Disusun Oleh :
Muhammad Tamarun Al-Haritz (062240412411)
Rika Antika (062240412415)
Laju filtrasi merujuk pada kecepatan di mana cairan dapat disaring melalui suatu media filtrasi, seperti pasir,
kertas saring, atau membran. Ini adalah parameter penting dalam proses filtrasi dan umumnya diukur dalam
liter per jam per meter persegi (L/h/m²) atau meter kubik per jam per meter persegi (m³/h/m²), tergantung pada
kebutuhan aplikasi. Laju filtrasi bervariasi tergantung pada jenis media filtrasi, tekanan, viskositas cairan, dan
karakteristik lainnya dari sistem filtrasi yang digunakan. Dalam filtrasi, tahanan aliran meningkat sesuai dengan
waktu, sesuai dengan pembentukan ampas di atas medium filter atau pembuntuan medium itu. Karena itu
persamaan- persamaan yang diberikan pada harus dimodifikasi. Besaran-besaran utama yang penting di sini
ialah laju aliran melalui filter dan penurunan tekanan melintas unit itu Dengan berjalannya waktu selama
filtrasi, laju aliran akan berkurang, atau jika tidak, penurunan tekanan akan meningkat. Dalam apa yang
dinamakan filtrasi tekanan-tetap (constant-pressure filtration) penurunan tekanan itu dibuat konstan dan laju
aliran dibiarkan menurun sesuai dengan waktu. Cara lain yang lebih jarang dilakukan ialah meningkatkan
penurunan tekanan secara beraturan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
filtrasi
Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi laju filtrasi dalam konteks industri:
1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien. Sehingga proses filtrasi
tidak dapat terjadi dengan sempurna, akibat adanya aliran air yang terlalu cepat dalam melewati rongga diantara
butiran media pasir. Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat melewati rongga antar butiran menyebabkan
partikel–partikel yang terlalu halus yang tersaring akan lolos.
2. Konsentrasi Kekeruhan Konsentrasi
kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan
menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau akan terjadi clogging. Sehingga dalam melakukan
filtrasi sering dibatasi seberapa besar konsentrasi kekeruhan dari air baku (konsentrasi air influen) yang boleh
masuk.
3. Temperatur
Adanya perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi, menyebabkan massa jenis (density),
viskositas absolut, dan viskositas kinematis dari air akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan
mempengaruhi daya tarik menarik diantara partikel halus penyebab kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan
dalam ukuan besar partikel yang akan disaring.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
filtrasi
4. Kedalaman media, Ukuran, dan Material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya
media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai
daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama.
5. Tinggi Muka Air Di Atas Media dan Kehilangan Tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam media.
Tersedianya muka air yang cukup tinggi diatas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk kedalam
pori. Dengan muka air yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi ( bila filter dalam keadaan keadaan bersih).
Muka air diatas media akan naik bila lubang pori tersumbat (terjadi clogging) terjadi pada saat filter kotor.
Besarnya tekanan air yang ada diatas media dengan yang ada didasar media akan berbeda di saat proses
filtrasi filtrasi berlangsung. Perbedaan inilah yang sering disebut dengan kehilangan tekanan (headloss).
6. Kougulasi
Bahan media filtrasi (septum)
Bahan media filtrasi, atau septum, adalah material poros atau lapisan yang
digunakan dalam proses filtrasi untuk memisahkan partikel padat dari cairan
atau gas. Bahan ini dirancang dengan pori-pori atau lubang-lubang yang
memungkinkan cairan atau gas melewati sementara menahan partikel yang
lebih besar. Media filtrasi terdiri dari pasir silika, karbon aktif, pasir
manganese, ferrolite, antrasit, dan pasir zeolit.
Syarat septum
Jika partikel zat padat yang akan dipisahkan itu membuntu pori medium
filter seluruhnya dan laju pembuntuan itu konstan terhadap waktu,
mekanisme ini dinamakan penapisan langsung (direct sieving). Penapisan
langsung jarang terjadi dalam praktek. Yang lebih lazim ialah bahwa
partikel-partikel itu menyumbat pori itu sebagian, sehingga terjadi
penurunan ukuran pori secara berangsur-angsur, peristiwa ini disebut
penghalangan standar (standard blocking).
Clarifying filter
Kelebihan dari clarifying filter Kekurangan dari clarifying filter
● Efisien: Mampu memisahkan partikel- ● Tersumbat: Filter klarifikasi dapat tersumbat oleh
partikel halus dari cairan dengan tingkat partikel-partikel halus, memerlukan pemeliharaan
efisiensi yang tinggi. dan pembersihan secara teratur untuk menjaga
● Cepat: Proses filtrasi klarifikasi seringkali kinerjanya.
cukup cepat, memungkinkan pengolahan ● Keterbatasan Ukuran Partikel: Tidak efektif untuk
cairan dalam jumlah besar dalam waktu memisahkan partikel sangat kecil atau koloid dari
singkat. cairan.
● Dapat Disesuaikan: Banyak filter ● Biaya Operasional: Membutuhkan biaya
klarifikasi dapat disesuaikan dengan operasional untuk pemeliharaan dan penggantian
berbagai ukuran partikel, membuatnya media filtrasi yang tersumbat atau rusak.
fleksibel untuk berbagai aplikasi filtrasi. ● Keterbatasan Material: Bahan filter klarifikasi
● Mudah Dikelola: Umumnya mudah dapat terbatas oleh sifat kimia dari cairan yang
dioperasikan dan dikelola, dengan sedikit difiltrasi, beberapa bahan mungkin tidak tahan
perawatan yang diperlukan. terhadap kimia tertentu.
Cake filter
Pada cake filter (filter ampas) medium filter itu relatif tipis,
dibandingkan dengan yang digunakan dalam filter klarifikasi.
Pada awal filtrasi sebagian partikel padat masuk kedalam pori
medium dan tidak dapat bergerak lagi, tetapi segera setelah itu
bahan itu terkumpul pada permukaan septum. Setelah periode
pendahuluan yang berlangsung beberapa saat itu, zat padat
itulah yang melakukan filtrasi, bukan septum lagi; ampas itu
terlihat mengumpul sampai ketebalan tertentu pada permukaan
itu dan harus sewaktu-waktu dikeluarkan. Kecuali
sebagaimana disebutkan pada filter karung untuk pembersihan
gas, filter ampas biasanya bekerja dengan tekanan lebih tinggi
dari atmosfer pada bagian hulu atau dengan vakum pada sisi
hilir.
Prinsip cake filter
Dalam filtrasi dengan penumpukan ampas (cake filtration), zat cair itu
mengalir melalui dua tahanan seri: yaitu tahanan ampas dan tahanan
medium filter. Tahanan medium filter, yang merupakan satu-satunya tahanan
pada filter klarifikasi, pada filter ampas biasanya hanya penting pada tahap-
tahap awal saja. Tahanan ampas adalah nol pada awal filtrasi dan meningkat
dengan waktu selama berlangsungnya filtrasi. Jika ampas itu dicuci setelah
filtrasi, kedua tahanan itu konstan selama periode pencucian dan tahanan
medium filter biasanya dapat diabaikan.
Filtrasi sentrifugal
Zat padat yang membentuk ampas berpori dapat dipisahkan
dari zat cair dengan meng- gunakan filter sentrifugal. Tekanan
yang terjadi sebagai akibat gaya sentrifugal mendorong cairan
itu melalui medium filter, sehingga zat padatnya tertinggal
karena tertahan. Jika umpan ke kerangjang itu dihentikan,
tetapi ampas zat padat tetap diputar dalam sentrifugal untuk
beberapa saat lagi, maka sebagian dari zat cair yang tersisa
akan keluar meninggalkan partikel-partikel itu, dan zat padat
itu akan jauh "lebih kering" dari yang dihasilkan pada filter
kempa ataupun filter vakum, Bila bahan yang tersaring itu
kemudian dikeringkan dengan cara termal, maka kita akan
dapat memanfaatkan berbagai penghematan dengan cara
sentrifugal ini.
Prinsip filter sentrifugal
Kelebihan dari horizontal belt filter Kekurangan dari horizontal belt filter
● Efisiensi Tinggi: Horizontal belt filter mampu ● Biaya Awal Tinggi: Memiliki biaya awal yang tinggi
memberikan tingkat efisiensi filtrasi yang tinggi, untuk pembelian dan instalasi peralatan.
memisahkan padatan dari cairan dengan baik. ● Perawatan yang Rumit: Memerlukan pemeliharaan yang
● Kapasitas Besar: Dapat menangani volume besar cairan cermat dan pembersihan belt filter serta sistem lainnya
dan material padatan dalam satu siklus operasi. untuk menjaga kinerja optimal.
● Pengeringan Efektif: Menghasilkan kue padatan dengan ● Ketergantungan pada Kualitas Belt: Kinerja filter dapat
kadar air yang rendah, memungkinkan pengeringan dipengaruhi oleh kualitas belt, yang memerlukan
yang efektif. pemantauan dan penggantian secara teratur.
● Kontinuitas Operasi: Mampu bekerja secara kontinu, ● Waktu Siklus Lama: Proses filtrasi dengan horizontal
memungkinkan produksi yang stabil dan tanpa henti. belt filter bisa memakan waktu lama, terutama pada
● Fleksibilitas: Bisa diatur untuk menangani berbagai material yang sulit dipisahkan atau ketika mencapai
jenis padatan dan cairan dengan mengatur parameter kepadatan kue padatan yang diinginkan.
operasional. ● Membutuhkan Ruang yang Besar: Memerlukan ruang
● Pemisahan yang Baik: Mampu memisahkan padatan yang signifikan untuk operasi dan penyimpanan,
halus atau koloid dari cairan dengan efisien. terutama untuk belt filter dengan kapasitas besar.
Horizontal belt filter
terimakasih
See u