Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH UTILITAS

BAB FILTRASI

Disusun Oleh :

 Sania (1641420023)
 Sugeng hadi sutrisno (1641420078)
 prayoga adi permana (
 Deasy
 Tsamara Amalia Audia ( 1641420002 )


TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

Jalan. Soekarno Hatta No. 09, Malang 65141

Telp : (0341) 404424,404425, Fax. (0341) 404420


http://www.polinema.ac.id

BAB I

LATAR BELAKANG

I. Latar Belakang
Filtrasi adalah pemisahan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, yang padatannya di atas akan
terendapkan. Filtrasi pada industri meliputi penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks. Fluida yang di filtrasi dapat berupa cairan atau
gas. Aliran yang lolos dari saringan dapat berupa cairan, padatan, atau
keduanya. Seharusnya limbah padatnya dipisahkan terlebih dahulu dari
limbah cair sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu
umpan mempunyai lingkup dari presentase kecil hingga persentase yang
besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal
untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau
memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
diatomae karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan
kondisi proses yang berbeda. Penyaringan air menembus media berpori-pori
termasuk aplikasi dari filtrasi. Untuk menghilangkan zat tersuspensi yang
terakhir adalah dengan melakukan penyaringan. Penyaringan yang
dimaksudkan disini adalah penyaringan dengan melewatkan air melalui bahan
berbentuk butiran yang diatur sedemikian rupa sehingga zat padatnya
tertinggal pada butiran tersebut dan dapat digunakan kembali untuk kebutuhan
masyarakat
II. Tujuan

2.1 memanfaatkan air kotor atau limbah agar dapat digunakan kembali

2.2 memgetahui cara kerja sistem filtrasi


2.3 menjelaskan aplikasi proses filtrasi pada industri

III. Manfaat

3.1 Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja,misalnya
sungai,rawa,telaga,sawah,sawah,air kotor lainnya

3.2 Dapat menghilangkan bau yang tidak sedap pada air yang keruh

3.3 Dapat mengubah warna air yang keruh menjadi lebih bening

3.4 Menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi


kadarnya agar air dapat dilayak untuk minum

IV. Macam Macam filtrasi

4.1 Filtrasi sederhana

Filtrasi atau penyaringan sederhana merupakan proses dimana air


dibersihkan dengan melewatkan melalui bahan (media) yang berpori.
media filter atau saringan karena merupakan alat filtrasi atau penyaring
memisahkan campuran solida likuida dengan media porous atau material
porous lainnya guna memisahkan sebanyak mungkin padatan tersuspensi
yang paling halus. Penyaringan ini merupakan proses pemisahan antara
padatan atau koloid dengan cairan, dimana prosesnya bisa dijadikan
sebagai proses awal (primary treatment).

 Komponen media penyaringan sederhana


a. Pasir

Pasir merupakan media penyaring yang baik dan biasa


digunakan dalam peroses penjernihan air. Ini dikarenakan
sifatnya yang berupa butiran bebas yang porous,
berdegradasi, dan uniformity. Butiran pasir memiliki pori-pori
dan celah yang mampu menyerap dan menahan pertikel
dalam air. Selain itu butiran pasir juga mempnyai keuntungan
dalam pengadaannya yang mudah dan harganya yang relatif
rendah. Pasir berfungsi menyaring kotoran dan air, pemisah
sisa-sisa flok serta pemisah partikel besi yang terbentuk
setelah kontak dengan udara. Selama penyaringan koloid
suspensi dalam air akan ditahan dalam media porous tersebut
sehingga kualitas air akan meningkat (Kusnaedi,1995).

b. Kerikil

Kerikil berfungsi sebagai media penyangga dalam proses


filtrasi, agar media pasir tidak terbawa aliran hasil
penyaringan, sehingga penyumbatan dapat dihindari.
Diameterkerikil yang digunakan biasanya antara 1 – 2,5 cm.
Batuan kerikil mempunyai bentuk yang tidak beraturan namun
ukurannya dapat disamakan melalui proses pengayakan
analisa krikil. Di Indonesia pembagian fradasi krikil sesuai
dengan lubang ayakan yang terdiri dari 5 mm, 10 mm, 15 mm,
20 mm, 25 mm, 40 mm.

C. Arang

Arang aktif adalah bahan padat berpori yang terbentuk


dari hasil pembakaran bahan yang mengandung karbon.
Unsur utamanya terdiri atas karbon terikat, abu, nitrogen, air,
dan sulfur. Arang yang baik adalah arang yang memiliki
kadar karbon tinggi dan kadar abu rendah. Arang tempurung
kelapa termasuk arang yang sudah diaktifkan sehingga pori-
porinya terbuka, dengan demikian gaya absorbsi menjadi
lebih besar. Pori-pori arang aktif tersebut bersifat menyerap.
4.2 Filtrasi Skala Laboratorium

Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat


padat yang tidak larut dalam cairan. Penyaringan menggunakan
corong gelas dan kertas saring dan hasil saringan disebut filtrat.

Gambar 1. Filtrasi skala laboratorium

4.3 Filtrasi dalam Industri


Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi,
misalnya penyaring tidak berfungsi secara optimum. Fluida mengalir
melalui media penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut. penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:

A. Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring

B. Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring

C. Dan vakum pada bagian bawah

Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi


pada cairan dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau
blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi
media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen)
kasar atau dengan menggunakan partikel kasar seperti pasir. Penyaring
gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring
vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara
kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan
tersaring terus-menerus (steady) atau hanya sebagian. Sebagian besar
siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan
secara kontinyu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang
padatan yang terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau
fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.

V. Faktor Faktor yang mempengaruhi filtrasi

5.1 Debit filtrasi

Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya


filter secara efisien, sehingga prosess filtrasi tidak dapat terjadi dengan
sempurna akibat adanya aliran air yang terlalu cepat dalam melewati
rongga diantara butiran media pasir. Hal ini menyebabkan berkurangnya
waktu antara permukaan butiran media penyaring dengan air yang akan
disaring. Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat melawati rongga antar
butiran menyebabkan paartikel partikel yang terlalu halus yang tersaring
akan lolos

5.2 Konsentrasi Kekeruhan

Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari


filtrasi. Konsentrasi kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan
menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau akan terjadi
Clogging. Sehingga dalam melakukan filtrasi sering dibatasi seberapa
besar konsentrasi kekeruhan dari air baku ( Konsentrasi air influen) yang
boleh masuk. Jika konsentrasi kekeruhan yang terlalu tinggi, harus
dilakukan pengolahan terlebih dahulu misalnya dilakukan prose
koagulasi-flokulasi-dan sedimentasi

5.3 Temperatur

Adanya perubahan suhu atau temperature dari yang akan


difiltrasi, menyebabkan massa jenis (density), viskositas absolut, dan
viskositas kinematis dari air akan mengalami perubahan. Selain itu juga
akan mempengaruhi daya tarik menarik diantara partikel halus penyebab
kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuran besar partikel yang
akan disaring. Akibat ini juga akan mempengaruhi daya adsorbs. Akibat
dari keduanya ini, akan mempengaruhi terhadap efisiensi daya saring
filter.

5.4 Kedalaman Media, Ukuran, dan Material

Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting


dalam perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan
menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu
tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat tinggi, tetapi
membutuhkan waktu pengaliran yang lama.
Lagipula ditinjau daris segi biaya, media yang terlalu tebal tidaklah
menguntungkan dari segi ekonomis. Sebaliknya media yang terlalu tipis
selain memiliki waktu pengaliran yang pendek, kemungkinan juga
memiliki daya saring yang rendah. Demikian pula dengan ukuran besar
kecilnya diameter butiran media filtrasi berpengaruh pada porositas, laju
filtrasi, dan juga kemampuan daya saring, baik itu komposisisnya,
proporsinya, maupun bentuk susunan dari diameter butiran media.
Keadaan media yang terlalu kasar atau terlalu halus akan menimbulkan
variasi dalam ukuran rongga antar butir. Ukuran pori sendiri menentukan
besarnya tingkat porositas dan kemampuan menyaring partikel halus yang
terdapat dalam air baku. Lubang pori yang terlalu besar akan
meningkatkan rate dari filtrasi dan juga akan menyebabkan lolosnya
partikel–partikel halus yang akan disaring. Sebaliknya lubang pori yang
terlalu halus akan meningkatkan kemampuan menyaring partikel dan juga
dapat menyebabkan clogging (penyumbatan lubang pori oleh partikel–
partikel halus yang tertahan) yang terlalu cepat.

5.5 Tinggi Muka air Di Atas Media dan Kehilangan Tekanan

Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap


besarnya debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang
cukup tinggi diatas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk
kedalam pori. Dengan muka air yang tinggi akan meningkatkan laju
filtrasi (bila filter dalam keadaan bersih). Muka air diatas media akan
naik bila lubang pori tersumbat (terjadi clogging) terjadi pada saat filter
dalam keadaan kotor.
Untuk melewati lubang pori, dibutuhkan aliran yang memiliki tekanan
yang cukup. Besarnya tekanan air yang ada diatas media dengan yang ada
didasar media akan berbeda di saat proses filtrasi berlangsung. Perbedaan
inilah yang sering disebut dengan kehilangan tekanan (headloss).
Kehilangan tekanan akan meningkat atau bertambah besar pada saat filter
semakin kotor atau telah dioperasikan selama beberapa waktu. Friksi akan
semakin besar bila kehilangan tekanan bertambah besar, hal ini dapat
diakibatkan karena semakin kecilnya lubang pori (tersumbat) sehingga
terjadi clogging

BA
B II

PEMBAHASAN
1. Bagaimana cara kerja filtrasi daun ? (Lukito)

Jawab : Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi


dapat masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari
ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup
atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran
dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan
akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki pengumpan
sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter
daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan
filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau
filtrasi rata-rata turun secara tajam. Umpan didiamkan sebentar,
saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan. Tekanan udara
rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution
berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di
dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat
dibersihkan atau dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake
lebih dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir
pencucian dengan cara sama seperti pada kelebihan slurry dan cake
dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan
udara.

2. Apa saja fungsi dari aerasi ? (Vera)

Jawab : Aerasi: Aerasi dalah proses pengolahan air dengan


mengotakkan air dengan uadara yang bertujuan untuk menambah
oksigen, menurunkan karbondioksida, dan mangan supaya bisa
diendapkan. Proses ini juga menghilangkan bau pada air (Sanropie,
1984).

3. . Bagaimana pengaruh tempratur terhadap proses ? (Piety)


Jawab : Perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi,
menyebabkan massa jenis (density), viskositas absolut, dan viskositas
kinematis dari air akan mengalami perubahan selain itu juga
Kelarutan semakin meningkat dengan naiknya suhu,jadi dengan
meningkatnya suhu maka pembentukkan endapan akan berkurang
disebabkan banyak endapan yang berada pada larutannya.

4. . Apa saja fungsi penambahan kapur? Jenis kapur apa yang digunakan?
(Tyas)

Jawab : Jenis kapur yang digunakan biasanya Kapur Gamping


Berfungsi untuk pengendapan namun membutuhkan waktu hingga 24
jam. Juga berfungsi untuk menaikkan pH air tetapi tidak berfungsi
untuk membunuh kuman, virus dan bakteri.

5. Berapa suhu opimal pada filtrasi ? (Alifia)

Jawab : Suhu optimum air yang masuk pada proses filtrasi adalah
25°C .

6. Apa f ungsi dari karbon aktif ?(Naila)

Jawab : Karbon aktif berfungsi untuk membantu penyerapan partikel


sehingga hasil yang akan di dapatkan lebih maksimum

7. . Apa saja bahan yang digunakan dalam proses filtrasi ? (Intan)

Jawab : Arang berguna untuk menghilangkan bau


pasir,kerikil,mempunyai struktur yg kasar sehingga berguna untuk
menyaring
kapas,jerami,mempunyai struktur yang berserat sehingga kotoran
dapat menempel.
kaporit berguna untuk menjernihkan, menghambat kuman pada air.

8. Bagaimana cara menentukan jenis koagulan ? (Chalista)


Jawab : Dengan melihat apa yang akan di filtrasi dan sumber/asal
muala bahan.

9. Apa fungsi sentrifugal dan cara kerja ? ( Fenna)

Jawab : Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk
memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui
suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan
yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.

gambar di atas, ketika impeller (baling baling) berputar maka air


akan terdorong di impeller lewat gaya sentrifugal dan akhirnya keluar di
saluran discharge, sedangakan pada suctionnya menjadi negative pressure
nya yang menyebabkan air jadi terisap pada suction nya.

10. Apa saja faktor yang memperngaruhi gaya sentrifugal ? (Dinda)

Jawab : pada operasi sentrifugasi dengan cara pengendapan,


kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω)
disamping faktor-faktor lain seperti pada perhitungan kecepatan
sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh kecepatan
sudut (ω), diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan,
viskositas dan diameter tabung centrifuge.

11. mengapa filtrasi menggunakan gaya sentrifugal ? (Acil)

Jawab : gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan


tekanan sehingga slurry dalam filter akan mengalir ke penyaring.

12. Berapakah persen tingkat kejernihan air filtrasi ? (Dani)

Jawab : Karakteristik kimia air :

1. pH

Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa,


korosifitas air dan efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan
basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana disosiasi senyawa-
senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.

2. DO (dissolved oxygent)

DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari


fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah
DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO biasanya
dinyatakan dalam persentase saturasi.

3. BOD (biological oxygent demand)


BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh
mikroorgasnisme untuk menguraikan bahan-bahan organik (zat
pencerna) yang terdapat di dalam air

buangan secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk


memonitoring kapasitas self purification badan air penerima.

4. COD (chemical oxygent demand)

COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk


mengoksidasi bahan-bahan organik secara kimia.

Reaksi: + 95%terurai

Zat Organik + O2 → CO2 + H2O

5. Kesadahan

Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas


pemakaian sabun, namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang
segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel, air pendingin,
atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki.
Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu
terlarut yang tinggi dalam air.

6. Senyawa-senyawa kimia yang beracun

Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah


merupakan racun

terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (±


0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan
timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan warna koloid merah
(karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi
racun bagi manusia.
13. Apa syarat media filtrasi ? (Magda)

Jawab : Suatu medium filter (septum) pada setiap filter harus


memenuhi syarat-syarat, yaitu sebagai berikut:

Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring, dan


menghasilkan filtrat yang cukup jernih.

Tidak mudah tersumbat.

Harus tahan secara kimia dan kuat secara fisik dalam kondisi proses.

Harus memungkinkan penumpukan ampas, dan pengeluaran ampas


secara total dan bersih.

Tidak boleh terlalu mahal.

14. Mengapa pasir di pilih untuk proses filtrasi

Jawab : Pasir merupakan media penyaring yang baik dan biasa


digunakan dalam peroses penjernihan air. Ini dikarenakan sifatnya
yang berupa butiran bebas yang porous, berdegradasi, dan
uniformity. Butiran pasir memiliki pori-pori dan celah yang mampu
menyerap dan menahan pertikel dalam air. Selain itu butiran pasir
juga mempnyai keuntungan dalam pengadaannya yang mudah dan
harganya yang relatif rendah.

15. . Mengapa sekat zigzag pada filtrasi ? (Dwiky)

Jawab : Karena sekat zig-zag tersebut dapat memperlambat aliran

air yang di filtrasi sehingga partikel yang tidak diinginkan dapat

tersaring lebih banyak

16. Sebutkan jenis filtrasi ? (Fenta)

Jawab : FILTER GRAVITASI (Gravity Filter)


Filter Pelat dan Bingkai

Filtrasi sentrifugal.

17. . Berapa kecepatansentrifugal untuk pengendapan partikel ? (Amir)

Jawab : gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan

tekanan sehingga slurry dalam filter akan mengalir ke penyaring.

pada operasi sentrifugasi dengan cara pengendapan, kecepatan

pengendapan dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω) disamping

faktor-faktor lain seperti pada perhitungan kecepatan sedimentasi.

laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh kecepatan sudut (ω),

diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan

diameter tabung centrifuge. Gaya gaya pada sentrifugal separator :

gaya sentrofugal, gaya grafitasi. jika pengendapan dengan

menggunakan sentrifugal kurang efisien, maka digunakan

sentrifugal filrasi. dimana sentrifugal filtrasi ini lebih rumuit dari filtrasi

biasa yang menggunakan perbedaan tekanan, dimana area aliran

dan gaya dorong meningkat sebanding dengan jarak horizontal.

18. Berapa waktu untuk proses filtrasi 1x ? (Rhesa)

Jawab : kecepatan dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω)

disamping faktor-faktor lain seperti pada perhitungan kecepatan

sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh kecepatan

sudut (ω), diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan,

viskositas
19. Apa saja karakteristik arang yang digunakan ? (Andro)

Jawab : mengandung 85-95% karbon, dihasilkan dari bahan-bahan

yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi

Arang aktif dibagi atas 2 tipe, yaitu arang aktif sebagai pemucat dan

sebagai penyerap uap. Arang aktif sebagai pemucat, biasanya

berbentuk powder yang sangat halus, diameter pori mencapai 1000

Å, digunakan dalam fase cair, berfungsi untuk memindahkan zat-

zat pengganggu yang menyebabkan warna dan bau yang tidak

diharapkan

20. Mengapa digunakan sulfat sebagai koagulan ? (Emma)

Jawab : mengandung suatu polimer khusus dengan struktur


polielektrolite yang dapat mengurangi atau tidak perlu sama sekali
dalam pemakaian bahan pembantu, ini berarti disamping
penyederhanaan juga penghematan untuk penjernihan air. lebih cepat
membentuk flok daripada koagulan biasa ini diakibatkan dari gugus
aktif aluminat yang bekerja efektif dalam mengikat koloid yang
ikatan ini diperkuat dengan rantai polimer dari gugus polielektrolite
sehingga gumpalan floknya menjadi lebih padat, penambahan gugus
hidroksil kedalam rantai koloid yang hidrofobik akan menambah
berat molekul, dengan demikian walaupun ukuran kolam
pengendapan lebih kecil atau terjadi over-load bagi instalasi yang
ada, kapasitas produksi relatif tidak terpengaruh
BAB III

KESIMPULAN

 Manfaat filtrasi

1. air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja,

2. dapat menghilangkan bau yang tidak sedap pada air yang


keruh

3. dapat mengubah warna air yang keruh menjadi jernih

4. menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau


mengurangi kadarnya agar air dapat dilayak untuk minum

 Pada dasarnya filtrasi merupakan proses penjernihan air


dengan cara penyaringan yang dapat memisahkan partikel
partikel yang tidak diiinginkan dari air yang akan kita olah.
 Dalam industri proses filtrasi ini dibutuhkan karena air yang
akan masuk pada boiler harus bebas dari partikel partikel
yang tidak diinginkan agar tidak merusak alat dalam proses
pengolahan air selanjutnya
Daftar Pustaka :

- Article on "Water treatment solution: Filtration", retrieved on the


15th October 2013
- roste, Ronald L.,Theory and Practice of Water and Wasterwater
Treatment, John Wiley & Sons, Inc., 1997.
- Oxtoby,D.W.2001.Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid 1 Edisi
4.Erlangga.Jakarta
- Harriot P,2004 ,Teknik Kimia,Edisi keempat,Jilid II, Erlangga,
Jakarta.
- Haryoto,K.P.2010.Kualitas Air Bersih di Daerah
Perkotaan.Gramedia.Jakarta
- Cook,1986.Industri Kimia Operaso.Gramedia.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai