dan Minuman


RVF didesain dengan spesifikasi khusus untuk menjamin kemurnian dan
tidak terkontaminasinya suatu produk.
d. Kimia dan Farmasi
Untuk aplikasi ini, RVF didesain khusus agar memenuhi tingkat
e.
f.
g.
h.

kemurnian yang sudah distandarkan sehingga resiko kontaminasinya kecil.


Filter kopi agar kopi tetap terpisah dari dasar
HEPA filter di AC untuk menghilangkan partikel-partikel dari udara
Belt filter untuk mengekstrak logam berharga di pertambangan.
Filtrasi menggunakan Tungku untuk mencegah unsur-unsur tungku dari

fouling dengan partikel.


i. Sistem pneumatik menyampaikan sering menggunakan filtrasi untuk
menghentikan atau memperlambat aliran material yang diangkut, melalui
penggunaan suatu baghouse.
j. Di laboratorium, sebuah Bchner saluran sering digunakan, dengan kertas
filter yang berfungsi sebagai penghalang berpori.

BAB III
PENUTUP
.1

Kesimpulan
1. Filtrasi (penyaringan) adalah proses pemisahan partikel zat padat dari
fluida dengan jalan melewatkan fluida tersebut melalui suatu medium
penyaring atau septum (septum), dimana zat padat itu tertahan. Istilah
medium penyaring dapat dikatakan juga sebagai medium berpori (filter
cloth).
2. Syarat-syarat septum pada setiap penyaring harus dapat menahan padatan
yang disaring, menghasilkan filtrat yang cukup jernih, harus tidak
tersumbat, harus tahan zat kimia dan cuku kuat secara fisik terhadap
operasi yang terjadi, harus dapat membuat semua kue mudah untuk
dibuang, dan harus berharga wajar.
3. Proses-proses filtrasi dipengaruhi oleh temperatur, konsentrasi kekeruhan,
debit filtrasi, tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan,dan
kedalaman media, ukuran, dan material.

29

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2011.

Filtrasi.

http://alamkimia.wordpress.com/2011/12/29/filtrasi/.

Diakses pada tanggal 24 Maret 2016


Anonim. 2011. Modul Filtrasi. www.4shared.com. Diakses pada tanggal 21 Maret
2016
Farmasi Unsoed. Mei 2012. Filtrasi dan Aplikasinya dalam Industri.
http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/filtrasi-danaplikasinya-dalam-industri/ . Diakses tanggal 22 Maret 2016
Mahardika,

R.

2011.

Peralatan

Pemisahan.

http://mahardika-

duniaku.blogspot.com/2011_09_01_archive.html. Diakses pada tanggal 21


Maret 2016
Huisman, L. 1975. Slow Sand Filter. Netherlands: Delft University of Technology
Kertiasa, N. 2006. Laboratorium Sekolah & Pengelolaannya. Pudak Scientific,
Bandung.

30

McCabe W.L., Smith J.C., and HarriotP. 1990. OperasiTeknik Kimia.


Edisikeempat, Jilid II. Erlangga, Jakarta.
Geankoplis, C.J. 1987. Transport Process and Unit Operations. Second Edition,
Allyn and Baccon Inc.

31

Anda mungkin juga menyukai