Dalam kasus dimana tidak mungkin (1) dan (2) untuk diselesaikan pada
saat yang sama, (sebagai contoh kehadiran fraksi-fraksi terlarut dari zat-
zat pengotor pada konsentrasi tinggi), pengolahan pendahuluan untuk
penyesuaian kondisi air harus diperhatikan agar sesuai dengan tujuan kita.
(presipitasi/pengendapan logam-logam atau koagulasi dari fraksi koloid)
AIR BAKU
INTAKE
Zat pengotor
Zat melayang besar · Saringan
DIAGRAM ALIR SISTEM Zat terlarut · Pengendap Pasir
PENGOLAHAN AIR ·
PRAKONDISI
Proses Pre-chlorinasi
Zat anorganik terlarut · Proses Aerasi
· Proses Koreksi pH
· Proses Adsorpsi, dll
FLOKULASI
PENYARINGAN
Pengolahan
Suspensi kasar Pencucian filter Lumpur/Endapan
· Saringan Pasir Cepat
(Konsentrasi rendah) · Saringan Pasir Lambat backwash dgn pemadatan
(Thichener)
· Reverse Osmosis
Pembuangan
DESINFEKSI
· Kemikal
Mikrobiologi (larutan kaporit, gas chlor, gas ozon)
· Fisikal
(gelombang mikro, ultraviolet)
1 Bau Bau tanah Kemungkinan dengan saringan Dapat dipakai jika percobaan pengolahan
karbon aktif berhasil
Bau besi Aerasi + saringan pasir lambat Bisa dipakai dengan pengolahan
atau aerasi + saringan karbon
aktif)
Bau lain Tergantung jenis bau Dapat dipakai jika percobaan pengolahan
berhasil
2 Rasa Rasa asin/payau Aerasi + saringan karbon aktif Tergantung kadar Cl dan pendapat masyarakat
Rasa besi Aerasi + saringan pasir lambat Bisa dipakai dengan pengolahan
atau aerasi + saringan karbon
aktif
Rasa tanah tanpa Saringan karbon aktif Mungkin bisa dipakai dengan pengolahan
kekeruhan
3 Kekeruhan Kekeruhan sedang, coklat Saringan Pasir lambat Bisa dipakai bila dengan pengolahan
(dari lumpur)
Kekeruhan tinggi, coklat Pembubuhan PAC + saringan Bisa dipakai bila dengan pengolahan, dengan
dari lumpur pasir lambat biaya relatif besar
Agak kuning sesudah air Aerasi + saringan pasir lambat Dapat dipakai jika percobaan pengolahan
sebentar diember atau aerasi + saringan karbon aktif berhasil
4 Warna Coklat tanpa kekeruhan Kemungkinan dengan saringan Dapat dipakai jika percobaan pengolahan
karbon aktif berhasil
Tipe mekanis
• Impeller
• Turbin
• Impeller paddle
• Impeller propeller
Faktor Keberhasilan Proses Koagulasi
• Temperatur
• Air An-aerobik
• Pengaturan pH
• Flokulasi Acid
• Pengurangan Energi
FLOKULASI
FLOKULASI
Flokulasi secara umum disebut juga pengadukan lambat, dimana dalam flokulasi ini berlangsung
proses terbentuknya penggumpalan flok-flok yang lebih besar dan akibat adanya perbedaan berat jenis
terhadap air, maka flok-flok tersebut dapat dengan mudah mengendap di bak sedimentasi.
FUNGSI : Untuk membentuk flok-flok yang merupakan penggabungan partikel tidak stabil
sehingga terbentuk flok yang mudah mengendap.
Perencanaan Flokulator Hidrolis
1,41
10
A A
1,41
35 35 35 35 35 35 35 60 60 60 60 60 72 72 72 72 100 100
DENAH
DENAH
1,41 1,41 1,41
+ 0,60
+ 0,37
+ 3,00
POTONGAN + 2,50
+ 2,20
+ 1,95
+ 1,90
+ 4,10
+ 2,97
+ 0,00
POTONGAN
Pengadukan dengan pulsator hádala mengakumulasikan flor pada bagian dasar suatu bak
pengendap. Untuk dapat memperbesar flor air yang sudah terkoagulasi dikejut secara berkala
dengan mengalirkan air baku secara tiba-tiba di inlet. Dengan sentakan ini flok yang yang kecil
tertumbuk satu sama lain kemudian menghasilkan flor yang lebih besar. Flor yang telah membesar
dan jenuh dibuang secara kontinu ke saluran pembuang.
SEDIMENTASI
SEDIMENTASI
Penyaringan telah digunakan di dalam proses pengolahan air terutama untuk menghilangkan sisa-
sisa flok penyebab kekeruhan air. Diharapkan dengan penyaringan ini, akan dapat dihilangkan
kekeruhan tersebut secara total atau dengan perkataan lain, sisa kekeruhan yang terkandung pada
aliran keluar (filtrat) dari proses penyaringan adalah 0,00 mg/l.
Fungsi dari bangunan filtrasi :Untuk menyaring flok-flok halus yang masih lolos dari sub
unit sedimentasi media penyaringan menggunakan pasir silica dengan media tunggal
maupun ganda.
Desinfeksi adalah usaha untuk mematikan mikro-organisme yang masih tersisa dalam
proses, terutama ditujukan kepada yang pathogen
Kemikal
• Larutan kaporit
• Gas Chlor
• Gas Ozon
Fisikal
• Gelombang mikro
• Ultraviolet
Senyawa klor dapat mematikan mikroorganisme dalam air karena oksigen yang Klorinasi
terbebaskan dari senyawa asam hypochlorous mengoksidasi beberapa bagianyang
penting dari sel-sel bakteri sehingga rusak.
Penyimpanan (storage)
• Chlorine hidrous di pasaran tersedia dalam container yaitu silinder 150 lb, silinder 1 ton, truk tangki 15 – 17 ton dan tangki
railroad 16 – 90 ton.
• Tidak boleh ada container chlorine yang langsung terkena panas.
• Container harus dijaga untuk berada di lingkungan yang dapat dipanaskan hingga 650 F.
Evaporator
• Berat kontainer lebih besar atau sama dengan 1 ton
• Laju pembubuhan melebihi laju pembentukan gas melalui metoda evaporasi langsung.
Chlorinator
• Katup penurun tekanan di inlet (inlet-pressure reducing valve)
• Orifice sebagai pengukur debit
• Katup vacum differential regulating
Peralatan Pembubuhan
Reservoir distribusi merupakan bangunan penampungan air minum sebelum dilakukan pendistribusian ke
pelanggan/masyarakat, yang dapat ditempatkan di atas permukaan tanah maupun di bawah permukaan tanah
DENAH RESERVOIR
Lokasi dari reservoir distribusi terkait erat dengan Sistem hidrolik dan kebutuhan air, begitu pula dengan
variasinya masing-masing tempat yang berbeda.
RESERVOIR MENARA
Bangunan ini biasanya dibuat ditanah yang tinggi atau dekat dengan daerah pelayanan
Tangki Baja
1. Pipa Inlet 8. Lubang Lorong
Tangki Beton dan Reservoir
Tangki Beton Cetakan 2. Pipa Outlet 9.Tangga
Tangki Beton Presstressed 3. Pipa Peluap 11. Pengecatan/Pelapisan
Reservoir yang Dilapisi dengan Beton 4. Pipa drainase 12. Cathodic Protection
Penggunaan Hidrolik 5. Alat Monitor 13. Lampu
6. Katup
7. Ventilasi udara
Cek bagian luar untuk rembesan, tanda noda Setengah tahunan
Pengecekan Bangunan Reservoir dan Interval Pengecekan Cek bagian luar untuk retak-ratak, kebocoran, dll Tahunan
Tangki Beton Cek bersama perluasan lantai (jika ada) untuk kebocoran, cek bersama perluasan Setiap lima tahun
atap (jika ada) Setengah tahun
Cek kondisi atap, cek kapak kayu dan sekat pembuka
Cek bangunan menara (jika dapat dipakai untuk karatan, lepas, bebas, bengkok Setengah tahunan
atau anggota yang patah, peralihan gagangan bebas, ketidak sejajaran kaki- Setengah tahunan
kaki menara, bukti ketidakstabilan
Bangunan Menara Cek permukaan batang-batang, kisi-kisi, bout jangkar, kolom-kolom, saluran yang
dikotaki
Cek gangguan (navigasi) lampu-lampu, kap, pelinding-pelinding, stop kontak dan Bulanan
Penutup pencacahan untuk kehilangan atau bagian-bagian yang rusak
Cek bahan isolasi pipa yang naik dan sistem pemanas Tahunan, 2 bulan sebelum
Kenaikan musim hujan
Perlengkapan Cek tangga-tangga, tempat berjalan, pagar, dll untuk karat, karatan, kerusakan Setengah tahunan
Panas atau keburukan
PROSES
PENGOLAHAN
LUMPUR
BUANGAN
Proses Pengolahan Lumpur Buangan
Lumpur dari instalasi pengolahan secara kasarnya adalah berasal dari kolam
sedimentasi dan air backwash dari filter
Air
Airlimbah
limbah Pemisahan zat cair Pemisahan zat cair Pemisahan zat cair
Backwash
Backwashdari
darifilter
filter dengan sedimentasi dengan penyaringan dengan penguapan
wake
(100-1000 mg/l)
Penebalan
Penebalan Dewatering Pengeringan
(thickening) Dewatering Pengeringan(drying)
(drying)
(thickening)
(2 - 3 %) (kira-kira 50 %)
Lumpur
Lumpurdari
daritangki
tangki
sedimentasi
sedimentasi
(0,5 - 1 %)
Perencanaan Unit Pengolahan Lumpur
Tujuan umum dari teknik dewatering ini adalah untuk mengurangi volume
lumpur dan menghasilkan suatu bentuk bahan yang memudahkan bagi
proses pembuangan
• Kapasitas harus lebih dari mencukupi untuk penanganan dalam suatu waktu
• Pengadaan dua kolam lebih yang dibutuhkan
• Kedalaman efektif dan free board harus dipertimbangkan
• Pipa overflow, pipa drain atau bypass harus dilakukan
2. Ruang Penebalan
• Kapasitas ruang penebalan seharusnya berada diantara 24 - 48 jam bagian dari kuantitas yang
dirancang, dan untuk beban padat, 10 - 20 kg/m2/d harus merupakan suatu standar.
• Struktur dan bentuk ruangan harus memadai untuk tujuannya. Selanjutnya, jarak antara ketinggian air
dan puncak dinding harus diatas 30 cm dan dasarnya (bottom grade) 1/10 atau lebih.
3. Fasilitas Pengeringan Dengan Matahari (sun drying bed)
• Tujuan pengeringan dengan matahari ini pada dasarnya adalah dehidrasi lumpur melalui penguapan
(evaporasi)
• Beban lumpur (kg/m2)= kedalaman lumpur yang dimasukan X kepadatan lumpur
• Tempat pengeringan ini harus dibuat dengan sarana yang demikian efektif untuk mengembangkan usaha
pengeringan lumpur seperti alat untuk pengambilan air supernatant atau sistem-sistem saluran bawah.
• Lokasi dan struktur lantai harus tidak menyebabkan kontaminasi terhadap air tanah
4. Lagoon
• Lagoon harus dapat menerima lumpur yang diendapkan pada waktu pertama kalinya, dan mengeringkannya
pada jumlah yang sedemikian untuk mendapatkan pembuangan yang efisien
•Beban lumpur (kg/m2)= kedalaman lumpur yang dimasukan X kepadatan lumpur
• Tujuan dari Dehidrasi adalah untuk membawa lumpur yang berasal dari suatu instalasi penyaringan agar
dapat dibuang baik dengan sarana mesin atau tenag alamiah
• Fasilitas dehidrasi adalah dehidrator, supernatant-water
Lokasi Pembuangan Lumpur
Fasilitas pembuangan lumpur harus dalam skala dan kapasitas yang sesuai
dengan metoda pengolahan dan pembuangan air limbah serta lumpur.
Pelaksanaan Operasi Unit produksi Sistem penyediaan air minum dilakukan sebagai
berikut :
Pengoperasian
No. Komponen Jenis Pekerjaan
Instalasi Tenaga Pelaksana Bahan/Peralatan
1. Unit Jumlah operator tiap ship min. 2 orang Alat ukur debit; Pembacaan debit air pada alat ukur;
pengendapan yaitu operator pengolahan dan operator Wadah contoh uji air; Pemeriksaan kekeruhan dan pH air baku
pendahuluan mekanik listri dengan kualifikasi STM/SMK Peralatan turbidimeter; (dilapangan dan di laboratorium)
kimia yang telah mengikuti pelatihan Peralatan tabung imhoff.
operator;
Tenaga laboratorium min. 1 orang dengan
kualifikasi Analis/SMU yang telah
mengjkuti pelatihan laboratorium
2. Unit 1) Jumlah operator tiap ship min. 2 orang Kunci pipa; Pengoperasian pompa pembubuh bahan
pengaduk yaitu operator pengolahan dan Pealatan pompa; kimia;
cepat operator mekanik listrik dengan Bahan kimia; Pengaturan pH;
kualifikasi STM/SMK kimia yang telah Pealatan uji pH. Pengamatan kinerja pompa pembubuh,
mengikuti pelatihan operator; persediaan dan aliran larutan bahan kimia
2) Tenaga laboratorium minimal 1 orang
dengan kualifikasi Analis/SMU yang
telah mengikuti pelatihan laboratorium
Pengoperasian
No. Komponen Instalasi Tenaga Pelaksana Bahan/Peralatan Jenis Pekerjaan
3. Sarana pencampur Jumlah operator tiap ship Bahan kimia Pengamatan dosis koagulan dengan
kimia min. 2 orang yaitu berupakoagulan, percobaan jar test
operator pengolahan dan netralisasi dan Pengamatan dosis kapur atau soda abu
operator mekanik listrik desinfektan Pengamatan dosis penggunaan
dengan kualifikasi STM Bahan kimia untuk desinfektan
yang telah mengikuti pemeriksaan air
pelatihan operator;
Tenaga laboratorium min. 1
orang dengan kualifikasi
Analis/SMU yang telah
mengikuti pelatihan
laboratorium
4. Pompa pembubuh 1) Jumlah operator tiap ship 1) Bahan bakar 1) Pengoperasian pompa pembubuh
min 2 orang yaitu 2) Pelumas koagulan;
operator mekanik listrik 3) Suku cadang 2) Pengamatan kinerja pompa
dengan kualifikasi STM pembubuh, persediaan dan aliran
yang telah mengikuti larutan bahan kimia
pelatihan operator;
No. Komponen Instalasi Pengoperasian Jenis Pekerjaan
Tenaga Pelaksana Bahan/Peralatan
5. Unit pengaduk lambat Jumlah operator tiap ship min 2 orang pH meter Pengamatan flock-flock
yaitu operator pengolahan dan yang terbentuk;
operator mekanik listrik dengan Pemeriksaan
kualifikasi STM/SMK Kimia yang pembentukan buih di
telah mengikuti pelatihan permukaan air
operator; Pemeriksaan pH
Tenaga laboratorium minimal 1 orang
dengan kualifikasi Analis/SMU yang
telah mengikuti pelatihan
laboratorium.
6. Unit pengendapan 1) Jumlah operator tiap ship min 2 Peralatan turbidimeter 1) Pemeriksaan
orang yaitu operator pengolahan Peralatan imhoff cakupan air yang
dan operator mekanik listrik keluar dari unit
dengan kualifikasi STM/SMK pengendapan;
Kimia yang telah mengikuti 2) Pengukuran
pelatihan operator; lumpur dari ruang
2) Tenaga laboratorium minimal 1 lumpur;
orang dengan kualifikasi 3) Pembersihan buih
Analis/SMU yang telah mengikuti atau bahan yang
pelatihan laboratorium terapung;
4) Pemeriksaan
katup, plat dan
tube settler.
Pengoperasian
No. Komponen Instalasi Tenaga Pelaksana Bahan/Peralatan Jenis Pekerjaan
7. Unit Penyaring 1) Jumlah operator tiap ship min 2 orang yaitu Peralatan kunci pipa Pemeriksaan katup
operator pengolahan dan operator mekanik Meter ukur penguras, katup
listrik dengan kualifikasi STM/SMK Kimia yang Turbidimeter pencucian dan outlet
telah mengikuti pelatihan operator; penyaring
2) Tenaga laboratorium minimal 1 orang dengan Pemeriksaan air sampai
kualifikasi Analis/SMU yang telah mengikuti ketinggian ambang
pelatihan laboratorium bebas
Pemeriksaan kekeruhan
air pada outlet
penyaring
8. Unit Reservoir 1) Jumlah operator tiap ship min 2 orang yaitu 1) Alat ukur debit; 1) Pemeriksaan
operator pengolahan dan operator mekanik 2) Wadah contoh uji air; kualitas air lengkap
listrik dengan kualifikasi STM/SMK Kimia yang 3) Peralatan turbidimeter; dan sisa klor yang
telah mengikuti pelatihan operator; 4) Peralatan tabung imhoff. masuk;
2) Tenaga laboratorium minimal 1 orang dengan 2) Pengukuran debit
kualifikasi Analis/SMU yang telah mengikuti yang masuk;
pelatihan laboratorium 3) Pembubuhan
netralisator sesuai
dengan perhitungan;
4) Pembubuhan
larutan desinfektan
sesuai dengan
perhitungan.
Pemeliharaan Unit Produksi
No. Komponen Instalasi Pemeliharaan Jangka Waktu
1. Unit Pengendapan Pembersihan sampah dan kotoran; Harian dan sesuai kebutuhan;
Pendahuluan Pemeriksaan dan pembersihan lumpur; Harian;
Pemeriksaan inlet dan outlet. Harian.
2. Sarana Pencampur 1) Bersihkan sarana lingkungan pencampur kimia; 1) Harian;
Kimia 2) Bersihkan bak dan pengaduk kimia dengan air; 2) Harian;
3) Bersihkan bak pengaduk kimia dengan asam encer; 3) Bulanan;
4) Periksa dan perbaiki bak dan pengaduk kimia bila terjadi 4) Sesuai kebutuhan.
kerusakan
3. Pompa Pembubuh 1) Bersihkan pompa pembubuh kimia; 1) Harian;
Kimia 2) Bersihkan lingkungan ruang pompa; 2) Harian;
3) Bersihkan saringan pompa; 3) Harian;
4) Bilas saluran pembubuh dengan air bersih, bila pompa akan 4) Harian;
dihentikan; 5) Harian;
5) Periksa kebocoran pompa, saluran pembubuh kimia dan 6) Tahunan.
perbaiki bila terjadi kebocoran;
6) Periksa tingkat akurasi
4. Unit Pengaduk Cepat 1) Melakukan pembubuhan kaporit atau bahan desinfektan 1) Harian atau sesuai kebutuhan;
lainnya dengan dosis yang cukup untuk menghindari lumut; 2) Harian atau sesuai kebutuhan.
2) Pemeriksaan fungsi alat pengaduk (jika ada), bila perlu
melakukan perbaikan atau penggantian bagian-bagian yang
tidak berfungsi.
No. Komponen Instalasi Pemeliharaan Jangka Waktu
5. Pengaduk Lambat 1) Pemeriksaan pertumbuhan lumut pada dinding bak; Harian;
2) Pemeriksaan katup-katup pembuangan lumpur dan bila perlu melakukan perbaikan. Harian;
3) Pemeriksaan fungsi dari peralatan pengaduk dan bila perlu melakukan perbaikan atau Mingguan;
penggantian bagian yang tidak berfungsi; Tahunan;
4) Melakukan pengecatan bila unit terbuat dari logam; Bulanan.
5) Pemeriksaan kondisi katup-katup dan melakukan perbaikan serta pengecatan apabila
perlu.
6. Unit pengendapan Pemeriksaan dan pembersihan plat pengendap dengan menyemprotkan air; 1) Mingguan;
Pemeriksaan kebocoran dan fungsi dari pipa dan katup penguras lumpur; 2) Harian;
Pemeriksaan dan pembersihan kotoran serta busa yang mengapung diatas permukaan air; 3) Harian;
Pemeriksaan pertumbuhan lumut dan melakukan pembersihan; 4) Mingguan;
Melakukan pengecatan bila unit terbuat dari logam; 5) Tahunan;
Pemeriksaan kondisi katup dan perbaikan serta pengecatan apabila perlu. 6) Bulanan.
7. Unit Penyaringan 1) Pemeriksaan dan pembersihan sisi ruang alat penyaring; 1) Harian;
2) Pemeriksaan ketebalan media penyaringan dan penambahan kekurangan bila perlu; 2) Bulanan;
3) Pemeriksaan dan pembersihan pertumbuhan lumut; 3) Bulanan;
4) Melakukan pengecatan bila unit terbuat dari logam; 4) Bulanan;
5) Pemeriksaan kondisi katup dan perbaikan serta pengecatan apabila perlu. 5) Tahunan;
8. Unit Reservoir 1) Pemeriksaan dan pembersihan lingkungan bak penampung air minum dari rumput dan Harian;
kotoran-kotoran; Bulanan;
2) Pemeriksaan dan pembersihan kelengkapan sarana dan melakukan perbaikan jika ada Bulanan;
kebocoran katup dan pipa; Tahunan;
3) Pembersihan endapan lumpur atau pasir jika ada; Bulanan.
4) Melakukan pembersihan karat dan pengecatan;
5) Pemeriksaan kemungkinan terbentuknya endapan dalam bak, bila pelru melakukan
pengurasan.